BAB III LANDASAN TEORI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV KRITERIA DESAIN

ANALISIS STABILITAS LERENG DENGAN PERKUATAN GEOTEKSTIL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Dan Stabilitas Lereng Dengan Struktur Counter Weight Menggunakan program

LAMPIRAN 1 LANGKAH PEMODELAN ANALISA STABILITAS TIMBUNAN PADA PROGRAM PLAXIS 8.6

MEKANIKA TANAH (CIV -205)

LANGKAH-LANGKAH PEMODELAN MENGGUNAKAN PLAXIS V8.2. Pada bagian ini dijelaskan tentang cara-cara yang dilakukan untuk memodelkan proyek

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

D3 JURUSAN TEKNIK SIPIL POLBAN BAB II DASAR TEORI

ANALISIS STABILITAS LERENG DENGAN DINDING PENAHAN TANAH KANTILEVER MENGGUNAKAN PROGRAM PLAXIS

PERENCANAAN STRUKTUR TANGGUL KOLAM RETENSI KACANG PEDANG PANGKAL PINANG DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE OASYS GEO 18.1 DAN 18.2

DAFTAR ISI. Halaman Judul Pengesahan ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR

LAMPIRAN 1. Langkah Program PLAXIS V.8.2

STABILITAS LERENG (SLOPE STABILITY)

ANALISIS STABILITAS LERENG PADA JALAN REL SEPANCAR - GILAS STA 217 MENGGUNAKAN METODE IRISAN BISHOP DAN PERANGKAT LUNAK PLAXIS ABSTRAK

LAMPIRAN A CONTOH PERHITUNGAN. parameter yang digunakan dalam perhitungan ini adalah:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

MEKANIKA TANAH 2 KESTABILAN LERENG. UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA Jl. Boulevard Bintaro Sektor 7, Bintaro Jaya Tangerang Selatan 15224

BAB III PROSEDUR ANALISIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tanah lempung adalah tanah yang memiliki partikel-partikel mineral tertentu

ANALISIS STABILITAS LERENG PADA BENDUNGAN TITAB

ANALISA KESTABILAN LERENG METODE SLICE (METODE JANBU) (Studi Kasus: Jalan Manado By Pass I)

ANALISIS ANGKA KEAMANAN (SF) LERENG SUNGAI CIGEMBOL KARAWANG DENGAN PERKUATAN PILE DAN SHEET PILE SKRIPSI

LANGKAH PEMODELAN ANALISA KAPASITAS LATERAL KELOMPOK TIANG PADA PROGRAM PLAXIS 3D FOUNDSTION

Bab IV STABILITAS LERENG

4 BAB VIII STABILITAS LERENG

ANALISIS KESTABILAN LERENG DENGAN METODE FELLENIUS (Studi Kasus: Kawasan Citraland)

ANALISIS LERENG DENGAN PERKUATAN PONDASI TIANG

DAFTAR ISI ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN BAB I PENDAHULUAN 1 1.

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat

Analisis Stabilitas Lereng Tanah Berbutir Kasar dengan Uji Model Fisik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV PERENCANAAN LERENG GALIAN

TOPIK BAHASAN 10 STABILITAS LERENG PERTEMUAN 21 23

REKAYASA GEOTEKNIK DALAM DISAIN DAM TIMBUNAN TANAH

Setyanto1) Ahmad Zakaria2) Giwa Wibawa Permana3)

Adapun langkah-langkah metodologi dalam menyelesaikan tugas akhir ini dapat dilihat pada flow chart sebagai berikut. Mulai.

PERENCANAAN STABILITAS LERENG DENGAN SHEET PILE DAN PERKUATAN GEOGRID MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA. Erin Sebayang 1 dan Rudi Iskandar 2

BAB III METODE KAJIAN

BAB II LANDASAN TEORI

Analisis Stabilitas Lereng

Untuk tanah terkonsolidasi normal, hubungan untuk K o (Jaky, 1944) :

STUDI PENGARUH TEBAL TANAH LUNAK DAN GEOMETRI TIMBUNAN TERHADAP STABILITAS TIMBUNAN

ANALISIS KESTABILAN LERENG DENGAN ATAU TANPA PERKUATAN GEOTEXTILE DENGAN PERANGKAT LUNAK PLAXIS ABSTRAK

Laporan Tugas Akhir Analisis Pondasi Jembatan dengan Permodelan Metoda Elemen Hingga dan Beda Hingga BAB III METODOLOGI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam pelaksanaan penelitian tersebut. Adapun langkah penelitian adalah:

Gambar 5.20 Bidang gelincir kritis dengan penambahan beban statis lereng keseluruhan Gambar 5.21 Bidang gelincir kritis dengan perubahan kadar

1. Dosen Jurusan Teknik Sipil Universitas Hasanuddin, Makassar Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Universitas Hasanuddin, Makassar 90245

ANALISIS STABILITAS LERENG BERTINGKAT DENGAN PERKUATAN GEOTEKSTIL MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

BAB III LANDASAN TEORI. batu yang berfungsi untuk tanggul penahan longsor. Langkah perencanaan yang

TUGAS AKHIR. Diajukan sebagai syarat untuk meraih gelar Sarjana Teknik Strata 1 (S-1) Disusun oleh : TITIK ERNAWATI

TOPIK BAHASAN 8 KEKUATAN GESER TANAH PERTEMUAN 20 21

Mahasiswa, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Nasional 2

BAB IX PERENCANAAN TUBUH EMBUNG

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 LATAR BELAKANG MASALAH

ANALISIS ANGKA KEAMANAN (SF) LERENG SUNGAI CIGEMBOL KARAWANG DENGAN PERKUATAN SHEET PILE

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

2.1.4 Penggunaan Geosintetik di Lapangan 26

Pengaruh Tension Crack (Tegangan Retak) pada Analisis Stabilitas Lereng menggunakan Metode Elemen Hingga

PENGARUH METODE KONSTRUKSI PONDASI SUMURAN TERHADAP KAPASITAS DUKUNG VERTIKAL (148G)

ANALISA GEOTEKNIK DAN PENANGGULANGAN KELONGSORAN TANGGUL SUNGAI BANJIR KANAL BARAT SEMARANG. Abstrak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LAPORAN TUGAS AKHIR ANALISA STABILITAS LERENG DAN ALTERNATIF PENANGANANNYA (STUDI KASUS : JALAN TOL SEMARANG SEKSI A KM-5)

ANALISIS POTENSI LONGSOR PADA LERENG GALIAN PENAMBANGAN TIMAH (Studi Kasus Area Penambangan Timah Di Jelitik, Kabupaten Bangka)

BAB IV METODE PERHITUNGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE

ANALISA KESTABILAN LERENG METODE LOWE-KARAFIATH (STUDI KASUS : GLORY HILL CITRALAND)

PLAXIS Versi 8. Manual Latihan

PERHITUNGAN STABILITAS LERENG DENGAN PERKUATAN GEOGRID MENGGUNAKAN PROGRAM PLAXIS 2D

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH VARIASI KEPADATAN PADA PERMODELAN FISIK MENGGUNAKAN TANAH PASIR BERLEMPUNG TERHADAP STABILITAS LERENG

STABILITAS DERMAGA AKIBAT KENAIKAN MUKA AIR LAUT (STUDI KASUS: PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA PEMANGKAT KALIMANTAN BARAT)

STUDI STABILITAS DINDING PENAHAN TANAH KANTILEVER PADA RUAS JALAN SILAING PADANG - BUKITTINGGI KM ABSTRAK

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS PENGARUH KETINGGIAN TIMBUNAN TERHADAP KESTABILAN LERENG

Jenis Gaya gaya gesek. Hukum I Newton. jenis gaya gesek. 1. Menganalisis gejala alam dan keteraturannya dalam cakupan mekanika benda titik.

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL ANALISIS. MRT (twin tunnel) dengan shield pada tanah lempung berlanau konsistensi lunak

ANALISIS KESTABILAN LERENG DENGAN METODE BISHOP (Studi Kasus: Kawasan Citraland sta.1000m)

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

PENGARUH MUKA AIR TANAH TERHADAP KESTABILAN LERENG MENGGUNAKAN GEOSLOPE/W Tri Handayani 1 Sri Wulandari 2 Asri Wulan 3

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Analisis Stabilitas dan Penurunan pada Timbunan Mortar Busa Ringan Menggunakan Metode Elemen Hingga

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

Tanah Homogen Isotropis

Jurusan Teknik Sipil Itenas No.x Vol. Xx Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Januari 2016

