BE POSITIVE THD ANAK

dokumen-dokumen yang mirip
Beri tanda [v] pada statement di bawah ini yang sesuai dengan diri Anda saat ini. Jumlahkan tanda [v] pada masing-masing kolom.

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN. 1. Topik : Bangun karir dengan mengenal bakat

BAB II LANDASAN TEORI

APLIKASI ALAT BANTU PENENTU BAKAT DAN MINAT ANAK DENGAN MENGGUNAKAN METODE BAYES ABSTRAK

MEMAHAMI KECERDASAN MAJEMUK ANAK GUNA MENGOPTIMALKAN STRATEGI PEMBELAJARAN YANG SESUAI DENGAN PERKEMBANGANNYA MELALUI IDENTIFIKASI DINI

BAB I PENDAHULUAN. salah satu cara untuk mengubah sikap dan perilaku seseorang atau kelompok

MULTIPLE INTELEGENCY TERHADAP PERKEMBANGAN BELAJAR SISWA

PENDIDIKAN KHUSUS PUSAT KURIKULUM BALITBANG DIKNAS

Bagaimana? Apa? Mengapa?

PENDIDIKAN KHUSUS LANDASAN YURIDIS

BAB II KAJIAN TEORI. Kecerdasan atau inteligensi adalah kombinasi sifat-sifat manusia yang

Mengembangkan Bakat Anak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. Usia dini merupakan periode awal yang paling penting dan mendasar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

DIRJEN PMPTK DEPDIKNAS.R.I YAYASAN PENGEMBANGAN PEREMPUAN DAN ANAK AMRIHSAE

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara tidak

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial. Dalam perkembangannya yang normal,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses membantu mengembangkan dan. yang lebih baik, pendidikan ini berupa pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. Keluarga merupakan tempat pendidikan yang pertama dan terutama,

TINJAUAN PUSTAKA. seseorang dalam proses pembelajaran (Suparlan, 2004: 31). Di dunia

IDENTIFIKASI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DAN STRATEGI PEMBELAJARANNYA. Oleh Mardhiyah, Siti Dawiyah, dan Jasminto 1

ANAK BERBAKAT. Oleh: Euis Kurniati, S.Pd Jumát 21 mei 2004 Nara sumber di mq fm bandung

BAB I PENDAHULUAN. memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa. Pendidikan luar biasa

2015 PEMBELAJARAN TARI MELALUI STIMULUS GERAK BURUNG UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KINESTETIK PADA ANAK TUNAGRAHITA SEDANG DI SLB YPLAB LEMBANG

BAB I PENDAHULUAN. tumbuh kembang anak pada usia dini akan berpengaruh secara nyata pada

Menstimulasi Kecerdasan Kinestetik dan Musikal pada Anak-anak Prasekolah

BAB I PENDAHULUAN. Musik merupakan salah satu cabang seni yang mempunyai fungsi melatih

PENDIDIKAN KHUSUS & PENDIDIKAN LAYANAN KHUSUS

BAB I PENDAHULUAN. segala potensinya. Oleh sebab itu pendidikan harus diterima olah setiap warga negara,

BAB I PENDAHULUAN. pelajaran sains yang kurang diminati dan membosankan. Banyak siswa yang

PENDIDIKAN KHUSUS PUSAT KURIKULUM BALITBANG DIKNAS. DRS. MUHDAR MAHMUD.M.Pd

BAB I PENDAHULUAN. dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia. pesan-pesan konstitusi serta suasana dalam membangun watak bangsa (nation

BAB I PENDAHULUAN. buruknya masa depan bangsa. Jika sejak usia dini anak dibekali dengan

OPTIMALISASI KECERDASAN MAJEMUK DALAM PEMBELAJARAN LITERASI

: Peranan Orang Tua Dalam Mengembangkan Multiple Intelligences Anak : RIANI SETIAWATI NPM : Pembimbing : Dra. M.M Nilam W.

