BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart. Di dalam model penelitian ini. singkat dapat digambarkan sebagai berikut :

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian tindakan kelas ini dibagi menjadi 2 siklus, setiap siklus

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tindakan kelas ini dibagi menjadi 2 siklus, setiap siklus terdiri dari dua kali pertemuan

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, tepatnya pada tahun pelajaran 2012/2013. waktu 2 bulan yaitu bulan Januari sampai dengan Februari 2013.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan jumlah siswa 20 anak yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 11. Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu.

BAB III METODE PENELITIAN. masing siklus terdiri dari empat kegiatan yakni perencanaan, tindakan,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. melakukan penelitian tindakan kelas ini. Peneliti mengacu pada

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas atau yang dikenal classroom action research.

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dilalui, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi, dan (4)

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas atau yang dikenal dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (classroom ction research) yang bersifat refleksi dan. Proses Penelitian Tidakan Kelas

BAB III METODE PENELITIAN. kelas atau yang lazim dikenal dengan classroom action research. Wardani (2007: 1.4)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN. 10 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki. Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan

III. METODE PENELITIAN. dan pembelajaran secara aktif profesional dan merupakan penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK) atau classroom

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki layanan kependidikan yang harus diselenggarakan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Classroom Action Research, yaitu suatu Action Research yang dilakukan di

BAB III METODE PENELITIAN. mengajar dengan penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan proses dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris disebut Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. PTK merupakan ragam penelitian pembelajaran yang berkonteks kelas yang

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan menerapkan model pembelajaran Modelling The Way pada materi

Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Melalui Metode Inquiri di Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 1 Rejosari

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan jenis penelitian tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN. (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. peningkatan proses dan praksis pembelajaran. Arikunto (2010: 135).

BAB III METODE PENELITIAN. yang merupakan terjemahan dari classroom action research, yaitu penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis Penelitian Tindakan

METODE PENELITIAN. dilakukan dalam kelas (Wardhani, 2004: 3). Sedangkan Arikunto (2006: 58)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Panjang Selatan Kecamatan Panjang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan rancangan penelitian PTK merupakan salah satu bentuk

BAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran di kelas. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan PTK, teknik pembelajaran yang relevan secara kreatif.

III. METODE PENELITIAN. melakukan suatu perbaikan yang bersifat reflektif dan kolaboratif. Dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas ( classroom. bagaimana hasil yang diinginkan dapat dicapai.

III. METODE PENELITIAN. ganjil tahun pelajaran 2012/2013, yaitu sekitar bulan Juli sampai dengan bulan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. metode action research atau penelitian tindakan. Menurut Ebbut, seperti dikutip

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. terkait dan berkesinambungan yaitu (1) Perencanaan (planning), (2)

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bone Bolango. Sekolah ini dipilih sebagai lokasi penelitian karena dianggap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang difokuskan pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal sebagai clasroom action

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Wardani (2007:

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas, atau yang dikenal dengan Classroom Action

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. melalui refleksi, colaboratif, dan partisipatif. Menurut Arikunto, S., dkk. (2006:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Subyek Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan jumlah siswa 35 orang yang terdiri dari 18 orang siswa laki-laki dan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan ini termasuk Penelitian Tindakan Kelas,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan (classroom action research) yang bersifat reflektif dan

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Seting Dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action

BAB III METODE PENELITIAN

I. METODE PENELITIAN. Subjek dalam peneltian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 5 Talang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tahun Pelajaran 2013/2014. Tabel rencana pelaksanaan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat

BAB III METODE PENELITIAN. Classroom Action Research, Wardhani, dkk., (2007: 1.3), selain itu

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Daryanto ( 2012: 1). Bagi mahasiswa terutama mereka yang mengambil

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian yang dipilih adalah SD Negeri 1 Gedong Air,

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki pekerjaannya, memahami pekerjaannya, serta memahami

BAB III METODE PENELITIAN. dari praktisi bidang pendidikan untuk mengorganisasi penyelidikan suatu proses

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR SISWA MELALUI METODE ROLLING QUESTION MATERI SEGITIGA DAN SEGI EMPAT DI SMPN 3 CIAWIGEBANG KABUPATEN KUNINGAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas atau

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. classroom action research Wardhani, dkk.( 2007: 1.3). Dalam setiap siklus

BAB III METODE PENELITIAN. 2008: 58). Sedangkan menurut Kunandar (2010: 46) PTK dapat juga

BAB III METODE PENELITIAN. dengan Classroom Action Research. PTK merupakan penelitian yang dilakukan

Transkripsi:

2 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rencana Penelitian Penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan kelas yang dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart. Di dalam model penelitian ini terdapat empat komponen dalam suatu sisrem spiral yang saling terkait yaitu (1) perencanaan, (2) tindakan, (3) observasi, (4) refleksi, yang secara singkat dapat digambarkan sebagai berikut : SIKLUS PENELITIAN TINDAKAN KELAS Diadopsi dari Stephen Kemmis dan Robin McTaggart (dalam Syamsuddin, 2006: 203). Langkah-langkah Siklus Penelitian sebagai berikut :

3 Perencanaan 1 1..Penyusunan skenario pembelajaran membuat RPP 2. Menyiapkan media pembelajaran sebagai pendukung metode latihan tulisan tegak bersambung. Tindakan 1 Pelaksanaan KBM dengan indikator sebagai berikut : 1. Menulis huruf tegak ber sambung yang dicontoh kan oleh guru. 2. Menulis suku kata yang dicontohkan oleh guru. 3. Menerapkan metode latihan. Refleksi 1 1.Menganalisis kelemahan dan keberhasilan guru saat menerapkan pembelajaran metode metode latihan untuk mempertimbngkan langkah selanjutnya. 2. Melakukan refleksi terpadap pembelajaran metode latihan Perencanaan II 1. Penyusunan skenario pembelajaran dengan melakulan perbaikan hasil dari refleksi siklus satu. 2. Merancang kegiatan belajar mengajar menggunakan metodelatihan 3. Menyiapkan nmedia pembelajaran Observasi 1 1. Melakukan pengamatan terhadap penerapan metode latihan yang dilakukan guru. 2. Mencatat setiap kegiatan danperubahan yang terjadi saat penerapan metode latihan dengan lembar observasi sis wa 3.Diskusi dengan guru untuk membahas tentang kelemahan-kelemahan Tindakan II 1. Pelaksanaan KBM sesuai dengan RPP yang disusun dengan indikator 2. Menulis kata atau kalimat sederhana yang didikte kan oleh guru. 3. Menerapkan metode latihan. Refleksi II 1.Menganalisis temuan saat pelaksanaan pembelajaran. 2. Menganalisis kelemahan dan keberhasilan guru saat mene rapkan metode pembelajaran. 3. Melaksanakan refleksi terhadap metode pembelajaran latihan, Observasi II 1.Melakukan pengamatan terha dap setiap langkah sesuai rencana. 2. Memperhatikan alokasi waktu. 3. Mengantisipasi dengan melakukan solusi apabila menemui kendala saat melakukan tindakan. Penyusunan Laporan Penelitian Tindakan Kelas

4 B. Setting Penelitian 1. Subjek Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan subjek penelitian adalah siswa kelas 1 SD Negeri 02 Rejosari Natar yang berjumlah 15 siswa terdiri dari 7 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan. 2. Tempat Penelitian. Adapun penelitian tindakan ini, dilaksanakan di SD Negeri 02 Rejosari Natar Lampung Selatan. 3. Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap yang dibagi menjadi dua siklus, siklus I terdiri dari dua pertemuan, kemudian siklus II terdiri dari dua pertemuan. Pada siklus I pertemuan pertama dilakukan pre-tes dan pada pertemuan kedua dilakukan post-tes. Kemudian pada siklus II pembelajaran dilakukan dua kali pertemuan dan di akhir siklus II diadakan post-tes untuk mengetahui peningkatan hasil belajar. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2010/2011. C. Teknik Pengumpulan Data Peneliti adalah guru sedangkan teman sejawat sebagai observer. Pengumpulan data dilaksanakan saat pelaksanaan pembelajaran. Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan kuantitatif. Untuk mempermudah pengumpulan data, peneliti menggunakan beberapa metode pengumpulan data. Adapun metode pengumpulan data tersebut adalah: observasi terfokus dan terbuka untuk siswa dan guru, latihan menulis, serta

5 pre-tes maupun post-tes. Selama mengadakan pengamatan digunakan beberapa perlengkapan instrumen yaitu: 1. Lembar observasi siswa terfokus dan terbuka untuk mengumpulkan data tentang keterampilan siswa pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung dan keterampilan guru selama pembelajaran berlangsung. 2.Lembar observasi guru terfokus dan terbuka yang digunakan untuk mencatat tindakan D. Teknik Analisis Data Untuk mengetahui keefektifan suatu metode dalam kegiatan pembelajaran, perlu dilakukan analisis data. Pada penelitian tindakan kelas ini, digunakan analisis data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif pada penelitian ini dari pengamatan siswa dan guru pada saat pembelajaran berlangsung. Untuk menghitung persentasi hasil observasi siswa dan guru digunakan rumus : K SkorPerolehan SkorTotal Keterangan: K: tingkat keberhasilan

6 Tabel 3. 1 Penilaian aspek tulisan tegak bersambung. No Aspek yang dinilai Skor 1 Kebakuan tulisan 2 Kelengkapan tulisan 3 Kejelasan tulisan 4 Kerapian tulisan 5 6 7 8 9 Diadaptasi dari Nurgiantoro (2010) dalam Journal.uny.ac.id/index.php/cp/artcle/view/300/pdf(penelitian otentik). Nilai SkorPerolehan SkorMaksimal x100 Contoh Penilaian: Nama Wanda: 1. kebakuan tulisan = 7 2. kelengkapan tulisan = 7 3. kejelasan tulisan = 8 4. kerapian tulisan = 8 Skor Perolehan = 30 7 7 8 8 Nilai kemampuan menulis Wanda = 83, 33 36 = 83

7 Untuk melihat tingkat keberhasilan siswa dan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran digunakan lima kategori yaitu pada tabel berikut. Tabel 3. 2 Kreteria kemampuan proses pembelajaran siswa. No Tingkat Kemampuan Predikat Kemampuan 1 80 sangat tinggi 2 70-79 tinggi 3 60-69 sedang 4 50-59 rendah 5 50 sangat rendah (Sumber: adopsi dari Aqib dkk., 2009: 41) 3. Penilaian Kemampuan Menulis Tegak Bersambung. Dalam penelitian ini terdapat dua kategori ketuntasan belajar yaitu secara individual dan klasikal. Kemampuan secara individual didapat dari KKM untuk mata pelajaran bahasa Indonesia yang telah ditetapkan oleh sekolah yaitu siswa dinyatakan mampu jika mendapatkan nilai 65, siswa yang mendapatkan nilai di bawah 65 dinyatakan belum mampu. Sedangkan ketuntasan belajar secara klasikal yaitu mengukur tingkat kemampuan belajar siswa secara menyeluruh. Untuk menghitung persentase kemampuan belajar klasikal digunakan rumus. KKM P x100% Siswa (Sumber : Aqib dkk, 2009 : 205)

8 Hasil analisis ini digunakan sebagai bahan refleksi untuk melakukan perencanaan selanjutnya dalam pertemuan dan siklus berikutnya. Hasil analisis juga dijadikan sebagai bahan refleksi dalam memperbaiki rancangan pembelajaran atau bahan pertimbangan dalam penentuan metode yang tepat. D. Indikator Kinerja Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah adanya peningkatan keterampilan dan kemampuan menulis tegak bersambung siswa pada setiap siklusnya. Peningkatan dapat juga dilihat dari ketercapaian KKM dan peningkatan rata-rata kemampuan siswa dalam setiap pertemuan di setiap siklusnya. Indikator aktivitas peneliti mentargetkan dalam penelitian dinyatakan berhasil apabila terjadi peningkatan persentase aktivitas siswa pada setiap siklusnya. Hal ini sesuai dengan ketuntasan seperti yang diungkapkan Arikunto (2006: 250) bahwa tingkat penguasaan yang dicapai jika menggunakan prinsip belajar tuntas sekurang-kurangnya menguasai 75%. Untuk peningkatan keterampilan proses siswa dan guru yang didapat dari persentase hasil observasi terfokus, peneliti menargetkan keterampilan proses berhasil jika mendapatkan predikat sangat tinggi atau 80% dari kriteria keberhasilan yang digunakan berdasarkan pendapat dari Aqib (2009: 41).

9 H. Urutan Penelitian Tindakan Kelas Urutan tindakan pembelajaran dalam penelitian ini dibagi menjadi 2 siklus sebagai berikut: Siklus I Prosedur tindakan pada siklus I ini terdiri atas perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Perencanaan Pada tahap ini, peneliti membuat rencana pembelajaran untuk mencapai pembelajaran yang ingin dicapai oleh peneliti. Dalam siklus pertama peneliti mempersiapkan proses pembelajaran menulis tegak bersambung melalui metode latihan dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Membuat perencanaan tindakan untuk menentukan materi pokok yang akan diajarkan. b. Peneliti bersama guru atau teman sejawat berdiskusi untuk membuat kesepakatan tentang kegiatan pembelajaran menulis tegak bersambung melalui metode latihan. c. Menyiapkan alat peraga huruf tegak bersambung dengan chart. d. Menyiapkan instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tugas menulis tegak bersambung. Instrumen nontes berupa lembar observasi.

10 Pelaksanaan tindakan Langkah tindakan ini merupakan pelaksanaan dari rencana pembelajaran yang telah dipersiapkan oleh peneliti. Tindakan yang dilakukan dalam pembelajaran menulis tegak bersambung melalui metode latihan pada siklus I sesuai dengan perencanaan yang telah disusun. Pada siklus I terdapat 2 kali pertemuan yaitu: Pertemuan pertama adalah: 1. Diawali dengan berdoa, apersepsi. 2. Dengan Tema Keluarga guru mengajak siswa menyanyikan lagu Satu- satu Aku Sayang Ibu untuk memotivasi siswa. 3. Siswa diajak tanya jawab tentang kewajiban di rumah dan di sekolah. 4. Siswa diajak bertanya jawab tentang huruf tegak bersambung, sebagai langkah penjajakan pada kemampuan siswa. 5. Guru menyiapkan sebuah alat peraga contoh tulisan tegak bersambung dengan beberapa kata. 6. Guru mengajak siswa untuk mengikuti dan memperhatikan cara membuat huruf tegak bersambung, dengan memberi contoh cara membentuk huruf tegak bersambung per huruf. 7. Siswa diminta menirukan gerakan tangan saat guru membentuk huruf tegak bersambung dengan gerakan di atas meja secara berulang-ulang. 8. Siswa diminta untuk menulis contoh kata yang sudah dibuat di papan tulis secara berulang-ulang.

11 9. Siswa diminta menulis kata berulang-ulang, dengan huruf tegak bersambung. 10. Siswa diberi latihan berulang-ulang menulis kata dengan huruf tegak bersambung. 11. Guru berkeliling untuk memeriksa tulisan masing-masing siswa dan memberi bimbingan kepada siswa yang masih mengalami kesulitan 12. Guru menyampaikan pesan untuk menghadapi tugas-tugas selanjutnya. 13. Guru bersama-sama siswa melaksanakan refleksi terhadap pembelajaran yang telah berlangsung. Pertemuan kedua. 1. Diawali dengan berdoa. 2. Guru menyampaikan apersepsi dan tanya jawab tentang pembelajaran menulis tegak bersambung yang lalu. 3. Guru menyiapkan sebuah alat peraga contoh kata dengan tulisan tegak bersambung. 4. Guru menjelaskan tulisan yang ada pada chart yang disediakan. 5. Guru memberi contoh kata dengan huruf tegak bersambung di papan tulis secara berulang-ulang.

12 6. Siswa diminta latihan menulis kata dengan huruf tegak bersambung di papan tulis secara bergiliran dan berulang-ulang. 7. Sswa diminta untuk menulis kata menggunakan buku, guru memberikan bimbingan kepada siswa yang mengalami kesulitan untuk menulis. 8. Kemudian guru meriksa satu per satu pekerjaan siswa untuk diberi bimbingan secara berulang-ulang. 9. Siswa disuruh mengumpulkan pekerjaan siswa untuk dinilai. 10. Guru dan siswa melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah berlangsung. Observasi Peneliti mengamati kinerja siswa selama pembelajaran berlangsung yaitu observasi tentang keaktifan dan keantusiasan siswa serta kinerja guru. Peneliti mengamati kinerja siswa selama pembelajaran berlangsung yaitu observasi tentang keaktifan dan keantusiasan siswa serta kinerja guru selama proses pembelajaran berlangsung. Selama proses pembelajaran, aktivitas siswa dan kinerja guru diamati dengan cara memberi tanda silang pada lembar observasi. Refleksi Peneliti menganalisis hasil pengamatan terhadap aktivitas siswa dan hasil kerja siswa. Analisis aktivitas siswa meliputi sejauh mana keaktifan siswa mengikuti kegiatan pembelajaran dan sejauh mana siswa melaksanakan menulis kata dengan huruf tegak bersambung. Analisis hasil

13 kerja siswa dilakukan dengan menentukan nilai rata-rata kelas. Hasil analisis digunakan sebagai kajian dan bahan perbandingan terhadap siklus kedua. Siklus II Siklus kedua ini dilakukan untuk peningkatan kemampuan siswa dalam menulis tegak bersambung melalui latihan. Hasil pembelajaran pada siklus kedua ini diharapkan lebih baik daripada hasil pembelajaran siklus pertama. Siklus kedua ini sama juga dengan langkah-langkah siklus pertama. Perencanaan. Pada tahap ini, peneliti membuat rencana pembelajaran untuk mencapai pembelajaran yang ingin dicapai oleh peneliti. Pada siklus kedua ini peneliti mempersiapkan proses pembelajaran menulis melalui latihan. Dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Membuat jadwal perencanaan tindakan untuk menentukan materi pokok yang akan diajarkan. b. Peneliti bersama guru atau teman sejawat untuk membuat kesepakatan tentang kegiatan pembelajaran menulis tegak bersambung. c. Menyiapkan alat peraga contoh huruf tegak bersambung. d. Menyiapkan instrumen tes dan non tes. Instrumen tes berupa soal-soal beserta penilaiannya. Instrumen non tes berupa lembar observasi. Pelaksanaan Tindakan.

14 Langkah tindakan ini merupakan pelaksanaan dari rencana pembelajaran yang telah dipersiapkan oleh peneliti. Tindakan yang dilakukan dalam pembelajaran menulis tegak bersambung pada siklus kedua ini sesuai dengan perencanaan yang telah disusun. Pada siklui II terdiri dari 2 kali pertemuan yaitu sebagai berikut. Penyampaian materi pada pertemuan pertama adalah: 1. Diawali dengan berdoa. 2. Guru menyampaikan apersepsi dengan kegiatan tanya jawab tentang menulis tegak bersambung sebagai langkah penjajakan pada kemampuan siswa. 3. Guru menyampaikan Tema Tranportasi, siswa diajak menyanyikan lagu Naik Kereta Api untuk memotivasi siswa. 4. Guru menjelaskan berbagai macam alat transportasi yang dapat digunakan di darat, di laut dan di udara. 5. Guru menyiapkan alat peraga contoh tulisan huruf tegak bersambung dengan beberapa kata. 6. Guru memberikan penjelasan cara menulis kalimat dengan huruf tegak bersambung. 7. Siswa diminta latihan menulis kalimat sederhana dengan huruf tegak bersambung secara berulang-ulang. 8. Guru berkeliling memberi bimbingan kepada siswa yang mengalami kesulitan untuk menulis kata dengan huruf tegak bersambung secara berulang-ulang.

15 9. Guru memberikan latihan menulis kalimat sederhana dengan huruf tegak bersambung secara terus-menerus. 10. Siswa diminta untuk menuliskan katlimat sederhana dengan huruf tegak bersambung di papan tulis secara bergilir. 11. Siswa yang belum mendapat giliran untuk menulis di papan tulis, memperhatikan cara teman menulis kalimat sederhana dengan huruf tegak bersambung dan latihan secara berulang-ulang. 12. Guru memberi pesan untuk menghadapi pembelajaran selanjutnya. 13. Guru bersama siswa mengadakan refleksi terhadap pembelajaran yang telah berlangsung. Penyampaian materi pada pertemuan ke 2 adalah: 1. Diawali dengan berdoa, absen. 2. Guru menyampaikan apersepsi dengan kegiatan tanya jawab tentang menulis tegak bersambung sebagai langkah penjajakan pada kemampuan siswa. 3. Guru mengulang kembali materi pelajaran yang lalu dengan tanya jawab tentang alat transportasi. 4. Guru menyiapkan chart contoh tulisan huruf tegak bersambung dengan beberapa kata. 5. Guru menjelaskan cara menulis kalimat sederhana dengan menggunakan huruf tegak bersambung secara berulang-ulang 6. Guru membimbing siswa, menulis kalimat sederhana dengan huruf tegak bersambung secara berulang-ulang.

16 7. Guru memberi bimbingan kepada siswa yang mengalami kesulitan menulis kalimat tegak brersambung secara berulang-ulang. 8. Siswa diberi tugas untuk menulis kalimat dengan menggunakan huruf tegak bersambung pada buku. 9. Siswa diminta mengumpulkan tugas atau hasil pekerjaannya untuk dinilai. 10. Beberapa siswa diminta untuk menuliskan kembali kalimat untuk mengetahui pencapaian siswa. 11. Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah diajarkan, kemudian memberi pesan, penguatan untuk menghadapi pembelajaran selanjutnya. Observasi Observasi mengamati aktivitas siswa dan kinerja guru selama pembelajaran berlangsung. Aktivitas siswa dan kinerja guru diamati dengan cara memberi tanda ceklis pada lembar observasi. Refleksi Observer mengamati hasil pengamatan terhadap kinerja siswa dan hasil kerja siswa. Analisis kinerja siswa meliputi sejauh mana siswa aktif mengikuti kegiatan pembelajaran terhadap kegiatan menulis kalimat dengan huruf tegak bersambung melalui latihan. Analisis hasil kerja siswa dilakukan dengan menentukan nilai rata-rata kelas. Hasil analisis digunakan sebagai kajian dan bahan perbandingan terhadap siklus pertama