Oleh: Dyah Yonasari Halim 3305 100 037 PENGHEMATAN BAHAN BAKAR SERTA PENINGKATAN KUALITAS EMISI PADA KENDARAAN BERMOTOR MELALUI PEMANFAATAN AIR DAN ELEKTROLIT KOH DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEKTROLISIS Dosen Pembimbing: Prof. Dr. Ir. WahyonoHadi, MSc. 130 805 286
LATAR BELAKANG Keterbatasan sumber energi Harga BBM semakin melambung Kualitas udara menurun
PERUMUSAN MASALAH Bagaimana pengaruh kombinasi antara bentuk elektroda, dan volume larutan elektrolit terhadap konsumsi bahan bakar setelah memakai alat Hydrogen Electrolyzerdengan katalis KOHpada sepeda motor 4 langkah sebagai penghemat bahan bakar? Bagaimana kecepatan produksi gas HHO yang dihasilkan dari Hydrogen Electrolyzerdengan menggunakan katalis KOH? Apakah mesin bakar yang menggunakan Hydrogen Electrolyzerdengan katalis KOH menghasilkan emisi yang lebih rendah konsentrasinya?
RUANG LINGKUP Mesin motor yang digunakan adalah mesin motor 4 langkah. Penelitian ini merupakan penelitian laboratorium. Elektrolit yang digunakan adalah KOH. Bahan elektoda adalah Stainless Steel. Variasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah: Bentuk elektroda (silinder dan plat) Volume larutan elektrolit yang digunakan dalam HydrogenElectrolyzer(250 ml dan 270 ml) Parameter yang dianalisis dalam penelitian ini adalah: Konsumsi bahan bakar. Kecepatan produksi gas HHO yang terbentuk. Kualitas emisi yang dihasilkan dari mesin motor (CO dan HC). Korosifitas larutan elektrolit KOH terhadap elektroda. Putaran mesin dalam penelitian ini pada seluruh 1000 RPM hingga 9000 RPM. Gas yang diteliti dalam penelitian ini adalah gas HHO (Hidrogen Hidrogen Oksigen)
TUJUAN PENELITIAN Mengetahui pengaruh kombinasi bentuk elektroda dan volume larutan elektrolit pada Hydrogen Electrolyzerdengan katalis KOH terhadap konsumsi bahan bakar pada sepeda motor. Mengetahui kecepatan produksi gas HHO yang dihasilkan dari Hydrogen Electrolyzerdengan katalis KOH. Mengetahui emisi dari mesin bakar dengan menggunakan Hydrogen Electrolyzer menghasilkan emisi yang lebih ramah lingkungan.
TINJAUAN PUSTAKA Air (H 2 O) tersusun oleh 1 molekul Oksigen dan 2 molekul hidrogen yang terikat secara kovalen, kedua unsur tersebut jika dipisahkan menjadi gas hidrogen dan oksigen yang merupakan unsur ideal untuk pembakaran. (Wikipedia, 2009) Petrol atau gasoline atau bensin adalah cairan campuran yang berasal dari minyak bumi dan sebagian besar tersusun dari hidrokarbon serta digunakan sebagai bahan bakar dalam mesin pembakaran dalam.(wikipedia, 2009) Elektrolit adalah suatu zat yang larut atau terurai ke dalam bentuk ion-ion dan selanjutnya larutan menjadi konduktor elektrik, ion-ion merupakan atom-atom bermuatan elektrik. (Wikipedia, 2009)
TINJAUAN PUSTAKA (cont ) Elektroda adalah konduktor yang digunakan untuk bersentuhan dengan bagian atau media non-logam dari sebuah sirkuit. Elektrolisis merupakan proses kimia yang mengubah energi listrik menjadi energi kimia. Komponen yang terpenting dari proses elektrolisis ini adalah elektroda dan elektrolit. Pada elektrolisis, katoda merupakan kutub negatif dan anoda merupakan kutub positif.(wikipedia, 2009) Elektroliser merupakan alat bebas energi yang memanfaatkan air dan elektrolit dengan menggunakan prinsip elektrolisis. Emisi merupakan sisa hasil pembakaran bahan bakar didalam mesin pembakaran dalam, mesin pembakaran luar, mesin jet yang dikeluarkan melalui sistem pembuangan mesin.
