WALIKOTA TEBING TINGGI JALAN DR. SUTOMO NO. 14 TELP TEBING TINGGI

dokumen-dokumen yang mirip
WALIKOTA BENGKULU PROVINSI BENGKULU PERATURAN WALIKOTA BENGKULU NOMOR 27 TAHUN 2015 TENTANG SERAGAM SEKOLAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 57 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN TATA TERTIB SEKOLAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA YOGYAKARTA PEDOMAN PENYUSUNAN TATA TERTIB SEKOLAH

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 6 TAHUN 2007 TENTANG PAKAIAN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU

WALIKOTA BANDAR LAMPUNG PROVINSI LAMPUNG PERATURAN WALIKOTA BANDAR LAMPUNG NOMOR 23 TAHUN 2018 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

2 Serta Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 135 Tahun 2

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

WALIKOTA YOGYAKARTA PEDOMAN PENYUSUNAN TATA TERTIB SEKOLAH

PERATURAN BUPATI LEBAK NOMOR TAHUN 2017 TENTANG PAKAIAN DINAS DAN ATRIBUT PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LEBAK,

BERITA DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 8 TAHUN 2016 WALIKOTA DEPOK. PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 8 TAHUN 2016

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 45 Tahun : 2016

-2-3. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 74, Tambahan

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 24 TAHUN 2008 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA SURABAYA

BERITA NEGARA. ARSIP NASIONAL. Pakaian Dinas. Pegawai. Pencabutan.

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

WALIKOTA PROBOLINGGO

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG PAKAIAN DINAS DI LINGKUNGAN ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN Nomor : KM 6 Tahun 2004 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 36 TAHUN 2010 TENTANG. PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL Dl LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Displin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BULUNGAN.

KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI BALI

WALIKOTA BENGKULU PROVINSI BENGKULU PERATURAN WALIKOTA BENGKULU NOMOR 22 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2013 TENTANG

NOMOR : 12 TAHUN 2010

KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG

KETENTUAN PAKAIAN SERAGAM UNTUK SISWA SMK NEGERI 1 TANAH GROGOT TAHUN PELAJARAN 2016/2017

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 7 TAHUN 2014

2017, No Nomor 177, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4925); 2. Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2010 tentang Badan Nasio

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 60 TAHUN 2007 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BNPPTKI. Pakaian Dinas. PNS. Pencabutan.

PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 67 TAHUN 2009 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DILINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BERAU BUPATI BERAU,

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG PAKAIAN DINAS KEPALA DAERAH, WAKIL KEPALA DAERAH DAN KEPALA DESA

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI KEDIRI PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI KEDIRI NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA,

GUBERNUR PROVINSI PAPUA

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG. Nomor 7 Tahun 2000 Seri D PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG

2018, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Penyelenggara Pemil

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2017 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN KANTOR KESEHATAN PELABUHAN

BUPATI SERUYAN PERATURAN BUPATI SERUYAN NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SERUYAN

PERATURAN DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

Powered by TCPDF (

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya (Lembaran Negara Repu

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 30 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 22 TAHUN 2010 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DILINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA PROBOLINGGO

PEMERINTAH KOTA BEKASI DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI 1 KOTA BEKASI Jalan KH. Agus Salim No. 181 Telp Fax Bekasi 17112

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 76 TAHUN 2008 TENTANG

PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI MAROS NOMOR 13 TAHUN TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 25 TAHUN 2005 SERI : E PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR : 25 TAHUN 2005 TENTANG

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

- 1 - PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 68 TAHUN 2012 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 22 TAHUN 2016 TENTANG PAKAIAN DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN GARUT

2016, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pe

- 1 - BUPATI KOLAKA TIMUR PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN BUPATI KOLAKA TIMUR NOMOR TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 19 TAHUN 2016 TENTANG

MODEL, ATRIBUT DAN KELENGKAPAN PAKAIAN DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 59 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 5 TAHUN 2017 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR : KEP.16/MEN/2004 TENTANG

PROVINSI JAWA BARAT. PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 52 TAHUN 2015 LAMPIRAN : 1 (satu) TENTANG PAKAIAN DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN CIAMIS

