1 2.1 Kajian Teoritis BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1.1 Hakikat Senam Ketangkasan Senam dapat diartikan sebagai setiap bentuk latihan fisik yang disusun secara sistematis dengan melibatkan gerakan-gerakan yang terpilih dan terencana untuk mencapai tujuan tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut kita dapat melihat bahwa olah raga senam mempunyai sismatika,serta mempunyai tujuan yang hendak dicapai seperti daya tahan, kekuatan, kelentukan, kordinasi, atau bisa juga diperluas untuk membentuk tubuh yang ideal dan memelihara kesehatan. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mendengar istilah-istilah yang dipakai untuk menamai jenis-jenis senam. Ada senam sibuyung, senam jantung sehat, senam aerobic, senam kesegaran jasmani. Selain itu juga ada bentuk senam lain yang sering terdengar dalam konteks pertandingan, seperti senam prestasi, senam artistic, dan senam akrobatik. Senam kependidikan adalah istilah yang diterapkan pada kegiatan pembelajaran senam yang sasaran utamanya, diarahkan untuk mencapai tujtantujuan pendidikan. Hal ini mengisyaratkan bahwa yang paling dipentingkan dari kegiatan tersebut adalah anaknya sendiri, bukan kegiatan atau keterampilan geraknya.senam hanyalah alat, sedangkan yang menjadi tujuan adalah aspek pertumbuhan dan perkembangan siswa yang dirangsang melalui kegiatan-kegiatan yang bertema senam. Oleh karena itu pula, para guru harus menyadari arti senam dalam penjasorkes di sekolah yang tentu harus berbeda dengan senam yang ada di club-
2 club. Dalam dunia pendidikan, senam seharusnya diartikan sebagai istilah umum untuk berbagai macam kegiatan fisik, yang didalamnya siswanya mampu mempraktikkan kemampuannya untuk menguasai tubuhnya secara meyakinkan dalam situasi yang berbeda-beda. Gerakan senam merupakan salah satu cabang olah raga yang mengandalkan kekuatan, kecepatan, keseimbangan, kelenturan, dan ketepatan gerakan tubuh. Pada prinsipnya senam yang ada disekolah gerakannya merangsang perkembangan komponen kebugaran jasmani, kekuatan dan daya tahan tubuh, bedanya dengan senam yang ada di club sasarannya adalah prestasi. Senam merupakan salah satu cabang olahraga serta sebagai dasar bagi cabang cabang olahraga lainnya yang menjalankan sebelum melakukan olahraga. Didalam melakukan latihan latihan senam tersebut, selain bemanfaat terhadap jasmani dan rohani bagi yang melakukannya. Senam telah diartikan sebagai dasar perkembangan fisik, juga memberikan andil yang penting kearah perkembangan mental dan sosial senam, senam dapat membentuk tubuh melalui gerakan gerakan otot besar dengan tekanan khusus pada bagian bagian yang fital. Senam juga merupakan kegiatan kebugaran tubuh yang dapat dilakukan oleh semua orang, termasuk siswa. Senam mulai dibiasakan pada siswa sejak dulu di sekolah dasar. Hal ini dimaksudkan agar anak terbiasa melakukan aktivitas olahraga, terutama senam. Menurut Tim Abdi Guru (2007:32) bahwa senam ialah suatu cabang olahraga yang melibatkan performa gerakan yang membutuhkan kekuatan, kecepatan dan keserasian gerakan fisik. Gerakan senam harus dilakukan dari gerakan yang mudah menuju kegerakan yang sulit, dari bentuk latihan yang
