PEMUKIMAN BUKU PELAJARAN SENI BUDAYA

dokumen-dokumen yang mirip
MUSIK POPULER. Untuk Kelas VIII. Kesenian Nusantara. Penulis: Mauly Purba Ben M. Pasaribu

Buku Pelajaran Kesenian Nusantara Untuk Kelas VII TEKSTIL. Penulis : Cut Kamaril Wardhani Ratna Panggabean

GONG Buku Pelajaran Kesenian Nusantara Untuk Kelas VII

T O P E N G. Buku Pelajaran. Untuk SMA Kelas 1. PENULIS Endo Suanda. KONTRIBUTOR: I Wayan Dibia Halilintar Lathief FX. Widaryanto

Buku Pelajaran Kesenian Nusantara Untuk Kelas X

TEATER BUKU PELAJARAN SENI BUDAYA

Tari TonTonan Buku Pelajaran Kesenan nusantara Untuk Kelas Viii

TARI KOMUNAL. BukuÊP elajaranêk esenianênus antara UntukÊK elasê XI. PenulisÊ: IÊ WayanÊD ibia FX.Ê Widaryanto EndoÊSuanda

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Wisata

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG CAGAR BUDAYA

WALIKOTA PROBOLINGGO

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 36 TAHUN 2015 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Kota selalu menjadi pusat peradaban dan cermin kemajuan suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. dan juga dikenal dengan berbagai suku, agama, dan ras serta budayanya.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2013, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Rawa adalah wadah air beserta air dan daya air yan

2016 BANDUNG SPORTS CLUB

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG PENGENDALIAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN DI ACEH DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA GUBERNUR ACEH,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PENYERAHAN PRASARANA, SARANA, DAN UTILITAS PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN

-2- lain dari luar Indonesia dalam proses dinamika perubahan dunia. Dalam konteks tersebut, bangsa Indonesia menghadapi berbagai masalah, tantangan, d

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 66 TAHUN 2015 TENTANG PELESTARIAN CAGAR BUDAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29/PRT/M/2015 TENTANG RAWA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. kelompok atau lapisan sosial di dalam masyarakat. Kebudayaan ini merupakan suatu cara

PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG,

2 menetapkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia tentang Rawa; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1974 t

PEMERINTAH KABUPATEN BALANGAN DAFTAR PARAMETER BIDANG DAN KEGIATAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di Indonesia sangat kaya akan berbagai macam budaya baik itu bahasa,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah sebuah negara kepulauan terbesar di dunia dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

2017 DAMPAK MODERNISASI TERHADAP KEHIDUPAN MASYARAKAT KAMPUNG BENDA KEREP KOTA CIREBON TAHUN

M. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA SMPLB TUNANETRA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang mempunyai prioritas penting saat ini.

kuantitas sungai sangat dipengaruhi oleh perubahan-perubahan iklim komponen tersebut mengalami gangguan maka akan terjadi perubahan

KOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA DAN PRAKARYA SEKOLAH DASAR KELAS I - VI

DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN KUPANG. Bagian Pertama. Dinas. Pasal 73

BAB I PENDAHULUAN. Service), serta media alam sebagai media pembelajaran dan tempat. school melalui penyediaan fasilitas yang mengacu pada aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. kota Jakarta pada akhirnya menuntut tersedianya wadah fisik untuk menampung

Ketentuan Umum Istilah dan Definisi

BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG. Latar Belakang Proyek. Pertambahan dan kepadatan penduduk dari tahun ke tahun terus meningkat,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

ABSTRAK. Kata Kunci: pendidikan, Pasraman, pengetahuan, agama Hindu

BAB I PENDAHULUAN. ditinggalkan, karena merupakan kepercayaan atau citra suatu kelompok dan

BAB 5 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. VISI

BAB IV TINJAUAN KRITIS. budaya menjadi identitasnya. Apabila manusia dicabut dari budayanya, ia bukan lagi orang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pemahaman Judul Tanjung Emas Container (Peti Kemas) Apartement

PEMERINTAH PROVINSI RIAU

PEMANASAN GLOBAL Dampak terhadap Kehidupan Manusia dan Usaha Penanggulangannya

GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PERLINDUNGAN HUTAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

2015 PEMBELAJARAN TARI KREASI UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR PADA SISWA KELAS VIII DI SMPN 45 BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dan pengajaran adalah suatu proses yang sadar tujuan. Maksudnya,

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Kebutuhan akan pendidikan merupakan bagian yang tidak dapat dipungkiri

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Encar Carwasih, 2013

4. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1965 tentang Pembentukan Kabupaten Daerah Tingkat II Batang dengan mengubah Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang

BAB I PENDAHULUAN. dengan daerah lain menunjukan ciri khas dari daerah masing-masing.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

QANUN KABUPATEN BIREUEN NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI BIREUEN,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN PASURUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. negara untuk menciptakan kesejahteraan bagi rakyatnya sebagaimana. diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945).