PENGEMBANGAN RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) BERBASIS MULTIPLE INTELLIGENCE. Oleh. Isniatun Munawaroh,M.Pd*)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Ada kecenderungan perbedaan kemampuan antara pria dan wanita dalam

BAB I PENDAHULUAN. Anak sebagai makhluk individu yang unik dan memiliki karakteristik yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh orang

Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Mata Pelajaran Seni Musik Sumber: KTSP 2006

MULTIPLE INTELLIGENCES DAN PERKEMBANGAN ANAK

BAB I PENDAHULUAN. Usia kanak-kanak yaitu 4-5 tahun anak menerima segala pengaruh yang diberikan

Adakah anda memiliki siswa yang bisa menciptakan seni visual yang indah?,

BAB I PENDAHULUAN. hiburan dan kebermanfaatan (pinjam istilah Horatio : dulce et utile). Melalui

PENERAPAN MULTIPLE INTELEGENSI DALAM KEGIATAN BELAJAR-MENGAJAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI

2015 PENGARUH LATIHAN ANGKLUNG TERHADAP PENGETAHUAN TANGGA NADA DIATONIS ANAK TUNAGRAHITA RINGAN DI SPLB-C YPLB CIPAGANTI KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. membantu mengembangkan seluruh potensi dan kemampuan fisik,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan modal dasar untuk menyiapkan insan yang

PP No 19 Tahun 2005 (PASAL 19, AYAT 1)

BAB I PENDAHULUAN. secara fisik. Anak Berkebutuhan Khusus dibagi ke dalam dua kelompok yaitu

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN MODEL PEMBELAJARAN DI LEMBAGA PAUD ISLAM TERPADU MUTIARA HATI BABAGAN KECAMATAN LASEM KABUPATEN REMBANG

BAB I PENDAHULUAN. keinginan orang tua untuk memberikan bimbingan belajar kepada anak-anaknya

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial di samping sebagai makhluk

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Undang-undang No.20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sempurna, dan Sempurnanya manusia ditandai

Adaptif. Adaptif dapat diartikan sebagai, penyesuaian, modifikasi, khusus, terbatas, korektif, dan remedial.

BAB I PENDAHULUAN. berkembang secara optimal. Berikut pernyataan tentang pendidikan anak usia

56. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

MENINGKATKAN POTENSI KECERDASAN ANAK MELALUI PENDEKATAN TEORI MULTIPLE INTELLIGENCE. Oleh Linda Kholidatunnur Abstrak

54. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunarungu (SDLB B) A. Latar Belakang

MEMAHAMI PSIKOLOGI PERKEMBANGAN ANAK BAGI PENGEMBANGAN ASPEK SENI ANAK USIA DINI Oleh: Nelva Rolina

BAB I PENDAHULUAN. terhadap apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan. Anak seolah-olah tidak

BERMAIN SEBAGAI SARANA PENGEMBANGAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI

MULTIPLE INTELLIGENCES (Kecerdasan Ganda)

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Taman Kanak-kanak merupakan salah satu bentuk

BAB I PENDAHULUAN. dan berfungsi untuk meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia. Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul sehingga nantinya akan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Salah satu tujuan bangsa Indonesia yang tertuang dalam pembukaan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. MAKNA 1. Seni dalam arti sempit = sesuatu yang dapat membentuk suatu penghayatan (keindahan, kegembiraan, empati, dll) yang bermakna bagi tiap indi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah hak asasi setiap warga negara. Oleh karena itu, pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Anak berkebutuhan khusus merupakan anak luar biasa yang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. guru. Diantaranya permasalahan yang dialami di Taman Kanak-Kanak. TK

PEMBELAJARAN DI TK AL AZHAR SOLO BARU DITINJAU DARI SUDUT PANDANG MULTIPLE INTELLIGENCES SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV ANALISIS KONSEP KECERDASAN MENURUT HOWARD GARDNER DAN PENERAPANNYA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. yang dikenal dengan istilah adolescence merupakan peralihan dari masa kanakkanak

ANAK BERBAKAT MATERI 6 MATA KULIAH DETEKSI DINI DALAM PERKEMBANGAN

BAB I PENDAHULUAN. masa depan. Perkembangan masyarakat dalam pendidikan sekarang banyak

BAB I PENDAHULUAN. mengikuti perkembangan tersebut. Berdasarkan perkembangan tersebut, baik

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG LATAR BELAKANG PENGADAAN PROYEK

BABI PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

ASESMEN PENDIDIKAN ASESMEN MEDIS ASESMEN SOSIOKULTURAL ASESMEN PSIKOLOGIS

BAB I PENDAHULUAN. yang dituangkan melalui instrumen atau suara dengan unsur dasar melodi,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang mendengarkan alunan musik selalu menggerak-gerakan anggota. Tuhan yang diberikan kepada seluruh manusia tanpa membedakan jenis

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan verbal - linguistik (cerdas kata-kata), logika matematika (cerdas angka), visual

