I. PENDAHULUAN. kegiatan pendidikan yang memadai, maka seorang peserta didik dapat

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. berbangsa, dan bernegara di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh perubahan

I. PENDAHULUAN. Pembelajaran adalah suatu proses interaksi yang kompleks dan mengandung

I. PENDAHULUAN. menguasai informasi dan pengetahuan. Dengan demikian diperlukan suatu

I. PENDAHULUAN. interaksi antara guru dan siswa (Johnson dan Smith di dalam Lie, 2004: 5).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Semakin pesatnya perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)

I. PENDAHULUAN. Pengetahuan IPA yang sering disebut sebagai produk dari sains, merupakan

I. PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upayaupaya

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis yang dilakukan orang-orang

I. PENDAHULUAN. yang telah di persiapkan sebelumnya untuk mencapai tujuan. Dalam

I. PENDAHULUAN. (Langeveld, dalam Hasbullah, 2009: 2). Menurut Undang-Undang Republik. Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

I. PENDAHULUAN. Pada saat ini pendidikan mengalami perkembangan yang pesat. Pendidikan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang sangat penting bagi. adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan salah satu upaya untuk

I. PENDAHULUAN. seseorang dengan lingkungan. Oleh karena itu belajar dapat terjadi kapan saja

I. PENDAHULUAN. pada semua tingkat perlu terus-menerus dilakukan sebagai antisipasi

I. PENDAHULUAN. mencapai tujuan tertentu (Sanjaya, 2008:26). Menurut Amri dan Ahmadi. (2010:89) bahwa dalam kegiatan pembelajaran guru harus memahami

I. PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) dan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang

I. PENDAHULUAN. Pada kurikulum biologi SMP materi sistem gerak yang dipelajari di kelas VIII,

I. PENDAHULUAN. Dunia pendidikan dewasa ini dihadapkan kepada masalah-masalah yang mendasar, yaitu

I. PENDAHULUAN. demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang. memungkinkannya untuk berfungsi secara menyeluruh dalam kehidupan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuhkembangkan potensi. sumber daya manusia melalui kegiatan pembelajaran.

I. PENDAHULUAN. tugas dan kewajiban guru. Oleh karena itu, seorang guru memerlukan strategi

1 PENDAHULUAN. memfasilitasi, dan meningkatkan proses serta hasil belajar siswa. Hasil

I. PENDAHULUAN. Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan, Pelajaran Biologi termasuk

I. PENDAHULUAN. semakin berkembang, Hal ini menuntut setiap individu untuk dapat. kemampuan memperoleh, memilih dan mengolah informasi.

BAB 1 PENDAHULUAN. Gejala umum yang terjadi pada peserta didik saat ini adalah malas berpikir

I. PENDAHULUAN. yang ada saat ini seperti Course Builder, Visual Basic, atau Dream weaver

I. PENDAHULUAN. Mata pelajaran Biologi memiliki peran penting dalam peningkatan mutu

I. PENDAHULUAN. Indonesia yang berdasarkan pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Proses belajar mengajar merupakan proses kegiatan interaksi antara dua unsur

I. PENDAHULUAN. sehari-hari. Namun dengan kondisi kehidupan yang berubah dengan sangat

I. PENDAHULUAN. kondusif dan suksesnya transfer informasi dari guru kepada siswa. Pemakaian

I. PENDAHULUAN. Seorang pendidik memiliki peranan yang penting dalam mengembangkan

I. PENDAHULUAN. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menuntut perubahan. berlangsung sesuai dengan tujuan yang diharapkan (Trianto, 2007:3).

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pembelajaran model koooperatif tipe STAD merupakan salah satu

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan pendewasaan peserta didik agar dapat mengembangkan bakat, potensi

I. PENDAHULUAN. Dunia pendidikan selalu mengadakan perbaikan ke jenjang yang lebih baik

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor yang penting dalam kehidupan. Negara

I. PENDAHULUAN. Mata pelajaran Biologi pada Sekolah Menengah Atas (SMA) diajarkan untuk

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah tahapan kegiatan yang bersifat kelembagaan yang. dipergunakan untuk menyempurnakan perkembangan individu dalam

I. PENDAHULUAN. pesat. Manusia dituntut memiliki keterampilan berpikir kritis, sistematis,

I. PENDAHULUAN. Pendidikan sangat penting dalam kehidupan, baik dalam kehidupan. seseorang, keluarga, maupun bangsa dan negara. Kemajuan suatu bangsa

