Kajian Kelayakan Dry Leaf Board Sebagai Material Akustik Untuk Ruang Hunian

dokumen-dokumen yang mirip
PENGUKURAN KOEFISIEN ABSORPSI BUNYI DARI LIMBAH BATANG KELAPA SAWIT. Krisman, Defrianto, Debora M Sinaga ABSTRACT

KAJIAN EKSPERIMENTAL PENGUKURAN TRANSMISSION LOSS DARI PADUAN ALUMINIUM-MAGNESIUM MENGGUNAKAN METODE IMPEDANCE TUBE SKRIPSI

PEMBUATAN ALAT UKUR DAYA ISOLASI BAHAN

DESAIN PENGENDALIAN BISING PADA JALUR PEMBUANGAN EXHAUST FAN KAMAR MANDI DALAM. Batara Sakti Pembimbing: Andi Rahmadiansah, ST, MT

PENGARUH JUMLAH CELAH PERMUKAAN BAHAN KAYU LAPIS (PLYWOOD) TERHADAP KOEFISIEN ABSORPSI BUNYI DAN IMPEDANSI AKUSTIK

PENGARUH CELAH PERMUKAAN BAHAN KAYU LAPIS (PLYWOOD) TERHADAP KOEFISIEN ABSORPSI BUNYI DAN IMPEDANSI AKUSTIK SKRIPSI

Kajian Muatan Green Design pada Dry Leaf Board

BAB I PENDAHULUAN. Pemanfaatan potensi lokal sebagai material dinding kedap. bila dibandingkan dengan makhluk lain adalah akal.

PRISMA FISIKA, Vol. IV, No. 02 (2016), Hal ISSN :

Pengertian Kebisingan. Alat Ukur Kebisingan. Sumber Kebisingan

STUDI TENTANG PENGARUH PROSENTASE LUBANG TERHADAP DAYA ABSORPSI BUNYI

PENGUKURAN KOEFISIEN ABSORBSI MATERIAL AKUSTIK DARI SERAT ALAM AMPAS TEBU SEBAGAI PENGENDALI KEBISINGAN

KAJIAN PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP AKUSTIK STUDI KASUS: RUANG AUDITORIUM MULTIFUNGSI GEDUNG P1 DAN P2 UNIVERSITAS KRISTEN PETRA

Pengukuran Transmission Loss (TL) dan Sound Transmission Class (STC) pada Suatu Sampel Uji

AKUSTIKA RUANG KULIAH RUANG SEMINAR 5 LANTAI 4 TEKNIK FISIKA. Dani Ridwanulloh

Pengaruh Penambahan Bahan Redam pada Kebocoran Alat Ukur Daya Isolasi Bahan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II DASAR TEORI 2.1. Prinsip Kerja Penyerapan Bunyi

MATERIAL PEREDAM SUARA DENGAN MENGGUNAKAN KOMBINASI DAMEN, SERABUT KELAPA, DAN DINDING BATA

DINDING PEREDAM SUARA BERBAHAN DAMEN DAN SERABUT KELAPA

Evaluasi Kinerja Akustik Dari Ruang Kedap Suara Pada Laboratorium Rekayasa Akustik Dan Fisika Bangunan Teknik Fisika ITS

PENENTUAN KOEFISIEN ABSORBSI BUNYI DAN IMPEDANSI AKUSTIK DARI SERAT ALAM ECENG GONDOK (EICHHORNIA CRASSIPES) DENGAN MENGGUNAKAN METODE TABUNG

2. TINJAUAN PUSTAKA Gelombang Bunyi Perambatan Gelombang dalam Pipa

STUDI TENTANG PENGARUH RONGGA TERHADAP DAYA ABSORPSI BUNYI

PENGUKURAN KOEFISIEN ABSORPSI BUNYI DARI LIMBAH BATANG KELAPA SAWIT. Debora M Sinaga 1, Krisman 2, Defrianto 2

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

TINGKAT REDAM BUNYI SUATU BAHAN (TRIPLEK, GYPSUM DAN STYROFOAM)