TINJAUAN PUSTAKA (cont ) ELEKTROLISIS Molekul air dapat diuraikan menjadi unsur-unsur asalnya dengan mengalirinya arus listrik. Proses ini disebut elektrolisis air. 2H 2 O (l) 2H 2(g) + O 2(g) Alat yang digunakan untuk menguraikan air menjadi hidrogen danoksigendisebutdenganelektroliser(electrolyzer). Di dalamelektroliser, air (H 2 O) dipecahmenjadigas HHO atau seringdisebutsebagaibrown gas. Elektroliser menghasilkan hidrogen dengan cara mengalirkan arus listrik pada media air yang mengandung larutan elektrolit. Medan magnet akanmengubahstrukturatom hidrogen(h 2 ) dan oksigen(o 2 ) padaair daribentukdiatomikmenjadi monoatomik.
TINJAUAN PUSTAKA (cont ) CARA KERJA ELEKTROLISER Gas hidrogen dihasilkan oleh kutub katoda sedangkan oksigen dihasilkan oleh kutub anoda. Gas tersebut terbentuk akibat adanya arus listrik yang berasal dari accu motor. Gelembung-gelembung gas HHO akan bergerak ke permukaan larutan elektrolit dan melayang ke atas dan terisap oleh putaran mesin. Gas HHO bercampur dengan campuran bahan bakar dan udara dari karburator. Setelah itu, gas HHO yang mempunyai nilai oktan lebih tinggi, secara otomatis akan meningkatkan kalori bahan bakar (bensin atau solar). Bensin yang memiliki nilai oktan jauh di bawah gas HHO akan terbakar habis tanpa sisa(pembakaran sempurna). ( Urip Sudirman, 2008)
TINJAUAN PUSTAKA (cont ) SIKLUS MOTOR 4 TAK Pada motor pembakaran dalam ada2 jenismesinyaitumotor pembakaran dalam 2 langkah dan 4 langkah, atau yang sering disebut2 takdan4 tak. Pada motor pembakaran dalam 4 tak terjadi 4 langkah, yaitu: 1. Langkah hisap 2. Langkah kompresi 3. Langkah ekspansi 4. Langkah buang
METODOLOGI PENELITIAN Bentuk elektroda : Silinder Plat
METODOLOGI PENELITIAN (cont )
HASIL DAN PEMBAHASAN 1. ANALISA KONSUMSI BAHAN BAKAR (S fc ) Specific fuel consumption atau S fc menyatakan jumlah pemakaian bahan bakar yang dikonsumsi oleh mesin sepeda motor untuk menghasilkan daya 1 Hp selama 1 jam. Semakin rendah nilai S fc menunjukkan bahwa konsumsi bahan bakar yang terpakai pada mesin tersebut semakin rendah atau dengan kata lain efisiensinya semakin tinggi. Pada analisa konsumsi bahan bakar ini digunakan alat yang berupa fuelmeter dan dynamometer. Tujuan dari analisa ini adalah untuk mengetahui apakah Hydrogen Electrolyzer efektif dalam proses penghematan bahan bakar yang di pasang pada sepeda motor.
Tabel S fc pada sepeda motor dalam kondisi standart dan kondisi menggunakan Hydrogen Electrolyzerdengan variasi bentuk elektroda dan volume larutan elektrolit Putaran (RPM) Standart Sfc (kg/hp.jam) Silinder Silinder Plat Plat 250 ml 270 ml 250 ml 270 ml 1000 0,064 0,071 0,069 0,059 0,071 2000 0,072 0,045 0,054 0,057 0,056 3000 0,060 0,050 0,047 0,046 0,047 4000 0,079 0,063 0,061 0,066 0,058 5000 0,090 0,075 0,071 0,068 0,069 6000 0,088 0,071 0,086 0,076 0,082 7000 0,088 0,080 0,079 0,080 0,075 8000 0,100 0,098 0,096 0,096 0,085 9000 0,126 0,113 0,098 0,125 0,100 Nilai ratarata 0,085 0,074 0,073 0,075 0,072 NilaiS fc rata-rata terendah yaitu 0,072 kg/hp.jam diperoleh pada bentuk elektroda plat dengan volume larutan elektrolit 270 ml. Harga tersebut lebih rendah daripada harga S fc rata-rata pada kondisi standart yaitu sebesar 0,085 kg/hp.jam.
