Sabatini Srijana Saputri Wijaya Binus University, Jakarta, Indonesia,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

PENGARUH MOTIVASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN

ANALISIS PENGARUH SISTEM KOMPENSASI, KEPUASAN KERJA KARYAWAN DAN STRESS KERJA KARYAWAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. VALVEINDO TEKNIK PRATAMA

Melisa Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27 Jakarta Barat Indonesia, (021) ,

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS PENGARUH PERCEIVED ORGANIZATIONAL SUPPORT TERHADAP ORGANIZATIONAL COMMITMENT DAN DAMPAKNYA PADA TURNOVER INTENTION

Kathryn Sunarko Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia. Abstrak

Budiawan Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia. Abstrak. Kondominium Kintamani dengan memiliki 4 Tower yaitu Tower A, Tower B, Tower C,

PENGARUH INTERNAL CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP KETERIKATAN KARYAWAN PT PERUSAHAAN GAS NEGARA (PERSERO) TBK TUGAS AKHIR FIKA FAUZIATI

Faktor-faktor Kepuasan Kerja yang Berpengaruh Terhadap Komitmen Organisasi Karyawan Eselon V PT. Pindad (Persero) *

The Influence of Communication Supervisor on Job Satisfaction and Affective Commitment Organization. Abstract

PENGARUH INTRAPRENEURSHIP KARYAWAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT.UTAMA JAYA PERKASA

Antonius Nico Kristanto; Haryadi Sarjono

ABSTRAK. Kata-kata kunci: komitmen organisasional, dan kinerja karyawan

BAB II KAJIAN PUSTAKA,KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DENGAN KOMITMEN ORGANISASI PADA PETUGAS PEMASYARAKATAN KELAS I SEMARANG

Diponegoro Journal of Social and Politic Science. Pengaruh Komitmen Organisasi, Kompensasi, dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, KOMPENSASI DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN CV. INDYFERYTO GROUP YOGYAKARTA

vii Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS PENGARUH EFIKASI DIRI DAN EFFORT TERHADAP KEPUASAN KERJA YANG BERDAMPAK PADA TURNOVER INTENTION DI PT. ALSUN SUKSESINDO.

THE EFFECT OF WORK EXPERIENCE, DIVISION OF WORK AND EMPLOYEE EMPOWERMENT TO EMPLOYEE PRODUCTIVITY PT.PLN (PERSERO) MANADO AREA

Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan: Studi Empiris Pada Karyawan Non Medis Rumah Sakit

ANALISIS PENGARUH BEBAN KERJA, STRES KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. HSP ACADEMY

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KEDISIPLINAN KARYAWAN DAN KINERJA KARYAWAN SUKU DINAS PENDIDIKAN MENENGAH KOTA ADMINISTRASI JAKARTA SELATAN

ANALISIS PENGARUH PELATIHAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DIVISI SDM PT.OTANO MULTI MESINDO

PENGARUH PERSEPSI KARYAWAN TENTANG KEADILAN KOMPENSASI TERHADAP KEPUASAN KERJA DI PERUSAHAAN X. Wahyudhi Sutrisno ABSTRACT

Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Komitmen Karyawan Rumah Sakit Mata Undaan Surabaya

PENGARUH MOTIVASI, DISIPLIN KERJA, DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. PERTAMINA RU VI BALONGAN

HUBUNGAN KOMITMEN ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP INTENSI KELUAR KARYAWAN PADA PT. PURNA GRAHA ABADI TASIKMALAYA. Oleh: Reza Rizky Aditya

ABSTRACT. Keywords: The management commitment on service quality, training, empowerment, rewards, job satisfaction.

ANALISIS PENGARUH ENTREPRENEURIAL LEADERSHIP DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT TIGA PUTRA ADHI MANDIRI

PENGARUH PERILAKU PEMIMPIN DAN KOMPENSASI TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT.ASURANSI UMUM BUMIPUTERA MUDA 1967

BAB 3 METODE PENELITIAN. dalam buku Riduwan dan Kuncoro (2008:208) penelitian survei dapat digunakan

ABSTRAK. Kata Kunci: employee engagement, kepuasan kerja, minat keluar karyawan.

BAB III METODE PENELITIAN. analisis (Hadi, 2000). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif.

ABSTRAK. i Universitas Kristen Maranatha

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN MELALUI KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA PT.

