Status Pengembangan Mangga Garifta di Kabupaten Pasuruan

dokumen-dokumen yang mirip
Varietas Unggul Baru Mangga Merah DARI KP. cukurgondang

Mangga Garifta Andalan Ekspor Masa Depan

Varietas Unggul Baru Mangga Hibrid Agri Gardina 45

Mangga Hibrid Agri Gardina 45 Genjah dan Unik

MANGGA HIBRIDA HASIL PERSILANGAN ARUMANIS- 143 DENGAN KLON MANGGA MERAH

Teknologi Praktis : Agar Populasi Tanaman Pepaya Bisa 100 Persen Berkelamin Sempurna (Hermaprodit) dan Seragam

VISITOR FARM DAN UKT BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN

BAB I PENDAHULUAN. Mangga merupakan salah satu buah tropis unggulan. Luas panen dan

TEKNIK PERBANYAKAN SAMBUNG PUCUK MANGGA DENGAN CARA PENGIKATAN TALI LANGSUNG SUNGKUP. Oleh RUSJAMIN JADI ALI DAN FARIHUL IHSAN

Varietas Unggul Manggis Bebas Getah Kuning Ratu Tembilahan

PERBAIKAN PENGELOLAAN POHON INDUK MANGGA

Anggur Varietas Prabu Bestari

PENGARUH PEMBUNGKUSAN PADA KANDUNGAN PIGMEN KULIT BUAH MANGGA HIBRIDA HASIL SILANGAN ARUMANIS DENGAN LIAR ( Cg-48xCg 299/1)

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 339/Kpts/SR.120/5/2006 TENTANG PELEPASAN JAMBU AIR DEGUS SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SAIGON KUNING VARIETAS HARAPAN UNTUK BATANG BAWAH MANGGA

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS AGROINDUSTRI PEMBIBITAN TANAMAN BUAH

LAMPIRAN 25. KERJASAMA PENELITIAN DENGAN INTANSI PEMERINTAH/PEMDA (PROVINSI, KABUPATEN, KOTA), TAHUN ANGGARAN Lanjutan

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 308/Kpts/SR.120/4/2006 TENTANG PELEPASAN JAMBU BOL GONDANG MANIS SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 70/Kpts/SR.120/2/2007 TENTANG PELEPASAN ALPUKAT PESAKO SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 571/Kpts/SR.120/9/2006 TENTANG PELEPASAN MANGGIS WANAYASA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

PENGEMBANGAN TANAMAN MANGGA BERBASIS IKLIM DANDINAMIKA WAKTU PANEN ABSTRAK

Induksi Pembungaan, Kompatibilitas dan Karakterisasi Semai Hibrida Persilangan Antar-Kultivar Mangga (Mangifera indica L.)

Evaluasi Hibrid Hasil Persilangan Mangga Arumanis-143 dengan Tiga Kultivar Mangga Merah Berdasarkan Karakter Buah

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 307/Kpts/SR.120/4/2006 TENTANG PELEPASAN JERUK KEPROK BATU 55 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 496/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN SAWO ASAHAN SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara mega biodiversitas karena memiliki

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 305/Kpts/SR.120/4/2006 TENTANG PELEPASAN MANGGA CENGKIR INDRAMAYU SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

Pengembangan Potensi Sedap Malam dari Jawa Timur

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 513/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN APEL ANNA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 340/Kpts/SR.120/5/2006 TENTANG PELEPASAN DURIAN BIDO WONOSALAM SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 193/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN PISANG SARI SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEDOMAN TEKNIS KEGIATAN PENGEMBANGAN SISTEM PERBENIHAN HORTIKULTURA 2014

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 514/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN JERUK BESAR KOTARAJA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

KATA PENGANTAR. Jakarta, Nopember Direktur, Ir. Sri Wijayanti Yusuf, M.Agr Sc

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 490/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN LANGSAT TANJUNG B-1 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

PERAKITAN VARIETAS SALAK :

TEKNIK SINKRONISASI PENYEDIAAN BATANG BAWAH DAN MATA TEMPEL PADA PERBENIHAN APEL (Mallus Sylvestris Mill.)