Berdasarkan tabel dan grafikdapat disimpulkan bahwa sepeda motor yang menggunakan Hydrogen Electrolyzermemiliki nilai S fc lebih rendah daripada kondisi standart. Hal ini dipengaruhi oleh pencampuran antara bensin-udara ditambah dengan gas HHO dari Hydrogen Electrolyzeryang terjadi pada ruang bakar mesin. Sehingga pemakaian bahan bakar didalam ruang bakar menjadi sedikit atau dengan kata lain sepeda motor yang menggunakan Hydrogen Electrolyzer membutuhkan sedikit bahan bakar.
Tabel Prosentase penurunan konsumsi bahan bakar Hydrogen Electrolyzer dg menggunakan Nilai rata-rata (Kg/Hp.Jam) Prosentase (%) Silinder 250 ml 0,074 12,894 Silinder 270 ml 0,073 14,12 Plat 250 ml 0,075 11,76 Plat 270 ml 0,072 15,29 Berdasarkan tabel disamping diketahui bahwa kombinasi bentuk elektroda dan volume larutan elektrolit mempengaruhikinerja Hydrogen Electrolyzer terhadap efisiensi konsumsi bahan bakar. Akan tetapi dalam hal ini volume larutan elektrolit lebih mempengaruhikonsumsi bahan bakar daripada bentuk elektrodanya.
2. ANALISA KECEPATAN PRODUKSI GAS HHO Tujuan dari analisa ini adalah untuk mengukur kecepatan produksi gas HHO yang dihasilkan oleh alat Hydrogen Electrolyzerdengan variasi volume larutan elektrolit dan bentuk elektroda. Alat-alat yang digunakan adalah toples plastik, stopwatch, tachometer, gelas ukur dengan volume 100 ml, selang plastik, dan statip. Pada analisis ini pengukuran dilakukan tiap 10 ml penurunan muka air pada gelas ukur oleh gas HHO. Tetapi proses pencatatan waktu dalam pengukuran tidak dilakukan secara komulatif melainkan diulang pada saat awal pengukuran.
TabelKecepatan Produksi Gas HHO pada Hydrogen Electrolyzermenggunakan elektroda silinder dengan volume larutan elektrolit 250 ml Sampling Produksi Gas HHO (ml/detik) dengan Putaran Mesin (RPM) 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 8000 9000 1 0,467 0,450 0,396 0,385 0,390 0,382 0,404 0,390 0,375 2 0,467 0,450 0,387 0,380 0,377 0,363 0,394 0,385 0,367 3 0,433 0,417 0,398 0,394 0,383 0,377 0,394 0,379 0,382 4 0,447 0,425 0,392 0,387 0,353 0,353 0,411 0,394 0,398 5 0,453 0,435 0,406 0,383 0,377 0,368 0,389 0,371 0,383 6 0,460 0,444 0,413 0,398 0,398 0,382 0,427 0,433 0,408 7 0,444 0,430 0,435 0,400 0,369 0,359 0,390 0,402 0,400 8 0,453 0,435 0,422 0,396 0,398 0,367 0,425 0,394 0,377 Nilai rata-rata 0,453 0,436 0,406 0,391 0,381 0,369 0,404 0,394 0,386 kecepatan produksi rata-rata gas HHO dengan menggunakan elektroda silinder dengan volume larutan elektrolit 250 ml yang paling tinggi dan paling rendah masing-masing dihasilkan pada saat putaran mesin 1000 RPM dan 6000 RPM.
