BAB I PENDAHULUAN. gagasan serta apa yang ada dalam pikirannya. Agar komunikasi dapat berlangsung

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Istilah dan teori tentang tindak tutur mula-mula diperkenalkan oleh J. L.

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Tindak tutur adalah bagian dari pragmatik yang digagasi oleh Austin

ERIZA MUTAQIN A

BAB I PENDAHULUAN. Film adalah media komunikasi yang bersifat audio visual untuk

BAB I PENDAHULUAN. ucap yang bersifat arbiter dan konvensional, yang dipakai sebagai alat komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Menurut Chaer (2007) tuturan dapat diekspresikan melalui dua

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi, sebab bahasa adalah alat komunikasi yang sangat penting,

BAB I PENDAHULUAN. sekolah, sidang di pengadilan, seminar proposal dan sebagainya.

ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA ARTIKEL SURAT KABAR SOLOPOS EDISI APRIL - MEI 2010

BAB I PENDAHULUAN. kalimat. Objek dalam sebuah kalimat adalah tuturan. Suatu tuturan dapat dilihat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dilakukan secara lisan maupun tertulis. Melalui bahasa, manusia berinteraksi

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sarana bagi manusia untuk dapat berkomunikasi dan

BAB I PENDAHULUAN. secara eksternal, yakni bagaimana satuan kebahasaan digunakan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa adalah alat komunikasi untuk menyampaikan gagasan, konsep, dan

BAB I PENDAHULUAN. tindakan dan penyimpangan terhadap kaidah di dalam interaksi lingual itu.

BAB I PENDAHULUAN. karena bahasa merupakan sistem suara, kata-kata serta pola yang digunakan oleh

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. (Alwi, dkk. 203:588). Sesuai dengan topik dalam tulisan ini digunakan beberapa

BAB I PENDAHULUAN. arbitrer yang digunakan oleh suatu anggota masyarakat untuk bekerja sama,

TINDAK TUTUR DALAM IKLAN DI RADIO DELTA FM MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan, mulai dari sarana untuk menyampaikan informasi, memberi perintah, meminta

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa sebagai alat komunikasi mempunyai peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. mendalam adalah pragmatik. Pragmatik merupakan ilmu yang mempelajari

BAB I PENDAHULUAN. langsung. Hubungan langsung akan terjadi sebuah percakapan antarindividu

TINDAK TUTUR DALAM BERCERITA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 CIAMIS

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep adalah pemikiran rancangan suatu karya dasar yang ada diluar bahasa

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep adalah gambaran mental dari suatu objek, proses, atau apapun yang ada di luar

BAB I PENDAHULUAN. penulis) maupun sebagai komunikan (mitra-bicara, penyimak, atau pembaca).

BAB I PENDAHULUAN. misalnya di rumah, di jalan, di sekolah, maupundi tempat lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. Setiap individu memiliki kemampuan yang berbeda-beda dalam

I. PENDAHULUAN. universal. Anderson dalam Tarigan (1972:35) juga mengemukakan bahwa salah

I. PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peran penting bagi kehidupan manusia karena bahasa adalah milik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Bahasa merupakan sebuah hal yang sangat penting bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. mereka. Dalam bertutur atau berkomunikasi sangat erat hubungannya dengan

BAB I PENDAHULUAN. bersosialisasi mereka membentuk sebuah komunikasi yang bertujuan untuk

PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DALAM TALK SHOW EMPAT MATA DI TRANS 7

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan manusia, karena melalui bahasa manusia dapat saling berhubungan

BAB I PENDAHULUAN. interaksi antarpesona dan memelihara hubungan sosial. Tujuan percakapan bukan

BAB 1 PENDAHULUAN. Prinsip kerja..., Ratih Suryani, FIB UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. langsung antar penutur dan mitratutur. Penutur dan mitra tutur berintraksi

BAB I PENDAHULUAN. (6) definisi operasional. Masing-masing dipaparkan sebagai berikut.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa sangat berperan penting dalam kehidupan manusia. Bahasa berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. penyampaian informasi baik secara lisan maupun tertulis.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Persoalan tindak tutur (speech act) dalam wacana pertuturan telah banyak

BAB I PENDAHULUAN. gejala individual yang bersifat psikologis dan keberlangsungan ditentukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. lain, alat yang digunakan berkomunikasi tersebut adalah bahasa. Chaer

BAB 1 PENDAHULUAN. ustaz Maulana pada acara Islam Itu Indah. Satu episode pada tanggal 5

IMPLIKATUR PERCAKAPAN DAN DAYA PRAGMATIK PADA IKLAN PRODUK KOSMETIK DI TELEVISI SKRIPSI

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. beberapa unsur. Unsur-unsur tersebut sengaja dipadukan pengarang dan dibuat

BAB I PENDAHULUAN. selalu terlibat dalam komunikasi bahasa, baik dia bertindak sebagai. sebuah tuturan dengan maksud yang berbeda-beda pula.

