I. PENDAHULUAN. pernah mengalami masalah infertilitas ini semasa usia reproduksinya dan

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Infertilitas adalah ketidak mampuan untuk hamil setelah sekurang-kurangnya

I. PENDAHULUAN. Kesuburan pria ditunjukkan oleh kualitas dan kuantitas spermatozoa yang

I. PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi dan industri menghasilkan banyak manfaat dalam

BAB I PENDAHULUAN. Bahaya penggunaan timah hitam, timbal atau plumbum (Pb) mengakibatkan 350 kasus penyakit jantung koroner, 62.

I. PENDAHULUAN. Penggunaan rokok sebagai konsumsi sehari-hari kian meningkat. Jumlah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. internal dan faktor eksternal. Salah satu faktor internal yang berpengaruh pada

BAB I PENDAHULUAN. Alkohol jika dikonsumsi mempunyai efek toksik pada tubuh baik secara langsung

Tanaman sambiloto telah lama terkenal digunakan sebagai obat, menurut Widyawati (2007) sambil oto dapat memberikan efek hepatoprotektif, efek

BAB I PENDAHULUAN. penanganan serius, bukan hanya itu tetapi begitu juga dengan infertilitas. dan rumit (Hermawanto & Hadiwijaya, 2007)

GIZI DAUR HIDUP: Gizi dan Reproduksi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian yang berjudul Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Jati Belanda

BAB I PENDAHULUAN. kerja insulin, atau kedua-duanya (American Diabetes Association, 2005).

I. PENDAHULUAN. spermatozoa merupakan bagian dari sistem reproduksi yang penting bagi

POTENSI EKSTRAK DAUN DAN TANGKAI DAUN PEGAGAN (Centella asiatica) PADA PENURUNAN MOTILITAS SPERMATOZOA MENCIT (Mus muscullus)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kebiasaan merokok merupakan masalah penting sekarang ini. Rokok bagi

PEMBAHASAN. Pengaruh Perlakuan Borax Terhadap Performa Fisik

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Infertilitas, menurut Organisasi Kesehatan Dunia, WHO, didefinisikan

BAB I PENDAHULUAN. penyebab kematian di dunia. Menurut WHO, lebih dari 4,2 juta orang di seluruh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

HUBUNGAN HORMON REPRODUKSI DENGAN PROSES GAMETOGENESIS MAKALAH

PENGARUH PAPARAN SUHU TERHADAP KUALITAS SPERMATOZOA MENCIT JANTAN (MUS,MUSCULUS) STRAIN JEPANG ABSTRAK

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. kualitas semen yang selanjutnya dapat dijadikan indikator layak atau tidak semen

Infertilitas pada pria di Indonesia merupakan masalah yang perlu perhatian

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Infertilitas adalah suatu keadaan dimana pasangan. suami-istri yang telah menikah selama satu tahun atau

BAB 1 PENDAHULUAN. Infertilitas adalah ketidakmampuan pasangan suami istri dengan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut World Population Data Sheet (2014), Indonesia merupakan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk mencapai tata kehidupan yang selaras dan seimbang dengan

BAB I PENDAHULUAN. Infertilitas adalah salah satu masalah kesehatan utama dalam hidup, dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Konsumsi alkohol telah menjadi bagian dari peradaban manusia selama

Ni Ketut Alit A. Airlangga University. Faculty Of Nursing.

BAB I PENDAHULUAN. akan pangan hewani berkualitas juga semakin meningkat. Salah satu pangan hewani

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

PRECONCEPTION ADVICE FOR MALE

Gangguan Hormon Pada wanita

BAB 1 PENDAHULUAN. Infertilitas adalah gangguan dari sistem reproduksi yang ditandai dengan

II KAJIAN KEPUSTAKAAN. betina dengan kambing Etawah jantan. Berdasarkan tipe kambing PE digolongkan

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN. Senyawa 2-Methoxyethanol (2-ME) tergolong senyawa ptalate ester (ester

BAB I PENDAHULUAN. Alkohol merupakan zat psikotropika dengan penggunaan yang paling luas.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. makanan tersebut menghasilkan rasa yang lezat dan membuat orang yang

BAB I PENDAHULUAN. merupakan golongan antioksidan. Pigmen betalain sangat jarang digunakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. diperoleh hasil bahwa nilai F=96,7, sementara itu nilai F tabel = 3,68, maka nilai

PENGERTIAN GIZI DAN FERTILITAS PENYEBAB FERTILITAS. Muslim, MPH 5/18/2010

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang ditunjukkan oleh adanya keinginan untuk. untuk mengembangkan budidaya dan produksi tanaman obat (Supriadi dkk,

BAB I PENDAHULUAN. Monosodium glutamat (MSG) yang lebih dikenal dengan merk dagang. Ajinomoto telah lama digunakan sebagai tambahan penyedap masakan.