BAB III METODE PENELITIAN. Mulai. Studi literatur. Pemodelan numerik Plaxis 2D. Input data 1. Geometri model 2. Parameter material

KAJIAN STABILITAS LERENG PADA JALAN AKSES JEMBATAN TAYAN DAN PENANGGULANGANNYA

2.2 Penelitian-penelitian Mengenai Stabilitas Lereng 7

ANALISIS KESTABILAN LERENG METODE MORGENSTERN-PRICE (STUDI KASUS : DIAMOND HILL CITRALAND)

ALTERNATIF PERKUATAN LERENG PADA RUAS JALAN MEDAN BERASTAGI, DESA SUGO KM

III. METODE PENELITIAN. yang berasal dari daerah Karang Anyar, Lampung Selatan yang berada pada

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...

HAND OUT KOMPUTASI GEOTEKNIK

Bab 1 PENDAHULUAN. tanah yang buruk. Tanah dengan karakteristik tersebut seringkali memiliki permasalahan

ACARA BIMBINGAN TUGAS

BAB II TINJALAN PUSTAKA. Keanekaragaman jenis tanah yang ada di alam mempunyai berbagai macam

KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya dengan rahmat dan berkat-nya penyusun dapat menyelesaikan laporan tugas akhir berj

BAB I PENDAHULUAN. PT. PACIFIC GLOBAL UTAMA (PT. PGU) bermaksud untuk. membuka tambang batubara baru di Desa Pulau Panggung dan Desa

BAB 1 PENDAHULUAN. mempertahankan tanah yang memiliki elevasi lebih tinggi dibandingkan tanah di

Transkripsi:

BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Stabilitas Lereng Pada permukaan tanah yang miring, komponen gravitasi cenderung untuk menggerakkan tanah ke bawah. Jika komponen gravitasi sedemikian besar sehingga perlawanan geseran yang dapat dikerahkan oleh tanah pada bidang longsornya terlampaui, maka akan terjadi kelongsoran lereng. Analisis stabilitas pada permukaan tanah yang miring ini, disebut analisis stabilits lereng. Analisis stabilitas lereng mempunyai banyak faktor yang mempengaruhi hasil hitungan, banyaknya faktor tersebut yang membuat perhitungan tidak mudah. Faktor-faktor tersebut misalnya, kondisi tanah berlapis-lapis, kuat geser tanah yang anisotropis, aliran rembesan air dalam tanah dan lain-lain. A. Teori Analisis Stabilitas Lereng Kemantapan lereng (Slope Stability) sangat dipengaruhi oleh kekuatan geser tanah untuk menentukan kemampuan tanah menahan tekanan tanah terhadap keruntuhan. Analisis stabilitas lereng didasarkan pada konsep keseimbangan batas plastis (limit plastic equilibrium). Adapun maksud analisis stabilitas lereng adalah untuk menentukan faktor aman dari bidang longsor yang potensial. Dalam menyelesaikan laporan tugas akhir ini, penulis menggunakan dasar-dasar teori tentang stabilitass lereng menggunakan teori Irisan (Method of Slice), dan metode Fellenius. Bentuk umum untuk perhitungan stabilitas lereng adalah dengan mencari nilai angka aman (F) dengan membandingkan momen-momen yang terjadi akibat gaya yang bekerja. F = dengan: Momen Penahan Momen Penggerak =. W.y F = Faktor Keamanan W = Berat tanah yang akan longsor (kn) (III.1) 14

15 L AC = Panjang Lengkungan (m) c = Kohesi (kn/m 2 ) R = Jari-jari bidang longsor yang ditinjau (m) y = Jarak pusat berat W terhadap O (m) Adapun angka keamanan untuk stabilitas lereng: F < 1,5, lereng tidak stabil F =1,5, lereng dalam keadaan kritis. Artinya dengan sedikit tambahan momen penggerak maka lereng menjadi tidak stabil. F >1,5, lereng stabil. Angka keamanan lereng dapat diperoleh dengan melakukan Trial Error terhadap beberapa bidang longsor yang umumnya berupa busur lingkaran dan kemudian diambil nilai F minimum sebagai indikasi bidang longsor kritis. Analisis stabilitas lereng dapat dilihat pada Gambar III.1. Gambar III.1 Analisis Stabilitas Lereng 3.2 Metode Irisan (Method of Slice) Analisis stabilitas dengan metode irisan (method of slice) lebih cocok untuk tanah yang tidak homogen dan ada aliran air tidak menentu. Gaya normal suatu titik dilingkaran bidang longsor dipengaruhi oleh berat tanah di atas titik tersebut. Metode ini, tanah yang akan longsor dipecah-pecah menjadi bebrapa irisan vertikal, kemudian keseimbangan tiap irisan diperhatikan.