BAB I PENDAHULUAN. untuk hidup bersama. Untuk menjalani kehidupan sehari-hari antara orang yang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut pendapat Austin (1962) yang kemudian dikembangkan oleh

ANALISIS PEMAKAIAN BAHASA INDONESIA PENYIAR RADIO POP FM SRAGEN DALAM ACARA SCHOOL HOPPERS SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. komunikator kepada komunikan. Pesan tersebut dapat berupa pikiran, ide,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai makhluk sosial manusia memerlukan alat komunikasi antar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Frinawaty Lestarina Barus, 2014 Realisasi kesantunan berbahasa politisi dalam indonesia lawyers club

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berbahasa adalah aktivitas sosial. Seperti halnya aktivitas-aktivitas sosial

Realisasi Tuturan dalam Wacana Pembuka Proses Belajar- Mengajar di Kalangan Guru Bahasa Indonesia yang Berlatar Belakang Budaya Jawa

BAB I PENDAHULUAN. berjalan dengan baik. Sarana itu berupa bahasa. Dengan bahasa. (Keraf, 2004: 19). Bahasa dan penggunaannya mencakup aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, harapan, pesan-pesan, dan sebagainya. Bahasa adalah salah satu

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini media massa sedang mengalami penurunan audiens. Terutama

BAB I PENDAHULUAN. yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari dibedakan menjadi dua sarana,

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan ragam bahasa lisan adalah bahasa yang dihasilkan alat ucap (organ of

MUHAMMAD ARIFIN A

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan hasil penelitian sebagai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi berfungsi sebagai hubungan antara seseorang dengan orang lain untuk mengetahui hal yang terjadi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan alat komunikasi verbal atau alat untuk berinteraksi yang

ANALISIS TEKS INFORMASI LALU LINTAS DI WILAYAH SURAKARTA

I. PENDAHULUAN. Suatu kenyataan bahwa manusia mempergunakan bahasa sebagai sarana

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung. Penggunaan bahasa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kartun sebagai bentuk komunikasi grafis yang menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan bermasyarakat. Oleh karena itulah, manusia dituntut untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. sarana mengungkapkan ide, gagasan, pikiran realitas, dan sebagainya. dalam berkomunikasi. Penggunaan bahasa tulis dalam komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. hubungan-hubungan antara bahasa dan konteksnya yang tergramatikalisasi atau

Tindak tutur dan peristiwa tutur merupakan dua gejala yang terdapat pada. suatu proses komunikasi dalam menyampaikan atau menyebutkan satu maksud

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengekspresikan tulisanya baik lisan maupun tulisan dengan memanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. merupakan media komunikasi massa yang membawa pesan yang berisi gagasan

BAB I PENDAHULUAN. pokok di dalam pragmatik. Tindak tutur merupakan dasar bagi analisis topik-topik

BAB I PENDAHULUAN. Manusia mempergunakan bahasa sebagai alat komunikasi sosial. Dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

TINDAK TUTUR ILOKUSI PADA IKLAN PEMASARAN GEDUNG PERKANTORAN AGUNG PODOMORO CITY NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: FENDY ARIS PRAYITNO NIM A

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Perubahan itu berupa variasi-variasi bahasa yang dipakai sesuai

PENANDA HUBUNGAN REFERENSI DALAM WACANA BERITA PADA SITUS SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. sebagai alat komunikasi namun juga media untuk melakukan tindakan dan cerminan

ANALISIS TINDAK TUTUR DIREKTIF DAN EKSPRESIF PADA WACANA PIDATO PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA SUSILO BAMBANG YUDHOYONO MASA JABATAN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang lain. Mereka saling berinteraksi dengan orang di sekitarnya maupun