Grafik kecepatan produksi gas HHO pada elektroda silinder dengan volume larutan elektrolit 250 ml
kecepatan produksi rata-rata gas HHO dengan menggunakan elektroda silinder dengan volume larutan elektrolit 270 ml yang paling tinggi dan paling rendah masing-masing dihasilkan pada saat putaran mesin 3000 RPM dan 6000 RPM. TabelKecepatan Produksi Gas HHO pada Hydrogen Electrolyzermenggunakan elektroda silinder dengan volume larutan elektrolit 270 ml Sampling Produksi Gas HHO (ml/detik) dengan Putaran Mesin (RPM) 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 8000 9000 1 0,467 0,413 0,474 0,375 0,380 0,372 0,392 0,380 0,367 2 0,467 0,433 0,490 0,380 0,368 0,355 0,383 0,375 0,359 3 0,433 0,400 0,474 0,394 0,374 0,368 0,383 0,369 0,372 4 0,447 0,411 0,463 0,467 0,346 0,346 0,398 0,383 0,387 5 0,453 0,420 0,447 0,486 0,368 0,360 0,379 0,363 0,374 6 0,460 0,427 0,478 0,398 0,387 0,372 0,413 0,417 0,396 7 0,444 0,400 0,441 0,400 0,361 0,352 0,380 0,390 0,389 8 0,453 0,400 0,444 0,425 0,387 0,359 0,411 0,383 0,368 Nilai ratarata 0,453 0,413 0,464 0,416 0,371 0,361 0,392 0,383 0,376
Grafik kecepatan produksi gas HHO pada elektroda silinder dengan volume larutan elektrolit 270 ml
TabelKecepatan Produksi Gas HHO pada Hydrogen Electrolyzermenggunakan elektroda plat dengan volume larutan elektrolit 250 ml Sampling Produksi Gas HHO (ml/detik) dengan Putaran Mesin (RPM) 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 8000 9000 1 0,441 0,427 0,463 0,372 0,377 0,369 0,389 0,377 0,364 2 0,467 0,450 0,387 0,380 0,377 0,363 0,394 0,385 0,367 3 0,433 0,503 0,398 0,394 0,383 0,377 0,394 0,379 0,382 4 0,447 0,528 0,486 0,387 0,353 0,353 0,411 0,394 0,398 5 0,453 0,435 0,503 0,383 0,377 0,368 0,389 0,371 0,383 6 0,460 0,444 0,413 0,398 0,398 0,382 0,427 0,433 0,408 7 0,444 0,430 0,435 0,400 0,369 0,359 0,390 0,402 0,400 8 0,453 0,467 0,422 0,396 0,398 0,367 0,425 0,394 0,377 Nilai ratarata 0,450 0,460 0,438 0,389 0,379 0,367 0,402 0,392 0,385 kecepatan produksi rata-rata gas HHO dengan menggunakan elektroda plat dengan volume larutan elektrolit 250 ml yang paling tinggi dan paling rendah masing-masing dihasilkan pada saat putaran mesin 2000 RPM dan 6000 RPM.
Grafikkecepatanproduksigas HHO padaelektrodaplat dengan volume larutan elektrolit 250ml
kecepatan produksi rata-rata gas HHO dengan menggunakan elektroda plat dengan volume larutan elektrolit 270 ml yang paling tinggi dan paling rendah masing-masing dihasilkan pada saat putaran mesin 2000 RPM dan 6000 RPM. TabelKecepatan Produksi Gas HHO pada Hydrogen Electrolyzermenggunakan elektroda plat dengan volume larutan elektrolit 270 ml Sampling Produksi Gas HHO (ml/detik) dengan Putaran Mesin (RPM) 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 8000 9000 1 0,425 0,470 0,444 0,364 0,368 0,361 0,379 0,368 0,356 2 0,467 0,450 0,387 0,503 0,377 0,363 0,394 0,385 0,367 3 0,433 0,503 0,503 0,490 0,383 0,377 0,394 0,379 0,382 4 0,447 0,528 0,486 0,444 0,353 0,353 0,411 0,394 0,398 5 0,453 0,435 0,503 0,467 0,377 0,368 0,389 0,371 0,383 6 0,460 0,444 0,413 0,398 0,398 0,382 0,427 0,433 0,408 7 0,444 0,494 0,435 0,400 0,369 0,359 0,390 0,402 0,400 8 0,453 0,494 0,422 0,396 0,398 0,367 0,425 0,394 0,377 Nilai ratarata 0,448 0,477 0,449 0,433 0,378 0,366 0,401 0,391 0,384
Grafikkecepatanproduksigas HHO padaelektrodaplat dengan volume larutan elektrolit 270 ml.