3 mudah menjadi yang lebih rumit. Selain itu gerakan dapat dilakukan dengan menggunakan alat bantu. Alat bantu ini untuk memudahkan proses gerak alat bantu biasanya berupa bantuan pelatih atau tema sendiri. Muhajir (2006 : 145) mendefinisikan senam sebagai : suatu latihan tubuh yang dipilih dan dikonstruktur dengan sengaja, dilakukan secara sadar dan terencana disusun secara sistimatik dengan tujuan meningkatkan kesegaran jasmani, mengembangkan keterampilan dan menanamkan nilai nilai mental spritual. Selanjutnya menurut Sri Sunarsih (2002:45) mengatakan : Senam dapat diartikan sebagai bentuk latihan tubuh pada lantai atau alat, yang di rancang untuk meningkatkan daya tahan, kekuatan, kelincahan, koordinasi serta kontrol tubuh. Mengingat begitu luasnya cakupan arti senam serta berbagai karakteristik gerakannya Muhajir (2006:147) memberikan pedoman untuk menjelaskan pengertian senam yang mengandung tiga unsur : 1. Kalestenik Kalestenik diartikan sebagai berikut : a. Kegiatan atau latihan fisik untuk memelihara atau menjaga kesegaran jasmani (senam pagi, senam kesegaran jasmani) b. Meningkatkan kelentukan dan keluwesan (senam wanita) c. Memelihara teknik dasar dan keterampilan (tinju, sepak bola) 2. Tumbling Tumbling adalah gerakan yang cepat dan eksplosif dan merupakan rangkaian pada suatu garis lurus yang unsurnya adalah melompat, melayang bebas di udara dan dilakukan cepat.
4 3. Akrobatik Diartikan sebagai keterampilan menonjolkan fleksibilitas dan gerak keseimbangan dengan gerakan agak lambat. Jenis senam : senam diorganisir oleh FIG (Federation Internasional Gymnastics) dibagi menjadi enam kelompok yaitu : 1. Senam Artistik (Artistic Gymnastics) 2. Senam Ritmik sportif (Sportive Rhymic Gymnastic ) 3. Senam Akrobatik (Acrobatic Gymnastik) 4. Senam Aerobik Spot (Sport Aerobik) 5. Senam Trampolin (Trampolnning) 6. Senam umum (General Gymnastic) Menurut Suyoto (2002:32) bahwa kalestenik adalah bentuk bentuk gerakan senam yang bertujuan memperindah tubuh, dengan melalui latihan kekuatan yang biasanya dilakukan tanpa alat. Hal ini karena dengan adanya perkembangan zaman serta kemajuan ilmu dan teknologi dewasa ini, maka kalastenik digunakan sebagai alat untuk memulihkan kesehatan. Selanjutnya menurut Mukholid (2004:44) : yang dimaksud dengan senam pembentukan, bukan gerakan gerakan senam guna membentuk tubuh khususnya, akan tetapi menyangkut pula ketangkasan dan keterampilan serta memberikan rangsangan agar pertumbuhan badan dapat tumbuh secara wajar dan kesehatan tetap terpelihara dengan baik. Karena senam dapat mempengaruhi serta meningkatkan kesegaran jasmani seseorang, dan gerakan senam yang dilakukan berpengaruh pula pada komponen komponen kesegaran jasmani.
5 Dengan demikian senam merupakan salah satu bagian yang terbaik guna perkembangan dari sumber yang terdapat dalam diri manusia, keberanian dan kepercayaan pada diri sendiri serta keyakinan. Dan banyak memberikan sumbangannya, bagi penghidupan manusia. 2.1.2 Hakikat Roll Depan Roll depan merupakan bagian dari bentuk variasi gerakan ketangkasan pada senam lantai, variasi gerakan yang biasanya digunakan pada gerakan roll depan tersebut dilatih dengan menggunakan prinsip dasar awalan berdiri dan awalan jongkok (Sri Sunarsih Dkk (2007:54) Mukholid (2004:151) mengemukakan bahwa roll depan atau berguling ke depan merupakan bentuk gerakan berguling ke depan yang penggulingnya dimulai dari tengkuk atau duduk, punggung, pinggang, panggul bagian belakang dan yang terakhir adalah kaki. Selanjutnya Rahmanto (2007:02) menambahkan bahwa roll depan merupakan serangkaian gerakan yang dilakukan secara teratur, hati-hati dan direncanakan, serangkaian gerakan tersebut melibatkan anggota yaitu: tangan, punggung, panggul serta kaki (posisi sikap awal dan akhir). Di samping itu dalam melakukan gerakan roll/guling memiliki dua teknik dasarnya yaitu: a) berguling ke depan dengan kaki dibengkokkan atau jongkok, kemudian gerakan berguling ke depan dengan tungkai lurus (Suyanto dalam Johan 2007:07).
6 Roji (2004:116) mengemukakah bahwa gerakan berguling adalah bergerak dengan cara membulatkan badan sedemikian rupa sehingga badan padat bergerak berguling seperti benda bulat. Dengan demikian roll depan adalah gerakan berguling ke depan dari bagian belakang badan yang penggulingnya dimulai dari tengkuk, punggung, pinggang dan panggul bagian belakang yang bentuknya seperti benda bulat yang diakhiri dengan sikap jongkok atau berdiri yang dilakukan di atas matras atau di atas lapangan rumput maupun pasir. Seperti yang telah dikemukakan di atas adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang disusun secara optimal. Dalam senam lantai dapat dilakukan dengan dua cara yaitu : A. Berguling ke depan dengan sikap jongkok. Gambar roll depan dengan awalan jongkok 1). Tahap persiapan a. Lakukan sikap jongkok menghadap arah gerakan. b. Kedua telapak tangan diletakan di atas matras. 2). Persiapan gerakan a. Angkat pinggul ke atas hingga kedua kaki lurus
7 b. Masukan kepala di antara kedua lengan hingga pundak menempel di matras. c. Gulingkan badan ke depan hingga bagian badan mulai dari tengkuk, pinggang dan panggul bagian belakang menyentuh matras. 3). Akhir gerakan a. Kembali pada sikap jongkok b. Kedua lengan lurus ke depan c. Pandangan kearah depan B. Berdiri ke depan dengan sikap berdiri. Gambar roll depan dengan awalan berdiri 1). Tahap persiapan a. Berdiri menghadap matras b. Kedua lengan diluruskan ke atas di samping telinga c. Pandangan ke depan 2). Persiapan gerakan a. Letakkan kedua telapak tangan pada matras, kedua lutut tetap dipertahankan lurus. b. Masukan kepala di antara kedua lengan bersamaan kedua siku ditekuk kesamping dan pundak menyentuh di matras.
8 c. Gulingkan badan ke depan dimulai dari tengkuk, pinggang dan panggul bagian belakang menyentuh matras. 3). Akhir gerakan a. Setelah posisi jongkok, lanjutkan pada sikap berdiri dengan kedua kaki rapat. b. Kedua lengan lurus ke atas. c. Pandangan ke depan Dengan demikian roll depan adalah gerakan berguling ke depan dari bagian belakang badan yang penggulingnya dimulai dari tengkuk, punggung, pinggang dan panggul bagian belakang yang bentuknya seperti benda bulat yang diakhiri dengan sikap jongkok atau berdiri yang dilakukan di atas matras atau di atas lapangan rumput maupun pasir. Semua gerakan dilakukan secara keseluruh sehingga keterpaduan dan pertalian (integrasi) dan koherensi dari keterampilan akan tetap dipertahankan, dan juga latihan keseluruh akan lebih efisien dari segi waktu, yaitu para siswa tidak perlu membuang waktu untuk mengembangkan gerakan setelah seleksi latihan bagian bagian. 2.1.3 Hakikat Modifikasi Pembelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan disekolah pada umumnya masih terkesan tidak efektif ( muchtar, 1995:23 ). Sebagian besar ditingkat sekolah dasar guru pendidikan jasmani belum terbenahi secara baik, dan gaya mengajar diterapkan oleh guru pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan dilapangan cenderung konvensional. Model pembelajaran dimaksud terpusat pada