Daniel Andries Binus University, Jakarta, DKI Jakarta Indonesia. Abstrak

PENGARUH PROMOSI JABATAN DAN SELEKSI PENERIMAAN KARYAWAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT PGASCOM PALEMBANG

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

PENGARUH DUKUNGAN SUPERVISOR DAN PEMBERDAYAAN TERHADAP ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berbagai pengaruh lingkungan seperti lingkungan psikologis, pengaruh sosial,

ABSTRAK. iv Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN, TURNOVER INTENTION DAN KEPUASAN KERJA PADA PT. JASA ANDALAS PERKASA

Pengaruh Budaya Organisasi Dan Religiusitas Terhadap Etos Kerja Dan Dampaknya Terhadap Loyalitas Karyawan Universitas Kristen Satya Wacana

ABSTRAK. Kata-kata kunci: gaji, insentif, kinerja karyawan. viii. Universitas Kristen Maranatha

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN MELALUI VARIABEL INTERVENING KOMITMEN ORGANISASI PADA CV. AUTO 99 MALANG

Perbedaan Tingkat Stres Kerja Operator SPBU ditinjau dari Shift Kerja ((Studi Di SPBU Kabupaten Ciamis Tahun 2014)

PENGARUH KOMPENSASI, IKLIM KERJA, DAN KARAKTERISTIK PEKERJAAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. KUDUS KARYA PRIMA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Terdapat beberapa penelitian yang pernah dilakukan mengenai pengaruh

BAB 2. LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB 3 METODE PENELITIAN

ABSTRAK. Kata Kunci: Kualitas Pelayanan dan Kepuasan Mahasiswa

BAB 3 METODE PENELITIAN

PENGARUH ANTARA PENGELOLAAN KONFLIK DAN MOTIVASI KERJA DENGAN KOMITMEN ORGANISASI GURU SD NEGERI GUGUS 03 KECAMATAN TAMPAN KOTA PEKANBARU

BAB 2 KAJIAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, RANCANGAN HIPOTESIS

ABSTRAK. Kata kunci : penilaian kinerja, kompensasi, produktivitas kerja. Universitas Kristen Maranatha

Indah Dwi Purnama. Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Kebon Jeruk, Jakarta Barat

Pengaruh Stres, Kepuasan, dan Komitmen Organisasional terhadap Turnover Intention pada Karyawan Telkomsel Distribution Center Kabupaten Jember

Pengaruh Budaya Organisasional terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja Karyawan PT Coca-Cola Distribution Indonesia, Surabaya

BAB II KERANGKA TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Naderi, et al. (2014) Dalam dunia organisasi modern,

Chairul, et al,. Pengaruh Karakteristik Individu, Budaya Organisasi, dan Motivasi Kerja terhadap...

PENGARUH PERAN KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP MOTIVASI KARYAWAN PADA PT ASTRA GRAPHIA. Senny Handayani, Siti Aisyah

ANALISIS PENGARUH PENILAIAN KINERJA, PERENCANAAN KARIR, DAN PARTISIPASI KARYAWAN TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI PADA PT. LOGITECH SAPTANUGRAHA

ABSTRAK. Kata kunci : Partisipasi Anggaran, Komitmen Organisasi, Kinerja Karyawan

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN STRUKTUR ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA (PT. KPEI)

ABSTRAK. Kata kunci : Komitmen Organisasi, Organizational Citizenship Behavior (OCB), Budaya Organisasi. Universitas Kristen Maranatha viii

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. JAMU AIR MANCUR WONOGIRI

ANALISIS PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI AFEKTIF DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP TURNOVER INTENTIONS DENGAN PERSON ORGANIZATION FIT SEBAGAI PEMODERASI

PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA DAN PRESTASI KERJA (Studi pada Karyawan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Wilayah Malang)

BAB I PENDAHULUAN. McDonald's Corporation pertama didirikan pada tahun 1940 oleh dua

ABSTRAK. Gaya Kepemimpinan, Budaya Organisasi dan Kinerja Karyawan. Universitas Kristen Maranatha

PENGARUH PROMOSI JABATAN DAN SELEKSI PENERIMAAN KARYAWAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. PGASCOM PALEMBANG

PENGARUH KEADILAN ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA

PENGARUH INSENTIF MATERIAL DAN NON MATERIAL TERHADAP KEPUASAN KERJA DAN KINERJA KARYAWAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

PENGARUH PENEMPATAN KARYAWAN TERHADAP MOTIVASI DAN KINERJA (Studi pada karyawan PT Perkebunan Nusantara X (PG Watoetoelis) Sidoarjo)

Riska Amelia, Masruroh

ABSTRACT. Keywords: job characteristic, job satisfaction. Universtas Kristen Maranatha

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Definisi Komitmen Karyawan pada Organisasi. keanggotaan dalam organisasi (Mowday, Porter & Steers, 1982).

