NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: Intan Purnama Sari

dokumen-dokumen yang mirip
PERBEDAAN KECEMASAN KOMUNIKASI ANTARA MAHASISWA YANG MENGIKUTI PENDEKATAN PEMBELAJARAN STUDENT CENTERED LEARNING DENGAN TEACHER CENTERED LEARNING

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Rr. Sri Nuriaty Masdiputri NIM:

NASKAH PUBLIKASI. Di Susun Oleh : Dewi Kusumawardani Nim:

HUBUNGAN GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR KDPK I PADA MAHASISWA PRODI D-IV BIDAN PENDIDIK REGULER STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2012/2013

HUBUNGAN KUALITAS MODEL PEMBELAJARAN STUDENT CENTERED LEARNING

BAB I PENDAHULUAN. didik. Belajar tidak hanya menerima informasi dari orang lain. Belajar yang

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HASIL BELAJAR ASUHAN PERSALINAN II MAHASISWA SEMESTER III PRODI D IV BIDAN PENDIDIK STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH MENGGUNAKAN PENILAIAN PORTOFOLIO PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP ARTIKEL

PERSEPSI MAHASISWA TENTANG METODE PENGAJARAN DOSEN DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA KEPERAWATAN STIKES AISYIYAH SURAKARTA

HUBUNGAN KESESUAIAN PEMBELAJARAN STUDENTS CENTERED LEARNING

HUBUNGAN TINGKAT KETIDAKPASTIAN DAN KONSEP DIRI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN KOMUNIKASI PRIA PADA TAHAP PERKENALAN DENGAN WANITA

ARTIKEL. Oleh : RINI MELIA SARI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dan komunikasi memiliki kaitan yang sangat erat, segala sesuatu

Monif Maulana 1), Nur Arina Hidayati 2) 1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UAD

PENGARUH PENYULUHAN TENTANG MENOPAUSE

HUBUNGAN PELAKSANAAN METODE TUTORIAL DENGAN PENCAPAIAN NILAI TUTORIAL ASUHAN KEBIDANAN I PRODI D IV BIDAN PENDIDIK STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (PSIK FK UMY) menggunakan

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN QUIZ TEAM PADA MATA KULIAH LOGIKA KOMPUTER DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA

PENGARUH METODE EKSPOSITORI PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DASAR MAHASISWA MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

PENGARUH PENGETAHUAN REMAJA TENTANG VULVA HYGIENE

HUBUNGAN ANTARA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI SMALL GROUP DISCUSSION

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : KIKI RIZKI ANANDA

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PROFIL KB IUD PADA IBU PRIMIGRAVIDA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DONOROJO PACITAN

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI PERAN MEDIA VISUAL

ANALISIS PENGALAMAN KERJA TERHADAP KESIAPAN MENGHADAPI DUNIA KERJA PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI D-IV BIDAN PENDIDIK

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : IRA WIBOWO

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL

PERBEDAAN METODE PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN CERAMAH TERHADAP HASIL BELAJAR MAHASISWA D III KEBIDANAN STIKES AISYIYAH SURAKARTA

HUBUNGAN STRES BELAJAR DENGAN GANGGUAN MENSTRUASI PADA MAHASISWI PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PBL DAN TPS DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA

PERSEPSI MAHASISWA TENTANG PEMBIMBING AKADEMIK (PA) DENGAN SIKAP UNTUK BERKONSULTASI DI PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENYESUAIAN DIRI MENGGUNAKAN TEKNIK REINFORCEMENT POSITIF SISWA KELAS 1 SD

PENGARUH PENYULUHAN KANKER SERVIKS TERHADAP MINAT PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA) DI DUSUN SUKOHARJO SEDAYU BANTUL YOGYAKARTA

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : Astrid Rusmanindar

PENDAHULUAN. Andri Irawan

ABSTRACT. advertisement exposure on SCTV with the buying interest s students of

PERBEDAAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP KADER DENGAN PELAYANAN POSYANDU DI DESA SIDOREJO GODEAN SLEMAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING BERBANTUAN MEDIA PEMBELAJARAN RODA LOGIKA

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : NURVIANA VELAYATI K

PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA SMPN 22 PADANG

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA

Mukarromah et al., Penerapan Model Pembelajaran...

