BAB V PENUTUP. Kondisi trotoar di Kota Yogyakarta tidak difungsikan dengan baik. Jalur

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V PENUTUP. biasa yang hanya berisi gambar-gambar masa lalu yang pernah dibuat. Lewat arsip

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan Penciptaan karya seni Representasi Bunga dalam Fotografi Ekspresi

PENYALAHGUNAAN TROTOAR DI KOTA YOGYAKARTA DENGAN VISUALISASI HANTU DALAM STAGED PHOTOGRAPHY

BAB V PENUTUP. D. Kesimpulan. Hadirnya warna-warna primer dalam karya Wedha s Pop Art

BAB V PENUTUP. HIV/AIDS masyarakatnya bersifat lebih terbuka terhadap ODHA. Dukungan. mempengaruhi keberlanjutan hidup ODHA. Dengan adanya dukungan

BAB V PENUTUP. Setelah menganalisis dan menginterprestasikan foto potret instagrammer

BAB V PENUTUP. Hal menarik dari foto-foto sepeda motor modifikasi yang dijadikan objek still life ini

BAB V PENUTUP. mencari pemaknaan denotatif dan konotatif foto-foto jurnalistik bencana alam tanah

V. PENUTUP. A. Kesimpulan. Penciptaan karya tugas akhir dengan judul Mata di Mata Lensa dalam Karya

BAB V KESIMPULAN. membuat karya ini juga sangat sederhana. karakter yang diharapkan dapat terlihat dari foto tersebut.

BAB V PENUTUP. kreatif dalam melihat benda-benda vintage baik secara fungsi dan estetikanya.

UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA BAB V PENUTUP. Melakukan aktivitas berkesenian sudah selayaknya terkait dengan hal

Proses kreatif fotografi dengan teknik fill in flash pada brand Dirty Dumb

BAB 5 PENUTUP. penuh sesak oleh bangunan dan pemukiman yang padat penduduk. Karakteristik yang kuat menunjukkan adanya urbanfitness yang terjadi di

BAB V PENUTUP. Fotografi seni yang menitik beratkan pada fotografi ekspresi memang memiliki

KARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Wacana pemerintah tentang pengembangan-pengembangan usaha lokal

BAB V PENUTUP. dengan menggunakan fotografi fashion retail. Karya-karya foto yang dihasilkan

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Berbagai busana tari Bali dalam hal ini dapat di kembangkan dengan berbagai

BAB V PENUTUP. fotografi pada akhirnya semakin luas peranannya di semua disiplin Ilmu

BAB V PENUTUP. Aplikasi Kaca Hitam pada Pemotretan Still Life Produk Perak HS Silver

BAB V PENUTUP. kepekaan terhadap kejadian yang berlangsung. Karya foto dokumenter akan

BAB V PENUTUP. teknologi dalam bidang fotografi dari segi bisnis studio foto. Sehingga dapat

W, 2015 #INSTAMOMENT KARYA CIPTA FOTOGRAFI MENGGUNAKAN MEDIA SMARTPHONE ANDROID DENGAN APLIKASI INSTAGRAM

BAB V PENUTUP. dengan tingginya pelanggan nail art pada tempat usaha narasumber. Pada

BAB V PENUTUP. Setelah mengkaji dan menginterpretasikan foto headline peristiwa. seni budaya pada SKH Kedaulatan Rakyat Periode Oktober 2016 dengan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan

KARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL

BAB V PENUTUP. Dalam menempuh ujian Tugas Akhir, karya-karya yang terdapat di dalam

UPT Perpustakaan ISI Yogykarta BAB V PENUTUP

KARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL

BAB V PENUTUP. Setiap orang punya kenangan. Mereka menyimpanya di dalam ingatan atau dituangkan

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku Ketika Indonesia Dipertanyakan ) SKRIPSI

KARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Penciptaan karya tugas akhir ini menjadikan Mas Penewu Jogokaryo Daryanto

BAB V PENUTUP. perlengkapan kegiatan outdoorjika dibandingkan dengan menggunakan

I. PENDAHULUAN. Dunia fotografi sangatlah luas, perkembangannya juga sangat pesat. Di

KARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL

BAB V PENUTUP. Bentuk foto dokumenter yang menjadi sebuah diary akan sangat menarik