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 2. Hasil Evaluasi Karakteristik Semen Ayam Arab pada Frekuensi Penampungan yang Berbeda

BAB 1 PENDAHULUAN. menyusui eksklusif. Pada ibu menyusui eksklusif memiliki kecenderungan yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mencapai Indonesia Sehat dilakukan. pembangunan di bidang kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Monosodium glutamat (MSG) banyak digunakan oleh ibu rumah. tangga dan industri makanan sebagai penyedap rasa seperti halnya garam,

MENYOAL INFERTILITAS PADA PASANGAN SUAMI ISTRI. Oleh : Andang Muryanta

BAB I PENDAHULUAN. spermatozoa dan ovum kemudian dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. jantan) yang terjadi hanya di tubuli seminiferi yang terletak di testes (Susilawati,

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari emisi pembakaran bahan bakar bertimbal. Pelepasan timbal oksida ke

BAB I PENDAHULUAN. Umumnya anti nyamuk digunakan sebagai salah satu upaya untuk mengatasi

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia saat ini, banyak sekali pasangan suami istri yang kehidupan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Tatap mukake 6 KUANTITAS DAN KUALITAS SPERMA

BAB I PENDAHULUAN. 2001) dan menurut infomasi tahun 2007 laju pertumbuhan penduduk sudah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung dengan baik, bayi tumbuh sehat sesuai yang diharapkan dan

BAB V PEMBAHASAN. untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak Etanol Pegagan terhadap

OOGENESIS DAN SPERMATOGENESIS. Titta Novianti

Peristiwa Kimiawi (Sistem Hormon)

Anatomi sistem endokrin. Kerja hipotalamus dan hubungannya dengan kelenjar hormon Mekanisme umpan balik hormon Hormon yang

II KAJIAN KEPUSTAKAAN. dan sekresi kelenjar pelengkap saluran reproduksi jantan. Bagian cairan dari

Rijalul Fikri FISIOLOGI ENDOKRIN

BAB I PENDAHULUAN. tubuh baik dari segi fisik maupun dari segi hormonal. Salah satu. perkembangan tersebut adalah perkembangan hormone Gonadotropin

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

PROFIL HORMON TESTOSTERON DAN ESTROGEN WALET LINCHI SELAMA PERIODE 12 BULAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini, dunia kedokteran dan kesehatan banyak membahas tentang

I. PENDAHULUAN. mengganggu dan atau dapat membahayakan kesehatan. Bising ini. merupakan kumpulan nada-nada dengan bermacam-macam intensitas yang

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. beragam. Masalah gizi di Indonesia dan di Negara berkembang pada

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara konsumen rokok terbesar di dunia,

Siklus menstruasi. Nama : Kristina vearni oni samin. Nim: Semester 1 Angkatan 12

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

1 H erbal & Superfood Terbaik Untuk Masalah Kesuburan

BAB I PENDAHULUAN. Infertilitas merupakan masalah kesehatan di seluruh dunia khususnya di Afrika dan

Kehamilan akan meningkatkan metabolisme energi karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya juga mengalami peningkatan selama masa kehamilan.

BAB V PEMBAHASAN. apakah ada hubungan antara lama menstruasi dengan kejadian anemia pada

I. PENDAHULUAN. Ikan merupakan alternatif pilihan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Kasus diabetes mellitus yang terjadi di Indonesia semakin mengkhawatirkan,

HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum

BAB I PENDAHULUAN. kadar HDL dalam darah (Linn et al., 2009). Dislipidemia sebagian besar (hingga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

1. Perbedaan siklus manusia dan primata dan hormon yang bekerja pada siklus menstruasi.

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan fisiknya dan perkembangan kecerdasannya juga terhambat.