HUBUNGAN DUKUNGAN ORANGTUA DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA SEMESTER IV PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2013

HUBUNGAN KESIAPAN DENGAN TINGKAT KECEMASAN MENGHADAPI REAL TEACHING PADA MAHASISWA DIV BIDAN PENDIDIK ANVULLEN STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2014

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif.

THE IMPLEMENTATION OF PROBLEM BASED LEARNING IN STUDENT S LEARNING OUTCOMES

ABOUT PARTOGRAPH WITH APPLICATION IN DIII STUDY PROGRAM OF MIDWIFERY AT STIKES A. YANI YOGYAKARTA

PENGARUH PENYULUHAN MENARCHE TERHADAP TINGKAT KECEMASAN MENGHADAPI MENARCHE SISWI KELAS V DAN VI DI SD NEGERI BERBAH 1 SLEMAN NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai makhluk sosial yang hidup bermasyarakat, individu tidak dapat terlepas dari

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP PRESTASI BELAJAR KB METODE SEDERHANA

NUR FITRIA STKIP PGRI

Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang 2)

Program Studi Diploma IV Bidan Pendidik Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah Yogyakarta

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL ORANG TUA DENGAN KESIAPAN REMAJA MENGHADAPI PUBERTAS DI SMP N 2 KASIHAN BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

PENERAPAN STRATEGI KONFLIK KOGNITIF DISERTAI TEKNIK PETA KONSEP DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

bagaimana seseorang melihat atau memahami dirinya (sense of self) serta

BAB III Metode Penelitian

HUBUNGAN TIPE KEPERIBADIAN HIPOCRATES DENGAN TINGKAT KECEMASAN DALAM PENYUSUNAN SKRIPSI MAHASISWA DIV BIDAN PENDIDIK UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA

PENGARUH PENYULUHAN MANFAAT POSYANDU TERHADAP SIKAP IBU BALITA TENTANG POSYANDU DI DUSUN NGANGKRIK SLEMAN TAHUN 2015 NASKAH PUBLIKASI

Kadek Rahayu Puspadewi Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Mahasaraswati Denpasar ABSTRACT

PENGARUH METODE DISCOVERY LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA KELAS X SMAN 5 BATAM TAHUN PELAJARAN 2014/2015

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN MASA NIFAS (ASKEB III) MAHASISWA D

SKRIPSI. Disusun Guna Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan Program Studi Diploma IV Bidan Pendidik. Diajukan Oleh : DAHLIA HUTAHAEAN

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI USIA DINI TERHADAP KESIAPAN MENGHADAPI MENARCHE PADA SISWI KELAS V SD MUHAMMADIYAH KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2012

MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN ANALISIS WACANA ISU DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

Rahmawati, Murwati, Henik Istikhomah Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Kebidanan

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: Indah Purnamasari

BAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang. Suatu metode pembelajaran digunakan sesuai dengan. tujuan dan materi pembelajaran, serta karakteristik

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : RINI INDARTI PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG DIPLOMA IV SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH

ABSTRAK. Kata Kunci : mahasiswa, attachment style, long-distance relationship UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

PENGARUH PENYULUHAN PREEKLAMSIA TERHADAP MOTIVASI MELAKUKAN KUNJUNGAN ANC PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KASIHAN II BANTUL NASKAH PUBLIKASI

PERBEDAAN PENGETAHUAN REMAJA SEBELUM DAN SETELAH DILAKUKAN PENYULUHAN TENTANG ABORSI DI SMPN 1 MULAWARMAN BANJARMASIN ABSTRAK

Indra Gunawan, Lazim N, Mahmud Alpusari No. Hp

Oleh: Sesna Fitri*), Rahmi**), Zulfitri Aima**)

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian merupakan wadah untuk menjawab pertanyaan

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP SIKAP REMAJA PUTRI KELAS XI TENTANG DAMPAK PERNIKAHAN DINI DI SMA NEGERI 1 TANGEN KAB.

