HUBUNGAN ANTARA HYPNOBIRTHING DENGAN LAMANYA PERSALINAN KALA I DI KLINIK GRIYA HAMIL SEHAT TEGAL

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. dunia lebih dari ibu meninggal setiap tahun saat hamil atau bersalin. Di

HUBUNGAN KEIKUTSERTAAN SENAM HAMIL DENGAN KEMAJUAN PERSALINAN KALA 1 FASE AKTIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CUKIR KAB. JOMBANG TAHUN 2013

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PARTUS LAMA DI RUANG KEBIDANAN RSUD IBNU SUTOWO BATURAJA TAHUN 2015

PENGARUH HYPNOBIRTHING TERHADAP TINGKAT NYERI DAN KEMAJUAN PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI BPM KOTA CIMAHI

BAB 1. yang telah ditentukan dalam Millenium Development Goals (MDGs), Target yang akan dicapai sampai tahun 2015 adalah mengurangi

BAB I PENDAHULUAN. lahir. Ini didefinisikan sebagai pembukaan serviks yang progresif, dilatasi atau

Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 1, April 2014 ISSN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP KELANCARAN PROSES PERSALINAN DI BPS MUKSININ

BAB I PENDAHULUAN. 0 sampai <12, trimester II antara minggu ke 12 hingga <28, dan trimester III

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Robekan Jalan Lahir Pada Ibu Bersalin

SISTEM RUJUKAN BIDAN DENGAN KASUS PRE EKLAMSIA DAN EKLAMSIA DI RSU DR. SAIFUL ANWAR MALANG

HUBUNGAN ANTARA KEIKUTSERTAAN SENAM HAMIL DENGAN KETEPATAN WAKTU PROSES PERSALINAN KALA II DI KLINIK AS SYIFA SURADADI KABUPATEN TEGAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kehamilan merupakan suatu proses yang dialami oleh seluruh wanita

HUBUNGAN SENAM HAMIL TERHADAP LAMANYA PROSES PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAYAT KLATEN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

HUBUNGAN ANTARA PENDAMPINGAN PERSALINAN OLEH KELUARGA DENGAN LAMANYA PERSALINAN KALA II DI BPS HJ. YUSFA F. ZUHDI GEMPOL PADING PUCUK

BAB I PENDAHULUAN. kehadiran bayi. Perasaan negatif meliputi rasa cemas dan takut dengan persalinan. Untuk

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA PADA IBU BERSALIN

HUBUNGAN FAKTOR RESIKO IBU BERSALIN DENGAN KEJADIAN PARTUS LAMA DI RSIA NORFA HUSADA BANGKINANG TAHUN 2013

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 1, April 2016 ISSN FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PARTUS LAMA

GAMBARAN UMUR DAN PARITAS IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN ABORTUS INKOMPLIT DI RUMAH SAKIT MUHAMADIYAH PALEMBANGTAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. Penyebab tingginya angka kematian ibu terutama disebabkan karena faktor

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan pada 2007 sebesar 228 per kelahiran hidup. Kenyataan

ISSN No Media Bina Ilmiah 29

HUBUNGAN POLA SEKSUAL IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN KETUBAN PECAH DINI (KPD) DI RSUD DR. H. MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN. Menurut data statistik yang dikeluarkan World Health Organization. (WHO) sebagai badan Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menangani

Hubungan Pelaksanaan Asuhan Sayang Ibu Dengan Lamanya Persalinan

BAB I PENDAHULUAN. karena disertai nyeri berat, bahkan terkadang menimbulkan kondisi fisik dan mental yang

HUBUNGAN PELAKSANAAN SENAM HAMIL TERHADAP KEJADIAN KALA II LAMA DI RSUD dr. H. MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN TAHUN 2015 ABSTRAK

HUBUNGAN UMUR DAN PARITAS DENGAN LAMANYA PELEPASAN PLASENTA PADA IBU BERSALIN DI RUMAH BERSALIN AL-AMIN DONOYUDAN KALIJAMBE SRAGEN

HUBUNGAN UMUR DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN ABORTUS INKOMPLIT DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAHARIFIN ACHMAD PEKANBARU TAHUN 2012

