Lampiran 1. Spesifikasi alat dan bahan No. Nama Alat Merek/Tipe Kegunaan Tempat 1. Kandang - Tempat pemeliharaan mencit Animal house 2. 3. Timbangan analitik Oven inkubator CHQ Jelo Tech 4. Blender Philips 5. Beaker glass Pyrex Iwaki 6. 7. 8. Alumunium foil Batang pengaduk Labu erlenmeyer Klin Pak Pyrex Iwaki Pyrex Iwaki Menimbang mencit, daun pare, ekstrak dan gelatin. Mengeringkan daun pare Melumatkan daun pare kering Menampung dan mengukur ekstrak dan larutan Mencegah masuknya mikroorganisme Mengaduk/meratakan larutan dan ekstrak. Menampung dan mengukur ekstrak setelah penyaringan 9. Corong kaca Pyrex Iwaki Menyaring ekstrak. 10. Kertas saring Whatman no. 41 11. Cawan petri Pyrex Iwaki - Menyaring ekstrak. Mendapatkan ekstrak kering. 12. Lemari es Sanyo Menyimpan ekstrak. 13. Spuit - 14. Sonde - 15. Object glass Sail Brand 16. Cover glass Mengukur volume ekstrak yang akan dicekok pada mencit Thermoscientific Mencekok ekstrak pada mencit Meletakkan hasil apusan dan pita paraffin Menutup hasil apusan dan pita parafin pada object glass 36
Lanjutan... 17. 18. 19. Mikroskop cahaya Mikroskop stereo Gunting bedah Olympus Olympus Meiden 20. Pinset Meiden 21. 22. Surgical blade Jangka sorong GEA Vernier scalipers 23. Botol sampel Amoxan 24. 25. Mikrotom rotary Kamera digital Mengamati hasil apusan dan sediaan histologis Mengamati fetus dan korpus luteum Membedah mencit Mengisolasi uterus dan fetus Membuang lemak pada uterus Mengukur panjang fetus Wadah larutan dalam pembuatan metode paraffin Microm Mengiris blok paraffin Lab. Pengajaran Nikon Dokumentasi Milik pribadi 37
No. Nama Bahan Spesifikasi Kegunaan 1. Strain Balb-C, Mencit berat 28-30 g Mengetahui perkembangan fetus. 2. Segar, bagian Daun pare intermediate Membuat ekstrak. 3. Air Air sumur Mencuci daun pare, memberi Fakultas Biologi, minum mencit. Unsoed 4. Etanol 96% Mengekstrak senyawa fitokimia, mengencerkan larutan. 5. Etanol 70% Membersihkan object glass. Tahap dehidrasi dan rehidrasi. 6. NaCl 0,9%, Menjaga struktur sel pada vagina. 7. Larutan methylene blue 8. Akuades - 1% Mewarnai sel pada vaginal smear. Mengencerkan larutan dan ekstrak. Tahap rehidrasi. 9. Pakan mencit Pellet komersial Memberi makan mencit. 10. Sekam padi - Alas kandang untuk menjaga suhu tubuh mencit tetap hangat. 11. Larutan Phospate Buffer Saline (PBS) - Buffer untuk menjaga struktur sel dan membersihkan organ yang telah diisolasi. 12. larutan Neutral Buffer Formalin (NBF) 13. Etanol - 80%, 90% dan 100%. 100% merek Merck. 14. Xylol Merck Mengawetkan organ yang telah diisolasi. Tahap dehidrasi dan infiltrasi. Alkohol 100% juga digunakan pada tahap clearing. Tahap clearing, infiltrasi, dan deparafinisasi 15. Parafin Paraplast Penanaman jaringan 16. Gelatin 1%, 17. Pewarna haematoxylin dan eosin Melekatkan pita hasil irisan pada object glass 1% Mewarnai jaringan (staining) 18. Entelan new Merck Melekatkan cover glass 38
Lampiran 2. Sediaan histologis menggunakan metode parafin (Suntoro, 1983) 1. Pemrosesan untuk embedding dengan metode parafin a. Dehidrasi Tahap dehidrasi dilakukan dengan cara sampel direndam didalam larutan alkohol bertingkat mulai dari 70%, 80%, 90% dan 2 x 100% masing-masing selama 30 menit. b. Clearing Tahap ini dilakukan dengan cara sampel diredam dalam campuran alkohol: xylol (3:1), al kohol : xylol (1:1), al kohol : xylol (1:3), dua kali xylol murni masing-masing selama 30 menit. c. Infiltrasi Tahap ini dilakukan dengan cara sampel direndam dalam campuran xylol : parafin (3:1), xylol : parafin (1:1), xylol : parafin (1:3), dua kali dalam para fin murni masing selama 30 menit. d. Penanaman jaringan di dalam blok parafin. Tahapan ini dilakukan dengan cara parafin cair dituangkan ke dalam cetakan dari kertas karton yang berukuran 1.5 x 1.5 cm. Sampel ditanam dalam parafin yang sudah agak memadat kemudian diatur posisinya sesuai dengan orientasi pengirisan jaringan yang diinginkan. Parafin cair ditambahkan kedalam cetakan kemudian diletakkan holder dari blok kayu yang telah diberi label. Parafin dibiarkan membeku dalam temperatur ruang. 2. Pengirisan blok paraffin menggunakan mikrotom rotari dengan ketebalan 5 µm. 3. Penempelan jaringan ke object glass yang telah dilapisi dengan gelatin 1% 4. Pewarnaan a. Deparafinisasi Jaringan dicelupkan kedalam xylol dua kali masing-masing selama 2 menit. b. Rehidrasi Jaringan dicelupkan dalam larutan alkohol 2 x 100%, 90%, 80%, 70%, dan akuades masing-masing 30 celupan selama 30 detik. c. Jaringan direndam dalam larutan haematoxylin 5 sampai 10 menit. d. Dicuci dalam air mengalir selama 2 menit. e. Diwarnai dengan eosin selama 1 menit. 39
