BAB I PENDAHULUAN. menjalankan bisnisnya. Namun terdapat indikator lain selain. diperlukan perusahaan untuk bertahan di masa mendatang.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Banyak perusahaan swasta kini mengembangkan apa yang disebut Corporate

BAB I PENDAHULUAN. dipenuhinya pertanggungjawaban sosial perusahaan (Corporate Social

BAB I PENDAHULUAN. revolusi industri di Inggris ( ), menyebabkan pelaporan akuntansi lebih

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan tidak hanya bertanggungjawab kepada investor dan kreditor, tetapi juga

BAB I PENDAHULUAN. dan kekuatan dari perusahaan besar merupakan isu-isu yang semakin menjadi

BAB I PENDAHULUAN. dalam memenangkan persaingan didalam dunia usaha adalah meningkatnya profit

BAB I PENDAHULUAN. revolusi industri di Inggris ( ), menyebabkan pelaporan akuntansi lebih

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berdirinya sebuah perusahaan pasti memiliki tujuan sosial, ekonomis dan

BAB 1 PENDAHULUAN. indikator bagi para stakeholder untuk menilai sejauh mana kinerja manajemen

4 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan fenomena, rumusan masalah, hipotesis, dan hasil penelitian

BAB I PENDAHULUAN. (shareholders) namun juga bagi para pemangku kepentingan (stakeholders) lainnya

BAB I PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibilty atau lebih dikenal dengan CSR adalah bentuk

BAB 1 PENDAHULUAN. pemegang saham (shareholders) saja namun juga mempunyai tanggung jawab

BAB 1 PENDAHULUAN. investasi karena harga saham menunjukkan prestasi emiten, pergerakan harga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. kontribusinya dalam kehidupan komunitas lokal sebagai rekanan dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. social disclosure, corporate social responsibility, social accounting (Mathews,

BAB I PENDAHULUAN. korporasi tersebut menunjukkan bahwa organ-organ perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. dihadapkan pada tanggung jawab yang berpijak atas single bottom line, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan dengan perusahaan (stakeholder). Perusahaan seharusnya juga

BAB 5 PENUTUP. perusahaan dengan Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai variabel

BAB I PENDAHULUAN. operasinya untuk mencapai laba yang maksimal, yang semakin lama dirasakan

ANALISIS PENGARUH ROA, ROE, NPM DAN EPS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN SEKTOR MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja perusahaan merupakan suatu gambaran tentang kondisi keuangan suatu

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini topik kinerja sosial terhadap stakeholders menjadi topik yang

BAB I PENDAHULUAN. pergerakan dana jangka panjang dari masyarakat (investor) yang kemudian

DAFTAR ISI. Perusahaan Pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap Nilai

BAB 1 PENDAHULUAN. dikelola untuk menghasilkan barang atau jasa (output) kepada pelanggan

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan industri di sebuah Negara.Perkembangan perusahaan manufaktur

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Salah satu tujuan penting pendirian suatu perusahaan adalah untuk meningkatkan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu tujuan dasar perusahaan agar tetap bertahan dalam

BAB I PENDAHULUAN. alternatif sumber dana bagi perusahaan tersebut. Melaksanakan kegiatan investasi tersebut, para investor perlu mengambil keputusan

BABl PENDAHULUAN. Berdirinya sebuah perusahaan harus memiliki tujuan yang jelas. Ada

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan persaingan dunia bisnis saat ini mengharuskan perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam dunia industri yang sangat menuntut perbaikan berkelanjutan

BAB I PENDAHULUAN. semakin banyaknya muncul perusahaan pesaing yang memiliki keunggulan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perbankan merupakan segala sesuatu yang berkaitan dengan bank,

BAB I PENDAHULUAN. negatif. Oleh karena kondisi itulah, perusahaan dituntut untuk semakin peduli

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini topik mengenai Corporate Social Responsibility (selanjutnya

BAB I PENDAHULUAN. terbukti dengan meningkatnya jumlah perusahaan yang listing di Bursa Efek

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia, wacana tentang Corporate Social Responsibility dan Good

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perusahaan tidak hanya dituntut dalam mencari laba atau

BAB I PENDAHULUAN. pemerataan kesejahteraan dalam bidang sosial, ekonomi, pendidikan, dan bidangbidang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia. Kondisi ini didukung