PENGARUH PERFORMANCE APPRAISAL DAN PENERAPAN METODE PENILAIAN PERSONAL FEEDBACK TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT MULTI KONTROL NUSANTARA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian yang disesuaikan dengan tujuan penelitian untuk dapat. Tabel 3.1 Desain Penelitian.

PENGARUH ETIKA DALAM BEKERJA DAN KOMUNIKASI YANG EFEKTIF TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI PADA KARYAWAN PT MULTI NUSANTARA KARYA

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah asosiatif karena penelitian

ABSTRAK. Kata Kunci: Motivasi, Kecerdasan spiritual, dan Kinerja.

BAB 3 METODE PENELITIAN

Andika, et al,. Pengaruh Lingkungan Kerja dan Iklim Organisasi terhadap Kinerja Karyawan...

BAB III METODE PENELITIAN. ini disajikan dengan angka-angka. Arikunto (2006) menyatakan bahwa

BAB 2 LANDASAN TEORI

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

Pengaruh Kepemimpinan dan Team Work Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. PLN (PERSERO) Cabang Banda Aceh

ANALISIS PENGARUH KETERLIBATAN KERJA DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR DI PT PRIMA GRAPHIA DIGITAL

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut sumber perolehannya, data dapat dibagi menjadi dua yaitu :

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI. berkaitan dengan komitmen afektif dan budaya organisasi. karena mereka menginginkannya (Meyer dan Allen, 1997)

PENGARUH KOMUNIKASI DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN YANG DIMEDIASI OLEH SEMANGAT KERJA KARYAWAN

ABSTRAK. Kata kunci : Gaya kepemimpinan, kompensasi, dan motivasi. vii. Universitas Kristen Maranatha

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN BALAI LATIHAN KERJA (BLK) PERTANIAN KLAMPOK DI BANJARNEGARA

Transkripsi:

PENGARUH PEMBERDAYAAN KARYAWAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA SERTA DAMPAKNYA TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI PT. WHITE HORSE CERAMIC INDONESIA Sabatini Srijana Saputri Wijaya Binus University, Jakarta, Indonesia, sabatini_wijaya@hotmail.com Idi Setyo Utomo (Dosen Pembimbing) Binus University, Jakarta, Indonesia, idisetyo@yahoo.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pemberdayaan karyawan dan budaya organisasi terhadap kepuasan kerja serta dampaknya terhadap komitmen organisasi PT. White Horse Ceramic Indonesia. Jenis penelitian yang digunakan adalah asosiatif dengan metode analisis yang digunakan adalah path analysis. Data yang diperoleh berasal dari penilaian karyawan dengan mengisi kuesioner yang telah disediakan dengan menggunakan skala Likert yang berfungsi untuk mengetahui tingkat setuju dan tidak setuju karyawan terhadap pernyataan kuesioner. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah pemberdayaan karyawan berkontribusi secara positif tetapi tidak signifikan terhadap kepuasan kerja, budaya organisasi berkontribusi secara positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja, pemberdayaan karyawan tidak berkontribusi dan tidak signifikan terhadap komitmen organisasi, budaya organisasi berkontribusi secara positif dan signifikan terhadap komitmen organisasi dan kepuasan kerja berkontribusi secara positif dan signifikan terhadap komitmen organisasi. Dengan ini diharapkan perusahaan dapat mempertahankan dan mengembangkan nilai-nilai budaya yang sudah ada di perusahaan agar dapat terus meningkatnya komitmen organisasi. Kata kunci: pemberdayaan karyawan, budaya organisasi, kepuasan kerja, komitmen organisasi, path analysis, skala Likert This research aims to determine how much influence employee empowerment and organizational culture on job satisfaction and its impact on organizational commitment PT. White Horse Ceramic Indonesia. Type of research is associative with the method of analysis used was path analysis. Data obtained from employee appraisal to fill out a questionnaire that has been provided by using a Likert scale serves to determine the level of employees agree and disagree to the statement questionnaire. Results obtained from this study is employee empowerment to contribute in a positive but not significant effect on job satisfaction, organizational culture contribute positively and significantly to job satisfaction, employee empowerment not contribute and not significantly to organizational commitment, organizational culture contribute positively and significantly to commitment organization and job satisfaction positively and significantly contribute to organizational commitment. Hereby the company is expected to maintain and develop the cultural values that already exist in the company in order to continue increase organizational commitment. Keyword: employee empowerment, organizational commitment, job satisfaction, organizational commitment, path analysis, Likert scale

