PERBEDAAN PERKEMBANGAN SOSIAL PADA ANAK USIA PRASEKOLAH SEBELUM DAN SESUDAH DIBERIKAN TINDAKAN COOPERATIVE PLAY DI TAMAN KANAK- KANAK SRIWEDARI MALANG

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH BERMAIN PERAN TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI PADA ANAK DI TK KHUSNUL KHOTIMAH SEMARANG

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ALAT PERMAINAN EDUKATIF (APE) DENGAN PERKEMBANGANANAK USIA TODDLER DI KELURAHAN TLOGOMAS KECAMATAN LOWOKWARU MALANG

Pengaruh Permainan Edukatif Terhadap Perkembangan Pada Anak Di PAUD Cinta Bunda Desa Baran Sukoharjo

PENGARUH TERAPI BERMAIN EDUCATION GAME COMPUTER TERHADAP PERKEMBANGAN KOGNITIF PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH DI TK SHINING STAR MALANG ABSTRAK

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERILAKU SOSIAL ANAK KELOMPOK B DI TK DHARMA WANITA GENENGSARI KEMUSU BOYOLALI TAHUN AJARAN 2015/2016

PENGARUH METODE GLENN DOMAN TERHADAP PERKEMBANGAN BAHASA DAN KOGNITIF ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK LADAS BERENDAI PRABUMULIH.

PENGARUH BERMAIN PERAN TERHADAP PERKEMBANGAN SOSIAL ANAK USIA PRASEKOLAH (4-6 TAHUN) DI TK TUNAS BANGSA BONTI KABUPATEN SANGGAU KALIMANTAN BARAT

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DALAM PEMENUHAN GIZI ANAK DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA TODDLER ABSTRAK

PENGARUH PEMBERIAN STIMULASI OLEH ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN BAHASA PADA ANAK USIA TODDLER DI PAUD ASPARAGA MALANG ABSTRAK

Hubungan Pendidikan di Playgroup dengan Perkembangan Emosional Anak di TK Hidayah Desa Kembangbilo Tuban

PENGARUH BERNYANYI LAGU CUCI TANGAN TERHADAP PELAKSANAAN TEKNIK MENCUCI TANGAN PADA ANAK USIA PRASEKOLAH (5-6 TAHUN) DI PAUD KUMARA LOKA DENPASAR

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Venny Risca Ardiyantini

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN GURU TAMAN KANAK-KANAK TENTANG ALAT PERMAINAN EDUKATIF

PERBEDAAN KECERDASAN EMOSI ANAK DENGAN DAN TANPA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) USIA 3-4 TAHUN DI POSYANDU SERUNI TLOGOMAS ABSTRAK

HUBUNGAN MOTIVASI MENJADI PERAWAT DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DI PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI MALANG ABSTRAK

Upaya Meningkatkan Perilaku Empati Anak Melalui Teknik Two Stay Two Stray pada Anak Kelompok B Tk Islam Bakti IX Kerten Tahun Pelajaran 2013/2014

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL ANAK PRA SEKOLAH DI TK AL-ABIDIN BANYUANYAR SURAKARTA

HUBUNGAN KEMAMPUAN PEMBERIAN STIMULASI DENGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA PRASEKOLAH ABSTRAK

Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang 2)

BAB I PENDAHULUAN. Departemen Kesehatan RI pada tahun 2010 jumlah anak usia dini (0-4 tahun) di

KEGIATAN BERNYANYI BERPENGARUH TERHADAP PERKEMBANGAN BAHASA ANAK TK KELOMPOK B

GAMBARAN PERKEMBANGAN SOSIAL DAN KEMANDIRIAN PADA ANAK PRASEKOLAH USIA 4-6 TAHUN DI TK AL- ISLAH UNGARAN BARAT ARTIKEL SKRIPSI

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA TODDLER DI POSYANDU MELATI TLOGOMAS MALANG ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN MOTIVASI IBU DALAM MENINGKATKAN STATUS GIZI PADA BALITA DENGAN STATUS GIZI KURANG DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BARENG