WEDHA S POP ART PORTRAIT MAKE-UP

BAB IV PENUTUP. Memahami makna dan pesan jurnalistik adalah tujuan utama dalam penelitian ini.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Hidup Berdampingan dengan Zona Merah Setelah Lima Tahun Erupsi Gunung Sinabung dalam Fotografi Dokumenter

BAB I PENDAHULUAN. oleh banyak orang dikarenakan waktu yang lebih singkat dibandingkan

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN

FORMULIR PENDAFTARAN:

SELF PORTRAIT TENTANG KEHILANGAN DALAM FOTOGRAFI EKSPRESI

JURNAL FOTO PREWEDDING DENGAN KONSEP LEVITASI DALAM FOTOGRAFI KOMERSIAL. Oleh: T. Anugerah Umpola NIM

FOTOGRAFI TAK LAGI SEKADAR ALAT DOKUMENTASI

Eksplorasi Mobil Mainan Melalui Teknik Ilusi Optik. dengan Setting Ruang Publik. Giusti Pribadi

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

DIMENSI SPASIAL DALAM FOTOGRAFI EKSPRESI

Semiotika I. Disusun Oleh: Muhammad Kafrawi, S.S., M.Sn

CIPRATAN AIR PADA MODEL PEREMPUAN DALAM KARYA FOTOGRAFI EKSPRESI

Kolase Foto Sampah Rumah Tangga Sebagai Representasi Identitas Anggota Keluarga Subekti Subhan Santoso

terhenti begitu saja karena adanya sebuah halangan. Saat halangan menjadi sebuah

KARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL

BAB V PENUTUP. faktor yaitu faktor latar belakang, lingkungan dan pendidikan penulis.

BERINGIN GROUP. Learn, Share and Profit HUMAN INTEREST. A. Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

III. METODOLOGI. Gambar 1 Peta lokasi penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. JUDUL Judul Studio Tugas Akhir yang di ambil adalah Bandung Photography Center

BAB I PENDAHULUAN. penampilan serta identitas. Wajah merupakan salah satu bagian terpenting pada

UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Seni merupakan suatu wadah untuk mengekspresikan diri melalui

REPRESENTASI BUNGA DALAM FOTOGRAFI EKSPRESI

tersebut antara lain: garis, bentuk, warna, komposisi, kedalaman, keseimbangan, kesatuan/ keutuhan, kontras, dan fokus perhatian (focus of interest).

BAB II. KONSEP PENCIPTAAN. kaki yang lainnya ( Dimana

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Kehidupan Petugas Jalanan Nonformal di Bekasi dalam Fotografi Esai

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Tanpa memihak salah atau benar sebuah peperangan selalu membawa kisah

BAB IV ANALISIS DATA. bersamaan dengan pengumpulan data pada penelitian ini. pengamatan lapangan yang sudah direduksi dan di buat kategori-kategorinya

PANDUAN SELEKSI PENERIMAAN MAHASISWA BARU GELOMBANG II PROGRAM NON REGULER TAHUN AKADEMIK 2016/2017

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Analisis Semiotika Penggunaan Estetika Foto Potret Dalam Seni Stensil Digie Sigit ABSTRAK

REPRESENTASI BUNGA DALAM FOTOGRAFI EKSPRESI

V. PENUTUP. A. Kesimpulan

COLOUR SPLASH UNTUK MODEL PEREMPUAN DALAM FOTOGRAFI EKSPRESI

PANDUAN SELEKSI PENERIMAAN MAHASISWA BARU GELOMBANG II JALUR KHUSUS PENDIDIKAN LANJUTAN TAHUN AKADEMIK 2016/2017

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Proses penciptaan karya seni video instalasi ASAT telah berjalan dengan

PANDUAN SELEKSI PENERIMAAN MAHASISWA BARU GELOMBANG II JALUR NON REGULER TAHUN AKADEMIK 2017/2018

Eksistensi Ibuku dalam Fotografi Ekspresi

PANDUAN SELEKSI PENERIMAAN MAHASISWA BARU GELOMBANG II JALUR LANJUTAN TAHUN AKADEMIK 2017/2018

BAB I PENDAHULUAN. diakses pada 11 Mei 2017 pukul 13:22 WIB. 3 diakses pada 11 Mei 2012 pukul 14:22 WIB