Kata kunci: Transmission Loss

KUALITAS AKUSTIK PANEL DINDING BERBAHAN BAKU JERAMI

Perancangan piranti lunak untuk pengukuran TRANSMISSION LOSS dan Koefisien Serap Bahan menggunakan metode fungsi transfer

ANALISA KOEFISIEN ABSORPSI BUNYI MATERIAL SERAT BATANG KELAPA SAWIT DENGAN GYPSUM MENGGUNAKAN SONIC WAVE ANALYZER

ANALISIS GELOMBANG AKUSTIK PADA PAPAN SERAT KELAPA SAWIT SEBAGAI PENGENDALI KEBISINGAN

Evaluasi kinerja Akustik dari Ruang Kedap Suara pada Laboratorium Rekayasa Akustik dan Fisika Bangunan Teknik Fisika -ITS

Kajian tentang Kemungkinan Pemanfaatan Bahan Serat Ijuk sebagai Bahan Penyerap Suara Ramah Lingkungan

PENENTUAN KOEFISIEN ABSORBSI DAN IMPEDANSI MATERIAL AKUSTIK RESONATOR PANEL KAYU LAPIS (PLYWOOD) BERLUBANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE TABUNG

PENENTUAN PENGURANGAN KEBISINGAN OLEH KARPET PADA RUANG TERTUTUP

BAB I PENDAHULUAN. 1 Leslie L.Doelle dan L. Prasetio, Akustik Lingkungan, 1993, hlm. 91

Pengaruh core campuran sampah daun kering, kertas koran dan plastik hdpe pada komposit sandwich UPRS Cantula 3D terhadap nilai sound transmission loss

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi telah memberikan manfaat yang besar terhadap

KEMAMPUAN PEREDAMAN SUARA DALAM RUANG GENSET DINDING BATA DILAPISI DENGAN VARIASI PEREDAM YUMEN

ATENUASI BISING LINGKUNGAN DAN BUKAAN PADA RUANG KELAS SEKOLAH DASAR BERVENTILASI ALAMI DI TEPI JALAN RAYA. Oleh :

I. PENDAHULUAN. bunyi dengan melakukan perhitungan koefisien penyerapan bunyi. Doelle pada

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ( X Print) B-101

Analisis Kebocoran Bunyi pada Ruang Mini Pengukuran Transmission Loss pada Pita 1/3 Oktaf Dengan Menggunakan Sound Mapping

PERANCANGAN PENGENDALIAN BISING PADA RUANG BACA dan LABORATORIUM REKAYASA INSTRUMENTASI TEKNIK FISIKA ITS

BAB 1 PENDAHULUAN. Kelapa Sawit yang sudah tidak produktif. Indonesia, khususnya Sumatera Utara,

DESAIN PENGENDALIAN BISING PADA JALUR PEMBUANGAN EXHAUST FAN KAMAR MANDI DALAM

ANALISA TINGKAT REDUKSI KEBISINGAN OLEH BAHAN BUSA PADA RUANG TERTUTUP DALAM SKALA LABORATORIUM. Krisman, Riad Syech, Rosdiawan Obby Novaldy ABSTRACT

PERANCANGAN BARRIER UNTUK MENURUNKAN TINGKAT KEBISINGAN PADA JALUR REL KERETA API DI JALAN AMBENGAN SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE NOMOGRAPH

KARAKTERISTIK ABSORBSI DAN IMPEDANSI MATERIAL AKUSTIK SERAT ALAM AMPAS TAHU (GLYCINE MAX) MENGGUNAKAN METODE TABUNG

KAJIAN EKSPERIMENTAL KARAKTERISTIK MATERIAL AKUSTIK DARI CAMPURAN SERAT BATANG KELAPA SAWIT DAN POLYURETHANE DENGAN METODE IMPEDANCE TUBE

Penilaian Karakteristik Akustik Bangunan. Masjid Salman ITB

Desain Akustik Ruang Kelas Mengacu Pada Konsep Bangunan Hijau

Akustik. By: Dian P.E. Laksmiyanti, ST. MT

Saintek Vol 5, No 2 Tahun 2010 PENGARUH KERAPATAN SAMPEL CAMPURAN SEKAM DAN DEDAK PADA KOEFISIEN REFLEKSI DAN KOEFISIEN TRANSMISI GELOMBANG KUSTIK