WALI KOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA DEPOK NOMOR 30 TAHUN 2017 TENTANG

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

MEMUTUSKAN: 1. Ketentuan pasal 1 ditambah satu angka setelah angka 22 yaitu angka 23, sehingga pasal 1 berbunyi sebagai berikut: Pasal 1

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT PERATURAN BUPATI MAJENE NOMOR 49 TAHUN 2017 TENTANG

2014, No PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL KANTOR KESEHATAN PELABUHAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN

RAPAT KERJA NASIONAL VI RADIO ANTAR PENDUDUK INDONESIA YOGYAKARTA, JULI 2011

2016, No Indonesia Tahun 2006 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4658); 3. Peraturan Presiden Nomor 99 Tahun 2007 ten

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 102 TAHUN 2012

TATA TERTIB PESERTA DIDIK SMA NEGERI 1 LUBUK ALUNG SEKOLAH UNGGUL Tahun Pelajaran 2017/2018

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 78 JAKARTA NOMOR 165 TAHUN 2011 TENTANG TATA TERTIB PESERTA DIDIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

- 2 - Geofisika Nomor 17 Tahun 2014 tentang Organisasi dan

BUPATI SINJAI PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 22 TAHUN 2013 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SINJAI

2017, No Indonesia Tahun 2010 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5135); 3. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tenta

TENTANG BERPAKAIAN MUSLIM DAN MUSLIMAH DI KABUPATEN SOLOK SELATAN

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

Transkripsi:

WALIKOTA TEBING TINGGI JALAN DR. SUTOMO NO. 14 TELP. 21272 23444 TEBING TINGGI PERATURAN WALIKOTA TEBING TINGGI NOMOR : 425.3/34/PDK/ 2007 TENTANG PAKAIAN SERAGAM SISWA SD, SMP, SMA DAN SMK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TEBING TINGGI Menimbang : a. b. c. d. e. bahwa dalam pelaksanaan otonomi daerah, Pemerintah Kota Tebing Tinggi berwenang dalam penyelenggaraan pendidikan ; bahwa wewenang penyelenggaraan pendidikan dilaksanakan menurut norma norma kependidikan, mengacu pada sitem pendidikan nasional dan berpedoman pada program pembangunan nasional ; bahwa penyelenggaraan pendidikan merupakan tanggungjawab pemerintah, orangtua/keluarga dan masyarakat ; bahwa untuk mewujudkan Kota Tebing Tinggi menjadi Kota Pendidikan yang berbudaya dirasa perlu dietetapkan bentuk, warna pakaian dan waktu pemakaian pakaian seragam di sekolah formal ; bahwa untuk tertibnya maksud huruf (d) dirasa perlu ditetapkan dalam Peraturan Walikota Tebing Tinggi ; Mengingat : 1. 2. 3. Undang Undang Nomor 9 drt Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonomi Kota Kota Kecil dalam lingkungan daerah Propinsi Sumatera Utara jo. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1979 tentang Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Tebing Tinggi; Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437 ) Undang Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438 ) Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301 )

