TEKNIK DASAR DAN APLIKASI KONSELING PASCA-TRAUMA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Dari uraian yang telah disampaikan dari Bab I sampai Bab IV, maka dapat

BAB I PENDAHULUAN. Kejadian bencana yang datang silih berganti menimbulkan trauma pada

GROUP EXERCISE PELATIHAN TEHNIK-TEHNIK BIMBINGAN KELOMPOK MENGGUNAKAN LATIHAN KELOMPOK OLEH : DRS. NANDANG RUSMANA, M. Pd

LAYANAN KONSELING KELOMPOK

Perkembangan Sepanjang Hayat

ADJOURNING BAB I PENDAHULUAN

SATUAN KEGIATAN LAYANAN KONSELING

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA KOMUNITAS (CMHN)

BAHAN AJAR / MATERI PELENGKAP MODUL DIKLAT KEPEMIMPINAN TK. III DINAMIKA KELOMPOK. Oleh :

Materi Minggu 2. Kelompok Kerja (Teamwork)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Anak usia sekolah adalah anak pada usia 6-12 tahun, yang artinya pada

OLEH : Letkol Laut ( K/W) Drg. R Bonasari L Tobing, M.Si INTERVENSI PSIKOSOSIAL PADA BENCANA

PROSES DAN TEKNIK-TEKNIK KONSELING

Small Groups in Counseling and Therapy. Sigit Sanyata 07 Juni 2009

BAB II LANDASAN TEORITIS. reaksi fisik yang disebabkan karena persepsi seseorang terhadap kehilangan (loss).

BAB V PENUTUP. 1. Proses pelaksanaan Bimbingan dan Konseling Islam dengan cognitive

BUPATI TRENGGALEK SALINAN PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 62 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI PASKA BENCANA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan yang berada diantara dua samudera

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

ASSALAMU ALAIKUM WR.WB.

BAB 1 PENDAHULUAN. atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan

REVITALISASI USAHA PEDAGANG KLITHIKAN PASCA GEMPA BUMI 27 MEI 2006 di DIY (Tinjauan Aspek psikologis)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Intervensi Kelompok (pengantar II) Danang Setyo Budi Baskoro, M.Psi

BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK FAMILY SCULPTURE UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN KOMUNIKASI SISWA DENGAN ANGGOTA KELUARGA

TAHAP AKHIR SEBUAH KELOMPOK oleh: Dra.Ehan.M.Pd BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan, persoalan-persoalan dalam kehidupan ini akan selalu. pula menurut Siswanto (2007; 47), kurangnya kedewasaan dan

Makalah Analisis Kasus : Bencana Merapi. Disusun oleh : Carissa Erani

PENGESAHAN.. i. PERNYATAAN. ii. PERSEMBAHAN...iv. ABSTRAK. v. KATA PENGANTAR.. vi. UCAPAN TERIMA KASIH... vii. DAFTAR ISI...viii. DAFTAR TABEL.

A. Konsep Dasar. B. Asumsi Tingkah Laku Bermasalah

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08 TAHUN 2014 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Devi Eryanti, 2013

PENGEMBANGAN ISTRUMEN EVALUASI LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENYELENGGARAAN BIMBINGAN DAN KONSELING

BAB III METODE PENELITIAN

KONSELING. Oleh: Muna Erawati

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Psikologi Konseling Pendekatan Terapi Realitas (Reality Therapy)

TERAPI MODALITAS DALAM KEPERAWATAN JIWA

Mengenal Gangguan Stress Pasca Trauma

Kesehatan Mental. Mengatasi Stress / Coping Stress. Aulia Kirana, M.Psi, Psikolog. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi

Berbagai Bentuk dan Kombinasi Gerak Dasar Anak Usia dini

BAB 1 PENDAHULUAN. matematika menjadi pelajaran yang diminati dan dikuasai oleh siswa.

