Pengembangan Paket Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas IV SD

dokumen-dokumen yang mirip
PENGEMBANGAN PAKET PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS IV SD. Muhammad Lukman Syafii 1

PAKET PEMBELAJARAN FIQIH KELAS VII DENGAN MENGGUNAKAN MODEL DICK DAN CAREY DI MADRASAH TSANAWIYAH NW PENGKELAK MAS

Jurnal Teknologi Pendidikan Volume 1 Nomor 2 Edisi Oktober 2016

PENGEMBANGAN MODUL AUDIO VISUAL UNTUK PELATIHAN PEMBIAKAN TANAMAN SECARA VEGETATIF ABSTRACT PENDAHULUAN

JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KETERAMPILAN BERBAHASA INDONESIA UNTUK SISWA SMA KELAS X ABSTRACT PENDAHULUAN

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATEMATIKA (MATERI STATISTIK) DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ACTIVE LEARNING SISTEM 5 M UNTUK SISWA KELAS VII

ISSN PENGEMBANGAN BAHAN AJAR METODE PENELITIAN PENDIDIKAN DENGAN ADDIE MODEL. Oleh: I Made Tegeh 1 dan I Made Kirna 2 ABSTRAK

Ely Mariana Prodi PGSD, Universitas Quality

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MODEL DICK & CARREY PADA MATA PELAJARAN PKN UNTUK SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 5 LUMAJANG DAN SMP NEGERI 1 KLAKAH.

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERKARAKTER MATA KULIAH STRATEGI PEMBELAJARAN PGSD STKIP HAMZANWADI SELONG

BAB III METODE PENELITIAN PENGEMBANGAN. Menurut Borg and Gall (1983) dalam Setyosari (2010), pengertian dari penelitan

BAB III METODELOGI PENELITIAN

Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper ke-2 Pengintegrasian Nilai Karakter dalam Pembelajaran Kreatif di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN

III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (Research and Development).

PENGEMBANGAN BUKU AJAR MODEL PENELITIAN PENGEMBANGAN DENGAN MODEL ADDIE

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK PERUSAHAAN JASA. Ihda Neni Nur Azizah Nujmatul Laily Universitas Negeri Malang

IMPLEMENTASI METODE KUMON DALAM PELAJARAN MATEMATIKA PADA KELAS RENDAH DI SDN 2 SUKAMULIA

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS MASALAH PADA MATERI PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL UNTUK SISWA KELAS VII MTsN I MATUR KABUPATEN AGAM

BAB III METODE PENELITIAN

PELATIHAN MENDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL DICK AND CAREY BAGI GURU-GURU DI KECAMATAN PENEBEL. oleh,

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development/ R&D).

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. langkah pengembangan yaitu menganalisis kurikulum. digambarkan dalam bentuk bagan sebagai berikut.

Harmoni Sosial: Jurnal Pendidikan IPS Volume 2, No 2, September 2015 ( ) Tersedia Online:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

TUGAS GURU SEBAGAI PENGEMBANG KURIKULUM

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATERI INTERAKSI MANUSIA DENGAN LINGKUNGAN ALAM, SOSIAL, BUDAYA, DAN EKONOMI PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS VII

PENGEMBANGAN PAKET PEMBELAJARAN PENANGANAN PASCAPANEN BUAH-BUAHAN KELAS XI SEMESTER II SMK-PP NEGERI BANJARBARU. Abstrak

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI POLA BILANGAN

PENGEMBANGAN MODUL BIOLOGI DENGAN MODEL SIKLUS BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI SISWA KELAS X DI SMAN 2 BATU MENGENAI FILUM ARTHROPODA

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian dan

2015 PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED TEMA TEKANAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA ABSTRACT PENDAHULUAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian pengembangan atau disebut juga Research and Development

BAB III METODE PENELITIAN. pendidikan (educational research and development) menggunakan 4D

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MENGGUNAKAN ADOBE FLASH CS3 PADA MATA PELAJARAN IPS MATERI KEADAAN ALAM DI INDONESIA KELAS VII

Hadi Gunawan Sakti Program Studi Teknologi Pendidikan, FIP IKIP Mataram

PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN DALAM KEGIATAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN. Oleh : Asep Herry Hernawan

PENGEMBANGAN BUKU AJAR PENDIDIKAN JASMANI PADA KELAS XI SEMESTER 1 DI SMA NEGERI 7 MALANG

PENGEMBANGAN BUKU AJAR MATA PELAJARAN MEKANIKA TEKNIK PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN SMK PGRI 3 MALANG

BAB III METODE PENELITIAN

Efektivitas Penggunaan Media Interaktif Berbasis ICT terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PENGUKURAN TEKNIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK

e-journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi Teknologi Pembelajaran (Volume 4 Tahun 2014)

IMPLEMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) TEMATIK DAN EVALUASINYA DALAM KURIKULUM 2013 SISWA KELAS RENDAH

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING PADA MATA KULIAH ALJABAR LINIER MATERI RUANG-n EUCLIDES.