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Rekayasa Matarial Akustik Ruang Dalam Desain Bangunan Studi Kasus : Rumah Tinggal Sekitar Bandara Adisutjipto Yogyakarta

KARAKTERISTIK AKUSTIK PAPAN KOMPOSIT SERAT SABUT KELAPA BERMATRIK KERAMIK

PENGARUH ORIENTASI SERAT TERHADAP REDAMAN SUARA KOMPOSIT BERPENGUAT SERAT PINANG

Eksperimen Perancangan Kemampuan Daya Serap Panel Akustik dari Sampah Kotak Karton Gelombang

Seminar Nasional - XII Rekayasa dan Aplikasi Teknik Mesin di Industri Kampus ITENAS - Bandung, Desember 2013

PENGUKURAN KOEFISIEN ABSORPSI BUNYI DARI BAHAN AMPAS TEBU DENGAN METODE RUANG AKUSTIK KECIL. Oleh: Arif Widihantoro NIM: TUGAS AKHIR

PENERAPAN SISTEM AKUSTIK PADA RUANG AUDITORIUM BALAI SIDANG DI SURAKARTA

KAJIAN KINERJA SERAPAN BISING SEL AKUSTIK DARI BAHAN KAYU OLAHAN (ENGINEERING WOOD)

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: ( Print) D-156

LIMBAH PELEPAH PISANG RAJA SUSU SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN DINDING KEDAP SUARA

PENGENDALIAN TINGKAT KEBISINGAN DI CABIN ABK (ANAK BUAH KAPAL) KN.P 329 AKIBAT MESIN

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1 BAB II LANDASAN TEORI... 5

Pembuatan dan Pengujian Bahan Peredam Suara dari Berbagai Serbuk Kayu

PENENTUAN KOEFISIEN SERAP BUNYI PAPAN PARTIKEL DARI LIMBAH TONGKOL JAGUNG

Komposit Serat Batang Pisang (SBP) Epoksi Sebagai Bahan Penyerap Bunyi

PERANCANGAN AKUSTIK RUANG MULTIFUNGSI PADA TEATER A ITS DENGAN DESAIN MODULAR

MODEL ANALITIK MUFFLER ABSORPTIVE PADA VENTILASI UDARA

Pemanfaatan Limbah Kulit Pinang (Areca catechu L.) sebagai Filler Papan Komposit Penyerap Bunyi

PENGARUH LAY OUT BANGUNAN DAN JENIS MATERIAL SERAP PADA KINERJA AKUSTIK RUANG KELAS SEKOLAH DASAR DI SURABAYA TITI AYU PAWESTRI

PENGENDALIAN BISING PADA BANGUNAN APARTEMEN

KARAKTERISASI KOEFISIEN ABSORBSI BUNYI DAN IMPEDANSI AKUSTIK DARI LIMBAH SERAT KAYU MERANTI MERAH (SHOREA PINANGA) DENGAN MENGGUNAKAN METODE TABUNG

PENGARUH PEMASANGAN ABSORBER DI LANGIT-LANGIT TERHADAP PERFORMANSI AKUSTIK DI RUANG RAPAT P213 GEDUNG P UNIVERSITAS TELKOM

Performa (2011) Vol. 10, No. 2: 89-94

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

MATERIAL AKUSTIK SERAT PELEPAH PISANG (Musa acuminax balbasiana calla) SEBAGAI PENGENDALI POLUSI BUNYI

DESAIN PEREDAM SUARA TABUNG KACA DENGAN SAMPEL CAMPURAN SERBUK KAYU MERANTI DAN PAPAN TELUR UNTUK MENGUKUR KOEFISIEN ABSORBSI BUNYI

Pengujian Sifat Anechoic untuk Kelayakan Pengukuran Perambatan Bunyi Bawah Air pada Akuarium

