Lampiran 1. Spesifikasi alat dan bahan No. Nama Alat Merek/Tipe Kegunaan Tempat 1. Kandang - CHQ. Mengeringkan daun pare. Klin Pak.

dokumen-dokumen yang mirip
No. Nama Alat Merek/Tipe Kegunaan Tempat. Jelo Tech Mengeringkan daun pare Perkembangan inkubator Hewan. Pyrex Iwaki. - Menyaring ekstrak.

Nama, Spesifikasi dan Kegunaan Bahan Penelitian No. Nama Bahan Spesifikasi Kegunaan 1. Larva ikan nilem hasil kejut panas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental menggunakan Rancangan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pengaruh ekstrak daun sirsak (Annona muricata L.) terhadap

bio.unsoed.ac.id III. METODE PENELITIAN A. Materi 1. Materi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang menggunakan

LAPORAN PRAKTIKUM HISTOTEKNIK DASAR

bio.unsoed.ac.id MATERI DAN METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Zoologi Biologi FMIPA. Universitas Lampung untuk pemeliharaan, pemberian perlakuan, dan

BAB III METODOLOGI. untuk Microsoft Windows.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah eksperimen karena pada penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga, Surabaya sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. dan 1 kontrol terhadap ikan nila (O. niloticus). bulan, berukuran 4-7 cm, dan berat gram.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan. menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 5 perlakuan 5

METODOLOGI PENELITIAN. Lampung untuk pemeliharaan dan pemberian perlakuan pada mencit dan

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini yaitu tikus putih (Rattus norvegicus) Penelitian ini

Lampiran 1 Prosedur Pembuatan Preparat Histologi

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Zoologi Jurusan Biologi FMIPA

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan enam perlakuan dan empat ulangan.hewan

II. METODE PENELITIAN

MATERI DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang Obstetri Ginekologi, Patologi Anatomi,

Lampiran 1. Rumus konversi dalam pembuatan media

II. METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Peralatan Persiapan Kandang Penelitian

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Zoologi Jurusan Biologi FMIPA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di laboratorium Biologi dan Fisika FMIPA Universitas

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Penelitian Kandang Hewan Coba Laboratorium Histopatologi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pemberian ekstrak kulit buah manggis (Garcinia mangostana) terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah eksperimen satu faktor dengan pola acak

Lampiran 1. Surat Rekomendasi Persetujuan Kode Etik Penelitian Kesehatan

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian yang digunakan adalah acak lengkap dengan lima kelompok,

BAB III METODE PENELITIAN

LAPORAN PRAKTIKUM. : Histoteknik : Selly Oktaria Tanggal Praktikum : 14 September 2012

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pengaruh pemberian ekstrak daun pegagan (Centella asiatica

III. METODE PENELITIAN

bio.unsoed.ac.id III. METODE PENELITIAN A. Materi, Lokasi, dan Waktu Penelitian 1. Materi Penelitian

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Bahan dan Alat Penelitian 3.3 Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pengaruh pemberian ekstrak etanol daun widuri (Calotropis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 5 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan

BAB III BAHAN DAN METODE

III. METODE PENELITIAN. Desain penelitian adalah eksperimen dengan metode desain paralel.

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimental murni dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak etanol daun sirsak (Annona

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Besar Veteriner Wates sebagai tempat pembuatan preparat awetan testis.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bersifat eksperimental laboratorik. Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Lampiran 1. Penghitungan Dosis Pemberian Kepel.

Lampiran 1 Proses Dehidrasi Jaringan

LAPORAN PRAKTIKUM HISTOTEKNIK Disusun oleh: Jekson Martiar Siahaan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Hewan Coba Departemen

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pengaruh pemberian ekstrak biji klabet (Trigonella foenumgraecum

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Zoologi Fakultas Matematika dan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini menggunakan Post Test Only Control Group Design yang

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan

Lampiran 1 Skema Prosedur Pembuatan Preparat Histologi Skema langkah-langkah pengujian histologi secara garis besar adalah sebagai berikut:

LAMPIRAN 1. Prosedur Kerja

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. laboratoris in vivo pada tikus putih wistar (Ratus Norvegicus)jantan dengan. rancangan post test only control group design.