III. METODE PENGEMBANGAN Pendekatan dan Prosedur Penelitian Pengembangan. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan atau Research and

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pada satu kelompok siswa (kelompok eksperimen) tanpa ada kelompok

Pengembangan Modul Fisika Berbasis Visual untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)

PENGEMBANGAN BUKU TEKS GEOGRAFI SMA/MA PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS POLA PERSEBARAN DAN INTERAKSI SPASIAL DESA DAN KOTA

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN DENGAN MEDIA MODUL PADA MATA DIKLAT GAMBAR TEKNIK DI SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MATA KULIAH TEKNOLOGI PENGAWETAN MAKANAN DENGAN MENGINTEGRASIKAN MODUL DI AKADEMI TATA BOGA BANDUNG

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan atau Research &

Jurnal Pena Sains Vol. 3, No. 2, Oktober 2016 p-issn: e-issn:

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN TATA RIAS WAJAH KOREKTIF

Pengembangan Alat Peraga Momentum dengan Sistem Sensor

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Metode pengembangan

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan

BAB III METODE PENGEMBANGAN. ADDIE (Analysis-Design-Development-Implementation-Evaluation). Model

Mukti Herdiana, Eko Setyadi Kurniawan, Ashari

Belajar Berbasis Aneka Sumber

Pengembangan Bahan Ajar Geografi SMA/MA Kelas XII pada Kompetensi Dasar Pola Keruangan Desa dan Kota dengan Model DICK and CAREY

PENGEMBANGAN MODUL BERWAWASAN SALINGTEMAS (SAINS, LINGKUNGAN, TEKNOLOGI, DAN MASYARAKAT) PADA MATERI SALING KETERGANTUNGAN DALAM EKOSISTEM KELAS VII

Pengembangan Bahan Ajar Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan di STTAL Surabaya

PENGARUH LATIHAN MEMBANGUN KONSEP TERHADAP KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH TOPIK KALOR PADA SISWA SMAN 1 SUKODADI KABUPATEN LAMONGAN

PENGEMBANGAN MODUL AJAR TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) POKOK BAHASAN PROGRAM PENGOLAH ANGKA BERORIENTASI LEARNING CYCLE

PENGEMBANGAN VIDEO STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA TEKNOLOGI PENDIDIKAN

Ina Agustin Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Ronggolawe Tuban

Tahun IX, No. 16, April Suyono Dosen Prodi PPKn FKIP UNIPA Surabaya Abstract

Adapun poin-poin atas saran dari validator ahli desain tersebut adalah sebagai

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Penelitian ini tergolong ke dalam penelitian dan pengembangan (Research &

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN TEKNIK ELEKTRONIKA DASAR DI SMK NEGERI 1 BANSARI TEMANGGUNG

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Research and Development (R&D) sesuai dengan Thiagarajan, et. all.,

JURNAL PENDIDIKAN BIOLOGI INDONESIA VOLUME 3 NOMOR 2 TAHUN 2017 (p-issn: ; e-issn: ) (Halaman )

Dina Merdeka Citraningrum. Pengembangan Bahan Ajar... Halaman Volume 1, No. 2, September 2016

VALIDITAS MODUL MATEMATIKA KELAS X SMA DENGAN MENERAPKAN VARIASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

PENYUSUNAN KAMUS ANIMALIA BERBASIS ANDROID SEBAGAI MEDIA BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS X SEMESTER II SMA/MA

PENGEMBANGAN PANDUAN PRAKTIKUM KIMIA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING KELAS X SMA DI KOTABUMI LAMPUNG UTARA

BAB III METODE PENELITIAN

EFEKTIVITAS MODUL ANALISIS KOMPLEKS DENGAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA DI STKIP PGRI SUMATERA BARAT

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS V SD SE GUGUS TAMBAKROMO KABUPATEN PATI TAHUN AJARAN 2015/2016

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS INKUIRI POKOK BAHASAN ENERGI DAN PERUBAHANNYA

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR DIGITAL BERLANDASKAN MODEL GUIDED-PROJECT BASED LEARNING

PENGEMBANGAN MODUL AKUNTANSI UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XII SMAN DI KOTA BENGKULU

PENGEMBANGAN BUKU AJAR PENDIDIKAN IPA KELAS IV SEMESTER I SD NO. 4 KALIUNTU DENGAN MODEL DICK AND CAREY

BAB III METODE PENELITIAN

Meningkatkan Prestasi Belajar IPA melalui Penggunaan Media Gambar pada Kelas IV SDN Majene

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR DENGAN MODEL MIND MAP UNTUK PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SMP

BAB III METODE PENELITIAN. Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah Lembar Kegiatan

BAB III METODE PENELITIAN

Pengembangan Modul Pembelajaran IPA dengan Tema Pencemaran Lingkungan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SMP Kelas VII

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMELAJARAN IPS MELALUI METODE PROBLEM SOLVING DI SD NEGERI 03 KOTO KACIAK MANINJAU

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR SUB-TEMA POTENSI DAN SEBARAN SUMBER DAYA ALAM INDONESIA PADA MATA PELAJARAN IPS UNTUK SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Penulisan Kegiatan Pembelajaran dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Bahasa Inggris SMP

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR SUPLEMEN PEMBELAJARAN SUB SUB MATERI TIPE TIPE GUNUNG BERAPI UNTUK SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA ABSTRAK

Isni Widayanti Pendidikan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya,

Transkripsi:

Muhammad Lukman Syafii Universitas Muhammadiyah Ponorogo s.muhammadlukman@yahoo.com Diterima : 11 Juli 2016 Direview : 19 Agustus 2016 Diterbitkan : 21 September 2016 Abstract: The textbook is designed to serve the basic principles or aspects containing in the medium of instruction. At SDN Kwagean II Loceret Nganjuk, the textbook becomes the most dominant medium in the instructional process. Another problem in the utilization of the textbook, the textbook has not met the feasibility aspect due to the theory, model, students need and the improvement of the students motivation. Therefore, the developer aims at developing a product of Social Science (IPS) instructional package for IV graders of Elementary School to solve the existing problem concerning the textbook at SDN Kwagean II Loceret Nganjuk. Regarding the problems, the developer considers the importance for reorganizing the social science material for the fourth graders of elementary school by designing, trying out and producing it in the form of complete instructional package. The conclusion of the field test done after going through expert analysis, individual and small group tests can be said that the textbook has fulfilled the students need even though there are some matters to be revised. It is expected that IPS Textbook for IV graders is able to solve the problems concerning the instructional package development that comply with the theory and learning model, so it can generate a learning source that is proper with the students characteristics, assist the students learning and create such learning condition that may improve the students motivation. Keywords: Development, Instructional Package, Social Science for Elementary School, Dick and Carey Model Pendahuluan Pembelajaran merupakan pengembangan dari pengetahuan, keterampilan atau perilaku baru individu yang berinteraksi dengan informasi dan lingkungannya. 1 Dalam diri siswa akan terjadi interaksi aktif antara pikiran, perasaan, emosi, dan aspek 1 Sharon E. Smaldino, et. al., Instructional Technology and Media for Learning, (Columbus, Ohio: Merril Prentice Hall, 2008). JURNAL LENTERA: Kajian Keagamaan, Keilmuan dan Teknologi Volume 14, Nomor 2, September 2016 P-ISSN : 1693-6922/ E-ISSN : 2540-7767

sosialnya, sehingga siswa yang berhubungan dengan sumber belajar akan lebih memahami isi pesan dan mampu melakukan internalisasi dan dapat meningkatkan ranah kognitif, afektif, maupun psikomotoriknya. Hasil pengamatan yang dilakukan untuk menganalisis kebutuhan dalam upaya membantu mengatasi masalah di SDN Kwagean II Loceret Nganjuk, pengembang menemukan bentuk permasalahan yang terkait dengan sumber belajar, salah satunya adalah bahan ajar. Selain guru, bahan ajar merupakan sumber informasi penting yang digunakan. Bahan ajar merupakan bagian integral dalam proses pembelajaran. Di SDN Kwagean II Loceret Nganjuk, bahan ajar merupakan media yang dominan digunakan sebagai sumber belajar selain guru. Hal ini disebabkan karena tingkat kemajuan dan pemanfaatan teknologi yang digunakan sebagai media untuk sumber belajar dalam proses pembelajaran kurang berkembang. Dalam menyusun bahan ajar, sangat diperlukan kegiatan merancang, mengujicoba, mengevaluasi, dan memproduksi. Merancang bahan ajar tidak terlepas dari teori, model, karakteristik mata pelajaran, dan kebutuhan siswa. Kegiatan ini bertujuan untuk memudahkan belajar siswa sesuai dengan karakteristik pengguna bahan ajar. Permasalahan di SDN Kwagean II Loceret Nganjuk yang terkait dengan bahan ajar, bahwa bahan ajar yang ada belum memenuhi tingkat kelayakan dalam tujuan mempermudah belajar siswa. Bahan ajar yang ada belum menampakkan teori dan model pembelajaran yang digunakan dalam merancang penyusunan bahan ajar. Selain itu, pengorganisasian materi tidak sesuai dengan karakteristik siswa di SDN Kwagean II Loceret Nganjuk. Desain bahan ajar kurang memiliki tingkat kemenarikan sehingga tujuan untuk memotivasi siswa dalam memanfaatkan bahan ajar dinilai masih kurang. Oleh sebab itu, salah satu pemecahan yang dilakukan dalam mengatasi masalah yang ada dalam proses pembelajaran yakni dengan menyajikan bahan informasi verbal berupa paket pembelajaran yang layak untuk mempermudah belajar siswa dan meningkatkan motivasi belajar memanfaatkan bahan ajar. Bahan ajar dirancang guna menyajikan prinsip-prinsip atau aspek-aspek dasar yang terdapat dalam bahan pembelajaran. Menurut Dick & Carey paket pembelajaran sebaiknya: 1. menarik, 2. isi sesuai dengan tujuan khusus pembelajaran, 3. urutannya tepat, 4. ada petunjuk penggunaan bahan ajar, 5. ada soal latihan, 6. ada jawaban Volume 14, Nomor 2, September 2016 205

Muhammad Lukman Syafii latihan, 7. ada tes, 8. ada petunjuk kemajuan siswa, dan 9. ada petunjuk bagi siswa menuju kegiatan berikutnya. 2 Agar bahan ajar menjadi bermakna, sebaiknya disusun dengan berisikan komponen-komponen yang dapat menciptakan kondisi seperti yang diinginkan. Upaya pemecahan masalah di atas, terkait dengan hakekat teknologi pembelajaran dalam pemecahan masalah harus berpusat pada subjek didik atau siapa saja yang belajar. Pembelajaran menaruh perhatian pada bagaimana membelajarkan siswa dan bukan pada apa yang dipelajari siswa. Dalam teknologi pembelajaran, pemecahan masalah membutuhkan berbagai sumber belajar baik yang dirancang, dipilih, dan dimanfaatkan dalam belajar. Sumber belajar tersebut dapat berupa pesan, orang, bahan, alat, teknik, dan lingkungan. 3 Sehubungan dengan permasalahan tersebut di atas, pengembang menganggap penting untuk menata kembali isi buku teks atau bahan ajar IPS kelas IV SD dalam bentuk paket pembelajaran yang lebih sempurna. Produk tersebut diharapkan dapat digunakan sebagai sumber belajar dan dapat meningkatkan motivasi belajar IPS bagi siswa. Pengembangan ini didasarkan pula pada hasil penelitian dari Toenlioe tentang Profil Buku Teks IPS 4 dan penelitian Sulton tentang Desain Pesan Buku Teks IPS SD Kelas III, IV, dan V. 5 Kedua peneliti tersebut menyatakan bahwa buku teks IPS di SD belum memenuhi tingkat kelayakan, yang sesuai dengan teori dan model penyusunan bahan ajar, serta kebutuhan siswa dan karakteristik mata pelajaran. Keberadaan IPS sebagai mata pelajaran di sekolah sudah tidak terbantahkan kelahirannya karena adanya kebutuhan masyarakat yang tengah berkembang menuju masyarakat yang tengah berkembang menuju masyarakat maju yang beradab, adil, makmur, dan sejahtera. Arah perkembangan pendidikan ini sejalan dengan cita-cita dan tujuan nasional bangsa Indonesia. Pendidikan tingkat SD khususnya untuk kelas IV, pengorganisasian materi pelajaran IPS menganut pendekatan terpadu, artinya materi pelajaran dikembangkan 2 W. Dick and L. Carey, The Systematic Design of Instruction (3rd Ed), (London, England: Scott, Foresman and Co. Publishers, 1990). 3 Alan Januszewski and Michael Molenda, Educational Technology: A definition with Commentary, (New York, London: Taylor & Francis Gorup Lawrence Erlbaum Association, 2008). 4 A.J.E. Toenlioe, Profil Buku Teks IPS SD, (Tesis, Malang: PPS IKIP Malang, 1999). 5 Sulthon, Desain Pesan Buku Teks IPS SD di Wilayah Kota Malang: Suatu Kajian Terhadap Buku Teks IPS Kelas III, IV, dan V SD, (Disertasi, Malang: PPS TEP UM, 2003). 206 JURNAL LENTERA: Kajian Keagamaan, Keilmuan dan Teknologi

dan disusun tidak mengacu pada disiplin ilmu yang terpisah melainkan mengacu pada aspek kehidupan nyata siswa sesuai dengan karakteristik usia, tingkat perkembangan berpikir, dan kebiasaan bersikap dan berperilakunya. Menurut Sulton tujuan pembelajaran IPS di Sekolah Dasar hanya meletakkan konsep-konsep dasar ilmu sosial, dengan kata lain, kepada siswa SD belum perlu diberikan kajian secara detail dan spesifik tentang konsep-konsep IPS yang abstrak. 6 Dalam mengembangkan dan memproduksi paket pembelajaran tersebut diperlukan suatu model pengembangan yang relevan, yang telah diakui kesahihannya. Dari berbagai model pengembangan yang ada, pengembang menggunakan model Dick & Carey. Model ini digunakan dengan alasan bahwa model Dick & Carey menggunakan langkah yang sistematis dan lengkap sehingga dapat digunakan untuk merancang, mengujicobakan, dan memproduksi paket pembelajaran. Beberapa pertimbangan yang mendasari penggunaan model Dick & Carey adalah: 1. model dapat digunakan untuk mengembangkan pembelajaran yang mencakup ranah informasi verbal, keterampilan intelektual, keterampilan psikomotor dan sikap/perilaku, 2. model ini dirancang dengan menggunakan pendekatan sistem, sehingga dengan menggunakan model ini mampu membuka peluang dalam mengintegrasikan semua variabel yang mempengaruhi belajar dalam desain pembelajaran, dan 3. model ini bersifat prosedural dan sistematik. Pemilihan penelitian pengembangan tersebut didasari oleh alasan-alasan sebagai berikut: 1. media bahan ajar merupakan sumber belajar yang dominan dimanfaatkan oleh guru dan siswa di kelas IV SDN Kwagean II Loceret Nganjuk, 2. bahan ajar yang tersedia tidak memiliki kejelasan model dan teori penyusunan bahan ajar, oleh karena itu pengembang menyusun paket pembelajaran dengan model Dick & Carey, 3. pembelajaran IPS di kelas IV dipilih sebagai bidang kajian penelitian dengan pertimbangan bahwa dalam pembelajaran IPS di kelas IV SDN Kwagean II Loceret Nganjuk, siswa dipandang mampu untuk memahami konsep-konsep pesan yang disajikan dalam bahan ajar, sehingga bahan ajar yang telah ada ingin disempurnakan baik dalam menambahkan konsep isi, gambar, tugas-tugas latihan, dan buku pedoman untuk siswa dan guru, serta desain yang menarik. 6 Ibid. Volume 14, Nomor 2, September 2016 207

Muhammad Lukman Syafii Pembahasan A. Model Pengembangan Pengembangan paket pembelajaran IPS kelas IV di SDN Kwagean II Loceret Nganjuk dikembangkan dengan mengikuti model desain pembelajaran Dick & Carey. Model ini digunakan dengan mempertimbangkan alasan sebagai berikut: 1. Setiap langkah memiliki kejelasan maksud dan tujuan, 2. Model ini merupakan model yang paling lengkap dan dasar untuk mempelajari model lainnya, 3. Setiap langkah memiliki hubungan yang sistematis, 4. Pada langkah awal yakni mengidentifikasi tujuan sesuai dengan kurikulum yang dikembangkan, dan 5. Prosedur dan tekniknya digunakan untuk merancang, memproduksi, menilai, dan merevisi pembelajaran. B. Prosedur Pengembangan Prosedur dalam pengembangan paket pembelajaran melalui beberapa tahapan sebagai berikut: 1. Menganalisis kebutuhan Langkah awal dalam suatu pengembangan adalah menganalisis kebutuhan untuk pemecahan masalah pembelajaran yang ada dengan melakukan observasi terhadap kesesuaian bahan ajar yang digunakan sekolah tersebut dengan karakteristik mata pelajaran, karakteristik siswa, serta kurikulum yang dikembangkan. Melalui hasil observasi tersebut, pengembang akan mendapatkan gambaran untuk menentukan bahan ajar yang akan dikembangkan disesuaikan dengan teori dan model penyusunan bahan ajar, serta karateristik siswa dan mata pelajaran yang dikembangkan. Proses penyusunan paket pembelajaran ini mengikuti 9 langkah prosedur rancangan pembelajaran dari model Dick & Carey. Prosedur model Dick & Carey dapat dilihat dalam bagan berikut. 208 JURNAL LENTERA: Kajian Keagamaan, Keilmuan dan Teknologi

2 9 2 9 1 4 5 6 7 8 3 Bagan 1. Langkah-langkah Model Dick & Carey 7 2. Mengidentifikasi tujuan umum pembelajaran. Tindakan yang dilakukan dalam merumuskan tujuan umum pembelajaran ini yaitu, terlebih dahulu mengidentifikasi SKKD (Standar Kompetensi Kompetensi Dasar) standar isi 2006 untuk menetapkan pokok bahasan dan materi yang disajikan. Setelah menetapkan pokok bahasan sesuai dengan SKKD tersebut, kemudian memberikan batasan dalam penyusunan tujuan pembelajaran yang akan dijabarkan. Penjabaran ini dilakukan dengan mempertimbangkan apa yang seharusnya dan akan dilakukan oleh siswa, dan kemampuan apa saja yang sebaiknya dikuasai. Penyusunan pernyataan tujuan 7 W. Dick and L. Carey, The Systematic Design of Instruction (5th Ed), (London, England: Scott, Foresman and Co. Publishers. 2001). Volume 14, Nomor 2, September 2016 209