Indonesian Journal of History Education

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : NUR AINI NIM :

Kata Kunci: Pengetahuan, Sumber Informasi, Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI)

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan

I. PENDAHULUAN. kedokteran dasar di Indonesia. Dari sistem konvensional berupa teacher

HUBUNGAN MINAT BELAJAR DAN KOMUNIKASI GURU-SISWA DALAM PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR

EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN DI SMK N 1 PUNDONG

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH

Harri Kurnia, Hernawan. Abstract

Prayudi Ariesky *, M. Husni **, Zulfa Eff Uli Ras ***

SOFIA PARAMITA R

KARYA TULIS ILMIAH. Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan SOFIA PARAMITA R

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Mega Multi

Putri Darma 25, Joko Waluyo 26, Pujiastuti 27

PENGARUH PENYULUHAN MP ASI TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN IBU DALAM PEMBERIAN MP ASI DI PUSKESMAS SAMIGALUH I

HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA USIA TAHUN DI RW 08 KELURAHAN SUKUN KECAMATAN SUKUN KOTA MALANG

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PS DAN PP DENGAN MEMPERHATIKAN KEMAMPUAN AWAL

HUBUNGAN DISMENOREA TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWI SMA MUHAMMADIYAH 5 YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR (MP PKB) DISERTAI METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP

MODEL INQUIRY TRAINING DENGAN SETTING KOOPERATIF DALAM PEMBELAJARAN IPA-FISIKA DI SMP

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR (STUDI KORELASI PADA MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA IKIP PGRI PONTIANAK)

HUBUNGAN PENGUATAN GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU DI SMPN 25 KABUPATEN SOLOK SELATAN

Transkripsi:

PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN KOMUNIKASI ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KLASIKAL DENGAN PROBLEM BASED LEARNING PADA MAHASISWA D III KEBIDANAN SEMESTER II STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2013 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: Intan Purnama Sari 201210104237 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG DIV SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH YOGYAKARTA 2013

PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN KOMUNIKASI ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KLASIKAL DENGAN PROBLEM BASED LEARNING PADA MAHASISWA D III KEBIDANAN SEMESTER II STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2013 Intan Purnama Sari 1, Andari Wuri Astuti 2 ABSTRACT Communication apprehension is fear, concern or negative feelings such as a sense of panic or nervousness experienced by individuals in their communication. Learning approaches that focus on the students to be active in learning can reduce communication apprehension within students. General purpose of this study was to determine differences in anxiety level of communication between the conventional teaching model and problem-based learning on diploma III of midwifery student years 2 STIKES Aisyiyah Yogyakarta in 2013 The method used is the analytical survey with comparative method. Based on data analysis, there were different levels of communication apprehension between students who follow the conventional teaching model and students who follow problem-based learning with p value = 0.014. Key words: communication apprehension, conventional, problem based learning model INTISARI Kecemasan komunikasi adalah ketakutan, kekhawatiran atau perasaan negatif berupa perasaan panik ataupun gugup yang dialami individu dalam melakukan komunikasi. Pendekatan pembelajaran yang lebih berfokus pada mahasiswa untuk aktif dalam belajar dapat mengurangi kecemasan komunikasi dalam diri mahasiswa. Tujuan penelitian ini secara umum adalah untuk mengetahui perbedaan tingkat kecemasan komunikasi antara model pembelajaran klasikal dengan problem based learning pada mahasiswa DIII Kebidanan Semester II di STIKES Aisyiyah Yogyakarta tahun 2013. Metode penelitian yang digunakan adalah survey analitik dengan metode komparatif. Hasil analisa penelitian didapatkan hasil bahwa terdapat perbedaan tingkat kecemasan komunikasi antara mahasiswa yang mengikuti mengikuti model pembelajaran klasikal dengan problem based learning dengan nilai probabilitas p=0,014. Kata kunci: Kecemasan komunikasi, Klasikal, Problem based learning 1 Mahasiswa D IV Bidan Pendidik STIKES `Aisyiyah Yogyakarta 2 Dosen STIKES `Aisyiyah Yogyakarta