PERSPEKTIF PENDIDIKAN BERKUALITAS BAGI ANAK

LAMPIRAN 1. INSTRUMEN PENELITIAN

58. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunanetra (SMPLB-A)

2015 STUD I D ESKRIPTIF PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PEND IDIKAN JASMANI D I SLB-A CITEREUP

BIMBINGAN PADA SISWA DENGAN HAMBATAN. Sosialisasi KTSP

Permasalahan Anak Usia Taman Kanak-Kanak Oleh: Nur Hayati, S.Pd PGTK FIP UNY

Transkripsi:

Oleh: Budi Hermawan

BE POSITIVE THD ANAK SEMUA ANAK CERDAS PADA BIDANGNYA MASING-MASING SETIAP ANAK BERBAKAT SEMUA ANAK UNIK DAN MERUPAKAN ORANG YANG SANGAT ISTIMEWA SEMUA ANAK MEMILIKI KEBUTUHAN YANG BERBEDA KEBERAGAMAN ANAK INI MERUPAKAN KEKAYAAN DI KELAS KITA

ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS PERMANEN Secara Tradisional disebut Anak penyandang Kecacatan Faktor penyebab awalnya Penyakit, mutasi gen atau muncul pada usia tertentu Merupakan kondisi menetap dan tdk dapat disembuhkan TEMPORER Merupakan kelompok anak yang tdk terkategori anak penyandang kecacatan Memiliki kebutuhan khusus yang diakibatkan oleh kondisi sosial ekonomi, bencana alam dan bencana sosial, terisolasi baik karena faktor geografis maupun sosial Anak ini tidak mengalami gangguan atau kelainan secara fisik dan mental

Anak Berkebutuhan Khusus Permanen TUNANETRA Totally Blind Buta Total Low vision masih memiliki sisa penglihatan TUNARUNGU Tuli (deafness) Sulit mendengar (hard of hearing) TUNAGRAHITA Ringan Sedang Berat Dan sangat berat

Lanjutan TUNA DAKSA Cerebral palsy (Gangguan fungsi Otak) Polio (gangguan pada tulang) TUNALARAS Gangguan emosi dan sosial Kesulitan berperilaku GABUNGAN Memiliki 2 atau lebih jenis hambatan

Lanjutan Autis Autisma Perilaku Autis Asperger

Lanjutan AD-HD ADHD ADD HDD

ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS SEMENTARA MASALAH EKONOMI ANAK KELUARGA MISKIN ANAK JALANAN DLL BENCANA ALAM TRAUMATIK PSIKOLOGIS KEHILANGAN KELUARGA TERISOLASI SUKU TERASING MAYARAKAT TERPENCIL DAN DI PERBATASAN

Keberagaman di dalam Kelas Bagaimana kita menangani hal ini? 1. Rangkul keberagaman Ketahuilah bahwa adalah normal untuk berebeda dan semua anak itu unik, memiliki perbedaan kemampuan, keterampilan/kecakapan dan kepribadian 2. Rangkul keberagaman Sadarilah bahwa keberagaman akan memperkaya kelas kita, sekolah kita bahkan masyarakat kita 3. Pikirkan kembali cara kita; mengelola kelas, mengajar siswa-siswa kita; mempertahankan lingkungan pembelajaran yang ramah, dan mengelola perilaku mereka 4. Evaluasi kembali harapan kita hargai bahwa setiap siswa belajar dengan cara yang berbeda, memliki perbedaan dalam mengawali (bawalah pengetahuan bermanfaat dari tempat tinggal mereka), belajar dengan kecepatan dan prestasi yang berbeda Maka harapan kita haruslah didasrkan pada kemampuan, kekuatan, kebutuhan, cita-cita dan kondisi mereka (Watterdal, 2006)

KECERDASAN ITU SEBENARNYA MAJEMUK LOGIS MATEMATIS BODILY KINESTETIK LINGUISTIK MUSIKAL SPASIAL NATURALIS INTERPERSONAL INTRAPERSONAL

Logis matematis Menghitung problem aritmetika Menikmati menggunakan bahasa komputer atau program software logika Mengajukan pertanyaan Dimana akhir alam semesta? atau mengapa langit biru? Ahli bermain catur dan permainan strategi lain Menjelaskan masalah secara logis Melakukan eksperimen untuk memahami sesuatu Suka memcahkan teka-teki atau permainan logika Suka menyusun kategori dan hirarki Mudah memahami sebab akibat Menyukai pelajaran Matematika dan IPA Apakah anak berkebutuhan khusus memiliki ciri-ciri tersebut?

