METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan terhitung sejak bulan Desember 2014 sampai dengan Mei

dokumen-dokumen yang mirip
METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan terhitung sejak bulan Januari 2015 sampai dengan Juni

METODE PENELITIAN. Waktu pelaksanaan penelitian terhidung sejak bulan Juni 2013 sampai dengan

III. METODE PENELITIAN. preparsai sampel dan pembakaran di furnace di Laboratorium Fisika Material

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2013 sampai selesai. Penelitian dilakukan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan April sampai bulan Agustus Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari hingga Mei 2012 di Laboratorium. Fisika Material, Laboratorium Kimia Bio Massa,

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2013 sampai dengan Oktober 2013.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan November 2014.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan selama tiga bulan, yaitu pada bulan September 2012

III. METODE PENELITIAN. Tempat penelitian dilakukan di beberapa tempat yang berbeda yaitu ; preparasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan, yaitu pada bulan Januari 2012

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada September hingga Desember 2015 di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan September 2012 sampai dengan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan dari bulan Juli hingga September 2012 di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Mulai. Persiapan alat dan bahan. Meshing AAS. Kalsinasi + AAS. Pembuatan spesimen

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama 6 bulan yaitu dari bulan Mei sampai Oktober

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama dua bulan, yaitu pada bulan Oktober 2011

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan Agustus 2015 di

BAB III METODE PENELITIAN

Metodologi Penelitian

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium Biomassa Terpadu Universitas

BAB III METODE PENELITIAN. A. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah senyawa zeolit dari abu sekam padi.

BAB III METODE PENELITIAN. Ide Penelitian. Studi Literatur. Persiapan Alat dan Bahan Penelitian. Pelaksanaan Penelitian.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai dengan Juni 2013 di

I. PENDAHULUAN. dan banyak digunakan dalam aplikasi elektronik, keramik, adsorben semen,

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama 4 bulan yaitu pada bulan Februari hingga Mei

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. didalamnya dilakukan karakterisasi XRD. 20%, 30%, 40%, dan 50%. Kemudian larutan yang dihasilkan diendapkan

III.METODOLOGI PENELITIAN. Tempat penelitian ini dilakukan adalah: 1. Persiapan serat dan pembuatan komposit epoxy berpenguat serat ijuk di

III. METODE PENELITIAN

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB III METODE PENELITIAN. hingga bulan Desember Tempat pelaksanaan penelitian ini yaitu

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan yaitu dari bulan Januari hingga April

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metoda eksperimen.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III.METODOLOGI PENELITIAN. 1. Persiapan serat dan pembuatan komposit epoxy berpenguat serat ijuk di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Riset Kimia, Laboratorium Riset

BAB III METODE PENELITIAN. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan, dimulai dari bulan

BAB III METODE PENELITIAN. Preparasi selulosa bakterial dari limbah cair tahu dan sintesis kopolimer

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juli sampai bulan Oktober 2011 di

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. bulan Agustus 2011 sampai bulan Januari tahun Tempat penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini dilakukan pembuatan keramik komposit CSZ-Ni dengan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai Mei 2015 di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. PROSEDUR PERCOBAAN. XRD dilakukan di Laboratorium Pusat Survey Geologi, Bandung dan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan di Laboratorium Kimia Fisik, Jurusan Kimia,

METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan di Laboratorium Kimia Anorganik-Fisik Universitas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Februari sampai Juni 2013 di

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mendapatkan jawaban dari permasalahan penelitian ini maka dipilih

Gambar 10. Skema peralatan pada SEM III. METODE PENELITIAN. Untuk melaksanakan penelitian digunakan 2 jenis bahan yaitu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan selama 4 bulan yaitu dari bulan November2014 hingga

Bab III Metodologi Penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan selama 6 bulan yaitu dari bulan Mei s.d. Oktober 2015,

BAB III METODE PENELITIAN

DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR ISTILAH DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG BAB I

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

3 Metodologi penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen

Bab III Metodologi Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama 6 bulan yaitu pada bulan Juni hingga Desember

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan selama 3 bulan yaitu dari bulan Mei hingga Agustus

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah

BAB 3 METODE PENELITIAN. 3.1 Alat Alat Adapun alat-alat yang digunakan pada penelitian ini adalah: Alat-alat Gelas.

I. PENDAHULUAN. dan kebutuhan bahan baku juga semakin memadai. Kemajuan tersebut memberikan

3.5 Karakterisasi Sampel Hasil Sintesis

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB III. (HCl), 40 gram NaOH, asam fosfat, 1M NH 4 OH, 5% asam asetat (CH 3 COOH),

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai penggunaan aluminium sebagai sacrificial electrode

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Anorganik Fisik Universitas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian dimulai sejak Februari sampai dengan Juli 2010.