Muhammad Lukman Syafii umum harus menggunakan kata-kata kerja operasional dengan hanya mengukur satu tingkah laku. 3. Melakukan Analisis Pembelajaran Analisis pembelajaran dilakukan untuk mengetahui keterampilanketerampilan subordinat yang mengharuskan siswa menguasainya dengan mengklasifikasikan tujuan pembelajaran yang dibahas dalam ranah pembelajaran. Hal ini bertujuan untuk menggolongkan pernyataan tujuan umum menurut jenis kapabilitas belajar, yaitu: kognitif, afektif, dan psikomotor. 4. Mengidentifikasi karakteristik siswa Langkah selanjutnya yaitu mengidentifikasi karakteristik siswa melalui observasi dan wawancara yang dilakukan oleh pengembang sebagai pertimbangan dalam merancang paket pembelajaran. Dalam kaitannya dengan penggunaan buku teks, karakteristik siswa dengan usia rata-rata 9 sampai10 tahun dapat diketahui bahwa siswa telah dapat berpikir secara konkrit, mampu membaca dengan lancar, siswa senang dengan penggunaan gambar-gambar pada buku teks, gaya belajar siswa mandiri dan kelompok. 5. Merumuskan tujuan khusus pembelajaran Berdasarkan pada analisis tujuan umum pembelajaran, analisis ranah pembelajaran, dan masukan tentang karakteristik siswa. Selanjutnya pengembang menyusun pernyataan spesifik tentang apa yang bisa dilakukan dalam menyelesaikan pembelajaran dalam bentuk tujuan khusus pembelajaran. Tujuan khusus tersebut menguraikan keterampilanketerampilan apa saja yang dapat dilakukan oleh siswa. 6. Mengembangkan butir-butir tes acuan patokan Menyusun tes acuan patokan untuk mengukur tingkah laku siswa yang digambarkan dalam tujuan. Ada empat acuan patokan yang digunakan dalam pengembangan, yaitu 1) tes perilaku awal atau entry behavior test. Tes ini diterapkan untuk mengukur keterampilan yang dimiliki siswa pada tingkat awal pembelajaran, 2) tes pendahuluan atau pretest, tes acuan patokan yang berguna untuk mengukur kemampuan awal siswa sehubungan dengan tujuan pembelajaran, 3) tes sisipan atau tes terintegrasi atau embedded test, tes ini 210 JURNAL LENTERA: Kajian Keagamaan, Keilmuan dan Teknologi

dilaksanakan dengan melakukan tanya jawab ketika pembelajaran sedang berlangsung, dan 4) postest dilakukan setelah melakukan semua tujuan pembelajaran yang mencerminkan hasil belajar yang dilakukan siswa. 7. Pengembangan strategi pembelajaran Dalam langkah ini pengembang mengidentifikasi strategi pembelajaran yaitu, strategi pengorganisasian isi/materi, strategi penyampaian, dan strategi pengelolaan. a. Strategi pengorganisasian isi/materi Strategi penataan isi bahan ajar dilakukan dengan menggunakan model pembelajaran terpadu dan pendekatan inkuiri. Model pembelajaran terpadu dilakukan dengan memadukan beberapa kompetensi dasar bidang kajian IPS per-kelas yang memiliki keterpaduan materi kajian. Pendekatan inkuiri mencakup proses berpikir dari hal-hal yang khusus kepada hal-hal yang bersifat umum. b. Strategi penyampaian Komponen penting dalam mempreskripsikan strategi penyampaian yaitu media yang digunakan dan disesuaikan dengan karakteristik siswa. Dalam strategi penyampaian isi bahan ajar ini banyak menggunakan foto-foto yang berkaitan dengan materi, agar siswa dapat berpikir secara konkrit untuk mengenal objek sebenarnya. Selain itu gambar dapat membantu memperjelas penyampaian materi dan meningkatkan motivasi siswa. c. Strategi pengelolaan Strategi pengelolaan berkaitan dengan pengaturan penggunaan strategi pembelajaran yang meliputi; strategi pengorganisasian isi dan strategi penyampaian. Penerapan pendekatan inkuiri dalam pengembangan bahan ajar dilakukan pada setiap pembahasan konsep. Sedangkan untuk penggunaan media gambar disesuaikan dengan objek yang dijelaskan pada materi. 8. Mengembangkan dan memilih materi pembelajaran yang disesuaikan dengan kurikulum yang sedang berlaku. a. Pemilihan materi pembelajaran Kriteria yang digunakan untuk menilai materi pembelajaran yaitu: Volume 14, Nomor 2, September 2016 211