Tabel Nilai rata-rata kecepatan produksi gas HHO Rata-rata nilai Kecepatan Produksi Gas HHO (ml/detik) Elektroda Silinder Elektroda Plat 250 ml 270 ml 250 ml 270 ml Terendah 0,381 0,361 0,367 0,366 Pada tabel disampingdapat disimpulkan bahwa kecepatan produksi gas HHO yang terbesar adalah pada elektroda plat dengan volume larutan elektrolit 270 ml. Tertinggi 0,453 0,464 0,460 0,477 Pada analisa kecepatan produksi gas HHO volume larutan elektrolit yang digunakan sangat berpengaruh pada volume gas HHO yang dihasilkan oleh Hydrogen Electrolyzer.
3. ANALISA EMISI Tujuan dari analisa ini adalah untuk mengukur kualitas emisi yang dihasilkan sepeda motor sebelum dan setelah penggunaan Hydrogen Electrolyzer. Alat yang digunakan adalah gas analyzer dan tachometer. Pada pengujian ini dilakukan dalam kondisi idle yaitu dimana saat pengujian sepeda motor pada kondisi transmisi netral. Prinsip kerja alat gas analyzeradalah menghisap gas buang kendaraan bermotor ke dalam alat kemudian dari alat ini akan mengeluarkan data kandungan emisi kendaraan. Dalam pengujian ini data yang dibutuhkan adalah kandungan CO (karbon monoksida) dan HC (Hidrokarbon).
ANALISA EMISI KARBON MONOKSIDA(CO) Putaran (RPM) Standart Kondisi Sepeda Motor Silinder Plat 250 ml 270 ml 250 ml 270 ml 1000 2,998 0,194 0,176 0,275 0,356 2000 5,315 0,283 0,224 0,331 0,586 3000 7,481 0,264 1,231 0,309 1,241 4000 8,887 0,67 0,788 0,45 1,007 5000 9,869 2,845 2,578 2,031 2,379 6000 9,758 3,157 2,333 2,891 2,109 7000 9,383 3,276 3,009 3,021 2,245 8000 8,479 2,96 2,987 2,752 2,598 9000 6,421 2,25 2,121 2,881 2,693 Nilai rata-rata 7,62 1,77 1,72 1,66 1,69 kandungan gas CO pada emisi sepeda motor ini mengalami penurunan paling tinggi pada bentuk elektroda plat dengan volume larutan elektrolit 250 ml dibandingkan dengan kandungan gas CO pada kondisi sepeda motor standart.
Grafik penurunan konsentrasi gas CO
ANALISA EMISI HIDROKARBON (HC) Dari tabel diketahui bahwayang mengalami penurunan gas HC cukup tinggi adalah pada elektroda bentuk plat dengan volume larutan elektrolit 270 ml dibandingkan dengan gas HC pada kondisi sepeda motor standart. Putaran (RPM) Standart Kondisi Sepeda Motor Silinder Plat 250 ml 270 ml 250 ml 270 ml 1000 1264 3161 2006 367 348 2000 402 351 574 393 301 3000 415 195 242 177 134 4000 374 122 112 95 100 5000 323 99 101 135 125 6000 244 75 98 95 110 7000 164 50 79 60 70 8000 117 36 56 45 35 9000 97 30 31 28 25 Nilai rata-rata 377,8 457,7 366,6 155,0 138,7
Dengan adanya penambahan gas HHO ini maka terjadi penambahan kadar oksigen pada pembakaran sehingga dapat menutupi kekurangan oksigen jadi gas CO danhc yang terbentuk semakin rendah. Hal ini menunjukkan bahwa pembakaran dalam ruang bakar mesin berlangsung mendekati pembakaran sempurna sehingga bahan bakar yang masuk ke ruang bakar dapat terbakar seluruhnya.