MAKALAH UNTUK MEMENUHI NILAI UJIAN TENGAH SEMESTER MATA KULIAH TF-3204 AKUSTIK

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia semakin meningkat. Baik peralatan tersebut berupa sarana informasi,

STUDI TENTANG PENGARUH PROSENTASE LUBANG PADA DINDING PENGHALANG TERHADAP PENGURANGAN SPL

SOUND TRANSMISSION LOSS DAN ABSORPTION PADA PAPERCRETE SEBAGAI PLESTERAN DINDING

PERNYATAAN. Mahasiswa

DENDY D. PUTRA 1, Drs. SUWANDI, M.Si 2, M. SALADIN P, M.T 3. Abstrak

Perbaikan Kualitas Akustik Lapangan Futsal Indoor Pertamina ITS Menggunakan Panel Akustik Gantung

PERBANDINGAN RESAPAN BISING PANEL AKUSTIK LIMBAH BONGGOL JAGUNG DENGAN AMPAS TEBU. Sebelas Maret Surakarta

UNIVERSITAS MEDAN AREA. Gambar 2.1 Fenomena absorpsi suara pada permukaan bahan

Pengaruh Penambahan Serat Sabut Kelapa (Cocofiber) Terhadap Campuran Beton Sebagai Peredam Suara

RUANGAN 9231 GKU TIMUR ITB

BAB II LANDASAN TEORI

KARAKTERISTIK PANEL AKUSTIK SAMPAH KOTA PADA FREKUENSI RENDAH DAN FREKUENSI TINGGI AKIBAT VARIASI KADAR BAHAN ANORGANIK

PERBAIKAN KUALITAS AKUSTIK RUANG MENGGUNAKAN PLAFON VENTILASI BERDASARKAN WAKTU DENGUNG STUDI KASUS RUANG KELUARGA PADA RUMAH TIPE 70

Ujian Tengah Semester. Akustik TF Studi Analisis Kualitas Akustik Pada Masjid Salman ITB

PENENTUAN KOEFISIEN ABSORPSI GELOMBANG BUNYI DARI KERTAS KARDUS. Wahyuddin Siregar, Tengku Emrinaldi, Walfred Tambunan

Halaman Judul Lembar Pengesahan Abstrak Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Gambar Daftar Tabel

Transkripsi:

ISSN 2527 2853 Kajian Kelayakan Dry Leaf Board Sebagai Material Akustik Untuk Ruang Hunian Firman Hawari Dosen Jurusan Desain Interior, FTSP, Institut Teknologi Sepuluh Nopember firmanhawari@ymail.com ABSTRAK Berdasarkan analisis visual terhadap tekstur permukaan yang licin dan struktur dalam(inner structure) dry leaf board yang berkomposisi silang dan berpori, didapatkan hipotesa mengenai kemungkinan pengembangan potensi dry leaf board sebagai komponen akustik ruang.tahapantahapan yang akan dilakukan meliputi analisis proses serap gelombang bunyi, ujikemampuan akustik (absorpsi, refleksi, dan insulasi), perencanaan komposisi visual permukaan dan bentuk, evaluasi, revisi, serta kesimpulan. Kajian ini diharapkan dapat menghasilkan kesimpulan mengenai tingkat kemampuan dry leaf board sebagai material akustik ruang hunian dan tingkat kebisingan (noise level) yang dapat diredam. Keluaran-keluarannya berupa publikasi artikel ilmiah untuk jurnal akreditasi nasional, hak paten, dan juga kegiatan PKM terkait. Kata Kunci : dry leaf board, ruang hunian, material akustik, tingkat kebisingan ABSTRACT Based on visual analysis of the slippery surface texture and composition of inner structure that is cross and porous,obtained hypothesis about possibility of the development of dry leaf board potency as a component of the space acoustic. Stages will be implement are analysis of the absorption process of sound waves, acoustic testing capabilities (absorption, reflection, and insulation), designing surface visual of composition and form, evaluation, revision, and conclusions. This studyis expected toproduceconclusions aboutlevel of dry leaf board ability as an acoustic material of residential space and noise level can be absorped. An outputs like the publication ofscientific articles for nationalaccredited journals, patent, also small and medium industry development activities. Key Words :dry leaf board, residential space, acoustic material,noise level PENDAHULUAN Dry leaf board merupakan material baru yang dihasilkan dari kegiatan eksperimen pengolahan daun kering limbah organik di perkotaan. Dry leaf board diciptakan dalam bentuk papan(board) dengan pertimbangan utama yaitu fleksibilitas kemampuan dan kemudahan aplikasi pemanfaatannya. Tujuan awal produksinya adalah sebagai material bangunan yang easy treatment dan easy maintenance. Sampai sejauh ini ketebalan dry leaf board masih dalam kisaran18 mm. Di masa yang akan datang, direncanakan ketebalan papan akan dapat disesuaikan dengan aplikasi pemanfaatannya. Dasar pemikiran eksperimentasi dry leaf board sebagai material akustik ruang adalah hasil analisis terhadap struktur dalam (inner structure) dry leaf board yang berpori dan tingkat kompleksitas persyaratan akustik kekerasannya. Sementara ruang hunian dipilih berdasarkan pemikiran bahwa bangunan hunian mempunyai noise level yang terbilang lebih rendah dibandingkan jenis bangunan lainnya. Sesuai dengan tujuan kajian ini yaitu eksperimen awal dry leaf board sebagai material baru sistem akustik ruang. 35