PENDAHULUAN Komunikasi merupakan kebutuhan manusia yang sangat penting, dan hampir seluruh kegiatan manusia dilakukan dengan kegiatan komunikasi termasuk pendidikan. Pada beberapa individu peristiwa komunikasi mampu menimbulkan perasaan yang menyenangkan namun tidak jarang juga beberapa individu cenderung merasa bahwa peristiwa komunikasi tidak menarik, dan bahkan cenderung untuk menghindari komunikasi (Wulandari, 2004). Komunikasi sangat penting bagi manusia karena 70% waktu aktif manusia digunakan untuk berkomunikasi, khususnya pada mahasiswa (Rakhmat, 2009). Terdapat penelitian yang menunjukkan terjadinya kecemasan komunikasi pada mahasiswa. Penelitian Mccroskey, Hunt & Scott (1978, disitasi oleh Rakhmat, 2009) menunjukkan bahwa 10-20% mahasiswa di Amerika Serikat menderita kecemasan komunikasi yang tinggi, dan 20 % lainnya mengalami kecemasan komunikasi pada derajat yang cukup mengganggu proses komunikasi mereka. Menurut Mccroskey (1978, disitasi oleh G. Powell & L. Powell, 2010), kecemasan komunikasi dapat muncul disebabkan oleh beberapa faktor yaitu genetic, skill acquisition, modeling dan reinforcement. Reinforcement dapat berasal dari lingkungan belajar yang mendorong individu untuk sering melakukan komunikasi (G. Powell & L. Powell, 2010; Rahmadani, 2012). Menurut penelitian Tanian (2002) berpendapat bahwa Pendekatan belajar yang diikuti dapat membuat mahasiswa mengalami atau tidak mengalami kecemasan dalam berkomunikasi. Pendekatan pembelajaran yang lebih berfokus pada mahasiswa untuk aktif dalam belajar dapat mengurangi kecemasan komunikasi dalam diri mahasiswa dan pendekatan pembelajaran yang tidak menuntut mahasiswanya untuk aktif dalam proses pembelajaran dapat meningkatkan kecemasan komunikasi pada mahasiswa itu sendiri (Rahmadani, 2012). Penyelenggaraan pendidikan di STIKES Aisyiyah Yogyakarta telah menerapkan pendekatan pembelajaran student center learning dengan masih menggunakan sistem hybrid yang berbentuk perkuliahan biasa atau klasikal, tutorial, seminar, praktikum, dan praktik kerja lapangan. Model pembelajaran klasikal masih digunakan dalam penyelenggaraan pendidikan dimana dosen yang memilki peranan penting dalam proses belajar mengajar sehingga terjadi komunikasi satu arah. (Sagala, 2012). Pendekatan Pembelajaran student center learning yang juga digunakan STIKES Aisyiyah diantaranya adalah model pembelajaran problem based learning atau lebih dikenal dengan tutorial. Berdasarkan salah satu tujuan tutorial yaitu meningkatkan kemampuan berkomunikasi, metode ini menimbulkan komunikasi bebas antara kedua kelompok yang berasal dari kelompok itu sendiri dan para anggotanya. Siswa dapat dengan bebas mengemukakan pendapatnya karena dalam tutorial terjadi proses komunikasi dalam lingkup kelompok kecil. Sehingga model ini diharapkan siswa tidak merasa cemas dalam berbicara didepan kelompoknya. Adapun studi pendahuluan yang dilaksanakan pada bulan Februari 2012, peneliti melakukan wawancara terhadap 10 mahasiswa Program Studi DIII Kebidanan Semester I STIKES Aisyiyah Yogyakarta. Hasil wawancara