I. PENDAHULUAN. Berdasarkan Undang Undang Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 bahwa. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan kunci utama dalam kehidupan suatu bangsa, karena

I. PENDAHULUAN. dan terkontrol (khususnya datang dari sekolah), sehingga dia dapat. memperoleh atau mengalami perkembangan kemampuan sosial dan

I. PENDAHULUAN. Biologi sebagai salah satu mata pelajaran dalam rumpun IPA memerlukan

I. PENDAHULUAN. ketepatan guru dalam memilih dan menerapkan model pembelajaran pada. banyak menggunakan model pembelajaran yang kurang efektif yang

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi. Disusun Oleh:

I. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin maju mengakibatkan pesatnya. perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Perkembangan itu terjadi

perkembangan fisik serta psikologis peserta didik, (Kemdikbud, 2012:17). PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN. berkualitas dan satu satunya wadah yang berfungsi sebagai alat untuk. membangun SDM yang bermutu tinggi adalah pendidikan.

Kelebihan model PBL menurut Pannen, Mustafa, Sekarwinahayu (2005:65) yaitu: fokus pada

BAB 1 PENDAHULUAN. Guru tidak hanya sebagai pengajar tapi juga fasilitator yang membimbing dan

I. PENDAHULUAN. diri setiap individu siswa. Mudah masuknya segala informasi, membuat siswa

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan aktifitas yang berupaya untuk mengembangkan

I. PENDAHULUAN. belajar mengajar di sekolah. Oleh karena itu kompetensi guru dalam

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Sistem

I. PENDAHULUAN. Kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok dalam proses. pendidikan di sekolah. Proses belajar menentukan berhasil tidaknya

I. PENDAHULUAN. sehingga siswa menemukan fakta-fakta, membangun konsep-konsep, teori,

I. PENDAHULUAN. Mata pelajaran Biologi berdasarkan Standar Isi (SI) memiliki peran penting

I. PENDAHULUAN. kecerdasan, (2) pengetahuan, (3) kepribadian, (4) akhlak mulia, (5)

I. PENDAHULUAN. Menurut UU Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pembelajaran model koooperatif tipe STAD merupakan salah satu

I. PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang penting dalam kehidupan manusia dan. dilaksanakan semenjak adanya manusia, hakikat pendidikan merupakan

I. PENDAHULUAN. mendorong terjadinya belajar. Pembelajaran dikatakan berhasil apabila tujuantujuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Moch Ikhsan Pahlawan,2013

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan akhlak mulia, serta

1. PENDAHULUAN. Pendidikan menduduki posisi sentral dalam pembangunan suatu bangsa karena sasaran dari

I. PENDAHULUAN. Upaya meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar siswa di setiap jenjang

I. PENDAHULUAN. Menurut UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1

I. PENDAHULUAN. Sasaran pendidikan adalah manusia. Pendidikan bermaksud membantu

I. PENDAHULUAN. sumber belajar dalam suatu lingkungan belajar yang aktif dan kondusif.

BAB I PENDAHULUAN. Banyak ahli mengemukakan bahwa pembelajaran merupakan implementasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. menguasai informasi dan pengetahuan. Dengan demikian diperlukan suatu. tersebut membutuhkan pemikiran yang kritis, sistematis, logis,

I. PENDAHULUAN. Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. dengan aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu upaya dalam meningkatkan sumber daya manusia dan

I. PENDAHULUAN. proses pembelajaran. Proses pembelajaran merupakan suatu kegiatan

I. PENDAHULUAN. Istilah pendidikan mengandung fungsi yang luas dari pemelihara dan

I. PENDAHULUAN. untuk menuju suatu lembaga yang beretika, selalu menggunakan nalar,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dampak globalisasi saat ini sangat berpengaruh bagi perkembangan IPTEK dan

I. PENDAHULUAN. belajar dan proses pemebelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. manusia, karena pendidikan merupakan gerbang menuju wawasan dan

I. PENDAHULUAN. sumber daya alam yang melimpah. Sumber daya manusia yang bermutu. lagi dalam rangka meningkatkan mutu sumber daya manusia bangsa

I. PENDAHULUAN. Pembelajaran adalah upaya membelajarkan siswa untuk belajar. Kegiatan

I. PENDAHULUAN. kegiatan yang paling pokok. Ini berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan

I. PENDAHULUAN. bertujuan agar guru menjadi lebih profesional dalam melaksanakan tugasnya

I. PENDAHULUAN. menjelaskan bahwa pendidikan dalam pembangunan nasional berupa. seutuhnya. Mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengaplikasikan materi ajar yang didapatnya di kelas ke dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Dunia pendidikan di Indonesia dewasa ini sedang mengalami krisis, yang harus dijawab oleh dunia pendidikan. Jika proses-proses