LAMPIRAN. Lampiran 1 Dokumentasi Serbuk Rami padi yang telah di blender.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia dan Laboratorium

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab III Metodologi. III.1 Alat dan Bahan. III.1.1 Alat-alat

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan adalah metode eksperimen yang dilakukan di

BAB III METODOLOGI III.1

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini dilakukan pembuatan keramik Ni-CSZ dengan metode kompaksi

PASI NA R SI NO L SI IK LI A KA

L A M P I R A N. Lampiran 1. Dokumentasi. Gambar 1. Mesin Operator MBE. Gambar 2. Mesin Operator MBE

III. METODOLOGI PENELITIAN. a. Persiapan dan perlakuan serat ijuk di Laboratorium Material Teknik Jurusan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Riset Kimia Lingkungan, dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan adalah dengan metode eksperimen murni.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai bulan April 2010 di

III. METODOLOGI PENELITIAN. analisis komposisi unsur (EDX) dilakukan di. Laboratorium Pusat Teknologi Bahan Industri Nuklir (PTBIN) Batan Serpong,

Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan padi

dengan panjang a. Ukuran kristal dapat ditentukan dengan menggunakan Persamaan Debye Scherrer. Dilanjutkan dengan sintering pada suhu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tahun 2011 di Laboratorium riset kimia makanan dan material untuk preparasi

BAB III BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan September

BAB III METODOLOGI. A. Metodologi Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab III Metodologi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia Lingkungan Jurusan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia dan Laboratorium

III. METODOLOGI PENELITIAN. 1. Pemilihan panjang serat rami di Laboratorium Material Teknik Jurusan

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

27 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan terhitung sejak bulan Desember 2014 sampai dengan Mei 2015. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Fisika Material FMIPA Universitas Lampung, dengan uji karakterisasi yang dilakukan di Laboratorium Material UIN Jakarta dan Laboratorium Pusat Sumber Daya Geologi Bandung. B. Alat dan Bahan Penelitian Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah oven, pressure cooker, kompor listrik, neraca digital, mortal dan pastel, nampan, beaker glass larutan, cetakan pellet, furnace, kertas label, Platik, Fourier Transform Infra Red (FTIR), Scanning Electron Microscopy (SEM) dan X-Ray Diffraction (XRD). Sedangkan bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tulang sapi, silika sekam padi, aquades, larutan NaOH 1 N dan larutan HCl 1 N. C. Prosedur Penelitian 1. Prosedur preparasi tulang sapi Untuk memperoleh hidroksiapatit dari tulang sapi digunakan prosedur sebagai berikut: 1. Membersihkan tulang sapi dengan air secara berulang-ulang.

28 2. Mengeringkan tulang sapi dengan oven pada suhu 120 selama 3 jam. 3. Merebus tulang sapi dalam pressure cooker selama 8 jam, dengan ketentuan setiap 2 jam sekali dilakukan penambahan air pada garis batas alat. 4. Mengeringkan tulang sapi dengan oven pada suhu 150 selama 2 jam. 5. Merendam tulang sapi menggunakan larutan HCl 1 N selama 24 jam. 6. Meniriskan dan mengeringkan tulang sapi dengan oven pada suhu 100 selama 12 jam, kemudian mencuci bersih dengan aquades. 7. Merendam kembali menggunakan larutan NaOH 1 N selama 24 jam. 8. Meniriskan dan mengeringkan kembali tulang sapi dengan oven pada suhu 100 selama 12 jam selanjutnya membersihkan tulang sapi menggunakan aquades. 9. Menggerus tulang sapi selama 3 jam. 2. Prosedur silika sekam padi Untuk memperoleh silika dari bahan dasar sekam padi digunakan metode pengabuan dengan prosedur sebagai berikut: 1. Membersihkan sekam padi dengan air biasa secara berulang ulang. 2. mengeringkan sekam padi yang sudah benar-benar bersih dari tanah dan kotoran-kotoran lainnya. 3. Merendam sekam padi dengan menggunakan air panas selama 15 menit. 4. Mengeringkan sekam padi dengan menggunakan oven pada suhu 110 selama 2 jam. 5. Membakar sekam padi dengan menggunakan furnace selama 5 jam pada suhu 700.