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN PADA PRIMIGRAVIDA

BAB I PENDAHULUAN. Menurut World Health Organization (WHO), Angka Kematian. jiwa setiap tahun (Ayude, 2009). Tingginya AKI di Indonesia yaitu

BAB 1. terutama yaitu perdarahan 28%. Sebab lain yaitu eklamsi 24%, infeksi 11%, pelayanan obstetri belum menyeluruh masyarakat dengan layanan yang

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI BPS ERNAWATI BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. Persalinan adalah proses alamiah dimana terjadi dilatasi serviks, persalinan

Nunung Nurjanah Akademi Kebidanan Muhammadiyah Cirebon, Jawa Barat, Indonesia, ABSTRAK

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL DI KABUPATEN TABANAN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KETUBAN PECAH DINI PADA IBU BERSALIN

BAB I PENDAHULUAN. Organization (WHO), salah satunya diukur dari besarnya angka kematian

BAB I PENDAHULUAN. lahir sejak lama telah menjadi masalah, khususnya di negara-negara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 4, Desember 2017 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. dan dapat melahirkan bayi dengan selamat. Ada dua cara persalinan yaitu

HUBUNGAN GRAVIDITAS DAN RIWAYAT ABORTUS DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA PADA IBU BERSALIN DI RSUD

BAB I PENDAHULUAN. emosi ibu hamil. Melalui senam hamil ibu hamil akan diajarkan cara

2013 GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU PRIMIGRAVIDA TRIMESTER III TENTANG TANDA- TANDA PROSES PERSALINAN DI PUSKESMAS SINGANDARU KOTA SERANG TAHUN

PENGARUH MOBILISASI DINI TERHADAP PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI PADA IBU POST PARTUM SPONTAN DI RSUD TUGUREJO SEMARANG

kelahiran hidup. Di Yogyakarta pada

BAB I PENDAHULUAN. penentu status kesejahteraan negara. Hal tersebut dikarenakan Angka Kematian

HUBUNGAN PARITAS DAN RIWAYAT SC DENGAN KEJADIAN PLASENTA PREVIA PADA IBU BERSALIN DI RSUD ABDOEL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2016

HUBUNGAN SENAM NIFAS DENGAN PROSES INVOLUSIO UTERI DI DESA CANDIREJO

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dari partus lama pada prinsipnya adalah his yang tidak efisien (in adekuat), faktor

Kebutuhan Dasar Ibu Bersalin. By. Ulfatul Latifah, SKM

PROFIL UMUR DAN PEKERJAAN IBU BERSALIN SECTIO CAESAREA YANG MEMPUNYAI RIWAYAT SECTIO CAESAREA

HUBUNGAN PERSALINAN LAMA DENGAN KEJADIAN ATONIA UTERI DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA 2009

HUBUNGAN PERSALINAN KALA II LAMA DENGAN ASFIKSIA BAYI BARU. LAHIR DI RSUD.Dr.H. MOCH ANSARI SALEH BANJARMASIN TAHUN Husin :: Eka Dewi Susanti

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PLASENTA PREVIA DI RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH PALEMBANG TAHUN 2009

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 1, April 2016 ISSN HUBUNGAN UMUR DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PLASENTA PREVIA PADA IBU BERSALIN

PENGARUH METODE AKUPRESUR TERHADAP INTENSITAS KONTRAKSI PADA IBU BERSALIN KALA I DI BIDAN PRAKTEK SWASTA (BPS) NY.H DESA KRAMAT KABUPATEN TEGAL

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Intra Uterine Fetal Death (IUFD)

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY K GIII P2101 DENGAN POST DATE DI POLI OBGYNE RSUD Dr. SOEGIRI LAMONGAN TAHUN 2015

Kata Kunci: Pengetahuan Mahasiswi, Persalinan, Hypnobirthing

HUBUNGAN BERAT BADAN LAHIR DENGAN DERAJAT RUPTUR PERINEUM PADA PERSALINAN NORMAL

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan uji hasil olah data descriptive tingkat kecemasan di kedua kelompok yakni

HUBUNGAN KEJADIAN PRE EKLAMSIA DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT ISLAM KLATEN

PENDAHULUAN. Sebagian besar kasus kematian ibu di dunia terjadi di negara- negara. bila dibandingkan dengan negara-negara lain. Berdasarkan Survei

BAB I PENDAHULUAN. dapat terwujud (Kemenkes, 2010). indikator kesehatan dari derajat kesehatan suatu bangsa, dimana kemajuan

HUBUNGAN PARITAS TERHADAP KEJADIAN PERSALINAN LAMA DI RSUD PRINGSEWU TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. Sasaran Pembangunan Millenium Development Goals (MDGS) adalah 102 per

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan persalinan dan nifas setiap tahunnya, sebanyak 99% ditentukan dalam tujuan yaitu meningkatkan kesehatan ibu.

