III. BAHAN DAN METODE. perancangan. Inventarisasi dilaksanakan pada bulan Januari 2010 sampai bulan

dokumen-dokumen yang mirip
III. BAHAN DAN METODE

PERANCANGAN LANSEKAP KAWASAN RUMAH SUSUN MAHASISWA UNIVERSITAS LAMPUNG SEBAGAI LABORATORIUM PRAKTIKUM PERTANIAN

BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PERENCANAAN

3.2 Alat. 3.3 Batasan Studi

IV. KONDISI UMUM 4.1 Letak Geografis dan Aksesibilitas

BAB III METODOLOGI. Gambar Peta Lokasi Tapak

BAB III BAHAN DAN METODE

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA TAPAK

KONDISI UMUM. Tabel 13 Letak geografis Jakarta Pusat

METODOLOGI. Tabel 1. Jenis, Sumber, dan Kegunaan data No Jenis Data Sumber Data Kegunaan

I. PENDAHULUAN. Zaman sekarang ini kemajuan di bidang olahraga semakin maju dan pemikiran

BAB III METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB V ANALISIS SINTESIS

IV. GAMBARAN UMUM. Kota Bandar Lampung adalah Ibu Kota Provinsi Lampung yang merupakan

BAB III TINJAUAN WILAYAH YOGYAKARTA

IV. KONDISI DAN GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. administratif berada di wilayah Kelurahan Kedaung Kecamatan Kemiling Kota

II. TINJAUAN PUSTAKA. desain taman dengan menggunakan tanaman hias sebagai komponennya

BAB II LANGKAH PERTAMA KE NIAS

III. METODOLOGI. Gambar 1 Peta lokasi penelitian

IV. KONDISI UMUM 4.1 Kondisi Fisik Wilayah Administrasi

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Padang Golf Sukarame (PGS) merupakan Lapangan Golf pertama dan satu-satunya di

IV KONDISI UMUM TAPAK

BAB III ANALISA. Lokasi masjid

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. a. Aksesibilitas d. View g. Vegetasi

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB V KONSEP PERANCANGAN

Gambar 2 Peta lokasi studi

BAB III: DATA DAN ANALISA

PERANCANGAN LANSKAP KAWASAN REKREASI SITU RAWA BESAR, DEPOK. Oleh : YULIANANTO SUPRIYADI A

BAB VI PENUTUP. 1. Kondisi kenyamanan thermal hasil simulasi eksisting: Kondisi eksisting penggal 1,2,3 titik terendah dan tertinggi pagi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 TINJAUAN WILAYAH YPCM

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Konsep dasar perancangan beranjak dari hasil analisis bab sebelumnya yang

masyarakat dan dipandang sebagai kesatuan antara fisik geografis dan lingkungannya dalam arti karakteristrik. Lansekap ditinjau dari segi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB III: DATA DAN ANALISA PERENCANAAN

METODE PENELITIAN. Tempat dan Waktu

III METODOLOGI. Gambar 2. Peta lokasi penelitian.

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Secara geografis, lokasi penelitian terletak antara mt dan

DAFTAR ISI. Halaman HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN. iii PERNYATAAN KEASLIAN KARYA KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR. xiii DAFTAR TABEL.

ANALISIS SITE LAHAN/TAPAK RELATIF DATAR

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PROYEK

METODOLOGI Waktu dan Tempat

II. TINJAUAN PUSTAKA. terstruktur. Begitu pula dengan perencanaan lansekap (landscape planning)

METODOLOGI. Tempat dan Waktu

BAB III METODOLOGI 3. 1 Tempat dan Waktu 3. 2 Alat dan Bahan 3. 3 Metode dan Pendekatan Perancangan 3. 4 Proses Perancangan

BAB II TINJAUAN UMUM

BAB III METODOLOGI 3.1. Tempat dan Waktu Studi

METODOLOGI. Gambar 6 Peta lokasi penelitian. Sumber: www. wikimapia.com 2010 dan BB Litbang Sumber Daya Lahan, 2008.