4. 5. 6. 7. 8. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 542, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3952 ), Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2001 tentang Pelaksanaan Pengakuan Kewenangan Kabupaten/Kota; Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 130-67 Tahun 2002 tentang Pengakuan Kewenangan Kabupaten/Kota; Peraturan Daerah Kota Tebing Tinggi Nomor 02 Tahun 2001 tentang Pembentukan Susunan Organisasi Dinas Kota Tebing Tinggi; MEMUTUSKAN Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TEBING TINGGI TENTANG PAKAIAN SERAGAM SISWA DI SD, SMP, SMA DAN SMK 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Daerah adalah Kota Tebing Tinggi. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kota Tebing Tinggi beserta perangkat daerah otonom yang lain sebagai badan eksekutif daerah. Pemerintah Kota adalah penyelenggara pemerintahan daerah otonom oleh Kota Tebing Tinggi dan DPRD menurut azas desentralisasi. Kepala Daerah adalah Walikota Walikota adalah Walikota Tebing Tinggi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Tebing Tinggi. Dinas adalah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tebing Tinggi Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tebing Tinggi. Pengelolaan Pendidikan adalah pengaturan tentang perencanaan pengorganisasian, pelaksanaan, dan pemantauan serta evaluasi tentang penyelenggaraan pendidikan. Pendidikan Formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri dari atas pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Pendidikan Dasar terdiri dari SD/MI dan SMP/MTs, Pendidikan Menengah terdiri dari SMA/MA dan SMK. Kelembagaan dan Manajemen Pendidikan adalah seperangkat peraturan mengenai pengelolaan satuan pendidikan formal dan pendidikan non formal. Tenaga Kependidikan adalah pegawai Pemerintah Daerah atau Anggota masyarakat yang bekerja dan mengabdikan diri dalam penyelenggaraan pendidikan. Peserta Didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan dirinya melalui proses pendidikan pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu. Kepala Satuan Pendidikan disebut Kepala Sekolah/Madrasah adalah pejabat yang diangkat oleh pemerintah atau masyarakat yang memimpin satuan pendidikan di TK,RA,SD,MI,SMP,MTs,SMA,MA dan SMK. Pakaian Seragam siswa adalah serangkat pakaian harian yang dipakai oleh siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar di sekolah yang bentuk, warna dan jenisnya ditentukan dengan Peraturan Walikota Tebing Tinggi

BAB II VISI, MISI, TUJUAN DAN PRINSIP Pasal 2 VISI Visi Pendidikan Kota Tebing Tinggi adalah : Terwujudnya masyarakat Kota Tebing Tinggi yang beriman, bertaqwa, menguasai Ilmu Pengetahunan dan Teknologi, berwawasan kebudayaan, kebangsaan dan masa depan. Pasal 3 MISI Misi Pendidikan Kota Tebing Tinggi adalah : 1. Menumbuhkan penghayatan dan pengamalan ajaran agama dan mempertahankan budaya bangsa, watak kebangsaan yang berwawasan masa depan bagi peserta didik. 2. Mengupayakan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan yang berkualitas bagi masyarakat Kota Tebing Tinggi Pasal 4 TUJUAN Pendidikan di Kota Tebing Tinggi bertujuan : 1. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia Kota Tebing Tinggi dibidang ilimu pengetahuan dan teknologi, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, 2. Meningkatkan sarana prasarana pendidikan dan kebudayaan, 3. Meningkatkan aksebilitas dan relevansi pendidikan dan kebudayaan, Pasal 5 PRINSIP Prinsip penyelenggaraan pendidikan di Kota Tebing Tinggi meliputi : 1. Objektifitas; berarti bahwa dalam penyelenggaraan pendidikan yang diperuntukan bagi anak usia sekolah harus memenuhi ketentuan ketentuan yang diatur oleh peraturan perundang undangan yang berlaku, 2. Tranparansi; berarti pelaksanaan penyelenggaraan pendidikan harus terbuka dan diketahui masyarakat luas termasuk orangtua peserta didik dengan tetap memperhatikan dan berdasarkan peraturan perundang undangan yang berlaku, 3. Partisipasi; artinya pelaksanaan penyelenggaraan pendidikan harus mendorong dan meberdayakan masyarakat, menumbuhkan prakarsa, kreatifitas untuk meningkatkan peran serta masyarakat, 4. Akuntabilitas; artinya pelaksanaan penyelenggaraan pendidikan harus dapat dipertanggung jawabkan kepada masyarakat baik menyangkut proses maupun hasilnya sesuai ketentuan yang berlaku, 5. Berwawasan Kebangsaan dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia; artinya setiap warga Negara yang berusia sekolah mendapatkan kesempatan yang seluas luasnya untuk memperoleh pendidikan pada setiap jalur, jenjang dan jenis sekolah, sesuai dengan struktur persekolahan tanpa membedakan asal usul, agama, ras dan golongan.