PENDAHULUAN Era globalisasi telah mendorong terjadinya perubahan dengan cepat untuk mewujudkan keunggulan bersaing dalam rangka memenangkan persaingan. Dalam usaha memenangkan persaingan antara sesama perusahaan sejenis memanglah tidak mudah, karena setiap perusahaan harus mampu memberikan usaha yang terbaik agar dapat unggul dibanding para pesaingnya. Salah satu sumber ekonomi yang memiliki peranan besar dalam mewujudkan tujuan perusahaan, sekaligus memenangkan persaingan adalah adanya dukungan sumber daya manusia atau karyawan. Karyawan merupakan faktor penting dalam kelangsungan hidup perusahaan karena karyawan merupakan tenaga penggerak organisasi. Pemberdayaan karyawan menjadi sesuatu hal yang penting, karena di dalam menghadapi era persaingan, setiap organisasi membutuhkan karyawan yang cepat tanggap dan mandiri sehingga organisasinya mempunyai keunggulan kompetitif. Tujuan dari pemberdayaan yaitu untuk memunculkan potensi yang ada dalam diri karyawan dan memaksimalkannya sehingga karyawan dapat memaksimalkan kinerjanya bagi perusahaan dan juga dapat memberikan nilai serta manfaat bagi karyawan dan perusahaan. Setiap karyawan yang bekerja membutuhkan adanya satu kondisi pemberdayaan di mana karyawan memiliki keterlibatan, kepercayaan dan tanggung jawab untuk menggunakan kemampuannya dalam pengambilan keputusan untuk mencapai tujuan organisasi, serta tujuan individunya. Dengan adanya pemberdayaan, organisasi akan mampu mendapatkan dan mempertahankan karyawannya yang memiliki keunggulan dalam ketrampilan, kualitas dan kemampuan, serta dapat melawan tantangan kompetisi. Selain itu, karyawan juga membutuhkan budaya organisasi yang kuat, untuk mengatur tentang norma-norma perilaku yang harus diikuti oleh para karyawan, sehingga menghasilkan kinerja yang produktif. Budaya organisasi yang kuat adalah budaya yang dapat menjadikan organisasi menjadi lebih kompetitif dan tujuan perusahaan dapat tercapai. Dengan tercapainya tujuan perusahaan dan adanya pemberdayaan karyawan, maka kepuasan kerja akan mereka dapatkan. Kepuasan kerja merupakan sebuah sikap yang ditunjukkan oleh karyawan atas hasil kerjanya. Kepuasan kerja tersebut diharapkan dapat memengaruhi pencapaian tujuan organisasi yang lebih baik. Apabila budaya organisasi, pemberdayaan karyawan dan kepuasan kerja telah tercapai, maka karyawan akan merasa nyaman bekerja serta mempunyai keinginan untuk mempertahankan keanggotaannya dalam perusahaan tersebut (komitmen organisasi). Jika komitmen karyawan telah diperoleh, maka perusahaan akan mendapatkan karyawan yang setia dan mampu bekerja sebaik mungkin untuk kepentingan perusahaan. Keadaan ini sangat baik dalam usaha pencapaian tujuan perusahaan, karena perusahaan mendapat dukungan penuh dari karyawannya sehingga bisa berkonsentrasi secara penuh pada tujuan utama perusahaan. PT. White Horse Ceramic Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak di bidang produksi keramik. Dalam usaha untuk memenangkan persaingan antara sesama perusahaan sejenis, PT. White Horse Ceramic Indonesia harus senantiasa menjaga kualitas produksi dan kinerja perusahaan supaya berada pada performa yang baik. Berdasarkan hasil wawancara dengan manajer HRD dan data internal perusahaan, permasalahan yang mereka hadapi adalah banyaknya karyawan produksi yang keluar masuk (turnover) pada perusahaan. Berikut dapat dilihat data internal keluar masuk karyawan produksi PT. White Horse Ceramic Indonesia: Tabel 1 Data Keluar Masuk Karyawan Produksi PT. White Horse Ceramic Indonesia Tahun 2008-2012 Jumlah Jumlah Karyawan Jumlah Tahun Karyawan Karyawan Masuk Keluar Awal Akhir 2008 266 34 25 275 2009 275 32 27 280 2010 280 74 43 311 2011 311 48 40 319 2012 319 53 49 323 Sumber: Data Internal PT. White Horse Ceramic Indonesia, 2012 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa tingkat keluar masuknya karyawan produksi pada PT. White Horse Ceramic Indonesia cukup tinggi. Tingginya turnover pada perusahaan dapat menambah biaya pengeluaran perusahaan, yaitu biaya penarikan tenaga kerja baru, biaya iklan dan pelatihan kerja, serta