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

I. PENDAHULUAN. unggulan, baik untuk tujuan ekspor mau pun kebutuhan dalam negeri. Ditinjau

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08/Permentan/SR.120/3/2015 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 493/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN DURIAN BENTARA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan Wilayah Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan (WKPP) III

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 489/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN PISANG KEPOK BANGUN SARI SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 02/Permentan/SR.120/1/2014 TENTANG PRODUKSI, SERTIFIKASI, DAN PEREDARAN BENIH BINA

Sertifikasi Benih. Paper Halaqoh Disusun pada tanggal 04 Nopember 2015 Pengasuh Prof. Dr. Kyai H. Ahmad Mudlor, SH

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN TAHUNAN

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 191/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN JERUK SIEM KINTAMANI SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

Tujuan. Mewariskan sifat-sifat baik/unggul tanaman induk ke tanaman generasi berikutnya

Deskripsi Jeruk Siam Di Desa Suka

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SERTIFIKASI BENIH DAN PENGAWASAN MUTU BENIH TANAMAN AREN (Arenga pinnata,merr.)

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 573/Kpts/SR.120/9/2006 TENTANG PELEPASAN SALAK KRAMAT BANGKALAN SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

PERBANYAKAN BENIH SISTEM KLONAL

BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 03 TAHUN 2013 TENTANG

PELAKSANAAN EVALUASI KEBUN SUMBER BENIH TEH KP GAMBUNG DAN KP PASIR SARONGGE

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 570/Kpts/SR.120/9/2006 TENTANG PELEPASAN MANGGA DARAKANDE SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 516/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN PISANG MAS KIRANA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB V GAMBARAN UMUM PRODUK PERTANIAN

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 345/Kpts/SR.120/9/2005 TENTANG PELEPASAN CABAI RAWIT HIBRIDA DEWATA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Benih panili (Vanilla planifolia Andrews)

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 303/Kpts/SR.120/4/2006 TENTANG PELEPASAN SAWO SEDAN SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 491/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN DURIAN SALISUN SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2002 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 510/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN KACANG PANJANG AURA HIJAU SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 304/Kpts/SR.120/4/2006 TENTANG PELEPASAN PISANG BERANGA KELIMUTU SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 512/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN JAMBU AIR MERAH DELIMA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

SISTEM PERBENIHAN SERTIFIKASI BENIH. Disampaikan Pada :

TEKNIK KONVERSI KOPI ROBUSTA KE ARABIKA PADA LAHAN YANG SESUAI. Oleh Administrator Selasa, 02 April :00

BAB I PENDAHULUAN. Lalat buah merupakan hama penting yang menyerang buah-buahan. Lalat

Teknik Perbanyakan Jambu Air Citra Melalui Stek Cabang

V. STRATEGI, KEBIJAKAN DAN PROGRAM

Dinas Perkebunan, Pertanian, Peternakan Perikanan dan Kehutanan Kota Prabumulih 35

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA,

Dukungan Teknologi dan Hasil Penelitian dalam Membangun Pertanian Bio-industri Buah Tropika Berkelanjutan

Benih panili (Vanilla planifolia Andrews)

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 515/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN MELATI RATOH EBUH SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 25 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P.10/Menhut-II/2007 TENTANG PERBENIHAN TANAMAN HUTAN MENTERI KEHUTANAN,

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 354/HK.130/C/05/2015 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PRODUKSI BENIH BINA TANAMAN PANGAN

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Revisi ke 02 Tanggal : 06 Maret 2015

1. Pengembangan Komoditas Unggulan 2. Pengembangan Kawasan dan Sentra Produksi 3. Pengembangan Mutu Produk 4. Pengembangan Perbenihan

LAPORAN AKHIR PENELITIAN TA 2006 ANALISIS SISTEM PERBENIHAN KOMODITAS PANGAN DAN PERKEBUNAN UTAMA

TEKNOLOGI SAMBUNG SAMPING UNTUK REHABILITASI TANAMAN KAKAO DEWASA. Oleh: Irwanto BALAI PELATIHAN PERTANIAN JAMBI I. PENDAHULUAN