ISSN 2527-2853 Pada banyak teori akustik disebutkan bahwa dalam prinsip akustik ruang, kegiatan pengendalian tingkat kebisingan dapat dilakukan melalui proses refleksi, absorsi, dan insulasi. Proses refleksi adalah memantulkan kembali gelombang bunyi ke obyek awal. Pemasangan komponen pantul sangat mempengaruhi tingkat keberhasilan proses ini. Kesalahan dalam pemasangan akan berakibat pada pemantulan suara ke arah yang tidak dikehendaki. Proses absorpsi adalah proses penyerapan gelombang bunyi. Proses absorpsi hanya efektif terjadi pada permukaan komponen serap saja tetapi tidak untuk menahan gelombang bunyi berfrekuensi rendah dengan kekuatan getar yang hebat. Sementara proses insulasi adalah penggabungan dari proses-proses refleksi dan absorpsi dengan kemampuan serap gelombang bunyi yang jauh lebih besar dibandingkan proses absorpsi [4]. Kajian ini berusaha menemukan berbagai kemungkinan aplikasi prinsip-prinsip absorpsi, refleksi, dan insulasi melalui pemanfaatan dry leaf board. Faktor-faktor tersebut akan menjadi acuan perencanaan struktur dry leaf board di masa yang akan datang. Semua elemen di atas dan tingkat keberhasilan pencapaian standarisasi tingkat kebisingan minimal dalam ruang hunian menjadi acuan tingkat keberhasilan kajian ini. Secara khusus, kajian ini diharapkan dapat menyumbangkan inovasi dan terobosan baru dalam produksi material sistem akustik nasional danmemberikan peluang peningkatan pendapatan serta kesejahteraan sosial IKM. Sementara secara umum, kajian ini dapat mendukung gerakan green design secara global dengan mengurangi eksplorasi dan pemakaian material-material konvensional serta meningkatkan level kualitas lingkungan di mana manusia berada. Sebagai material yang relatif baru, dry leaf board belum pernah diuji coba sebagai elemen akustik ruang pada beragam penelitian yang telah dilakukan. Kajian ini lebih difokuskan pada kegiatan eksperimen dan pengujian material dry leaf board sebagai panel akustik ruang hunian untuk menemukan kemampuan fungsi absorpsi, refleksi, dan insulasinya. Pemilihan bentuk panel didasarkan pada pertimbangan efektifitas fungsi akustik dan kemudahan pemasangan. Indikator keberhasilan kajian ini ditandai oleh kemampuan dry leaf board dalam mereduksi tingkat kebisingan dalam ruang hunian seminimal mungkin. Tujuan dan manfaat dari kajian ini adalah: 1. Menemukan alternatif pemanfaatan dry leaf board sebagai material akustik ruang hunian, baik pada aplikasi prinsip absorpsi, refleksi, ataupun insulasi. 2. Menemukan standar kemampuan dry leaf board sebagai material akustik ruang hunian, terkaitdengan struktur, dimensi, proses aplikasi, dan faktor-faktor pendukung lainnya. 3. Mendapatkan data-data standarisasi pengembangan dry leaf board yang sesuai dengan standarisasi kebutuhan akustik ruang hunian. METODOLOGI Kajianini menggunakan metode tabung untuk mengeksperimenkan material dry leaf board sebagai komponen akustik ruang hunian. Metode tabung digunakan untuk mengukur koefisien penyerapan bunyi contoh contoh bahan akustik yang kecil dan gelombang bunyi merambat tegak lurus pada permukaan contoh bahan tadi. Hasil pengukuran menghasilkan data-data kemampuan penyerapan bunyi dalam jangkauan frekuensi sekitar 200 sampai 3000 Hz. Metode kuantitatif juga digunakan terkait dengan pelaksanaan kegiatan uji lab, untuk menghasilkan data-data lab yang akan dikomparasi dengan standar kebisingan minimum. Ini dilakukan untuk menghasilkan kesimpulan akhirnya itu kemampuan dry leaf board sebagai material akustik ruang hunian. 36