didapatkan bahwa 7 mahasiswa mengalami kecemasan komunikasi saat berbicara pada kelas klasikal yang ditandai oleh rasa gugup atau tegang dan 3 mahasiswa lainnya tidak mengalami kecemasan dalam berkomunikasi. Sedangkan pada kelas tutorial masih terdapat mahasiswa yang mengalami kecemasan komunikasi yaitu sebanyak 4 mahasiswa dan 6 mahasiswa lainnya mengatakan tidak mengalami kecemasan dalam komunikasi dikarenakan sudah terbiasa dan aktif berbicara pada kelas tersebut. METODE PENELITIAN Desain penelitian ini adalah penelitian survey analitik yaitu meneliti hal yang sudah ada tanpa perlakuan sengaja untuk membangkitkan atau menimbulkan suatu gejala atau keadaan. Penelitian ini menggunakan metode komparatif yang bertujuan untuk membandingkan dua atau lebih varians dalam satu variabel (Notoatmojo, 2005). Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa semester II prodi DIII Kebidanan STIKES Aisyiyah Yogyakarta yaitu sebanyak 206 mahasiswa. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 137 orang mahasiswa. Sampel penelitian ini kemudian akan dibagi secara proposional pada masing-masing kelas sesuai dengan jumlah siswa yang ada. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan proportionate stratified random sampling karena populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional (Sugiyono, 2010). Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan kuisioner tertutup yang dirancang berdasarkan pada karakteristik kecemasan komunikasi yang dikemukakan oleh Mccroskey (1978, disitasi oleh R. Powell and D. Powell, 2010) yaitu penghindaran, penarikan diri, ketidaknyamanan internal, overcommunication. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Wilcoxon match pairs test. Uji Wilcoxon match pairs test digunakan untuk mengetahui perbedaan antara satu kelompok dengan kelompok lainnya dimana kedua kelompok saling berhubungan. Jika dari hasil uji didapatkan nilai probabilitas (p) < 0,05, maka terdapat perbedaan yang signifikan dimana Ho ditolak dan Ha deitrima. (Sugiyono, 2010).

HASIL Analisis Univariat Hasil pengumpulan data dari 137 responden yang ada di STIKES Aisyiyah Yogyakarta, setelah ditabulasikan kemudian dihitung presentase tingkat kecemasan komunikasi responden, seperti yang terlihat pada tabel berikut ini: Tabel 1 Distribusi Frekuensi Tingkat Kecemasan Komunikasi Pada Model Pembelajaran Klasikal Skor Kategori N % Rendah 71 51,8 Sedang 65 47,5 Tinggi 1 0,7 x < 34 34 x < 51 51 x Jumlah 137 100 Berdasarkan tabel 1 diketahui bahwa sebagian besar responden mengalami tingkat kecemasan komunikasi rendah pada model pembelajaran klasikal yaitu sebesar 51,8% dan responden yang mengalami tingkat kecemasan komunikasi tinggi sebesar 0,7%. Tabel 2 Distribusi Frekuensi Tingkat Kecemasan Komunikasi Pada Model Pembelajaran Probem Based Learning Skor Kategori N % x < 34 Rendah 73 53,3 34 x < 51 Sedang 64 46,7 Jumlah 137 100 Berdasarkan tabel 2 diketahui bahwa sebagian besar responden mengalami tingkat kecemasan komunikasi rendah pada model pembelajaran problem based learning yaitu sebesar 53,3%, dan responden yang mengalami tingkat kecemasan komunikasi sedang sebesar 46,7%. Analisis bivariate Tabel 3 Hasil Rangking Tingkat Kecemasan Komunikasi Pada Model Pembelajaran Klasikal dengan Model Pembelajaran Problem Based Learning PBL KLASIKAL N Mean Rank Sum of Ranks Negative Ranks 77 a 61.15 4708.50 Positive Ranks 45 b 62.10 2794.50 Ties 15 c Total 137