Kinestetik Jasmani Berprestasi dalam bidang olahraga kompetitif di sekolah atau di masyarakat Bergerak-gerak ketika sedang duduk Terlibat dalam kegiatan fisik seperti berenang, bersepeda, hiking atau skateboard Perlu menyentuh sesuatu yang ingin dipelajari Menikmati melompat, lari, gulat, atau kegiatan serupa (jika berusia lebih tua, aktifitas dilakukannya dengan cara yang lebih tersamar) Memperlihatkan keterampilan dalam bidang kerajinan tangan seperti perkayuan, menjahit, mengukir atau memahat Pandai menirukan gerakan, kebiasaan, atau perilaku orang lain Menikmati pekerjaan dengan tanah liat, melukis dengan jari, atau kegiatan yg membuat kotor anggota badan Sangat menyukai kegiatan bongkar pasang benda

Linguistik Suka menulis kreatif di rumah Mengarang kisah khayal atau menuturkan lelucon dan cerita Sangat hafal nama, tanggal, tempat atau hal-hal kecil Menikmati membaca buku diwaktu senggang Mengeja kata-kata dengan mudah dan benar Menyukai pantun lucu dan permainan kata Mempunyai kosa kata Suka mengisi teka-teki silang atau melakukan permainan seperti scrabble Mempunyai kosakata yang luas untuk anak seusianya

Musikal Memainkan alat musik di rumah atau di sekolah Ingat melodi lagu Berprestasi sangat baik di pelajaran musik di sekolah Lebih bisa belajar dengan iringan musik Mengoleksi CD atau Kaset Bernyanyi untuk diri sendiri atau untuk orang lain Bisa mengikuti irama musik Mempunyai suara yang bagus untuk bernyanyi Peka terhadap bunyi-bunyi di sekitarnya Memberikan reaksi kuat terhadap berbagai jenis musik

Spasial Menonjol dalam kelas seni Memberikan gambaran visual yang jelas ketika sedang memikirkan sesuatu Mudah membaca peta, grafik dan diagram Menggambar sosok orang dan benda sesuai aslinya Senang melihat film, slide atau foto Menikmati teka-teki zigsaw, maze atau kegiatan visual lain Sering kelihatan melamun Membangun konstruksi tiga dimensi yang menarik Mencoret-coret di atas secarik kertas atau di buku tugas sekolah Lebih cepat memahami sesuatu melalui gambar daripada kata-kata

interpersonal Mempunyai banyak teman Banyak bersosialisasi di sekolah atau di lingkungan tempat tinggal Sangat mengenal lingkungannya Terlibat dalam kegiatan kelompok di luar lingkungan sekolah Berperan sebagai penengah keluarga Menikmati permainan kelompok Berempati besar terhadap perasaan orang lain Dicari sebagai pemecah masalah atau penasihat oleh teman-temannya Menikmati membantu/mengajari orang lain Tampak mempunyai bakat pemimpin

Intra personal Memperlihatkan sikap mandiri Bersikap realistis terhadap kekuatan dan kelemahannya Memberikan reaksi keras ketika membahas topik-topik kontroversial Bekerja dan belajar dengan baik seorang diri Mempunyai pandangan hidup yang lain dari pandamngan umum Belajar dari kesalahan masa lalu Dengan tepat mengekspresikan perasaannya Terarah pada pencapaian tujuan Terlibat dalam hobi atau proyek yang dikerjakan sendiri

Naturalis Akrab dengan hewan peliharaan Menikmati berjalan-jalan di alam terbuka atau ke kebun binatang atau museumsejarah alam Menunjukkan kepekaan terhadap tekstur alam Suka berkebun atau berada dekat kebun Menghabiskan waktu dekat aquarium, terarium, atau kehidupan alam lain Memperlihatkan kesadaran ekologis Yakin bahwa binatang punya hak sendiri Mencatat fenomena alam yang melibatkan hewan, tanaman, dan hal-hal sejenis Membawa pulang serangga, bunga, daun atau benda-benda alam lain untuk diperlihatka kepada anggota keluarga Memiliki pemahaman mendalam dalam topik-tpik yang melibatkan sistem kehidupan.