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 260/Kpts/SR.120/7/2005 TENTANG PELEPASAN MELON HIBRIDA GALUH SEBAGAI VARIETAS UNGGUL MENTERI PERTANIAN

KEGIATAN UPTD PSBTPH DALAM MENDUKUNG PROGRAM PENGEMBANGAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR 2017

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tanaman pisang merupakan salah satu kekayaan alam asli Asia

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

Krisis ekonomi yang melanda lndonesia sejak pertengahan bulan. Sektor pertanian di lndonesia dalam masa krisis ekonomi tumbuh positif,

MENGENAL KELAPA DALAM UNGGUL LOKAL ASAL SULAWESI UTARA (Cocos nucifera. L) Eko Purdyaningsih,SP PBT Ahli Muda BBPPTPSurabaya

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan sektor yang penting di Indonesia, oleh sebab itu

Transkripsi:

iptek hortikultura Status Pengembangan Mangga Garifta di Kabupaten Pasuruan Saat ini, varietas mangga Indonesia yang memenuhi kebutuhan pasar untuk konsumsi dalam negeri maupun ekspor ialah Arumanis143 yang dilepas tahun 1984 dan mulai berkembang luas dengan ditandainya usaha skala perkebunan sekitar tahun 1990 sehingga pada 5 tahun kemudian buah mangga Arumanis 143 mendominasi transaksi bisnis buah mangga Indonesia. Namun, sejalan dengan perubahan strategis yang mengikuti pasar bebas, dan berdampak kepada perubahan perilaku konsumen, mengubah image bahwa buah yang menarik itu berwarna merah. Perubahan image tersebut dibangun oleh bukti, bahwa pada tahun 1998 Departemen Pertanian melepas klon mangga Gedong Gincu yang warna buahnya kuning-merah yang nilainya diperkirakan menggeser ekspor Arumanis 143. Tetapi nilai tersebut belum mampu mendongkrak laju ekspor buah mangga segar Indonesia, karena kekuatan dominasi Meksiko dengan varietas Tomy Atkin dan Alphonso dari India, dimana buah dari kedua varietas tersebut berwarna merah. Penyediaan varietas unggul mangga di Indonesia sampai saat ini sebagian besar diperoleh dari pelepasan hasil seleksi plasma nutfah atau hasil seleksi mangga lokal (Karsinah et al. 2003, Anwarudin Syah et al. 2004). Sejak tahun 2002 Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika Solok telah melakukan kegiatan pemuliaan dalam rangka perbaikan varietas Arumanis 143 agar kulit buahnya berwarna merah, yaitu melalui persilangan antara Arumanis 143 dengan klon merah Cukurgondang (Purnomo et al. 2002a). Akan tetapi pendekatan ini memerlukan waktu yang sangat lama karena hibrid yang dihasilkan sebelum berbuah harus melalui fase juvenil yang memakan waktu sekitar 7 8 tahun. Untuk mempercepat perolehan varietas unggul baru mangga merah maka dalam waktu yang bersamaan juga dilakukan karakterisasi, evaluasi, dan seleksi terhadap plasma nutfah mangga di Kebun Percobaan Cukurgondang (Handayani et al. 2002, Rusdianto et al. 2003). Evaluasi dan seleksi ditujukan untuk memilih klonklon yang memiliki karakter kulit buah merah dan citarasa enak yang sesuai untuk buah segar. Varietas Unggul Mangga Merah yang Telah Dilepas Dari hasil seleksi plasma nutfah mangga di Kebun Percobaan Cukurgondang telah dilepas sebanyak 14 varietas unggul. Dari varietasvarietas unggul yang telah dilepas tersebut terdapat enam varietas unggul baru mangga merah untuk buah segar, yang terdiri dari dua varietas yang dilepas pada tahun 2002, yaitu Marifta-01 dan Ken Layung, masing-masing melalui SK Mentan No. 415/ Kpts/T.P.240/7/2002 75