ISSN 2527 2853 A. Tahapan observasi : 1. Observasi standarisasi sistem akustik dalam ruang. 2. Observasi dan uji laboratorium mengenai struktur dry leaf board terkait dengan potensiakustikyang dimilikinya. 3. Observasi standarisasi sistem akustik pada struktur dry leaf board terkait dengan bentuk, dimensi, tools, komponen, dan sistem proses rangkaian (manufacturing). 4. Perumusan masalah. 5. Analisis untuk lebih memahami dan mendalami aplikasi dry leaf board sebagai material sistem akustik. B. Tahapan Eksperimen 1. Analisis produk Uji kelayakan : a) Uji laboratorium, b) Uji lapangan untuk mengetahui kesesuaian bentuk prototype dengan fungsinya serta manfaatnya padaproyek ruang. Hasil yang diharapkan adalah nilai kelayakan standarisasi fungsi. 2. Analisis kegiatan eksperimen dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif untuk mengetahui permasalahan yang terjadi dan memperbaikinya pada kegiatan berikutnya. C. Pasca Eksperimen 1. Mengevaluasi dan membuat kesimpulan mengenai kegiatan riset secara keseluruhan sebagai asumsi akhir mengenai kelayakan dry leaf board sebagai material akustik ruang. 2. Penulisan kajian secara keseluruhan secara lengkap dan sistematik. EKSPERIMEN A. Eksperimen Akustik Karakteristik prototype panel akustikdari material dry leaf board yang disiapkan sebagai specimen uji untuk penelitian ini mempunyai dimensinya : diameter 9.8 cm dan tebal 2.38 cm. Gambarnya sebagai berikut : Gambar 1. Material Dry Leaf Board sebagai Spesimen Uji Sumber : Dokumentasi Penulis (2015) 37

ISSN 2527-2853 Tahapan uji yang telah dilakukan, antara lain : Gambar 2. Konfigurasi Eksperimen Pengukuran αα Sumber :Konstruksi Penulis (2015) Dry leaf board Gambar 3. Peletakan Spesimen Uji Sumber : Dokumentasi Penulis (2015) Gambar 4. Konfigurasi Eksperimen Pengukuran TTTT Sumber : Konstruksi Penulis (2015) HASIL Gambar 5. Pengukuran TTB pada Tiap Daerah Tabung Impedansi Sumber : Dokumentasi Penulis (2015) Dari beberapa tahapan uji akustik yang telah dilakukan di Laboratorium Rekayasa Akustik dan Fisika Bangunan, Jurusan Teknik Fisika, FTI ITS, maka didapatkan hasil pengujian akustik dari spesimen dry leaf board adalah sebagai berikut: 1. Koefisien Serap (α) Dari pengukuran koefisien alpha pada specimen uji dengan sampel dry leaf board dengan ukuran t = 2.38 cm dan diameter ( ) = 9.5 cm, didapatkan hasil pengukuran sebagai berikut: 38