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan aspek penting dalam kehidupan manusia. Manusia membutuhkan pendidikan sejak kecil karena seorang peserta didik tidak akan mendapatkan ilmu tanpa adanya kesempatan untuk belajar. Dengan adanya kegiatan pendidikan yang memadai, maka seorang peserta didik dapat terpenuhi kebutuhan pendidikannya secara utuh. Selain itu, perlu adanya sistem pendidikan yang baik dan memperhatikan kebutuhan setiap individu. Sistem pendidikan yang baik seharusnya diterapkan oleh semua instansi pendidikan agar peserta didik benar-benar dapat menuntut ilmu secara maksimal. Pendidikan juga harus bersikap profesional agar benar-benar mampu membimbing siswa untuk menjadi manusia yang berkualitas (Jainuri, 2009 : 2). Berdasarkan pedoman Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) bahwa tujuan pendidikan menengah adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, ahlak mulia, serta keterampilan peserta didik untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Pelajaran Biologi termasuk dalam rumpun Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), yang umumnya memiliki peran penting dalam peningkatan mutu pendidikan, khususnya dalam menghasilkan peserta didik yang berkualitas, yaitu manusia Indonesia yang mampu berpikir

2 kritis, kreatif, logis dan berinisiatif dalam menanggapi isu di masyarakat yang diakibatkan oleh dampak perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) (BSNP, 2006: iv). Pemberdayaan berpikir kritis di dalam proses pembelajaran merupakan salah satu upaya untuk menghadapi dampak perkembangan IPTEK. Dengan berpikir kritis, seseorang dapat dengan jelas dan imajinatif, menilai bukti, bermain logika dan menemukan suatu solusi serta dapat membuat keputusan dari berbagai masalah yang dihadapinya. Meskipun berpikir kritis memberi banyak kemudahan bagi yang memilikinya, namun berpikir kritis bukanlah keterampilan yang dapat dengan mudah diperoleh. Seperti yang diungkapkan Zuchdi (2008:124), bahwa suatu masalah tidak dapat diatasi tanpa dasar pengetahuan yang relevan. Pengetahuan untuk mengatasi masalah bersifat spesifik, sedangkan keterampilan berpikir dapat diterapkan pada berbagai disiplin ilmu. Hasil observasi yang telah dilakukan di SMP N 8 Bandar Lampung kelas IX, menunjukkan bahwa keterampilan berpikir kritis siswa yang dikembangkan belum optimal. Hal ini dilihat dari sedikitnya indikator berpikir kritis yang muncul pada beberapa siswa ketika proses pembelajaran berlangsung, yaitu indikator aspek mengidentifikasi/memformulasikan kriteria jawaban yang mungkin, aspek bertanya apa yang dimaksud dengan? dan aspek bertanya mengapa?. Kondisi ini terjadi karena model dan media pembelajaran yang digunakan selama ini tidak memberikan kesempatan bagi siswa untuk dapat mengembangkan keterampilan dalam berpikir kritis, sehingga siswa

3 cenderung hanya menerima materi dari guru, dan tidak mendapatkan kesempatan untuk belajar mandiri. Hal ini mengakibatkan siswa cepat lupa terhadap materi yang telah disampaikan. Metode pembelajaran yang biasanya digunakan untuk membelajarkan materi pokok sistem reproduksi pada manusia adalah metode ceramah, yaitu guru memberikan penjelasan melalui media power point, kemudian ditutup dengan pemberian tugas atau latihan. Keadaan ini tidak memberdayakan siswa untuk mau berpikir dan mampu berbuat untuk memperkaya pengalaman belajarnya (learning to do) dengan meningkatkan interaksi dengan lingkungannya, sehingga tidak akan bisa membangun keterampilan berpikir kritis, pemahaman, dan pengetahuannya terhadap dunia di sekitarnya (learning to how dan learning to know) (Kusumah, 2007:2). Sementara itu, materi sistem reproduksi manusia seringkali melibatkan mekanisme proses yang rumit dan struktur organ dengan bahasa latin yang sulit dipahami. Tanpa ada penjelasan guru melalui gambar, torso, video atau animasi, siswa akan kesulitan dalam mengenal dan membedakan bagianbagian organ reproduksi. Akibatnya proses pembelajaran yang berlangsung membosankan sehingga siswa kurang memahami materi dan sulit untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis. Hal ini dapat diminimalisir dengan animasi multimedia yang mengintegrasikan berbagai media menjadi satu. Setiap komponen media dapat merangsang satu atau lebih indra manusia (Dale dalam Idris, 2008: 10).

