Mencari Bisnis yang sesuai dengan Kemampuan atau ketertarikan

dokumen-dokumen yang mirip
MENCARI GAGASAN USAHA

MENCARI GAGASAN USAHA

KEWIRAUSAHAAN-II. Mencari Bisnis yang sesuai dengan kemampuan dan ketertarikannya. Oloan Situmorang, ST, MM. Modul ke: Fakultas Ilmu Komputer

Ketika Memutuskan untuk Berbisnis

SILABI MATA KULIAH. Nama Mata Kuliah : Kewirausahaan Kode Mata Kuliah : MDU213 : Teori 1 SKS, Praktek 1 SKS

Mempersiapkan Diri untuk Menjadi Pengusaha Muda Modul ke:

Proposal Bisnis untuk Investor

Kewirausahaan dan Memulai Bisnis Kecil

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

MENCARI GAGASAN USAHA

LAMPIRAN: STRUKTUR ORGANISASI SUMBER BAHAGIA PRINTING. Pemilik

Kewirausahaan. Etika Bisnis. Reddy Anggara, S.Ikom., M.Ikom. Modul ke: Fakultas Fakultas Teknik. Program Studi Arsitektur.

KEWIRAUSAHAAN 1. Menjadi Wirausahawan / Pengusaha. Edy Gunawan, S.E., M.M. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Kewirausahaan I. Berisi tentang Persiapan Pribadi Pengusaha Muda. Dosen : Sukarno B N, S.Kom, M.Kom. Modul ke: Fakultas Fakultas Ilmu Komputer

Modul ke: Kewirausahaan I

MODUL 1 KEWIRAUSAHAAN (ESA-142) Materi 1 Konsep Dasar Kewirausahaan Materi 2 Peluang Bisnis. Disusun Oleh Drs. Mulyo Wiharto, MM

Pengambilan Risiko. Widi Wahyudi,S.Kom, SE, MM. Modul ke: Fakultas Desain & Teknik Kreatif. Program Studi Desain Produk.

ApaKarakteristik seorang Wirausahawan Sosial?

KEWIRAUSAHAAN. Ahsin Zaedi, S.Kom Direktur GMP Nusantara Berkarya Owner Griya Sehat Sejahtera Owner Sekolah Panahan

Kunci Emas Untuk Sukses

Entrepreneurship and Inovation Management

Perencanaan Usaha atau Bisnis

CARA MENJADI ENTREPRENEUR DAN CARA MEMAHAMI RENCANA BISNIS

Motivasi Menjadi Pengusaha Sukses

BAB I PENDAHULUAN. membangun rasa percaya diri, dan sarana untuk berkreasi dan rekreasi. Di

encari agasan saha & 0dalan

ETIK UMB MENGENAL POTENSI DIRI FEB. Manajemen. Modul ke: Fakultas SYAHLAN A.SUME,SE,MM. Program Studi

A. JUDUL PENGABDIAN: PELATIHAN PERENCANAAN USAHA BAGI REMAJA USIA PRODUKTIF DI DUSUN SLANGGEN, TIMBULHARJO, SEWON, BANTUL, YOGYAKARTA

MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN

Konsepsi Dasar Kewirausahaan

Kewirausahaan. Kewirausahaan dan Lingkungan Global. Reddy Anggara, S.Ikom., M.Ikom. Modul ke: Fakultas Fakultas Teknik. Program Studi Arsitektur

e C n ar a i a a g s a a s n s h a a h & 0dalan

I. PENDAHULUAN. TUJUAN Memahami konsep kewirausahaan Memahami kunci sukses kewirausahaan

BAB I PENDAHULUAN. penting, karena dalam berwirausaha kreativitas, inovasi dan pengetahuan

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) UNIVERSITAS DIPONEGORO

Modul TEKNIK MEMOTIVASI. Oleh. Ir. Marhaenis Budi Santoso, M.Si. Widyaiswara Utama

Modul ke: KEWIRAUSAHAAN PENDAHULUAN DAN GAMBARAN UMUM. 01Fakultas FASILKOM. Matsani, S.E, M.M. Program Studi SISTEM INFORMASI

Kewirausahaan I. Putra Boediman. Modul ke: Fakultas EKONOMI & BISNIS. Program Studi MANAJEMEN

Bab I Perencanaan Usaha atau Bisnis

Kuisioner Kompetensi Kepribadian. Skor Diskripsi Selalu Seringkali Kadang-kadang Jarang Tidak pernah

GAMBARAN UMUM KEWIRAUSAHAAN. PERTEMUAN KEDUA UNIVERSITAS IGM BY. MUHAMMAD WADUD, SE., M.Si.