29 6. Menggerus silika hasil pembakaran sekam padi selama 2 jam. 3. Prosedur pencampuran hidroksiapatit dengan 10 % berat silika. Berikut adalah prosedur yang digunakan untuk mencampur hidroksiapatit yang diperoleh dari tulang sapi dengan 10% silika berat silika. 1. Mencampur serbuk hidroksiapatit dan serbuk silika dengan perbandingan 10% berat silika. 2. Menambahkan larutan etanol sampai sampel tenggelam. 3. Menstirrer tampel selama 3 jam. 4. Membiarkan (aging) sampel selama 24 jam. 5. Memisahkan larutan etanol dengan endapan sampel. 6. Mengoven endapan sampel selama 100 selama 10 jam. 7. Menggerus ampel selama 3 jam. 8. Membakar sampel dengan menggunakan furnace pada suhu 1200 dengan waktu tahan 3 jam. 9. Mengkarakterisasi sampel. D. Preparasi Bahan Dasar Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tulang sapi dan sekam padi, berikut adalah preparasi bahan dasar yang dilakukan pada penelitian ini. 1. Tulang sapi Tulang sapi yang digunakan adalah tulang sapi yang masih dalam kondisi baik, bukan tulang sapi yang sudah terlalu lama. Awalnya tulang sapi yang digunakan

30 masih berbentuk bongkahan-bongkahan, kotor dan masih adanya bekas-bekas daging yang menempel pada tulang. Untuk mendapatkan sampel yang diinginkan sehingga perlu dilakukan preparasi bahan terlebih dahulu. Preparasi bahan dimulai dengan pemotongan tulang sapi kecil-kecil dari bentuk semula berupa bongkahan. Kemudian memilih bentuk dan struktur potongan tulang yang bagus sebagai bahan penelitian karena menentukan banyak atau sedikitnya kandungan kalsium, dalam hal ini dipilihlah jenis tulang kortikal. Selanjutnya membersihkan sisa-sisa daging yang masih melekat pada tulang dan mencuci berulang-ulang menggunakan air hingga bersih. 2. Sekam padi Sekam padi yang digunakan adalah sekam padi yang masih dalam kondisi baik, tidak terlalu lama sehingga tidak dalam kondisi busuk. Hal ini dapat dilihat dari warna dan bentuknya yang masih terlihat baru. Sekam padi yang baru diambil dari pabrik penggilingan umumnya masih bercampur dengan kotoran-kotoran sisa penggilingan seperti tanah, daun bahkan batang jerami itu sendiri, sehingga untuk mendapatkan sampel yang diinginkan perlu dilakukan preparasi bahan terlebih dahulu. Preparasi dimulai dengan mencuci berkali-kali sekam padi dengan menggunakan air sampai benar-benar bersih. Kemudian sekam padi ditiriskan untuk mengurangi kadar air sisa pencucian sebelumnya. Sekam padi yang sudah kering direndam di air panas selama 15 menit, dengan tetap membuang sekam padi dan kotoran-kotoran yang mengapung selama proses perendaman. Tahap terakhir pada preparasi ini adalah sekam padi ditiriskan dan langsung dikeringkan dengan menggunakan oven pada suhu 110 selama 2 jam.

31 E. Perendaman Sampel pada Larutan Perendam yang dilakukan dengan menggunakan larutan HCl 1 N selama 24 jam bertujuan untuk menghilangkan kandungan pengotor pada tulang sapi. Lalu meniriskan hasil rendaman dan mengeringkan kembali menggunakan oven pada suhu 100 selama 12 jam. Berikutnya mencuci bersih mengguanakan aquades. Tahap selanjutnya perendaman menggunakan larutan NaOH dengan perlakuan yang sama yaitu merendam tulang sapi hasil perendaman HCl selama 24 jam yang bertujuan menetralkan kandungan HCl yang masih melekat pada tulang sapi. Kemudian mengeringkan kembali menggunakan oven pada suhu yang sama yakni 100 selama 12 jam dan mencuci bersih dengan aquades. F. Sintering Proses selanjutnya yang dilakukan pada sekam padi yang sudah siap digunakan adalah sintering yang dilakukan dengan menggunakan tungku pembakaran (furnace). Pada proses ini sekam padi disintering dengan menggunakan suhu 700 selama 5 jam. Dengan pembakaran sekam padi pada suhu 700 selama 5 jam, diharapkan dapat menghilangkan semua unsur yang tidak diperlukan pada sekam padi sehingga diperoleh silika murni pada tahap akhir pembakaran. G. Preparasi Karakterisasi Dari bahan yang sudah diperoleh, dilanjutkan dengan proses penggerusan kurang lebih selama 3 jam untuk tulang sapi dan 2 jam untuk silika sekam padi. Selanjutnya dilakukan pencampuran komposit hidroksiapatit dengan 10% berat silika sekam padi dengan menggunakan pelarut etanol dan distirrer selama 3 jam.

