BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan smartphone di Indonesia merupakan yang tertinggi di Asia Tenggara. Di tahun 2015 sekitar 55 juta penduduk Indonesia telah memakai smartphone, tingkat pertumbuhannya mencapai 37,1 persen dari tahun sebelumnya (https://www.babatpost.com). Hal tersebut memicu meningkatnya pemain game di smartphone, di Indonesia sendiri terdapat 34 juta permain game smartphone. (http://www.arbamedia.com/). Game adalah bentuk dari seni dimana pelaku disebut pemain, membuat keputusan untuk mengelola sumber daya melalui benda di dalam game demi mencapai sebuah tujuan (Costikyan, 1994). Game tidak hanya dimainkan oleh anak-anak, dari remaja hingga dewasa juga ikut memainkannya. Game sebenarnya memiliki peran penting dalam perkembangan otak seperti melatih logika untuk memecahkan masalah dengan tepat dan cepat, karena dalam game terdapat konflik yang menuntut pemain untuk bisa menyelesaikannya secara cepat dan tepat (Priyanto, 2012). Game memiliki banyak tema, salah satunya adalah horor. Saat ini, belum ada game Indonesia berbasis Android yang mengangkat tema horor dengan latar belakang Lawang Sewu (pencarian di Googleplay). Dengan demikian, maka dalam penelitian ini dibuat sebuah game berbasis Android yang mengangkat tema horor dengan latar belakang Lawang Sewu. Game ini juga dapat melatih logika pemain serta memiliki latar belakang cerita di Lawang Sewu, salah satu tempat angker yang terletak di Kota Semarang. Game yang dikembangkan berjudul Lawang Sewu. Lawang Sewu merupakan gedung bersejarah di Indonesia yang terletak di Semarang, Jawa Tengah. Lawang Sewu dibangun pada 27 Februari 1904 oleh pemerintah Kolonial Belanda sebagai kantor NIS atau Nederlands-Indische 1
2 Spoorweg Maatschappij sebuah jawatan kereta api swasta milik Belanda. Pada tahun 1940, saat Semarang dikuasai oleh Jepang, Lawang Sewu beralih fungsi menjadi tempat peristirahatan tentara Jepang. Sedangkan ruang bawah tanah di Lawang Sewu, digunakan oleh tentara Jepang untuk lading pembantaian penduduk pribumi, pemuda Indonesia, dan tentara Belanda yang melawan mereka. Lawang Sewu menjadi saksi bisu kekejaman tentara Jepang. Lawang Sewu mengalami pemugaran pada tahun 2009. Kesan angker memang melekat pada Lawang Sewu. (http://www.tempatwisataid.com/) 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar yang telah dijelaskan, maka dapat diambil perumusan masalah yaitu bagaimana membuat game Lawang Sewu menggunakan game engine Unity pada sistem operasi Android yang mengangkat tema horor dan dapat melatih logika pemain. 1.3 Batasan Masalah Batasan masalah pada pembuatan game Lawang Sewu adalah sebagai berikut: 1. Game hanya bisa dimainkan oleh satu pemain. 2. Game dibuat untuk sistem operasi Android dengan versi minimal 2.3 (Gingerbread). 3. Game tidak menceritakan sejarah Lawang Sewu secara detail. 4. Game ini hanya mempunyai 10 level yang bisa dimainkan. 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah membuat game Lawang Sewu berbasis Android yang bertema horor dan dapat melatih logika pemain. 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diambil dari pembuatan game Lawang Sewu adalah: 1. Melatih logika bermain pemain untuk mencari solusi yang tepat. 2. Melatih pemain untuk bertindak cepat dan tepat. 3. Sebagai sarana hiburan diwaktu luang.
3 1.6 Metodologi Penelitian Berikut merupakan beberapa tahap yang digunakan dalam penyusunan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Metode Pengumpulan Data: a. Metode Studi Literatur Menggunakan penelitian lain untuk dipelajari dan dikaji, yang berupa literatur tentang game untuk dijadikan bahan acuan untuk penelitian. b. Metode Observasi Pengumpulan data dengan mengamati kelebihan dan kekurangan game sejenis yang sudah ada sebelumnya, sebagai referensi pengembangan game. 2. Tahap Membuat Game Menurut Sibero (2010), tahapan-tahapan pembangunan game adalah sebagai berikut : a. Storyboard Alur permainan atau adegan yang ditunjukkan dalam urutan gambar dan latar belakang cerita dari game. b. Desain Merancang aplikasi dengan menggambarkan bagaimana aplikasi game akan dibangun dan mempersiapkan desain untuk aplikasi tersebut. Desain yang dibutuhkan dalam game Lawang Sewu yaitu character, background, button, audio source, dan game flow. Desain dibuat menggunakan software CorelDraw. c. Implementasi Merupakan tahap implementasi atau pembuatan game dengan kode program pada komputer. Aplikasi game yang akan dibangun dengan Unity versi 4.6.7 dan bahasa pemrograman C#. d. Pengujian Metode yang berfungsi untuk menguji cobakan game yang telah dibuat. Metode ini dilakukan dengan cara mengujikan game kepada beberapa pengguna.
4 e. Publishing Metode yang digunakan pada akhir pembuatan game. Metode ini berisikan cara untuk mengekstrak game yang telah dibuat, serta mempublish menjadi file ber-ekstensi aplikasi (.apk) agar dapat diinstall di smartphone android 1.7 Sistematika Penulisan Penulisan tugas akhir ini dibuat secara sistematis dan dibedakan dalam 7 bab, yaitu: 1. BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisikan pembahasan mengenai latar belakang dari pembuatan game, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian game, manfaat yang diperoleh, metodologi serta sistematika penulisan laporan. 2. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini membahas uraian informasi dari beberapa game yang telah dibuat sebelumnya. Kemudian informasi tersebut dibandingkan dengan game yang akan dibuat. 3. BAB III LANDASAN TEORI Bab ini berisikan pembahasan mengenai teori-teori pendukung dalam pembuatan game. Teori-teori tersebut digunakan untuk mendukung analisis dan rancangan game secara umum. 4. BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN Bab ini membahas analisis serta perancangan dalam pembuatan game meliputi analisis masalah, pemecahan masalah, perancangan storyboard dan perancangan game secara detail. 5. BAB V IMPLEMENTASI Bab ini membahas implementasi dari rancangan game dari bab sebelumnya. 6. BAB VI HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini berisikan hasil pengujian game yang telah dibuat sesuai dengan yang diharapkan serta pembahasannya.
5 7. BAB VII PENUTUP Bab ini berisikan kesimpulan dari game yang telah dibuat serta saransaran yang diusulkan untuk proses pengembangan game selanjutnya agar dapat mencapai hasil yang lebih baik.