dapat memengaruhi kinerja karyawan. Oleh karena itu, hal tersebut penulis angkat menjadi sebuah topik yang dibahas untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pemberdayaan karyawan dan budaya organisasi serta kepuasan kerja dalam komitmen organisasi. Berdasarkan latar belakang di atas, akan diteliti mengenai (1) Apakahada pengaruh pemberdayaan karyawan dan budaya organisasi terhadap kepuasan kerja karyawan produksi secara parsial dan simultan pada PT. White Horse Ceramic Indonesia; (2) Apakah ada pengaruh pemberdayaan karyawan dan budaya organisasi terhadap kepuasan kerja serta dampaknya terhadap komitmen organisasi secara parsial dan simultan pada PT. White Horse Ceramic Indonesia. Menurut Clutterbuck yang dikutip dari Syarif Makmur (2008:54), pemberdayaan sebagai upaya mendorong dan memungkinkan individu-individu untuk mengemban tanggung jawab pribadi atas upaya mereka memperbaiki cara mereka melaksanakan pekerjaan-pekerjaan mereka dan menyumbang pada pencapaian tujuan-tujuan organisasi. Terdapat model pemberdayaan yang dapat dikembangkan dalam sebuah organisasi menurut Sharafat Khan dalam jurnal Erni Widajanti (2008:65-67) yaitu Desire, Trust, Confident, Credibility, Accountability, dan Communication. Menurut Robbins & Mary (2009:62), budaya organisasi adalah sistem makna dan keyakinan bersama yang dianut oleh para anggota organisasi yang menentukan sebagian besar, bagaimana karyawan bersikap. Menurut Stephen P. Robbins (2003) dalam Wibowo (2010:37), ada tujuh dimensi dari budaya organisasi, yaitu innovation and risk taking, Attention to detail, Outcome orientation, People orientation, Team orientation, Agressiviness dan Stability. Menurut Robbins & Timothy A. Judge (2008:40), kepuasan kerja adalah perasaan positif tentang pekerjaan seseorang yang merupakan hasil dari evaluasi karakteristiknya. Menurut Robbins dan Coulter dalam jurnal Cecep Hidayat (2011:382), terdapat enam faktor yang menentukan kepuasan karyawan, yaitu work it self, pay, promotion opportunity, supervision, work group dan working condition. Komitmen organisasi menurut Robbins dan Timothy A. Judge (2008:100) adalah tingkat sampai mana sesorang karyawan memihak sebuah organisasi serta tujuan-tujuan dan keinginannya untuk mempertahankan keanggotaan dalam organisasi tersebut. Meyer dan Allen menggolongkan komitmen organisasi menjadi tiga komponen model, dan ketiga model tersebut adalah (Luthans, 2006:249-250) affective commitment, continuance commitment, dan normative commitment. METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini, penelitian yang digunakan adalah asosiatif. Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih dan sejauh mana variabel independen mempengaruhi variabel dependen. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah dengan melakukan survey. Unit anailisis yang dituju dalam penelitian ini adalah individu, yang merupakan karyawan bagian produksi dari PT. White Horse Ceramic Indonesia. Informasiinformasi yang diperoleh dari karyawan-karyawan tersebut dikumpulkan satu kali pada waktu tertentu yaitu Cross Sectional. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah simple random sampling. Metode analisis yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah regresi path analysis dan pearson correlation. Penelitian ini menggunakan metode Path Analysis karena berdasarkan buku Haryadi Sarjono dan Winda Julianita (2011:117) dikatakan salah satu asumsi dari Path Analysis adalah adanya recurivitas, yaitu suatu keadaan di mana anak panah mempunyai hubungan satu arah dan tidak boleh terjadi pemutaran kembali (looping). HASIL DAN BAHASAN Variabel Koefisien Jalur Tabel 2 Hasil Uji Path Analysis Pengaruh Langsung Tidak Langsung Total Pengaruh Bersama X2 terhadap Y 0.458 0.458-0.458 - X2 terhadap 0.458 x 0.372 = 0.360 0.360 Z 0.170 0.53 - Y terhadap Z 0.372 0.372-0.372 - ε 1 0.978 0.978-0.978 - ε 2 0.921 0.921-0.921 -