No. 12 - September 2016 dan 417/ Kpts/T.P.240/7/2002 tanggal 3 Juli 2002 (Purnomo et al. 2002b), dan empat varietas merupakan hasil seleksi tahun 2008 (Rebin et al. 2008a), yang selanjutnya dilepas pada tahun 2009, yaitu: (1) Garifta Merah, (2) Garifta Kuning, (3) Garifta Gading, dan (4) Garifta Orange, masing-masing melalui SK Mentan No. 3344/ Kpts/SR.120/9/2009, 3345/Kpts/SR.120/9/2009, 3346/Kpts/SR.120/9/2009, dan 3347/Kpts/ SR.120/9/2009 tanggal 17 September 2009. Pengembangan Mangga Garifta di Kabupaten Pasuruan Direktorat Jenderal Hortikultura menjelaskan bahwa ekspor mangga Indonesia ke depan adalah mangga merah. Untuk keperluan ini Dirjen mencanangkan program pengembangan mangga Garifta seluas 10.000 Ha di seluruh Indonesia yang mempunyai agroekologi yang sesuai bagi pertumbuhan mangga Garifta (Anonymous 2011). Rintisan pengembangan mangga Garifta ini telah dimulai tahun 2009 di Kabupaten Pasuruan dengan bantuan dana APBN Ditjen Hortikultura. Varietas unggul mangga Garifta yang dilepas tahun 2009 mulai dikembangkan di Kabupaten Pasuruan (Jawa Timur) pada bulan Mei 2009. Metode Pengembangan Pengembangan mangga Garifta di Kabupaten Pasuruan (Jawa Timur) dimulai Mei 2009 hingga Mei 2013 melalui kerjasama antara Balitbu Tropika dengan Pemda Kabupaten Pasuruan, terdiri dari dua subkegiatan (Rebin 2013), yaitu: (a). Pengembangan Mangga Garifta Merah, Garifta Orange, Garifta Kuning, dan Garifta Gading di Kabupaten Pasuruan Subkegiatan ini dilaksanakan berdasarkan MOU yang ditandatangani oleh Kepala Diperta Kabupaten Pasuruan dengan Kepala Balitbu Tropika nomor: 521.23/554/424.062/2009 dan 399/KL.210/1.3.2/5/2009 tanggal 30 Mei 2009. (b). Kaji Terap Sistem Top Working dan Penanaman Baru pada Tanaman Mangga Varietas Unggul Nasional Baru. Subkegiatan ini dilaksanakan berdasarkan MOU yang ditandatangani oleh Kepala Kantor Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Pertanian Kabupaten Pasuruan dengan Kepala Balitbu Tropika nomor: 525.28/381/424.080/2009 dan 399/KL.210/1.3.2/5/2009 tanggal 30 Mei 2009. Prosedur Benih sebar mangga Garifta disediakan oleh Balitbu Tropika (KP Cukurgondang) kemudian diserahkan kepada kelompok tani selanjutnya dibagikan kepada anggota kelompok sesuai dengan luas tanah yang disediakan oleh anggota kelompok. Pembagian kepada kelompok diawasi oleh petugas Dinas Pertanian. Pengawalan teknik awal budidaya mangga merah dilakukan oleh petugas Dinas Pertanian Kabupaten Pasuruan dan petugas dari Balitbu Tropika meliputi: penentuan dosis pupuk, pembentukan tajuk, pengendalian hama/ penyakit, dan pemangkasan cabang. Penggantian varietas mangga Arumanis berumur 12 tahun menjadi varietas Garifta dilakukan melalui teknik top working (Rebin 2008)di kantor PIPA (Pusat Informasi Pengembangan Agribisnis) salah satu UPT di bawah Kantor Ketahanan Pangan terletak di Desa Wonorejo, Kec. Wonorejo, Pasuruan. Setiap varietas Garifta di top working sebanyak delapan pohon, masing-masing pohon disambung sebanyak empat tunas. Maksud dari kegiatan top working ini adalah untuk mendapatkan pohon induk mangga Garifta. Status Pengembangan Sampai Tahun 2009 Sebagai tindak lanjut dari MOU tersebut, pada musim tanam 2009 Diperta Kabupaten Pasuruan telah menanam bibit mangga Garifta sebanyak 1.080 batang terdiri dari empat varietas, yaitu: varietas Garifta Orange, Garifta Merah, Garifta Kuning, dan Garifta Gading masingmasing sebanyak 270 batang, sedangkan untuk Kantor Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Pertanian Kabupaten Pasuruan pada musim tanam 2009 telah menanam bibit untuk kaji terap sebanyak 500 batang, terdiri dari empat varietas yaitu: varietas Garifta Orange, Garifta Merah, Garifta Kuning, dan Garifta Gading masingmasing sebanyak 125 batang, serta pembentukan Blok Fondasi dengan menggunakan teknik top working sebanyak 60 pohon untuk empat varietas masing-masing 15 pohon untuk empat varietas masing-masing 15 pohon (Tabel 1 dan 2). 76