BAB I PENDAHULUAN. atau perusahaan dapat melakukan berbagai kegiatan bisnis, operasi fungsi-fungsi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada hakikatnya merupakan suatu upaya menyiapkan manusia

Tipe-tipe Kepribadian. Oleh : Tine A. Wulandari, S.I.Kom.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian Analisis Faktor-Faktor yang Mendorong Wirausahawan Memulai

Analisa Rencana Bisnis Kedepan

Disusun Oleh : Nama : Novika Ginanto (23) Kelas : II TEL 6 SMK TELKOM SANDHY PUTRA JAKARTA

Bab 1 Kewirausahaan. 1. Kewirausahaan dalam Perspektif Sejarah

Membangun Jiwa Wirausaha

4 Temperamen Manusia

Interpersonal Communication Skill

Cara Mendapatkan Investor untuk Berinvestasi

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS USAHA KRETIF PIGURA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Setiap manusia memiliki hak untuk memilih jenis pekerjaan apa yang diinginkan.

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan tingginya angka pengangguran di negara Indonesia adalah. pertumbuhan ekonomi di Indonesia (Andika, 2012).

Merintis, memulai, dan menggembangkan usaha. Oleh Azmi Hikmah Fajrina

Modul ke: Karakter Sukses. Fakultas. Rusmulyadi, M.Si. Program Studi.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kewirausahaan adalah kemampuan dalam berpikir kreatif dan berperilaku

UJIAN AKHIR SEMESTER MK.KEWIRAUSAHAAN

Most Reliable. Personal Dewasa

Mengenali Potensi Diri

KUESIONER PENELITIAN (UNTUK PEMILIK) Kepada yang terhormat Bapak/Ibu dimohon kesediaannya untuk menjawab

Modul ke: ETIK UMB. Memahami Potensi Diri. Fakultas Fakultas Ilmu Komputer. Saputra, S.Pd, M.Si. Program Studi Informatika

BAB V PENUTUP. kewirausahaan pada pemilik percetakan Sinar Pandawa. kebebasan, nilai-nilai pribadi, pengalaman.

Most Expanding. Personal Dewasa

diidentifikasi sebagai si pelaksana.

MYERSS BRIGGS TYPE INDICATOR

Modul ke: KEWIRAUSAHAAN 1 PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN. Fakultas TEKNIK. Ir. Agung Wahyudi B, MT., MM. Program Studi Teknik Mesin.

GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP) UNIVERSITAS DIPONEGOROO

Motif Ekstrinsik. Motif yang timbul dari rangsangan luar. Contoh : pemberian hadiah jika seseorang dapat menyelesaikan tugas dengan baik.

KEWIRAUSAHAAN 1 KREATIVITAS DAN INOVASI DALAM WIRAUSAHA. Ir. Agung Wahyudi B, M.T., M.M. Modul ke: Fakultas TEKNIK. Program Studi Teknik Mesin

Materi Kewirausahaan dan Prakarya Kelas X SMA Semester 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pernikahan merupakan salah satu tahapan dalam kehidupan manusia. Hal ini

PEMANFAATAN PELUANG USAHA SECARA KREATIF DAN INOVATIF C. PEMANFAATAN PELUANG USAHA SECARA KREATIF DAN INOVATIF

KARAKTERISTIK WIRAUSAHA

5. Pilihlah salah satu dari pilihan di bawah ini yang merupakan KELEMAHAN anda! (Jawablah dengan sejujur-jujurnya)

Adhi Muhtadi, ST.,SE.,MSi.,MT.

Cara Untuk Memasuki Dunia Usaha

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

1. Tujuan Instruksional Umum (TIU) 2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)

BAB I PENDAHULUAN. Kata Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno ménagement, yang

BAB 1 PENDAHULUAN. seiring dengan berjalannya waktu. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik

BAB I PENDAHULUAN. mengidentifikasi, mengembangkan, membawa visi kedalam kehidupan. Visi ini

BAB I PENDAHULUAN. Faturrahman Dkk, Pengantar Pendidikan, Prestasi Pustaka Publisher, Jakarta, 2012, hlm 2

SIKAP WIRAUSAHA. Ketika Anda mempekerjakan orang yang lebih pintar dari Anda, maka Anda membuktikan bahwa Anda lebih pintar daripada mereka

Sejarah dan Aliran-Aliran. Psikologi. Psikologi Positif. Dra. Anna Amanah, Psi., MSi. Psikologi. Psikologi. Modul ke: Fakultas.

