PELAKSANAAN PERJANJIAN PINJAM-MEMINJAM DENGAN JAMINAN BENDA TIDAK BERGERAK PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) SRINADI DI KABUPATEN KLUNGKUNG Oleh : Komang Ari Setiadi I Ketut Markeling A.A.Ketut Sukranatha Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRAK Tulisan ini berjudul Pelaksanaan Perjanjian Pinjam-Meminjam Dengan Jaminan Benda Tidak Bergerak Pada Koperasi Simpan Pinjam Srinadi Kabupaten Klungkung. Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan perjanjian pinjam-meminjam dengan jaminan benda tidak bergerak pada koperasi simpan pinjam srinadi kabupaten klungkung dan untuk mengetahui penyelesaian wanprestasi dalam perjanjian pinjammeminjam dalam Koperasi Simpan Pinjam Srinadi Kabupaten Klungkung. Dengan menggunakan metode penelitian yuridis empiris, menganalisa permasalahan berdasarkan peraturan perundang-undangan dan pelaksanaannya di Koperasi Simpan Pinjam Srinadi Kabupaten Klungkung maka di peroleh kesimpulan bahwa dalam pelaksanaan perjanjian pinjam-meminjam di Koperasi Simpan Pinjam Srinadi Kabupaten Klungkung hanya menyerahkan jaminan yang sesuai, kemudian pihak koperasi melakukan survey terhadap anggota koperasi hingga terjadi kesepakatan. Akibat hukumnya adalah adanya pemenuhan hak dan kewajiban antara pihak koperasi dengan anggota koperasi dan Wanprestasi dalam pelaksanaan perjanjian pinjam meminjam dengan jaminan benda tidak bergerak di Koperasi Simpan Pinjam Srinadi Kabupaten Klungkung adalah anggota koperasi selama 3 bulan berturut-turut tidak membayar angsuran pinjamannya, anggota koperasi membayar angsurannya melewati bulan jatuh tempo dan juga melewati tanggal jatuh tempo, anggota koperasi membayar angsuran yang seharusnya pokok ditambah, bagi yang tidak demikian akibat hukumnya adalah pihak koperasi akan mengenakan denda berupa biaya administrasi dan bunga serta memberikan toleransi waktu (perpanjangan waktu pinjaman). Kata kunci : Koperasi, Perjanjian, Pinjam-meminjam, Wanprestasi. ABSTRACT This paper, entitled Implementation of Lending and Borrowing Agreement with Immovable Objects Guarantee at Credit Union Srinadi Klungkung. This paper aims to investigate the implementation of lending and borrowing agreement with immovable objects guarantee at Credit Union Srinadi Klungkung and to determine the settlement of wanprestasi in the lending and borrowing Agreement with Immovable Objects guarantee at Credit Union Srinadi Klungkung. By using empirical juridical, analyze problems based on the legislation and implementation at Credit Union Srinadi Klungkung then obtained the conclusion that in the implementation of lending and borrowing agreement on Credit Unions Srinadi Klungkung only deliver appropriate 1
guarantees, then the Credit Unions Srinadi Klungkung conducted a survey to the members for an agreement. As a result of the law is the fulfillment of rights and obligations between Credit Unions Srinadi Klungkung to the members and wanprestasi in the lending and borrowing agreement with immovable objects guarantee at Credit Union Srinadi Klungkung can be: if the members of credit union did not pay the loan for three months, the credit unions members pay the loan past of the month period and also passes the date period, credit unions members pay the loan plus profit necessarily but it was apparently only one of them and the members close at the day of time to pay the loan has not been able to repay the loan. The law results are the credit union going to impose fines as an administrative fees and a profit and also provide time tolerance (extension of the loan). Keywords : Agreement, Lending and Borrowing, Credit Union Wanprestasi. I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di Indonesia pada prinsipnya koperasi yang banyak berperan dalam pemberian pinjaman adalah koperasi simpan pinjam sebagaimana yang termasuk dalam ketentuan Pasal 1 Angka 2 Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1995 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Simpan Pinjam oleh Koperasi. Salah satu koperasi yang bergerak dalam kegiatan usaha simpan pinjam adalah Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Srinadi Kabupaten Klungkung. Pemberian pinjaman yang dilakukan oleh koperasi simpan pinjam melalui perjanjian pinjam meminjam dapat menimbulkan suatu perikatan antara kreditur pemberi pinjaman disatu pihak dan debitur penerima pinjaman di lain pihak sehingga dari perikatan tersebut, kreditur mempunyai kewajiban untuk menyerahkan uang yang diperjanjikan kepada debitur dan berhak untuk menerima kembali uang itu dari debitur pada waktunya sedangkan debitur mempunyai hak dan kewajiban yang merupakan kebalikan dari hak dan kewajiban kreditur. Kreditur yang ingin mendapat kepastian pengembalian uangnya dapat meminta kepada debitur untuk mengadakan perjanjian tambahan yang menunjuk barang-barang tertentu baik yang bergerak maupun barang tidak bergerak milik debitur sebagai jaminan pelunasan utangnya. Dengan adanya jaminan yang demikian maka bilamana debitur lalai mengembalikan pinjamannya, kreditur dapat menjual barang- barang yang dijadikan jaminan dan mengambil sebagian atau seluruh hasil penjualan itu untuk 2