4 Menurut Jacson (dalam Machmudin, 2009:10) salah satu alternatif media yang dapat digunakan untuk meningkatkan penguasaan konsep dan keterampilan berpikir kritis siswa adalah animasi multimedia pembelajaran. Multimedia pembelajaran dapat memvisualisasi berbagai fakta, keterampilan, konsep, dan menampilkan gambar-gambar yang bergerak sesuai dengan kebutuhan. Animasi multimedia mempunyai kemampuan menyediakan lingkungan baru untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan mengembangkan pemahaman konseptual dalam berbagai konsep biologi (Gunawan, 2011:219),. Dalam penelitiian yang dilakukan oleh Goesma (2007:83), menunjukkan hal yang sama bahwa animasi multimedia dapat meningkatkan pemahaman konsep dan keterampilan berpikir kritis. Animasi multimedia adalah rangkaian teks, grafik dan gambar yang membentuk sebuah gerakan yang dilengkapi dengan suara. Animasi multimedia ini akan dapat digunakan dengan baik apabila disampaikan melalui model pembelajaran yang tepat, seperti model pembelajaran yang dapat melibatkan semua siswa secara aktif. Salah satu model pembelajaran yang sesuai adalah model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Pembelajaran kooperatif tipe STAD mempunyai titik tekan bahwa siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep yang sulit jika mereka saling berdiskusi dengan temannya. Dimana siswa diberi kesempatan untuk melakukan kolaborasi dan elaborasi dengan teman sebaya dalam bentuk diskusi kelompok untuk memecahkan suatu permasalahan. Sehingga dapat menumbuhkan kemampuan kerjasama, kreatif, berpikir kritis dan ada kemampuan untuk membantu teman (Arindawati, 2004: 83-84).

5 Fasilitas pembelajaran seperti infokus, VCD, televisi, dan lain sebagainya di SMP N 8 Bandar Lampung dinilai lengkap, akan tetapi pada saat pembelajaran Biologi khususnya pada Materi Pokok Sistem Reproduksi Manusia jarang sekali fasilitas-fasilitas tersebut digunakan. Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan studi eksperimen tentang pengaruh penggunaan animasi multimedia melalui model pembelajaran tipe STAD terhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada materi pokok sistem reproduksi manusia di SMP N 8 Bandar Lampung kelas IX. Dari studi eksperimen ini, diduga dengan menggunakan animasi multimedia melalui model pemebelajaran kooperatif tipe STAD dapat melatih keterampilan berpikir siswa pada materi pembelajaran sistem reproduksi. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diungkapkan diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Apakah ada pengaruh yang signifikan pada penggunaan animasi multimedia melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap keterampilan berpikir kritis siswa pada materi pokok sistem reproduksi pada manusia? 2. Bagaimana aktivitas belajar siswa yang menggunakan animasi multimedia melalui model pembelajaran tipe STAD pada materi pokok sistem reproduksi pada manusia?

6 3. Bagaimana tanggapan siswa tentang penggunaan animasi multimedia melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada materi pokok Sistem Reproduksi pada Manusia? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah tersebut, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1. Pengaruh penggunaan animasi multimedia melalui pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap keterampilan berpikir kritis siswa pada materi pokok sistem reproduksi pada manusia. 2. Aktivitas belajar siswa yang menggunakan animasi multimedia melalui pembelajaran kooperatif tipe STAD pada materi pokok Sistem Reproduksi pada Manusia. 3. Tanggapan siswa tentang penggunaan animasi multimedia melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada materi pokok Sistem Reproduksi pada Manusia. D. Kegunaan Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi: 1. Bagi guru a. Sebagai masukan bagi para guru untuk mendesain pembelajaran biologi yang diharapkan dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa. b. Sebagai salah satu alternatif pembelajaran yang dapat diterapkan.

