BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

dokumen-dokumen yang mirip
PENSKORAN POLITOMI DALAM TEORI RESPON BUTIR MENGGUNAKAN GRADED RESPONSE MODEL (GRM) Kata Kunci: Item Respon Teori (IRT), Graded Response Model (GRM)

Kata Kunci: Analisis Butir Tes, Teori respons butir, soal matematika

PERBEDAAN KETEPATAN ESTIMASI TINGKAT KESUKARAN BUTIR TES PILIHAN GANDA PADA PENSKORAN KOREKSI DAN KONVENSIONAL DENGAN PENERAPAN MODEL RASCH

Partial Credit Model (PCM) dalam Penskoran Politomi pada Teori Respon Butir

BAB I PENDAHULUAN. Pada Era globalisasi dewasa ini seluruh bangsa-bangsa di dunia telah berlomba-lomba

I. PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam kehidupan suatu bangsa guna

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya merupakan suatu upaya untuk memberikan

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup dalam. dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Melalui pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. bangsa yang maju. Dalam Allah SWT berfirman Q.S. surah Ar-Ra du ayat 11,

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 2. Statistik skor mahasiswa UAS TPB IPB mata kuliah Fisika

PSIKOMETRI. Oleh: Prof. Dr. I Wayan Koyan, M.Pd. Pascasarjana Undiksha Singaraja

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

KESTABILAN ESTIMASI PARAMETER KEMAMPUAN PADA MODEL LOGISTIK ITEM RESPONSE THEORY DITINJAU DARI PANJANG TES

BAB I PENDAHULUAN. memperdayakan semua warga negara Indonesia berkembang menjadi manusia

Keakuratan Hasil Analisis Butir Menurut Teori Tes Klasik dan Teori Respons Butir Ditinjau dari Ukuran Sampel

Analisis Dan Simulasi Dengan Program Win-Gen (Strategi Dalam Mengkonstruk Instrumen Soal)

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi yang dimiliki demi kemajuan suatu bangsa. Salah

2016 PENERAPAN TEKNIK MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SAINS SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR

I. PENDAHULUAN. sebagai upaya menunjukkan eksistensi diri. Salah satu bidang yang menunjang

I. PENDAHULUAN. Pendidikan di negara Indonesia dilakukan dalam upaya meningkatkan mutu

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) SEBAGAI UPAYA DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS RESENSI

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Pendidikan menurut bentuknya dibedakan menjadi dua, yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tujuan pendidikan nasional adalah menjamin mutu pendidikan

ABSTRAK.

Aplikasi IRT dalam Analisis Aitem Tes Kognitif

BAB I PENDAHULUAN. No. 20, Tahun 2003, Pasal 3 menyebutkan, Pendidikan nasional berfungsi

I. PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan sangat penting dalam kehidupan karena

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu proses untuk membantu manusia dalam mengembangkan

Heri Retnawati Pend. Matematika FMIPA UNY. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. menjadi kebutuhan mendasar yang diperlukan oleh setiap manusia. Menurut UU

ANALISIS ITEM DENGAN PENDEKATAN IRT

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional dinyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

I. PENDAHULUAN. menyesuaikan diri sebaik-baiknya. Oleh karena itu, diperlukan adanya perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang berkualitas, berkarakter dan mampu berkompetensi dalam

BAB I PENDAHULUAN. yang baik dan tepat. Hal tersebut diperjelas dalam Undang - Undang No 2 Tahun

I. PENDAHULUAN. Sejarah suatu bangsa dapat dilihat dari perkembangan pendidikan yang diperoleh

IDENTIFIKASI KESULITAN PESERTA DIDIK DALAM BELAJAR MATEMATIKA DAN SAINS DI SEKOLAH DASAR

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Prasyaratan Guna Mencapai Drajat Sarjana S-1. Jurusan Pendidikan Matematika. Disusun oleh:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. agar mampu memahami perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)

Jurnal Evaluasi Pendidikan Volume 3, No 1, Maret 2015 (12-25) Online:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Feni Maelani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. peradaban bangsa yang bermartabat. Hal ini ditegaskan dalam Undang-undang

