BAB I PENDAHULUAN. Penerapan Pendekatan Taktis Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Passing Dan Stopping Dalam Pemainan Sepak Bola

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

2014 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN PASSING DALAM PEMBELAJARAN SEPAKBOLA

BAB I PENDAHULUAN. yang dimaksud adalah passing, dribbling, controlling, dan shooting. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. dalam ruang lingkup Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sepak bola

BAB I PENDAHULUAN. meliputi: ketahanan (endurance), kekuatan (strength) dan kecepatan (speed).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Satryandi Ahmad Fauzi, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola merupakan permainan beregu, masing-masing regu terdiri

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang sepak bola bagi sebahagian orang tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. kurikulum pendidikan jasmani. Upaya meningkatkan keterampilan bermain

BAB I PENDAHULUAN. permainan yang cukup cantik dan menarik bagi siapapun.

I. PENDAHULUAN. masing-masing regu terdiri dari sebelas orang pemain, yang lazim disebut. sebanyak-banyaknya ke dalam gawang lawan dan mempertahankan

MOCHAMAD AGUNG JUNIARTO,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Moch.Vichi Fadhli Rachman, 2015 PENGARUH LATIHAN UMPAN KOMBINASI TERHADAP DOMINASI BALL POSSESSION DALAM CABANG OLAHRAGA SEPAK BOLA

BAB I PENDAHULUAN. yang mampu menandingi atau menyamai kepopuleran olahraga sepakbola ini. Hal

1. PENDAHULUAN. Kemampuan ini saling melengkapi satu sama lainnya karena setiap bola yang. dioper harus diterima dan dikontrol oleh rekan seregu.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Deni Haryadi, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Melalui aktivitas jasmani memberi kesempatan yang sangat

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang penelitian Anggi Sugiyono, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Hakekat olahraga merupakan kegiatan fisik yang mengandung sifat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga salah satu cara untuk membina dan mempertahankan kesegaran

BAB I PENDAHULUAN. dianggap belum memenuhi tujuan utama pembelajaran. Tujuan utama pembelajaran dalam pendidikan jasmani tidak hanya untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan olahraga rakyat yang telah dikenal di tanah air sejak

BAB 1 PENDAHULUAN. cukup digemari dan diminati serta seringkali dipertandingkan antar kelas maupun

BAB I PENDAHULUAN. yang baik dan tentu harus didukung dengan teknik-teknik yang benar.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sampai menjadi permainan sepakbola yang modern seperti sekarang ini.

1. PENDAHULUAN. pembinaan warga masyarakat dan peserta didik melalui pendidikan jasmani dan. pembangkitan motivasi harus dimulai pada usia dini.

I. PENDAHULUAN. Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang sangat digemari. masyarakat, di desa maupun di kota sering kali dijumpai orang yang

BAB I PENDAHULUAN. membawa nama bangsa ke dunia internasional menjadi baik. Mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu cabang olahraga yang sangat digemari dan paling populer di

BAB I PENDAHULUAN. teknik permainan, peraturan peraturan, pengorganisasian, atau dipandang dari

BAB I PENDAHULUAN. kalangan masyarakat dan sekarang ini banyak pemain yang berlomba-lomba

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan (IPTEK) belakangan ini sangat. mempengaruhi pendidikan, terutama di negara-negara yang sudah maju.

BAB I PENDAHULUAN. tanah air, dari anak-anak, dewasa, dan orang tua, pria, maupun wanita. Hakekat sepakbola menurut Sucipto (1999:7) bahwa.

BAB I PENDAHULUAN. bidang ilmu dan teknologi serta bidang lainnya, termasuk olahraga. Olahraga

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan melalui pembinaan di usia dini baik dari kemampuan teknik taktik dan

Jurnal Ilmu Keolahragaan Vol. 14 (1) Januari Juni 2015: 24-34

KRITIK TERHADAP PENDEKATAN TRADISIONAL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Uji Validitas Dan Reabilitas Tes Keterampilan Teknik Sepakbola Usia Remaja

I. PENDAHULUAN. masyarakat di Indonesia, baik di kota-kota maupun di desa-desa. Bahkan sekarang

BAB I PENDAHULUAN. teknik yang berkualitas. Tingkat pencapaian prestasi olahraga bola basket dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan cabang olahraga yang sudah memasyarakat, dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola adalah suatu olahraga yang tidak asing lagi ditelinga kita.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tubuh. Gerak merupakan perpindahan kedudukan terhadap benda lainnya baik

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang masuk ke dalam

I. PENDAHULUAN. regu yang masing-masing regu terdiri dari sebelas orang pemain yang. dan mempertahankan gawangnya jangan sampai kemasukan,

BAB 1 PENDAHULUAN.

