VARIASI PENGATURAN TEMPAT DUDUK SISWA DALAM UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN MOTIVASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS IV DI SD NEGERI 1 SAWAHAN

dokumen-dokumen yang mirip
kepercayaan pada siswa. Dengan kata lain, motivasi belajar adalah proses untuk mendorong siswa supaya dapat belajar untuk meraih prestasi yang lebih

BAB III METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI. Oleh: FELLA ULYA FAHMA A PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh: RISA AMALIA A

Publikasi Karya Ilmiah. Oleh : QOUMI GHONIN HAMIDAH A PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INTELLIGENCE MAPPING PRESENTATION

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PEMANFAATAN MEDIA KARTU KUIS WHO AM I PADA PEMBELAJARAN PKN SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 KAYEN KABUPATEN

NASKAH PUBLIKASI. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS V SDN I JATIPURWO TAHUN 2011/ 2012 NASKAH PUBLIKASI

NASKAH PUBLIKASI. Oleh: SUMBER TRI UTAMI A PROGRAM STUDI GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Oleh : Siti Rusminah A

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi PGSD

PENGGUNAAN MEDIA GELAS FAKEL UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS IV MI MUHAMMADIYAH BASIN TAHUN 2012/2013

UPAYA MENINGKATKAN KEBERANIAN BERTANYA DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PENGGOLONGAN HEWAN BERDASARKAN MAKANANNYA DENGAN METODE INDEX CARD MATCH

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MEDIA PERMAINAN MONOPOLI PADA SISWA KELAS IV MI MUHAMMADIYAH BLAGUNG SIMO BOYOLALI TAHUN PELAJARAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BERGAMBAR SERI PADA MATAPELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V

YENY SURYA DEWI A 54B FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Melalui Metode. Pembelajaran Discovery Pada Pembelajaran IPA. Kelas IV SDN Gawanan 02.

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE PEMBELAJARAN TALKING STICK

NASKAH PUBLIKASI. Oleh: SUHARIYANI A

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN REALISTIC

LINA PUTRI NANDA SARI A.510

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS JOYFUL LEARNING PADA SISWA KELAS IV SD

PENGGUNAAN STRATEGI JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEJALA ALAM (IPA) SISWA KELAS III SD NEGERI 1 JOMBORAN KLATEN TENGAH TAHUN PELAJARAN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI STRATEGI PLANTED QUESTIONS PADA SISWA KELAS V SD N NGAGLIK, SAMBI, BOYOLALI TAHUN AJARAN 2012/2013

SUTARTI NIM. A54A100046

PENERAPAN STRATEGI DISCOVERY LEARNING UNTUK

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN LIGHTENING THE LEARNING CLIMATE

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN QUIZ TEAM PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KARTASURA 6 TAHUN AJARAN 2011 / 2012

ARIFIN BACHTIAR MARDIYONO A

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Diajukan sebagai salah satu syarat Untuk meraih gelar Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN RME (REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION) PADA SISWA KELAS IV

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi PGSD

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN SCRAMBLE SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN DAYA INGAT MATA PELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD NEGERI 9 SRAGEN NASKAH PUBLIKASI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI PECAHAN DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN SAVI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 ANGGASWANGI GROBOGAN TAHUN AJARAN 2012/2013

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

SULISTYANI AGUSTINA A

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI PENERAPAN STRATEGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA MONOPOLY SDN 01 GIRIWARNO TAHUN AJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI

PUBLIKASI KARYA ILMIAH PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR MELALUI STRATEGI SCRAMBLE

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMAK ISI CERITA STORY TELLING MELALUI MEDIA BONEKA PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS I SD N WATUBONANG 01

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INTRUCTION (PBI) UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS IV SD N SIMO

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MEDIA ABAKUS PADA SISWA KELAS III SDN 02 KARANG KARANGPANDAN TAHUN 2012/2013 SKRIPSI

ERLINA DIAH PERMATASARI A

PENINGKATAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE POLAMATIKA PADA KELAS V SD NEGERI BRATAN II No. 170 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : TRI WINARSIH A PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA MELALUI METODE STUDENT FASILITATOR AND EXSPLAINING (SFE)