iptek hortikultura Tahun 2010 Untuk musim tanam 2010 pihak Balitbu telah menyediakan bibit mangga Garifta untuk Diperta Kabupaten Pasuruan sebanyak 8.000 batang terdiri dari Garifta Orange 5.000 batang dan Garifta Merah 3.000 batang. Benih disalurkan pada kelompok tani di lima kecamatan seperti tercantum pada Tabel 3, sedangkan untuk Kantor Ketahanan dan Penyuluhan Pertanian Kabupaten Pasuruan tahun 2010 melaksanakan kegiatan Kaji Terap terhadap dua varietas Garifta sebanyak 560 batang, yaitu: (1) Garifta Orange sebanyak 280 batang dan (2) Garifta Merah sebanyak 280 batang. Benih disalurkan kepada kelompok tani pada empat kecamatan seperti tercantum pada Tabel 4. Tahun 2011 Pada tahun 2011 Diperta Kabupaten Pasuruan mendapat bantuan benih sebar (label Tabel 1. Distribusi dan penanaman benih mangga Garifta untuk Dinas Pertanian Kab. Pasuruan tahun 2009 Kecamatan/Desa Kelompok Tani Nama Ketua Volume (btg) Varietas Grati / Karanglo Rukun Tani II Makhrus 270 4 Varietas Purwosari / Kayoman Rakhmad Agung II Supandri 270 4 Varietas Wonorejo / Rebono Asem jajar H. Baidowi 270 4 Varietas Rembang / Oro-oro ombo Kertosari V Munir 270 4 Varietas 1.080 Tabel 2. Distribusi dan penanaman benih mangga Garifta untuk kantor Ketahanan Pangan Dan Penyuluhan Pertanian Kab. Pasuruan ( 4 kecamatan) tahun 2009 Kecamatan/Desa/Dusun Kelompok Tani Nama Volume (btg) Varietas Kecamatan Winongan 25 Kelompok - 125 4 var Kecamatan Gondangwetan 25 Kelompok - 125 4 var Kecamatan Grati 11 Kelompok - 125 4 var Kecamatan Wonorejo 25 Kelompok - 125 4 var 86 Kelompok - 500 Tabel 3. Distribusi benih mangga Garifta label biru oleh Diperta Kab. Pasuruan tahun 2010 Kecamatan Desa Kelompok Tani Garifta orange (batang) Garifta merah (batang) Total (batang) Grati Karang Lo Rukun Tani 500 500 1.000 Rebalas Wringin Anom 500 500 1.000 Rembang Rombo Wetan Sidodadi 500 500 1.000 Rombo kulon Kedung lembu 750 250 1.000 Wonorejo Rebono Asem Jajar 750 250 1.000 Sukorejo Sukorame Bujuk Modin 1000 500 1.500 Pandaan Banjar Kejen Tirto 500 250 750 Banjar Kejen Bayu 500 250 750 5000 3000 8.000 Tabel 4. Distribusi benih mangga Garifta label biru oleh Kantor Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Pertanian Kabupaten Pasuruan tahun 2010 Kecamatan Garifta Orange (btg) Garifta Merah (btg) (btg) Lumbang 100 100 200 Gondang Wetan 50 50 100 Pasrepan 87 87 174 Wonorejo 43 43 86 280 280 560 77