X1 dan X2 terhadap Y - - - - 0.250 X1, X2 dan Y terhadap Z - - - - 0.390 Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2012 Gambar 1 Hubungan Kausal Variabel X1, X2 dan Y terhadap Z setelah Trimming Berdasarkan Tabel 2 dan Gambar 1, maka dapat ditarik kesimpulan sehingga memberikan informasi secara objektif sebagai berikut: 1. Pemberdayaan karyawan (X1) berpengaruh secara individu terhadap variabel kepuasan kerja (Y) pada PT. White horse Ceramic Indonesia. Namun, pemberdayaan karyawan tidak berkontribusi secara signifikan terhadap kepuasan kerja karena berdasarkan pengujian koefisien jalur substruktural 1, jalur X1 terhadap Y adalah tidak signifikan. 2. Budaya organisasi (X2) berpengaruh secara individu terhadap variabel kepuasan kerja (Y) pada PT. White Horse Ceramic Indonesia dan berkontribusi secara signifikan karena berdasarkan pengujian koefisien jalur sub-struktural 1, jalur X2 terhadap Y adalah signifikan. Dimana pengaruhnya sebesar 0.458 2 x 100% = 20.98% 3. Pemberdayaan karyawan (X1) dan budaya organisasi (X2) memiliki pengaruh atau kontribusi yang signifikan secara simultan terhadap variabel kepuasan kerja (Y) pada PT. White Horse Ceramic Indonesia. Besarnya pengaruh atau kontribusi pemberdayaan karyawan dan budaya organisasi secara simultan terhadap kepuasan kerja karyawan adalah sebesar 6.25%, sedangkan sisanya yaitu sebesar 93.75% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini. 4. Pemberdayaan karyawan (X1) tidak berpengaruh secara individu dan tidak berkontribusi secara signifikan terhadap komitmen organisasi (Z) karena berdasarkan pengujian koefisien jalur substruktural 2, jalur X1 terhadap Z adalah tidak signifikan. 5. Budaya organisasi (X2) berpengaruh secara individu terhadap variabel komitmen organisasi (Z) pada PT. White Horse Ceramic Indonesia dan berkontribusi secara signifikan karena berdasarkan pengujian koefisien jalur sub-struktural 2, jalur X2 terhadap Z adalah signifikan. Dimana pengaruhnya sebesar 0.53 2 x 100% = 28.09% 6. Kepuasan kerja (Y) berpengaruh secara individu terhadap variabel komitmen organisasi (Z) pada PT. White Horse Ceramic Indonesia dan berkontribusi secara signifikan karena berdasarkan pengujian koefisien jalur sub-struktural 2, jalur Y terhadap Z adalah signifikan. Dimana pengaruhnya sebesar 0.372 2 x 100% = 13.84% 7. Pemberdayaan karyawan (X1), budaya organisasi (X2), dan kepuasan kerja (Y) memiliki pengaruh atau kontribusi yang signifikan secara simultan terhadap variabel komitmen organisasi (Z) pada PT. White Horse Ceramic Indonesia. Besarnya pengaruh atau kontribusi pemberdayaan karyawan, budaya organisasi dan kepuasan kerja secara simultan terhadap komitmen organisasi adalah sebesar 15.21%, sedangkan sisanya yaitu sebesar 84.79% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil penelitian, berikut ini akan dikemukakan beberapa implikasi antara lain sebagai berikut: 1. Pemberdayaan Karyawan (X1) berkontribusi secara positif tetapi tidak signifikan terhadap Kepuasan Kerja (Y) Pemberdayaan karyawan tidak memberikan hasil yang memuaskan dalam penelitian ini, karena secara langsung, pemberdayaan karyawan tidak berkontribusi secara signifikan terhadap kepuasan kerja sebesar 0.228 atau 5.20%. Tetapi secara tidak langsung ada. Pemberdayaan karyawan