PENERAPAN STRATEGI NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SD NEGERI 04 TAWANGMANGU TAHUN 2014/2015

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjan S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

NASKAH PUBLIKASI GALIH SRI KUSUMASTUTI A PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PUBLIKASI ILMIAH DYAH LUSIANA A54F ABSTRAK

NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagaian Persyaratan Guna Memperoleh Derajat Sarjana S- 1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

PENERAPAN METODE QUANTUM LEARNING TEKNIK PETA PIKIRAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS X IPS 5 SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

PENERAPAN STRATEGI SNOWBALL THROWING

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN MULTIMEDIA INTERAKTIF DENGAN MENGOPTIMALKAN MEDIA MICROSOFT POWERPOINT

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI STRATEGI DIRECTED READING THINKING ACTIVITY

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi sebagaian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat. Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 BOYOLALI TAHUN AJARAN 2013/2014

PEMAHAMAN SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI METODE DISKUSI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL. Sumarni

MODEL COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC)

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA PELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH SISWA KELAS IV SD NEGERI KARANGTALUN 1

: AHMAD FATKHUL HUDA A

BAB III METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Gelar Sarjana S-1 Program Pendidikan Akuntansi

Diajukan oleh: DESI KUSUMA NURDINI A

LUTHFI NUR FADHILAH A

PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR IPA MELALUI METODE OUTDOOR STUDY PADA SISWA KELAS IV DI MI AL ISLAM SURUPAN NGUNTORONADI

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI METODE MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS VB SDN WEDARIJAKSA 02 TAHUN PELAJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI

PENERAPAN METODE TEBAK KATA UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS V TERHADAP MATA PELAJARAN IPA

PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE PAIRED STORYTELLING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMAHAMI MATERI IPA DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI PEMBELAJARAN SNOWBALL DRILLING KELAS IV B SD MUHAMMADIYAH 10 TIPES SURAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI. Oleh: AYIK OKTAFIA A PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS)

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Diajukan Oleh: QODRIAH SITI FATMAWATI NIM: A

NASKAH PUBLIKASI ARUM DEWI MARTHANTI A PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PENGARUH REWARD DAN ICE BREAKER TERHADAP MINAT BELAJAR TEMATIK SISWA KELAS IV SD N NGADIREJO 01 KEC. KARTASURA, KAB. SUKOHARJO

PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE COURSE REVIEW HORAY (CRH) UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi.

NASKAH PUBLIKASI. Oleh : SRI MUJAYANTI A54A100126

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL MENINGKATKAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS III SDN 3 BERO TAHUN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI. Oleh : SULASTRI ESTININGSIH NIM. A54A100137

IMPLEMENTASI MEDIA WORDWALL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN VOCABULARY DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS KELAS IV SD N NGADIREJO II KARTASURA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENINGKATAN MINAT BELAJAR IPA MELALUI STRATEGI TRUE OR FALSE PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 MENDURAN KEC. BRATI KAB. GROBOGAN TAHUN 2012/2013

Transkripsi:

VARIASI PENGATURAN TEMPAT DUDUK SISWA DALAM UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN MOTIVASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS IV DI SD NEGERI 1 SAWAHAN TAHUN AJARAN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI Oleh: LUTHFI NUR FADHILAH A 510110071 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015

PERSETUJUAN VARIASI PENGATURAN TEMPAT DUDUK SISWA DALAM UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN MOTIVASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS IV DI SD NEGERI 1 SAWAHAN TAHUN AJARAN 2014/2015 Yang dipersiapkan dan disusun oleh: LUTHFI NUR FADHILAH A 510110071 Telah disetujui oleh Pembimbing untuk dipertahankan dan dipublikasikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Pembimbing, Drs. Suwarno, S.H., M.Pd. NIK. 195 Tanggal Persetujuan:

ABSTRAK VARIASI PENGATURAN TEMPAT DUDUK SISWA DALAM UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN MOTIVASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS IV DI SD NEGERI 1 SAWAHAN TAHUN AJARAN 2014/2015 Luthfi Nur Fadhilah. A 510110071. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2015. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui peningkatan minat dan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA kelas IV di SD Negeri 1 Sawahan melalui variasi pengaturan tempat duduk. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas, yang dilakukan sebanyak tiga siklus. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, dokumentasi, dan wawancara. Subyek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV A SD Negeri 1 Sawahan tahun ajaran 2014/2015. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa minat dan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA mengalami peningkatan. Terbukti pada jumlah skor pada pengamatan minat belajar siswa pada siklus I yaitu 206, siklus II yaitu 305, dan siklus III yaitu 401. Sedangkan jumlah skor pada pengamatan motivasi belajar siswa pada siklus I yaitu 198, siklus II yaitu 334, dan siklus III yaitu 400. Nilai hasil belajar siswa sebelum tindakan diperoleh nilai rata-rata 56,23. Nilai rata-rata hasil belajar setelah dilakukan tindakan adalah 66,76 pada siklus I, 75,36 pada siklus II, dan 83 pada siklus III. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan melalui PTK dapat disimpulkan bahwa siklus I sampai siklus III menunjukkan bahwa variasi pengaturan tempat duduk siswa dapat meningkatkan minat dan motivasi belajar pada mata pelajaran IPA sehingga dapat mempengaruhi peningkatan terhadap hasil belajar IPA siswa kelas IV A SD Negeri 1 Sawahan. Kata kunci: Variasi pengaturan, tempat duduk, minat, motivasi belajar, hasil belajar.

A. PENDAHULUAN Pendidikan merupakan proses pembentukan kepribadian manusia. Pendidikan pada umumnya bertujuan untuk membentuk manusia yang bermoral dan berilmu. Pendidikan menyangkut masalah tentang lingkungan pendidikan, yaitu lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat. Dari ketiga lingkungan tersebut yang paling berpengaruh dalam menumbuhkan minat dan motivasi belajar adalah lingkungan sekolah. Tujuan pendidikan nasional yang antara lain yaitu meningkatkan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, kecerdasan dan keterampilan, salah satu usaha yang harus ditingkatkan adalah menumbuhkan kemandirian belajar pada siswa di berbagai sekolah, dengan menumbuhkan minat dan motivasi belajar yang baik, maka hasil belajar yang diperoleh siswa tersebut juga akan baik dan memuaskan. Menurut Sardiman (2003:75) motivasi belajar merupakan faktor psikis yang bersifat non-intelektual. Peranannya yang khas adalah dalam hal penumbuhan gairah, merasa senang dan semangat untuk belajar. Motivasi belajar diberikan guru supaya terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada siswa. Dengan kata lain, motivasi belajar adalah proses untuk mendorong siswa supaya dapat belajar untuk meraih prestasi yang lebih baik. Siswa yang memiliki motivasi belajar akan nampak melalui kesungguhan untuk terlibat di dalam proses pembelajaran, antara lain tampak melalui keaktifan bertanya, menjawab pertanyaan, mempraktekkan sesuatu, mengerjakan soal, dan evaluasi sesuai dengan tuntutan pelajaran. Jadi guru di sekolah dalam menumbuhkan minat dan motivasi belajar sangatlah berpengaruh dalam proses pembentukan kemandirian belajar siswa. Guru harus pandai-pandai dalam meningkatkan minat dan motivasi belajar siswanya. Salah satunya dengan cara membuat variasi tempat duduk siswa, sehingga akan mendorong semangat atau motivasi dan minat siswa dalam belajar di kelas. Cara guru dalam mengatur bangku, memainkan peran