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB III METODOLOGI. Hospital. Tapak berupa

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

METODOLOGI. Lokasi dan Waktu. Keterangan Jl. KH. Rd. Abdullah Bin Nuh. Jl. H. Soleh Iskandar

BAB II TINJAUAN UMUM

BAB III: GAMBARAN UMUM LOKASI STUDI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB VI HASIL PERANCANGAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. pemerintahan Propinsi Lampung di Bandar Lampung adalah 77 km.

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV ANALISIS PERANCANGAN

KONDISI UMUM BANJARMASIN

Kajian Lanskap Wisata Pantai Puteh di Kabupaten Kepulauan Talaud Provinsi Sulawesi Utara

HOTEL RESORT DI DAGO GIRI, BANDUNG

VI. KONSEP 6.1. Konsep Dasar 6.2. Konsep Pengembangan Fungsi Pendidikan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pringsewu dengan ibukota Pringsewu terletak 37 kilometer sebelah

BAB VI HASIL RANCANGAN

KONSEP STREET FURNITURE KAMPUS INSTITUT PERTANIAN BOGOR DRAMAGA INDRA SAPUTRA A

BAB III METODOLOGI 3.1 Waktu Magang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ruang Terbuka Hijau (RTH) adalah suatu bentuk ruang terbuka di kota (urban

ANALISIS DAN SINTESIS

IV. GAMBARAN UMUM. Kabupaten Lampung Tengah adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Lampung.

PETA SUNGAI PADA DAS BEKASI HULU

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB VI KONSEP RANCANGAN

VII. PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB IV GAMBARAN LOKASI

BAB V ANALISIS DAN SINTESIS

BAB III: DATA DAN ANALISA

28 antara 20º C 36,2º C, serta kecepatan angin rata-rata 5,5 knot. Persentase penyinaran matahari berkisar antara 21% - 89%. Berdasarkan data yang tec

BAB IV ANALISIS PERANCANGAN. 4.1 Analisis Obyek Rancangan Terhadap Kondisi Eksisting

4. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

TATA CARA PENELITIAN

METODOLOGI. Gambar 2. Peta orientasi lokasi penelitian (Sumber: diolah dari google)

BAB V KONSEP. mengasah keterampilan yaitu mengambil dari prinsip-prinsip Eko Arsitektur,

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB II. Analisa yang Mewujudkan Art Deco. Kegiatan survey lapangan yang telah penulis alami dan perolehan akan data

Peta PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills Karawang Sumber: Gambar 3. Lokasi Penelitian

BAB III METODE PERANCANGAN. pengumpulan data, analisis, dan proses sintesis atau konsep perancangan.

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran merupakan kabupaten baru yang dibentuk berdasarkan

BAB 1 PENDAHULUAN RE-DESAIN STADION CANDRADIMUKA KEBUMEN

BAB 5 KONSEP. Gambar 5.1 Konsep. Sumber: Analisa Penulis, 2014

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April - Juli 2013 di Laboratorium

STUDI UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (UKL) EKSPLORASI GEOTHERMAL DI KECAMATAN SEMPOL, KABUPATEN BONDOWOSO DENGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

Pokok Bahasan Analisis Program, Tapak dan Lingkungan. Subject Matter Expert Ir. Irina Mildawani, MT. Agus Suparman, ST., MT.

Transkripsi:

III. BAHAN DAN METODE 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan dalam dua tahap, yaitu tahap inventarisasi tapak dan tahap perancangan. Inventarisasi dilaksanakan pada bulan Januari 2010 sampai bulan April 2010, dan tahap perancangan dilakukan pada bulan Mei 2012 sampai Juli 2012, karena saya mengambil cuti selama 3 semester untuk mempersiapkan pernikahan yang dilaksanakan pada bulan Juli 2010 serta cuti hamil dan melahirkan. Saya melanjutkan kembali inventarisasi tersebut pada bulan Mei 2012. Secara administrasi lokasi penelitian terletak di lingkungan Universitas Lampung Jl. Soematri Brojonegoro, Kelurahan Gedung Meneng, Kotamadya Bandar Lampung, Provinsi Lampung. Lokasi Rusunawa berbatasan dengan kolam renang Unila (sebelah Utara), terminal Rajabasa (sebelah Selatan), tanah warga/tanaman melinjo (sebelah Barat), dan rawa/ embung (sebelah Timur) (Gambar 8 dan 9).