PERJUANGAN ANAK-ANAK SEKOLAH DASAR DI TANAH ARON DALAM KARYA FOTOGRAFI DOKUMENTER

Karya Seni. Judul karya : Ngéntung Pajéng. PENCIPTA : Ida Bagus Candra Yana S.Sn.,M.Sn. PAMERAN "Festival Fotografi Surabaya" Ciputra, Surabaya 2015.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan dalam penyampaian pesan. Salah satu media audio visual yaitu film.

Fotografi Esai: ODHA dan Lingkungannya

JURUSAN FOTOGRAFI FAKULTAS SENI MEDIA REKAM INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA 2014

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN

V.PENUTUP. Pelestarian kebudayaan yang dilakukan oleh abdi dalem. perempuan di Keraton Yogyakarta, terutama ketika dilihat dari

PANDUAN UJI KOMPETENSI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Desain grafis pada awalnya hanya terbatas pada media cetak dwi matra

HARMONI ALAM. (Karya Fotografi)

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

EFEK LEVITASI TOKOH WIRO SABLENG DI RUANG PUBLIK. Diajukan Oleh. Nun Isnun Aswanto ABSTRAK

PERTEMUAN I FOTOGRAFI dan ILMU KOMUNIKASI

Transkripsi:

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Kondisi trotoar di Kota Yogyakarta tidak difungsikan dengan baik. Jalur trotoar dimanfaatkan sebagai lahan parkir, tempat berjualan, peletakan vegetasi, peletakan rambu-rambu, papan reklame yang berada ditengah-tengah trotoar sehingga lebar trotoar berkurang dan pejalan kaki berjalan di jalur kendaraan. Sehingga pejalan kaki kurang nyaman. Penciptaan karya Fotografi Ekspresi Penyalahgunaan Trotoar di Kota Yogyakarta dengan Visualisasi Hantu dalam Staged Photography adalah proses kreatif dalam melihat suatu permasalahan fungsi ruang trotoar yang tidak berfungsi dengan benar. Melalui fotografi sebagai perilaku dasar dalam melihat segala hal, menjadi alternatif dalam mewujudkan karya seni. Hal ini merupakan sebuah pengalaman empiris bagi fotografer dalam melihat setiap objek yang dijadikan karya fotografi ekspresi terkait dengan nilai estetisnya. Hal menarik dari foto-foto visualisasi hantu di atas trotoar yang dijadikan objek menggunakan konsep staged photography ini bukan secara teknis fotografi dan lighting. Penciptaan ini lebih menonjolkan tentang, ruang yang dapat diakses oleh setiap orang dengan sendirinya harus memberikan kebebasan bagi penggunanya. Penggunaan ruang publik sebagai ruang bersama merupakan bagian integral dari tata tertib sosial, sehingga perlu adanya pengendalian terhadap kebebasan tersebut. Kemudian secara peran, 72

fotografi pada dasarnya sebagai medium untuk menyampaikan sesuatu melalui sebuah gambar. Penciptaan karya Penyalahgunaan Trotoar di Kota Yogyakarta dengan Visualisasi Hantu dalam Staged Photography tidak berhenti seputar teknis, tetapi sebuah penciptaan karya fotografi ekspresi dengan konsep staged photography yaitu dapat mengkomunikasikan apa yang direncanakan oleh Kreator kepada penerimanya secara lebih baik, karena seniman tidak "mencari atau menunggu" sebuah momen, tetapi membuat sebuah kejadian atau peristiwa yang memang diharapkan sesuai seperti yang dipikirkan, sehingga capaian nilai artistik dan estetik bisa diwujudkan. B. Saran Pada proses penciptaan karya tugas akhir, banyak kendala yang dihadapi seperti faktor cuaca, model yang tidak datang tepat waktu ke lokasi pemotretan, dan menjaga stamina untuk selalu optimal dalam proses pemotretan tugas akhir. Kendala lain yang muncul adalah ketika pada proses pemotretan banyak orang-orang yang mengajak model menyerupai hantu untuk foto bersama, sehingga proses pemotretan tidak berjalan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Melihat kendala yang muncul saat proses penciptaan karya tugas akhir ini, maka solusi yang diberikan yaitu, melakukan survei lokasi dan mencari informasi tentang lokasi-lokasi penyalahgunaan trotoar di Kota Yogyakarta. Setelah data terkumpul, maka ditentukan lokasi-lokasi penyalahgunaan di 73