penting dalam membangun belajar. Pada umumnya di sekolah-sekolah dasar, model tempat duduk yang digunakan di kelas yaitu model tradisional. Model tradisional merupakan model yang biasa kita temui dalam kelas-kelas tradisional yang memungkinkan para siswa duduk berpasangan dalam satu meja dengan dua kursi. Model tradisional ini memiliki kelebihan yaitu siswa mampu dijangkau oleh pandangan guru, kelas lebih tampak teratur dan rapi, serta guru dapat mengawasi dari depan. Namun, model ini sangat memiliki keterbatasan yaitu guru biasanya kurang memperhatikan siswa yang duduk di bagian belakang, sehingga siswa tersebut tidak dapat menerima pelajaran secara maksimal. Mobilitas siswa juga tidak bisa leluasa. Dari hasil pengamatan di SD Negeri 1 Sawahan pada Sabtu, 6 Desember 2014, khususnya di kelas IV A ternyata pengaturan tempat duduknya masih menggunakan model tradisional, dimana siswa duduk berpasangan dengan satu meja dan dua kursi. Meja-meja ditata dengan rapi membentuk barisan ke belakang dan ke samping dengan diberi jarak. Setiap harinya kursi dan meja siswa pengaturannya sama dan tanpa variasi. Pengaturan tempat duduk seperti itulah yang memberikan kesan monoton dan siswa sendiri akan merasa bosan. Oleh karena itu, untuk meningkatkan minat dan motivasi belajar IPA perlu dilakukan variasi pengaturan tempat duduk siswa. Melalui variasi pengaturan tempat duduk siswa diharapkan dapat meningkatkan minat dan motivasi belajar IPA. B. METODE PENELITIAN 1. Tempat dan Waktu Penelitian a. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Sawahan, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali. SD Negeri 1 Sawahan merupakan SD Daerah Binaan (DABIN) I yang berada di Desa Pandean Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali.

b. Waktu Penelitian Penelitian ini direncanakan pada bulan April 2015 sampai dengan bulan Juli 2015, yang meliputi persiapan penelitian sampai penyelesaian laporan penelitian. 2. Subyek Penelitian Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV A yang berjumlah 30 orang, terdiri dari 15 orang siswa laki-laki dan 15 orang siswa perempuan, serta guru kelas IV. 3. Jenis Penelitian dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Menurut Rubiyanto (2013:105) penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang yang diamati. Desain penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Arikunto (2006) dalam Ekawarna (2013:5) Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan pembelajaran berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan. Sedangkan menurut Kunandar (2008) dalam Ekawarna (2013:5) PTK merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru atau bersama-sama dengan orang lain (kolaborasi) yang bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu proses pembelajaran di kelasnya. 4. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dokumentasi, tes, dan catatan lapangan. 5. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan peneliti dalam penelitian ini meliputi lembar observasi guru dan siswa, dokumentasi nilai siswa, pedoman wawancara.

6. Validitas Data Untuk menjamin validitas data dan pertanggungjawaban yang dapat dijadikan dasar yang kuat untuk menarik kesimpulan, maka dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik triangulasi dengan memanfaatkan sumber. Triangulasi digunakan sebagai validasi keaktifan atau aktivitas siswa dan guru selama proses pembelajaran, yaitu dengan cara: a. Data aktivitas siswa selama proses pembelajaran diperoleh dengan observasi lalu dicek dengan dokumentasi yang meliputi hasil kerja siswa, lembar observasi aktivitas siswa, dan foto proses pembelajaran. Apabila dengan teknik pengujian tersebut dihasilkan data yang sama, maka data tersebut dinyatakan valid. b. Data aktivitas guru selama proses pembelajaran diperoleh dengan observasi lalu dicek dengan dokumentasi yang meliputi lembar observasi kinerja guru dan foto proses pembelajaran. Apabila melalui pengujian tersebut dihasilkan data yang sama, maka data tersebut dinyatakan valid. 7. Teknik Analisis Data Menurut Milles dan Huberman (Sugiyono, 2009:246) menyatakan bahwa dalam penelitian kualitatif meliputi tiga langkah pokok yang saling berhubungan dan sangat menentukan hasil akhir analisis. Tiga langkah pokok tersebut adalah pengumpulan data sekaligus reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi reduksi data. 8. Prosedur Penelitian Kegiatan penelitian tindakan kelas ini diawali dengan kegiatan observasi untuk memperoleh informasi terhadap permasalahan di kelas. Rancangan penelitian tindakan kelas ini terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Dalam penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam tiga siklus.