memiliki hubungan yang rendah dengan kepuasan kerja sebesar 0.395. Namun, adanya hubungan tidak menjamin bahwa variabel tersebut menjadi signifikan. Alasan mengapa tidak signifikan karena selain pemberdayaan karyawan, ada faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja yaitu pekerjaan itu sendiri, gaji, kesempatan atau promosi, supervisor, dan rekan kerja. 2. Budaya Organisasi (X2) berkontribusi secara positif dan signifikan terhadap Kepuasan Kerja (Y) Budaya organisasi memiliki kontribusi yang positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT. White Horse Ceramic Indonesia dalam penelitian ini. Besarnya kontribusi budaya organisasi terhadap kepuasan kerja karyawan sebesar 0.458 atau 20.98%. Budaya organisasi juga memiliki hubungan yang cukup kuat dengan kepuasan kerja sebesar 0.458. Maka, jika semakin tinggi tingkat budaya organisasi yang diterapkan, akan semakin tinggi pula kepuasan kerja karyawan PT. White Horse Ceramic Indonesia. Hal ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan dalam jurnal yang diteliti oleh Li Yueh Chen yang di mana hasilnya, variabel budaya organisasi memiliki hubungan positif yang signifikan dengan variabel kepuasan kerja karyawan. Maka dari itu, PT. White Horse Ceramic Indonesia perlu mempertahankan dan mengembangkan nilai-nilai budaya yang sudah ada di perusahaan agar dapat terus meningkatkan kepuasan kerja karyawan. Dilihat dari hasil jawaban responden pada lampiran 3 mengenai budaya organisasi, bahwa butir pertanyaan yang memiliki skor terendah adalah butir 8, dimana butir tersebut menyatakan bahwa tidak ada komunikasi yang baik antara atasan dan bawahan. Hal tersebut menunjukkan bahwa karyawan PT. White Horse Ceramic Indonesia merasa kurang puas dengan proses komunikasi antara atasan dan bawahan. Sedangkan dalam budaya di PT. White Horse Ceramic Indonesia, terdapat salah satu di dalamnya yaitu integrity yang merupakan sikap dasar yang wajib dimiliki, baik bertindak maupun berkomunikasi sesuai dengan etika dan norma-norma sosial. Maka dari itu, PT. White Horse Ceramic Indonesia perlu memperbaiki dan melakukan usaha untuk dapat menciptakan pola komunikasi yang efektif. 3. Pemberdayaan Karyawan (X1) tidak berkontribusi dan tidak signifikan terhadap Komitmen Organisasi (Z) Pemberdayaan karyawan tidak memberikan hasil yang memuaskan dalam penelitian ini, karena secara langsung pemberdayaan karyawan tidak berkontribusi secara signifikan terhadap kepuasan kerja sebesar -0.022 atau 0.05%. Tetapi secara tidak langsung ada pengaruh antara pemberdayaan karyawan terhadap komitmen organisasi. Pemberdayaan karyawan memiliki hubungan yang rendah dengan kepuasan kerja sebesar 0.395. Namun, adanya hubungan tidak menjamin bahwa variabel tersebut menjadi signifikan. Alasan mengapa tidak signifikan karena selain pemberdayaan karyawan, ada faktor lain yang dapat memengaruhi komitmen organisasi yaitu ketidakamanan kerja (job insecurity) di mana menurut Smithson dan Lewis dalam Ratnianingsih (2009) adalah suatu kondisi psikologis seorang karyawan yang menunjukkan rasa bingung atau rasa tidak aman dikarenakan kondisi lingkungan yang berubah-ubah. 4. Budaya Organisasi (X2) berkontribusi secara positif dan signifikan terhadap Komitmen Organisasi (Z) Budaya organisasi memiliki kontribusi yang positif dan signifikan terhadap komitmen organisasi pada PT. White Horse Ceramic Indonesia dalam penelitian ini. Besarnya kontribusi budaya organisasi terhadap komitmen organisasi sebesar 0.53 atau 28.09%. Budaya organisasi juga memiliki hubungan yang cukup kuat dengan komitmen organisasi sebesar 0.530. Maka, jika semakin tinggi tingkat budaya organisasi yang diterapkan, akan semakin tinggi pula komitmen organisasi PT. White Horse Ceramic Indonesia. Hal ini mendukung hasil penelitian dalam jurnal yang diteliti oleh Li Yueh Chen dimana hasilnya, variabel budaya organisasi memiliki hubungan positif yang signifikan dengan variabel komitmen organisasi. Maka dari itu, PT. White Horse Ceramic Indonesia perlu mempertahankan dan mengembangkan nilai-nilai budaya yang sudah ada di perusahaan agar dapat terus meningkatkan komitmen organisasi. Dilihat dari hasil jawaban responden pada lampiran 3 mengenai budaya organisasi, bahwa butir pertanyaan yang memiliki skor terendah adalah butir 13, di mana butir tersebut menyatakan bahwa tidak adanya dorongan kepada karyawan untuk bekerjasama dengan karyawan lain. Hal ini mendukung budaya organisasi yang ada mengenai pola komunikasi yang rendah. Maka dari itu, PT. White Horse Ceramic Indonesia perlu memberikan arahan yang lebih dalam kepada karyawan mengenai apa yang diharapkan oleh perusahaan dan juga memperbaiki pola-pola komunikasi yang ada, sehingga dapat membantu kelancaran dalam bekerja.