I PENDAHULUAN. dikembangkan di Indonesia. Sistem pemeliharannya masih dilakukan secara

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Periode remaja adalah periode transisi dari anak - anak menuju dewasa, pada

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I. PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Diabetes mellitus (DM) adalah penyakit degeneratif yang merupakan salah

1 Saiful Hi. Umar 2 Edwin de Queljoe 2 Lydia Tendean.

Infertilitas pada usia reproduksi dan penanganannya

PENDAHULUAN. sehingga dapat memudahkan dalam pemeliharaannya. Kurangnya minat terhadap

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN Infertilitas merupakan suatu masalah yang dapat mempengaruhi pria dan wanita di seluruh dunia. Kurang lebih 10% dari pasangan suami istri (pasutri) pernah mengalami masalah infertilitas ini semasa usia reproduksinya dan diperkirakan tiap tahun akan bertambah dua juta pasangan infertil (Yurnadi, 2001). Pasangan suami istri (pasutri) disebut infertil apabila belum berhasil mendapatkan keturunan setelah menikah selama satu tahun dan melakukan hubungan suami istri secara teratur (minimal tiga kali seminggu), serta tidak menggunakan alat atau metode kontrasepsi. Dalam keadaan normal dan tanpa menggunakan kontrasespsi, kehamilan terjadi pada 60% pasangan suami istri dalam waktu 6 bulan, pada 80% pasangan suami istri dalam waktu 9 bulan dan pada sekitar 90% pasangan suami istri dalam waktu 1 tahun (Sumapraja, 2002). Infertilitas pada pria disebabkan oleh gangguan produksi, kualitas dan transportasi spermatozoa yang merupakan salah satu faktor yang menentukan kualitas spermatozoa mencapai ovum, mencapai membran telur dan mengadakan penetrasi dalam fertilitasi ( Ermiza, 2012). Kualitas spermatozoa terdiri dari konsentrasi, morfologi, dan motilitas spermatozoa. Sel spermatozoa yang normal mempunyai bagian kepala, leher, ekor dan harus memiliki kondisi yang sehat, lincah dan bergerak cepat agar dapat menembus dinding sel telur (WHO, 2003). Proses spermatogenesis terdiri dari tiga tahapan yaitu spermatositogenesis, meiosis, dan spermiogenesis (Sloane, 2003). Salah satu organ yang penting dalam reproduksi jantan yang berfungsi untuk memproduksi sperma dan hormon reproduksi (testosterone) yaitu testis 1

(Setyadi, 2001). Jumlah sperma yang berkualitas adalah spermatozoa yang memiliki jumlah sekitar lebih dari 20 juta/ml ejakulat. Spermatozoa yang diproduksi testis mencit mempunyai variasi dalam ukuran dan bentuk. Kepala spermatozoa mencit berbentuk sabit atau kait, bagian tengah (miedle piece) pendek dan bagian ekor yang sangat panjang (Rugh, 1967). Abnormalitas morfologi pada sperma akan dapat menyebabkan gangguan pada motilitasnya, yaitu kemampuan gerak dari spermatozoa (WHO, 1994). Proses spermatogenesis didalam tubuli seminiferi dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain, faktor hormonal, faktor penghambatan fungsi epididimis, faktor radiasi, dan faktor suhu (Umar, et al., 2015). Salah satu faktornya yaitu suhu panas yang dapat menyebabkan stres oksidatif yaitu suatu kondisi ketidakseimbangan antara produksi radikal bebas dengan antioksidan, dimana kadar radikal bebas lebih tinggi dibandingkan antioksidan (Arsana, 2014). Radikal bebas diyakini menimbulkan terjadinya stres oksidatif di membran sel (Arsana, 2014 & Setiawan,2007). Panas sebagai bentuk stres fisik seperti halnya dingin, radiasi, getaran, bising dan psikologis mengaktifkan respon senteral dan perifer pada sistem endokrin syaraf otonom sebagai bentuk reaksi adaptasi. Aktivasi sistem endokrin yaitu sumbu Hipotalamus-Hipofisis-Adrenal (HHA) meliba tkan pengeluaran neurohormon CRH (Corticotropin Releasing hormone). Peningkatan CRH yang menimbulkan penurunan GnRH menyebabkan penurunan produksi FSH (Folikel Stimulating Hormon) dan LH oleh adenohipofisis maka terjadi gangguan pada sumbu HHT, berupa penurunan LH, FSH dan testosteron jelas mengganggu kualitas spermatozoa (Ermiza, 2012). 2