9. Indikator Pencapaian Indikator pencapaian atau keberhasilan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah: a. Meningkatnya minat belajar siswa, yang meliputi adanya perasaan senang, adanya rasa ketertarikan, adanya peningkatan perhatian, adanya pemusatan perhatian, dan adanya aktivitas serta keterlibatan secara aktif, dengan target pencapaian 80%. b. Meningkatnya motivasi belajar siswa, yang meliputi adanya kemauan untuk berbuat/belajar (semangat), ketekunan dalam mengerjakan tugas, keaktifan dalam mengemukakan pendapat, tidak mudah putus asa apabila menghadapi kesulitan dalam belajar, dan aktif bertanya apabila mengalami kesusahan dalam belajar, dengan target pencapaian 80%. c. Meningkatnya rata-rata prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang dicapai oleh siswa, dengan target pencapaian 80%. d. Nilai yang diperoleh siswa melebihi batas KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yaitu 65, dengan target pencapaian 80%. C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Hasil Penelitian Hasil penelitian menunjukkan adanya perubahan minat dan motivasi belajar Ilmu Pengetahuan Alam, setelah menggunakan variasi pengaturan tempat duduk siswa. Hal ini dapat dilihat pada hasil observasi pada pra siklus, siklus I, siklus II, dan siklus III. Pada pra siklus dilaksanakan pada hari Jum at tanggal 9 Januari 2015. Pada tahap ini dapat dikatakan bahwa minat dan motivasi belajar siswa masih rendah. Terbukti pada prosentase rata-rata minat belajar siswa pada pra siklus yaitu 36,83% dan prosentase rata-rata motivasi belajar siswa yaitu 36,16%. Siklus I dilaksanakan pada hari Jum at tanggal 17 April 2015. Minat dan motivasi belajar siswa sudah mulai ada peningkatan. Terbukti pada

prosentase rata-rata minat belajar siswa pada siklus I yaitu 44,33% dan prosentase rata-rata motivasi belajar siswa yaitu 40,66%. Siklus II dilaksanakan pada Jum at, 24 April 2015. Minat dan motivasi belajar siswa mengalami peningkatan, meskipun belum optimal. Terbukti pada prosentase rata-rata minat belajar siswa pada siklus II yaitu 77,66% dan prosentase rata-rata motivasi belajar siswa yaitu 76,99%. Siklus III dilaksanakan pada Selasa, 5 Mei 2015. Minat dan motivasi belajar siswa mengalami peningkatan secara optimal dan sudah mencapai indikator pencapaian yang telah ditentukan. Terbukti pada prosentase ratarata minat belajar siswa pada siklus III yaitu 84,49% dan prosentase ratarata motivasi belajar siswa yaitu 83,83%. Selain minat dan motivasi belajar meningkat secara optimal, hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan. Terbukti pada peningkatan nilai tes belajar siswa dari masing-masing siklus, yaitu pada tahap pra siklus nilai rata-rata hasil belajar siswa 56,23, siklus I meningkat menjadi 66,76, kemudian siklus II meningkat menjadi 75,36, dan siklus III meningkat lagi menjadi 83. 2. Pembahasan Penggunaan tempat duduk model tradisional dalam pembelajaran IPA dirasa kurang efektif dan sangat membosankan, apalagi guru dalam menyampaikan materi IPA dengan metode ceramah, tidak menggunakan media pembelajaran, dan tidak melakukan percobaan atau praktek. Dengan begitu, siswa akan merasa bosan, tidak senang, dan kurang bersemangat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Pada tempat duduk model tradisional, biasanya siswa yang paling aktif dan paling cepat menyerap ilmu dari guru yaitu siswa yang duduk di barisan depan. Guru biasanya kurang memperhatikan siswa yang ada di belakang. Siswa yang tempat duduknya di belakang tidak dapat menerima pelajaran secara maksimal. Biasanya siswa kurang semangat mengikuti pembelajaran IPA, mungkin karena mereka menganggap mata pelajaran IPA itu sulit dan