Kota Yogyakarta, agar pada proses penciptaan karya tugas akhir ini tidak mencari lagi lokasi pemotretan yang mengakibatkan terhambatnya proses penciptaan tugas akhir ini tidak berjalan dengan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan, selalu mempersiapkan hal-hal yang diperlukan selama permotretan dengan matang, seperti membuat janji dan kesepakatan pada model untuk datang tepat waktu selama proses pemotretan, selalu menjaga kesehatan dengan meminum vitamin dan pola makan yang teratur. Proses pemotretan dilakukan malam hari maka diharapkan untuk mengenakan jaket yang tebal dan membawa jas hujan. Persiapan lainnya adalah mempersiapkan kru untuk menjaga model selama proses penciptaan tugas akhir. Penciptaan karya Penyalahgunaan Trotoar di Kota Yogyakarta dengan Visualisasi Hantu dalam Staged Photography tidak akan berhenti seputar teknis, tetapi lebih bagaimana perilaku fotografi ekspresi dapat berkembang sesuai dengan eranya. Hasil presentasi akhir dalam karya ini dibuat maksimal dengan cetakan kertas foto dikemas dan dipigura dengan warna dasar kayu karena menyesuaikan komposisi warna dalam karya foto. Selain pigura, yang mendukung dari konsep penciptaan adalah proses editing, yaitu dengan menurunkan saturasi pada warna foto agar sesuai dengan konsep penciptaan yang dianggap mampu menambah dramatisasi pada karya penciptaan tugas akhir ini. Fotografi ekspresi yang dipelajari pada masa perkuliahan di Jurusan Fotografi, Fakultas Seni Media Rekam, Institut Seni Indonesia Yogyakarta 74

adalah wadah yang tepat untuk mengakomodasikan ide-ide, teknik-teknik, dan metode dalam fotografi seperti ini. Oleh karena itu, dibutuhkan kemauan untuk selalu mengikuti isu-isu terkini tentang fotografi baik dari mahasiswa maupun dari dosen pengampu. 75

DAFTAR PUSTAKA Buku : Barthes, Roland, editor: Alfathri Adlin. 2010. Imaji/Musik/Teks, Yogyakarta: Penerbit Jalasutra. Berger, Asa, Arthur, Penerjemah: M. Dwi Marianto. 2010. Tanda-tanda Dalam Kebudayaan Kontemporer, Suatu Pengantar Semiotika, Yogyakarta: Tiara Wacana. Erlangga, Ardyan M. 2011. Ruang Kota, Yogyakarta: EKSPRESI buku. Gumira, Seno, Ajidarma. 2007. Kisah Mata.Yogyakarta: Galang Pers. Mora, Gilles. 2010. Photo Speak, New York: Abbeville Press. Neufert, Ernst. 2008. Data Arsitek, Surabaya: Erlangga. Pusat Bahasa Departemen Pendidikan. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta. Soedjono, Soeprapto. 2006. Pot-Pourri Fotografi, Jakarta: Universitas Trisakti. Sugiarto, Atok. 2006. Indah Itu Mudah, Buku Panduan Fotografi, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Pustaka Laman : Maulana, Ganjar. 2012. Hantu dalam masyarakat, (Online), (http://www.kamusq.com/2012/10/hantu-dalam-masyarakat.html?m=1, diakses 20 juli 2015 pukul 21:05 WIB www.missgillies.weebly.com /2010/the-adult, diakses pada 3 Juli 2015 Mahatmanto. 2015. Penyalahgunaan Trotoar. Diwawancara pada tanggal 13 Juli 2015, pukul 11.15 WIB 76