PERANCANGAN INVERTER SATU FASA LIMA LEVEL MODIFIKASI PULSE WIDTH MODULATION

dokumen-dokumen yang mirip
Desain Inverter Tiga Fasa dengan Minimum Total Harmonic Distortion Menggunakan Metode SPWM

BAB I PENDAHULUAN. Inverter merupakan suatu rangkaian elektronik yang berfungsi sebagai

Politeknik Elektronika Negeri Surabaya ITS Kampus ITS Sukolilo Surabaya

BAB III METODE PENELITIAN

Pengaruh Bentuk Gelombang Pembawa Terhadap Harmonisa pada Inverter Satu Fasa

BAB II LANDASAN TEORI

Desain dan Simulasi Konverter Buck Sebagai Pengontrol Tegangan AC Satu Tingkat dengan Perbaikan Faktor Daya

BAB I PENDAHULUAN. sumber energi tenaga angin, sumber energi tenaga air, hingga sumber energi tenaga

Faisyal Rahman et al., Pengendalian Tegangan Inverter 3 Fasa... 12

Penggunaan Filter Daya Aktif Paralel untuk Kompensasi Harmonisa Akibat Beban Non Linier Menggunakan Metode Cascaded Multilevel Inverter

Materi 5: ELEKTRONIKA DAYA (2 SKS / TEORI) SEMESTER 106 TA 2016/2017 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA

Konverter DC/AC (Inverter) Multilevel

BAB I PENDAHULUAN V = IR P = IV = I (2) R

RANCANG BANGUN PENYEARAH AC TO DC RESONANSI SERI DENGAN ISOLASI TERHADAP FREKUENSI TINGGI

ANALISIS INVERTER SATU FASA PADA KONFIGURASI MASTER-SLAVE

PEMANFAATAN ENERGI MATAHARI MENGGUNAKAN SOLAR CELL SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF UNTUK MENGGERAKKAN KONVEYOR

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah rectifier, converter, inverter, tanur busur listrik, motor-motor listrik,

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN ANALISA. Pada bab ini akan dibahas hasil pengujian dan analisa dari system buck chopper

Rancang Bangun Inverter Tiga Phasa Back to Back Converter Pada Sistem Konversi Energi Angin

ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO

PERENCANAAN INVERTER PWM SATU FASA UNTUK PENGATURAN TEGANGAN OUTPUT PEMBANGKIT TENAGA ANGIN

KONVERTER TEGANGAN JALA-JALA SATU FASA KE TIGA FASA (Aplikasi Untuk Alat Pengajaran SMK di Rural Area)

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi konverter elektronika daya telah banyak digunakan pada. kehidupan sehari-hari. Salah satunya yaitu dc dc konverter.

Perancangan Dan Realisasi Converter Satu Fasa untuk Baterai Menjalankan Motor AC 1 Fasa 125 Watt

PENGATURAN KECEPATAN DAN POSISI MOTOR AC 3 PHASA MENGGUNAKAN DT AVR LOW COST MICRO SYSTEM

Dielektrika, [P-ISSN ] [E-ISSN X] 127 Vol. 4, No. 2 : , Agustus 2017

Analisa dan Pemodelan PWM AC-AC Konverter Satu Fasa Simetri

Perancangan dan Analisis Back to Back Thyristor Untuk Regulasi Tegangan AC Satu Fasa

BAB III DESAIN BUCK CHOPPER SEBAGAI CATU POWER LED DENGAN KENDALI ARUS. Pada bagian ini akan dibahas cara menkontrol converter tipe buck untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Konverter elektronika daya merupakan suatu alat yang mengkonversikan

Perancangan Inverter Sinusoida 1 Fasa dengan Aplikasi Pemrograman Rumus Parabola dan Segitiga Sebagai Pembangkit Pulsa PWM

Analisis Kinerja Motor Arus Searah Dengan Menggunakan Sistem Kendali Modulasi Lebar Pulsa. Sudirman S.*

Rancang Bangun Interleaved Boost Converter Berbasis Arduino

Desain dan Analisis Inverter Satu Fasa dengan Menggunakan Metode SPWM Berbasis Arduino

Elektronika Daya dan Electrical Drives. AC & DC Driver Motor

BAB III PERANCANGAN SISTEM

MENGHILANGKAN DISTORSI YANG DISEBABKAN PEMBEBANAN NONLINIER RANGKAIAN RL, RC DAN RLE

POLITEKNIK NEGERI MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. Tenaga listrik memegang peranan yang penting dalam industri. Pada aplikasi