HUBUNGAN KELAINAN LETAK JANIN DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN KETUBAN PECAH SEBELUM WAKTUNYA DI KAMAR BERSALIN RSUD DR. IBNU SUTOWO BATURAJA TAHUN 2015

HUBUNGAN KETUBAN PECAH DINI DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD DR. H. MOCH. ANSHARI SALEH BANJARMASIN TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. mengalami hambatan dalam persalinan. 1. interaksi secara sinkron antara kekuatan his dan mengejan (power), jalan

HUBUNGAN ANTARA PARITAS DAN ANEMIA DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RUMAH SAKIT WILLIAM BOOTH SURABAYA PERIODE Lestrina *, Eny **

Ria Yulianti Triwahyuningsih Akademi Kebidanan Muhammadiyah Cirebon, Jawa Barat, Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Keadaan kehamilan kembar sebetulnya abnormal yang mungkin terjadi

BAB I PENDAHULUAN. dapat digunakan sebagai indikator dalam penilaian keberhasilan pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan

HUBUNGAN PARTUS LAMA DAN ANEMIA DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RUANG VK BERSALIN RSUD. DR. H. MOCH ANSARI SALEH BANJARMASIN

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Pembangunan kesehatan

HUBUNGAN KEHAMILAN POSTTERM DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD ABDUL MOELOEK

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI PADA POST PARTUM DI RUMAH SAKIT UMUM dr. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kehamilan dan persalinan adalah suatu proses yang normal, alami

BAB I PENDAHULUAN. Penurunan angka kematian ibu merupakan salah satu masalah besar di negeri

BAB I PENDAHULUAN. Menurut World Health Organizatin (WHO) dinegara berkembang, kematian maternal berkisar antara per kelahiran hidup,

BAB I PENDAHULUAN. kontrasepsi merupakan proses fisiologis dan berksinambungan. Pada

PERBEDAAN LAMA KALA I FASE AKTIF PADA IBU BERSALIN YANG DILAKUKAN DAN YANG TIDAK DILAKUKAN PIJAT ENDORPHIN DI RB MARGO WALUYO SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Persalinan berawal dari pembukaan dan dilatasi serviks sebagai akibat

BAB 1 : PENDAHULUAN. derajat kesehatan wanita. Menurut World Health Organization (WHO), setiap hari

BAB I PENDAHULUAN. Indikator keberhasilan pembangunan suatu negara dapat dilihat dari Angka Kematian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

HUBUNGAN TEKNIK HYPNOBIRTHING TERHADAP PENURUNAN SKALA NYERI PADA PROSES PERSALINAN KALA 1 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUGIO KABUPATEN LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. eklampsia, sepsis, dan komplikasi keguguran. Sebagian besar penyebab

Volume 4 No. 2, September 2013 ISSN :

BAB I PENDAHULUAN. Proses persalinan selalu memiliki potensi risiko-risiko kesehatan. Risiko persalinan

Agus Byna 1, Laurensia Yunita 2, Indah Ratna Sari * *Korespondensi Penulis, Telepon : ,

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi kesehatan dunia yaitu Worid Health Organization (WHO) telah membuat program-program untuk meningkatkan derajat kesehatan

HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM DI PUSKESMAS PAAL X KOTA JAMBI TAHUN 2012

HUBUNGAN ANTARA KEHAMILAN SEROTINUS DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD INDRAMAYU PERIODE 01 SEPTEMBER-30 NOVEMBER TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. sejak lama telah menjadi masalah, khususnya di negara-negara berkembang.