Tugas: Buat analisis kecerdasan anak-anak berkebutuhan khusus seperti tersebut di atas

ASESMEN DILAKUKAN TERHADAP DUA HAL VISIBLE ASPEK (KELAINAN YANG TERLIHAT) SEPERTI MISALNYA JENIS KECACATAN FISIK INVISIBLE ASPEK (KELAINAN YANG SULIT DILIHAT) DAPAT DILIHAT DARI BEBERAPA PERILAKU KHASNYA DAN BEBERAPA KARAKTERISTIKNYA.

ASPEK YG DIASESMEN FUNGSI PERILAKU ANAK (FISIK,SOSIAL, EMOSIONAL, KOGNITIF, KOMUNIKASI (TERMASUK BAHASA) DAN FUNGSI AKADEMIK LINGKUNGAN PENDIDIKAN ANAK (SOSIAL, FISIK DAN AKADEMIS) KETERAMPILAN-KETERAMPILAN / BATAS-BATAS PENGETAHUAN ANAK (CHILDREN MILESTONE KNOWLEDGE). PROSES DAN STRETEGI DALAM MENYELESAIKAN PERSOALAN YANG DIHADAPI (SKJORTEN, 1999).

MANFAAT ASESMEN MELAKUKAN KEGIATAN IDENTIFIKASI TERHADAP KEBUTUHAN DAN KARAKTERISTIK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS MENYUSUN RENCANA PEMBELAJARAN YANG TEPAT YANG DISESUAIKAN DENGAN KEBUTUHAN ANAK MEMBUAT PENYESUAIAN KURIKULUM DAN BAHAN AJAR YANG PENTING DALAM RANGKA MEMENUHI KEBUTUHAN ANAK MEMAHAMI GAMBARAN UMUM DARI INDIVIDU YANG BERKEBUTUHAN KHUSUS

KOMPETENSI YANG HARUS DIMILIKI MENYADARI KEGIATAN-KEGIATAN ASESMEN YANG SEDANG DILAKUKANNYA MEMILIKI BEKAL YANG CUKUP TENTANG BAGAIMANA MELAKUKAN ASESMEN MEMILIKI ALAT ATAU INSTRUMEN YANG BAIK UNTUK MELAKUKAN PENELAAHAN SECARA SEKSAMA DARI DATA YANG DIPEROLEHNYA MEMILIKI KEMAMPUAN UNTUK MENGANALISA DAN MENGINTERPRETASI DATA YANG SUDAH DIPEROLEHNYA

BENTUK-BENTUK ASESMEN BASELINE ASESMEN: ASESMEN INI DILAKUKAN PADA KONTAK PERTAMA YANG DILAKUKAN OLEH SEORANG ASESOR TERHADAP CLIENT-NYA, DALAM RANGKA MEMPEROLEH GAMBARAN SECARA MENYELURUH MENGENAI CLIENT TERSEBUT. KEMUNGKINAN LAIN ADALAH BAHWA SESMEN INI DILAKUKAN KARENA ALASAN ALASAN PENTING DARI SEJUMLAH PROGRAM PEMBELAJARAN YANG AKAN DILAKUKANNYA. Biasanya seorang guru diminta melakukan kegiatan asesmen ini apabila ia tidak terlibat lagi dengan siswa pada kegiatan intervensi berikutnya

PROGRESS ASESMEN:TUJUAN MELAKSANAKAN ASESMEN INI ADALAH UNTUK MENGETAHUI TENTANG PROGRAM LAYANAN PENDIDIKAN YANG SEDANG BERJALAN SEHINGGA GURU MENDAPATKAN INFORMASI YANG JELAS MENGENAI LEVEL PERUBAHAN YANG TERJADI.

Spesifik asesmen:tujuan dari asesmen ini adalah untuk mendapatkan informasi yang berkaitan dengan hal-hal sepesifik yang ada pada anak. Misalnya ketika seorang anak memiliki perilaku eksentrik tertentu seoarang guru mungkin diharapkan mampu menemukan : bentuk perilakunya seperti apa? apakah perilakunya merupakan sebuah stereotip tertentu dengan anak yang mengalami gangguan spesifik; Pemicu muncul perilaku tersebut apa saja?; Situasi seperti apa yang dapat mengurangi atau meredakan perilaku eksentrik tersebut; berapa lama perilaku eksentrik ini terjadi apabila kita tidak melakukan perlakuan khusus pada anak tersebut.

final asesmen:kegiatan asesmen ini bertujuan untuk mengetahui sejauhmana tujuan-tujuan pembelajaran dapat tercapai, dan seberapa besar proses ini menyisakan hambatan atau kebutuhan anak yang belum diketahui dan terlayani sehingga perlu dibuat keterangan yang jelas yang nantinya digunakan sebagai bahan rujukan bagi guru lain, orangtua, atau bagi ahli lainnya. Kegiatan asesmen ini biasanya dilakukan pada saat terakhir guru ini melakukan hubungan dengan siswanya.