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimental in vivo pada

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan enam perlakuan dan empat ulangan. Hewan

LAPORAN PRAKTEK LABORATORIUM HISTOTEKNIK TISSUE PROCESSING DAN PEWARNAAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli Oktober Perlakuan

METODE PENELITIAN. Alur penelitian yang akan dilakukan secara umum digambarkan dalam skema pada Gambar 6.

BAHAN DAN METODE. Alur penelitian yang akan dilakukan secara umum digambarkan dalam skema pada Gambar 5.

No Nama Alat Merk/Tipe Kegunaan Tempat 1. Beaker glass Pyrex Tempat membuat media PDA

Lampiran 1. Ilustrasi ligasi antara GP25 dan pt-easy

BAB III METODE PENELITIAN. dengan Rancangan Acak Terkontrol (RAT). Pemeliharaan dan pemberian ekstrak cabe jawa dan zinc (Zn) pada tikus

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Pengambilan Sampel

LAPORAN PRAKTIKUM HISTOTEKNIK

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak biji jintan hitam ( Nigella

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan hewan coba berupa tikus putih betina galur Sprague dawley.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental in vivo pada hewan uji

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan ini adalah eksperimen karena dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pengaruh ekstrak daun sirsak (Annona muricata L.) terhadap

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Biologi Molekuler Fakultas

Laporan Praktikum Histotehnik. Oleh: Lucia Aktalina. Jum at, 14 September WIB

MATERI DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang potensi beberapa bentuk sediaan Pegagan (Centella

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga sebagai tempat

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan metode rancangan

Lampiran 1. Data pemberian obat kepada kelinci. Tanggal Pemberian obat ,750 1, ,650 1,500

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik yang menggunakan

Lampiran A. Dokumentasi Gambar Pengukuran Diameter Tubulus Seminiferus Testis Mencit

Lampiran 1. Flowsheet Pembuatan Cangkang Kapsul Alginat. Alat pencetak kapsul (batang besi) Alat pencetak kapsul yang dilapisi natrium alginat

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

Skema Alur ekstraksi buah lerak (Sapindus rarak DC) Buah lerak 940 gram dicuci, keluarkan bijinya, daging buah dipotong kecil (±3mm).

Lampiran 1. Prosedur Analisis Morfometrik Mikro Ileum Itik Cihateup Menggunakan Metode Paraffin Haemotoksilin Eosin

Transkripsi:

Lampiran 1. Spesifikasi alat dan bahan No. Nama Alat Merek/Tipe Kegunaan Tempat 1. Kandang - Tempat pemeliharaan mencit Animal house 2. 3. Timbangan analitik Oven inkubator CHQ Jelo Tech 4. Blender Philips 5. Beaker glass Pyrex Iwaki 6. 7. 8. Alumunium foil Batang pengaduk Labu erlenmeyer Klin Pak Pyrex Iwaki Pyrex Iwaki Menimbang mencit, daun pare, ekstrak dan gelatin. Mengeringkan daun pare Melumatkan daun pare kering Menampung dan mengukur ekstrak dan larutan Mencegah masuknya mikroorganisme Mengaduk/meratakan larutan dan ekstrak. Menampung dan mengukur ekstrak setelah penyaringan 9. Corong kaca Pyrex Iwaki Menyaring ekstrak. 10. Kertas saring Whatman no. 41 11. Cawan petri Pyrex Iwaki - Menyaring ekstrak. Mendapatkan ekstrak kering. 12. Lemari es Sanyo Menyimpan ekstrak. 13. Spuit - 14. Sonde - 15. Object glass Sail Brand 16. Cover glass Mengukur volume ekstrak yang akan dicekok pada mencit Thermoscientific Mencekok ekstrak pada mencit Meletakkan hasil apusan dan pita paraffin Menutup hasil apusan dan pita parafin pada object glass 36

Lanjutan... 17. 18. 19. Mikroskop cahaya Mikroskop stereo Gunting bedah Olympus Olympus Meiden 20. Pinset Meiden 21. 22. Surgical blade Jangka sorong GEA Vernier scalipers 23. Botol sampel Amoxan 24. 25. Mikrotom rotary Kamera digital Mengamati hasil apusan dan sediaan histologis Mengamati fetus dan korpus luteum Membedah mencit Mengisolasi uterus dan fetus Membuang lemak pada uterus Mengukur panjang fetus Wadah larutan dalam pembuatan metode paraffin Microm Mengiris blok paraffin Lab. Pengajaran Nikon Dokumentasi Milik pribadi 37