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, dituntut sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Evaluasi merupakan salah satu bagian dari proses pembelajaran. Evaluasi itu

BIOEDUKASI Jurnal Pendidikan Biologi e ISSN Universitas Muhammadiyah Metro p ISSN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. kualitas pendidikan bangsa, mulai dari pembangunan gedung-gedung,

Karakteristik Butir Tes dan Analisisnya. Oleh: Heri Retnawati

BAB 1 PENDAHULUAN. kecerdasan, dan keterampialan proses yang diperlukan dalam kehidupan (Undangundang

BAB I PENDAHULUAN. dikemukakan oleh Muhammad Noor Syam bahwa...nampaknya hubungan

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat. Hal ini menuntut adanya sumber daya manusia yang. berkualitas, dengan begitu perkembangan yang ada dapat dikuasai,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan pondasi kemajuan suatu negara, maju tidaknya

I. PENDAHULUAN. Seiring dengan perubahan zaman, semakin maju pula peradaban dunia yaitu

ANALISIS DATA PENGUKURAN MENGGUNAKAN PROGRAM QUEST. Didik Setyawarno Pendidikan IPA FMIPA UNY Yogyakarta, 18 November 2016

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nina Indriani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Hal tersebut sesuai dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 3

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan, sebab tanpa pendidikan manusia akan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. melalui pendidikan sekolah. Pendidikan sekolah merupakan kewajiban bagi seluruh. pendidikan Nasional pasal 3 yang menyatakan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menurut Slameto (2010:3) belajar adalah proses usaha yang

TEORI RESPON ITEM DENGAN PENDEKATAN MODEL LOGISTIK SATU PARAMETER

EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS KOMPUTER DENGAN PENDEKATAN RME PADA POKOK BAHASAN LINGKARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis, yang dilakukan orang-orang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI. berasal dari kata courier yang berarti berlari (to run). Kurikulum berarti suatu

I. PENDAHULUAN. kreatif, terampil, bertanggung jawab, produktif, dan berakhlak. Fungsi lain dari

AKTERISTIK BUTIR TES MATEMATIKA PADA TES BUATAN MGMP MATEMATIKA KOTA PALOPO BERDASARKAN TEORI KLASIK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. jenjang dan satuan pendidikan, khususnya pendidikan dasar dan menengah. menunjang tercapainya tujuan pendidikan nasional

BAB I PENDAHULUAN. manusia agar dapat mengembangkan potensi dirinya, antara lain melalui proses

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses belajar yang membantu manusia dalam mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENYUSUNAN TES BENTUK URAIAN DAN OBJEKTIF. Heri Retnawati

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi tantangan globalisasi sekarang ini sangat sekali diperlukan sumber

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Suatu proses pendidikan tidak lepas dari Kegiatan Belajar Mengajar

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

JURNAL. Oleh: ANJARWATI Dibimbing oleh : 1. Dra. Khususiyah, M. Pd. 2. Yuanita Dwi Krisphianti, M. Pd.

ESTIMASI KESALAHAN PENGUKURAN PERANGKAT SOAL UJI COBA UJIAN NASIONAL MATA PELAJARAN EKONOMI SMA DI KABUPATEN BANJARNEGARA

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah dasar pendidikan nasional. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan, membentuk watak, dan membangun peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan di Indonesia bertujuan untuk mengembangkan seluruh potensi yang dimiliki siswa seperti bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Oleh karena itu, peningkatan mutu pendidikan diarahkan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia seutuhnya melalui olahhati, olahfikir, olahrasa dan olahraga agar memiliki daya saing dalam menghadapi tantangan global, terutama matematika dan bahasa. Matematika adalah queen of science, karena matematika akan terus mengalami perkembangan seiring dengan pengetahuan dan kebutuhan manusia serta perubahan zaman. Pelajaran matematika sangatlah penting dalam kehidupan sehari-hari, karena dapat membantu ketajaman berfikir secara logis (masuk akal) serta membantu memperjelas dalam menyelesaikan permasalahan. Matematika melatih cara berfikir dan bernalar dalam menarik kesimpulan, misalnya melalui kegiatan penyelidikan, eksplorasi, eksperimen, menunjukkan kesamaan, perbedaan, konsisten dan inkonsistensi. Pembelajaran matematika mengembangkan kemampuan memecahkan masalah, kemampuan menyampaikan informasi atau mengomunikasikan berbagai gagasan yang dapat dijelaskan melalui pembicaraan lisan, tulisan, grafik, peta, ataupun diagram. Keberhasilan proses pembelajaran matematika dapat dilihat dengan melakukan kegiatan evaluasi, penilaian, dan pengukuran. Evaluasi proses pembelajaran selalu didahului dengan kegiatan pengukuran. Pengukuran ini kemudian dilan- 1