24 Gambar 8. Peta administratif kawasan Rusunawa Unila dalam wilayah Universitas Lampung Keterangan: 1. Gedung Rektorat Unila 14.Kebun Percobaan 2. Fakultas Ekonomi 15.Kantor Pos 3. Fakultas Hukum 16.Masjid Al Wasi i 4. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 17.Rumah ahli 5. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan 18.Wisma Dahlia Unila 6. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam 19.Bank BNI 7. Fakultas Pertanian 20.Komplek Perumahan 8. Fakultas Teknik Dosen Unila 9. Fakultas Kedokteran 21.Kawasan Hijau 10.Perpustakaan 22.Sarana Olahraga 11.Pusat Kegiatan Mahasiswa 23.Rusunawa 12.Gedung Serba Guna A dan B. Pintu masuk 13.Kolam Renang

25 Gambar 9. Denah Rusunawa Unila Keterangan: A. Rusunawa G. Gedung Judo B. Rawa Rusunawa H. Gedung Serba Guna (GSG) C. Tempat Praktikum Mahasiswa I. Parkiran GSG D. Tanah kosong J. Kandang Rusa E. Kolam Renang Unila K. Lapangan Tennis F. Lapangan Sepak Bola Unila 3.2 Alat dan Bahan Alat yang digunakan adalah alat tulis, kertas A4, penggaris, pensil, perlengkapan gambar, meja gambar, spidol, 1 set theodolit, dan kamera. Bahan yang digunakan adalah tapak yang berupa(area sekitar Rusunawa) (Gambar 10), site existing (peta kontur dan vegetasi existing).

26 Secara geografis, daerah studi terletak antara 105º14 51 BT dan 105º15 34 BT, serta diantara 5º22 17 LS dan 5º23 17 LS (Badan Pusat Statistik, 2005). Daerah perancangan lansekap dekat dengan terminal Rajabasa sebagai Terminal Induk Lampung dengan luas kurang lebih 33.412 m². Area sekitar Rusunawa memiliki rawa dengan luas ± 9045 m 2 dan bangunan Rusunawa dengan luas ± 1438 m 2. KETERANGAN A. R B. RAWA USUSNAWA U C. LAHAN PRAKTIKUM D. LAHAN KOSONG E. TEMPAT PARKIR F. TEMPAT G. BEKAS KANDANG PETERNAKAN H. RUMAH PENJAGA D B PERANCANGAN LANSEKAP RUMAH SUSUN MAHASISWA UNIVERSITAS LAMPUNG SEBAGAI AGROWISATA SAYUR P.S. HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG 2010 C DIGAMBAR E A F H G IKA FATMASARI 0514012027 PEMBIMBING Ir. TRI DEWI ANDALASARI, M.Si. Ir. KUSHENDARTO, M.S. PEMBAHAS Ir. RUGAYAH, M.P. JUDUL GAMBAR KONDISI EKSISTING SKALA NO. GAMBAR TANGGAL 1 : 1500 2 Gambar 10. Area sekitar Rusunawa Keterangan: A. Rusunawa E. Tempat parkir B. Rawa F. Tempat jenset mesin C. Lahan praktikum G. Bekas kandang perternakan D. Lahan kosong H. Rumah penjaga

27 Pada (Gambar 11 a-h) merupakan bagian dari kondisi awal tapak Rusunawa dan bagian luar Rusunawa. Rusunawa terlihat tidak terawat karena di sekitarnya banyak ditumbuhi alangalang sehingga tampak tidak menarik (Gambar 11a). Gambar 11a. Kondisi awal Rusunawa tampak depan Di sebelah Utara Rusunawa terdapat pintu masuk yang menuju parkiran Rusunawa (Gambar 11b)