Transkripsi:

HUBUNGAN ANTARA HYPNOBIRTHING DENGAN LAMANYA PERSALINAN KALA I DI KLINIK GRIYA HAMIL SEHAT TEGAL Ulfatul Latifah 1, Ayu Amalia Safitri 2, Ayu Nilatul Izzah 3 1 D III Kebidanan Politeknik Harapan Bersama Email: ulfatul.bidan@poltektegal.ac.id 2 D III Kebidanan Politeknik Harapan Bersama Email: ayua44924@gmail.com 3 D III Kebidanan Politeknik Harapan Bersama Abstrak Sebanyak99% kematian ibu Di Negara berkembang adalah akibat masalah persalinan dan sekitar90% penyebab kematian ibu di Indonesia karena komplikasi obstetrik yang terjadi saat persalinan. Salah satu komplikasi obstetrik adalah persalinan yang berlangsung lama. Hal ini disebabkan karena tidak adekuatnya kontraksi uterus yang menyebabkan pembukaan berjalan lambat. Salah satu upaya untuk mempertahankan kontrakasi uterus pada saat persalinan adalah dengan menggunakan tehnik hypnobirthing. Metode hypnobirthing merupakan kombinasi antara proses kelahiran alami dengan hypnosis untuk membangun persepsi positif dan rasa percaya diri serta menurunkan ketakutan, kecemasan, ketegangan, dan panik sebelum,selama dan setelah persalinan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara Hypnobirthing dengan lamanya waktu proses persalinan kalai. Jenis penelitian survei analitik dengan rancangan penelitian kasus kontrol. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu bersalin di Griya Hamil sehat, jumlah sampel 40 responden ibu bersalin yaitu 20 responden dilakukan hypnobirthing dan 20 responden tidak dilakukan hypnobirthing. Dari hasil analisis dengan chi-square diperoleh nilai p-value 0,027 artinya ada hubungan antara hypnobirthing dengan lama waktu kala1, nilai OR= 4,33 artinya ibu bersalin yang dilakukan hypnobirthing mempunyai resiko 4,33 kali persalinan kala 1 lebih cepat dibandingkan ibu bersalin yang tidak dilakukan hypnobriting. Keywords: Lamanya persalinan kala 1, hypnobirthing Prosiding Seminar Nasional Kebidanan dan Call for Paper 83

PENDAHULUAN Persalinan atau melahirkan bayi adalah proses normal pada wanita. Peristiwa penting ini tentunya sangat ditunggu-tunggu oleh setiap pasangan suami istri, Akan tetapi, rasa senang menyambut sang bayi dapat berubah menjadi sesuatu yang menakutkan, ketika ibu membayangkan betapa hebat rasa sakit ketika melahirkan, dan merasakan rasa tidak nyaman selama berjam-jam. (Dewi,2009) Persalinan yang tidak dapat ditangani dengan baik dapat menyebabkan proses persalinan tidak berlangsung dengan lancar sehinga persalinan berlangsung lama. Power atau kekuatan ibu merupakan salah satu yang dapat mempengaruhi persalinan untuk berlangsung lama. Kala I yang lama disebabkan karena tidak adekuatnya kontraksi uterus (His) yang menyebabkan pembukaan berjalan lambat. Persalinan yang lama dapat menyebabkan ibu mengalami kelelahan sehingga kehabisan tenaga. Dampaknya adalah bahwa kontraksi uterus semakin tidak adekuat dan selanjutnya kondisi ini dapat menyebabkan kegagalan kemajuan persalinan. (oxorn,2010) Menurut data World Health Organization (WHO), sebanyak 99% kematian ibu akibat masalah persalinan atau kelahiran yang terjadi di negara-negara berkembang. Rasio kematian ibu di Negara-negara berkembang merupakan yang tertinggi dengan 450 kematian ibu per 100.000 kelahiran bayi hidup. (SDKI, 2012). Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia mencapai 359 per 100 ribu kelahiran hidup, angka ini masih cukup jauh dari target yang harus dicapai pada tahun 2015 yaitu 102 kematian per 100.000 kelahiran hidup.dr. Ieke menegaskan bahwa 90% kematian ibu di Indonesia disebabkan oleh pendarahan (30%), infeksi (12%), eklampsia (25%), partus lama (11%), komplikasi abortus (12%) dan penyebab lainnya.(sdki,2012) Data Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal menunjukkan bahwa jumlah AKI di Kabupaten Tegal tahun 2015 sebanyak 33 kasus, mengalami penurunan dibanding tahun 2014 ada 42 kasus. Penyebab kematian ibu antara lain: partus lama, perdarahan, hipertensi,infeksi dan lainlain.(dinkes Kab Tegal, 2015) Penyebab-penyebab kematian maternal merupakan suatu hal yang cukup kompleks yang dapat digolongkan menjadi 4 faktor yaitu faktor reproduksi, komplikasi obsterik, pelayanan kesehatan dan sosial ekonomi. Adapun komplikasi obstetri meliputi perdarahan obstetri, kehamilan ektopik, perdarahan Trimester III, perdarahan post partum, gestosis, distosia, pengguguran kandungan dan infeksi nifas. Infeksi nifas dapat terjadi pada pertolongan persalinan yang tidak mengindahkan syarat-syarat asepsis-antisepsi, ketuban pecah dini dan partus lama. (Wiknojosastro, 2005) Salah satu upaya untuk mempertahankan kontrakasi uterus pada saat persalinan adalah dengan menggunakan tehnik hypnobirthing. Metode hypnobirthing merupakan kombinasi antara proses kelahiran alami dengan hypnosis untuk membangun persepsi positif dan rasa percaya diri serta menurunkan ketakutan, kecemasan dan ketegangan, dan panik sebelum, selama dan 84 Prosiding Seminar Nasional Kebidanan dan Call for