INVERTER MODULASI LEBAR PULSA SINUSOIDA. BERBASIS dspic 30F4012

Alexander et al., Perancangan Simulasi Unjuk Kerja Motor Induksi Tiga Fase... 1

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. ini terlihat dengan semakin banyaknya penggunaan peralatan elektronik baik pada

PERANCANGAN ZERO VOLTAGE SWITCHING BUCK CONVERTER DENGAN BEBAN RESISTIF BERVARIASI DAN SEBAGAI CATU DAYA UNTUK MOTOR ARUS SEARAH

PERANCANGAN DAN REALISASI INVERTER MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATMEGA168

Pemodelan Konverter AC DC Tiga Fasa Dua Arah Pada Sepeda Listrik Menggunakan Metode SPWM

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 6 NO. 2 September 2013

Sistem Perbaikan Faktor Daya Pada Penyearah Diode Tiga Phasa Menggunakan Hysteresis Current Control

1 BAB I PENDAHULUAN. terbarukan hanya sebesar 5.03% dari total penggunaan sumber energi nasional.

BAB II DASAR TEORI 2.1. Teori Catu Daya Tak Terputus

Pelatihan Sistem PLTS Maret 2015 PELATIHAN SISTEM PLTS INVERTER DAN JARINGAN DISTRIBUSI. Rabu, 25 Maret Oleh: Nelly Malik Lande

KAJIAN TAPIS DAYA AKTIF PARALEL DENGAN MENGGUNAKAN INVERTER BERTINGKAT SEBAGAI METODE PERBAIKAN ARUS SUMBER

KONVERTER ELEKTRONIKA DAYA UNTUK PEMAKAIAN TENAGA LISTRIK PADA BEBAN LISTRIK STATIS DAN LISTRIK DINAMIS

Suplai Dc Terpisah Untuk Multilevel Inverter Satu Fase Tiga Tingkat Menggunakan Buck Converter

PENGATURAN DAYA AKTIF PADA UNIFIED POWER FLOW CONTROLLER (UPFC) BERBASIS DUA KONVERTER SHUNT DAN SEBUAH KAPASITOR SERI

Pemodelan Sistem Kontrol Motor DC dengan Temperatur Udara sebagai Pemicu

RANCANG BANGUN SWITCHING EMULATOR PSIM UNTUK AKTUALISASI SOFTWARE KE HARDWARE MENGGUNAKAN JAVA UNTUK APLIKASI INVERTER 1 FASA SKRIPSI.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dan penulisan laporan tugas akhir dilakukan di Laboratorium

Inverter Multi Level Tipe Jembatan Satu Fasa Tiga Tingkat Dengan Mikrokontroler AT89S51

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan permasalahan kualitas daya. Komponen power

ANALISIS HARMONISA YANG DIHASILKAN CYCLOCONVERTER DENGAN BERBAGAI PARAMETER

DESAIN SISTEM INVERTER DAN SWITCHING PADA UPS (UNINTERUPTABLE POWER SUPPLY) BERBASIS MIKROKONTROLER AT89C51

KENDALI KECEPATAN MOTOR INDUKSI SATU FASA PADA V/F KONSTAN DENGAN INVERTER SPWM BERBASIS FPGA ALTERA ACEX1K

Perancangan dan Simulasi Full Bridge Inverter Lima Tingkat dengan Dual Buck Converter Terhubung Jaringan Satu Fasa

UNINTERRUPTIBLE POWER SUPPLY MENGGUNAKAN INVERTER PWM 3 LEVEL. oleh Roy Kristanto NIM :

Perancangan dan Simulasi Full Bridge Inverter Lima Tingkat dengan Dual Buck Converter Terhubung Jaringan Satu Fasa

harmonisa, filter pasif, full bridge dc-dc converter 1. Pendahuluan

ANALISIS FILTER SERI-PARALEL DALAM RANGKAIAN INVERTER FREKUENSI TINGGI PENAIK TEGANGAN

DESAIN DAN IMPLEMENTASI INVERTER SATU PHASA 500 V.A. Habibullah 1 Ari Rizki Ramadani 2 ABSTRACT