28 Gambar 11b. Pintu masuk menuju parkiran Rusunawa Terlihat dengan jelas jalan pintu masuk, dilihat dari atas Rusunawa (Gambar 11c) yang begitu gersang dan tidak terawat, sehingga banyak tanaman yang tumbuh liar. Gambar 11c. Jalan samping menuju parkiran Rusunawa

29 Bagian belakang Rusunawa terdapat parkiran motor (Gambar 11d) yang lantainya terbuat dari semen, beratap genteng metal, tiang besi dengan kerangka atap baja ringan. Gambar 11d. Parkiran Rusunawa Di belakang parkiran motor yang berbatasan dengan terminal Rajabasa berupa Bad View (Gambar 11e). Gambar 11e. Bad View

30 Di sebelah Timur Rusunawa terdapat sumur bor yang berguna sebagai sumber air bersih dan digunakan pada penghuni Rusunawa (Gambar 11f), Gambar 11f. Sumur bor Rusunawa Di sebelah Timur terdapat juga rawa yang cukup luas yang dipenuhi oleh tanaman air (Gambar 11g) dan terdapat bangunan tidak terpakai bekas kandang ternak (Gambar 11h). Gambar 11g. Rawa di area Rusunawa

31 Gambar 11h. Bangunan bekas kandang ternak yang tidak terpakai di dekat Rusunawa 3.3 Ruang Lingkup Penelitian Lokasi penelitian adalah area rawa, area ruang luar dan area dalam Rumah Susun Mahasiswa Universitas Lampung, dan perancangan lansekap sebagai laboratorium lapangan terpadu. Penelitian dilaksanakan dari proses perancangan lansekap Rumah Susun Mahasiswa Universitas Lampung dengan hasil akhir berupa gambar desain lansekap Rumah Susun Mahasiswa Universitas Lampung 3.4 Metode Penelitian Rancangan Rusunawa Unila menggunakan metode Gold dalam Hakim (1987) yang terdiri dari beberapa tahapan yang harus dicapai, untuk mencapai maksud dan tujuan tertentu yang meliputi kegiatan; inventarisasi, analisis, sintesis, konsep, dan desain, dengan hasil akhir berupa rancangan lansekap Rusunawa Unila. Gambar tentang tahapan perencanaan tersebut dapat dilihat pada (Gambar 12).

32 INVENTARISASI ANALISIS & SINTESIS KONSEP DESAIN RANCANGAN Karakteristik fisik tapak: - letak, luas, dan batas tapak - iklim - topografi dan tanah - hidrologi - vegetasi - aspek sosial, ekonomi, dan budaya - view Pemecahan masalah dan pengembangan potensi yang ada Pembagian fisik arsitektual: - Konsep ruang - Konsep sirkulasi - Konsep rekayasa - Konsep tata hijau Gambar 12. Tahapan perancangan lansekap Rusunawa Universitas Lampung 3.4.1 Inventarisasi dan Survey Inventarisasi merupakan tahap awal untuk memulai suatu perancangan. Tahap awal meliputi kegiatan wawancara dengan penjaga Rusunawa, pengukuran dan pengamatan langsung di lapangan. Data dan informasi dasar tersebut antara lain potensi tapak (lokasi), status lahan, fungsi bangunan, konsep bangunan. Sedangkan, survey dilakukan untuk memperoleh data dari instansi terkait serta melakukan studi literatur dari berbagai pustaka. Secara administrasi lokasi penelitian terletak di lingkungan Universitas Lampung Jl. Soematri Brojonegoro, Kelurahan Gedung Meneng yang berjarak dari pusat Pemerintahan Kotamadya Bandar Lampung, Provinsi Lampung ± 12 km. Secara geografis, daerah studi terletak antara 105º14 51 BT dan 105º15 34 BT, serta diantara 5º22 17 LS dan 5º23 17 LS (Badan Pusat Statistik, 2005).