BAB III LINGKUP PENGGUNAAN PAKAIAN SERAGAM SISWA SEKOLAH DASAR ( SD ) Pasal 6 Pakaian Seragam Siswa Laki Laki 1. Pakaian Seragam Harian : a. Baju Putih Lengan Pendek dengan kantong satu terbuka sebelah dada kiri memakai simbol pada lengan baju kanan dan papan nama pada dada kanan b. Celana Pendek warna merah hati, pakai kantong samping kiri dan kanan serta di belakang dan pakai ikat pinggang warna hitam c. Sepatu kain warna hitam laras pendek pakai tali, dan memakai kaus kaki warna putih d. Untuk kelengkapan lainnya dapat memakai dasi panjang warna merah hati. 2. Pakaian Seragam Khas karena keyakinannnya : a. Baju Putih Lengan Panjang dengan kantong satu terbuka sebelah dada kiri memakai simbol pada lengan baju kanan dan papan nama pada dada kanan b. Celana Panjang warna merah hati, pakai kantong samping kiri dan kanan serta di belakang dan pakai ikat pinggang warna hitam c. Sepatu kain warna hitam laras pendek pakai tali, dan memakai kaus kaki warna putih. d. Untuk kelengkapan lainnya dapat memakai dasi panjang warna merah hati. 3. Pakaian Seragam pada waktu pelaksanaan upacara bendera kelengkapan pakaian menggunakan topi pet warna merah hati, dan dapat memakai dasi panjang warna merah hati. Pasal 7 Pakaian Seragam Siswa Perempuan 1. Pakaian Seragam Harian : a. Baju Putih Lengan Pendek dengan kantong satu terbuka sebelah dada kiri memakai simbol pada lengan baju kanan dan papan nama pada dada kanan b. Rok Pendek warna merah hati, dengan biku keliling dan ikat pinggang warna hitam. c. Sepatu kain warna hitam laras pendek pakai tali, dan memakai kaus kaki warna putih d. Untuk kelengkapan lainnya dapat memakai dasi panjang warna merah hati. 2. Pakaian Seragam Khas karena keyakinannnya : a. Baju Putih Lengan Panjang dengan satu kantong terbuka sebelah dada kiri memakai simbol pada lengan baju kanan dan papan nama di dada kanan b. Rok Panjang warna merah hati, dengan biku keliling dan ikat pinggang warna hitam c. Pakai kerudung/jilbab warna putih dengan bentuk dan model segitiga didepan dada sehingga simbol dan papan nama tampak terbaca. d. Sepatu kain warna hitam laras pendek pakai tali, dan memakai kaus kaki warna putih. e. Untuk kelengkapan lainnya dapat memakai dasi panjang warna merah hati. 3. Pakaian Seragam pada waktu pelaksanaan upacara bendera kelengkapan pakaian menggunakan topi pet warna merah hati, dan dapat memakai dasi panjang warna merah hati.

BAB IV LINGKUP PENGGUNAAN PAKAIAN SERAGAM SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA ( SMP ) Pasal 8 Pakaian Seragam Siswa Laki Laki 1. Pakaian Seragam Harian : a. Baju Putih Lengan Pendek dengan kantong satu terbuka sebelah dada kiri memakai simbol pada lengan baju kanan dan papan nama di dada kanan b. Celana Panjang warna biru, pakai kantong samping kiri dan kanan serta di belakang dan pakai ikat pinggang warna hitam c. Sepatu kain warna hitam laras pendek pakai tali, dan memakai kaus kaki warna putih d. Untuk kelengkapan lainnya dapat memakai dasi panjang warna biru. 2. Pakaian Seragam Khas karena keyakinannnya : a. Baju Putih Lengan Panjang dengan kantong satu sebelah dada kiri terbuka memakai simbol pada lengan baju kanan dan papan nama di dada kanan. b. Celana Panjang warna biru, pakai kantong samping kiri dan kanan serta di belakang dan pakai ikat pinggang warna hitam c. Sepatu kain warna hitam laras pendek pakai tali, dan memakai kaus kaki warna putih. d. Untuk kelengkapan lainnya dapat memakai dasi panjang warna biru. 3. Pakaian Seragam pada waktu pelaksanaan upacara bendera kelengkapan pakaian menggunakan topi pet warna biru, dan dapat memakai dasi panjang warna biru. Pasal 9 Pakaian Seragam Siswa Perempuan 1. Pakaian Seragam Harian : a. Baju Putih Lengan Pendek dengan kantong satu terbuka sebelah dada kiri memakai simbol pada lengan baju kanan dan papan nama di dada kanan b. Rok Pendek warna biru, dengan dua biku di depan kanan dan kiri, kantong samping kiri tersembunyi, reshleting/kancing di belakang, dengan panjang rok 5 Cm (lima) dibawah lutut dan memakai ikat pinggang warna hitam. c. Sepatu kain warna hitam laras pendek pakai tali, dan memakai kaus kaki warna putih d. Untuk kelengkapan lainnya dapat memakai dasi panjang warna biru. 2. Pakaian Seragam Khas karena keyakinannnya : a. Baju Putih Lengan Panjang dengan satu kantong terbuka sebalah dada kiri memakai simbol pada lengan baju kanan dan papan nama di dada kanan. b. Rok Panjang warna biru, dengan dua biku didepan kanan dan kiri, kantong samping kiri tersembunyi, reshleting/kancing di belakang, dengan panjang rok sejajar mata kaki dan memakai ikat pinggang warna hitam. c. Pakai kerudung/jilbab warna putih dengan bentuk dan model segitiga didepan dada sehingga simbol dan papan nama tampak terbaca. d. Sepatu kain warna hitam laras pendek pakai tali, dan memakai kaus kaki warna putih. e. Untuk kelengkapan lainnya dapat memakai dasi panjang warna biru. 3. Pakaian Seragam pada waktu pelaksanaan upacara bendera kelengkapan pakaian menggunakan topi pet warna biru, dan dapat memakai dasi panjang warna biru.