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN BALITA DI POSYANDU SURAKARTA. Sunarsih Rahayu Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Keperawatan

HUBUNGAN KEGIATAN MERONCE DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK JURNAL. Oleh

EKSPLORASI BERMAIN PERAN MIKRO ANAK USIA DINI DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

METODE PROYEK BERPENGARUH TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK

PERBEDAAN POLA TEMPERAMEN ANAK USIA TODDLER DENGAN IBU BEKERJA DAN IBU TIDAK BEKERJA DI KECAMATAN MEDAN BARU KELURAHAN MERDEKA LINGKUNGAN V

KARYA TULIS ILMIAH PERILAKU IBU DALAM MELATIH KECERDASAN EMOSI ANAK USIA 4-6 TAHUN

THE PROBLEM EXPERIENCED BY JUNIOR HIGH SCHOOL NUMBER 3 RUMBIO JAYA

PENGARUH MEDIA KOTAK KATA TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ANAK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA PUBLIKASI ILMIAH

TINJAUAN PUSTAKA Keluarga Nilai Anak

HUBUNGAN METODE BERMAIN PERAN MIKRO DENGAN PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK JURNAL. Oleh FEBRI LIANTI ( )

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mengembangan berbagai potensi yang dimiliki anak. Usia 4-6 tahun adalah suatu tahap

PENGARUH METODE BERCERITA TERHADAP KEMAMPUAN MENYIMAK ANAK KELOMPOK B

HUBUNGAN PERAN IBU DALAM PEMILIHAN ALAT PERMAINAN DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 4-6 TAHUN DI YAYASAN AR-RAHMAH KABUPATEN LUMAJANG

HUBUNGAN KINERJA PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN RUANG RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT PANTI WALUYA MALANG ABSTRAK

PENGARUH TERAPI BERMAIN TERHADAP RESPON KECEMASAN ANAK USIA PRASEKOLAH DALAM MENJALANI HOSPITALISASI DI RUANG SERUNI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JOMBANG

Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang 2)

HUBUNGAN TOILET LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN ANAK USIA BULAN DALAM MENGONTROL ELIMINASI DI POSYANDU MELATI KELURAHAN TLOGOMAS MALANG ABSTRAK

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PERMAINAN EDUKATIF PADA ANAK PRASEKOLAH DI TK AISYIYAH KARANGGAYAM SUMBER SIMO BOYOLALI

HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN PERKEMBANGAN EMOSI ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK ROHMATUL MAGFIROH DESA PAKISAJI KECAMATAN PAKISAJI KABUPATEN MALANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. meluasnya lingkungan sosial. Anak-anak melepaskan diri dari keluarga dan

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha


HUBUNGAN KOMUNIKASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN PERSONAL SOSIAL ANAK USIA PRASEKOLAH DI TAMAN KANAK-KANAK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL MARDI PUTRA BANTUL

ANALISIS PENGETAHUAN DENGAN POLA ASUH PADA IBU BALITA UMUR 4-5 TAHUN DI TK DHARMA WANITA DESA SAMBIROBYONG KECAMATAN KAYEN KIDUL KABUPATEN KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN. masa ini sering kali disebut dengan masa keemasan the Golden Age, masa-masa

BAB I PENDAHULUAN. Anak adalah individu yang unik dan memerlukan perhatian khusus untuk

PERBEDAAN PERMAINAN ORIGAMI DAN MEWARNAI TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK PEREMPUAN PRASEKOLAH DI TK GRAND BALI BEACH SANUR

HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS PENGGUNAAN ALAT PERMAINAN EDUKATIF DENGAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP UKURAN JURNAL. Oleh

PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TENTANG POSYANDU LANSIA TERHADAP KEAKTIFAN LANSIA DI POSYANDU LANSIA

KARYA TULIS ILMIAH PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG DONGENG SEBAGAI STIMULUS PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA PRASEKOLAH. Di TK Muslimat 1 Ponorogo

OPTIMALISASI KEMAMPUAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK MELALUI MEDIA GAMBAR DI TK KARTIKA 1-18 AMPLAS. Yenni Nurdin 1) dan Umar Darwis 2) UMN Al Washliyah