33 Daerah perancangan lansekap dekat dengan terminal Rajabasa sebagai terminal induk masuk wilayah Provinsi Lampung dengan luas kurang lebih 44.000m². Lokasi Rusunawa berjarak kurang lebih 1 km dari terminal Rajabasa yang dapat ditempuh dalam waktu kurang lebih 5 sampai 10 menit dengan kendaraan bermotor. Lokasi tersebut berbatasan dengan kolam renang Unila (sebelah Utara), Terminal Rajabasa (sebelah Selatan), kebun melinjo (sebelah Barat), rawa/ embung (sebelah Timur). Kondisi awal tapak topografi tapak secara keseluruhan memiliki kontur dengan kemiringan berkisar antara 4% sampai dengan 10%. Tingkat kemiringan yang agak curam terdapat pada daerah pinggir rawa di sebelah Utara. Tingkat kemiringan ditandai dengan rapat atau renggangnya garis kontur. Semakin rapat garis kontur maka semakin curam dearah tersebut dan sebaliknya semakin renggang garis kontur maka semakin datar (Gambar 13). Menurut hasil pendataan dan hasil data klimatologi Badan Pusat Statistika Bandar Lampung tahun 2008, wilayah tapak berada pada Ketinggian ± 200 m dpl.

34 Keterangan: Gambar 13. Peta kontur kawasan Rusunawa Universitas Lampung A. Rusunawa B. Rawa C. Lahan kosong D. Lapangan olah raga Iklim yang terdapat di Fakultas Pertanian Unila diperoleh dari Informasi Cuaca, Iklim dan Geofisika BMKG Lampung (2010). Data yang didapatkan meliputi kelembaban relatif, curah hujan, tekanan udara, dan temperatur udara. Data curah hujan di Provinsi Lampung dituangkan secara detail pada Tabel 3. Evaluasi sifat hujan wilayah kota Bandar Lampung dengan curah hujan 381 mm³ pada bulan Januari 2010, dan pada bulan Desember dengan curah hujan 311 mm³. suhu udara maksimum mencapai 32,5ºC serta suhu minimum pada kisaran 21,5ºC dengan suhu udara rata-rata sebesar 26,8ºC dengan kelembaban rata-rata harian sebesar 80%.

35 Tabel 3. Curah hujan di Provinsi Lampung pada tahun 2006-2010 Bulan\Tahun 2006 2007 2008 2009 2010 Januari 291 150 223 285 381 Februari 385 262 239 178 524 Maret 169 226 386 464 318 April 262 379 148 169 114 Mei 95 273 90 209 279 Juni 59 148 95 219 249 Juli 104 133 7 0 409 Agustus 0 20 140 166 172 September 0 0 151 79 229 Oktober 35 0 136 166 187 November 95 0 274 225 154 Desember 290 57 419 222 311 Rata-rata 148.75 137.33 192.33 198.50 277.25 Sumber: Informasi Cuaca, Iklim dan Geofisika BMKG Lampung (2010) Berdasarkan analisis tanah yang dilakukan di Laboraturium Jurusan Ilmu Tanah Universitas Lampung tahun 2005, jenis tanah di wilayah penelitian adalah tanah ultisol. Tanah tersebut berwarna cokelat tua sampai kemerah-merahan, bertekstur lempung liat berpasir dengan perbandingan 37,78% pasir : 20,27% debu : 41,59% liat berstruktur remah dan gumpal, tingkat kemasaman tanah (ph) 5,76 6,03, kapasitas tukar kation (KTK) rendah, dan tingkat kesuburan tanah rendah sampai medium. Hidrologi pada kawasan tapak sumber air yang digunakan untuk kebutuhan berasal dari air tanah yang didapat dari sumur bor. Selain dari sumur bor, kawasan tapak juga terdapat rawa yang dapat digunakan sebagai sumber air. Vegetasi pada daerah penelitian yang berdasarkan pengamatan di lapangan, kondisi vegetasi di lokasi daerah perencanaan didominasi oleh semak yang