BAB V LINGKUP PENGGUNAAN PAKAIAN SERAGAM SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS ( SMA / SMK ) Pasal 10 Pakaian Seragam Siswa Laki Laki 1. Pakaian Seragam Harian : a. Baju Putih Lengan Pendek dengan kantong satu terbuka sebelah dada kiri memakai simbol pada lengan baju kanan dan papan nama di dada kanan b. Celana Panjang warna abu abu rokok, pakai kantong samping kiri dan kanan serta di belakang dan pakai ikat pinggang warna hitam c. Sepatu kain warna hitam laras pendek pakai tali, dan memakai kaus kaki warna putih d. Untuk kelengkapan lainnya dapat memakai dasi panjang warna abu abu rokok. 2. Pakaian Seragam Khas karena keyakinannnya : a. Baju Putih Lengan Panjang dengan kantong satu sebelah dada kiri terbuka memakai simbol pada lengan baju kanan dan papan nama di dada kanan. b. Celana Panjang warna abu abu rokok, pakai kantong samping kiri dan kanan serta di belakang dan pakai ikat pinggang warna hitam c. Sepatu kain warna hitam laras pendek pakai tali, dan memakai kaus kaki warna putih. d. Untuk kelengkapan lainnya dapat memakai dasi panjang warna abu abu rokok. 3. Pakaian Seragam pada waktu pelaksanaan upacara bendera kelengkapan pakaian menggunakan topi pet warna abu abu rokok, dan dapat memakai dasi panjang warna abu abu rokok. Pasal 11 Pakaian Seragam Siswa Perempuan 1. Pakaian Seragam Harian : a. Baju Putih Lengan Pendek dengan kantong satu terbuka sebelah dada kiri memakai simbol pada lengan baju kanan dan papan nama di dada kanan b. Rok Pendek warna abu abu rokok, dengan satu biku di depan tengah, kantong samping kiri tersembunyi, reshleting/kancing di belakang, dengan panjang rok 5 Cm (lima) dibawah lutut dan memakai ikat pinggang warna hitam. c. Sepatu kain warna hitam laras pendek pakai tali, dan memakai kaus kaki warna putih d. Untuk kelengkapan lainnya dapat memakai dasi panjang warna abu abu rokok. 2. Pakaian Seragam Khas karena keyakinannnya : a. Baju Putih Lengan Panjang dengan satu kantong terbuka sebalah dada kiri memakai simbol pada lengan baju kanan dan papan nama di dada kanan. b. Rok Panjang warna abu abu rokok, dengan satu biku didepan tengah, kantong samping kiri tersembunyi, reshleting/kancing di belakang, dengan panjang rok sejajar mata kaki dan memakai ikat pinggang warna hitam. c. Pakai kerudung/jilbab warna putih dengan bentuk dan model segitiga didepan dada sehingga simbol dan papan nama tampak terbaca. d. Sepatu kain warna hitam laras pendek pakai tali, dan memakai kaus kaki warna putih. e. Untuk kelengkapan lainnya dapat memakai dasi panjang warna abu abu rokok. 3. Pakaian Seragam pada waktu pelaksanaan upacara bendera kelengkapan pakaian menggunakan topi pet warna biru, dan dapat memakai dasi panjang warna abu abu rokok.