7 2. Bagi siswa a. Memberikan pengalaman belajar yang berbeda dalam mempelajari materi pokok sistem reproduksi. b. Membiasakan siswa untuk bekerjasama dalam kelompok. c. Membiasakan siswa untuk melatih keterampilan berpikir kritis yang mereka miliki. 3. Bagi sekolah memberikan sumbangan yang bermanfaat dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran ditingkat SMP. 4. Bagi peneliti a. dapat lebih memahami tentang penggunaan media dan model pembelajaran yang tepat untuk suatu pembelajaran. b. dapat memahami tentang animasi multimedia dan model pembelajaran kooperatif tipe STAD sebagai alternatif pembelajaran. c. memberikan manfaat yang besar berupa pengalaman yang menjadi bekal untuk menjadi calon guru yang profesional untuk perbaikan pembelajaran pada masa yang akan datang. E. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah : a. Siswa yang menjadi subyek penelitian ini adalah siswa kelas IX a dan IX b semester ganjil SMP N 8 Bandar Lampung. b. Materi pokok dalam penelitian ini adalah sistem reproduksi pada manusia.

8 c. Animasi multimedia adalah seperangkat alat bantu mengajar yang digunakan oleh guru atau pendidik yang mempunyai bentuk gambar dan mengeluarkan suara secara simultan (Yadissetya, 2007:1). d. Pembelajaran model koooperatif tipe STAD merupakan salah satu pembelajaran kooperatif yang diterapkan untuk menghadapi kemampuan siswa yang heterogen. Di dalamnya siswa diberi kesempatan untuk melakukan kolaborasi dan elaborasi dengan teman sebaya dalam bentuk diskusi kelompok untuk memecahkan suatu permasalahan. (Arindawati, 2004: 83-84). e. Kemampuan berpikir kritis yang diperoleh dari hasil pretest dan postes pada Materi Pokok Sistem Reproduksi Pada Manusia. f. Indikator keterampilan berpikir kritis siswa yang diukur dalam penelitian ini meliputi: (1) Mengidentifikasi atau memformulasikan kriteria jawaban yang mungkin, (2) Mencari persamaan dan perbedaan, (3) Keterampilan memberikan alasan, (4) Menggeneralisasi, dan (5) Memilih kriteria yang mungkin sebagai solusi permasalahan g. Peningkatan keterampilan berpikir kritis yang dihitung dengan menggunakan N-gain. h. Aktivitas belajar siswa yang diamati pada saat diskusi dan presentasi adalah : 1) mengemukakan pendapat/ ide, 2) melakukan kegiatan diskusi, 3) menjawab pertanyaan, dan 4) mengajukan pertanyaan.

9 F. Kerangka Pikir Biologi adalah kajian tentang alam kehidupan nyata, objek yang menjadi bahan kajiannya adalah hal-hal yang nyata pula. Oleh karena itu membelajarkan biologi sebaiknya menggunakan media dan model pembelajaran yang mendekatkan siswa kepada alam dan objek-objek nyata. Dalam pengajaran biologi, ketika perangkat penunjang kegiatan telah tersedia, masih mungkin terdapat sejumlah kendala sehingga proses pembelajaran tidak berjalan seperti yang diharapkan. Kendala-kendala tersebut misalnya karena prosesnya yang terlalu lama atau terlalu singkat sehingga sulit diamati. Seperti telah diungkapkan sebelumnya bahwa pembelajaran akan lebih bermakna apabila siswa mengamati objek nyata. Materi pokok sistem reproduksi pada manusia adalah materi yang memerlukan pengelolaan yang baik dalam penyajian, sebab menyangkut tentang organ-organ dan prosesproses yang berada dalam tubuh yang objeknya sulit untuk diamati secara langsung oleh siswa. Oleh karena itu sangat diperlukan adanya alat bantu dalam mengajar yaitu salah satunya dengan menggunakan animasi multimedia. Animasi multimedia ini akan dapat digunakan dengan baik apabila disampaikan dengan model pembelajaran yang tepat, seperti model pembelajaran koperatif yang dapat melibatkan semua siswa secara aktif. Salah satu model pembelajaran kooperatif yang sesuai adalah model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Melalui animasi multimedia yang dipadukan dengan model pembelajaran kooperattif tipe STAD diharapkan

10 dapat berpengaruh terhadap keterampilan berpikir kritis siswa pada materi pokok sistem reproduksi. Hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat ditunjukan pada bagan dibawah ini : X Y Keterangan : X : animasi multimedia yang disampaikan melalui model STAD Y : keterampilan berpikir kritis siswa. Gambar 1. Hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat G. Hipotesis Penelitian Hipotesis statistik dalam penelitian ini adalah: 1. H 0 = Tidak ada pengaruh yang signifikan dari penggunaan animasi multimedia melalui model STAD dalam pembelajaran biologi terhadap keterampilan berpikir kritis siswa. H 1 = Ada pengaruh yang signifikan dari penggunaan animasi multimedia melalui model STAD dalam pembelajaran biologi terhadap keterampilan berpikir kritis siswa.