2015 PENGARUH PENGGUNAAN BOLA MOD IFIKASI TERHAD AP HASIL BELAJARA PASSING D AN STOPING D ALAM PEMBELAJARAN SEPAKBOLA D I SMP NEGERI 4 BAND UNG

BAB I PENDAHULUAN. Dalam undang-undang sistem pendidikan nasional No.20 Tahun 2003, disebutkan bahwa pendidikan adalah :

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGIRING BOLA PADA PERMAINAN SEPAK BOLA MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

I. PENDAHULUAN. Sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga permainan yang banyak

BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga populer di dunia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. beregu yang mengandung unsur kekompakkan dan kerjasama serta olahraga

PENERAPAN IPTEKS. Popi Indrayani Nainggolan Sabar Surbakti

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan terasa kurang lengkap jika tidak ada pendidikan jasmani.

Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi Stok Bina Guna Medan AHMAD ALMUNAWAR. Abstrak

Materi: Konsep Dasar Pendekatan Taktik dalam Permainan Sepakbola. Pembelajaran Pendidikan Jasmani di sekolah masih cenderung dilaksanakan dengan

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. pertandingan tingkat lokal, regional hingga tingkat dunia. Berjuta-juta pasang

BAB I PENDAHULUAN. olahraga. Mereka melakukan kegiatan olahraga dengan berbagai alasan, yaitu untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ridwan Firdaus, 2014

BAB I PENDAHULUAN. tingkat kebugaran seseorang, semakin kuat juga fisik seseorang tersebut.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Fadlun Almahdali, Meningkatkan Kemampuan Teknik Dasar Menendang Bola Permainan Sepak Bola Melalui Latihan Drill Siswa Kelas V SDN 1 Tangkian

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan olahraga yang merakyat dan telah dikenal ditanah

BAB I PENDAHULUAN. individu dan tim yang menyatu dalam sebuah kerja sama keseluruhan. Pada

BAB I PENDAHULUAN. lawan dan berusaha memasukan bola ke dalam jaring atau gawang lawan.

I. PENDAHULUAN. sistematis dan teratur. Oleh sebab itu pembelajaran yang baik akan. menentukan keberhasilan dalam menciptakan siswa yang berprestasi.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan olahraga yang menarik. Sepakbola merupakan olahraga permainan

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk menjaga kondisi fisik agar tetap fit dan bisa bekerja lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi pada jaman modern sekarang ini membuat

BAB I PENDAHULUAN. klub-klub sepak bola yang memiliki pemain - pemain berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sandy Windiana, 2014 Pengaruh Model Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti

I. PENDAHULUAN. telah cukup tumbuh dan berkembang. Hal ini ditandai dengan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. didik, sehingga peserta didik dapat mengalami perubahan yang diinginkan.

I. PENDAHULUAN. kemampuan dan teknik yang tinggi. Dimana dalam sepak bola terdapat. banyak unsur-unsur yang harus dikuasai para pemainnya dari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kegiatan formal yang dilakukan di sekolah.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. satu karakteristik permainan sepak bola yaitu menendang dan mengoper bola

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN Hakikat Menendang Bola dengan kaki bagian dalam

BAB I PENDAHULUAN. berguna membentuk jasmani dan rohani yang sehat.sampai saat ini olahraga telah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia,

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola merupakan cabang olahraga yang sangat populer hampir di

BAB I PENDAHULUAN. dimaksud adalah passing, shooting, controlling, dan heading. Untuk memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. Dalam permainan sepakbola banyak faktor-faktor yang dibutuhkan sesuai

BAB I PENDAHULUAN. sepakbola ini maka dibentuklah organisasi sepakbola dunia yaitu FIFA (Federation

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini olahraga menjadi suatu kebutuhan bagi masyarakat, jika

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembelajaran, terjadi kegiatan belajar mengajar. Sagala (2008:61)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

2014 PENGARUH METODE LATIHAN MENTAL IMAGERY TERHADAP PENGUASAAN KETERAMPILAN PASSING DAN STOPPING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SHOTTING