No. 12 - September 2016 biru) dari Direktorat Perbenihan Hortikultura sebanyak 1.000 batang terdiri dari Garifta Merah 500 batang dan Garifta Orange 500 batang, yang semuanya ditanam di Kecamatan Grati, dan Garifta Merah label ungu sebanyak 50 batang diberikan kepada penangkar di Pohjentrek Pasuruan (Tabel 5), sedangkan Kantor Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Pertanian Kab. Pasuruan pada tahun 2011 tidak melakukan penanaman benih mangga Garifta. Tahun 2012 Pada musim tanam 2012, Diperta Kabupaten Pasuruan menanam benih mangga Garifta sebanyak 15.000 batang yang dipusatkan di Kecamatan Grati dengan rincian seperti tercantum pada Tabel 6, sedangkan Kantor Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Pertanian Kabupaten Pasuruan pada musim tanam 2012 menanam benih mangga Garifta sebanyak 350 batang terdiri dari Garifta Orange sebanyak 175 batang dan Garifta Merah sebanyak 175 batang. Tahun 2013 Pada tahun 2013 Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Pasuruan mengembangkan mangga Garifta yang dikonsentrasikan di kecamatan Grati sebanyak 30.000 batang seperti tercantum dalam Tabel 7. Rekapitulasi Tahun 2009 2013 Sejak ditandatanganinya MOU tahun 2009 hingga akhir tahun 2013 jumlah benih mangga Garifta yang ditanam di Kabupaten Pasuruan (baik oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan maupun Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Pasuruan) telah mencapai 57.040 batang (Tabel 8 dan 9) Tabel 5. Penerimaan benih mangga Garifta oleh Diperta Kabupaten Pasuruan tahun 2011 Propinsi Tujuan Benih Garifta Merah G. Orange G.Kuning L.Putih L.Ungu L.Biru L.Ungu L.Biru L. Putih Total Jatim Pengkar Kab. Pas. - 50 - - - - 50 Diperta Pasuruan - - 500-500 - 1.000-50 500-500 - 1.050 Tabel 6. Distribusi benih mangga Garifta di Kecamatan Grati Kabupaten Pasuruan MT 2012 Desa Garifta Orange Garifta Merah Garifta Kuning Sumberdawesari 2.400 4.000-6.400 Plososari 2.250 4.200 550 7.000 Grati - 1.450 150 1.600 4.650 9.650 700 15.000 Tabel 7. Penanaman Benih mangga Garifta Diperta Kabupaten Pasuruan MT 2013 Lokasi Garifta Orange Garifta Merah Garifta Kuning Kec. Grati 12.500 12.250 5.250 30.000 12.500 12.250 5.250 30.000 Tabel 8. Rekapitulas penanaman benih mangga Garifta Diperta Kabupaten Pasuruan 2009 2013 Tahun Garifta Orange Garifta Merah Garifta Kuning Garifta Gading 2009 270 270 270 270 1.080 2010 5.000 3.000 - - 8.000 2011 550 500 - - 1.050 2012 4.650 9.650 700-15.000 2013 12.500 12.250 5.250-30.000 22.970 25.670 6.220 270 55.130 78