Pada proses perendaman tubuh dalam air yang bersuhu di atas 94 F (34,4 C) dapat menyebabkan kenaikan suhu tubuh secara otomatis, kenaikan suhu tubuh yang terus berlangsung hingga mencapai lebih dari 105 F (40,5 C) dapat menekan fungsi hipothalamus sebagai termoregulator yang berakibat pada hilangnya kemampuan tubuh dalam mengeluarkan panas melalui keringat, sehingga temperatur tubuh cenderung untuk tetap tinggi dengan sendirinya. Dampak tidak langsung dari peristiwa ini adalah meningkatnya suhu testis melebihi suhu optimal untuk berlangsungnya spermatogenesis (Guyton & Hall, 1997). Pada saat terjadi peningkatan suhu akan mengakibatkan gangguan fungsi epididimis dalam pematangan spermatozoa termasuk dalam memberikan pasokan bahan makanan terutama glukosa sebagai substrat untuk metabolisme spermatozoa. Aktivitas maksimum untuk sebagian besar enzim manusia berlangsung sekitar suhu 37 C karena pada suhu yang lebih tinggi terjadi denaturasi (hilangnya struktur skunder dan tertier) ( Ermiza, 2012). Para peneliti Perancis melaporkan bahwa pada 2000 yang mengendarai mobil > 2 jam terjadi peningkatan suhu scrotal lebih dari 2 C. Penelitian Amerika tahun 1999 menemukan perubahan temperatur setiap musim memiliki pengaruh terhadap kesuburan pria dimana produksi sperma menurun hingga 40 % pada musim panas bila dibandingkan dengan musim dingin. Sailer, et al.,(1997), melakukan penelitian terhadap mencit dengan memberikan paparan suhu 38 C, 40 C dan 42 C selama 60 menit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh paparan suhu terhadap sel-sel testis dan struktur kromatin spermatozoa. Dari hasil penelitian di dapatkan pengaruh yang 3

bermakna pada kelompok perlakuan 40 C dan 42 C, sedangkan perlakuan paparan suhu 38 C memberikan pengaruh yang tidak signifikan jika di bandingkan dengan kontrol. Menurut Ermiza (2012), dari penelitiannya menunjukan bahwa pemaparan suhu 40 C dalam waktu 60 menit selama 36 hari berpengaruh terhadap jumlah spermatozoa mencit. Oleh karna itu pria dewasa harus mengkonsumsi makanan yang kaya vitamin seperti asam folat yang banyak terdapat pada buah bit. Masyarakat Indonesia secara tradisional telah menggunakan bahanbahan yang berasal dari alam untuk tujuan pengobatan yang umumnya dikenal berkhasiat. Dasar pemilihan tanaman obat tradisional adalah berdasarkan pengalaman (Mitayani, et al., 2015). Umbi bit ( Beta Vulgaris) merupakan umbi kaya akan folat yang ampuh untuk mencegah penyakit jantung dan anemia. Bit merah mengandung pigmen betalain pembentuk warna merah keunguan yang berperan sebagai antioksidan sehingga berpotensi sebagai pangan fungsional (Latorre, et al., 2012). Selain itu umbi bit berfungsi dapat memperbaiki sel yang rusak serta perannya dalam mendukung pertumbuhan sel. Suatu studi di Belanda menunjukkan bahwa jumlah sperma pria yang mengalami defisiensi asam folat dan seng meningkat 75% setelah diberi suplemen asam folat 5 mg sehari dan seng 66 mg sehari. Kecukupan asam folat untuk usia 10-12 tahun adalah 300 mcg/hari dan usia 13 tahun ke atas 400 mcg/hari. Asam folat juga berfungsi dalam pembentukan hemoglobin. Asam folat juga memiliki peran penting untuk ibu hamil. Selama hamil dan menyusui wanita memerlukan lebih banyak asam folat dan zat besi. Jika dalam makanan tidak mengandung cukup banyak zat-zat gizi tersebut, maka anemia yang diderita bertambah berat, 4

dan berakibat perdarahan banyak pada waktu melahirkan, lahir lama atau mudah terkena infeksi yang berakibat fatal (Dewantari, 2012). Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak etanol umbi Bit (Beta vulgaris L) terhadap jumlah dan morfologi spermatozoa serta berat testis mencit putih jantan yang diberi paparan suhu panas. 5