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam teori-teori modern kegiatan belajar mengajar harus dibangun berdasarkan hubungan timbal balik antara guru dan siswa yakni kedua belah pihak berperan dan berbuat secara aktif di dalam suatu kerangka kerja (frame work) dan dengan menggunakan cara kerangka berpikir (frame of refrence) yang seyogianya bisa dipahami dan disepakati oleh bersama. Dalam pembelajaran terdapat beberapa komponen penting di mana salah satunya adalah guru. Menurut Supandi (1992: 8) : Guru merupakan faktor strategik lain yang mempunyai pengaruh nyata terhadap keberhasilan proses belajar mengajar. Begitu pentingnya kedudukan guru sebagai faktor strategi belajar mengajar, sehingga strategi belajar mengajar dapat di bataskan sebagai usaha untuk meningkatkan daya guna interaksi guru dan siswa. Guru mempunyai kuasa yang besar untuk menetapkan bagaimana proses belajar mengajar itu dilaksanakan. Guru merupakan titik sentral dan kunci proses belajar yang menentukan pola membentuk lingkungan, menetapkan tujuan, dan menyusun bahan, penilaian proses belajar mengajar.proses belajar mengajar itu pada hakekatnya ada di tangan guru. Kekuasaan di tangan itu harus dipergunakan demi kepentingan siswa. Peranan guru akan mengalami perubahan dari tokoh yang terutama menyampaikan informasi menjadi orang yang memberikan bimbingan dan bantuan kepada setiap siswa secara individual. Namun guru juga tidak dihalangi untuk memberikan pengajaran secara klasikal atau menggunakan metode-metode yang lebih inovatif serta modern. Untuk menjalankan pengajaran individual guru harus memperdalam pengetahuan dan keterampilan tentang cara cara mengajar yang tebuka baginya. 1

2 Pembelajaran di sekolah dasar khususnya program pendidikan jasmani mengutamakan pada pendidikan gerak. Pendidikan gerak yang mengantarkan anak pada pemahaman hubungan gerak dengan lingkungan dan kemampuan individu siswa secara intelegen dan fisikal. Melalui pendidikan gerak individu siswa mengembangkan teknik gerak siswa dalam kaitannya dengan waktu, ruang, daya, dan kaitan tubuh mereka dengan pengalaman gerak lainnya. Oleh karena itu pendidikan jasmani di sekolah dasar harus disesuaikan dengan umur siswa serta tingkat keterampilan siswa yang bersangkutan. Menurut Bucher (1996; dalam Bambang Abduljabar 2010: 8) Pendidikan jasmani adalah proses kependidikan yang di arahkan pada tujuan untuk mengembangkan penampilan manusia dan peningkatan manusia melalui media pendidikan jasmani yang terpilih untuk mendapatkan tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan jasmani juga dapat dimaknai sebagai upaya perolehan dan perbaikan keterampilan gerak, perkembangan dan dan pemeliharaan kesehatan, kebugaran, dan kesejahteraan, pemerolehan pengetahuan tentang aktivitas jasmani, dan perkembangan ke sikap positif ke arah aktivitas jasmani yang lebih bermakna untuk meningkatkan penampilan diri manusia. Salah satu pengajaran yang dilakukan di sekolah dasar adalah permainan bola besar.permainan yang sangat digemari adalah pemainan sepak bola, karena dalam permainan sepak bola dibutuhkan beberapa skill individu dan kekompakan tim atau biasa disebut juga dengan kesebelasan. Permainan sepak bola merupakan permainan tim yang dimainkan oleh dua regu, yang terdiri dari sebelas pemain. Seperti yang diungkapkan Soejoedi (1979: 103) : Permainan sepak bola adalah permainan yang dimainkan oleh dua regu yang masing- masing regu terdiri dari 11 orang pemain, yang mempunyai tujuan memasukan bola sebanyak- banyaknya ke gawang lawan dan mempertahankan gawangnya sendiri untuk tidak kemasukan. Maka kekompakan dan kemampuan pemain merupakan kunci keberhasilan sebuah tim untuk memenangkan sebuah permainan. Seorang pemain di tuntut