BAB I PENDAHULUAN. kerja kalah cepat dengan kenaikan jumlah lulusan. Sangat ironis bila kita

URAIAN MATERI A. PENGERTIAN KEWIRAUSAHAAN

UPAYA PENGEMBANGAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI MELALUI BERMAIN SAINS TINTA TRANSPARAN

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. tergolong cukup (48.51%). Komitmen afektif masih tergolong cukup dikarenakan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan suatu bangsa tidak terlepas dari kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan dapat diartikan sebagai suatu proses, di mana pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. hidup sehingga pendidikan bertujuan menyediakan lingkungan yang memungkinkan

BAB I PENDAHULUAN. bidang apapun. Salah satunya dalam bidang perekonomian. Pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Kecil Menengah (UMKM). Adalah suatu kegiatan ekonomi yang berperan

Kewirausahaan (1) Erizal, S.Si,M.Kom PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS & TEKNOLOGI UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA

BAB II URAIAN TEORITIS. penelitian dengan judul Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha telah mencapai era globalisasi, dimana

MATAKULIAH KEWIRAUSAHAAN

Transkripsi:

Modul ke: Mencari Bisnis yang sesuai dengan Kemampuan atau ketertarikan Widi Wahyudi,S.Kom, SE, MM. Fakultas Desain & Teknik Kreatif Program Studi Desain Produk www.mercubuana.ac.id

Mencari Gagasan Usaha Gagasan Usaha merupakan suatu ide untuk mewujudkan suatu pemikiran yang baru dan diterapkan dengan suatu tindakan Mencari gagasan usaha berarti berusaha untuk menemukan suatu ide yang nantinya ide tersebut dapat menjadi suatu langkah awal dalam menentukan bisnis apa yang akan dibangun. Dalam menentukan ide tentunya banyak hal yang harus diperhatikan. Seseorang menginginkan memiliki suatu bisnis berarti orang tersebut yakin bahwa suatu saat bisnis yang mereka bangun akan menguntungkan dan akan sukses.

Memulai usaha dari sebuah gagasan Seseorang terkadang bingung untuk menentukan bisnis apa yang akan dipilih, dalam hal ini terutama adalah bidang apa yang akan diambil. Hal yang kecil inilah yang justru akan menentukan jalannya kesuksesan pemilihan suatu bisnis nantinya. Apabila kita tidak menentukan bidangnya terlebih dahulu tentunya kita sulit menemukan ide yang pas dan pastinya bisnis yang kita buat tidak terbentuk dengan baik. Dalam menentukan bidang apa yang akan kita pilih kita harus pandai membaca kondisi sekitar. Apabila dipikir dengan logika, bisnis yang akan berkembang adalah bisnis yang pesaingnya belum banyak dan tentunya jangan mengikuti tren, apabila kita mengikuti tren berarti kita malah menambah jumlah deretan pesaing dalam dunia bisnis. Apabila harus terpaksa mengikuti tren hendaknya pandai-pandai dalam membuat variasi dari produk bisnis kita.

Seseorang menginginkan mempunyai usaha yang menghasilkan Apabila seseorang berfikiran untuk membuat usaha pastinya orang tersebut awalnya telah menentukan tujuannya. Setiap orang pasti menginginkan mempunyai bisnis yang menghasilkan, dalam hal ini berarti orang tersebut yakin dengan usaha yang dibangun. Saat ini semakin banyak usaha yang bermunculan sehingga membuat seseorang semakin berlomba-lomba untuk membangun sebuah usaha. Seseorang terkadang berkiblat pada kesuksesan bisnis orang lain, melihat orang lain sukses dalam bisnisnya tentunya seseorang tersebut menginginkan suatu saat nanti juga akan memiliki bisnis yang sukses melebihi orang lain yang lebih dulu memiliki suatu bisnis itu. Dengan melihat kondisi saat ini yang menunjukkan bahwa berwirausaha sangat menjanjikan pendapatannya jika dibandingkan menjadi seorang pegawai, maka saat ini banyak orang yang berpindah haluan dan mencoba meraup pendapatan dan keuntungan dari suatu kegiatan berbisnis.

Mencari Ide Bisnis kerja otak bukan kerja otot Mencari ide bisnis diperlukan kerja otak, maksudnya kita gali saat mencari ide bisnis adalah cara berfikir kita bukan tenaga kita yang digunakan untuk mencarinya. Kita memerlukan kepandaian dalam membaca peluang bisnis, mengamati kondisi sekitar, berfikir kreatif untuk menentukan suatu bisnis apa yang mungkin banyak diminati oleh para konsumen. Dalam menentuka ide bisnis dituntut untuk lebih berfikir keras daripada bekerja keras. Bekerja keras akan sangat berguna setelah ide bisnis muncul dan bisnis siap dibangun dan dikembangkan. Dalam berwirausaha kita tentunya selalu merasa tidak puas dengan kondisi yang dialami saat ini. Seorang entrepreneur biasanya merasa kondisi saat ini belum cukup dan belum sesuai dengan impiannya. Biasanya mereka selalu berusaha mengembangkan bisnisnya dengan membuat bisnis yang telah ada menjadi bisnis yang lebih bervariasi dan lebih banyak diminati oleh konsumen.