36 tumbuh alami, seperti alang-alang, puteri malu. Selain itu terdapat pohon yang telah ditanam oleh pengelola Unila seperti akasia, kelapa, mangga, petai cina, bambu dan melinjo. 3.4.2 Analisis Sintesis Tahap analisa merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui potensi dan kendala yang ada di kawasan Rusunawa Mahasiswa Universitas Lampung, sedangkan sintesis adalah untuk pemanfaatan yang ada pada tapak dengan baik dan mengendalikan kendala atau masalah-masalah yang ada pada hasil inventarisasi dikawasan Rusunawa Mahasiswa Universitas Lampung. 3.4.3 Konsep Konsep rancangan adalah gagasan awal yang dikembangkan dari inventarisasi data lapangan, analisis dari kondisi-kondisi yang ada (existing), kebutuhan pengembangan di masa yang akan datang, kendala rancangan dialokasi, fungsi tapak, dan aktivitas pengguna tapak. Konsep yang digunakan pada perancangan lansekap di kawasan Rusunawa Mahasiswa Universitas Lampung yaitu konsep ruang, sirkulasi, tatahijau dan fasilitas. Ruang merupakan tempat terpenting bagi hidup manusia dimana pun berada, baik secara psikologi dan emosional (perspsi), maupun dimensional. Hubungan psikologi dan emosional dapat menentukan ukuran ukuran kebutuhan ruang untuk kegiatan manusia. Sedangkan dimensional menyangkut dimensi-dimensi yang berhubungan dengan tubuh dan pergerakan kegiatan manusia. Hubungan

37 manusia dengan suatu objek, baik secara visual maupun indra pendengar, indra perasa, indra penciuman akan menimbulkan kesan ruang. Jaringan sirkulasi berbentuk menyebar dan direncanakan untuk menghubungkan semua zona secara efisien bagi pengguna. Sistem sirkulasi sangat erat hubungan nya dengan pola penempatan aktivitas dan penggunaan tanah, sehingga merupakan pergerakan dari ruang yang satu keruang yang lain. Pada sirkulasi yang kurang baik, akan dilakukan pembagian ruang sirkulasi untuk kendaraan dan manusia serta penyalahgunaan dan kesalahan penempatan fasilitas yang telah disediakan akan mengurangi kenyamanan. Tata hijau merupakan faktor penting yang mendominasi pada rancangan lansekap di kawasan Rusunawa Universitas Lampung. Penataan taman dapat dibedakan berdasarkan jenisnya, yaitu penutup tanah, semak, perdu, dan pohon. Sebagai penempatannya, tanaman dibedakan atas tanaman pengarah jalan, tanaman penutup tanah, tanaman peneduh, dan tanaman hias. 3.4.4 Desain Desain merupakan tahap terakhir dalam proses perencanaan yang merupakan pengembangan dari tahap inventarisasi, survei, analisis-sintesis, dan konsep. Pemilihan tanaman material lunak (soft material) dan material keras (hard meterial) dapat diletakan di tempat yang tepat agar tercipta desain yang indah dan menarik. Bentuk, ukuran, dan skala desain sangat memegang peranan penting, agar desain yang dihasilkan memiliki fungsi yang tepat, dan memiliki nilai estetika lingkungan.

38 Dalam gambar desain lansekap ini penggunaan simbol-simbol gambar dan pengguna tanda gambar sangat penting, agar gambar tersebut mudah dimengerti dan mudah dibedakan antara elemen yang satu dengan yang lainnya. Hasil dari semua tahap perencaaan tersebut adalah menentukan konsep perancangan yang diterapkan menjadi gambaran umum dalam bentuk zonasi atau tata ruang, tata letak, serta peletakan fasilitas dan bangunan lansekap yang akan disediakan dan aktivitas yang akan dilakukan.