3 untuk memiliki kemampuan latihan untuk distribusi sepak bola yang baik agar mampu menjadi seorang pemain yang baik dan handal. Oleh karena itu menjadi pemain sepak bola yang handal tidaklah mudah, diperlukan waktu yang cukup lama dan juga perlu waktu untuk pembinaan usia dini. Salah satu upaya yang di lakukan siswa mengikuti Sekolah Sepak Bola (SSB). Siswa juga dituntut untuk mengikuti kegiatan ekstrakulikuler di sekolahnya, agar mendapatkan prestasi di sebuah lembaga kependidikan yang di jalaninya. Kunci keberhasilan untuk menjadi pemain yang baik adalah menguasai teknik dasar sepak bola sejak dini. Mengenai teknik dasar dasar permainan sepak bola Sukatamsi (1992: 19), mengatakan bahwa: Teknik dasar sepak bola adalah kemampuan untuk melakukan gerakan- gerakan atau melakukan suatu gerakan yang tidak terlepas sama sekali dari permainan sepak bola. Cabang olahraga sepak bola sendiri memiliki beberapa teknik dasar yang harus dikuasai oleh para pemain diantaranya menggiring bola, mengoper bola, menghentikan bola, gerak tipu, dan menyundul bola. Seperti yang di ungkapkan oleh Kosasih (1985 dalam sepak bola Ina Hasanah, 2009) menyebutkan : Teknik dasar permaian sepak bola,yaitu : Teknik menendang bola (passing) Menghentikan bola Gerak tipu Teknik menyundul bola Teknik melempar bola Teknik menggring bola Salah satu teknik dasar yang harus dikuasi adalah mengoper bola.karena mengumpan bola (passing) merupakan gerakan yang paling dominan dalam sepak bola sehingga teknik dasar ini sangat diperlukan oleh setiap pemain. Seperti yang yang dikatakan Sucipto, dkk (1997: 17), bahwa: Menendang bola merupakan karakteristik permainan sepak bola yang paling dominan. Tetapi setelah para siswa mampu menguasai teknik dasar sepak bola, terjadi kejenuhan dalam latihan.ini disebabkan karena porsi latihan yang hanya ditekankan pada salah satu teknik saja. Seperti latihan mengumpan(passing) terus

4 menerus dan berlanjut tanpa adanya variasi latihan.serta penerapan yang di alami oleh para siswa Sekolah Dasar Nilem 3 Bandung adalah, tidak mengalami drilldrill (bentuk latihan) yang menyerupai permainan sepak bola yang sebenarnya. Hal itu dapat dilihat dari segi permainan yang selalu monoton serta pengembangan taktik permainan yang pasif. Para siswa terlihat masih banyak yang binggung ketika di hadapkan dengan sebuah kejuaraan atau turnamen antar sekolah dasar baik itu di tingkat gugus ataupun di tingkat kota.dalam hal ini penggunan metode taktis berfungsi untuk memberikan variasi latihan untuk para siswa.model mengajar ini memungkinkan siswa untuk menyadari keterkaitan antara bermain dengan peningkatan penampilan bermain mereka. Tujuan Pendekatan taktis dalam pembelajaran permainan adalah untuk meningkatkan kesadaran siswa untuk mengetahui tentang konsep bermain melalui penerapan teknik yang tepat sesuai dengan masalah atau situasi permainan. Dengan menyimak penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran di sekolah dasar negeri nilem 3 Bandung, kurang variatif.penulis tertarik untuk menindaklanjutinya dengan mengadakan penelitian tindakan kelas (PTK), dengan fokus penelitian Penerapan Pendekatan Taktis Untuk Meningkatkan Keterampilan Passing dan Stopping Dalam Pembelajaran Permainan Sepak Bola Sekolah Dasar Negeri Nilem 3 Bandung. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan pengamatan penulis pada kegiatan pembelajaran sepak bola di SDN NILEM 3 Kota Bandung.Penulis menemukan beberapa masalah yang menurut penulis harus dicari jalan keluarnya.masalah yang dilihat serta dicerna adalah bentuk-bentuk latihan (drill) yang diberikan pelatih atau guru sekolah yang bersangkutan sangat monoton. Semua bentuk-bentuk latihan (driil) yang diberikan pelatih atau guru pendidikan jasmani membuat peserta didik merasa jenuh.karena SDN NILEM 3 terdiri dari 2 SD menjadikan keseharian nya masih membawa sifat egois antar kelas.tidak semua siswa SDN NILEM 3 Bandung mengikuti Sekolah Sepak Bola