BAB 2 TINDAK TUTUR DAN SLOGAN IKLAN. Pandangan Austin (Cummings, 2007:8) tentang bahasa telah menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. disampaikan dapat diterima dan dilaksanakan oleh lawan bicaranya. Begitu juga

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah sistem lambang bunyi ujaran yang digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. semakin beragam dan kreatif. Keanekaragaman penggunaan bahasa di masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. itu dengan baik kepada pendengar atau pembaca. media ini pihak yang melakukan tindak tutur adalah penutur (pem bicara) dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap manusia berkomunikasi menggunakan bahasa. Bahasa yang digunakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada zaman modern ini, telah banyak terdapat aneka ragam jenis medium

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan meningkatnya aktivitas masyarakat dengan berbagai kegiatan

JENIS-JENIS IMPLIKATUR PERCAKAPAN BERDASARKAN PELANGGARAN PRINSIP KERJASAMA DALAM TALK SHOW BUKAN EMPAT MATA DI TRANS 7

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan, keinginan, atau motif tertentu yang dirasakan oleh khalayak

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia selalu melakukan interaksi dengan sesamanya. Interaksi yang terjadi dapat dilaksanakan dengan menggunakan bahasa. Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting bagi manusia karena dengan bahasa manusia dapat mengekspresikan gagasan serta apa yang ada dalam pikirannya. Agar komunikasi dapat berlangsung dengan baik, manusia harus menguasai keterampilan berbahasa. Tarigan (1986: 2) menyatakan bahwa keterampilan berbahasa meliputi empat macam, yaitu keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Berbicara merupakan bagian dari keterampilan berbahasa yang akan menghasilkan suatu tindak tutur. Kridalaksana (2008: 191) berpendapat bahwa tindak tutur atau pertuturan merupakan (1) perbuatan berbahasa yang dimungkinkan oleh dan diwujudkan sesuai dengan kaidah-kaidah pemakaian unsur-unsur bahasa; (2) perbuatan menghasilkan bunyi bahasa secara beraturan sehingga menghasilkan ujaran bermakna; (3) seluruh komponen linguistik dan nonlinguistik yang meliputi suatu perbuatan bahasa yang utuh, yang menyangkut partisipan, bentuk penyampaian amanat, topik, dan konteks amanat itu; (4) pengujaran kalimat untuk menyatakan agar suatu maksud dari pembicara diketahui pendengar. Pembagian mengenai tindak tutur telah dirumuskan oleh beberapa ahli bahasa seperti Austin (dalam Chaer, 2010: 27) yang membagi tindak tutur dalam tiga kategori yaitu lokusi, ilokusi, dan perlokusi. Begitu juga halnya Searle (dalam Chaer,

2010: 29 30) yang membagi tindak tutur dalam lima kategori yaitu representatif, direktif, ekspresif, komisif, dan deklaratif. Tindak tutur merupakan tindakan yang terjadi dalam setiap proses komunikasi dengan menggunakan bahasa. Tindak tutur dapat terjadi ketika seorang penutur berbicara dengan lawan tuturnya. Tindak tutur dapat dilihat dan didengar secara langsung, misalnya di rumah, di kos, di jalan, atau di tempat lainnya. Tidak hanya itu, tindak tutur juga dapat terjadi di berbagai media yang dapat kita baca, lihat, dan dengarkan, seperti di buku cerita, novel, komik, dan film maupun dalam iklan di televisi dan radio. Tindak tutur yang terjadi di berbagai tempat tersebut dapat kita teliti sesuai dengan pemahaman mengenai ilmu pragmatik. Levinson (dalam Tarigan, 1986: 33) berpendapat bahwa pragmatik adalah telaah mengenai relasi antara bahasa dan konteks yang merupakan dasar bagi suatu catatan atau laporan pemahaman bahasa, dengan kata lain telaah mengenai kemampuan pemakai bahasa menghubungkan serta menyerasikan kalimat-kalimat dan konteks-konteks secara tepat. Untuk itu dalam meneliti tindak tutur kita harus dapat memahami kaitan antara tuturan yang disampaikan penutur kepada lawan tutur dengan konteks tuturannya. Pembahasan mengenai tindak tutur yang digunakan dalam berbagai situasi telah banyak diteliti sebelumnya. Termasuk para alumni yang telah menyelesaikan studinya di Departemen Bahasa dan Sastra Indonesia,. Seperti halnya Maharani (2007) dalam skripsinya Tindak Tutur Percakapan pada Komik Asterix seri ke-20, Farida (2009) dalam skripsinya Tindak Tutur dalam Novel Seri Cerita Kenangan Angenteuil Hidup Memisahkan Diri karya N. H. Dini dan