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

PENDAHULUAN. Berbicara tentang tempat tinggal, kota Jakarta menyediakan lahan yang

Mata Ajaran : Manajemen Lingkungan Rumah Sakit Topik : Lingkungan Hidup & Sistem Manajemen Lingkungan RS Minggu Ke : II

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada saat ini telah menjadi kebutuhan yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. demi tercapainya kualitas hidup dari manusia itu sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. (kurang lebih ) yang ditandai dengan adanya beberapa situs-situs

WALIKOTA BANDAR LAMPUNG PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR LAMPUNG NOMOR 08 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA AMBON PROVINSI MALUKU PERATURAN DAERAH KOTA AMBON NOMOR - 14 TAHUN 2015 TENTANG PENYERAHAN PRASARANA, SARANA DAN UTILITAS UMUM PERUMAHAN

Hubungan Arsitektur dan Budaya. Oleh: Nuryanto, S.Pd., M.T. Bahan Ajar Arsitektur Vernakular Jurusan Arsitektur-FPTK UPI-2010

II. TINJAUAN PUSTAKA

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

78. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunarungu (SMALB B)

PEMERINTAH KOTA PASURUAN

HOTEL RESORT BINTANG III DI KAWASAN PEGUNUNGAN RANTEPAO TANA TORAJA SULAWESI SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini sedang dikembangkan oleh pemerintah Indonesia. Selain bertujuan

59. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunarungu (SMPLB B)

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN JEPARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEPARA.

BAB 8 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1 Rencana Strategis Daerah Kab. TTU hal. 97

MEDAN TRADITIONAL HANDICRAFT CENTER (ARSITEKTUR METAFORA)

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1 Kata tembang nyanyian sama fungsi dan kegunaannya dengan kidung, kakawin dan gita. Kata kakawin berasal

FITNESS CENTRE DAN SPA DI SEMARANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MADIUN,

ARSITEKTUR DAN SOSIAL BUDAYA SUMATERA UTARA

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, b, dan c, perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang

Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 1 TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN. Prinsip pendidikan seni dan budaya meliputi pengembangan dimensi

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. merupakan modal dasar bagi pembangunan berkelanjutan untuk kesejahteraan

II. TINJAUAN PUSTAKA. lukisan atau tulisan (Nursid Sumaatmadja:30). Dikemukakan juga oleh Sumadi (2003:1) dalam

20. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 1991 tentang Sungai (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3445 Tahun 1991);

Transkripsi:

PEMUKIMAN BUKU PELAJARAN SENI BUDAYA UNTUK KELAS IX PENULIS : SUTRISNO MURTIYOSO ENDO SUANDA KONTRIBUTOR & EDITOR: SUGIARTI EDISI UJI COBA PSN 2007

PEMUKIMAN Buku Pelajaran Kesenian Nusantara Untuk Kelas IX Penulis : Sutrisno Murtiyoso Endo Suanda Kontributor: Sugiarti Penanggung Jawab Isi: Penulis Penanggung Jawab Administratif : LPSN ISBN : 979-3679-08-1 Lembaga Pendidikan Seni Nusantara Hak cipta dilindungi undang-undang Nomor 19 Tahun 2002. Dilarang memperbanyak/menyebarluaskan dalam bentuk apa pun tanpa izin tertulis dari Lembaga Pendidikan Seni Nusantara. Kantor Sekretariat Lembaga Pendidikan Seni Nusantara Jl. Sawah Lunto 65 Jakarta 12970 Tlp./Faks.: (021) 8294643, 8315084 Email : lpsn@dnet.net.id Editor teks : Sugiarti Tim Materi AV: Adi Nugroho Ign. Satya Pandia Gatot Slametto Sampul & Tata Letak: Muhammad Amax Isnaini Edisi pertama, Buku Uji Coba Lembaga Pendidikan Seni Nusantara, 2007. Dicetak terbatas untuk kalangan sendiri, didistribusikan hanya pada sekolah uji-coba LPSN, dan tidak diperdagangkan di pasaran. Kutipan akademis harus dengan ijin tertulis dari LPSN dan/atau Penulis.