setelah persalinan). Salah satu tehniknya adalah autohipnosis (selfhipnosis) atau swasugesti dalam menghadapi dan menjalani kehamilan serta persiapan melahirkan sehingga para wanita hamil mampu melalui masa kehamilan dan persalinannya dengan cara yang alami, lancar, dan nyaman (tanpa rasa sakit), dan yang lebih penting lagi adalah untuk kesehatan jiwa dari bayi yang dikandungnya. Ketika wanita yang melahirkan terbebas dari rasa takut, otot tubuhnya, termasuk otot rahim, akan mengalami relaksasi yang membuat proses kelahiran menjadi lebih mudah dan bebas stress.(kuswandi,2013) Hypnobirthing mengajarkan teknik pernafasan, relaksasi, afirmasi dan visualisasi, serta pendalaman. Dalam teknik pernafasan, ibu dapat menghemat energy selama fase penipisan selama pembukaan serviks. Di samping itu, pernafasan lambat yang diajarkan dapat menipiskan dan membuka leher rahim yang dapat memperpendek durasi persalinan. Relaksasi, visualisasi, dan afirmasi membantu ibu mengatasi ketegangan, stress, dan rasa tidak nyaman pada waktu menghadapi persalinan. Sedangkan teknik pendalaman sangat berguna selama fase lanjut dari pembukaan persalinan. Dengan metode hypnobirthing, maka dapat mempercepat kala I persalinan (±3 jam pada primipara dan 2 jam pada multipara), mengurangi resiko terjadi komplikasi, dan mempercepat proses penyembuhan pada post partum.(aprilia, 2010) Klinik Griya Hamil Sehat dikabupaten Tegal merupakan salah satu Klinik Kesehatan Ibu dan Anak yang menyediakan kelas hypnobirthing sejak tahun 2010. Pelaksaan teknik hypnobirthing pada persalinan sesuai dengan permintaan pasien, rata-rata persalinan yang ada di Griya Hamil Sehat sebanyak 25 persalinan, 15 (60%) persalinan hypnobirthing dan 10 (40%) persalinan tidak dilakukan hypnobirthing. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara hypnobriting dengan lamanya waktu proses persalinan kala I di Klinik Griya Hamil Sehat dikabupaten Tegal. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian survei analitik dengan rancangan penelitian kasus kontrol. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu bersalin di Klinik Griya Hamil Sehat Mejasem Kabupaten Tegal. Pengambilan sampel dengan menggunakan purposiv sampling berjumlah 40 ibu bersalin yang terdiri dari 20 orang diberikan metode hypnobirthing (kelompok perlakuan)dan 20 orang yang tidakdilakukanmetode hypnobirthing(kelompok kontrol). Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dengan teknik pengumpulan data wawancara melalui lembar observasi dengan menggunakan ceklis dan partograf. Partograf digunakanuntuk memantau kemajuan persalinan dan digunakan untuk mengukur lamanya waktu proses persalinan kala I. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN a. Paritas Tabel. 3.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan paritas di Klinik Griya Hamil Sehat Mejasem Kabupaten Tegal Tahun 2016 Prosiding Seminar Nasional Kebidanan dan Call for Paper 85

