PERTEMUAN 10 LIMPASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan suatu negara kepulauan yang curah hujannya cukup

Surface Runoff Flow Kuliah -3

BAB I: PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SISTEM SANITASI DAN DRAINASI

BAB I PENDAHULUAN. banyak, bahkan oleh semua mahkluk hidup. Oleh karena itu, sumber daya air

SISTEM PENYALURAN AIR LIMBAH DAN DRAINASE

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

SISTEM PENYALURAN AIR LIMBAH DAN DRAINASE

BAB I PENDAHULUAN. Dalam daur hidrologi, energi panas matahari dan faktor faktor iklim

KONSEP PENGEMBANGAN SUMUR RESAPAN DI KAMPUNG HIJAU KELURAHAN TLOGOMAS KOTA MALANG

BAB I PENDAHULUAN. hidrologi di suatu Daerah Aliran sungai. Menurut peraturan pemerintah No. 37

PENCEMARAN LINGKUNGAN. Purwanti Widhy H, M.Pd

BAB III LANDASAN TEORI

/.skisi-kisi INSTRUMEN SOAL PRETEST POSTTEST Lingkunganku Tercemar Bahan Kimia Dalam Rumah Tangga. Indikator Soal Soal No soal

Pencemaran Lingkungan

BAB III LANDASAN TEORI. A. Hidrologi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dan alam sekitarnya. Alam memberikan dampak besar bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. khusunya di kawasan perumahan Pondok Arum, meskipun berbagai upaya

RC TEKNIK IRIGASI DAN DRAINASE

SOAL PENCEMARAN AIR. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat. Dengan memberi tanda silang (x) pada alternetif jawaban yang tersedia.

SOAL PENCEMARAN AIR. PILIHLAH SALAH SATU JAWABAN YANG PALING TEPAT. DENGAN MEMBERI TANDA SILANG (X) PADA ALTERNETIF JAWABAN YANG TERSEDIA

Geografi PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUN BERKELANJUTAN I. K e l a s. xxxxxxxxxx Kurikulum 2006/2013. A. Kerusakan Lingkungan Hidup

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI PENELITIAN. temuan dan analisis terhadap area rawa yang direklamasi menjadi kawasan

TIN206 - Pengetahuan Lingkungan. Materi # T a u f i q u r R a c h m a n

DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL...i HALAMAN PENGESAHAN...ii KATA PENGANTAR...iii PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN...iv DAFTAR ISI...

TIN206 - Pengetahuan Lingkungan Materi #4 Genap 2016/2017. TIN206 - Pengetahuan Lingkungan

BAB 1 PENDAHULUAN. Sebuah komplek kampus merupakan kebutuhan dasar bagi para mahasiswa, para

Penataan Ruang. Kawasan Budidaya, Kawasan Lindung dan Kawasan Budidaya Pertanian

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan lingkungan pada hakikatnya adalah suatu kondisi atau kaadaan

DRAINASE PERKOTAAN BAB I PENDAHULUAN. Sub Kompetensi

BAB III LANDASAN TEORI

TEKNOLOGI KONSERVASI AIR TANAH DENGAN SUMUR RESAPAN

BAB I PENDAHULUAN. topografi dibatasi oleh punggung-punggung gunung yang menampung air hujan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hujan merupakan unsur iklim yang paling penting di Indonesia karena

BAB VII PERENCANAAN a Konsep Ruang

BAB III LANDASAN TEORI A. Hidrologi Menurut Triatmodjo (2008), Hidrologi adalah ilmu yang berkaitan dengan air di bumi, baik mengenai terjadinya,

Sungai berdasarkan keberadaan airnya dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelompok, yaitu (Reid, 1961):

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini, masalah lingkungan telah menjadi isu pokok di kota-kota

Standart Kompetensi Kompetensi Dasar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sampah dan Jenis Sampah Sampah merupakan sesuatu yang dianggap tidak berharga oleh masyarakat. Menurut Hadiwiyoto

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan untuk lahan perumahan, industri sehingga terjadi. penyimpangan guna lahan yang mengakibatkan meluapnya aliran aliran

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. menjadi prioritas utama pemerintah pada saat ini. Meningkatnya prasarana

DAFTAR ISI. Halaman Judul... Halaman Persetujuan... Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Tabel... Daftar Gambar... Daftar Peta... Daftar Lampiran...

BAB I PENDAHULUAN. tambah kecuali sekedar mempermudah sistem pembuangan. adalah mengolah masukan (input) menjadi keluaran (ouput).