4. ANALISA KOROSIFITAS Tujuan dari analisa ini adalah untuk mengukur tingkat korosifitas elektrolit KOH terhadap elektroda yang menjadi bagian dalam Hydrogen Electrolyzer. Dari hasil penimbangan dapat diketahui prosentase penurunan massa tiap elektroda dengan menggunakan rumus sebagai berikut.
Tabel Prosentase penurunan massa elektroda Elektroda Silinder (A 1 ) Silinder (A 2 ) Plat (B 1 ) Plat (B 2 ) Berat Elektroda (gram) Awal Akhir penurunan massa (%) 19,3211 19,3098 0,058 19,7472 19,7422 0,025 8,5692 8,5587 0,123 8,6871 8,6771 0,115 Tingkat korosifitas elektrolit KOH terhadap elektroda bentuk plat lebih besar daripada elektroda bentuk silinder dengan jenis yang sama yaitu stainless steel 316.
Untuk mengetahui daya tahan elektroda terhadap korosifitas elektrolit pada jangka waktu tertentu maka dilakukan perhitungan dengan rumus sebagai berikut. Dalam perhitungan ini diasumsikan bahwa massa elektroda berkurang menjadi 50% karena luas permukaan elektroda diharapkan masih dalam kondisi yang optimal pada saat pemakaian. TabelHasil perhitungan daya tahan elektroda terhadap jangka waktu tertentu Simbol penurunan massa (%) Daya Tahan elektroda (jam) A 1 0,058 51295 A 2 0,025 118483 B 1 0,123 24483 B 2 0,115 26061
5. PEMILIHAN KOMBINASI YANG PALING BAIK Tujuan dari analisa ini adalah untuk memilih salah satu kombinasi yang terbaik dari 4 variasikombinasi meliputi elektroda bentuk silinder dan plat serta volume larutan elektrolit sebanyak 250 ml dan 270 ml. Emisi gas Analisa Produksi Sfc buang gas HHO Kombinasi CO HC Silinder, 250 ml Silinder, 270 ml Plat, 250 ml Plat, 270 ml Korosifitas Ket: Sfc: Konsumsi Bahan Bak : Kondisi paling baik
6.ANALISA LARUTAN ELEKTROLIT Tujuan analisa ini adalah untuk mengetahui berapa lama larutan elektrolit akan berkurang dan seberapa lama larutan elektrolit dapat digunakan serta berapa volume larutan elektrolit yang akan ditambahkan tiap waktunya. Dalam pemakaian Hydrogen Electrolyzerselama 1 jam secara terus menerus volume larutan elektrolit berkurang sebanyak ±20 ml, jadi untuk volume larutan elektrolit 250 ml dan 270 ml masing-masing dapat digunakan selama ±12,5 jam dan ±13,5 jam secara terus menerus. Pada alat Hydrogen Electrolyzervolume air minimum yaitu sebanyak ±230 ml. Jadi dengan variasi volume larutan elektrolit sebanyak 250 ml dan 270 ml masing-masing harus diisi kembali dengan larutan elektrolit ketika setelah dipakai selama ±1 jam dan ±2 jam secara terus menerus pada konsentrasi molar yang sama.