No. Paritas Frekuensi Prosentase (%) 1. Primipara 14 35,0 2. Multipara 26 65,0 Total 40 100 Sumber : data primer yang diolah Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik responden berdasarkan paritas menunjukkan bahwa sebagian besar responden adalah multipara (65%). Paritas adalah jumlah total kehamilan yang berlangsung lebih dari usia gestasi 20 minggu tanpa memperhatikan hasil akhir janin, terdapat kecenderungan kesehatan ibu yang berparitas rendah lebih baik dari pada yang berparitas tinggi.(nugraheny,2010) Paritas 1-3 merupakan paritas paling aman ditinjau dari sudut kematian maternal. Paritas lebih dari 3 mempunyai angka kematian maternal yang lebih tinggi. Makin tinggi paritas ibu maka makin kurang baik endometriumnya. Hal ini diakibatkan oleh vaskularisasi yang berkurang ataupun perubahan atrofi pada desidua akibat persalinan yang lampau. Ibu hamil yang memiliki paritas 4 kali atau lebih, kemungkinan mengalami gangguan kesehatan, kekendoran pada dinding perut dan kekendoran dinding rahim sehingga berisiko mengalami kelainan letak pada janin, persalinan letak lintang, robekan rahim, persalinan macet dan perdarahan pasca persalinan. (saefuddin, 2006) b. Hypnobirthing dengan lama nya waktu proses persalinan kala I Tabel. 3.2 Distribusi silang hypnobirthingdengan lamanya waktu proses persalinan kala I Hipnobrithing Lama Kala 1 Total Cepat Lambat F % N % N % Ya 14 66,3 6 31,6 20 100 Tidak 7 33,3 13 68,4 20 100 Sumber: data primer diolah Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang dilakukan hypnobriting lamanya waktu proses persalinan kala I sebagian besar dengan cepat yaitu 14 responden (70,0%), sedangkan pada responden yang tidak dilakukan hypnobirthingsebagian besar persalinan nya denga lambat ada 6 responden (30,0%).Hal ini berarti bahwa pada proses persalinan yang tidak dilakukan metode hypnobirthing banyak yang lebih dari 1 cm bagi primipara atau lebih dari 1 cm per 30 menit bagi multipara. Hasil analisis bivariat dengan chisquare diperoleh nilai p-value 0,027 artinya ada hubungan antara hypnobirthing dengan lama waktu persalinan kala 1. Nilai OR 4,33; 95%CI =1,150-16,32 artinya ibu yang dilakukan hypnobirthing beresiko waktu persalinan kala 1 lebih cepat 4,33 kali dibandingkan dengan ibu yang tidak dilakukan hypnobriting. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Astuti et al, yang menyatakan bahwa ibu yang dilakukan metode hypnobirthing pada ibu bersalin di BPM Kota Cimahi didapatkan bahwa kemajuan persalinan lebih cepat dibandingkan responden yang tidak dilakukan metode hypnobirthing, artinyarespondenyang tidak dilakukan hypnobirthing sebagian besar kemajuan persalinan lambat. (astuti, 2015) 86

Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh evi et al : yang menunjukkan bahwa kejadian lama kala I mayoritas terjadi pada ibu bersalin yang waktu hamil sampai melahirkan tidak melakukan hypnobriting sebesar 30,86% dan ibu bersalin yang tidak mengikuti hypnobrithing memiliki resiko 2,5 kali lebih besar mengalami kala I yang lebih lama dari pada ibu yang bersalin mengikuti hypnobrithing.demikian juga penelitian yang dilakukan oleh Nuraisyah S bahwa terdapat pengaruh yang signifikan teknik Hypnobriting terhadap lama proses persalinan dengan nilai p=0,034. (Evi N, lutfiah, 2010. Nuraisyah S,2012) Metode hypnobirthing ditujukan untuk mempersiapkan dan melatih otot otot yang berperan dalam proses persalinan secara optimal. Latihan pernafasan, relaksasi, visualisasi, avirmasi dan pendalaman. Pada latihan tersebut, dapat mempengaruhi faktor-faktor yang dapat menyebabkan kala I lama seperti power, passage, passanger, psikologi, penolong. Teknik pernafasan membantu ibu menghemat energi selama fase penipisan selama pembukaan leher rahim. Pernafasan lambat memaksimalkan gelombang otototot vertikal, menyebabkan otot-otot ini bekerja lebih efisien dalam menarik ke atas otot-otot melingkar bagian bawah, serta menipiskan dan membuka leher rahim. Bantuan yang diberikan pada kedua otot ini memperpendek durasi gelombang serta durasi persalinan. (Mogan,2007) Selain untuk membantu proses persalinan Hypnobrithing juga sangat membatu untuk mengurangi nyeri pada persalinan kala 1. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Nanda A dengan hasil α hitung = 0,000 artinya ada pengaruh teknik reklasasi Hypnobrithing terhadap penurunan nyeri pada persalinan kala 1.(Nanda A,2015) Hypnobirthing mengajarkan level yang lebih dalam dari relaksasi untuk mengeliminasi stress serta ketakutan & kekhawatiran menjelang kelahiran yang dapat menyebabkan ketegangan, rasa nyeri dan sakit saat bersalin. Peran dari penolong persalinan dalam hal ini Bidan adalah mengantisipasi dan menangani komplikasi yang mungkin terjadi pada ibu dan janin. Proses tergantung dari kemampuan skill dan kesiapan penolong dalam menghadapi proses persalinan. Bidan yang mampu memberikan sugesti positif pada ibu dapat membantu memperlancar proses persalinan pada ibu.(mogan, 2007) Dengan metode hypnobirthing, maka dapat mempercepat kala I persalinan (±3 jam pada primipara dan 2 jam pada multipara), mengurangi resiko terjadi komplikasi, dan mempercepat proses penyembuhan pada post partum, metode hypnobirthing di samping memberikan ketenangan pada waktu proses persalinan juga membuat persalinan lancar, dan begitu menyenangkan. c. Lamanya waktu proses persalinan kala I yang dilakukan metode hypnobirthing berdasarkan paritas Tabel 3.3.Tabulasi silang lamanya waktu proses persalinan kala I yang dilakukan metode hypnobirthingberdasarkan paritas Prosiding Seminar Nasional Kebidanan dan Call for Paper 87

