Pengantar Statistik Internet Indonesia Dua Sisi Internet & Medsos Hoax Waspada Posting Do s & Dont s Medsos
#NETIZEN2020 adalah suatu gerakan sosial yang dibangun untuk menjadikan kembali akun social media sebagai tempat berinteraksi yang menyenangkan,produktif dan positif bagi semua orang, khususnya anak muda Indonesia. Sifat gerakan #NETIZEN2020 adalah terbuka dan partisipatoris, lintas suku, agama, ras dan golongan. #NETIZEN2020 ditujukan kepada mereka yang peduli akan masa depan generasi muda Indonesia, dengan menjadikan platform sosial media sebagai tempat berinteraksi positif dan produktif, jauh dari anasir negatif, berita hoax, mengedepankan toleransi, menerima perbedaan, dan menjadikan Pancasila sebagai ideologi pemersatu bangsa. Bentuk kegiatan #NETIZEN2020 adalah kampanye offline dan online. Secara online kampanye dilakukan di sosial media dengan memviralkan edukasi terkait penggunaan sosial media yang positif. Kampanye secara ofline dilakukan dengan mengihimpun dan melibatkan anak muda di 34 provinsi secara sukarela untuk dilatih menjadi agent of change di komunitasnya. Para founder akan menyiapkan modul khusus dan bimbingan agar setiap orang dapat secara aktif memberikan pelatihan dan edukasi di komunitasnya masing masing.
Latar belakang gerakan #NETIZEN2020 didasari keprihatinan bahwasannya platform social media sudah digunakan secara tidak positif dan jauh dari kata produktif. Anak muda Indonesia terpolarisasi dan mudah sekali menjadi berkubu kubu dalam segala urusan khususnya politik. Anak muda Indonesia gampang dimanfaatkan dan tak berdaya ketika dibombardir dengan informasi salah dan cenderung menyesatkan. Anak muda Indonesia secara sadar atau tidak menjadi bagian dari rencana sisstematis dari pihak yang ingin merusak tatanan berbangsa dan benegara melalui berita hoax dan provokatif yang mereka susun. Untuk itu diperlukan satu gerakan perubahan yang bukan gerakan politik, targetnya adalah bukan hanya Tahun 2019 dimana eskalasi poitik akan meningkat tapi melebihi itu, di 2020 Anak muda Indonesia ditargetkan menjadi generasi yang cerdas dalam memanfaatkan sosial media dan selanjutnya dapat aktif menjadi benteng untuk pihak pihak yang mengancam keutuhan bernegara dan menjadi filter aktif untuk berita berita hoax yang beredar. Sekarang ini kita tidak cukup menjadi GOOD CITIZEN tapi dituntut untuk juga menjadi GOOD NETIZEN.
STATISTIK INTERNET INDONESIA
DUA SISI INTERNET DAN MEDSOS
Kepalsuan yang sengaja dibuat untuk menyaru sebagai kebenaran - Curtis D MacDougall, Wartawan Berdasarkan hasil survey MASTEL 2017 kepada 1.116 Responden secara Online dalam waktu 48 Jam, diklasifikasi Hoax sebagai : Berita Bohong yang disengaja (90,3%) Berita yang menghasut (61,6%) Berita yang tidak akurat (59%) Berita ramalan (14%) Berita yang menyudutkan (12,6%)
CARA MENDETEKSI HOAX
WASPADA POSTING Saat ini Internet menjadi platform dan infrastruktur transaksi elektronik dan komunikasi yang paling populer dan strategis. Bahkan Internet telah menjadi tulang punggung bagi alat komunikasi dan data baik oleh pemerintah, kalangan pengusaha, pekerja dan pengguna individual di rumah. Namun demikian ancaman di dunia siber terus meningkat secara eksponensial menyasar data dan informasi strategis dan personal di seluruh dunia. Pada Tahun 2016, telah terdapat 132,7 Juta pengguna Internet aktif di Indonesia dengan penetrasi sebesar 51,8% dari Total Populasi Indonesia. Hal tersebut sudah menunjukkan komitmen Pemerintah Indonesia dalam World Summit on Information Society (WSIS) bahwa sekurang kurangnya setengah penduduk dunia sudah memiliki akses terhadap internet. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh APJII pada tahun 2016 ditemukan fakta bahwa 5 besar penggunaan Internet yaitu untuk : a. Media Sosial b. Pesan Instan c. Baca Berita d. Cari Data dan Informasi e. Streaming video Memperhatikan bahwa telah banyak masyarakat yang menggunakan Media Sosial dalam keseharian, masyarakat perlu hati hati dan waspada. Perlu disadari bahwa media sosial pada konteksnya termasuk dalam ranah ruang publik. Didalam ruang publik, kita semua terikat dengan peraturan, norma dan hukum yang berlaku. Kita tidak diperbolehkan mengumpat, menghina, menyebarkan kebencian kepada orang lain seperti yang telah diatur dalam Undang- Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang perubahan atas Undang- Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik terutama pada :