Lanjutan follow up asemen:kegiatan asesmen ini bertujuan untuk memahami hal-hal apa yang harus mendapatkan tindak lanjut dari hasil pengumpulan data yang telah dilakukan. Hal ini dilakukan untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas dan lebih konfirmatif tentang kondisi anak yang betul-betul membutuhkan tindak lanjut.

LANGKAH-LANGKAH ASESMEN Screening dan Identifikasi Profesional agreement (Tim building) Asesmen Pembuatan Keputusan oleh Tim Asesor Evaluasi Review

Metode dan Alat melakukan Asesmen Untuk tujuan penggalian pengetahuan: Multiple choices - Isian - Jawaban singkat Benar atau salah - Menjodohkan - Esei Untuk penggalian sikap dan perilaku: Interview - Observasi - Skala sikap Survey - Anecdote - Inventory Untuk tujuan penggalian kecakapan/skill Problem solving - cheklist - Skala sikap Observasi - Diskusi - Quetionaire Untuk tujuan penggalian pengetahuan, sikap dan kecapakan Proyek kerja - Studi kasus -Portofolio

METODE ASESMEN DENGAN TRIANGULASI Potofolio sebagai metode utama 2 Interview sebagai metode pengontrol Observasi sebagai metode utama

BEBERAPA PERTIMBANGAN KETIKA MELAKUKAN OBSERVASI DALAM MELAKUKAN OBSERVASI KITA HARUS TAHU PERSIS: APA YANG DIMAKSUD OBSERVASI?; SIAPA DAN APA SAJA YANG KITA OBSERVASI?; BERAPA KALI KITA MELAKUKAN OBSERVASI?; DAN INSTRUMEN SEPERTI APA YANG KITA GUNAKAN?

Contoh Observasi: Siswa : Jenis Kelamin: L/P *) Tanggal Lahir: Rujukan Guru Kelas Sekolah Gambaran mengenai masalah-masalah/perilaku khususnya: Tingkat pembelajaran yang sedang diberikan: Membaca: Matematika: Layanan khusus apa yang dsiperoleh siswa: Siapa saja yang terlibat dalam proses pembelajaran: Catatan: *) coret yang tidak perlu

KESIMPULAN Asesmen merupakan sebuah aktifitas yang diharapkan mampu mengungkap kesulitan siswa yang terlihat (visible) dan yang sulit dilihat secara jelas (invisible). Asesmen yang dilakukan diharapkan memberikan informasi yang jelas mengenai kondisi anak yang berkaitan dengan kemampuan, kesulitan dan factor-faktor yang melatar belaknginya Asesmen yang dilakukan oleh kita dapat berupa baseline, progres, specifik, final, dan follow-up asesmen. Dari hasil asesmen yang dilakukan memunculkan kebutuhan adanya penyesuaian kurikulum bagi pembelajaran anak di dalam kelas begitu juga di rumah. Kurikulum yang digunakan harus merupakan kurikulum yang fleksibel yang memberikan keleluasaan kepada guru untuk melakukan adaptasi sesuai kebutuhan anak.

Tugas: Bentuk kelompok masingh-masing 5 orang dalam kelompok! Buat perencanaan asesmen yang dilakukan! Siapkan instrument yang diperlukan! Pilih salah satu sekolah yang akan di amati! Lakukan studi lapangan! Buatlah penyesuaian yang harus dilakukan berdasarkan informasi yang diperoleh dari lapangan!

IGNORANCE (MENGABAIKAN) TIDAK MEMBERIKAN PERHATIAN TERHADAP PERILAKU NEGATIF DAN HANYA MEMBERIKAN PERHATIAN PADA PERILAKU POSITIF

DEFFERENSIAL REINFORSMENT MENGGANTIKAH TINGKAH LAKU NEGATIF DENGAN RESPON POSITIF UNTUK MENINGKATKAN TINGKAH LAKU YANG DIINGINKAN TANPA MEMBERIKAN PERHATIAN PADA TINGKAH LAKU YANG NEGATIF

TIME OUT MENGHILANGKAN KESEMPATAN ANAK UNTUK MENDAPAT RESPON/IMBALAN SESUDAN ANAK MELAKUKANPERILAKU NEGATIF