Paritas Lamanya waktu proses persalinan kala I dilakukan metode hypnobirthing Cepat Lambat N % N % F % Primipara 9 100 0 0 9 100 Multipara 5 45,5 6 54, 5 11 100 Total 14 70,0 6 30, 0 30 100 Sumber: Data primer diolah Berasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu proses persalinan kala I yang dilakukan metode hypnobirthing berdasarkan paritas diketahui primipara semuanya persalinan berlangsung cepat (< 1 cm per jam) yaitu 9 responden (100%) dan multipara sebagian besar lambat (>1 cm per 30 menit) yaitu 13 responden (43,3%), hal ini kemungkinan primipara lebih banyak yang mengikuti aturan dari tenaga kesehatan saat dilakukan hypnobirthing. Ibu primipara memang belum pernah mempunyai pengalaman melahirkan, proses melahirkan yang tidak sama dengan multipara, karena pada primipara proses penipisan biasanya terjadi lebih dulu daripada dilatasi serviks. Sedangkan pada multipara proses penipisan dan dilatasi serviks terjadi bersamaan. Pengaruh ini disebabkan oleh adanya pengalaman sebelumnya yang dirasakan oleh ibu multipara dimana pengalaman ini merupakan salah satu faktor yang dapat menyebabkan intensitas nyeri yang dirasakan individu berbeda.(sujiyatini dkk, 2011) Pada primigravida, fase aktif yang lebih panjang dari 12 jam merupakan keadaan abnormal. Yang lebih penting daripada panjangnya fase ini adalah kecepatan dilatasi cervix. Laju yang kurang dari 1.2 cm per jam membuktikan adanya abnormalitas dan harus menimbulkan kewaspadaan dokter yang akan menolong persalinan tersebut.(oxorn,2010) Fase aktif pada multipara yang berlangsung lebih dari 6 Jam (rata-rata 2.5 jam) dan laju dilatasi cervix yang kurang dari 1.5 cm per jam merupakan keadaan abnormal. Meskipun partus lama pada multipara lebih jarang di jumpai dibandingkan dengan primigravida, namun karena ketidak acuhan dan perasaan aman yang palsu, keadaan tersebut bisa mengakibatkan mala-petaka.(oxorn,2010) Penelitian yang dilakukan oleh Amiruddin didapatkan hasil analisis risiko paritas terhadap kejadian partus lama memperlihatkan nilai OR= 3,441 (95% CI: 1,992<OR<6,159). Ini berarti bahwa ibu dengan paritas 1 memiliki risiko mengalami partus lama 3,441 kali lebih besar dibandingkan dengan paritas >1dan bermakna secara statistik. Ibu paritas 1 cendrung lebih lama mengalami pembukaan lengkap dibanding ibu dengan paritas >1.(amirudin,2006) KESIMPULAN Berdasarkan penelitian yang dilakukan di klinik Griya Hamil Sehat Tegal menunjukkan Hypnobriting mempunyai pengaruh yang sangat signifikan terhadap lama persalinan kala I nilai p=0,027 dengan nilai OR =4,33 artinya ibu yang dilakukan hypnobirthing beresiko waktu persalinan kala 1 lebih cepat 4,33 kali dibandingkan dengan ibu yang tidak dilakukan hypnobriting. 88

DAFTAR PUSTAKA Dewi, 2009. Asuhan Kebidanan pada Hamil Normal dan Patologi. Yogyakarta: Nuha Mediks Oxorn, 2010. Ilmu Kebidanan Patologi & Fisiologi Persalinan. Yogyakarta; Yayasan Essentia Medica (Yem). SDKI, 2012. Profil Indonesia Sehat. Jakarta: Depkes RI; Dinkes Kab Tegal, 2015. Profil Kesehatan Kota Tegal tahun 2015 Wiknjosastro, 2005. Ilmu Kandungan. Jakarta: YBP-SP Andriana, 2016, Melahirkan tanpa rasa sakit. Jakarta: Bhuana Ilmu Populer Kuswandi, 2013. Keajaiban Hypno- Birthing. Jakarta: Pustaka Bunda Aprillia, 2010. Hipnostetri. Rileks Nyaman dan Aman saat Hamil dan Melahirkan. Jakarta. Gagas Media Nugraheny, 2010. Asuhan Kebidanan Pathologi. Yogyakarta: Pustaka Rihama Saifuddin. 2006. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo: Astuti I, Noviyanti 2015. Pengaruh hypnobirthing terhadap tingkat nyeri dan kemajuan persalinan pada ibu bersalin di BPM Kota Cimahi. The Southeast Asian Journal of Midwifery Vol. 1, No.1, Oktober 2015: 43-47 Evi N, Lutfiah 2010. Pengaruh Hypnobrithing terhadap lama kala I persalinan di RS Happy Land Medical Centre Yogyakarta: Kebidanan Stikes Aisyah Yogyakarta. Nuraisyah S, 2012. Pengaruh teknik Hypnobrithing terhadap lamanya proses persalinan Sumut: Kebidanan Fakultas Keperawatan UNSU Mongan, 2007. Hypnobirthing the morgan method. Jakarta: Bhuana Ilmu Populer Nanda A. 2015. Pengaruh Teknik Relaksasi Hypnobrithing terhadap penurunan Nyeri pada persalinan kala I di BPS Lili Sudjiati Hula an : Program Studi Keperawatan Universitas Gersik Sujiyatini. dkk 2011. Asuhan kebidanan II (Persalinan). Yogyakarta: Rohima Press Amirudin.2006. Faktor risiko terjadinya partus lama di RSIA Siti Fatima Makasar: Universitas Hasanudin Makasar. Prosiding Seminar Nasional Kebidanan dan Call for Paper 89