KERJA KELOMPOK TEAMWORK MATERI KE-2

UPAYA MENINGKATKAN TIGA ASPEK KEBUGARAN JASMANI DALAM PERMAINAN TRADISIONAL PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 06 LIANG PINOH UTARA

KEPALA PELAKSANA BADAN PENANGGULANGAN BECANA DAERAH KABUPATEN LAMONGAN. SUPRAPTO, SH Pembina Tingkat I NIP

PERATURAN BUPATI BANDUNG BARAT NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN RINCIAN TUGAS BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN

I. METODOLOGI PENELITIAN. kelas, (Classroom Action Research). Jenis penelitian ini mampu menawarkan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 4 Tahun : 2011 Seri : D

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Para ahli pendidikan pada umumnya sepakat bahwa pendidikan

GROUP THERAPY. KBK BLOK KLINIS 8 April Widya Risnawaty, M.Psi., Psi., Psikoterapis

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tidak tinggal bersama (Long Distance Relationship) dalam satu rumah karena

Silabus Bimbingan Konseling (01) Sekolah : SMA... Kelas : XI (Sebelas) Mata Pelajaran / Layanan : Bimbingan dan Konseling Semester : 1 ( Ganjil )

PEKERJA KEMANUSIAAN: SITUASI SULIT & TANTANGANNYA

PANDUAN TEKNIK PENYAJIAN MODUL KURSUS PEMBINA PRAMUKA MAHIR TINGKAT LANJUTAN (KML) GOLONGAN PENGGALANG

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 01 TAHUN 2013 TENTANG BANTUAN SOSIAL BAGI KORBAN BENCANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Wardaya College. Denisi Posisi, Jarak dan Perpindahan. Posisi, Jarak dan Perpindahan. Posisi, Jarak dan Perpindahan. Part II

PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman diabad 21 ini memperlihatkan perubahan yang begitu

BAB II LANDASAN TEORI. Belajar dan pembelajaran merupakan kegiatan yang tidak dapat dipisahkan

SELF-HELP GROUP BAB I PENDAHULUAN

NARASI KEGIATAN PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

TERMOTIVASI UNTUK MENGELUARKAN IDE-IDENYA DAN MENGUJINYA SERTA MENULARKAN DAN MENGEMBANGKAN POTENSI DIRINYA SECARA MAKSIMAL.

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 32 SERI E

BAB I PENDAHULUAN. Kompleksitas masalah-masalah berujung pada konflik-konflik dan rintangan

BAB IV ANALISIS BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM TERHADAP PENANGANAN ANAK KORBAN KEKERASAN SEKSUAL DI PPT SERUNI KOTA SEMARANG

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

LAMPIRAN-LAMPIRAN 69

TIM CMHN BENCANA DAN INTERVENSI KRISIS

Fungsi monitoring merupakan aktivitas yang mendasari aktivitas lainnya.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN TENTANG

Oleh Nandang Rusmana, M.Pd

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG

Pengertian Kelompok adalah himpunan atau kesatuan manusia yang saling berinteraksi,dan saling bergantung untuk mencapai sasaran-sasaran tertentu.

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORI. yang terbentuk melalui pengalaman-pengalaman yang diperoleh dari interaksi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai manusia yang telah mencapai usia dewasa, individu akan

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 18 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA DI KABUPATEN SITUBONDO

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Kemandirian sebagai tujuan Bimbingan dan Konseling Kompetensi peserta didik yang harus dikembangkan melalui pelayanan bimbingan dan konseling adalah k

BAB III ANALISIS. Komunitas belajar dalam Tugas Akhir ini dapat didefinisikan melalui beberapa referensi yang telah dibahas pada Bab II.

BAB I PENDAHULUAN. individu dengan individu yang lain merupakan usaha manusia dalam

BK KELOMPOK Diana Septi Purnama HUBUNGAN INTERPERSONAL

GURUKU CANTIK SEKALI GURU SEBAGAI PENDIDIK DAN PENGAJAR MENDIDIK DAN MENGAJAR PEMBELAJARAN BERBASIS OTAK SEBAGAI SALAH SATU ALTERNATIF

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan segmen kehidupan yang penting dalam siklus

Modul ke: Psikologi Sosial 2. Dinamika Kelompok. Setiawati Intan Savitri, S.P. M.Si. Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi.