Berdasarkan tabel 3, diketahui bahwa terdapat 77 orang dengan hasil tingkat kecemasan lebih rendah pada model pembelajaraan problem based learning daripada klasikal dengan mean 61,15. Tabel 4 Analisis Statistik Perbedaan Tingkat Kecemasan Komunikasi Pada Model Pembelajaran Klasikal dengan Model Pembelajaran Problem Based Learning Kecemasan Z P Komunikasi Klasikal- PBL -2,454 0,014 Berdasarkan tabel 6, diketahui bahwa nilai p = 0,014 (p< 0,05) maka Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti terdapat perbedaan tingkat kecemasan komunikasi pada model pembelajaran klasikal dengan model pembelajaran problem based learning PEMBAHASAN Hasil dari penelitian tingkat kecemasan komunikasi antara model pembelajaran klasikal dan problem based learning dilihat dari presentasinya dapat diambil kesimpulan bahwa tingkat kecemasan komunikasi pada kedua model pembelajaran adalah dengan kategori rendah, dimana presentase model pembelajaran problem based learning lebih tinggi 53,3% yaitu sebesar daripada klasikal yaitu sebesar 51,8%. Sedangkan pada tingkat kecemasan komunikasi sedang diketahui bahwa model pembelajaran klasikal lebih tinggi yaitu sebesar 47,5% daripada problem based learning yaitu sebesar 46,7%. Hasil penelitian dilakukan dengan uji Wilcoxon match pairs test menunjukkan bahwa terdapat perbedaan tingkat kecemasan komunikasi yang signifikan antara mahasiswa yang mengikuti model pembelajaran klasikal dengan problem based learning, hal ini dapat dilihat dengan nilai p = 0.014 (p < 0.05) dan nilai z = 2,454. Hasil penelitian ini sesuai dengan hipotesa penelitian yang diajukan bahwa terdapat perbedaan tingkat kecemasan komunikasi antara mahasiswa yang mengikuti mengikuti model pembelajaran klasikal dengan problem based learning. Analisis data juga menghasilkan rangking yang menunjukkan perbandingan tingkat kecemasan komunikasi antara model pembelajaran klasikal dengan problem based learning dimana, terdapat 77 orang dengan hasil tingkat kecemasan lebih rendah pada model pembelajaraan problem based learning daripada klasikal, 15 orang tidak ada perbedaan tingkat kecemasan komunikasi, dan 45 orang dengan hasil tingkat kecemasan lebih rendah pada model pembelajaraan klasikal daripada problem based learning. Dari nilai tersebut dapat dilihat bahwa kesemasan komunikasi mahasiswa yang mengikuti model pembelajaran problem based learning lebih rendah dibandingkan dengan kecemasan komunikasi mahasiswa dengan model pembelajaran klasikal.

Hasil penelitian ini sejalan dengan pendapat yang diungkapkan oleh Tanian (2002) bahwa pendekatan pembelajaran yang lebih berfokus pada mahasiswa untuk aktif dalam belajar dapat mengurangi kecemasan komunikasi mahasiswa tersebut. Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian Ramadhani (2012) yang berjudul perbedaan kecemasan komunikasi antara mahasiswa yang mengikuti pendekatan pembelajaran student center learning dan teacher center learning di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatra Utara Tahun 2012. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan komunikasi mahasiswa antara pendekatan student center learning dengan pendekatan teacher center learning. Mccroskey (1978, disitasi oleh G. Powell & L. Powell, 2010), mengatakan bahwa kecemasan komunikasi dapat muncul disebabkan oleh beberapa faktor yaitu genetic, skill acquisition, modeling dan reinforcement. Reinforcement merupakan faktor kecemasan komunikasi yang dipengaruhi oleh seberapa sering individu mendapat penguatan untuk melakukan komunikasi dari lingkungan sekitarnya. Reinforcement dapat berasal dari lingkungan belajar individu tersebut, lingkungan belajar yang mendorong individu untuk sering melakukan komunikasi akan berdampak baik bagi komunikasi individu sehingga kecemasan komunikasi dapat berkurang karena individu terbiasa melakukan komunikasi (Rahmadani, 2012). Model pembelajaran problem based learning yang lebih berfokus kepada pendekatan student center learning dapat membantu mahasiswa untuk aktif berkomunikasi selama pembelajaran. Model pembelajaran Problem based Learning (PBL) merupakan model pembelajaran yang menghadapkan siswa pada masalah dunia nyata (real world) untuk memulai pembelajaran dan merupakan salah satu model pembelajaran yang inovatif yang dapat memberikan kondisi belajar aktif kepada mahasiswa (Arends, 2008). Dengan adanya proses komunikasi yang dilakukan dapat mengurangi perasaan cemas ataupun takut ketika dihadapkan dengan situasi yang membutuhkan komunikasi (Rahmadani, 2012). Berbeda dengan model pembelajaran klasikal yang lebih kepada pendekatan pembelajaran teacher centered learning. Model pembelajaran klasikal merupakan pembelajaran diberikan kepada siswa secara bersamaan di dalam suatu kelas, dalam hal ini guru yang memegang peranan utama selama proses belajar. Belajar secara klasikal cendrung menempatkan siswa dalam posisi pasif, sebagai penerima pengajaran. Mahasiswa tidak terbiasa untuk melakukan komunikasi dalam model pembelajaran ini sehingga dapat meningkatkan tingkat kecemasan komunikasi dalam dirinya. Wahjudi (2009) mengatakan bahwa kemapuan dan pengalaman merupakan faktor yang penting dalam membentuk kemampuan orang dalam berkomunikasi. Mahasiswa yang kurang memiliki kemampuan dan pengalaman berkomunikasi, dapat mendorong mereka mengalami kesulitan dalam berbicara, tidak mampu menangkap dengan jelas pesan yang disampaikan, dan berusaha mengakhiri pembicaraan dalam aktivitas komunikasi dengan dosen.