PENGATURAN TEGANGAN DAN FREKUENSI GENERATOR INDUKSI MENGGUNAKAN VSI UNTUK SISTEM TIGA FASA EMPAT KAWAT

PEMANFAATAN IC MEMORI TERPROGRAM UNTUK MENGENDALIKAN INVERTER 3 FASA

RANCANG BANGUN INVERTER 3 FASA UNTUK PENGATURAN KECEPATAN MOTOR INDUKSI

Andriani Parastiwi. Kata-kata kunci : Buck converter, Boost converter, Photovoltaic, Fuzzy Logic

Rancang Bangun Inverter Satu Fasa Menggunakan Teknik High Voltage PWM (Pulse Width Modulation)

BAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. Dalam system tenaga listrik, daya merupakan jumlah energy listrik yang

DAFTAR GAMBAR. Magnet Eksternal µt Gambar Grafik Respon Daya Output Buck Converter dengan Gangguan Medan

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir dilaksanakan pada bulan Februari 2014 hingga Januari

RANCANG BANGUN CATU DAYA TENAGA SURYA UNTUK PERANGKAT AUDIO MOBIL

Simulasi dan Analisis Inverter 3-Fasa dengan Sumber Referensi Tegangan pada Jala-jala PLN

NAMA :M. FAISAL FARUQI NIM : TUGAS:ELEKTRONIKA DAYA -BUCK CONVERTER

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

DESAIN DAN IMPLEMENTASI PENYEARAH MODULASI LEBAR PULSA DENGAN MODULASI DELTA

DC-DC Step-Up Converter Rasio Tinggi Kombinasi Charge Pump dan Boost Converter untuk Catu Daya Motor Induksi pada Mobil Listrik

Rancang Bangun AC - DC Half Wave Rectifier 3 Fasa dengan THD minimum dan Faktor Daya Mendekati Satu menggunakan Kontrol Switching PI Fuzzy

PERANCANGAN MULTILEVEL BOOST CONVERTER TIGA TINGKAT UNTUK APLIKASI SEL SURYA

Perancangan Inverter Satu Fasa PWM dengan Teknik Eliminasi Harmonisa

PEMANFAATAN MIKROKONTROLER AT89S52 UNTUK MENGENDALIKAN MULTILEVEL INVERTER TUJUH LEVEL

BAB I 1. BAB I PENDAHULUAN

Materi 3: ELEKTRONIKA DAYA (2 SKS / TEORI) SEMESTER 106 TA 2016/2017 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA

Inverter Satu Fase dengan Pola Penyaklaran SPWM

I. Voltage Source Inverter (VSI) II. Metode PWM. A. Six-Step VSI B. Pulse-Width Modulated VSI. A. Sinusoidal PWM

Rancang Bangun Rangkaian AC to DC Full Converter Tiga Fasa dengan Harmonisa Rendah

REALISASI KONVERTER DC-DC TIPE PUSH-PULL BERBASIS IC TL494 DENGAN UMPAN BALIK TEGANGAN

INVERTER SATU FASA GELOMBANG PENUH SEBAGAI PENGGERAK POMPA AIR DENGAN KENDALI DIGITAL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

PENGESAHAN. Laporan tugas akhir dengan judul Perancangan Kontrol PI dengan Pendekatan Orde Satu Untuk

INVERTER MULTI LEVEL TIPE JEMBATAN SATU FASA TIGA TINGKAT DENGAN MIKROKONTROLER AT89S51. A. Warsito, M. Facta, E. Aptono. T.Y *)

BAB III PERANCANGAN ALAT. Dalam perancangan dan realisasi alat pengontrol lampu ini diharapkan

Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan IV 2016 ISBN Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Transkripsi:

Jurnal Teknologi Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : 86 9479 PERANCANGAN INVERTER SATU FASA LIMA LEVEL MODIFIKASI PULSE WIDTH MODULATION Benriwati Maharmi Jurusan Teknik Elektro, Sekolah Tinggi Teknologi Pekanbaru (STTP) JL. Dirgantara, No. 4, Arengka Raya Kota Pekanbaru, Riau 889, Indonesia Email: benriwati @sttp-yds.ac.id Abstrak -Energi baru dan terbarukan merupakan salah satu alternatif sumber energy, seperti pembangkit listrik tenaga surya. Energi surya dimanfaatkan dengan menggunakan sel surya yang menghasilkan energi listrik berupa arus searah (Direct Current/DC). Supaya energi listrik bisa digunakan untuk beban arus bolak balik (Alternating Current/AC) maka dibuatlah inverter yang berfungsi mengkonversikan tegangan dan arus searah menjadi tegangan dan arus bolak balik. Hasil pengkonversian pada inverter konvensional biasanya menimbulkan nilai harmonisa yang bisa menyebabkan terjadinya gangguan dan kerusakan pada piranti listrik. Untuk mengurangi harmonisa maka dirancanglah inverter satu fasa lima level dengan modifikasi Pulse Width Modulation (PWM). Rancangan inverter satu fasa lima level dengan modifikasi Pulse Width Modulation diharapkan dapat menghasilkan tegangan dan arus keluaran yang relatif konstan dengan nilai harmonisa yang kecil sehingga aman digunakan untuk berbagai macam peralatan elektronik. Inverter hasil rancanganan jika dihubungkan dengan perangkat sel surya dan accumulator, bisa digunakan sebagai sumber energi listrik (energi alternatif) jika sewaktu-waktu listrik PLN mati dan juga dapat digunakan di daerah yang belum ada listrik PLN sebagai sumber energi listrik. Kata kunci: Inverter Lima Level; Satu Fasa; Sinusoidal; Pulse Width Modulation; Perancangan. PENDAHULUAN Perbandingan kebutuhan energi listrik tidak sebanding dengan energi listrik yang tersedia sehingga mengakibatkan tidak semua kebutuhan akan energi listrik terpenuhi. Berdasarkan konsumsi listrik disemua sektor cenderung akan meningkat terus setiap tahunnya dengan laju pertumbuhan 9% per tahun [1]. Akibat kurangnya ketersediaan energi listrik ini memicu banyak pihak melakukan penelitian untuk mencari sumber energi baru dan terbarukan untuk memenuhi kebutuhan energi. Berdasarkan BPPT (14) [1], pemanfaatan energi terbarukan masih relatif kecil karena tingginya biaya investasi dan kurangnya pengetahuan dalam mengadaptasi fasilitas energi terbarukan. Salah satu sumber energi terbarukan yang berpotensi dimanfaatkan di Indonesia adalah energi surya. Energi surya tersedia hampir merata sepanjang tahun di Indonesia dengan intensitas radiasi rata-rata 4.8 kwh/m per hari []. Energi surya dimanfaatkan dengan menggunakan sel surya yang menghasilkan energi listrik berupa arus searah (Direct Current/DC), dapat disimpan pada accumulator dan juga dapat dimanfaatkan secara langsung. Untuk aplikasi beban DC sel surya hanya memerlukan regulator sesuai dengan suplai tegangan yang diperlukan beban, sedangkan untuk beban AC sel surya memerlukan inverter untuk mengkonversi tegangan DC menjadi tegangan AC sesuai dengan suplai tegangan yang diperlukan beban. Energi listrik yang dihasilkan sel surya masih berupa tegangan dan arus DC. Sedangkan kebanyakan alat-alat elektronik yang digunakan pada jaringan listrik adalah tegangan dan arus AC. Maka diperlukan konverter yang dapat mengkonversi tegangan dan arus DC ke tegangan dan arus AC. Supaya tegangan dan arus AC yang dihasilkan konstan (tidak merusak alat-alat elektronik) diperlukan pengaturan keluaran inverter sesuai dengan kebutuhan seperti pengaturan tegangan atau arus yang konstan. Kebanyakan rangkaian inverter yang ada dipasaran dan umum diteliti adalah mengkonversi listrik DC menjadi AC yang berbentuk gelombang persegi (square wave). Rangkaian inverter yang menghasilkan gelombang persegi memiliki beberapa kelemahan, sehingga berpotensi merusak alatalat elektronik (tegangan tidak stabil). Berdasarkan penelitian Hahn [3], banyak penelitian inverter menggunakan Pulse Width Vol. 8 No.1 Januari 17 4