16 (a) Gambar III.2 Gaya-gaya yang bekerja pada irisan. (Hardiyatmo, 2010) dimana: X 1, X r = gaya geser efektif disepanjang sisi irisan E1, Er = gaya normal efektif disepanjang sisi irisan Ti = resultan gaya geser efektif yang bekerja sepanjang dasar irisan Ni = resultan gaya normal efektif yang bekerja sepanjang dasar irisan U1, Ur = tekanan air pori yang bekerja dikedua sisi irisan U i = tekanan air pori di dasar irisan (b) A. Metode Fellenius Metode Fellenius (Ordinary Method of Slice) diperkenalkan pertama kali oleh Fellenius (1927,1936) bahwa gaya memiliki sudut kemiringan paralel dengan dasar irisan faktor keamanan dihitungn dengan keseibangan momen. Fellenius menganggap gaya gaya yang bekerja pada sisi kanan-kiri dari sembarang irisan mempunyai resultan nol pada arah tegak lurus bidang longsor. Dengan anggapan ini keseimbangan arah vertikal dan gaya-gaya yang bekerja dengan memperhatikan tekanan air pori sebagai berikut: Ni + Ui = Wi cos θi (III.2) atau, Ni = Wi cos θi Ui

17 = Wi cos θi uiai (III.3) Faktor aman didefinisikan: Jumlah momen tahan geser sepanjang bidang longsor F = Jumlah momen berat massa tanah yang longsor = (III.4) Lengan momen dari berat massa tanah tiap irisan adalah R sin θ, maka momen dari massa tanah yang akan longsor adalah: dengan: i=n Ʃ = i=1 W i sinθ i (III.5) R = jari-jari lingkaran bidang longsor (m) n = jumlah irisan Wi = berat massa tanah irisan ke-i (kn) θi = sudut yang didefinisikan pada Gambar III.2a ( o ) Momen penahan longsor adalah: i=n ƩM r =R i=1 ca 1 + N i tgφ (III.6) F = i=n i=1 ca 1+ N i tgφ i=n i=1 W i sinθ i (III.7) Bila terdapat air pada lereng akibat pengaruh tekanan air pori, maka persamaan menjadi: dengan: F = i=n i=1 ca 1 W i cosθ i - u i a i )tgφ i=n i=1 W i sinθ i F = faktor aman c = kohesi tanah (kn/m 2 ) φ = sudut gesekan dalam tanah ( o ) ai = panjang lengkung lingkaran pada irisan ke-i (m) Wi = berat irisan tanah ke-i (kn) μ i = tekanan air pori pada irisan ke-i (kn/m 2 ) θ i = sudut yang didefinisikan pada Gambar III.2 ( o ) (III.8) Jika terdapat gaya-gaya lain selain berat tanahnya sendiri, misalnya bangunan di atas lereng, maka momen akibat beban ini diperhitungkan sebagai Md. Metode Fellenius banyak digunakan dalam prakteknya,