iptek hortikultura Tabel 9. Rekapitulasi penanaman benih mangga Garifta Kantor Ketahanan Pangan Kab. Pasuruan 2009-2013 Tahun G. Orange G. Merah G. Kuning G. Gading 2009 125 125 125 125 500 2010 280 280 - - 560 2011 - - - - - 2012 175 175 - - 350 2013 250 250 - - 500 830 830 125 125 1.910 A B C D E F Gambar 1. (a) Garifta Merah umur 4 tahun berbuah lebat, (b) panen buah Garifta Merah, (c) Bapak H. Savi mencuci buah Garifta Merah, (d) buah dilap dan diberi stiker, dan (e) buah dimasukkan ke dalam kasdus berpartisi, dan (f) kardus diberi identitas produsen Mulai tahun 2014 beberapa tanaman yang ditanam pada tahun 2010 di lahan petani Desa Oro-Oro Ombo Kulon, Kecamatan Rembang (milik Bapak H. Savi), sudah mulai berproduksi dan mulai dipasarkan (Gambar 1) KESIMPULAN Sejak dilepas tahun 2009 hingga tahun 2013, sebanyak empat varietas mangga Garifta telah dikembangkan oleh masyarakat di Kabupaten Pasuruan dengan jumlah tanaman sebanyak 57.040 batang, atau identik dengan 570,4 ha, apabila populasi tanaman sebanyak 100 pohon/ ha (jarak tanam 10 m x 10 m). Pengembangan mangga Garifta di Kabupaten Pasuruan hingga saat ini sebagian besar dilakukan dengan menggunakan bibit baru pada agroekologi dan kondisi tanah yang optimal bagi pertumbuhan tanaman mangga Garifta, dan hanya sebagian kecil menggunakan teknik top working untuk membentuk Blok Fondasi. 79

No. 12 - September 2016 DAFTAR PUSTAKA 1. Anonymous 2011, Sambutan Dirjen Hortikultura pada pembukaan Apresiasi Pengembangan Kawasan Jeruk di Galeri Ciumbuleuit Hotel, Bandung 3-5 Mei 2011. 2. Anwaruddinsyah, J, Rebin, Sukartini & Sadwiyanti, L 2004, Pewarisan warna merah buah mangga klon CKG pada AR 143, Laporan Hasil Penelitian, Balitbu Solok. 3. Handayani, S, Ucu Rusdianto, Rebin, Hermanto, C, Setyowati, T & Samad 2002, Karakterisasi dan evaluasi plasma nutfah mangga Cukurgondang, Laporan hasil penelitian Balitbu Solok TA 2001, 15 hlm. 4. Karsinah, S, Purnomo, Rebin, Sukartini & Sadwiyanti, L 2003, Pewarisan warna merah buah mangga klon Cukurgondang pada Arumanis 143, Laporan Hasil Penelitian, Balitbu Solok. 15 hlm. 5. Purnomo, S., Rebin & Effendy, AR 2002a, Persilangan mangga varietas Arumanis 143 x klon merah CKG, Laporan Hasil Penelitian, Balitbu Solok, 12 hlm. 6. Purnomo, S, Rebin, Hosni, S, Effendhi, AR & Endriyanto 2002b, Naskah usulan pelepasan varietas baru mangga 2002, Balitbu Solok, 49 hlm 7. Rebin 2008, Teknologi Top working dalam usaha perbaikan pengelolaan pohon induk mangga, Makalah disampaikan pada Apresiasi Teknologi (Temu Teknologi Top Working) di Bandung, tanggal 26 30 Mei 2008, 14 hlm. 8. Rebin, L, Sadwiyanti, T, Nurhadi, Istianto, M, Samad & Endriyanto 2008, Naskah usulan pelepasan varietas mangga merah 2009, Balitbu Solok, 45 hlm. 9. Rebin 2013, Laporan kemajuan kerjasama pengembangan mangga merah di Kabupaten Pasuruan Tahun 2013, Balitbu Solok, 5 hlm. 10. Rusdianto, U, Rebin, Effendhi, AR, Setyowati, T, Samad & Rohani, L 2003, Karakterisasi dan evaluasi plasmanutfah mangga cukurgondang, Laporan hasil penelitian Balitbu Solok TA, 2002, 12 hlm. Rebin, Karsinah, dan Endriyanto Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika Jln. Raya Solok Aripan Km. 8 PO Box 5, Solok Sumatera Barat 27301 E-mail: rebin_linggo2@yahoo.com 80