Mengenal Panggilan Jiwa Supaya berhasil dalam usaha setiap orang harus benar-benar mengenal panggilan jiwa nya dan mampu memenuhi keinganan pasar dari gelora jiwa yang bersemangat. Seperti wirausaha-wirausaha muda lainnya yang sukses, maka andapun bisa berhasil dengan memperlihatkan 3 faktor seperti berikut ini : Cocok dengan diri kita, Peluang ini bersifat personal,akrab dengan anda yang memerlukan kemampuan (skill),kepribadian dan anda sukai ( sesuai dengan hobi atau minat). Akses : Anda dapat mengaksesnya. Hal ini berkaitan dengan jaringan,lingkungan pendukung. Potensial: Komersialisasinya harus mampu memberikan tingkat pertumbuhan dan pengembalian investasi yang layak.

Untuk mendapatkan ide usaha yang potensial dan cocok dengan diri anda,entrepreneur harus memulainya dengan analisis berikut : Apa yan paling anda senangi Apakah kegemaran atau hobby anda? Produk dan proses apa yang paling anda ketahui? Adakah sesuatu yang ingin anda lakukan ketika sedang mengganggur? Apakah tujuan terpenting anda dalam bisnis sendiri? apakah mendapatkan keuntungan,kebebasan atau yang lainnya? Ide mana yang muncul sebagai respon terhadap 4 pertanyaan pertama diatas yang memenuhi tujuan pada pertanyaan no 5? Bila anda mampu menjawab keenam petanyaan diatas maka anda mulai bisa memahami bahwa masing-masing orang mempunyai keunikan dan kepribadian yang berbeda-beda.

K-Analistis D-kreatif Dedikasi/Pelayanan Dominan /Pengarahan T-service P-Konsultatif Dari gambar diperoleh 4(empat) buah kuadran yang masing- masing menunjukkan tipetipe pembawaan manusia dalam hubungannya dengan bagaimana yang bersangkutan mengadakan kontak dengan orang lain. Kuadran pertama, menggambarkan tipe manusia yang dinamakan Dominan (D). Kuadran kedua, mewakili orang-orang dengan sifat extrovert, senang bergaul dengan orang banyak, terkombinasi dalam tipe Populer (P). Kuadran ketiga, Tenang (T), dibentuk dari perpaduan antara bawaan yang extrovert, dengan sifat yang condong mengalah pada orang lain. Kuadaran keempat adalah tipe Konvensional (K).

1. Manusia Tipe Dominan (D) Orang tipe D memiliki motivasi yang kuat untuk mengejar prestasi. Perilakunya selalu berorientasi ke hasil dari suatu pekerjaan atau tanggung jawab. Dia sangat menyenangi tantangan. Sayangnya, dia kurang peduli pada lingkungan pergaulan, tidak banyak berbicara, bertindak secara cepat dan praktis, langsung ke sasaran Bagi orang tipe D, pekerjaan yang bermutu adalah pekerjaan dengan tingkat kesulitan tinggi. Dengan demikian, mereka merasa tertantang dan mendapat kepuasan setelah berhasil. Para Dominan yang bekerja di suatu perusahaan menginginkan status dan jenjang karier yang jelas karena bagi mereka hal itu merupakan penghargaan atas prestasi-prestasi kerja. Bagi mereka prestasi adalah hasil dari serentetan kerja keras dan susah payah.

2. Manusia Tipe Populer (P) Orang-orang tipe P termotivasi untuk memperoleh pengakuan (recognition) dari orang banyak sehingga mereka merasa sebagai orang penting di lingkungannya. Mereka menginginkan popularitas, dan untuk itu, mereka akan berusaha sedapat mugkin untuk mencari pengaruh (influence) ke sana kemari. Tipe P menginginkan prestise, banyak bicara, dan sangat mendambakan hubungan-hubungan yang hangat serta bersahabat dengan berbagai pihak. Mereka tidak segan-segan menolong orang lain, dan memotivasi siapa pun yang membutuhkan dorongan guna mencapai kemajuan-kemajuan dalam bisnis atau kehidupan ini. Berbicara, baik antarpribdi maupun di depan publik sambil melontarkan berbagai gagasan dan ide-ide, merupakan kemampuan yang cukup spesifik.