ISSN 2527 2853 Tabel 1. Koefisien Serap Suara (αα) Frequency αα 125 0.02 250 0.51 00 0.44 1000 0.28 2000 0.27 4000 0.07 Gambar 6. Grafik Koefisien Serap Suara Spesimen Uji 2. Transmission Loss Dari pengukuran UjiTransmission Loss pada specimen dry leaf board dengan ukuran t = 2.38 cm dan diameter ( ) = 9.5 cm, didapatkan hasil pengukuran sebagai berikut: Tabel 2. Transmission Loss SpesimenUji Frequency (Hz) Transmission Loss (db) 125 82.8 160 54.5 200 61.9 250 52.3 315 47.8 400 62.7 500 57.9 630 62.4 800 46.2 1000 53.3 1250 44.7 1600 41.1 2000 40.1 2500 37.7 3150 57.1 4000 63,2 STC 401 Hasil kedua uji kemampuan akustik tersebut menunjukkan bahwa material dry leaf board mempunyai kemampuan meredam suara dengan baik pada bagian mid-frequency (under 125 Hz). Namun pada pengujian frekuensi 125 Hz dan 2000 Hz menunjukkan bahwa material dry leaf board memiliki kemampuan daya serap suara yang rendah. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa penggunaan material dry leaf board sebagai peredam dalam aplikasi ruangan speech akan menghasilkan performa yang baik, tetapi kurang cocok diaplikasikan sebagai bahan peredam bagi aplikasi ruang studio musik. 39

ISSN 2527-2853 KESIMPULAN Gambar 7. Grafik Transmission Loss Spesimen Uji Jadi pada akhirnya, permasalahan yang terkait dengan kemampuan material dry leafboard sebagai panel akustik ruang telah diketahui jawabannya. Melalui serangkaian uji eksperimen akustik, yang meliputi uji koefisien serap suara dan transmission loss, dapat disimpulkan bahwa material dry leaf board mempunyai kemampuan akustik yang baik untuk ruangan speech dengan karakter low-mid frequency. Sedangkan untuk ruang-ruang dengan karakter high frequency(125 Hz 2000Hz) seperti studio musik, bioskop, dan sejenisnya, dry leaf board masihbelum dapat berfungsi akustik dengan baik. Oleh karena itu, kajian ini dengan tema eksplorasi dry leaf board sebagai material akustik sudah berhasil mencapai hasil yang diharapkan. Semoga hasil kajian ini dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi perkembangan teknologi dan umat manusia secara keseluruhan. DAFTAR PUSTAKA [1] Buchanan, Richard and Margolin, Victor. (1995). Discovering Design. Chicago. USA : The University of Chicago Press [2] Doelle, Leslie L. (alih bahasa : Lea Prasetio). (1972). Environmental Acoustic. England : McGraw-Hill. [3] Long, Marshall. 2006. Architectural Acoustic: Sound Transmission Loss. Elsevier Academic Press [4] Mediastika, Christina E. 2005. Akustika Bangunan. Jakarta : Penerbit Erlangga. [5] Pevsner, Nikolaus. 1968. The sources of Modern Architecture and Design. London. UK : Thames and Hudson Ltd [6] Sparke, Penny. 1986. An Introduction to DESIGN & CULTURE in the Twentieth Century. London. UK : Allen & Unwin Ltd [7] Thomas F. Döring; Marco Archetti; Jim Hardie (2009), Autumn leaves seen through herbivore eyes,proceedings of the Royal Society B Biological Sciences, London, Published by Thames and Hudson [8] Undang Ahmad Basuki. (1992). Penuntun Praktikum, SISTEMATIK TUMBUHAN TINGGI. Bandung. Indonesia. Pusat Antar Universitas. ITB [9] Widagdo. (2000). Desain dan Kebudayaan. Bandung : Penerbit ITB [10] Yasraf Amir Pilliang. (2009). Materi mata kuliah Desain dan Kebudayaan 2. Bandung: ITB 40