32 Setelah sampel diendapkan selama 24 jam kemudian sampel dipisahkan dari endapan dan di oven pada suhu 100 o C kemudian sampel digerus lagi selam 3 jam dan di furnace selama 3 jam pada suhu 1200 o C. Pada tahap akhir dilakukan uji karakterisasi yang meliputi karakterisasi FTIR, SEM, dan XRD a. FTIR (Fourier Transform Infra Red) Karakterisasi menggunakan FTIR (Fourier Transform Infra Red) dilakukan untuk mengetahui gugus fungsi bahan hidroksiapatit. Langkah-langkah yang dilakukan dalam proses FTIR adalah: 1. Menimbang sampel halus sebanyak ± 0,1 gram. 2. Menimbang sampel padat (bebas air) dengan massa ± 1% dari berat KBr. 3. Mencampur KBr dan sampel ke dalam mortal dan mengaduk hingga keduanya rata. 4. Menyiapkan cetakan pellet, mencuci bagian sampel, base dan tablet frame dengan kloroform. 5. Memasukkan sampel KBr yang telah dicampur dengan set cetakan pellet. 6. Menghubungkan dengan pompa vakum untuk meminimalkan kadar air. 7. Meletakkan cetakan pompa hidrolik dan memberikan tekanan sebesar ± 8 gauge. 8. Menghidupkan pompa vakum selama 15 menit. 9. Mematikan pompa vakum, kemudian menurunkan tekanan dalam cetakan dengan cara membuka keran udara. 10. Melepaskan pellet KBr yang telah terbentuk dan menempatkan pellet KBr pada tablet holder.

33 11. Menghidupkan alat dengan mengalirkan sumber arus listrik, alat interferometer dan komputer. b. XRD (X-Ray Diffraction) Karakterisasi menggunakan XRD (X-Ray Diffraction) dilakukan untuk mengetahui struktur kristal bahan hidroksiapatit. Langkah-langkah yang dilakukan dalam proses XRD adalah: 1. Menyiapkan sampel yang akan dianalisis, kemudian merekatkannya pada kaca dan memasang pada tempatnya berupa lempeng tipis berbentuk persegi panjang (sampel holder) dengan lilin perekat. 2. Memasang sampel yang telah disimpan pada sampel holder kemudian meletakkannya pada sampel stand dibagian goniometer. 3. Memasukkan parameter pengukuran pada software pengukuran melalui komputer pengontrol, yaitu meliputi penentuan scan mode, penentuan rentang sudut, kecepatan scan cuplikan, memberi nama cuplikan dan memberi nomor urut fille data. 4. Mengoperasikan alat difraktometer dengan perintah start pada menu komputer, dimana sinar-x akan meradiasi sampel yang terpancar dari target Cu dengan panjang gelombang 1,5406 Å. 5. Melihat hasil difraksi pada komputer dan itensitas difraksi pada sudut 2 tertentu dapat dicetak oleh mesin printer. 6. Mengambil sampel setelah pengukuran cuplikan selesai. 7. Data yang terekam berupa sudut difraksi (2 ), besarnya intensitas (I), dan waktu pencatatan perlangkah (t).

34 8. Setelah data diperoleh analisis kualitatif dengan menggunakan search match analisys yaitu membandingkan data yang diperoleh dengan data standard (PDF = Power Diffraction File). c. SEM (Scanning Electron Microscopy) Karakterisasi SEM dilakukan untuk mengetahui mikrostruktur hidroksiapatit. Langkah-langkah dalam proses SEM adalah: 1. Memasukkan sampel yang akan dianalisa ke vacum column, dimana udara akan dipompa keluar untuk menciptakan kondisi vakum. Kondisi vakum ini diperlukan agar tidak ada molekul gas yang dapat mengganggu jalannya elektron selama proses berlangsung. 2. Elektron ditembakkan dan akan melewati berbagai lensa yang ada menuju ke satu titik di sampel. 3. Sinar elektron tersebut akan dipantulkan ke detektor lalu ke amplifier untuk memperkuat signal sebelum masuk ke komputer untuk menampilkan gambar atau image yang diinginkan. H. Diagram Alir Adapun diagram alir penelitian preparasi dan karakterisasi komposit hidroksiapatit 10% berat yang berbahan dasar tulang sapi dan sekam padi dapat dilihat pada gambar 3.1 di bawah ini:

35 Mulai Mulai Tulang sapi Membersihkan dengan air Sekam padi Merebus 8 jam Oven suhu 120 3 jam Membersihkan dengan air Oven suhu 150 2 jam Meniriskan sekam padi Merendam pada Larutan HCl 1 N 24 jam Merendam dengan menggunakan air panas selama 15 menit Oven suhu 100 12 jam Mencuci dengan aquades Oven suhu 110 2 jam Oven suhu 100 12 jam Mencuci dengan aquades Merendam pada Larutan NaOH 1 N 24 jam Menggerus sampel selama 3 jam Furnace suhu 700 5 jam Menggerus sampel selama 3 jam Mencampur serbuk hidroksiapatit dan 10% serbuk silika Aging sampel selama 24 jam Stirrer sampel selama 3 jam Menambahkan larutan etanol Memisahkan larutan dengan endapan Oven pada suhu 100 10 jam. karakterisasi Mengerus sampel selama 3 jam Furnace pada suhu 1200 3 jam Gambar 3.1 Diagram alir penelitian.