PENGANTAR Buku Pemukiman ini merupakan bagian dari seri bahan ajar Pendidikan Seni Nusantara untuk pelajaran Seni-Budaya bagi siswa Kelas IX (SMP Kelas 3). Topik pemukiman, mungkin selintas akan tampak asing sebagai bagian pelajaran kesenian, karena seakan-akan wilayahnya tidak berkaitan. Namun demikian, pandangan LPSN agak berbeda. Kami menandai bahwa berbagai peristiwa budaya yang terjadi dalam kehidupan sosial, termasuk kesenian, terdapat dalam suatu lingkup pemukiman. Demikian juga sebaliknya, cara manusia bermukim tidak lepas dari kesenian-kebudayaan yang tumbuh di setiap wilayah. Dari sisi itu, maka sistem bermukim dari suatu kelompok sosial, merupakan bagian dari identitas budayanya yang unik. Dengan kata lain, ruang pemukiman melahirkan kebudayaan, dan sebaliknya juga kebudayaan melahirkan sistem pemukiman. Berbagai produk kesenian, baik yang berbentuk fisik maupun nonfisik, tumbuh dalam ruang dan kondisi lingkungan alam dan masyarakat penyangganya. Produk-produk kesenian tersebut berperan pula dalam mewujudkan ekspresi kelompok pemukim, sebagai bagian dari identitas budayanya. Selain itu kesenian merupakan media atau wahana ketaatan para pemukim terhadap tata aturan atau adat istiadat setempat. Misalnya, bentuk seni rupa, musik, tari, dan teater dari suatu daerah, pola atau gayanya terkait dengan tata-cara, norma hidup, dan falsafah kelompok pemukimnya. Dengan demikian, untuk memahami sebuah pemukiman, kita tidak bisa melepaskan dari pengamatan terhadap produk budaya yang lahir di dalamnya. Atas dasar pertimbangan ini, maka LPSN menganggap penting untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan peserta didik terhadap pemukiman, melalui suatu pelajaran yang lebih sistematis. Jika sekarang nama pelajaran kesenian telah berubah: dari KTK, ke Kesenian, dan terakhir dalam KTSP menjadi Seni Budaya, kami rasa justru pelajaran mengenai pemukiman ini lebih merupakan keharusan dalam mengikuti perubahan itu. Buku ini membahas pola pemukiman dari berbagai sisi, termasuk aspek sarana dan prasarananya. Namun, tekanan utamanya tetap pada aspek kebudayaan, yang memang tidak bisa lepas dari konteks pemukiman itu

iv PEMUKIMAN sendiri. Melalui buku ini, kami berharap kita semua akan terpanggil untuk menyadari realitas pemukiman yang ada di Indonesia, dengan berbagai permasalahannya: baik secara geografis, bentuk rumah (arsitektur), norma sosial, adat istiadat, maupun sejarahnya. Dengan meningkatnya perhatian itu, kami berharap akan muncul dua hal. Pertama, adalah tumbuhnya kreativitas para siswa dalam berkarya seni yang berkaitan dengan pemukiman misalnya membuat peta, membuat maket, desain, model rumah, perabotan, dan lain-lain. Kedua, dari buku yang bersifat umum ini akan lahir dorongan untuk penulisan buku-buku suplemen di berbagai wilayah, mengenai tradisi pemukimannya masing-masing. Jika kedua hal ini tumbuh, kami rasa hal itu akan memberi sumbangan yang sangat berharga pada kita semua, dalam mengenal berbagai budaya pemukiman dari bangsa kita yang sangat besar, luas, dan beragam ini. Tumbuhnya kepedulian serta kreativitas para siswa, akan meningkatkan peran aktifnya dalam meningkatkan kualitas lingkungan pemukiman masing-masing. Betapa pun sedikitnya, hal ini akan menjadi syarat utama, untuk terjadinya perbaikan terhadap wilayah pemukiman kita yang makin lama makin parah kerusakan sistemnya. Hanya dengan kepedulian semua pihaklah harapan terciptanya lingkungan pemukiman madani, yang memberikan kenyamanan, keamanan, dan ketentraman itu suatu saat bisa tercapai jika bukan oleh generasi kita sekarang, mudah-mudahan oleh anak cucu kita ke depan. Apa pun alasannya, kesadaran hidup bersama dalam suatu pemukiman merupakan sesuatu yang perlu terus dijaga, agar secara menerus pula masing-masing bisa menyesuaikan diri terhadap perkembangan lingkungan alam, sosial-budaya, dan teknologi yang terus berubah semakin cepat. Seperti halnya bahan ajar LPSN lainnya, buku Pemukiman ini pun disertai kemasan audiovisual, yang berisi klip-klip kegiatan bermukim dari berbagai tempat: lingkungan pemukiman, bentuk-bentuk rumah, cara bekerja, media transportasi, kegiatan kesenian, dan sebagainya. Namun demikian, buku ini merupakan edisi dan usaha yang pertama, yang tentu saja baik isi maupun metodologinya belum sebaik yang diharapkan. Di sana-sini pasti terdapat banyak kekurangan. Oleh sebab itu, LPSN berharap untuk mendapat masukan dan kritik baik dari para siswa, guru, serta masyarakat pada umumnya, agar buku ini menjadi lebih baik ke depan. Semoga buku ini bermanfaat bagi kita semua. Penulis & Tim LPSN