5. Kepuasan Kerja (Y) berkontribusi secara positif dan signifikan terhadap Komitmen Organisasi (Z) Kepuasan kerja memiliki kontribusi yang positif dan signifikan terhadap komitmen organisasi pada PT. White Horse Ceramic Indonesia dalam penelitian ini. Besarnya kontribusi budaya organisasi terhadap komitmen organisasi sebesar 0.372 atau 13.84%. Budaya organisasi juga memiliki hubungan yang cukup kuat dengan komitmen organisasi sebesar 0.536. Maka, jika semakin tinggi tingkat kepuasan kerja karyawan, akan semakin tinggi pula komitmen organisasi PT. White Horse Ceramic Indonesia. Hal ini mendukung hasil penelitian dalam jurnal yang diteliti oleh Aamir Sarwar dan Ayesha Khalid dimana hasilnya, variabel kepuasan kerja memiliki hubungan positif yang signifikan dengan variabel komitmen organisasi. Dilihat dari hasil jawaban responden pada lampiran 4 mengenai kepuasan kerja, bahwa butir pertanyaan yang memiliki skor terendah adalah butir 22, di mana butir tersebut menyatakan bahwa kondisi keamanan dan kesehatan di lingkungan tempat kerja belum baik. Hal tersebut menunjukkan bahwa karyawan PT. White Horse Ceramic Indonesia kurang puas dengan kondisi kerja belum memiliki tingkat kesehatan dan keamanan yang baik. Maka dari itu, PT. White Horse Ceramic Indonesia perlu merubah posisi mesin dan peletakan barang agar lebih aman dan tidak menyebabkan polusi yang tidak baik bagi kesehatan karyawan, dan juga memberikan bantuan seperti masker untuk melindungi para karyawan tidak menghirup bahan-bahan membuat keramik. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan 1. Secara simultan Pemberdayaan Karyawan dan Budaya Organisasi memiliki kontribusi yang signifikan terhadap Kepuasan Kerja Karyawan. Secara individual, Pemberdayaan Karyawan berkontribusi secara tidak signifikan terhadap Kepuasan Kerja. Sedangkan Budaya Organisasi memiliki kontribusi yang positif dan signifikan terhadap Kepuasan Kerja. 2. Pemberdayaan Karyawan, Budaya Organisasi, dan Kepuasan Kerja secara simultan memiliki kontribusi yang signifikan terhadap Komitmen Organisasi. Secara individual, Pemberdayaan Karyawan memiliki kontribusi secara tidak signifikan terhadap Komitmen Organisasi. Sedangkan Budaya Organisasi memiliki kontribusi yang positif dan signifikan terhadap Komitmen Organisasi, dan Kepuasan Kerja berkontribusi secara positif dan signifikan terhadap Komitmen Organisasi. Saran 1. PT. White Horse Ceramic Indonesia sebaiknya terus memperkuat budaya organisasinya agar tercipta kepuasan kerja dan komitmen organisasi dengan cara: Memberikan arahan yang lebih dalam mengenai apa yang diharapkan oleh perusahaan. Memperbaiki pola-pola komunikasi yang ada sehingga proses komunikasi dapat berjalan dengan baik dan lancar. Terus mengingatkan tentang nilai budaya perusahaan yang sudah ada sehingga dapat memberikan pemahaman kepada karyawan dalam cara berperilaku. 2. Perusahaan juga perlu memerhatikan keamanan dan kesehatan di sekitar lingkungan kerja agar karyawan merasa puas karena perusahaan peduli terhadap keselamatan mereka. REFERENSI Luthans, Fred (2006). Organizational behavior. New York: Mc Graw Hill. Robbins, Stephen P. and Timothy A. Judge (2008). Perilaku Organisasi (Edisi 12). Jakarta: Salemba Empat. Robbins, S & Coulter, M (2009). Manajemen (Jilid 1). Edisi 8. Jakarta: PT. Indeks. Sarjono, Haryadi dan Winda Julianita (2011). SPSS vs LISREL sebuah pengantar aplikasi untuk riset. Jakarta: Salemba Empat. Wibowo (2010). Budaya organisasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Hidayat, Cecep dan Ferdiansyah (2011). Pengaruh motivasi dan kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan. Jurnal Binus Business Review. 2(1): 379-386.

RIWAYAT PENULIS Sabatini Srijana Saputri Wijaya lahir di Tebing Tinggi Deli pada 19 Januari 1991. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara (Binus University), Jakarta dalam bidang Manajemen, program studi Bisnis dan Organisasi pada tahun 2013.