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Skizofrenia merupakan sindroma klinis yang berubah-ubah dan sangat

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Pelaksanaan Bimbingan Konseling Sosial berbasis

Psikologi Konseling Adhyatman Prabowo, M.Psi. Kompetensi konselor & Karakteristik klien

BELAJAR MEMBANGUN KOMITMEN KERJASAMA

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Program For Appropriate Technology in Health (PATH, 2000)

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 104 TAHUN 2016 TENTANG

2 BAB II KAJIAN PUSTAKA

Membangun Tim Proyek, Konflik dan Negosiasi

PERMAINAN PEMAHAMAN KONSEP PERMAINAN PERMAINAN KECIL PERMAINAN BESAR

PRE PLANNING TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK ORIENTASI REALITA SESI I: PENGENALAN ORANG

Transkripsi:

TEKNIK DASAR DAN APLIKASI KONSELING PASCA-TRAUMA Oleh : Dr. Nandang Rusmana, M. Pd Universitas Pendidikan Indonesia

A. Rasional Risiko psikologis yang dialami oleh individu yang mengalami kehilangan sumber daya yang bernilai seperti kehilangan orang yang dicintai, harta benda yang dimiliki, hubungan sosial dan komunitas atau kehilangan pegangan hidup yang menyebabkan stress dan trauma. Kegagalan coping dan adaptasi terhadap pengalaman traumatik dapat menimbulkan efek bola salju yang luas dan mendalam, berjangka panjang dan mungkin tidak dapat diubah. Bahkan pada bentuknya yang ekstrim akan mengakibatkan apa yang disebut deprivasi sosial (social deprivation).

B. Tujuan Tujuan Umum Tujuan model konseling kelompok bagi anak dengan pengalaman traumatis ini adalah menurunkan gejala kecemasan pasca trauma (PTSD) dengan menjalani berbagai jenis permainan kelompok baik in-bond mupun out-bond.

Tujuan Khusus Secara khusus tujuan yang dapat dicapai model konseling kelompok bagi anak dengan pengalaman traumatis ini adalah membantu anak dengan pengalaman traumatik untuk: (1) menghilangkan bayangan traumatis; (2) meningkatkan kemampuan berpikir secara lebih rasional; (3) membangkitkan minat terhadap realita kehidupan; (4) memulihkan rasa percaya diri; (6) memulihkan kelekatan dan keterkaitan dengan orang lain yang dapat memberi dukungan dan perhatian; (6) kepedulian emosional serta mengembalikan makna dan tujuan hidup.

C. Ruang Lingkup dan Sasaran Sasaran yang menjadi target layanan model ini adalah mereka yang mengalami gangguan kecemasan pasca trauma dengan indikator sebagai berikut: Dibayangi peristiwa traumatis Berpikir negatif Merasa tidak berdaya Emosional Mengisolasi diri Merasa harapan masa depan rendah

D. Asumsi Dasar Bencana Tsunami memberi dampak luas bukan saja pada trauma psikologis pada aspek fisik, tetapi juga pada aspek perilaku, emosional, psikologis dan bahkan psikososia green) Kegagalan coping dan adaptasi terhadap pengalaman traumatik akan menimbulkan efek bola salju yang luas dan mendalam, berjangka panjang dan mungkin tidak dapat diubah (irreversible). Bahkan pada bentuknya yang ekstrim akan mengakibat apa yang disebut deprivasi sosial (Social Deprivation) Pengabaian terhadap pengalaman traumatik dan deprivasi sosial pengaruhnya dapat diteruskan secara psikososial bukan saja pada dirinya sendiri tetapi juga kepada masyarakat, dan generasi berikutnya melalui keluarga dan anak cucu mereka. Konseling dan terapi dengan menggunakan permainan telah digunakan secara luas dan mendapatkan dukungan dari para ahli.hampir semua ahli terapi telah menggunakan permainan sebgai bagian dari proses terapi. Permainan, baik tradisional maupun non-tradisional telah digunakan sebagai salah satu modus terapi permainan kelompok Konseling kelompok dapat menggunakan permainan sebagai modus dalam membantu penanganan anak dengan kecemasan pasca trauma

E. Pendukung Sistem Layanan Komponen pendukung sistem merupakan serangkaian kegiatan manajemen yang dimaksudkan untuk memantapkan dan meningkatkan pelaksanaan program konseling. Serangkaian kegiatan manajemen tersebut, adalah: mengembangkan program, mengembangkan staf, penataan kebijakan, dan penyediaan sarana pendukung.