BAB I PENDAHULUAN. modal. Berpihaknya perusahaan kepada pemilik modal mengakibatkan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun terakhir Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya suatu perusahaan didirikan dengan tujuan untuk memperoleh

Pengaruh Kinerja Keuangan dan Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Nilai Perusahaan Pada Bank Go Public yang Terdaftar di BEI

BAB I PENDAHULUAN. Semenjak runtuhnya pemerintahan Orde Baru, masyarakat semakin berani

BAB I PENDAHULUAN UKDW. yaitu aset riil (real asset) dan aset finansial (financial asset), yang sama-sama

BAB 1 PENDAHULUAN. dipisahkan dengan masyarakat sebagai lingkungan eksternalnya. Kontribusi dan

BAB 1 PENDAHULUAN. (profit) yang sebesar-besarnya (Megawati, 2009:1). Menurut Kurniati, (2011:18),

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatnya kesadaran dan kepekaan para stakeholders perusahaan, maka

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pasar untuk menilai perusahaan secara keseluruhan. memaksimalkan kemakmuran para pemegang saham (stockholders) melalui

BAB I PENDAHULUAN. kompleks setiap waktunya, menyebabkan pasar modal dan industri sekuritas

BAB 1 PENDAHULUAN. satu sumber daya utama. Tiap perusahaan memiliki tujuan yang berbeda-beda.

Disusun Oleh : : Lian Ismaya NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Syntha Noviyana, SE., MMSI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tujuan utama perusahaan beroperasi tentu saja untuk memaksimalkan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan adalah Corporate Social Responsibility (CSR). bisnis adalah bahwa perusahaan tidak hanya mempunyai kewajiban financial

BAB I PENDAHULUAN. investasi di pasar modal berakibat pada meningkatnya investor yang beralih

BAB I PENDAHULUAN. Lingkungan merupakan bagian dari kualitas kehidupan dan tidaklah dapat disangkal

pada perusahaan sektor pertambangan dan otomotif di Indonesia Disusun Oleh : Alif Puspo Ardianto F BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. saham dan menjaga kelangsungan hidup perusahaan tersebut. Tujuan perusahaan untuk memperoleh profit tentunya harus didukung

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengalami perbaikan. Hal tersebut dikarenakan perekonomian merupakan

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan laba pada tingkat yang diinginkannya. Angka profitabilitas

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Septiana dkk (2012:71-84) Booth-Haris Trust Monitor (2001)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. juga merupakan bagian dari lingkungan sekitarnya. Tiap-tiap aktivitas. legitimasi dari masyarakat sekitarnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Menurunnya kapasitas permintaan dan produksi di sektor riil berpotensi

BAB I PENDAHULUAN. menggalang pergerakan dana jangka panjang dari masyarakat (investor) yang

BAB I PENDAHULUAN. mencari tambahan dana (berupa fresh money) untuk disuntikan ke dalam perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Industri Real Estate beberapa tahun terakhir mengalami

BAB I PENDAHULUAN. dan pertumbuhan ekonomi lingkungan sekitar perusahaan yang sehat dengan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Dewasa ini masyarakat semakin cermat dalam menilai dampak

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. satu pembiayaan eksternal bagi dunia usaha dan sebagai wadah investasi bagi

BAB I PENDAHULUAN. sisi yang berlawanan. Artinya, selain memberikan kontibusi positif bagi

BAB I PENDAHULUAN. di bidang ekonomi. Perusahaan berlomba-lomba untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Sejarah perkembangan akuntansi yang berkembang pesat setelah terjadi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pada Bab 4 (empat), maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. semakin maraknya komitmen untuk melaksanakan good governance. Pelaksanaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Nilai perusahaan menggambarkan seberapa baik atau buruk manajemen

BAB I PENDAHULUAN. tidak hanya kewajiban kepada pemegang saham melainkan kewajiban kepada

BAB I PENDAHULUAN. Produk Domestik Bruto (PDB) tahun 2012 yang tumbuh sebesar 6,23 persen

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan berada dalam lingkungan masyarakat dimana setiap aktivitas

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perusahaan industri manufaktur merupakan jenis industri

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Dewasa ini, persaingan dalam dunia bisnis sudah semakin ketat. Hal ini dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah


BAB I PENDAHULUAN. penting dalam kegiatan perekonomian suatu negara. Meningkatnya kinerja

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada umumnya, suatu perusahaan didirikan dengan tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Pelaporan keuangan merupakan sarana yang digunakan perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR)

BAB I PENDAHULUAN. Semakin terglobalisasinya perekonomian menyebabkan persaingan antar

BAB I PENDAHULUAN. investor melakukan transaksi aktiva keuangan, untuk memperoleh laba yang


BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Bhayangkara Jaya

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Profit merupakan salah satu indikator keberhasilan perusahaan dalam menjalankan bisnisnya. Namun terdapat indikator lain selain profit yang diperlukan perusahaan untuk bertahan di masa mendatang. Tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan sosial juga menjadi salah satu indikator penting. Karena menurut Eipstein dan Freedman (1994) investor tidak hanya memperhatikan besarnya profit, namun juga informasi sosial yang dilaporkan dalam laporan tahunan. Informasi sosial ini mencangkup laporan pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masyarakat. Banyak investor individual menyakini bahwa besarnya profit tidak menentukan keberlangsungan perusahaan. Hartanti dan Monika (2008) juga berpendapat bahwa kondisi keuangan tidak cukup menjamin nilai perusahaan tumbuh secara berkelanjutan di masa depan. Oleh karena itu perusahaan harus memperhatikan dimensi sosial dengan membuat program kemasyarakatan untuk menaikan citra perusahaan di mata investor yang disebut dengan Corporate Social Responsibility (CSR). Pelaksanaan program Corporate Social Responsibiliy dilandasi bahwa perusahaan tidak hanya mempunyai kewajiban-kewajiban ekonomi dan legal 1

2 (artinya kepada pemengang saham atau Stockholder) tetapi juga kewajibankewajiban terhadap pihak-pihak lain yang berkepentingan (Stakeholder) yang jangkauannya melebihi kewajiban-kewajiban di atas. Pearce dan Robinson (2007) dalam Budiartha (2008:2) menyebutkan ada sepuluh pihak yang mempunyai kepentingan terhadap perusahaan yang masing-masing mempunyai kepentingan berbeda dan cara pandang yang berbeda terhadap perusahaan. Kesepuluh pihak yang dimaksud adalah stockholders, creditor, employees, customers, suppliers, governments, unions, competitors, local communities, general public. Mereka juga membagi tanggung jawab perusahaan menjadi empat bagian yaitu Economic responsibility, Legal responsibility, Ethical responsibility, dan Discretionary responsibility. CSR sering dianggap sebagai inti dari pelaksanaan etika bisnis perusahaan. Pelaksanaan program CSR yang baik akan membuktikan perusahaan mempunyai tanggung jawab terhadap alam dan sosial. Global Compact Initiative (2002) menyebut pemahaman ini dengan 3P (profit, people, planet), yaitu tujuan bisnis tidak hanya mencari laba (profit), tetapi juga mensejahterakan orang (people), dan menjamin keberlanjutan hidup planet ini (Nugroho, 2007 dalam Dahli dan Siregar, 2008). Selain untuk menarik investasi ke perusahaan. Corporate Social Responsibility juga diatur dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomer 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas pasal 74, tanggungjawab sosial, dan lingkungan yang berlaku bagi perseroan yang mengelola atau memiliki dampak terhadap sumber daya alam dan tidak dibatasi kontribusinya serta dimuat dalam