Pasal 12 Pakaian Praktek Pakaian Praktek Laboratorium, Bengkel dan Olahraga ; bentuk, ukuran dan warna disesuaikan dengan musyawarah guru mata pelajaran sejenis. Pasal 13 Waktu Pemakaian 1. Penggunaan Pakaian Seragam sebagaimana dimaksud pada Bab III, IV dan V dapat dipergunakan pada hari Senin, Selasa, Rabu dan Kamis. 2. Pada hari Jumat Pakaian Bebas Rapi, dan bagi siswa yang beragama Islam menggunakan Busana Muslim Pasal 14 1. Peraturan ini ditetapkan untuk seluruh Sekolah Negeri dibawah binaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tebing Tinggi ; 2. Bagi sekolah swasta dapat menyesuaikan sesuai dengan ciri khas masing masing. Pasal 15 Hal hal lain 1. Dengan ditetapkannya peraturan ini, peraturan yang mengatur hal yang sama sebelumnya, sepanjang materinya sama atau hampir sama dengan Peraturan ini, dinyatakan tidak berlaku lagi. 2. Hal hal yang belum diatur didalam Peraturan ini, akan diatur didalam Peraturan lain yang khusus dikeluarkan untuk itu. Pasal 16 Penutup 1. Peraturan ini mulai berlaku pada Tahun Pelajaran 2007 / 2008 untuk semua tingkatan. 2. Peraturan ini dianggap telah diketahui oleh seluruh warga sekolah dan masyarakat sejak tanggal ditetapkan. Ditetapkan di : Tebing Tinggi Pada tanggal : 01 Juli 2007 WALIKOTA TEBING TINGGI LAMPIRAN : 1. MODEL PAKAIAN SERAGAM SEKOLAH DASAR 2. MODEL PAKAIAN SERAGAM SEKOLAH MENENGAH PERTAMA 3. MODEL PAKAIAN SERAGAM SEKOLAH MENENGAH ATAS

Lampiran III : Peraturan Walikota Tebing Tinggi Nomor : 425.5/ /PDK/TAHUN 2007 Tentang : Pakaian Seragam Siswa SMA / SMK WALIKOTA TEBING TINGGI

Atribut Papan Nama BUDI OSIS Saku Tempel OSIS Tali Pinggang Hitam Kufnat Sengkelit Ritsleting Lipit Rok WALIKOTA TEBING TINGGI

Atribut Papan Nama BUDI OSIS Saku Tempel OSIS Tali Pinggang Hitam Kufnat Sengkelit Ritsleting Lipit Rok WALIKOTA TEBING TINGGI

Lampiran II : Peraturan Walikota Tebing Tinggi Nomor : 425.5/ /PDK/TAHUN 2007 Tentang : Pakaian Seragam Siswa SMP WALIKOTA TEBING TINGGI

Lampiran II : Peraturan Walikota Tebing Tinggi Nomor : 425.5/ /PDK/TAHUN 2007 Tentang : Pakaian Seragam Siswa SMP WALIKOTA TEBING TINGGI

WALIKOTA TEBING TINGGI

WALIKOTA TEBING TINGGI

Lampiran I : Peraturan Walikota Tebing Tinggi Nomor : 425.5/ /PDK/TAHUN 2007 Tentang : Pakaian Seragam Siswa SD WALIKOTA TEBING TINGGI

WALIKOTA TEBING TINGGI

WALIKOTA TEBING TINGGI

WALIKOTA TEBING TINGGI