18 karena cara hitungan sederhana dan kesalahan hitungan yang dihasilkan masih pada sisi aman. 3.3 Metode Elemen Hingga Metode Analisis stabilitas lereng yang digunakan pada studi ini adalah teknik reduksi kekuatan geser metode elemen hingga (SSR-FEM). Dalam metode ini, parameter kekuatan geser tanah yang tersedia berturut-turut direduksi secara otomatis hingga kelongsoran terjadi. Sehingga faktor aman (SF) stabilitas lereng menjadi: dengan:` ƩMsf = tan φinput / tan φreduksi SF = = cinput / creduksi (III.9) Kekuatan geser yang tersedia Kekuatan geser saat longsor = Nilai ƩM sf pada saat longsor cinput = kohesi tanah (kn/m 2 ) φ input = sudut geser dalam tanah ( o ) c reduksi = kohesi tanah tereduksi (kn/m 2 ) φ reduksi = sudut geser dalam tereduksi ( o ) 3.4 Program Plaxis 2 Dimensi Versi 8.6 Program Plaxis merupakan suatu program yang dibuat berdasarkan perhitungan metode elemen hingga yang digunakan untuk menganalisis deformasi dan stabilitas struktur geoteknik. Plaxis mempunyai banyak kemampuan menganalisa, seperti kestabilan konstruksi, faktor keamanan, deformasi, analisis konstruksi yang digunakan dalam aplikasi konstruksi timbunan, dinding penahan tanah dan terowongan. Oleh karena itu, penulis memilih program Plaxis untuk menganalisis kestabilan lereng yang terjadi pada lokasi kajian. A. Langkah Penggunaan Plaxis 2D v.86 1. Membuka Plaxis Input yang ada di desktop atau start menu. (III.10)

19 2. Setelah program Plaxis Input berhasil dibuka, memasukkan judul proyek dan memilih model sesuai proyek yang akan dibuat. Gambar III.3 Tahap memasukkan deskripsi project 3. Mendeskripsikan satuan dan dimensi dari geometri project yang akan dimodelkan. Gambar III.4 Tahap memasukkan satuan dan dimensi geometri

20 4. Pembuatan model geometri sesuai gambar rencana dari kondisi asli dilapangan dengan mengaktifkan Geometry line. Setelah selesai memodelkan, lalu memilih Standart fixities untuk mengasumsikan tanah tidak bergeser ke kanan dan ke kiri, tetapi bisa memampat turun dan mengembang naik. Gambar III.5 Tahap pemodelan geometri 5. Kemudian untuk memberikan ilustrasi hubungan antara struktur dengan tanah adalah dengan cara klik interface, kemudian menggambakanr interface sesuai model geometri dari titik koordinat awal sampai kembali ke koordinat awal lagi. Gambar III.6 Tahap pemberian interface

21 6. Selanjutkan memasukkan material dari parameter tanah dan parameter struktur geoteknik dari tiap lapisan. Parameter ini dapat dimasukkan dengan cara klik Material properties, lalu klik New untuk membuat jenis data yang dimodelkan. Gambar III.7 Tahap masukan Material properties Setelah keluar tampilan tabsheet general lalu memasukkan parameter yang sudah diketahui pada menu general, parameters, dan interface. Gambar III.8 Tahap masukan tabsheet general

22 Gambar III.9 Tahap masukan tabsheet parameters Gambar III.10 Tahap masukan tabsheet interface 7. Memberikan data material yang sudah dibuat ke model geometri dengan melakukan drag dari material set kemudian dilepaskan pada model yang dimaksud tiap lapisan. 8. Langkah selanjutnya adalah melakukan meshing untuk membagi material tanah ke dalam beberapa elemen dskrit yang berhingga.

23 Gambar III.11 Tahap generate mesh 9. Selanjutnya adalah kondisi awal, dimana tahap ini untuk memberikan gambaran muka air pada pemodelan geometri. Nonaktifkan struktur dinding penahan tanahnya. Gambar III.12 Tahap kondisi awal 10. Kemudian menghitung tegangan awal yang terjadi untuk mengetahui teganga efektif.

24 Gambar III.13 Tahap perhitungan tegangan efektif 11. Langkah selanjutnya yaitu kalkulasi, untuk menghitung deformasi dan angka aman dengan mensimulasikan ke dalam beberapa fase. Untuk megetahui nilai deformasi jenis perhitungan menggunakan Plastic analysis, sedangkan untuk angka aman menggunakan Phi-c reductions. Gambar III.14 Tahap jendela Plaxis calculations 12. Setelah semua fase dibuat, kemudian menentukan titik nodal yang ingin ditinjau. Kemudian klik calculate.

25 Gambar III.15 Tahap Proses Plaxis calculations 13. Kemudian akan muncul jendela output yang menghasilkan nilai deformasi dan tegangan-tegangan yang terjadi. Untuk mengetahui angka aman, pilih toolbar curve, lalu memilih diagram baru dan cari file project yang sudah diproses. Untuk sumbu y nilai dari Sum-Msf dan sumbu x nilai U. Gambar III.16 Output hasil calculations

Gambar III.17 Kurva hasil calculations 26