F. Peran Konselor Peranan konselor seyogyanya mencakup sebagai perancana, pelaksana, dan sekaligus penilai program bimbingan-konseling, termasuk dalam pelaksanaan program konseling kelompok bagi anak dengan pengalamn traumatis ini. Secara khsusus, peranan konselor dalam program konselirng ini adalah mendorong peserta untuk melakukan aktivitas permainan dalam seting kelompok, sehingga mereka dapat mengalami dan merefleksikan pengalamannya. Untuk itu, peranan konselor dalam program konseling ini adalah sebagai pemimpin kelompok, fasilitator, dan reflektor.

G. Prosedur Pelaksanaan 1. Mekanisme Pengorganisasian Mekanisme pengorganisasian kegiatan konseling bagi anak dengan pengalaman traumatik menggunakan APPLE Facilitation model yang mengacu pada lima langkah yakni a) Assement b) Plan; c) Prepare; d) Lead; e) Evaluate.

Gambar Mekanisme Pengorganisasian Gambar 4.5 Mekanisme Pengorganisasian Kegiatan Adaptasi dari Rohnke,Karl & Butler,Steve (1995: 25)

2. Mekanisme Konseling Mekanisme proses konseling menggunakan model konseling kelompok. Langkah yang ditempuh terbagi atas empat tahap yaitu: a) awal, b) transisi, c) kerja dan d) terminasi.

Tahap AWAL TRANSISI KERJA TERMINASI Sasaran FORMING Pengaturan FORMING iklim/ keadaan Pengaturan iklim/ keadaan Pengklarifikasian peran Pengklarifikasian peran dan pengharapan dan pengharapan Penetapan tujuan Penetapan Pengembangan tujuan struktur Pengembangan Pembentukan kelompok struktur Pembentukan kelompok STORMING Membahas STORMINGisu-isu permukaan Membahas isu-isu Memfasilitasi permukaan jalinan komunikasi Memfasilitasi jalinan Mempertajam komunikasi interaksi Mempertajam interaksi NORMING NORMING Mengemukakan Mengemukakan ide-ide ide-ide dan sumber-sumber Membagi peran PERFORMING Pelepasan PERFORMING Penyesuaian Pelepasan terhadap gaya Penyesuaian kepemimpinan terhadap yang gaya kepemimpinan baru yang baru Menciptakan kesempatan Menciptakan kesempatan untuk pengembangan untuk pengembangan dan dan independensi independensi ADJOURNING Bercermin pada pengalaman masa lalu Memproses memori Mengevaluasi apa yang telah dipelajari Mengakui perasaanperasaan ambivalen, dan pembuatan keputusan Strategi PERMAINAN I PERMAINAN Mengembangkan I Mengembangkan lingkungan kerja lingkungan yang positif kerja yang positif PERMAINAN II Membahas isu-isu tentang keuasaan dan enanganan konflik dan penetapan peraturan dalam kelompok PERMAINAN III III Memfungsikan diri sebagai kelompok yang efektif PERMAINAN IV Mengusung perubahan perubahan dalam diri dalam individu diri individu Tujuan Menjadi terorientasi Pengembangan komitmen Kebutuhan komitmenakan pengarahan Keinginan Kebutuhan untuk akan diterima/ bergabung pengarahan Keinginan untuk diterima/ bergabung Mengkonsolidasikan Mengkonsolidasikan pengaruh Mengkonfrontasi pengaruh pimpinan Mengkonfrontasi Konflik pimpinan diantara anggota kelompok Konflik diantara Tingkatan anggota kelompok kerja/ Tingkatan kerja/ output rendah Menangani isu-isu Menangani isu-isu pengendalian pengendalian Menetapkan Menetapkan persetujuan persetujuan kelompok kelompok bulan bulan madu madu Kerja Kerja yang yang produktif terhadap tujuan tujuan yang yang telah telah dibagi dibagi Gambar 3 Mekanisme Proses Konseling Kelompok Bagi Anak Dengan Pemgalaman Traumatis Meninjau kembali dan meringkas pengalaman kelompok Menilai pertumbuhan anggota, perubahan terhadap prestasi Menyelesaikan permasalahan Menjalankan perubahan dalam kehidupan seharihari Menambah balikan/ feedback Menangani perpisahan Merencanakan resolusi / pemecahan rmasalah