melunasi utang debitur. 1 Berlandaskan latar belakang tersebut cukuplah bagi penulis untuk membuat skripsi yang berjudul Pelaksanaan Perjanjian Pinjam-Meminjam Dengan Jaminan Benda Tidak Bergerak Pada Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Srinadi Di Kabupaten Klungkung. 1.2 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian dari skripsi ini yaitu : 1. Untuk mengetahui pelaksanaan perjanjian pinjam-meminjam dengan jaminan benda tidak bergerak di Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Srinadi Kabupaten Klungkung. 2. Untuk mengetahui penyelesaian wanprestasi dalam perjanjian pinjam meminjam dalam Koperasi Simpan-Pinjam Srinadi Kabupaten Klungkung. II. ISI MAKALAH 2.1 Metode Penelitian Jenis penelitian dalam penulisan skripsi ini adalah dengan menggunakan metode yuridis empiris. Metode yuridis yaitu suatu metode penulisan hukum yang berdasarkan pada teori-teori hukum, literatur-literatur dan peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam masyarakat. sedangkan metode empiris yaitu suatu metode dengan melakukan observasi atau penelitian secara langsung kelapangan guna mendapat kebenaran yang akurat. 2 2.2 Hasil dan Pembahasan 2.2.1 Prosedur perjanjian pinjam meminjam dengan jaminan benda tidak bergerak pada Koperasi Simpan Pinjam Srinadi Kabupaten Klungkung Menurut penjelasan Bapak Ngakan Made Nata, ketua Pengurus Koperasi Simpan Pinjam Srinadi Klungkung disebutkan bahwa berkaitan dengan pelaksanaan penyaluran peminjamannya, secara umum Koperasi Simpan Pinjam Srinadi Kabupaten Klungkung telah menetapkan 2 cara, yaitu pihak pemohon yang aktif datang ke kantor dan pihak Koperasi yang aktif mendatangi para anggota koperasi. Akibat hukum dari 1 Oey Hoey Thiong, 1984, Fidusia Sebagai Jaminan Unsur-unsur Perikatan, Ghalia Indonesia: Jakarta, h.8 2 Bahder JohanNasution, 2008, Metode Penelitian Ilmu Hukum, Mandar Maju, Bandung, h.3 3
suatu perjanjian tentu akan adanya pemenuhan hak dan kewajiban antara subyek hukum yang satu dengan subyek hukum yang lainnya. (Wawancara, tanggal 7 Juni 2016) 2.2.2 Wanprestasi perjanjian pinjam meminjam dalam praktek jaminan benda tidak bergerak pada Koperasi Simpan Pinjam Srinadi Kabupaten Klungkung Pasal 1236 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata menyatakan bahwa debitur adalah berwajib memberikan ganti biaya, rugi dan bunga kepada kreditur, apabila ia telah membawa dirinya dalam keadaan tidak mampu untuk menyerahkan kebendaannya atau telah tidak merawatnya sepatutnya guna menyelamatkannya. 3 Menurut penjelasan Bapak Ngakan Made Nata, ketua Pengurus Koperasi Simpan Pinjam Srinadi Klungkung disebutkan bahwa ada beberapa wanprestasi yang terjadi dalam Koperasi Simpan Pinjam Srinadi Kabupaten Klungkung diantaranya : 1. anggota koperasi selama 3 bulan berturut-turut tidak membayar angsuran pinjamannya. 2. anggota koperasi membayar angsurannya melewati bulan jatuh tempo dan juga melewati tanggal jatuh tempo. 3. anggota koperasi membayar angsuran yang seharusnya pokok ditambah bunga namun ternyata hanya salah satunya. 4. anggota koperasi pada saat mendekati jatuh tempo atau setelah jatuh tempo belum bisa melunasi pinjamannya. (Wawancara, tanggal 12 Juli 2016) Akibat hukumnya adalah pihak koperasi akan mengenakan denda berupa biaya administrasi dan bunga serta memberikan toleransi waktu (perpanjangan waktu pinjaman). (Wawancara, tanggal 14 Juli 2016) III. KESIMPULAN Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Pelaksanaan perjanjian pinjaman di Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Srinadi Kabupaten Klungkung adalah dalam pelaksanaan perjanjian yang dilakukan antar pihak sangat mudah. Anggota koperasi hanya menyerahkan jaminan yang sesuai dengan barang yang telah ditentukan oleh Koperasi Simpan Pinjam Jakarta, h.76 3 Ahamadi Meru, 2011, Hukum Kontrak dan Perancangan Kontrak, PT Raja Grafindo Persada, 4
Srinadi Kabupaten Klungkung. Kemudian pihak Koperasi melakukan survey terhadap anggota koperasi hingga pihak Koperasi menyetujui permohonan peminjaman yang telah diajukan. Akibat hukumnya adalah adanya pemenuhan hak dan kewajiban antara pihak koperasi dengan anggota koperasi (peminjam). 2. Wanprestasi dalam pelaksanaan perjanjian pinjam meminjam dengan jaminan benda tidak bergerak di Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Srinadi Kabupaten Klungkung adalah anggota koperasi selama 3 bulan berturut-turut tidak membayar angsuran pinjamannya, anggota koperasi membayar angsurannya melewati bulan jatuh tempo dan juga melewati tanggal jatuh tempo, anggota koperasi membayar angsuran yang seharusnya pokok ditambah, bagi yang tidak demikian akibat hukumnya adalah pihak koperasi akan mengenakan denda berupa biaya administrasi dan bunga serta memberikan toleransi waktu (perpanjangan waktu pinjaman). DAFTAR PUSTAKA Ahamadi Meru, 2011, Hukum Kontrak dan Perancangan Kontrak, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, Bahder JohanNasution, 2008, Metode Penelitian Ilmu Hukum, Mandar Maju, Bandung, Oey Hoey Thiong, 1984, Fidusia Sebagai Jaminan Unsur-unsur Perikatan, Ghalia Indonesia: Jakarta, PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, Burgerlijk Watboek, 2009, di terjemahkan oleh R. Sibekti dan R. Tjitrosudibio, PT. Pradnya Paramita, Jakarta. 5