7. ANALISA PERBANDINGAN KATALIS Tujuannya adalah mengetahui tingkat efektifitas katalis terhadap analisa konsumsi bahan bakar, analisa produksi gas HHO, analisa emisi dan analisa korosifitas. Analisa ini dilakukan perbandingan beberapa katalis yang umumnya digunakan pada alat Hydrogen Electrolyzermeliputi NaOH, NaHCO 3 (soda kue) dan KOH
Katalis NaOH NaOH NaOH BE Vol BE Vol BE Hasil Hasil Analisa SL SP (ml) SL SP (ml) SL SP Vol (ml) Hasil Sfc - 220 33,7 % - 270 19,2 % - 270 15,3 % Produksi gas HHO - 220 0,257 ml/s - 270 0,456 ml/s - 270 0,477 ml/s Emisi CO - 200 0,526 % Vol - 270 1,51 % Vol - 250 1,66 % Vol Elektroda yg lebih korosif HC - 220 229,6 ppm Vol - 270 212,6 ppm Vol - 270 0,087 % - - - - 0,104 % - - - 0,123 % - - 138,7 ppm Vol Sumber : Tugas Akhir Aris Dwi Wicaksono (2009) dan Tugas Akhir Diana Fitriah (2010) Keterangan: Sfc : Konsumsi Bahan Bakar BE : Bentuk Elektroda SL : Elektroda Bentuk Silinder SP : Elektroda Bentuk Spiral PL : Elektroda Bentuk Plat Vol : Volume Larutan Elektrolit
Analisa Produksi Sfc gas HHO Kombinasi Emisi gas buang CO HC Elektroda yg lebih korosif NaOH Silinder NaHCO 3 Plat KOH Plat Terlihat dari tabel diatas bahwa NaOH dan KOH yang memiliki 2 keunggulan. Dalam hal ini NaOH-lah yang lebih unggul dari ke tiga jenis katalis karena sebagai pertimbangan NaOH dapat mereduksi konsumsi bahan bakar.
KESIMPULAN dansaran 1. KESIMPULAN Pengaruh kombinasi bentuk elektroda dan volume larutan elektrolit pada Hydrogen Electrolyzer dengan katalis KOH terhadap konsumsi bahan bakar pada sepeda motor yang paling baik adalah pada elektroda plat dengan volume larutan elektrolit 270 ml dan prosentase penurunan konsumsi bahan bakar sebesar 15,29%. Kecepatan produksi gas HHO yang dihasilkan dari Hydrogen Electrolyzer menggunakan katalis KOH kombinasi yang paling baik adalah pada elektroda betuk plat yaitu sebesar 0,477 ml/detik diputaran mesin 2000 rpm dengan volume larutan elektrolit 270 ml.
KESIMPULAN dansaran Emisi yang dihasilkan pada sepeda motor lebih rendah konsentrasinya dengan menggunakan Hydrogen Electrolyzer, Emisi CO Kondisi standart nilai rata-rata terendah yaitu 7,62 % Vol Kondisi menggunakan Hydrogen Electrolyzernilai rata-rata terendah adalah pada saat menggunakan kombinasi elektroda bentuk plat sebesar 1,66 % Vol dengan volume larutan elektrolit 250 ml Emisi HC Kondisi standart nilai rata-rata terendah yaitu 377,8 ppm Vol. Kondisi menggunakan Hydrogen Electrolyzernilai rata-rata terendah adalah saat menggunakan kombinasi elektroda bentuk plat yaitu sebesar 138,7 ppm Vol dengan volume larutan elektrolit 270 ml.
KESIMPULAN dansaran 2. SARAN Untuk penelitian berikutnya perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan variasi elektroda meliputi tipe logamnya, seperti tipe 308, 309, dll. Pada penelitian berikutnya diharapkan pada pengujian dan pengambilan data pada kandungan emisi, konsumsi bahan bakar dan kecepatan volume gas dilakukan secara bersamaan sehingga didapat data pengujian yang dapat mewakili kondisi sebenarnya. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai kandungan emisi lain yang dihasilkan meliputi SO x, NO x, CO 2 pada saat menggunakan Hydrogen Electrolyzer. Mesin uji sebaiknya digunakan setelah di service over all. Untuk memudahkan mahasiswa dalam pengambilan data diharapkan pada institut dapat me-maintanance sarana fasilitas alat uji
TERIMA KASIH