3. Manusia Tipe Tenang Orang-orang bertipe T terdorong oleh motivasi persahabatan dan saling menghargai. Mereka juga extrovert, dan pandai bergaul. Tipe Tenang ini kurang menyukai tanggungjawab dan tantangan yang bervariasi. Karena kurang menyenangi tantangan, dengan sendirinya mereka juga kurang berani mengambil resiko-resiko besar sehingga condong memilih lingkungan yang aman. 4. Manusia Tipe Konvensional Orang tipe K biasanya bekerja dengan acuan ketelitian, hasil yang benar dan sempurna menurut kaidah-kaidah yang sudah baku. Tipe K ini juga mendambakan lingkungan yang amanaman saja. Karena introvert nya, mereka sering berharap untuk mendapatkan tugas-tugas yang bisa menenggelamkan mereka ke dalam keasyikan bekerja.

Hubungan Kreativitas, Idea, Dan Peluang Matching Panggilan Jiwa dan Jenis Usaha Orang Dominan, Kelompok Kreatif Orang Populis, Kelompok Konsultatif Orang Tenang, Kelompok Servis/Pelayanan Orang Konvensional, Kelompok Pemikir Orang Dominan, Kelompok Kreatif Terdiri dari orang-orang yang kreativitasnya, sangat mendambakan kebebasan. Dalam bekerja, mereka berorientasi pada pencapaian hasil akhir yang baik. Biasa bekerja sendiri,tidak banyak bicara. Mereka tergolong orang-orang yang tidak pintar ngomong. Karena sifatnya dominan, dalam berwirausaha mereka lebih memilih bidang-bidang usaha yang tidak perlu banyak berhubungan dengan orang lain guna lobi-melobi.

Orang Populis, Kelompok Konsultatif Orang-orang dari kelompok ini bersifat dominatif. Dan karena pembawaan extrovert, mereka menyukai pergaulan, senang bertemu dengan publik, dan pandai berbicara. Oleh karena itu,orang konsultif lebih sesuai berbisnis dalam bidang-bidang usaha yang bersifat mengarahkan atau memberi instruksi. Orang Tenang, Kelompok Servis/Pelayanan Kelompok ini lebih cocok dalam bidang-bidang usaha yang memberikan layanan kepada pihak lain. Kelebihan orang servis adalah kemampuannnya mengikuti keinginan-keinginan orang yang dilayaninya dengan tulus. Bidang usaha layanan (jasa) bisa bermacam-macam, mulai membuka bengkel otomotif,elektronik, rumah makan, rumah sakit, sekolah, sampai berbagai usaha jasa lainnya.

Orang Konvensional, Kelompok Analitis Orang tipe ini adalah pekerja yang mengacu pada ketelitian dan kesempurnaan hasil menurut aturan dan kaidah yang berlaku. Ia kurang peduli dengan lingkungan sosial dan cenderung membatasi pergaulan antar sesama. Mereka sering dikenal dengan sebutan perfeksionis. Keunggulan mereka terlihat dari hasil akhir kerja mereka yang memuaskan, rapi dan teliti. Orangorang bertipe kepribadian konvensional ini cocok bekerja sebagai sekretaris, akuntan, clerk, atau operator komputer.

Ide Usaha dari Imitasi Selalu dibutuhkan gagasan-gagasan baru untuk mengadaptasi jenisjenis usaha yang sudah ada dimana ide-ide usaha muncul karena adanya informasi yang mengindikasikan adanya kebutuhan. Pendekatan ini membutuhkan data dan petimbanganpertimbangan. Oleh karena itu kita perlu melakukan hal-hal seperti di bawah ini: Mempelajar Industri yang Sudah Ada Mengkaji Input dan Output Industri Menganalisis Tren Populasi dan Data Demografi Mengkaji Tren Ekonomi Analisis Terhadap Perubahan Sosial Mengkaji Pengaruh Aturan Baru

Tips Praktis Carilah Ide Bisnis Tips Praktis Carilah Idea Bisnis dengan : Sering menghadiri pameran perdagangan dan investasi Mempelajari keahlian tenaga kerja local Investigasi material lokal dan sumber daya lain Mengkaji peluang substitusi produk impor Quotation Ketika satu pintu tertutup maka pintu lain terbuka. Namun, kita seringkali terpakumenyesali pintu yang tertutup itu, hingga tak bisa melihat pintu lain yang terbuka bagi kita - Alexander Graham Bell Teruslah Maju Dengan Ide-Ide Cemerlang

Terima Kasih Widi Wahyudi,S.Kom, SE, MM.