BAB III LANDASAN TEORI. A. Hidrologi

BAB I PENDAHULUAN. Di bumi terdapat kira-kira sejumlah 1,3-1,4 milyard km 3 : 97,5% adalah air

PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP PENGGUNAAN DAN PELESTARIAN AIR DI LINGKUNGANNYA (Studi kasus di Daerah Aliran Sungai Garang, Semarang) Purwadi Suhandini

Contoh Makalah Penelitian Geografi MAKALAH PENELITIAN GEOGRAFI TENTANG LINGKUNGAN HIDUP DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

sumber daya lahan dengan usaha konservasi tanah dan air. Namun, masih perlu ditingkatkan intensitasnya, terutama pada daerah aliran sungai hulu

Oleh: ANA KUSUMAWATI

Faktor penyebab banjir oleh Sutopo (1999) dalam Ramdan (2004) dibedakan menjadi persoalan banjir yang ditimbulkan oleh kondisi dan peristiwa alam

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

AIR Banjir dan Permasalahannya Di kota medan

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN Uraian Umum

KISI-KISI INSTRUMEN SOAL PRETEST POSTTEST Lingkunganku Tercemar Bahan Kimia Dalam Rumah Tangga. Indikator Soal Soal No soal

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah ,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Hujan merupakan komponen masukan yang paling penting dalam proses

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkotaan Yogyakarta mulai menunjukkan perkembangan yang sangat

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENGELOLAAN LIMPASAN STORMWATER DALAM PENINGKATAN KEBUTUHAN DAN KUALITAS AIR DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM BIORETENTION

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV PEMAHAMAN DAN ANALISIS LAHAN

PENDAHULUAN 1 BAB I. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Pengertian Pencemaran Laut dan Penyebab Terjadinya Pencemaran Laut

BAB I PENDAHULUAN. termasuk kebutuhan akan sumberdaya lahan. Kebutuhan lahan di kawasan

KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN PADI GOGO, JAGUNG DAN TEMBAKAU DI KECAMATAN PAKEM KABUPATEN BONDOWOSO

Oleh : PUSPITAHATI,STP,MP Dosen Fakultas Pertanian UNSRI (2002 s/d sekarang) Mahasiswa S3 PascaSarjana UNSRI (2013 s/d...)

MODUL KULIAH DASAR ILMU TANAH KAJIAN PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) DALAM UPAYA PENGENDALIAN BANJIR. Sumihar Hutapea

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...

BAB V LAHAN DAN HUTAN

LIMBAH. Pengertian Baku Mutu Lingkungan Contoh Baku Mutu Pengelompokkan Limbah Berdasarkan: 1. Jenis Senyawa 2. Wujud 3. Sumber 4.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Air merupakan sumber daya alam yang sangat penting bagi kehidupan,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan kawasan perkotaan yang terjadi seiring dengan semakin meningkatnya pertumbuhan penduduk pada

2016 EVALUASI LAJU INFILTRASI DI KAWASAN DAS CIBEUREUM BANDUNG

Bab V Hasil dan Pembahasan

TUJUAN PEKERJAAN DRAINASE

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

KATA PENGANTAR. Manfaat dalam melakukan kegiatan pembuatan lubang biopori antara lain :

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 6. PERAN MANUSIA DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGANLatihan Soal 6.1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Komponen Ekosistem Komponen ekosistem ada dua macam, yaitu abiotik dan biotik. hujan, temperatur, sinar matahari, dan penyediaan nutrisi.

Surface Runoff Flow Kuliah -3

BAB I PENDAHULUAN Tinjauan Umum

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan TUJUAN evaluasi, klsifikasi lahan, dibedakan : Klasifikasi kemampuan lahan Klasifikasi kesesuaian lahan Kemampuan : penilaian komponen lah

HIDROSFER I. Tujuan Pembelajaran

BAB II TEORI DASAR. 2.1 Hidrologi

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perubahan Lahan/Penggunaan Lahan di Kota

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MENGELOLA AIR AGAR TAK BANJIR (Dimuat di Harian JOGLOSEMAR, Kamis Kliwon 3 Nopember 2011)

LAMPIRAN. persentase rata-rata kedap air 2)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Transkripsi:

PERTEMUAN 10 LIMPASAN

1. Definisi dan Penyebab Urban runoff adalah limpasan permukaan air hujan dibuat oleh urbanisasi. Urban limpasan ini didefinisikan sebagai aliran sungai atau jumlah limpasan permukaan dan aliran bawah permukaan limpasan permukaan. Terjadi ketika penyimpanan permukaan dan tanah menjadi jenuh, infiltrasi curah hujan berhenti dan selanjutnya menjadi aliran permukaan. Limpasan bawah permukaan adalah air hujan yang masuk dan aliran permukaan jauh lebih lambat.

Curah hujan dan kondisi tanah adalah penyebab langsung dari limpasan perkotaan. Selama hujan badai dan peristiwa, permukaan-permukaan (dibangun dari bahan seperti aspal, semen, dan beton ),serta atap, membawa polusi stormwater (Stormwater adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan air yang berasal selama presipitasi) untuk badai saluran, bukannya memungkinkan air untuk meresap melalui tanah. Hal ini menyebabkan penurunan dari muka air (karena resapan air tanah berkurang) dan banjir karena jumlah air yang tersisa di permukaan lebih besar. Sebagian besar kota sistem pembuangan stormwater, tidak diobati, ke sungai, sungai dan teluk.