kajian tindak tutur yang terbaru yang dilakukan oleh Dina (2012) dalam skripsinya Tindak Tutur Direktif dan Ekspresif dalam Dialog Film Alangkah Lucunya (Negeri Ini) karya Deddy Mizwar. Penelitian mengenai tindak tutur yang telah dilakukan sebelumnya juga membuat peneliti merasa tertarik untuk meneliti tindak tutur dengan objek yang belum pernah diteliti seperti halnya kajian mengenai tindak tutur dalam iklan di Radio Delta 105.8 FM Medan. Peneliti menjadikan radio sebagai objek penelitian karena radio merupakan media komunikasi lisan yang memiliki sifat begitu terdengar langsung hilang tidak membekas. Oleh sebab itu bahasa yang digunakan harus menarik dan tidak mudah hilang dari ingatan pendengar atau penyimak. Hal ini dapat kita dengar seperti halnya dalam penyampaian pesan melalui iklan. Pada bahasa iklan, para produsen bebas menggunakan bahasa untuk menarik pemirsa atau pembaca agar produk yang diiklankan itu laris. Hal ini dapat memberi efek dan daya pengaruh yang berbeda antara manusia yang satu dengan yang lainnya sesuai dengan bahasa iklan yang digunakan oleh produsen untuk memasarkan dagangannya. Kekuatan narasi atau pilihan kata pada sebuah iklan dapat membuat banyak orang terpengaruh untuk mengikuti apa isi pesan yang disampaikan dalam iklan tersebut. Kekuatan bahasa pada iklan dapat memberi kesan mengajari, memerintah bahkan terkadang seperti memberi efek hipnotis pada konsumen sehingga konsumen mau mengikuti apa yang dipesankan dalam iklan yang didengar atau dilihatnya. Pemanfaatan radio sebagai media periklanan sudah lama berlangsung hampir seusia dengan ditemukannya radio pertama kali. Banyak pihak swasta yang mengiklankan produknya di radio karena kekhasannya. Selain itu, dalam hal

periklanan radio lebih cepat, murah, serta memiliki efek psikologis dibandingkan dengan media lain seperti televisi. Ciri khas radio dalam menyampaikan informasi kepada khalayak yaitu berupa penyampaian kata-kata yang berusaha menarik perhatian pendengar membuat pendengar radio memiliki jumlah yang tidak terbatas. Karena hal itu maka radio memiliki potensi yang besar untuk menunjang pembangunan khususnya menjadi sumber penghasilan bagi kalangan tertentu seperti kalangan swasta. Cara yang dapat dilakukan untuk menambah sumber penghasilan salah satunya dengan memasang iklan. Iklan menurut Widyatama, Rendra (2007: 13) adalah bentuk penyajian pesan yang dilakukan oleh komunikator secara nonpersonal melalui media untuk ditujukan pada komunikan dengan cara membayar. Radio 105.8 Delta FM Medan dijadikan objek penelitian iklan karena di Medan radio tersebut merupakan radio swasta dengan jangkauan yang luas dan pendengarnya pun cukup banyak sehingga banyak mengundang minat pemasang iklan dalam rangka mengenalkan produk-produknya. Jangkauan Radio 105.8 Delta FM tidak hanya tersebar di daerah kota Medan tetapi juga Jakarta, Bandung, Surabaya, Semarang, dan kota besar lainnya. Namun dalam penelitian ini peneliti hanya terfokus pada Radio 105.8 Delta FM Medan yang terdapat di Jalan Imam Bonjol nomor 16D, Gedung Mandiri lantai tiga. Program yang terdapat dalam Radio 105.8 Delta FM Medan secara umum dibagi menjadi tiga bagian (http://t.co/foruffys) yaitu 1) Farhan Asri in the Morning 2) Delta Delight, dan 3) 50 Menit Zona Gila. Program yang pertama merupakan