Jurnal Teknologi Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : 86 9479 Modulation (PWM). Namun, PWM mempunyai lebar pulse yang harus dibuat bervariasi sesuai dengan amplitudo gelombang sinus sehingga membutuhkan sirkuit kontrol dan switching berkecepatan tinggi [4]. Jadi inverter yang menghasilkan keluaran PWM adalah rumit dan mempunyai rugi-rugi switching [3]. Untuk mengurangi kelemahan ini, dilakukan penelitian merancang inverter satu fasa lima level Pulse Width Modulation yang akan memberikan nilai harmonik yang kecil. Paper ini bertujuan merancang inverter satu fasa lima level dengan Pulse Width Modulation. TINJAUAN PUSTAKA.1. Inverter Inverter digunakan untuk mengubah tegangan input DC menjadi tegangan AC. Keluaran inverter dapat berupa tegangan yang dapat diatur dan tegangan yang tetap. Sumber tegangan input inverter dapat menggunakan battery, tenaga surya, atau sumber tegangan DC yang lain. Phogat [5] dan Ismail et al [6] membagi inverter atas 3 tipe, yaitu: bridge inverters, series inverters dan parallel inverter. Bridge inverters dikelompokkan menjadi inverter jembatan/ setengah gelombang dan inverter jembatan/gelombang penuh. Inverter Setengah Jembatan [6] Inverter setengah gelombang dapat dijelaskan melalui Gambar 1. Saklar K1 dan K, ON- OFF secara bergantian. Pada saat K1 ON, arus mengalir dari E/ (+) ke K1, ke beban B-A, ke E/ (-), sedangkan K dalam keadaan terbuka. Gambar 1. (a) Inverter Setengah Jembatan Satu Fasa, (B) Sinyal Gelombang Keluaran Pada waktu K ON sedangkan K1 terbuka, maka arus dari E/ (+) ke beban A-B ke K ke E/ (-). Dengan demikian dalam satu periode ini beban merasakan adanya arus yang mengalir dalam dua arah (bolak-balik). Besarnya tegangan pada beban adalah: 1 Veff = V dt T π 1 E = dt T π 1 E Veff = T Veff 1 E = π dt ( π ) Veff = Jadi: E E Veff = (1) Jika saklar K1 dan K di ganti dengan suatu saklar elektronik yang dapat memenuhi kriteria di atas, misalnya dengan sebuah thyristor yang di paralel dengan dioda. Maka rangkaian inverter segi empat setengah jembatan dapat dilihat pada Gambar. Vol. 8 No.1 Januari 17 5

Jurnal Teknologi Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : 86 9479 Gambar. Inverter Segi Empat Setengah Jembatan dengan Menggunakan Saklar Elektronik Dari Gambar dapat dilihat, saat T1 menutup, tetapi arus masih negatif, maka arus akan mengalir melalui dioda D1. Dioda tidak akan pernah dialiri arus jika bebannya resitif murni. Dalam praktek, beban resitif murni tidak pernah ada sehingga dioda yang terhubung paralel dengan saklar selalu diperlukan. Inverter Jembatan Penuh [6] Rangkaian inverter jembatan/gelombang penuh satu fasa atau H-bridge inverter dapat dijelaskan melalui Gambar 3. Prinsip kerjanya: saklar K1 dan K4 ON OFF secara bersamasama dan demikian juga saklar K dan K3. Gambar 3. (a) Rangkaian Inverter Segi Empat Jembatan Penuh, (b) Sinyal Gelombang Keluaran Saat K1, K4 ON dan K, K3 OFF, maka arus akan mengalir dari sumber tegangan E (+) ke K1 lalu ke beban A-B ke K4 ke E(-). Pada saat saklar K, K3 ON dan K1, K4 OFF, maka arus akan mengalir dari sumber tegangan E(+) ke K ke beban A-B ke K3 ke E (-) dengan demikian untuk satu perioda ini beban dialiri arus dalam dua arah (arus bolak-balik). Besarnya tegangan pada beban adalah: π 1 veff = v( t) dt T ) 1 = T π π E dt + π E dt 1 = T πe = π veff = E Jadi : Veff = E ( ) [ E π + E π E π ] Jika saklar K1, K, K3 dan K4 diganti dengan komponen (saklar) elektronik yang memenuhi kriteria di atas, misalnya menggunakan MOSFET, maka inverter segi empat jembatan penuh dapat dilihat pada Gambar 4. Vol. 8 No.1 Januari 17 6