2 jutkan dengan penilaian dan pada akhirnya akan memperoleh nilai. Nilai inilah yang dianalisis dan dievaluasi untuk mencerminkan kemampuan siswa dan keberhasilan proses pembelajaran. Pada saat guru atau orang yang membuat tes memberikan sebuah tes maka hasil dari tes tersebut merupakan data pengukuran. Data ini merupakan bagian dari penilaian yang selanjutnya akan digunakan untuk mengevaluasi proses pembelajaran. Jadi, hasil evaluasi pembelajaran merupakan hasil kegiatan penilaian dan pengukuran dari pembelajaran. Hasil evaluasi menggambarkan keberhasilan dari proses pembelajaran sehingga dapat membantu menentukan kebijakan untuk memperbaiki kualitas proses pembelajaran. Mardapi (2012) menyatakan bahwa tes merupakan salah satu bentuk instrument yang digunakan untuk melakukan pengukuran dan bertujuan untuk mengetahui kompetensi yang dicapai oleh peserta didik pada bidang tertentu. Berdasarkan bentuknya, tes prestasi belajar dapat dikelompokan menjadi dua jenis yaitu objektif dan uraian (Gronlund, 1996). Tes bentuk objektif terdiri dari bentuk jawaban singkat, benar salah, menjodohkan, dan objektif pilihan ganda dengan lebih dari dua jawaban alternatif jawaban. Tes bentuk uraian terdiri dari satu atau lebih pertanyaan dan peserta tes diminta untuk mengemukakan jawaban berdasarkan pengetahuan dan pemikirannya secara bebas. Pola penskoran untuk hampir semua butir tes dapat diklasifikasikan menurut salah satu pola, dikotomi atau nondikotomi (Nur, 1987). Tes bentuk objektif mengikuti pola penskoran dikotomi, yakni nilai skor butir tes hanya bernilai 0 atau 1 dengan 0 untuk jawaban salah dan 1 untuk jawaban benar. Tes bentuk uraian mengikuti pola penskoran nondikotomi (politomi), yakni nilai skor butir tes tidak hanya 0 dan 1 tetapi berdasarkan rentang nilai. Berdasarkan pengamatan, sekolah sering melakukan pengukuran menggunakan tes berbentuk pilihan ganda. Pada teori respon butir, butir soal berbentuk pilihan ganda termasuk butir dikotomi. Ada beberapa model teori respon butir (IRT= Item Response Theory) yang dapat digunakan. Pendekatan IRT menggunakan tiga informasi butir tes, yakni tingkat kesukaran butir tes, daya beda butir tes, dan terkaan (guessing). Pada butir dikotomi, model yang sering digunakan adalah