program yang ditawarkan oleh radio 105.8 Delta FM Medan dengan waktu siar senin jumat pagi pukul 06.00 10.00 WIB. Radio 105.8 Delta FM Medan memberi suguhan format acara yang bersifat menemani dan membuat pagi hari menjadi menyenangkan dengan topik-topik segar dan relevan. Pendengar dibumbui komentarkomentar lucu dan nakal dari dua penyiar bintang yaitu Farhan dan Asri Welas di sela-sela lagu enak. Obrolan yang dekat dengan pendengar yang dibawakan dalam suasana yang menyenangkan. Program yang kedua menemani pendengar setiap senin jumat siang pukul 16.00 20.00 WIB berisi siaran yang menyuguhkan menu utama 100% lagu enak. Saat yang bersamaan mampu menjadi teman pendengar dengan melemparkan topiktopik sharing. Program yang ketiga menemani pendengar setiap senin jumat siang pukul 10.00 16.00 WIB dengan siaran yang menyuguhkan menu utama 100% lagu enak dengan segmen program yang dirancang khusus untuk memanjakan pendengar. Sehingga sebanyak empat kali 50 menit (selama kurun waktu enam jam), pendengar secara nonstop akan dapat menikmati lagu-lagu enak tanpa terpotong jeda iklan. Program acara ini dibawakan oleh seorang penyiar yang memiliki pengetahuan luas tentang dunia musik beserta industrinya sehingga selalu dapat memberikan informasiinformasi menarik seputar musik dan lagu. Program-program yang terdapat dalam Radio 105.8 Delta FM Medan mampu membuat pendengar semakin merasa tertarik untuk lebih sering mendengarkan siaran dari Radio 105.8 Delta FM Medan. Hal ini menjadi salah satu kelebihan yang dimiliki Radio 105.8 Delta FM Medan. Selain mampu mengikat pendengar dengan

suguhan lagu-lagu serta kata-kata yang menarik, obrolan yang diberikan juga mampu membuka wawasan pendengar. Radio 105.8 Delta FM Medan dengan motto 100% Lagu Enak merupakan radio yang banyak diminati pendengar khususnya pendengar remaja. Hal ini juga menjadi salah satu alasan sehingga iklan yang terdapat di Radio 105.8 Delta FM Medan tidak hanya terbatas pada iklan perniagaan barang saja tetapi justru lebih dominan ke iklan layanan masyarakat yang lebih cenderung berkenaan dengan kehidupan remaja saat ini. Penyuguhan iklan juga menggunakan tuturan-tuturan yang menarik agar pendengar semakin merasa akrab dengan kata-kata yang disampaikan dalam iklan. Seperti iklan mengenai penggunaan jalan raya, kebiasaan berolah raga, dan penghijauan. 1.2 Rumusan Masalah Dari uraian dalam latar belakang masalah, dapatlah dirumuskan masalah penelitian yaitu : 1. Bagaimanakah jenis tindak tutur yang digunakan dalam iklan di Radio 105.8 Delta FM Medan? 2. Bagaimanakah tindak tutur yang dominan digunakan dalam iklan di Radio 105.8 Delta FM Medan? 1.3 Batasan Masalah Pembatasan masalah dilakukan untuk mempermudah peneliti dalam menentukan apa saja yang akan dijadikan objek dalam penelitian. Batasan masalah

akan membantu peneliti untuk memberikan fokus pada objek yang ditelitinya agar tidak terlalu luas serta lebih terarah. Pada penelitian ini masalah dibatasi hanya pada jenis tindak tutur yang disampaikan oleh Austin dan Searle serta tindak tutur yang dominan digunakan dalam iklan di Radio Delta 105.8 FM Medan. Dominan yang diartikan dalam hal ini yaitu tindak tutur yang paling banyak digunakan dalam iklan. 1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini betujuan untuk: 1. Mendeskripsikan jenis tindak tutur yang digunakan dalam iklan di Radio 105.8 Delta FM Medan. 2. Mendeskripsikan tindak tutur yang dominan dalam iklan di Radio 105.8 Delta FM Medan. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat dari hasil penelitian ini adalah : 1. Penelitian ini bermanfaat untuk kepentingan perkembangan ilmu bahasa khususnya ilmu pragmatik. 2. Penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh para pengguna bahasa, khususnya para penulis iklan radio dalam mengoptimalkan pemakaian bahasa. 3. Penelitian ini diharapkan dapat memberi pemahaman kepada para pendengar radio mengenai tujuan penutur dalam iklan, khususnya iklan di Radio 105.8 Delta FM Medan.