Air mengalir dari permukaan ini cenderung untuk mengambil bensin, oli motor, logam berat, sampah dan polutan lainnya dari jalan raya dan tempat parkir, serta pupuk dan pestisida dari rumput. Jalan dan tempat parkir adalah sumber utama dari hidrokarbon polisiklik aromatik (PAH), yang digunakan sebagai pembakaran bensin dan produk sampingan lainnya bahan bakar fosil, serta dari logam berat nikel, tembaga, seng, kadmium. Atap limpasan kontribusi tingkat tinggi sintetis senyawa organik dan seng (dari galvanis selokan). Pupuk digunakan pada rumput perumahan, taman dan lapangan golf merupakan sumber signifikan dari nitrat dan fosfor.

Permukaan Tanah Pedesaan

Penyebab dan Dampak pada Permukaan Tanah Air limpasan vs Urban, yaitu : 1. Penduduk 2. Vegetatif Penutup 3. Kecepatan aliran air 4. Perubahan siklus hidrologi alami

Limpasan permukaan relatif cepat terjadi di DAS perkotaan, karena penyimpanan dan kapasitas infiltrasi telah direduksi menjadi hampir nol. Struktur yang menambah jumlah besar daerah kedap air ke DAS di lereng peningkatan secara umum dan sangat mengurangi kemampuan penyimpanan air. Meningkatkan volume dan tingkat aliran limpasan dihasilkan oleh DAS perkotaan memiliki sejumlah efek berbahaya, termasuk banjir dan erosi sungai. Penutup vegetatif ditemukan secara alami di daerah pedesaan secara langsung dampak-proses curah hujan dan limpasan. Urbanisasi mengubah rejim hidrologi air permukaan dengan mengubah cara siklus air melalui aliran sungai.

Perbandingan dari Air limpasan Kondisi Belum Dikembangkan vs Dikembangkan

2. Kualitas dan Kuantitas Air limpasan Perkotaan Kualitas limpasan air perkotaan berbeda-beda dengan sumber dan lokasi. Dalam limpasan perkotaan, polusi yang paling terjadi sebagai padatan atau berhubungan dengan tanah atau partikel alam lainnya. Berbeda antara polutan tertentu yang berasal dari bebrapa sumber, yaitu transportasi, kegiatan industri, membusuk vegetasi, erosi tanah, hewan, pupuk / aplikasi pestisida, dan lain-lain. Selain polusi, kualitas air karakteristik lain mempengaruhi perilaku dan bahan dalam air. Karakteristik adalah suhu, ph, oksigen terlarut, alkalinitas, kekerasan, dan konduktivitas.

Perkiraan jumlah limpasan ditentukan pertama dengan mengevaluasi karakteristik daerah drainase beberapa kunci. Karakteristik pertama adalah daerah drainase ukuran, yang ditentukan dengan menggunakan peta topografi. Karakteristik lain adalah bentuk cekungan drainase dan berbagai lereng. Jumlah limpasan dapat diestimasi dengan menggunakan salah satu dari beberapa metode yang berbeda, antara lain Steady-state menggunakan metode intensitas curah hujan yang seragam, tingkat infiltrasi tanah, dan waktu respon DAS representatif, kondisi tunak, dan model komputer.

3. Pencegahan dan mitigasi limpasan perkotaan Kontrol yang efektif dari limpasan perkotaan melibatkan mengurangi kecepatan dan aliran stormwater, serta mengurangi buangan polutan. Berbagai praktik manajemen stormwater dan sistem dapat digunakan untuk mengurangi efek dari limpasan perkotaan. Beberapa teknik ini, disebut praktek pengelolaan terbaik (BMP) di Amerika Serikat, fokus pada kontrol kuantitas air, sementara yang lain fokus pada peningkatan kualitas air, dan beberapa melakukan kedua fungsi. Polusi praktek pencegahan termasuk pengembangan dampak rendah teknik, pemasangan atap hijau dan penanganan bahan kimia ditingkatkan (misalnya manajemen bahan bakar motor & minyak, pupuk dan pestisida).

Polusi praktek pencegahan termasuk pengembangan dampak rendah teknik, pemasangan atap hijau dan penanganan bahan kimia ditingkatkan (misalnya manajemen bahan bakar motor & minyak, pupuk dan pestisida). Air limpasan sistem mitigasi meliputi cekungan infiltrasi, bioretention sistem, dibangun lahan basah, basins retensi dan perangkat yang serupa.

Masyarakat dan industri dapat melakukan banyak untuk mengekang dampak urban run-off memiliki sumber daya air kita : - Struktur kontrol untuk mengelola run-off beracun - Minimalkan gangguan tanah - Mempertahankan alam drainase - Melindungi daerah sensitif ekologi. Didirikan perkembangan yang lebih baik dapat mengelola run-off : - Mengidentifikasi kemungkinan untuk pengurangan polutan prioritas - Melindungi alam daerah yang membantu untuk mengendalikan run-off

- Melindungi alam daerah yang membantu untuk mengendalikan run-off - Kontribusi restorasi ekologi Warga dapat berpartisipasi : - Prioritaskan membersihkan strategi dalam komunitas - Melakukan proyek pendidikan untuk mengajar siswa bagaimana mencegah polusi - Relawan untuk membantu proyek-proyek berharga restorasi ekologis.