No. Nama Bahan Spesifikasi Kegunaan 1. Strain Balb-C, Mencit berat 28-30 g Mengetahui perkembangan fetus. 2. Segar, bagian Daun pare intermediate Membuat ekstrak. 3. Air Air sumur Mencuci daun pare, memberi Fakultas Biologi, minum mencit. Unsoed 4. Etanol 96% Mengekstrak senyawa fitokimia, mengencerkan larutan. 5. Etanol 70% Membersihkan object glass. Tahap dehidrasi dan rehidrasi. 6. NaCl 0,9%, Menjaga struktur sel pada vagina. 7. Larutan methylene blue 8. Akuades - 1% Mewarnai sel pada vaginal smear. Mengencerkan larutan dan ekstrak. Tahap rehidrasi. 9. Pakan mencit Pellet komersial Memberi makan mencit. 10. Sekam padi - Alas kandang untuk menjaga suhu tubuh mencit tetap hangat. 11. Larutan Phospate Buffer Saline (PBS) - Buffer untuk menjaga struktur sel dan membersihkan organ yang telah diisolasi. 12. larutan Neutral Buffer Formalin (NBF) 13. Etanol - 80%, 90% dan 100%. 100% merek Merck. 14. Xylol Merck Mengawetkan organ yang telah diisolasi. Tahap dehidrasi dan infiltrasi. Alkohol 100% juga digunakan pada tahap clearing. Tahap clearing, infiltrasi, dan deparafinisasi 15. Parafin Paraplast Penanaman jaringan 16. Gelatin 1%, 17. Pewarna haematoxylin dan eosin Melekatkan pita hasil irisan pada object glass 1% Mewarnai jaringan (staining) 18. Entelan new Merck Melekatkan cover glass 38

Lampiran 2. Sediaan histologis menggunakan metode parafin (Suntoro, 1983) 1. Pemrosesan untuk embedding dengan metode parafin a. Dehidrasi Tahap dehidrasi dilakukan dengan cara sampel direndam didalam larutan alkohol bertingkat mulai dari 70%, 80%, 90% dan 2 x 100% masing-masing selama 30 menit. b. Clearing Tahap ini dilakukan dengan cara sampel diredam dalam campuran alkohol: xylol (3:1), al kohol : xylol (1:1), al kohol : xylol (1:3), dua kali xylol murni masing-masing selama 30 menit. c. Infiltrasi Tahap ini dilakukan dengan cara sampel direndam dalam campuran xylol : parafin (3:1), xylol : parafin (1:1), xylol : parafin (1:3), dua kali dalam para fin murni masing selama 30 menit. d. Penanaman jaringan di dalam blok parafin. Tahapan ini dilakukan dengan cara parafin cair dituangkan ke dalam cetakan dari kertas karton yang berukuran 1.5 x 1.5 cm. Sampel ditanam dalam parafin yang sudah agak memadat kemudian diatur posisinya sesuai dengan orientasi pengirisan jaringan yang diinginkan. Parafin cair ditambahkan kedalam cetakan kemudian diletakkan holder dari blok kayu yang telah diberi label. Parafin dibiarkan membeku dalam temperatur ruang. 2. Pengirisan blok paraffin menggunakan mikrotom rotari dengan ketebalan 5 µm. 3. Penempelan jaringan ke object glass yang telah dilapisi dengan gelatin 1% 4. Pewarnaan a. Deparafinisasi Jaringan dicelupkan kedalam xylol dua kali masing-masing selama 2 menit. b. Rehidrasi Jaringan dicelupkan dalam larutan alkohol 2 x 100%, 90%, 80%, 70%, dan akuades masing-masing 30 celupan selama 30 detik. c. Jaringan direndam dalam larutan haematoxylin 5 sampai 10 menit. d. Dicuci dalam air mengalir selama 2 menit. e. Diwarnai dengan eosin selama 1 menit. 39