KESIMPULAN Berdasarkan penelitian yang dilakukan di STIKES Aisyiyah Yogyakarta, dapat disimpulkan: 1. Tingkat kecemasan komunikasi mahasiswa di STIKES Aisyiyah Yogyakarta pada model pembelajaran klasikal sebagian besar berada dalam kategori kecemasan komunikasi rendah yaitu 51,8% 2. Tingkat kecemasan komunikasi mahasiswa di STIKES Aisyiyah Yogyakarta pada model pembelajaran problem based learning sebagian besar berada dalam kategori kecemasan komunikasi rendah yaitu 53,3% 3. Terdapat perbedaan tingkat kecemasan komunikasi pada model pembelajaran klasikal dengan model pembelajaran problem based learning dengan nilai probabilitas (p) = 0,014 (p<0,05). SARAN Berdasarkan hasil-hasil penelitian yang disimpulkan di atas, maka dapat diajukan beberapa saran sebagai berikut: 1. Bagi Pengetahuan Dapat menggunakan hasil penelitian ini sebagai salah satu informasi untuk menambah wawasan serta pengetahuan mengenai kecemasan komunikasi. 2. Bagi Pengguna a. Bagi STIKES Aisyiyah Yogyakarta Dapat menerapkan pendekatan pembelajaran student center learning secara menyeluruh agar lebih memberikan kesempatan pada mahasiswa untuk melakukan komunikasi dalam proses pembelajaran, sehingga mahasiswa dapat berperan aktif dalam proses pembelajaran dan dapat mengurangi kecemasan komunikasi yang dialami mahasiswa. b. Bagi Perpustakaan STIKES Aisyiyah Yogyakarta Dapat digunakan sebagai referensi wawasan ilmu pengetahuan tentang kecemasan komunikasi untuk menuntun siswa menghadapi masalahnya terkait dengan komunikasi. c. Bagi mahasiswa STIKES Aisyiyah Yogyakarta Bagi para mahasiswa yang masih memiliki kecemasan komunikasi yang tinggi dapat mengurangi kecemasan komunikasi tersebut dengan lebih memahami faktor-faktor yang menyebabkan kecemasan dalam diri sehingga dapat melakukan perbaikan-perbaikan untuk mengurangi kecemasan komunikasi.

DAFTAR PUSTAKA Arends, R. 2008. Learning To Teach. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Notoatmodjo, S. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Powell. R & Powell. D. 2010. Classroom Communication and Diversity. New York:Routledge.Tersediadalam<books.google.com/books?isbn=020385606 6> [Diakses 2 Maret 2013] Rakhmat, J. 2009. Psikologi Komunikasi. Bandung: Rosda Ramadhani, H. 2012. Perbedaan Kecemasan Komunikasi Antara Mahasiswa yang Mengikuti Pendekatan Pembelajaran Student Centered Learning dengan Teacher Centered Learning. Skripsi. Medan: Universitas Sumatera Utara. Sagala, S. 2012. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta Sugiyono. 2010. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Tanian, S. 2002. It s Hard for Students to Participate When They re Scared Speechless. ANZMAC 2002 Conference Proceedings. pp 1611-1617. Tersediadalam:<www.anzmac.info> [Diakses 8 Februari 2013] Wahjudi, S. 2009. Tingkat dan Faktor-Faktor Kecemasan Komunikasi Mahasiswa dengan Dosen. Semiotika Jurnal Ilmu Komunikasi. Vol. 3, No.1. pp.47-65.tersedia dalam<www.jurnal.pdii.lipi.go.id> [Diakses 8 Februari 2013] Wulandari, H.L. 2004. Efektivitas Modifikasi Perilaku-Kognitif Untuk Mengurangi Kecemasan Komunikasi Antar Pribadi. Skripsi. Medan : Universitas Sumatera Utara.