9 guru ( teacher centered ) yaitu dimana para siswa melakukan latihan fisik berdasarkan perintah yang ditentukan oleh guru, dan latihan-latihan tersebut hampir tidak pernah dilakukan oleh siswa sesuai dengan inisiatif sendiri. Oleh karena itu pendekatan pembelajaran modifikasi sangat cocok digunakan dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan disekolah dasar, karena sangat berpengaruh terhadap motivasi belajar gerak siswa dan proses pembelajaran pendidikan jasmani dapat terlaksana dengan baik dan evisien. Karena pendekatan ini mempertimbangkan tahap perkembangan dan karakteristik anak, sehingga siswa yang mengikuti pelajaran pendidian jasmani penuh kegembiraan karena menikmati kepuasan ( Lutan, 1997:10 ). Modifikasi sebenarnya hanyalah istilah, modifikasi bukan model, bukan metode, tetapi mengacu pada berbagai keterampilan mengajar yang diadaptasikan secara tepat. Modifikasi merupakan pendekatan yang didisain dan disesuaikan dengan kondisi kelas. Modifikasi merupakan strategi yang disesuaikan dengan kondisi sekolah (kelas) yang mengutamakan perbendaharaan gerak dasar guna terwujudnya pengembangan keterampilan anak didik. Berdasarkan penjelasan tersebut maka dapat dikatakan bahwa modifikasi sangatlah penting untuk diterapkan di sekolah dasar, dalam hal ini untuk meningkatkan perbendaharaan gerak dari siswa, serta lebih memudahkan guru khususnya guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan dalam menjalankan proses belajar mengajar. Di samping itu dengan modifikasi kejenuhan siswa dalam menerima aktivitas fisik yang diberikan oleh guru sedikit demi sedikit dapat terminimalisir.
10 Selanjutnya Ngasmain dan Soepartono dalam Razak ( 2009:13 ) mengemukakan bahwa modifikasi pembelajaran adalah salah satu pendekatan yang menekankan pada keadaan kegembiraan, kecakapan jasmani, pengajaran, dan pembelajaran pendidikan jasmani yang tidak merujuk pada salah satu model pembelajaran tertentu, akan tetapi ia merujuk keberbagai model pembelajaran yang diadaptasikan secara tepat oleh guru selama dalam proses pembelajaran. Kaitanya dengan obyek penelitian, modifikasi pembelajaran bukan unutk mengubah atau mengganti isi pembelajaran akan tetapi melihat kemampuan siswa. Dengan demikian strategi pemodifikasi diguanakan sebagai alternative metode pembelajaran yang disesuaikan dengan karakteristik dan kemampuan fisisk siswa. 2.1.4 Modifikasi dalam pembelajaran senam Metode modifikasi alat dalam pembelajaran senam ketangkasan yang perlu diperhatikan misalnya pada bagian tumpuan awalan untuk melakukan roll depan sedikit ditinggikan atau berbentuk papan luncuran dengan bentuk segitiga yang agak sedikit memanjang seperti yang nampak pada gambar dibawah ini: Gambar Modifikasi Alat Pembelajaran
11 Tujuan daripada media pembelajaran diatas yaitu untuk lebih memudahkan siswa dalam melakukan roll depan dan mengurangi resiko terjadinya cedera (Agus Mahendra 2001:154) 2.2 Hipotesis Tindakan Berdasarkan kajian teoritis diatas maka hipotesis tindakan untuk penelitian ini yaitu melalui modifikasi alat pembelajaran maka keterampilan siswa dalam melakukan roll depan dapat ditingkatkan. 2.3 Indikator Kinerja Jika rata rata terjadi peningkatan keterampilan gerak dasar roll depan melalui modifikasi alat pembelajaran siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 4 Botupingge Kecamatan Botupingge Kabupaten Bone Bolango. Indicator kinerja mencapai 75% dengan perolehan nilai rata-rata 75% dengan kategori baik maka penelitian ini dinyatakan selesai.
12