3 laporan keuangan. Sebagai bagian dari legal responsibility maka perusahaan harus melaksanakan program tersebut. Melalui Undang-undang Republik Indonesia Nomer 40 Tahun 2007 pemerintah mengajak perusahaan untuk ikut membangun negara melalui kegiatan sosialnya bersama-sama dengan masyarakat umum. Perusahaan tidak seharusnya merasa terbebani dengan adanya UU tersebut. Corporate Social Responsibility juga diatur dalam UU Nomer 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal. Dalam Undang-undang tersebut diwajibkan bagi setiap penanam modal untuk melaksanaan tanggung jawab sosial dan menghormati tradisi budaya masyarakat sekitar lokasi kegiatan usaha penanaman modal. Jika merujuk hasil riset Nielsen s Global Corporate Citizenship Survey di 56 negara dengan 28.000 responden. Menunjukan bahwa 46% dari total responden akan membayar lebih untuk produk dan jasa dari perusahaan yang mengimplemetasikan program sosial. Ini membuktikan bahwa program CSR tidak hanya akan meningkatkan brand image perusahaan, namun jika dikelola secara kontinyu maka dapat menaikkan laba perusahaan (www.nielsen.com diunduh tanggal 28 Juni 2012). Selain itu perusahaan akan memperoleh legitimasi sosial dan memaksimalkan kekuatan keuangannya dalam jangka panjang melalui penerapan CSR (Kiroyan, 2006: 45). Penerapan CSR ini selain akan akan menguatkan citra perusahaan, diharapkan akan memberi dampak positif pada pendapatan perusahaan pada umumnya sehingga investasi kepada perusahaan akan terjaga.

4 Penerapan CSR ini bukanlah semata-mata kegiatan sosial perusahaan yang tidak mempunyai target keuangan. Perusahaan pada prinsipnya tetap mengandalkan keuntungan (profit) untuk bertahan. Sehingga dengan penerapan CSR diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam kinerja keuangan perusahaan. Marom (2006:196) berpendapat bahwa CSR mempunyai kesetaraan dengan produk yang ditawarkan perusahaan. Dengan kata lain CSR merupakan produk perusahaan yang dalam pelaksanaannya harus memberikan dampak terhadap keuangan. Pelaksanaan Corporate Social Responsibility dapat pula dimanfaatkan sebagai sarana marketing produk perusahaan. Menurut survei Booth-Harris Trust Monitor pada tahun 2001 dalam Sutopoyudo (2009) dalam Kusumadilaga (2010) menunjukkan bahwa mayoritas konsumen akan meninggalkan suatu produk yang mempunyai citra buruk atau diberitakan negatif. Citra baik yang tertanam pada produk akan mempengaruhi besarnya profit yang akan diperoleh perusahaan. Dalam penelitian Jong- Seo Choi,dkk (2010) menyatakan bahwa terdapat adanya hubungan positif dan signifikan antara corporate social responsibility dengan kinerja keuangan ketika perusahaan memprioritaskan kegiatan CSR mereka berdasarkan kepentingan stakeholder perusahaan. Begitu pula dengan penelitian Kusumadilaga (2010) yang mengungkapakan bahwa pengungkapan CSR memiliki hubungan yang signifikan terhadap nilai perusahaan di masa depan. Dari dua penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan CSR akan memberi dampak positif terhadap kinerja perusahaan di masa mendatang.

5 Kinerja keuangan diartikan sebagai penentuan ukuran - ukuran tertentu yang dapat mengukur keberhasilan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba. Dalam mengukur kinerja keuangan perlu diakaitkan antara perusahaan dengan pusat pertanggungjawaban (Ermayanti, 2009). Penilaian kinerja keuangan merupakan salah satu cara yang dilakukan oleh pihak manajemen agar dapat memenuhi kewajibannya kepada para pemilik perusahaan. Dalam evaluasi kinerja keuangan tentunya memerlukan standar tertentu baik bersifat eksternal maupun internal. Standar eksternal mengacu pada competitive benchmarking yang merupakan perbandingan perusahaan dengan pesaing utama atau industri (Wright et al.1996 dalam Martono, 2002). Perbankan sebagai salah satu sektor penting di Indonesia memiliki peran dalam pembangunan negara. Pelakasanaan program Corporate Social Responsibility pada perusahaan perbankan didasari bahwa perusahaan berkewajiban mengekspresikan kepeduliannya terhadap kondisi masyarakat dan lingkungan sosial. Selain berupaya mengoptimalkan keuntungan, perusahaan juga mempunyai kewajibnan sosial terhadap masyarakat dan lingkungannya. Pelaksanaan program ini selain sebagai pemenuhan kewajiban legal perusahaan, juga sebagai pemenuhan kewajiban sosial perusahaan. Beberapa contoh dari CSR yang dilaksanakan perusahaan perbankan seperti yang dilakukan Bank BRI dengan menyisihkan 5% dari total labanya ke program CSR. Selain itu BRI juga ikut dalam pelestarian lingkungan dengan menanam 44.700 batang pohon yang disebarkan ke seluruh cabang BRI di Indonesia (diunduh dari www.bri.co.id diakses tanggal 29 Juni 2012).