3 model logistik satu parameter yang biasa disingkat 1-PL. Model logistik satu parameter ini sering disebut model Rasch. Model Rasch hanya menggunakan parameter tingkat kesukaran butir tes. Pada model Rasch, probabilitas jawaban benar naik ketika kemampuan peserta tes naik dan sebaliknya. Model Rasch mempunyai beberapa ciri khusus yang tidak dimiliki model lain. Pertama, model tersebut memiliki ciri additive conjoint measurement. Probabilitas jawaban benar bergantung pada perbedaan antara parameter kemampuan peserta tes dan parameter tingkat kesukaran butir tes. Kedua, parameter kemampuan peserta tes dan parameter tingkat kesukaran butir tes dapat diestimasi secara terpisah. Parameter kemampuan peserta tes yang diestimasi tidak bergantung pada distribusi butir tes. Parameter tingkat kesukaran butir tes tidak bergantung pada distribusi kemampuan peserta tes. Akibatnya, model Rasch dapat digunakan untuk mengetahui tingkat kesukaran butir tes dalam suatu tes, mengukur kemampuan peserta tes, menghubungkan keduanya, dan menganalisisnya. Berdasarkan uraian di atas, pemahaman tentang cara menganalisis pengukuran sangat penting bagi pembuat tes. Hasil pengukuran para peserta tes yang dianalisis dapat digunakan untuk mengetahui apakah butir tes yang dibuat sudah memenuhi kriteria butir tes yang baik dengan tingkat kesukaran butir tes yang tepat dan mengetahui interval kemampuan sebenarnya yang dimiliki oleh peserta tes, kemudian memberikan hasil yang akurat. Pada penelitian ini, akan dibahas tentang perkembangan awal mula teori pengukuran hingga IRT model Rasch, pengukuran tingkat kemampuan siswa sekolah dasar (peserta tes) dan tingkat kesukaran butir tes yang dianalisis menggunakan IRT model Rasch dalam materi statistik deskriptif, dan pengestimasian tingkat kemampuan peserta tes dan tingkat kesukaran butir tes menggunakan metode Maximum Likelihood (ML). 1.2 Tujuan dan Manfaat Penelitian Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis parameter tingkat kesukaran butir tes dan parameter kemampuan peserta tes menggunakan IRT model Rasch. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan dapat digunakan untuk hal-hal sebagai berikut:

4 1. Memberikan penjelasan tentang perkembangan beberapa teori pada ilmu pengukuran dalam psikologi dan pendidikan. 2. Memberikan sumbangan untuk pengembangan penelitian lebih lanjut dalam evaluasi pendidikan khususnya dalam hal menganalisis kemampuan peserta tes dan tingkat kesukaran butir tes menggunakan IRT model Rasch. 3. Menunjukan penjabaran dan penggunaan metode ML dalam melakukan estimasi pada distribusi Logistik. 4. Memberikan pedoman bagi para pembuat tes yang menyelenggarakan tes dalam menganalisis kesalahan pengukuran sebuah soal yang telah dibuatnya. 5. Dapat dijadikan informasi dan masukan untuk pembuat tes dalam membuat tes dengan baik, sehingga di kemudian hari pembuat tes tidak lagi melakukan kesalahan yang berarti dalam membuat tes. 6. Butir-butir tes yang telah dianalisis dan telah diketahui besar kecilnya kesalahan baku pengukuran, maka bisa diperbaiki dan bisa dijadikan koleksi butir tes bagi sekolah. 1.3 Tinjauan Pustaka Literatur utama yang menjadi acuan peneliti adalah jurnal A Rasch Model Analysis on Secondary Students Statistical Reasoning Ability in Descriptive Statistics yang ditulis oleh Shiaw Wei Chan, Zahela Ismail, dan Bambang Sumitono (2014). Jurnal ini membahas tentang cara menentukan kemampuan penalaran statistik dalam stataistik deskriptif pada siswa kelas sepuluh menengah atas dengan menggunakan IRT model Rasch dengan bantuan program WIN- STEPS versi 3.73 dengan data dikotomi dan studi kasus dilakukan pada 412 siswa kelas sepuluh dan 16 butir tes dalam materi statistik deskriptif. Namun, jurnal tersebut hanya menjelaskan IRT model Rasch tanpa menjelaskan sejarah perkembangannya dan tidak menjelaskan proses pengestimasian tingkat kemampuan peserta tes dan tingkat kesukaran butir tes. Selain menggunakan jurnal tersebut, peneliti juga menggunakan beberapa buku sebagai acuan, buku-buku yang digunakan antara lain Introduction Measurement Theory karya Marry J. Allen dan wendy M. Yen (1979), Probabilistic