PENGARUH PERMAINAN ANGKA TERHADAP KEMAMPUAN BERHITUNG PERMULAAN PADA USIA 4-5 TAHUN JURNAL. Oleh SEPTA SETIA SARI ( )

PENGARUH PERMAINAN DAKON TERHADAP KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 5-6 TAHUN

SKRIPSI PENGARUH TERAPI BERMAIN PRETEND PLAY TERHADAP PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK RETARDASI MENTAL RINGAN DI SLB BHAKTI SIWI SLEMAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN SAINS MELALUI METODE BERMAIN ANAK KELOMPOK B1 TK AISYIYAH PUNGGAWAN TAHUN 2016/2017

PENGARUH PENERAPAN METODE TIM TERHADAP KEPUASAN KERJA PERAWAT DI UNIT STROKE RUMAH SAKIT PANTI WALUYA SAWAHAN MALANG ABSTRAK

SKRIPSI PENGARUH TERAPI BERCERITA TERHADAP PERKEMBANGAN BAHASA ANAK USIA PRASEKOLAH DI TAMAN KANAK-KANAK WIDYA KUMARA SARI DENPASAR TAHUN 2015

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PERKEMBANGAN SOSIAL PADA REMAJA DI SMP WAHID HASYIM, MALANG

THE PROBLEMS EXPERIENCED BY THE STUDENTS OF SENIOR HIGH SCHOOL NUMBER XIII KOTO KAMPAR 2015/2016 YEAR

PENGGUNAAN METODE BERCERITA DALAM MENINGKATKAN KOSAKATA YANG DIMILIKI ANAK USIA 5-6 TAHUN JURNAL. Oleh. Rani Setia Prasanti

DISUSUN OLEH WAHYUDI EKA PUTRA

PENGARUH TERAPI BERMAIN BERCERITA TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK DEWI RATIH NOGOTIRTO GAMPING SLEMAN YOGYAKARTA

PERBEDAAN KEMANDIRIAN ANAK YANG SEBELUMNYA MENGIKUTI PLAY GROUP DAN TIDAK MENGIKUTI PLAY GROUP

GAMBARAN PERAN ORANG TUA TERHADAP STIMULASI PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL ANAK PADA USIA PRA SEKOLAH

HUBUNGAN INTERAKSI SOSIAL TEMAN SEBAYA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK ABA KECAMATAN TANGGUL KABUPATEN JEMBER

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN KESEHATAN MENTAL SISWA KELAS X IIS SMA NEGERI 12 PEKANBARU

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

PENGGUNAAN METODE PROYEK DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK JURNAL. Oleh REVINA RIZQIYANI ( )

e-journal Keperawatan (e-kp) Volume 6 Nomor 1, Februari 2018

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Gambaran status kesehatan jiwa pada anak usia prasekolah di Semarang. Manuscript. Oleh : Wyllydan. Nim : G2A012018

HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA RUANG DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT PELAKSANA ABSTRAK

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG MENGGOSOK GIGI TERHADAP KEMAMPUAN MENGGOSOK GIGI PADA ANAK TK B

Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang 2)

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL MEMPENGARUHI PENGUASAAN KOSA KATA BAHASA INGGRIS

ABSTRAK EFEK AKUT HIGH INTENSITY INTERVAL TRAINING (HIIT) TERHADAP PENINGKATAN KONSENTRASI

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 8, No. 1, Februari 2012

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU BERBASIS SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR

PERAN ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN PERMAINAN ANAK USIA DINI DI JORONG BUKIT MINDAWA KECAMATAN PULAU PUNJUNG KABUPATEN DHARMASRAYA JURNAL

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN KECERDASAN EMOSI ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK PANTI PURUHITA KRAPYAK KOTA SEMARANG

HUBUNGAN KEDUDUKAN ANAK DALAM KELUARGA DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 3-4 TAHUN DI TK-PAUD KECAMATAN SUMBANG PURWOKERTO SKRIPSI

RELATIONSHIP OF MOTHER KNOWLEDGE ABOUT EDUCATIONAL TOYS WITH DEVELOPMENT OF PRESCHOOL CHILDREN IN THE VILLAGE OF JOMBOR CEPER KLATEN

PENGARUH TERAPI BERCERITA TERHADAP SKALA NYERI ANAK USIA PRASEKOLAH (3-6 TAHUN) SELAMA TINDAKAN PENGAMBILAN DARAH VENA DI RSUD TUGUREJO SEMARANG

TERHADAP PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA 5-6 TAHUN DI DESA LINAWAN KECAMATAN PINOLOSIAN KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW SELATAN

Kata kunci : Pola Asuh Orang Tua, Kecerdasan Emosional. *Program Studi D-IV Kebidanan STIKES Ngudi Waluyo

SKRIPSI HUBUNGAN CHILD ABUSE DENGAN PERILAKU AGRESIF ANAK USIA SEKOLAH DI SDN 10 SUNGAI SAPIH KOTA PADANG TAHUN Penelitian Keperawatan Anak

HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TUGAS PERKEMBANGAN PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH (3-5 TAHUN) DI TK INSAN CENDEKIA TULANGAN SIDOARJO TAHUN 2016 SKRIPSI

PENGARUH PERMAINAN PETAK UMPET TERHADAP KEMAMPUAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK

HUBUNGAN ANTARA PERAN IBU DALAM PEMENUHAN GIZI ANAK DENGAN STATUS GIZI ANAK PRASEKOLAH DI TK DHARMA WANITA PERSATUAN 2 TLOGOMAS MALANG ABSTRAK

PENGARUH KARTU KATA BERGAMBAR TERHADAP PENGUASAAN KOSAKATA ANAK JURNAL. Oleh

Skripsi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini.

1. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum 2016

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEBERHASILAN TOILET LEARNING PADA ANAK USIA TODDLER DI RW 02 DAN RW 06 KELURAHAN TLOGOMAS MALANG

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PLAYDOUGH TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS PADA ANAK KELOMPOK A

PENGARUH PERMAINAN CONGKLAK TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4-6 TAHUN DI TK DHARMA WANITA PERSATUAN 02 MALANG ABSTRAK

LISA ARDIANA A

Transkripsi:

PERBEDAAN PERKEMBANGAN SOSIAL PADA ANAK USIA PRASEKOLAH SEBELUM DAN SESUDAH DIBERIKAN TINDAKAN COOPERATIVE PLAY DI TAMAN KANAK- KANAK SRIWEDARI MALANG Maria Melania Ate 1), Joko Wiyono 2), Ragil Catur Adi 3) 1) Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Tribhuwana Tunggadewi 2) Dosen Program Studi Keperawatan Poltekkes Kemenkes Malang 3) Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Tribhuwana Tunggadewi Email: jurnalpsik.unitri@gmail.com ABSTRAK Pendidikan anak usia dini untuk mengembangkan berbagai potensi anak sejak dini sebagai persiapan untuk hidup dan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Pendidikan anak usia dini perlu diberikan secara komprehensif, anak tidak hanya dicerdaskan otaknya tetapi jugas pada aspek lainnya seperti intelektual, emosi, dan sosial. Salah satu cara untuk mengoptimalkan perkembangan sosial anak adalah dengan memberikan cooperative play. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui perbedaan perkembangan sosial pada anak usia prasekolah sebelum dan sesudah diberikan tindakan cooperative play di Taman Kanak-kanak Sriwedari Malang. Penelitian ini menggunakan desain non eksperimental yaitu komparatif bersifat retrospektif. Populasinya adalah anak usia prasekolah di Taman Kanak-kanak Sriwedari Malang yang berjumlah 25 orang dengan menggunakan teknik total sampling. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi dan hasil rapor. Analisis data menggunakan paired T-Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden yang perkembangan sosialnya sesuai sesudah diberikan tindakan cooperative play sebanyak 13 orang (52%), 10 orang (40%) kurang sesuai dan 2 orang (8%) tidak sesuai. Hasil analisis data didapatkan p-value sebesar 0.000 < 0.05, artinya H o ditolak yaitu ada perbedaan perkembangan sosial pada anak usia prasekolah sebelum dan sesudah diberikan tindakan cooperative play. Sehingga, cooperative play dapat dijadikan solusi dalam perbaikan pembelajaran khususnya dalam bidang perkembangan sosial. Bagi lembaga pendidikan agar memberikan kesempatan serta fasilitas untuk mendukung semua aspek perkembangan anak melalui permainan yang menarik dan menyenangkan. Kata Kunci: Cooperative play, perkembangan social. 111

THE DIFFERENCES IN SOCIAL DEVELOPMENT BETWEEN KINDERGARTEN KID BEFORE AND AFTER COOPERATIVE PLAY ACTION IS GIVEN AT KINDERGARTEN SRIWEDARI MALANG ABSTRACT Early childhood education is to develop the potential of children early in preparation for life and can adjust to the environment. Early childhood education should be provided in a comprehensive manner, children are not only the brain but jugas dicerdaskan on other aspects such as intellectual, emotional, and social. One way to optimize the child's social development is to provide cooperative play. The purpose of this study was to determine differences in social development in preschool children before and after action cooperative play in Sriwedari Malang Kindergarten. This study uses a non-experimental design that is a comparative retrospective. Its population is preschool children in Sriwedari Malang Kindergarten, amounting to 25 people using total sampling technique. Collecting data using observation sheet and the report card results. Analysis of the data using paired T- test. The results showed that most respondents were given after the appropriate social development of cooperative action play as many as 13 people (52%), 10 (40%) are less suitable and 2 (8%) is not appropriate. Results of data analysis obtained p-value of 0.000 <0.05 means Ho rejected that there are differences in social development in preschool children before and after play cooperative action. Thus, cooperative play can be used as a solution in the improvement of learning, especially in the field of social development. For educational institutions in order to provide opportunities and facilities to support all aspects of child development through the game interesting and fun. Keywords: cooperative play, social development PENDAHULUAN Dunia anak adalah dunia bermain, melalui kegiatan bermain, anak belajar berbagai hal dalam hal ini anak dapat mencapai perkembangan fisik, intelektual, emosi, dan sosial (Prasetyono, 2007). Bermain merupakan bagian yang amat penting dalam tumbuh kembang anak untuk menjadi manusia seutuhnya. Perkembangan sosial anak dipengaruhi oleh lingkungan sosialnya (orang tua, anak, keluarga, teman sebaya dan orang dewasa lainnya). Apabila lingkungan tersebut memberikan peluang terhadap perkembangan anak secara positif maka anak dapat mencapai perkembangan sosialnya secara matang. 112

Sebaliknya, apabila lingkungan sosial kurang kondusif maka anak akan menampilkan perilaku maladjustment, seperti bersifat menarik diri, senang mendominasi orang lain, egois, senang menyendiri, kurang memiliki perasaan tenggang rasa dan kurang mempedulikan norma dalam berperilaku (Yusuf, 2006). Perkembangan sosial penting untuk dikembangkan sejak anak usia pra sekolah. Erikson mengemukakan dalam teori psikososial bahwa sikap egosentris pada masa ini sudah mulai berkurang dibandingkan pada masa kanak-kanak awal serta 40% waktu anak pada usia ini dihabiskan dengan teman sebaya. Gangguan perkembangan sosial juga dapat diidentifikasi sejak dini, sehingga masalah tersebut dapat teratasi (Graha, 2007). Cooperative play dapat menjadi alternatif untuk mengembangkan keterampilan sosial anak. Permasalahannya seiring dengan perkembangan jaman, pola permainan anak juga mengalami perubahan.bentuk permainan anak juga mempengaruhi proses sosialisasi. Aktivitas bermain anak merupakan sarana yang paling mudah digunakanuntuk mempelajari suatu kemampuan termasuk untuk bersosialisasi. Menurut Mulyadi (1999) fungsi bermain dapat menunjang perkembangan motorik,bahasa, sosial, emosi, kecerdasan, kreativitas dan dapat dijadikan sebagaiterapi. Apabila anak diberi permainan kooperatif secara berkala, maka akandapat mengembangkan aspek kognisi, emosi dan sosial sehingga anak akanberkembang secara optimal. Permainan kooperatif merupakan sebuah permainan anak-anak yang mencakup berbagi barang-barang selama peiode waktu tertentu, mengikuti peraturan yang dibuat, menyelesaikan perselisihan, saling membantu sesama dan kelompok serta berbagi peran (Craig & Kermis, 1995). Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 17 April 2014 di TK Sriwedari Malang yang berjumlah 25 orang dan 3 diantaranya mengalami gangguan perkembangan sosial seperti tidak bisa berinteraksi dengan teman-temannya dan suka menyendiri. Berdasarkan hal tersebut, maka dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui perbedaan perkembangan sosial pada anak usia prasekolah sebelum dan sesudah diberikan tindakan cooperative play di Taman Kanak-kanak Sriwedari Malang. METODE PENELITIAN Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah non eksperimental design yaitu komparatif yang bersifat retrospektif. Populasinya adalah anak usia prasekolah di Taman Kanak-kanak Sriwedari Malang yang berjumlah 25 orang dengan menggunakan teknik total sampling. Kriteria inklusi pada penelitian ini yaitu: anak berusia 3-6 tahun, kurang berinteraksi dengan teman 113

sekelas serta suka menyendiri dan tidak mau bermain dengan teman-temannya. Variabel independent dalam penelitian ini adalah Cooperative Play, sedangkan variabel dependen adalah perkembangan sosial. Metode pengumpulan data menggunakan lembar observasi dan hasil rapor. Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada perkembangan sosial adalah observasi berperan serta. Peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari sampel penelitian. Observasi dilakukan untuk mengetahui perkembangan sosial anak (mampu, cukup, kurang). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik observasi untuk variabel dependen dengan melakukan pengamatan terhadap perkembangan sosial anak usia prasekolah, kemudia mengumpulkan hasil rapor dan SAB. Data yang telah dikumpulkan dianalisis dengan menggunakan paired T-Test dengan nilai kemaknaan p < 0.05. HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1. Distribusi responden berdasarkan usia Usia Anak f % 3-5 tahun 18 72 5-7 tahun 7 28 Total 25 100 Berdasarkan Tabel 1, diketahui bahwa sebagian besar responden atau subjek penelitian berusia 3 5 tahun dengan jumlah 18 orang (72%). Berdasarkan Tabel 2, diketahui bahwa sebagian besar responden dalam penelitian ini berjenis kelamin perempuan dengan jumlah 16 orang (64%). Tabel 2. Distribusi responden berdasarkan jenis kelamin Jenis Kelamin f % Laki - laki 9 36 Perempuan 16 64 Total 25 100 Tabel 3. Perkembang sosial sebelum diberikan tindakan cooperative play Perkembangan Sosial f % Anak Perkembangan sesuai 3 12 Perkembangan kurang 13 52 sesuai Perkembangan tidak 9 36 sesuai Total 25 100 Berdasarkan Tabel 3, sebagian besar responden memiliki perkembangan social kurang sesuai sebelum diberikan tindakan cooperative play sebanyak 13 orang (52%). Tabel 4. Perkembangan sosial sesudah diberikan tindakan cooperative play Perkembangan Sosial f % Anak Perkembangan sesuai 13 52 Perkembangan kurang sesuai 10 40 Perkembangan tidak 2 8 sesuai Total 25 100 114

Berdasarkan Tabel 4, sebagian besar responden memiliki perkembangan social sesuai sesudah diberikan tindakan cooperative play sebanyak 13 orang (52%). Sebanyak 25 subjek yang diamati didapatkan nilai mean perkembangan sosial anak sebelum diberikan permainan coopertaive play adalah 56.72, sedangkan nilai mean perkembangan sosial anak sesudah diberikan tindakan cooperative play adalah 69.76. Artinya terdapat peningkatan sesudah diberikan tindakan cooperative play pada anak. Dari hasil uji-t berpasangan tersebut terlihat bahwa rata-rata perbedaan perkembangan sosial sebelum diberikan tindakan permainan dengan sesudah diberikan permainan adalah sebesar -13.04. Artinya ada peningkatan perkembangan sosial anak sesudah diberikan tindakan cooperative play dengan rata-rata peningkatan tersebut adalah 8,90. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan p-value 0,000 < 0,05 (H 0 ditolak). Sehingga dapat disimpulkan terdapat perbedaan perkembangan sosial anak sebelum dan sesudah diberikan tindakan cooperative play. Perkembangan Sosial Anak Sebelum Diberikan Tindakan Cooperative Play Berdasarkan Tabel 3, perkembangan social anak sebelum diberikan tindakan cooperative play di TK Sriwedari Malang sebagian besar adalah cukup (52%). Sebelum diberikan permainan kooperatif, sosialisasi anak kurang sesuai dengan perkembangan karena permainan yang diberikan adalah permainan kerja sama seperti bermain peran, petak umpat dan lain-lain. Selain itu, anak juga belum bisa melakukan permainan dengan baik. Anak belum bisa bersosialisasi juga dipengaruhi oleh lingkungan bermain yang kurang mendukung. Apabila lingkungan sosial itu kurang kondusif maka anak akan menampilkan perilaku maladjustment, seperti bersifat menarik diri, senang mendominasi orang lain, egois, senang menyendiri, kurang memiliki perasaan tenggang rasa dan kurang mempedulikan norma dalam berperilaku (Yusuf, 2006) Hal ini sesuai dengan teori yang dinyatakan oleh Adriana (2013) dimana perkembangan sosial ditandai dengan kemampuan berinteraksi dengan lingkungannya. Melalui bermain anak dapat membentuk hubungan sosial dan menyelesaikan masalah, belajar saling memberi dan menerima kritikan serta belajar pola perilaku dan sikap yang diterima masyarakat. Mereka belajar yang benar dan yang salah, standar masyarakat, dan bertanggung jawab atas tindakan mereka. Sebelum anak diberikan permainan kooperatif, anak belum bisa mengembangkan kemampuan untuk bersosialisasi dengan baik, maka dari itu diperlukan perhatian khusus atau dukungan dari orang tua dan keluarga. Orang tua harus memberikan anak peluang yang cukup agar anak lebih mengenal lingkungan sekitar baik dalam bermain maupun bersosialisasi dengan teman. 115

Perkembangan Sosial Anak Sesudah Diberikan Tindakan Cooperative Play Berdasarkan Tabel 4, perkembangan sosial anak sesudah diberikan tindakan cooperative play di TK Sriwedari Malang didapatkan hasil Ssebagian besar adalah mampu (52%). Sesudah anak diberikan permainan kooperatif anak sudah bisa mengenal teman-temannya, bisa berinteraksi dan mau menerima. Cooperative play dapat menjadi alternative untuk mengembangkan keterampilan sosial anak. Permasalahannya seiring dengan perkembangan jaman, pola permainan anak juga mengalami perubahan. Menurut Mulyadi (1999) fungsi bermain dapat menunjang perkembangan motorik, bahasa, sosial, emosi, kecerdasan, kreativitas dan dapat dijadikan sebagai terapi. Apabila anak diberi permainan kooperatif secara berkala, maka dapat mengembangkan aspek kognitif, emosi dan sosial sehingga anak dapat berkembang secara optimal. Setelah anak diberikan permainan kooperatif anak dapat mengembangkan perilaku sosialnya dengan baik, dan perlu ada dukungan dari orang tua lagi agar anak lebih leluasa dalam bersosialisasi. Perbedaan Perkembangan Sosial Pada Anak Usia Prasekolah Sebelum dan Sesudah Diberikan Tindakan Cooperative Play Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa ada perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah diberikan tindakan cooperative play. Dengan arah yang positif artinya sesudah diberikan tindakan cooperative play perkembangan sosial anak mengalami peningkatan dengan nilai rata-rata 8,90 dan dibandingkan dengan sebelum diberikan tindakan cooperative play dengan nilai rata-rata -13,04. Hasil penelitian ini diperkuat dengan hasil penelitian Piaget (1932) dalam Oden (1987), yaitu terdapat perbedaan ketika anak yang sebelum dan sesudah diberikan permainan kerja sama seperti bermain peran, bermain peran dan lain-lain. Anak berinteraksi dengan teman sebaya merupakan satu sumber utama perkembangan sosial maupun kognitif. Dalam bermain anak juga diprediksi mempengaruhi perilaku sosial. Ketika anak-anak bermain dengan partner yang lebih berpengalaman, seperti ibu, mereka dilengkapi dengan contoh, stimulus, materi dan kesempatan untuk melakukannya pada tingkat diatas yang mungkin bisa mereka capai sendiri. Bjorklund (2005) menyatakan, jika anak-anak berbuat spontan dan bebas pada tingkat perkembangan yang sesungguhnya di bawah bimbingan orang lain yang lebih berkompeten maka mereka akan meraih tingkat perkembangan sosial yang lebih tinggi. Partisipasi ibu pada permainan kooperatif meningkatkan ekspresi kecakapan sosial dalam permainan anaknya. Berdasarkan hasil penelitian di TK Sriwedari Malang dimana anak-anak bermain dengan berbagai jenis tema yang berbeda-beda dalam permainan, akan tetapi anak-anak 116

yang sebelum diberikan permainan kooperatif masih kurang dalam meningkatkan perilaku sosial. Hal ini terlihat ketika anak sedang bermain, ada yang masih mementingkan diri sendiri, mereka dengan enggan meminjamkan mainannya dan mudah marah. Sehingga perilaku-perilaku non sosial masih sering muncul diusia tersebut. Hurlock (1987) menyebutkan bahwa dalam usia 4 tahun anak sudah berlatih untuk berperilaku sosial seperti kerjasama. Perkembangan sosial pada anak usia prasekolah sebelum dan sesudah diberikan tindakan cooperative play sangat berbeda karena KESIMPULAN 1) Perkembangan sosial anak sebelum diberikan tindakan cooperative play di TK Sriwedari Malang didapatkan hasil terbanyak dengan kategori perkembangan yang kurang sesuai. 2) Perkembangan sosial anak sesudah diberikan tindakan cooperative play di TK Sriwedari Malang didapatkan hasil terbanyak dengan kategori perkembangan yang sesuai. 3) Ada perbedaan yang bermakna antara rata-rata perkembangan sosial anak sebelum dan sesudah diberikan permainan cooperative play. Hasil sesudah diberikan tindakan baik, Sedangkan setelah diberikan permainan anak sudah perkembangan sosial anak juga dapat dipengaruhi oleh lingkungan yang mendukung dalam hal ini meberikan permainan yang mendidik yaitu belajar berkelompok atau bersama, mengenal teman-taman sehingga dapat meningkatkan sosialisasi anak. Sebelum diberikan tindakan cooperative play anak belum bisa menyesuaikan diri atau belum bisa mengenal situasi yang ada di lingkungan sekolah atau rumah. Sehingga anak belum bisa bersosialisasi dengan cooperative play perkembangan sosial anak semakin meningkat. SARAN bisa bersosialisasi dengan temantemannya, bermain bersama, berbicara dengan teman, dan lainlain. Diperlukan kajian lebih dalam mengenai masalah yang dihadapi oleh anak usia taman kanak-kanak, seperti anak pendiam dan kurang bersosialisasi. Sehingga dapat meningkatkan keterampilan sosial anak dalam aspek membina hubungan dengan anak lain, membina hubungan dengan kelompok dan membina diri sebagai individu. DAFTAR PUSTAKA Adriana, Dian. 2013. Tumbuh Kembang dan Terapi Bermain Pada Anak. Jakarta: Salemba Medika. 117

Hurlock, Elizabeth B. 1978. Perkembangan Anak. Edisi Keenam. Jakarta: Erlangga. Nursalam. 2011. Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. Yusuf. 2006. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 118