Muhammad Lukman Syafii 1) Kesesuaian materi pembelajaran dengan SKKD, 2) Kesesuaian urutan materi pembelajaran dengan SKKD, 3) Tersedianya informasi yang dibutuhkan berupa narasi sebagai apersepsi, kajian ilmiah, dan contoh-contoh, 4) Penyusunan materi disertakan dengan foto yang sesuai, dan 5) Tersedianya buku pedoman guru dan pedoman siswa mengenai materi yang ada dalam bahan ajar. b. Pemilihan media pembelajaran Pemilihan media dengan menggunakan foto-foto objek berdasarkan pada kebutuhan dan kesesuaian antara materi, karakteristik siswa, karakteristik mata pelajaran,dan lingkungan. c. Proses penyusunan paket pembelajaran Proses penyusunan paket pembelajaran yang terdiri dari; bahan ajar, buku pedoman guru, dan buku pedoman siswa dilakukan dengan menggunakan prosedur pengembangan model Dick & Carey dimulai dari langkah 1 sampai dengan 9. d. Pengembangan paket pembelajaran Pengembangan paket dilakukan dengan menggunakan model Dick & Carey Susunan dari komponen-komponen bahan ajar tersebut, yaitu: a) kata pengantar, b) susunan bahan ajar, c) daftar isi, d) paparan standar kompetensi, e) analisis pembelajaran, f) awal bab, g) kata kunci, h) petunjuk, i) kerangka isi, j) tujuan pembelajaran, k) uraian materi, l) kegiatan siswa, m) rangkuman, n) latihan soal, o) umpan balik dan tindak lanjut, p) glossarium, dan q) kunci jawaban. 9. Merancang dan melaksanakan penilaian formatif Setelah format penilaian pretes dan postes selesai disusun, kemudian dilakukan penilaian dengan maksud mengumpulkan data untuk menyempurnakan desain pembelajaran. Dalam penelitian ini dilakukan tiga penilaian uji coba yaitu penilaian uji coba perorangan, uji coba kelompok kecil, dan penilaian uji coba lapangan. Hasil yang didapat digunakan sebagai pertimbangan dalam merevisi pengembangan produk bahan ajar. 10. Merevisi paket pembelajaran 212 JURNAL LENTERA: Kajian Keagamaan, Keilmuan dan Teknologi

Data yang diperoleh dari penilaian formatif disimpulkan dan diuraikan sebagai usaha untuk mengetahui kesulitan siswa dalam mencapai tujuan dan untuk menghubungkan kesulitan ini dengan kelemahan tertentu dalam pembelajaran. Data digunakan untuk mengkaji kembali kebenaran analisis pembelajaran yang dilakukan berdasarkan pada asumsi tentang karakteristik siswa. Untuk itu perlu dikaji ulang pertanyaan-pertanyaan, butirbutir soal tes dengan memperhatikan data yang terkumpul. Strategi pembelajaran juga perlu ditinjau ulang, sehingga akhirnya dipadukan kedalam upaya revisi pembelajaran untuk menyusun desain pembelajaran yang lebih baik lagi. C. Hasil Pengembangan Analisis data diperoleh dari hasil instrumen tanggapan/penilaian para ahli isi mata pelajaran, ahli media, ahli desain, hasil uji coba perorangan, uji coba kelompok kecil, dan uji coba lapangan. Teknik analisis data yang digunakan untuk mengolah data yang dihimpun yaitu menggunakan analisis statistik deskriptif. Klasifikasi penilaian untuk dapat memberikan makna dan pengambilan keputusan digunakan ketetapan sesuai skala 5 (Lickert) dengan kualifikasi sebagai berikut: sangat baik, baik, cukup baik, kurang baik, dan sangat kurang baik. Persentase rerata hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa produk pengembangan dinyatakan dalam kualifikasi kelayakan baik dan sangat baik sehingga tidak perlu revisi. Namun berdasarkan kualifikasi bahwa item pertanyaan angket yang memperoleh skor 2 yang dinyatakan kurang dan skor 3 dinyatakan cukup sehingga masih harus dilakukan revisi. Di luar item pertanyaan angket tanggapan, para ahli isi mata pelajaran, ahli media, ahli desain, guru, dan siswa juga memberikan beberapa komentar dan saran sehingga pengembang masih harus melakukan revisi untuk penyempurnaan produk. Upaya menilai tingkat keefektifan produk pengembangan dilakukan dengan dua cara, yaitu: 1. Hasil pretest dan postest, dengan menggunakan derajat 24 (N=25) dan taraf signifikasi 0,05 pada analisis pretest dan postest tersebut di atas terbaca batas signifikansi t adalah 0,00. Mengingat t hitung lebih besar dari pada t tabel maka Volume 14, Nomor 2, September 2016 213

Muhammad Lukman Syafii dapat dikatakan bahwa perbedaan mean tersebut meyakinkan atau dengan kata lain bahwa paket bahan ajar IPS dengan pendekatan inkuiri melalui model Dick & Carey untuk siswa kelas IV semester II SDN Kwagean II Loceret Nganjuk dapat dikatakan efektif. 2. Tanggapan berdasarkan dari hasil observasi, diketahui bahwa rerata persentase jawaban angket 89,5%, sampel memberikan respon positif terhadap proses pembelajaran dan dapat dikategorikan efektif. Penutup Berdasarkan hasil uji coba lapangan yang dilakukan setelah melalui uji ahli, uji perorangan dan uji kelompok kecil, dapat disimpulkan bahwa paket pembelajaran ini telah dapat memenuhi kebutuhan siswa, walaupun terdapat beberapa hal yang perlu direvisi. Saran Pemanfaatan: 1. Bahan ajar ini berfungsi sebagai media yang merupakan bagian integral dalam proses pembelajaran, sedangkan buku panduan digunakan untuk mempermudah mempelajari bahan ajar. 2. Bahan ajar ini dapat digunakan untuk pembelajaran individu maupun kelompok serta klasikal. 3. Bahan ajar ini dapat menjadi sumber belajar bagi siswa dan guru untuk menambah referensi pelajaran IPS kelas IV SD. 4. Bahan ajar ini dapat digunakan sebagai sarana dalam meningkatkan minat baca siswa dan memotivasi siswa dalam memanfaatkan bahan ajar sehingga memudahkan dan mingkatkan ketertarikan siswa belajar IPS. Saran Diseminasi: Pengembangan paket bahan ajar ini tidak sampai pada tahap diseminasi, tetapi apabila ingin dilakukan sampai pada tahap tersebut maka perlu dipertimbangkan beberapa hal sebagai berikut: 1. Paket bahan ajar yang dikembangkan ini berdasarkan karakteristik siswa SDN 2 Kwagean II Loceret Nganjuk, sehingga apabila hendak diperbanyak maka perlu diadakan revisi guna penyesuaian seperlunya. 214 JURNAL LENTERA: Kajian Keagamaan, Keilmuan dan Teknologi

2. Langkah pengembangan paket bahan ajar ini hanya sampai pada tahap formatif untuk mengetahui efektifitas produk yang dikembangkan, sebaiknya sebelum melakukan diseminasi perlu melewati tahap sumatif. Saran pengembangan produk lebih lanjut: Produk pengembangan ini sudah mengalami revisi berulang kali sesuai dengan saran dan komentar dari ahli isi mata pelajaran IPS, ahli desain pembelajaran, ahli media pembelajaran, guru mata pelajaran dan siswa sebagai pengguna. Namun untuk meningkatkan kualitas paket bahan ajar, apabila akan dikembangkan dianggap perlu menciptakan strategi-strategi dan model pembelajaran baru yang lebih inovatif dan komunikatif sehingga dapat mempermudah para pengguna. Hasil produk pengembangan paket pembelajaran yang diperoleh dari mendesain, mengujicobakan, memproduksi, dan merevisi maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Paket pembelajaran yang disusun sesuai teori, model, pendekatan, kebutuhan siswa, dan karakter mata pelajaran, lebih efektif digunakan dalam pembelajaran, 2. Paket pembelajaran yang desain menarik dapat meningkatkan motivasi siswa, 3. Paket pembelajaran yang dikembangkan dapat dijadikan untuk pembelajaran individual, kelompok, maupun klasikal, dan 4. Bahan ajar yang dikembangkan dapat memudahkan belajar IPS dan membaca siswa. Daftar Pustaka Dick W. and L. Carey. The Systematic Design of Instruction (3rd Ed). London, England: Scott, Foresman and Co. Publishers, 1990.. The Systematic Design of Instruction (5th Ed). London, England: Scott, Foresman and Co. Publishers. 2001. Januszewski, Alan and Michael Molenda. Educational Technology: A definition with Commentary. New York, London: Taylor & Francis Gorup Lawrence Erlbaum Association, 2008. Volume 14, Nomor 2, September 2016 215

Muhammad Lukman Syafii Smaldino, Sharon E., et al. Instructional Technology and Media for Learning. Columbus, Ohio: Merril Prentice Hall, 2008. Sulthon. Desain Pesan Buku Teks IPS SD di Wilayah Kota Malang: Suatu Kajian Terhadap Buku Teks IPS Kelas III, IV, dan V SD. Disertasi. Malang: PPS TEP UM, 2003. Toenlioe, A.J.E. Profil Buku Teks IPS SD. Tesis. Malang: PPS IKIP Malang, 1999. 216 JURNAL LENTERA: Kajian Keagamaan, Keilmuan dan Teknologi