BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan basis gigi tiruan dalam dunia kedokteran gigi merupakan suatu hal yang sangat umum kita dengar, bahkan ada yang kita gunakan. Basis gigi tiruan merupakan bagian dari gigi tiruan tempat melekatnya anasir gigi tiruan. Sampai saat ini kebanyakan basis gigi tiruan terbuat dari non logam terutama polimer karena mudah didapat, memiliki kestabilan dimensi, mudah dimanipulasi, warna yang stabil dan biokompatibel atau tidak beracun. (SK Khindria : 2008) Pada umumnya pembuatan basis gigi tiruan ini hanya dibuat di labolarotirum kedokteran gigi oleh dokter gigi. Namun pada kenyataannya tidak hanya dalam dunia kedokteran gigi saja yang dapat membuat basis gigi tiruan, telah banyak ahli ahli gigi yang telah mampu menyaingi pembuatan basis gigi tiruan. Kecenderungan masyarakat membuat basis gigi tiruan di ahli ahli gigi semakin meningkat, ditambah dengan harga yang ditawarkan lebih terjangkau. Sebagian besar basis gigi tiruan yang dibuat di ahli gigi menggunakan resin akrilik swapolimerisasi, sementara di dunia kedokteran gigi, bahan basis gigi tiruan yang digunakan dalam rongga mulut menggunakan resin akrilik polimerisasi panas. Hal ini menjadikan tolak ukur pembuatan basis gigi tiruan yang sangat bertolak belakang karena menggunakan bahan resin yang berbeda, baik pada komposisi, maupun pada perlakuannya. Selain itu, kelemahan dari kedua resin ini yaitu mudah fraktur, porositasnya mudah terbentuk dan penyebaran resin yang tidak merata. Beberapa pendekatan yang telah dilakukan untuk meningkatkan sifat fisis dan sifat mekanik bahan resin agar lebih tahan terhadap fraktur, diantaranya ialah dengan menambahkan bahan penguat, dapat berupa bahan kimia, logam dan serat. Beberapa
penelitian telah dilakukan untuk meningkatkan sifat mekanik dan densitas resin aklirik, yaitu dengan penambahan bahan penguat serat, seperti aramid, polietilen, karbon dan serat kaca. Valittu (1994) menyatakan bahwa gabungan serat dengan material resin akrilik akan meningkatkan ketahanan bahan resin terhadap fraktur dan kekuatan serat kaca adalah sifat yang paling penting untuk meningkatkan kekuatan impak dan bahan yang rapuh seperti resin akrilik. Uzun (1999) menyatakan bahwa dengan menggunakan resin akrilik polimerisasi panas yang ditambahkan serat kaca akan meningkatkan kekuatan impak. Fatma Unalan (2010) menyatakan bahwa penambahan serat kaca potongan kecil pada resin akrilik meningkatkan kekuatan transversal dan serat kaca potongan kecil lebih efektif meningkatkan kekuatan transversal polimetal metakrilat dari pada bentuk lain. Serat kaca yang ditambahkan kedalam resin akrilik menunjukkan densitas dan sifat mekanik yang lebih bagus dibandingkan dengan resin akrilik tanpa penambahan serat kaca. Serat kaca sangat estetis dan dapat beradhesi dengan matriks polimer di dalam resin akrilik sehingga memiliki kekuatan yang baik dengan resin akrilik, oleh karena itu serat kaca menjadi pilihan untuk ditambahkan ke dalam resin akrilik sebagai bahan penguat. Hasil penelitian Rohani (2010) yang menggunakan resin akrilik polimerisasi panas yang ditambah dengan serat kaca potongan kecil dapat meningkatkan kekuatan impak dan transversalnya. Berdasarkan uraian di atas penulis melakukan penelitian, sampai pada akhirnya penulis meakukan penelitian untuk membandingkan adanya pengaruh yang signifikan dan kolerasi antara bahan gigi tiruan dengan menggunakan resin akrilik polimerisasi panas dan bahan resin akrilik swapolimerisasi dengan penambahan serat kaca potongan kecil. Penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk menghasilkan bahan gigi tiruan yang memiliki sifat fisis serta mikrostruktur yang baik sertat dapat diaplikasikan. 1.2 Perumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh serat kaca terhadap kualitas bahan basis gigi tiruan dari resin akrilik swapolimerisasi panas dan resin akrilik polimerisasi panas. 2. Bagaimana kualitas bahan basis gigi tiruan berdasarkan sifat fisis dan mikrostruktur dengan berbahan resin swapolimerisasi dan bahan basis gigitiruan polimerisasi panas. 1.3 Batasan Masalah Penulis membatasi masalah yang akan dibahas untuk mencapai hasil pembahasan yang maksimum. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah 1. Penambahan serat kaca dengan ukuran 4mm, 6mm, dan 8mm. 2. Pengujian bahan melalui: a. Pengujian sifat fisis Densitas ( Density) Porositas ( Porosity) b. Pengujian analisa Mikrostruktur SEM (Scanning Electron Microscope) EDS (Energy Dispersi Spectroscopy X Ray ) 1.4 Tujuan Penelitian Adapun tujuan utama penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui perbandingan sifat fisis bahan basis gigi tiruan dengan menggunakan self curing dan hot curing tanpa penambahan serat dan dengan penambahan serat kaca potongan kecil ukuran 4 mm, 6 mm dan 8 mm.
2. Untuk mengetahui perbandingan mikrostuktur bahan basis gigi tiruan dengan menggunakan self curing dan hot curing tanpa penambahan serat dan dengan penambahan serat kaca potongan kecil. 3. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan bahan resin akrilik polimerisasi panas, dan resin akrilik swapolimerisasi pada basis gigi tiruan. 1.5 Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah 1. Untuk menambah wawasan tentang perbandingan bahan basis gigi tiruan dengan resin akrilik polimerisasi panas dan resin akrilik swapolimerisasi tanpa penambahan serat kaca dan dengan penambahan serat kaca potongan kecil ukuran 4 mm,6 mm dan 8 mm. 2. Sebagai pendekatan yang dilakukan untuk meningkatkan daya tahan resin aklirik terhadap fraktur. 3. Sebagai dasar penelitian lanjut tentang bahan penguat kaca. 1.6 Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Uji Dental Fakultas Kedokteran Gigi, Laboratorium Polimer FMIPA Universitas Sumatera Utara, Laboratorium Biokimia FMIPA, Ahli Gigi Misli Jl. Sri Gunting Komp.Sri Gunting Medan, dan Pusat Penelitian Fisika Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Serpong, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, Indonesia. 1.7 Sistematika Penulisan Adapun sistematika penulisan Skripsi ini adalah: BAB 1 Pendahuluan
BAB II BAB III BAB IV BAB V Bab ini mencakup latar belakang penelitian, perumusan masalah, batasan masalah yang akan diteliti, tujuan penelitian, manfaat penelitian, tempat penelitian dan sistematika penulisan. Tinjauan Pustaka Bab ini membahas tentang landasan teori yang menjadi acuan untuk proses pengambilan data, analisa data serta pembahasan. Metodologi Penelitian Bab ini membahas tentang rancangan penelitian, tempat dan waktu penelitian, peralatan dan bahan penelitian, diagram alir penelitian,pembuatan sampel dan pengujian sampel. Hasil dan Pembahasan Penelitian Bab ini membahas tentang data hasil penelitian, dan analisa data yang diperoleh dari penelitian. Kesimpulan dan Saran Bab ini berisikan tentang kesimpulan yang diperoleh dari penelitian dan memberikan saran untuk penelitian lebih lanjut.