5 Models for Some Intelligence and Attainment Test karya George Rasch (1980), Fundamental of Item Response Theory karya Ronald K. Hambleton, H. Swaminathan, dan H. Jane Rogers (1991), Introduction to Probability and Mathematical Statistics karya Bain dan Engelhardt (1992), Pengantar Teori Skor pada Pengukuran Pendidikan karya Dali S. Naga (1992), Handbook of Modern Item Response Theory karya Wim J. van der Linden dan Ronald K. Hambleton (1997), Applying the Rasch Model: Fundamental Measurement in the Human Sciences karya Trevor G. Bond dan Christine M. Fox (2007), Introduction to Classical and Modern Test Theory karya Linda Crocker dan James Algina (2008), Pengukuran, Penilaian, dan Evaluasi Pendidikan karya Djemari Mardapi (2012), dan Teori Respons Butir dan Penerapannya karya Heri Retnawati (2014). Buku-buku tersebut, merupakan rujukan dalam definisi, konsep dasar, teori-teori dalam metode ML, ilmu pengukuran pada psikologi dan pendidikan, model-model pada teori tes klasik (Classical Test Theory = CTT), modelmodel pada IRT, aplikasi model Rasch, dan program komputer yang digunakan. 1.4 Metodologi Penelitian Penelitian ini membahas tentang cara menganalisis parameter tingkat kesukaran butir tes dan parameter kemampuan peserta tes pada IRT model Rasch. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian tesis ini adalah dengan studi literatur dan studi kasus. Penelitian ini dibagi dalam empat tahap, yaitu: 1. Tahap pertama, menyusun rumusan tentang pengukuran dalam pendidikan, tes, teori tes, dan perkembangannya, serta metode estimasi beberapa parameter dalam pengukuran. Tahap ini diawali dengan mengumpulkan berbagai informasi yang terkait mengenai permasalahan tentang metode estimasi dan pengukuran dalam pendidikan yang kemudian munculnya istilah tes dan teori-teori tes. 2. Tahap kedua, memberikan gambaran mengenai perkembangan teori-teori tes dari CTT hingga IRT, masalah yang menyebabkan teori tes tersebut berkembang, serta beberapa cara mengestimasi berbagai parameter yang akan diukur pada butir tes dan peserta tes.

6 3. Tahap ketiga, cara mengestimasi berbagai parameter yang akan diukur pada butir tes dan peserta tes menggunakan metode ML serta program komputer yang digunakan. 4. Tahap keempat, peneliti melakukan simulasi pada kasus di lapangan, sehingga proses menganalisis parameter tingkat kesukaran butir tes dan parameter kemampuan peserta tes pada IRT model Rasch lebih mudah dipahami. 1.5 Sistematika Penulisan Pada penulisan tesis ini, penulis menggunakan sistematika penulisan yang meliputi lima bab, yaitu: 1. BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, manfaat dan tujuan penelitian, tinjauan pustaka, metode penelitian, dan sistematika penulisan. 2. BAB II LANDASAN TEORI Bab ini membahas dasar-dasar teori yang menjadi landasan pembahasan ada bab selanjutnya, meliputi metode ML, pengukuran, tes, teori tes, CTT, IRT, model Rasch, dan penggunaanya. 3. BAB III ESTIMASI PARAMETER Bab ini membahas tentang cara mengestimasi beberapa parameter pada pengukuran menggunakan metode ML dan beberapa program komputer yang dapat digunakan. 4. BAB IV STUDI KASUS Bab ini berupa studi kasus berisi tentang hasil dari penelitian yang dilakukan yaitu memberikan gambaran umum mengenai cara menganalisis parameter tingkat kesukaran butir tes dan parameter kemampuan peserta tes menggunakan IRT model Rasch dan cara mengolah data pengukuran yang diperoleh dengan bantuan program BilogMG.

7 5. BAB V PENUTUP Bab ini berisi kesimpulan dari keseluruhan pembahasan dan saran tentang halhal yang dapat dikaji lebih jauh mengenai topik dalam penelitian ini.