6 CSR Bank BNI meliputi program kemitraan penyaluran kredit kemitraan berbunga rendah serta bantuan dalam rangka capacity building kepada pengusaha kecil sebagai mitra binaan. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kemampuan dan memberdayakan mereka agar menjadi pengusaha yang tangguh dan mandiri. Selain itu Bank BNI juga aktif dalam penanganan bencana alam, pendidikan dan kesehatan. Wirausaha Muda Mandiri adalah salah satu program CSR Bank Mandiri yang bertujuan untuk meningkatkan semangat berwirausaha kalangan mahasiswa dengan memberikan beasiswa usaha. Program ini telah banyak menelurkan para wirausahawan muda setiap tahunnya. Setiap wirausahawan yang dibina oleh Bank Mandiri akan diberikan uang pembinaan dari Bank Mandiri dalam bentuk hibah. Pada tahun 2011 tercatat terdapat 29 perusahaan perbankan yang listing di BEI. Antara lain BNI, BRI, BCA, BTN, NISP dan lainnya. Hal ini menjadikan persaingan di sektor perbankan menjadi sangat ketat. Setiap perusahaan akan memanfaatkan setiap ceruk pasar yang kosong demi meraih loyalitas konsumen. Maka, peran CSR menjadi sangat penting untuk meningkatkatkan citra dan loyalitas konsumen. Berdasarkan dari latar belakang di atas penulis tertarik untuk melaksanakan penelitian dengan judul "ANALISIS PROFITABILITAS PERUSAHAAN SEBELUM DAN SETELAH MELAKSANAKAN

7 PROGRAM CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG LISTING DI BEI 2008-2011 1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana pelaksanaan program Corporate Social Responsibility pada perusahaan Perbankan di Indonesia? 2. Apakah ada perbedaan ROA (Return On Asset) sebelum dan setelah Perbankan? 2 Apakah ada perbedaan ROE (Return On Equity) sebelum dan setelah Perbankan? 3 Apakah ada perbedaan NPM (Net Profit Margin) sebelum dan setelah Perbankan? 4 Apakah ada perbedaan EPS (Earning per Share) sebelum dan setelah Perbankan? 2.3 Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui pelaksanaan program Corporate Social Responsibility perusahaan Perbankan di Indonesia.

8 2. Untuk menguji perbedaan ROA (Return On Asset) sebelum dan setelah Perbankan. 3. Untuk menguji perbedaan ROE (Return On Equity) sebelum dan setelah Perbankan. 4. Untuk menguji perbedaan NPM (Net Profit Margin) sebelum dan setelah Perbankan. 5. Untuk menguji perbedaan EPS (Earning per Share) sebelum dan setelah Perbankan. 2.4 Manfaat Penelitian Adapun hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Manfaat Akademis a. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan yang berarti dalam pengembangan ilmu ekonomi, khususnya pada bidang ilmu manajemen keuangan. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi bahan referensi dan perbandingan untuk penelitian-penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan pengungkapan tanggungjawab sosial perusahaan.

9 2. Manfaat Praktis a. Bagi Pihak Perusahaan / Manajemen Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi untuk pengambilan kebijakan oleh manajemen perusahaan mengenai pengungkapan tanggungjawab sosial perusahaan dalam laporan keuangan yang disajikan. b. Bagi Calon Investor Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang laporan keuangan tahunan sehingga dijadikan sebagai acuan untuk pembuatan keputusan investasi. c. Bagi Pemerintah Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan keputusan bagi pemerintah mengenai peraturan- peraturan yang berkaitan dengan keuangan. 2.5 Batasan Masalah Agar penelitian menjadi fokus, maka peneliti memberikan batasan-batasan masalah sebagai berikut : 1. Penelitian ini hanya berfokus pada program CSR yang dilaksanakan perusahaan perbankan yang listing BEI dan telah mempublikasikan laporan keuangan pada periode 2008-2011.

10 2. Variabel indikator kinerja keuangan yang digunakan oleh peneliti adalah rasio profitabilitas yang meliputi: ROA (Return On Asset), ROE (Return On Equity), NPM (Net Profit Margin) dan EPS (Earning per Share).