f. Dicuci dalam air mengalir selama 1 menit kemudian dicelupkan dalam akuades sebanyak 30 celupan. g. Dehidrasi Dilakukan dengan cara jaringan dicelupkan kedalam larutan alkohol bertingkat mulai dari 70%, 80%, 90% dan 2 x 100% masing-masing selama 30 celupan. h. Clearing Dilakukan dengan cara jaringan dicelupkan dalam xylol dua kali masingmasing sebanyak 30 sampai 50 celupan. i. Angkat object glass dari larutan xylol, letakkan di atas kertas tissue dengan bagian yang mengandung jaringan menghadap ke atas. Teteskan 1 sampai 2 tetes mounting agent (entelan new) di atas jaringan dan ditutup dengan cover glass. 40

Lampiran 3. Diagram alir penelitian Persiapan kandang dan persiapan mencit Pembuatan ekstrak etanol daun pare Pengamatan sikus estrus dan pengawinan Persiapan dosis Perlakuan dan pemeliharaan Pengumpulan data Morfologi fetus Pengamatan kenormalan bentuk Penghitungan jumlah fetus Penghitungan jumlah spot implantasi dan jumlah korpus luteum Penghitungan laju implantasi Pengukuran panjang tubuh fetus Penghitungan laju resorpsi Penimbangan berat tubuh fetus Uji ANOVA terhadap jumlah fetus Evaluasi hasil pengamatan morfologi fetus Uji ANOVA terhadap laju implantasi Pembuatan sediaan histologis spot implantasi Pembuatan sediaan histologis fetus T1 Evaluasi sediaan histologis spot implantasi Uji ANOVA terhadap laju resorpsi Evaluasi sediaan histologis fetus T1 41

Lampiran 4. Analisa varian rerata jumlah fetus ANOVA Source of Variation SS Df MS F P-value F crit Between Groups 4,30902 3 1,43634 1,574268 0,21477 2,90112 Within Groups 29,19636 32 0,912386 Total 33,50538 35 42

Lampiran 5. Analisa varian rerata laju implantasi ANOVA Source of Variation SS Df MS F P-value F crit Between Groups 0,006827 3 0,002276 2,25249 0,101213 2,90112 Within Groups 0,032331 32 0,00101 Total 0,039158 35 43

Lampiran 6. Analisa varian rerata laju resorpsi ANOVA Source of Variation SS Df MS F P-value F crit Sample 0,708346 2 0,354173 0,2 0,820526 3,554557 Columns 0,708346 2 0,354173 0,2 0,820526 3,554557 Interaction 5,66677 4 1,416693 0,8 0,540834 2,927744 Within 31,87558 18 1,770866 Total 38,95904 26 44

BIODATA PENULIS Rahmah Sekar Brayantami, lahir di Jakarta, 26 Juli 1992 anak dari Ayah Sadjidin Said (Alm.) dan Ibu Endang Purwaningsih. Penulis berasal dari Jalan Bintara VIII, RT 02/03 Kelurahan Bintara, Kec. Bekasi Barat, Kab. Bekasi. Penulis berhasil menamatkan pendidikannya di TK Al-Muhajirin, Tangerang lulus tahun 1998, SD N Bintara IV lulus tahun 2004, SMP N 172 Jakarta lulus tahun 2007, SMA N 103 Jakarta lulus tahun 2010, kemudian melanjutkan studi di Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman tahun angkatan 2010. Pengalaman organisasi antara lain tergabung dalam kepengurusan Unit Kegiatan Mahasiswa Bio-Sport Fakultas Biologi selama dua tahun. Selama tujuh semester terakhir, penulis juga aktif menjadi Teaching Assistant mata kuliah Biologi Dasar I, Biologi Dasar II, dan Biologi Molekuler di Fakultas Biologi, serta menjadi asisten dosen pada praktikum mata kuliah Botani Farmasi dan Mikrobiologi di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Jenderal Soedirman. Penulis pernah terpilih menjadi nominasi Mahasiswa Berprestasi di Fakultas Biologi, Unsoed tahun 2013, peserta dalam Inter Faculty Debate Championship (IFDC) Unsoed tahun 2012 dan peserta Olimpiade Nasional Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (ON - MIPA) tingkat regional tahun 2013. 45