Jurnal Teknologi Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : 86 9479 Gambar 4. Rangkaian Konvensional Inverter Segi Empat Jembatan Penuh [7] Inverter Lima Level PWM Satu Fasa [8-9] Konfigurasi five level PWM inverter satu fasa diperlihatkan pada Gambar 5a. Penambahan satu transistor switching dan empat dioda pada conventional inverter satu fasa dan terhubung center-tap pada sumber DC, menjadi perubahan yang nantinya akan memberikan output dengan harmonic yang rendah. Inverter ini akan bekerja dalam bentuk 1 tahap switching dan lima bentuk pulsa switcing yang akan diimplementasikan pada inverter ini diperlihatkan pada Gambar 5b. (a) (b) Gambar 5.(a) Konfigurasi Inverter Lima Level PWM Satu Fasa. (b). Pola Switching Inverter Lima Level PWM Satu Fasa. Perancangan Inverter Satu Fasa Lima Level Modifikasi Pulse Width Modulation Inverter multi level merupakan susunan multi level menghasilkan gelombang tegangan beberapa inverter yang dirangkai secara dengan distorsi harmonisa yang kecil. bertingkat (cascade). Rodriguez et al [1] Berdasarkan [1] menyatakan bahwa menyatakan bahwa inverter yang terdiri dari penggunaan metoda pengontrolan komponen Vol. 8 No.1 Januari 17 7

Jurnal Teknologi Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : 86 9479 switching dapat mengendalikan frekuensi, fase, dan amplitude gelombang yang di inginkan. Dengan mengadopsi metoda tersebut, untuk penelitian ini dirancang inverter multi level (lima tingkat) satu fasa menggunakan sistem switching. Inverter yang akan dibuat untuk penelitian ini, dengan mengabungkan full-bridge inverter satu fasa dengan menambah satu sistem switching yang terhubung dengan sumber DC. Blok diagram penelitian seperti terlihat pada Gambar 6. Sumber DC/ Accumulator Inverter Lima Level Satu Fasa Beban Gate Drive DSP PWM Gambar 6. Diagram Blok Rangkaian Rancangan Inverter Lima Level Satu Fasa HASIL DAN DISKUSI Blok Pulse Width Modulation (PWM) Teknik modulasi PWM dalam perancangan berfungsi untuk menghasilkan Pulse Width modulasi yang berfungsi sebagai sinyal switching yang menjadi input pada gate MOSFET pada inverter satu phasa lima level. Sinyal switching PWM dirancang pada komputer dengan software code composer studio V6. Sinyal PWM yang dibangkitkan oleh software menghasilkan keluaran berupa gelombang persegi dalam bentuk sinyal digital. Sinyal digital PWM yang termodifikasi ini akan dimasukkan ke dalam digital input port di modul kit DSP TMSF8355, sisi output akan dihubungkan dengan gate drive. Sinyal PWM yang dirancang menggunakan software code composer studio V6 diharapkan hasilnya menyerupai hasil PWM pada simulasi menggunakan software PSIM. Dalam teknik PWM ini sinyal gate dibangkitkan dengan sinyal referensi sinusoidal dengan gelombang pembawa triangular. Pada simulasi yang menggunakan software PSIM, rangkaian sistem PWM dirancang dengan rangkaian digital seperti pada Gambar 7. Vol. 8 No.1 Januari 17 8

Jurnal Teknologi Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : 86 9479 Sistem PWM yang dibentuk menggunakan simulasi PSIM menghasilkan sinyal S1, S, S3, S4 dan S5 yang akan menjadi sinyal gate.8.4.8.4.8.4.8.4.8.4 VS1 VS VS3 VS4 VS5 Gambar 7. Rangkaian Digital PWM pada inverter lima level seperti pada Gambar 8...4.6.8.1 Time (s) Gambar 8. Sistem PWM pada Sinyal Gate Inverter Lima Level Blok Gate Drive Rangkaian gate drive dibangun menggunakan IC HCPL 31-E, converter DC to DC Vol. 8 No.1 Januari 17 9