materi-materinya susah dipahami, pembelajarannya membosankan, dan kurang menarik. Oleh karena itu, peneliti mencoba menggunakan beberapa variasi pengaturan tempat duduk siswa pada saat pembelajaran IPA. Cara tersebut dapat mengatasi kebosanan siswa di dalam kelas saat mengikuti kegiatan pembelajaran IPA. Tempat duduk mempengaruhi siswa dalam belajar. Variasi tempat duduk siswa sebaiknya digunakan sesuai dengan kebutuhan. Diperlukan pemilihan tempat duduk yang tepat dan dapat mengoptimalkan kenyamanan dalam kegiatan belajar mengajar. Apabila siswa duduknya hanya ditempatkan pada satu tempat tanpa divariasi maka siswa merasa bosan, apalagi dengan teman duduk sebangku yang setiap harinya sama. Selain bosan, siswa juga hanya akrab atau menganggap teman sebangkunyalah yang paling nyaman. Siswa tidak mau bergaul dengan teman yang lain. Dengan guru menggunakan berbagai variasi model tempat duduk, yang diganti-ganti setiap harinya, maka siswa akan lebih semangat mengikuti pelajaran, khususnya IPA. Minat belajar siswa terlihat sekali. Siswa antusias dan aktif di kelas, apalagi dengan guru mengelola kelas yang baik. Penggunaan variasi model tempat duduk ini, guru dapat memperhatikan siswa secara menyeluruh. Siswa yang semula hanya duduk di belakang, maka guru mengatur dan menempatkan siswa tersebut di depan. Guru juga mengatur siswa dengan teman-teman yang duduk di sekelilingnya, supaya tidak bosan. Suasana kelas saat pembelajaran IPA menggunakan tempat duduk model tradisional sangat berbeda dengan yang menggunakan variasi model tempat duduk, misalnya model corak tim, huruf U, dan susunan chevron. Penelitian ini membuktikan bahwa penggunaan variasi pengaturan tempat duduk dapat meningkatkan minat dan motivasi belajar pada mata pelajaran IPA kelas IV A di SD Negeri 1 Sawahan tahun ajaran 2014/2015. Oleh karena itu, hipotesis pada penelitian ini dapat diterima kebenarannya.

Pada penelitian ini telah terbukti bahwa dengan menggunakan variasi pengaturan tempat duduk, selain dapat meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa, juga berdampak pada nilai ketuntasan belajar siswa. D. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Minat belajar siswa kelas IV A dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dengan menggunakan variasi pengaturan tempat duduk mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat pada prosentase rata-rata minat belajar yang terus meningkat dari pra siklus sampai siklus III. Prosentase rata-rata minat belajar siswa pada masing-masing siklus yang menunjukkan peningkatan yaitu pada pra siklus 36,83% menjadi 44,33% pada siklus I, kemudian meningkat menjadi 77,66% pada siklus II, dan meningkat lagi menjadi 84,49% pada siklus III. 2. Selain minat belajar siswa meningkat, motivasi belajar siswa kelas IV A juga mengalami peningkatan. Dengan menggunakan variasi pengaturan tempat duduk, siswa sangat antusias dan aktif di kelas. Siswa merasa menemukan dan melakukan hal yang baru pada posisi tempat duduk mereka. Peningkatan motivasi belajar siswa dapat dilihat pada prosentase rata-rata motivasi belajar dari pra siklus sampai siklus III. Prosentase ratarata motivasi belajar siswa pada masing-masing siklus yang menunjukkan peningkatan yaitu pada pra siklus 36,16% menjadi 40,66% pada siklus I, kemudian meningkat menjadi 76,99% pada siklus II, dan meningkat lagi menjadi 83,83% pada siklus III. 3. Keberhasilan menerapkan variasi pengaturan tempat duduk siswa dalam upaya meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA kelas IV di SD Negeri 1 Sawahan ditunjukkan dengan adanya peningkatan nilai tes belajar siswa dari masing-masing siklus, yaitu pada tahap pra siklus nilai rata-rata hasil belajar siswa 56,23, siklus I meningkat

menjadi 66,76, kemudian siklus II meningkat menjadi 75,36, dan siklus III meningkat lagi menjadi 83. DAFTAR PUSTAKA Ekawarna. 2013. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Referansi. Sardiman. 2003. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.