f. Dicuci dalam air mengalir selama 1 menit kemudian dicelupkan dalam akuades sebanyak 30 celupan. g. Dehidrasi Dilakukan dengan cara jaringan dicelupkan kedalam larutan alkohol bertingkat mulai dari 70%, 80%, 90% dan 2 x 100% masing-masing selama 30 celupan. h. Clearing Dilakukan dengan cara jaringan dicelupkan dalam xylol dua kali masingmasing sebanyak 30 sampai 50 celupan. i. Angkat object glass dari larutan xylol, letakkan di atas kertas tissue dengan bagian yang mengandung jaringan menghadap ke atas. Teteskan 1 sampai 2 tetes mounting agent (entelan new) di atas jaringan dan ditutup dengan cover glass. 40
Lampiran 3. Diagram alir penelitian Persiapan kandang dan persiapan mencit Pembuatan ekstrak etanol daun pare Pengamatan sikus estrus dan pengawinan Persiapan dosis Perlakuan dan pemeliharaan Pengumpulan data Morfologi fetus Pengamatan kenormalan bentuk Penghitungan jumlah fetus Penghitungan jumlah spot implantasi dan jumlah korpus luteum Penghitungan laju implantasi Pengukuran panjang tubuh fetus Penghitungan laju resorpsi Penimbangan berat tubuh fetus Uji ANOVA terhadap jumlah fetus Evaluasi hasil pengamatan morfologi fetus Uji ANOVA terhadap laju implantasi Pembuatan sediaan histologis spot implantasi Pembuatan sediaan histologis fetus T1 Evaluasi sediaan histologis spot implantasi Uji ANOVA terhadap laju resorpsi Evaluasi sediaan histologis fetus T1 41
Lampiran 4. Analisa varian rerata jumlah fetus ANOVA Source of Variation SS Df MS F P-value F crit Between Groups 4,30902 3 1,43634 1,574268 0,21477 2,90112 Within Groups 29,19636 32 0,912386 Total 33,50538 35 42
Lampiran 5. Analisa varian rerata laju implantasi ANOVA Source of Variation SS Df MS F P-value F crit Between Groups 0,006827 3 0,002276 2,25249 0,101213 2,90112 Within Groups 0,032331 32 0,00101 Total 0,039158 35 43
Lampiran 6. Analisa varian rerata laju resorpsi ANOVA Source of Variation SS Df MS F P-value F crit Sample 0,708346 2 0,354173 0,2 0,820526 3,554557 Columns 0,708346 2 0,354173 0,2 0,820526 3,554557 Interaction 5,66677 4 1,416693 0,8 0,540834 2,927744 Within 31,87558 18 1,770866 Total 38,95904 26 44
BIODATA PENULIS Rahmah Sekar Brayantami, lahir di Jakarta, 26 Juli 1992 anak dari Ayah Sadjidin Said (Alm.) dan Ibu Endang Purwaningsih. Penulis berasal dari Jalan Bintara VIII, RT 02/03 Kelurahan Bintara, Kec. Bekasi Barat, Kab. Bekasi. Penulis berhasil menamatkan pendidikannya di TK Al-Muhajirin, Tangerang lulus tahun 1998, SD N Bintara IV lulus tahun 2004, SMP N 172 Jakarta lulus tahun 2007, SMA N 103 Jakarta lulus tahun 2010, kemudian melanjutkan studi di Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman tahun angkatan 2010. Pengalaman organisasi antara lain tergabung dalam kepengurusan Unit Kegiatan Mahasiswa Bio-Sport Fakultas Biologi selama dua tahun. Selama tujuh semester terakhir, penulis juga aktif menjadi Teaching Assistant mata kuliah Biologi Dasar I, Biologi Dasar II, dan Biologi Molekuler di Fakultas Biologi, serta menjadi asisten dosen pada praktikum mata kuliah Botani Farmasi dan Mikrobiologi di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Jenderal Soedirman. Penulis pernah terpilih menjadi nominasi Mahasiswa Berprestasi di Fakultas Biologi, Unsoed tahun 2013, peserta dalam Inter Faculty Debate Championship (IFDC) Unsoed tahun 2012 dan peserta Olimpiade Nasional Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (ON - MIPA) tingkat regional tahun 2013. 45