Jurnal Teknologi Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : 86 9479 NMA515SC dan capasitor 1 NF. Dimana tegangan gate harus lebih tinggi dari tegangan drain, sehingga dibutuhkan driver MOSFET untuk memicu gate pada sisi MOSFET. Pada penelitian ini lima buah driver MOSFET digunakan untuk memicu kelima gate MOSFET pada inverter satu phasa lima level yang dirancang. Adapun rangkaian gate drive dapat dilihat pada Gambar 9. Gambar 9. Circuit Gate Drive Blok Inverter Satu Fasa Lima Level Konfigurasi yang digunakan pada perancangan ini menggunakan MOSFET dimana drain dihubungkan dengan sumber DC sedangkan gate MOSFET dihubungkan dengan Rangkaian gate drive. Rangkaian inverter satu fasa lima level dirancang dengan rangkaian inverter jembatan/gelombang penuh satu fasa Vout dan penambahan satu MOSFET dan empat dioda yang dihubungkan antara sumber DC. MOSFET yang digunakan adalah type IRFP46 sebanyak lima buah MOSFET. Dari hasil rancangan yang dibuat diharapkan hasil output tegangan dan arus inverter satu fasa lima level berupa gelombang seperti hasil simulasi PSIM seperti Gambar 1. 15 1 5-5 -1-15..4.6.8.1 Time (s) Vol. 8 No.1 Januari 17 3

Jurnal Teknologi Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : 86 9479 I1 4 - -4..4.6.8.1 Time (s) Gambar 1. Gelombang Tegangan dan Arus Inverter Satu Fasa Lima Level KESIMPULAN Inverter konvensional biasanya menimbulkan nilai harmonisa yang bisa menyebabkan terjadinya gangguan dan kerusakan pada piranti listrik. Dalam penelitian ini dirancang sebuah inverter lima level sehingga menghasilkan gelombang tegangan dengan distorsi harmonisa yang kecil. Namun, rangakaian inverter perlu dikontrol supaya frekuensi, fase, dan amplitude gelombang yang diinginkan bisa dikendalikan. Rancangan inverter menggunakan metoda pengontrolan dengan menambahkan komponen switching. Inverter yang dirancang dengan type inverter full-bridge satu fasa dengan satu sistem switching dibagian depan yang terhubung dengan sumber DC. Dengan menggunakan modifikasi Pulse Width Modulation (PWM) maka nilai harmonisa akan kecil dan menghasilkan tegangan dan arus keluaran yang relatif konstan. Sehingga, rancangan inverter satu fasa lima level ini aman digunakan untuk berbagai macam peralatan elektronik. DAFTAR PUSTAKA [1] BPPT (14). Outlook Energi Indonesia 14, Editor: A. Sugiyono, Anindhita, M.S. Boedoyo & Adiarso, Pusat Teknologi Pengembangan Sumber daya Energi (PTPSE), Jakarta. 14. [] Lubis, A. Energi terbarukan dalam pembangunan berkelanjutan, Jurnal Teknik Lingkungan, Vol.8, No., Pages 155-16. 7. [3] Hahn, J.H. Modified Sine-Wave Inverter Enhanced, Power Electronics Technology, Pages -. 6. [4] Gutierrez, M.J.M., F. Perez-Hidalgo, F. Vargas-Merino, J R. Heredia-Larrubia. Pulse width modulation technique with harmonic injection and frequency modulated carrier: formulation and application to an induction motor, IET Electric Power Applications, Vol.1,No.5, Pages 714-76. 7. [5] Phogat, S. Analysis of single-phase SPWM inverter, International Journal of Science and Research (IJSR), Vol.3, No.8, Pages 1793-1798. 14. [6] Ismail, B., S. Taib, R.M. Saad, M. Isa, C.M. Hadzer. Development of a single phase SPWM microcontroller-based inverter, First International Power and Energy Coference, Putrajaya, Malaysia, Pages 437-44. 6. [7] Camur, S., Arifoglu, B., Beser, E. K. & Beser, E. A. Novel Topology for Single-Phase Five-Level Inverter Compared with H-Bridge Inverter, In International Symposium on Power Electronics, Electrical Drives, Automation and Motion (SPEEDAM) 6, IEEE, Pages 556-56. 6. [8] Park, S.J., Kang, F.S., Lee, M.H., and Kim, C.U. A New Single-Phase Five-Level PWM Inverter Employing a Deadbeat Control Scheme, IEEE Transactions on power electronics Vol. 18(3), Pages 831-843. 3. [9] Wang, C.M. A novel single-stage fullbridge buck-boost inverter, Applied Power Electronics Conference and Exposition, Eighteenth Annual IEEE, Vol.1, Pages 51-57. 3. [1] Rodriguez, J., Franquelo, L.G., Kouro, S., Leon, J.I., Portillo, R.C., Prats, M.A.M., Perez, M.A. Multilevel converters: an enabling technology for high-power applications. Proc. IEEE, Vol. 97(11), Pages 1786-1817. 9. Vol. 8 No.1 Januari 17 31