3. Proses Permainan Kelompok Pelaksanaan permainan kelompok menggunakan Metode Socratic (Socratic method). Metode ini menggunakan empat langkah kegiatan yaitu; a) Eksperientasi (Experience); b) Identifikasi (Identify); c)analisis (Analize); d) Generalisasi (Generalize).

Gambar Proses Permainan Kelompok Menggunakan Socratic Method Experience Action Do &!#? ^#@! Identity Reflection Look What Happened? Analyze Reflection Think SO What? Generalize Reflection Plan Now What?

4. Populasi dan sasaran Populasi yang menjadi sasaran pelaksanaan program traumatik konseling adalah anak-anak yang memiliki gangguan kecemasan pasca trauma yang diungkap melalui daftar cek masalah dan angket Kriteria Diagnostik PTSD. Dari daftar cek masalah terungkap bahwa kelompok sasaran menunjukkan gejala gangguan pada aspek fisik (physical fatigue), emosi (emotional fatigue), mental (mental fatigue), perilaku (behavioral fatigue), spiritual (spiritual fatigue).

H. Evaluasi Program Evaluasi program akan berhasil dengan baik jika direncanakan dan dikembangkan sejak awal dimulainya program dan selama program berlangsung, bukan hanya setelah program selesai dilaksanakan. Dengan demikian, evaluasi program meliputi evaluasi proses implementasi (dinamika implementasi) dan evaluasi hasil (perubahan perilaku).

Jenis Permainan Kelompok bagi Anak Berpengalaman Traumatik (In-Bond dan Out-Bond)

SESI AWAL ( FORMING) Papan Nama Perkenalan Berantai Pembentukan Kelompok Penetapan struktur kelompok Pohon Harapan SESI TRANSISI (STORMING) SESI TRANSISI (NORMING) Rebut Bendera Yel-yel dan Mars kelompok Norma-Norma Kelompok Susun Baris Holahoop Trsut Circle Trust Fall Benang Kusut

SESI KERJA (PERFORMING) IN-BOUND Bebentenangan Ecor Gatrik Kobak Meong Bongkok Oray-Orayan Pal-Palan Susumputan Main tawon-tawonan Pergi belanja Permainan Tiru-tiruan Mengusik Monyet Kucing dengan Tikus Kucing dengan tikus dalam lingkaran terbuka Kucing dengan tikus dalam lingkaran tertutup Kucing dengan tikus (memakai) rintangan Kucing dengan tikus (memakai sarang) Berkejar-kejaran Macan dengan sapi Menjala Ikan Berkejar-kejaran dalam lingkaran Perlombaan Berlari keliling antara dua pihak Estapet dalam lingkaran Tepuk lalu lari OUT-BOUND Berkejar-kejaran dalam lingkaran Bermain ular Merampas anak ayam Kerbau berlaga Burung elang Kucing dengan tikus dalam lorong Tiga tidak boleh Berlomba lari beregu-regu Berlomba menjengget Estapet dalam lingkaran Ketik lalu lari Perlomban pada jalan lurus Berkejar-kejaran bersilang Galah Bertawan-tawaan Tiga tidak boleh Menjala ikan Berlomba pada jalan lurus Perlombaan buaya Perlombaan monyet Lompat katak Sampeyong Berkejar-kejaran dalam lingkarn Jangkrik berlaga Bermain nyamuk Bermain nyamuk (lengkap) Macan berburu Dua tidak boleh Perlombaan pada jalan yang lurus

SESI TERMINASI (ADJOURNING) Hura Hura Cincin Surat Sahabat Penghargaan Positif Sayonara Setan terdengar Setan berjalan Dengar Satu dua tiga Semutan Bisikan

Terima Kasih