DAFTAR ISI PENGANTAR... DAFTAR ISI... iii v BAB 1 BERMUKIM... 1 1.1. Pengertian... 1 1.1.1 Arti Kata... 3 1.1.2 Batasan... 3 1.1.3 Kegiatan Bermukim... 4 1.2 Manusia... 8 1.2.1 Biologis... 9 1.2.2 Sosial... 11 1.2.3 Spiritual... 14 1.3 Lingkungan... 18 1.3.1 Tanah dan Lahan... 19 1.3.2 Iklim... 20 1.4 Norma Sosial... 21 1.4.1 Pembagian Kerja... 21 1.4.2 Aturan... 23 1.4.3 Hak dan Kewajiban... 25 1.5 Kebudayaan... 27 1.5.1 Kesenian... 29 1.5.2 Kesenian dan Kegunaan... 31 1.5.3 Upacara... 32 1.6 Bermukim dan Pemukiman... 35 TUGAS... 38

vi PEMUKIMAN Bab 2 Pemukiman... 39 2.1 Penduduk... 41 2.1.1 Kegiatan Bersama... 43 2.1.2 Organisasi Kemasyarakatan... 46 2.2 Besaran dan Batasan Pemukiman... 50 2.2.1 Besaran Pemukiman... 50 2.2.2 Batasan Pemukiman... 52 TUGAS... 54 BAB 3: RUMAH... 55 3.1 Penghuni Rumah... 56 3.1.1 Kebutuhan akan Ruang... 57 3.2 Fungsi dan Ekspresi Rumah... 59 3.2.1 Rumah Sebagai Pernaungan dan Perlindungan... 60 a. Cuaca dan Iklim... 61 b. Ancaman Makhluk Lain... 62 c. Kekuatan Alam... 62 d. Ekspresi Martabat... 63 3.2.2 Rumah Sebagai Ungkapan Ekspresi... 65 3.3 Susunan Ruangan... 67 3.3.1 Kelengkapan dan Pembagian Ruangan... 68 3.4 Perwujudan Rumah... 71 3.4.1 Ukuran... 73 3.4.2 Bentuk Rumah... 73 3.4.3 Pola Rumah... 74 3.4.4 Tampilan Rumah... 76 a. Bentuk Atap... 77 b. Unsur-unsur Lain Rumah... 78 3.4.5 Langgam atau Gaya... 81 a. Perkembangan Zaman... 81 b. Perkembangan Bahan Bangunan... 83 c. Dorongan Selera Pribadi... 84 TUGAS... 86 BAB 4: Unsur-unsur PEMUKIMAN... 87 4.1 Prasarana Lingkungan... 90 4.1.1 Jaringan Perhubungan... 90 a. Jaringan Perhubungan Darat... 93 b. Jaringan Perhubungan Air... 98 4.1.2 Utilitas... 105

PEMUKIMAN vii a. Air Bersih... 106 b. Jaringan Air Kotor... 109 c. Limbah Rumah Tangga... 111 d. Energi dan Telekomunikasi... 114 4.2 Sarana Pemukiman... 117 4.2.1 Sarana Keamanan... 117 4.2.2 Sarana Niaga... 118 4.2.3 Sarana Sosialisasi dan Rekreasi... 123 4.2.4 Sarana Pendidikan... 125 4.2.5 Sarana Kesehatan... 127 4.2.6 Sarana Keagamaan... 128 4.2.7 Pemakaman... 129 Tugas... 130 BAB 5: WUJUD PEMUKIMAN... 131 5.1 Letak... 134 1. Pegunungan... 137 2. Dataran Tinggi... 139 3. Dataran Rendah... 139 4. Pesisir/Pantai... 139 5.2 Pola Dasar... 140 5.3 Masyarakat dan Budaya... 144 Tugas... 156 BAB 6: Perubahan... 6.1 Perubahan Alam... 159 6.1.1 Sifat Alami... 159 6.1.2 Perilaku Manusia... 162 6.2 Perubahan Kebudayaan... 164 6.2.1 Perubahan Internal... 164 6.2.2 Perubahan Eksternal... 166 a. Difusi... 166 b. Percampuran Budaya... 168 6.3 Revolusi Industri... 169 6.3.1 Tenaga Manusia dan Mesin... 169 6.3.2 Teknologi dan Budaya... 172 a. Produksi dan Pemakaian... 172 b. Bahan Sintetis dan Elektronik... 174 6.4 Sampah... 176 6.4.1 Limbah... 177

viii PEMUKIMAN 6.4.2 Penanggulangan Sampah... 180 6.5 Masyarakat Kota... 184 6.5.1 Individu dan Keluarga... 186 6.5.2 Publik... 186 a. Ruang dan Waktu... 186 b. Suara dan Cahaya... 187 6.6 Perancangan... 190 TUGAS... 193 DAFTAR SUMBER GAMBAR... 195