5 (SSB) sehingga rata rata siswa tidak mempunyai keterampilan teknik dasar yang baik. Untuk melihat hasil belajar siswa, penulis memberikan metode pembelajaran taktis.yaitu memungkinkan siswa untuk menyadari keterkaitan antara bermain dengan peningkatan penampilan bermain.sehingga penulis ingin mengetahui apakah menggunakan metode pendekatan taktis akan memberikan hasil belajar yang lebih baik terhadap siswa. C. Rumusan Masalah Berdasarkan Latar Belakang tersebut di atas, maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut Apakah penerapan pendekatan taktis dapat meningkatkan hasil pembelajaran passing dan stopping di SDN NILEM 3 Bandung? D. Cara Pemecahan Masalah Masalah tentang keterampilan permainan sepak bola dapat dikuasai oleh siswa kelas V SDN NILEM 3 KOTA BANDUNG. Akan dipecahkan melalui upaya-upaya pengembangan strategi pembelajaran permainan sepak bola melalui penerapan model pendekatan taktis serta penerapan variasi bentuk-bentuk tugas gerak yang sistematis sebagai strategi belajar mengajar yang memuat metode, materi, tujuan, evaluasi. Proses pelaksanaannya melalui proses penelitian tindakan kelas (class room research). Penelitian tindakan kelas pada prinsipnya adalah penelitian yang dilaksanakan dalam seting kelas yang dilakukan oleh guru sebagai pelaku pembelajaran. Hal penting yang harus di mengerti penelitian tindakan kelas terdiri rangkaian empat kegiatan yang dilakukan dalam siklus berulang.terdapat empat kegiatan utama yang ada pada setiap siklus adalah: 1. Perencanaan 2. Tindakan 3. Pengamatan 4. Refleksi

6 E. Tujuan Penelitian Berdasarkan uraian latar belakang di atas. Maka tujuan dalam penelitian ini adalah: Untuk mengetahui apakah dengan penerapan model pendekatan taktis dapat meningkatakan hasil belajar hasil pembelajaran keterampilan passing dan stopping pada siswa kelas V SDN NILEM 3 Kota Bandung. F. Manfaat Penelitian 1. Secara Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan berguna bagi pengembangan keilmuan pendidikan jasmani yang secara rinci manfaatnya dapat diuraikan sebagai berikut: a. Sebagai sumbangan pemikiran yang dapat memperkaya khasanah karya ilmiah yang berkaitan dengan mata pelajaran pendidikan jasmani. b. Dapat dijadikan bahan masukan berupa literatur dan pengembangan ilmu metodologi pembelajaran khususnya Jurusan Pendidikan Olahraga. c. Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi dalam rangka persiapan guru guru Pendidikan Jasmani di Sekolah Dasar. 2. Manfaat Praktis Secara praktis, hasil penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: a. Untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh serta mengaplikasikannya dalam praktek. b. Sebagai alat untuk menumbuhkan motivasi dan minat belajar siswa. c. Sebagai rambu rambu dan panutan dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar permaian sepak bola di Sekolah Dasar. d. Memberikan informasi yang baik untuk pengembangan pembinaan usia dini sepak bola di Sekolah Dasar Nilem 3 Kota Bandung khususnya dan pembinaan usia dini sepak bola di Indonesia pada umumnya.

7 e. Memberikan informasi yang bermanfaat bagi jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi FPOK UPI Bandung tentang peningkatan keterampilan teknik dasar sepak bola dengan menggunakan metode taktis. G. Penjelasan Istilah Untuk menghindari kesalahan dalam menafsirkan beberapa istilah dalam penelitian ini maka perlu adanya penjelasan istilah yang digunakan dalam penelitian ini: 1. Sepak bola menurut Danny Mielke (2007: 19). Adalah Permainan yang dimainkan oleh dua regu yang masing- masing regu terdiri dari 11 orang pemain, yang mempunyai tujuan memasukan bola sebanyak- banyaknya ke gawang lawan dan mempertahankan gawangnya sendiri dari kemasukan. 2. Latihan menurut Harsono (1988:11), yaitu: Latihan adalah proses yang sistematis dan berlatih dan bekerja yang dilakukan secara berulang-ulang dengan kian hari kian bertambah jumlah beban latihannya 3. Pembalajaran, Sagala (2008:61) dijelaskan Pembelajaran ialah: Membelajarkan siswa menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar merupakan penentu keberhasilan pendidikan. 4. Guru adalah suatu pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah (Undang-undang Guru dan Dosen pasal 1 ayat 1: 2009).

8 5. Siswa adalah (Aminuddin Rasyad, 2000:105) seorang peserta sebagai pelaku pencari, penerima dan penyimpan isi pelajaran yang di butuhkannya untuk mencapai tujuan. 6. Pendekatan taktis menurut Toto Subroto (2001:4) adalah pendekatan taktis adalah suatu cara untuk meningkatkan kesadaran siswa tentang konsep bermain melalui penerapan penerapan teknik yang tepat sesuai dengan masalah atau situasi permainan. 7. Menurut Sudjana (2010: 22), hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajar.