Analisis finansial usaha budidaya rumput laut berdasarkan uji pertumbuhan bibit dengan dengan jarak ikat berbeda

dokumen-dokumen yang mirip
Pertumbuhan rumput laut Kappaphycus alvarezii pada perbedaan kedalaman dan berat awal di perairan Talengen Kabupaten Kepulauan Sangihe

Pertumbuhan rumput laut (Kappaphycus alvarezii) yang dibudidaya dalam kantong jaring dengan berat awal berbeda di Teluk Talengen Kepulauan Sangihe

Kelayakan Lokasi untuk Pengembangan Budi Daya Karang Hias di Teluk Talengen Kabupaten Kepulauan Sangihe

Pertumbuhan fragmen bibit ukuran berbeda dalam pembudidayaan karang hias Acropora formosa

ANALISIS KELAYAKAN USAHA BUDIDAYA RUMPUT LAUT DI DESA MALLASORO KECAMATAN BANGKALA KABUPATEN JENEPONTO

Pertumbuhan rumput laut Kappaphycus alvarezii yang dibudidayakan bersama Eucheuma denticulatum dengan komposisi berbeda. Abstract

Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Sam Ratulangi. Jl. Kampus Unsrat Bahu, Manado 95115, Sulawesi Utara, Indonesia.

3 METODE Waktu dan Lokasi Penelitian Materi Uji

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHATANI BUNGA KRISAN DI DAUN HIJAU NURSERY KECAMATAN BANDUNGAN KABUPATEN SEMARANG

Analisis Kelayakan Finansial Usahatani Bunga Krisan Di Daun Hijau Nursery Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang

KELAYAKAN FINANSIAL BUDIDAYA RUMPUT LAUT (SEAWEED) METODE RAKIT BAMBU APUNG DI DESA TALANGO KECAMATAN TALANGO KABUPATEN SUMENEP

22 ZIRAA AH, Volume 33 Nomor 1, Februari 2012 Halaman ISSN

Pengaruh Berat Bibit Awal Berbeda terhadap Pertumbuhan Kappaphycus alvarezii di Perairan Teluk Tomini

ANALISIS USAHATANI RUMPUT LAUT (EUCHEUMA CATTONI) KECAMATAN MANDALLE KABUPATEN PANGKEP

Analisis Usaha Budidaya Rumput Laut di Desa Pediwang Kecamatan Kao Utara Kabupaten Halmahera Utara

ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI NANAS DI DESA DODA KECAMATAN KINOVARO KABUPATEN SIGI

III. BAHAN DAN METODE

ANALISIS KELAYAKAN USAHA BUDIDAYA RUMPUT LAUT (Eucheuma cottonii) (STUDI KASUS DI DESA KARIMUN JAWA KECAMATAN KARIMUN JAWA KABUPATEN JEPARA)

BAB I PENDAHULUAN. makmur. Untuk mencapai masyarakat Indonesia yang adil dan makmur secara material dan

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI RUMPUT LAUT Eucheuma cottonii PADA KEDALAMAN PENANAMAN YANG BERBEDA

ANALISIS USAHA BUDIDAYA RUMPUT LAUT (Eucheuma cottonii) DI PERAIRAN PULAU TAKOUW KECAMATAN TOBELO TIMUR. Ontje Fransisca Winesty Tutupary

ANALISIS FINANSIAL PADA PETERNAKAN SAPI POTONG DENGAN SISTEM MANAJEMEN AMARASI DI KECAMATAN AMARASI BARAT KABUPATEN KUPANG NUSA TENGGARA TIMUR

ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGILINGAN PADI SKALA KECIL (Studi Kasus : Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara)

ANALISIS PROKSIMAT CHIPS RUMPUT LAUT EUCHEUMA COTTONII PADA SUHU PENGGORENGAN DAN LAMA PENGGORENGAN BERBEDA ABSTRAK

ANALISIS USAHATANI RUMPUT LAUT DI KECAMATAN NAGAWUTUNG KABUPATEN LEMBATA

ANALISIS PENPAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA INDUSTRI TAHU DANI DI KOTA PALU. Income and Worthiness Analysis of Industrial Enterprises Tofu Dani in Palu

Laju Pertumbuhan Rumput Laut Gracilaria sp dengan Metode Rak Bertingkat di Perairan Kalianda, Lampung Selatan

IV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian

MAKSIMISASI KEUNTUNGAN USAHA BUDIDAYA RUMPUT LAUT DI DESA LALOMBI KECAMATAN BANAWA SELATAN KABUPATEN DONGGALA

Nikè: Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan. Volume II, Nomor 1, Maret 2014

TUGAS LINGKUNGAN BISNIS KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS BUDIDAYA RUMPUT LAUT

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG DI DESA LABUAN TOPOSO KECAMATAN LABUAN KABUPATEN DONGGALA

Studi Kelayakan Investasi Proyek Perumahan pada Proyek Pembangunan Perumahan Aura Tirta Graha Banjarnegara

III. METODE PENELITIAN. tentang istilah-istilah dalam penelitian ini, maka dibuat definisi operasional

Pertumbuhan ikan kuwe putih Caranx sexfasciatus di karamba jaring apung yang diberi pakan rucah dengan bahan tambahan yang berbeda

Peternakan Tropika. Journal of Tropical Animal Science

ANALISIS FINANSIAL PERKEBUNAN GAMBIR RAKYAT DI KABUPATEN PAKPAK BHARAT. Vera Anastasia

I. PENDAHULUAN. Rumput laut atau seaweeds adalah tanaman air dikenal dengan istilah alga atau

Studi Pertumbuhan Rumput Laut Eucheuma cottonii dengan Berbagai Metode Penanaman yang berbeda di Perairan Kalianda, Lampung Selatan

PRAKATA. Purwokerto, Februari Penulis. iii

EFISIENSI USAHATANI PADI BERAS HITAM DI KABUPATEN KARANGANYAR

ANALISIS KEUNTUNGAN USAHA TANI CENGKEH (STUDI KASUS DESA SULUUN RAYA) Heince A. A. Lolowang Vicky V. J. Palenewen Arie D. P. Mirah

II. BAHAN DAN METODE

IV METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Rancabungur, Desa Pasirgaok, Bogor,

Business analysis floating net cages, prospects and problems development in Nagari Tanjung Sani West Sumatra Province.

Laju Pertumbuhan Rumput Laut Gracilaria sp. dengan Metode Penanaman yang Berbeda di Perairan Kalianda, Lampung Selatan

ANALISIS PENDAPATAN USAHA KARAMBA JARING TANCAP DI KELURAHAN PETOAHA KECAMATAN ABELI KOTA KENDARI

PERBEDAAN UMUR BIBIT TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI SAWAH (Oryza sativa L)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang benar tentang konsep agribisnis itu sendiri. Sering ditemukan bahwa

Pertumbuhan Rumput Laut Kappaphycus alvarezii Yang Dikultur Menggunakan Dua Jenis Tali Ris Dengan Kondisi Berbeda

ABSTRACT

ANALISIS FINANSIAL USAHA BUDIDAYA IKAN KOI DI KECAMATAN NGLEGOK KABUPATEN BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

PENGARUH PERBEDAAN KEPADATAN KANDANG TERHADAP PERFORMA PERTUMBUHAN KELINCI LEPAS SAPIH PERANAKAN NEW ZEALAND WHITE SKRIPSI BADRI YUSUF

DISTRIBUSI DAN PENANGANAN PASCAPANEN KACANG PANJANG

Bab I Pendahuluan A. Latar Belakang

ANALISIS PROFITABILITAS USAHA PETERNAKAN AYAM BROILER DENGAN POLA KEMITRAAN DI KECAMATAN LIMBANGAN KABUPATEN KENDAL

A ALISIS KELAYAKA LOKASI BUDIDAYA RUMPUT LAUT DI PERAIRA TELUK DODI GA KABUPATE HALMAHERA BARAT

III. METODOLOGI PENELITIAN

PRAKATA. Purwokerto, Januari Penulis

METODE PENELITIAN. Budidaya rumput laut K. alvarezii dilakukan di Desa Ketapang Kecamatan

ANALISIS USAHA DAN NILAI TAMBAH PRODUK KERUPUK BERBAHAN BAKU IKAN DAN UDANG (Studi Kasus Di Perusahaan Sri Tanjung Kabupaten Indramayu)

Bab XIII STUDI KELAYAKAN

ANALISIS PENDAPATAN DAN PEMASARAN USAHATANI SEMANGKA DI DESA MARANATHA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Industri (HTI) sebagai solusi untuk memenuhi suplai bahan baku kayu. Menurut

ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN MIE RUMPUT LAUT (Eucheuma cottonii) STUDI KASUS DI DESA TIHENGO KABUPATEN PONELO KEPULAUAN, GORONTALO UTARA

Oleh : ONNY C

Pertumbuhan Gracilaria Dengan Jarak Tanam Berbeda Di Tambak. Growth of Gracilaria under Different Planting Distances in Pond

ANALISIS USAHATANI PEPAYA DI KABUPATEN MUARO JAMBI. Refa ul Khairiyakh. Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jambi

II. TINJAUAN PUSTAKA. banyak dibicarakan dan dianjurkan. Hal ini terjadi karena munculnya isu

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data

ANALISIS USAHA DAN KEMITRAAN PEMBUDIDAYA RUMPUT LAUT Eucheuma cottonii DI KOTA AMBON

Evaluasi Lahan Pembudidayaan Rumput Laut di Perairan Kampung Sakabu, Pulau Salawati, Kabupaten Raja Ampat

AGUS PRANOTO

ANALISIS TITIK IMPAS USAHATANI KEDELAI

ANALISIS FINANSIAL UNIT PENANGKAPAN JARING INSANG HANYUT DI DESA SUNGAI LUMPUR KABUPATEN OKI PROVINSI SUMATERA SELATAN

BAGI HASIL KEMITRAAN AYAM PEDAGING PADA PT. X DI KABUPATEN MAROS, PROPINSI SULAWESI SELATAN

Pengaruh Populasi Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) dan Jagung (Zea mays L.) terhadap Pertumbuhan dan Produksi Pada Sistem Pola Tumpang Sari

Faidah, Umi., dkk. Faktor-faktor Yang...

BAB IV HASIL PENELITIAN. 4.1 Karakteristik Pembudidaya dan Keragaan Kegiatan Budidaya Ikan di KJA Jatiluhur

ANALISIS KEUNTUNGAN PEMBUATAN PUPUK ORGANIK (Studi Kasus di Koperasi Agung Jaya Kec. Pandaan, Kab. Pasuruan)

Simon Candra, Hari Dwi Utami and Budi Hartono Faculty of Animal Husbandry, University of Brawijaya. Malang ABSTRACT

Oleh EUIS ASTRIAWATI A

JURNAL PETERNAKAN VOLUME : 01 NO : 02 TAHUN 2017 E-ISSN

ANALYSIS OF COST EFFICIENCY AND CONRTIBUTION OF INCOME FROM KASTURI TOBACCO, RICE AND CORN TO THE TOTAL FARM HOUSEHOLD INCOME

Kata Kunci : Biaya Total, Penerimaan, Pendapatan, dan R/C.

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) merupakan salah satu daerah yang

Olivie Palit 1, Grace Tambani 2, dan Vonne Lumenta 2. perikanan ini dengan memperhatikan analisis finansial dalam sektor perikanan.

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. berfokus pada bidang penggemukan sapi.sapi yang digemukkan mulai dari yang

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

ANALISIS TITIK IMPAS SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PEDAGANG CABAI RAWIT DI WILAYAH KOTA GORONTALO* )

ANALISIS FINANSIAL PENANGKAPAN IKAN DENGAN ALAT TANGKAP DRIFT GILLNET DI KECAMATAN TOBOALI KABUPATEN BANGKA SELATAN BANGKA BELITUNG

II. BAHAN DAN METODE

Pendekatan Perhitungan Biaya, Pendapatan & Analisis Kelayakan Usahatani

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH METODE SYSTEM OF RICE INTENSIFICATION DI KECAMATAN SINDUE KABUPATEN DONGGALA

TESIS ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PEMBANGUNAN JALAN TOL BENOA-BANDARA-NUSA DUA A.A. ASTRI DEWI

ANALISIS USAHA BUDIDAYA RUMPUT LAUT (Eucheuma cottonii) DI PULAU PARI, KEPULAUAN SERIBU ABSTRACT

Budidaya Perairan September 2017 Vol. 5 No.3: Epifit pada rumput laut di lahan budidaya desa Tumbak

ANALISIS USAHATANI BAWANG MERAH LAHAN SEMPIT DIBANDINGKAN DENGAN LAHAN LUAS

Transkripsi:

Budidaya Perairan September 213 Vol. 1 No. 3: 69-73 Analisis finansial usaha budidaya rumput laut berdasarkan uji pertumbuhan bibit dengan dengan jarak ikat berbeda (Financial analysis of seaweed cultivated with different seed tight) Agus Gaghaube, Edwin L.A. Ngangi, Joppy D. Mudeng Abstract The purpose of this study was to analyze the financial feasibility of the test Kappaphycus alvarezii seaweed cultivated with different seed tight distance. The study was conducted in Talengen Bay, Tabukan Tengah, Regency of Sangihe Islands from April to May 213. Seed tight distance as treatment consisted of A = 1 cm, B = 2 cm, and C = 3 cm. Seaweed was cultivated using surface long-line with initial weight of seed per bond was 1 g. Containers measuring 16 x 1 m² were divided into nine small plot of 4 x 2 m², each with three ris. The trial was conducted for over 42 days, and weighed every 14 days. Results obtained displayed the best growth was achieved at treatment C (distance of 3 followed by distance of 2 cm, and 1 cm. Analysis of total revenue (total profit) found that seedlings 1 cm distance seed tight was the highest, followed by distance 2 cm and 3 cm. Income level analysis results (profit rate) found that 3 cm distance was the highest, followed by distance 1 cm and 2 cm. As conclusion, the cultivation of seaweed K. alvarezzi was financially viable based on 3 cm seed tight distance. Keywords: Kappaphycus alvarezii, total profit, profit rate, Talengen Bay. PENDAHULUAN Perairan pesisir Kabupaten Kepulauan Sangihe merupakan salah satu wilayah yang sangat potensial untuk pengembangan marikultur (budi daya laut). Salah satu pilihan untuk usaha perikanan marikultur di kabupaten ini yaitu budi daya rumput laut. Budi daya rumput laut di samping berteknologi sederhana juga kebutuhan modal usaha yang dibutuhkan relatif sedikit. Jenis rumput laut yang cocok dikembangkan ialah jenis rumput laut Kappaphycus alvarezii. Menurut Winarno (199) bahwa jenis rumput laut ini diperlukan untuk usaha industri, karena kappa karaginannya sangat dibutuhkan sebagai bahan stabilisator, bahan pengental, pembentuk gel, dan pengelmusi. Selanjutnya Sediadi & Budihardjo (2) menyatakan bahwa budi daya rumput laut penting peranannya dalam peningkatan produksi perikanan untuk memenuhi kebutuhan pangan dan gizi masyarakat. Usaha budi daya rumput laut jika tidak dikelolah dengan baik dan tidak memperhatikan kelestarian serta daya dukung lingkungan, maka dapat menurunkan kuantitas dan kualitas 69

Budidaya Perairan September 213 Vol. 1 No. 3: 69-73 produksinya. Salah satu yang harus diperhatikan dalam budi daya rumput laut yaitu jarak ikat antar bibit. Jarak ikat yang tepat akan memacu pertumbuhan, meningkatkan efisiensi pemakaian lahan, panen tepat waktu dan memberikan keuntungan waktu, tenaga, dan biaya. Penelitian tentang jarak ikat antar bibit rumput laut sudah banyak dilakukan, tetapi hanya sampai pada analisis pertumbuhannya. Analisis kelayakan usaha, dalam hal ini analisis finansial, dibutuhkan sebagai bahan acuan dalam penerapan di lapangan. Jarak ikat bibit rumput laut berhubungan dengan pola tanam dan kondisi lingkungannya yang berbeda-beda. Menurut Ngangi (21) bahwa jarak ikat antar bibit yang tidak tepat akan berpengaruh pada hasil produksi. Jarak ikat bibit yang berbeda akan berdampak pada kebutuhan biaya untuk pemakaian tali dan bibit, serta upah untuk mengikat bibit, pemeliharaan, panen, dan pascapanen. BAHAN DAN METODE Tempat dan waktu Penelitian dilakukan di Perairan Teluk Talengen Kecamatan Tabukan Tengah Kabupaten Kepulauan Sangihe. Penelitian dilakukan mulai bulan April sampai Mei 213. Percobaan dirancang menurut rancangan acak lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 3 kali ulangan. Pengumpulan data Faktor yang diuji yaitu pertumbuhan dengan perlakuan sebagai berikut: A = jarak ikat bibit 1 cm, B = 2 cm, C = 3 cm. Wadah yang digunakan berukuran 16 x 1 m², dibagi dalam 9 petakan 4 x 2m². Pada tiap petakan terdapat 3 tali ris yang terdiri dari 5 ikatan bibit dengan jarak ikat sesuai perlakuan. Pengambilan data pertumbuhan dilakukan setiap 14 hari selama 42 hari. Data hasil penimbangan dikumpulkan untuk menghitung pertumbuhan mutlak. Analisis data Pertumbuhan mutlak menunjukkan selisih antara berat akhir dan berat awal selama masa pemeliharaan Zoneeveld (1991) dengan rumus : W= W t W Dimana, W = Pertumbuhan mutlak dalam berat (gram); W t = Berat rata-rata rumput laut uji pada akhir percobaan; W = Berat rata-rata rumput laut uji pada awal percobaan. Analisis finansial menurut Djamnin (1993) yaitu suatu ukuran yang dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan untuk melakukan investasi dalam kriteria undiscounted yaitu total profit, dengan pengertian keuntungan absolut (π). Apabila hasil perhitungan memberikan angka positif (π = +) maka investasi dinyatakan layak ( go ), kalau hasilnya negatif (π = -) maka investasi dinyatakan tidak layak ( reject ). Perhitungan total profit, dengan pengertian keuntungan absolut, yaitu: π = TR TC Tingkat keuntungan (profit rate) dihitung berdasarkan rumus: Profit rate = π x1 TC Dimana, π = total profit/keuntungan absolut; TR = total revenue (jumlah seluruh penerimaan); TC = total cost (jumlah seluruh biaya). Apabila profit rate di atas inflation rate (%) maka budi daya rumput laut K. 7

Budidaya Perairan September 213 Vol. 1 No. 3: 69-73 alvarezii layak diusahakan. Inflation rate yang digunakan, sesuai data dari Bank Indonesia pada bulan Agustus 213 yaitu 8%. Hasil analisis profit rate setiap perlakuan diranking mulai dari nilai tertinggi sampai terendah. Pengambilan keputusan usaha budi daya rumput K. alvarezii berdasarkan ranking yang didapat dari perlakuan yang memberikan profit rate tertinggi. HASIL DAN PEMBAHASAN Pertumbuhan utlak Hasil yang didapat selama satu siklus pemeliharaan (42 hari) rumput laut Kappaphycus alvarezii menunjukan peningkatan pertumbuhan pada setiap satuan percobaan. Hasilnya menunjukkan bahwa pertumbuhan tertinggi pada jarak ikat bibit 3 cm (26,74 gram), diikuti jarak ikat 2 cm (2,54 gram) dan jarak ikat 1 cm (155,7 gram). Keberhasilan usaha budi daya rumput laut sangat ditentukan oleh kondisi lingkungan perairan lahan budi daya. Menurut Mubarak (1981) dalam Rumpilu (21), pergerakan air yang sedikit menyebabkan suplai makanan yang diserap oleh rumput laut juga berkurang. Jarak ikat yang tidak terlalu berdekatan akan menimbulkan pertumbuhan rumput laut meningkat dengan cepat karena pergerakan air lebih baik sehingga penyerapan makanan tidak terhambat. Selain itu rumput laut yang berjarak tanam yang tepat tidak akan saling menghalangi dalam proses fotosintesis. Demikian yang terjadi pada penelitian ini bahwa jarak ikat 3 cm memberikan pertumbuhan tertinggi dibandingkan dengan jarak ikat 2 cm dan 1 cm. Analisis Kelayakan Keberhasilan usaha budi daya rumput laut tidak hanya tergantung pada pertumbuhan melainkan juga dari hasil penjualan atau pemasaran. Asumsi teknis dan parameter keuangan usaha budi daya rumput laut Kappaphycus alvarezii ini didasarkan pada pertumbuhan mutlak pada jarak ikat bibit yang berbeda. Kebutuhan dana investasi usaha budi daya rumput laut pada tiga perlakuan sama, yaitu sebesar Rp1.98.., sedangkan kebutuhan operasional pada tiap perlakuan berbeda. Pada perlakuan A (1 kebutuhan dana operasional sebesar Rp58.858.,, perlakuan B (2 sebesar Rp48. 66.5, dan perlakuan C (3 sebesar Rp29.12.5,. Berdasarkan kebutuhan dana dan hasil pertumbuhan rumput laut K. alvarezii, didapat bahwa jarak ikat bibit 1 cm memberikan pendapatan atau keuntungan tertinggi (Rp89.412.,), diikuti perlakuan B jarak ikat bibit 2 cm (Rp54.952.5,), dan C jarak ikat bibit 3 cm (Rp546.525.,). Terlihat bahwa pertumbuhan terbaik (perlakuan C) tidak selalu memberikan keuntungan yang tinggi, bahkan perlakuan A yang memberikan pertumbuhan terendah memiliki keuntungan paling tinggi (Gambar 1). Hal ini disebabkan pada asumsi bahwa jarak ikat bibit 1 cm walaupun pertumbuhannya rendah tetapi jumlah ikatannya paling banyak, yaitu 1. rumpun per hektar. Produksi jarak ikat bibit 1 cm per hektar akan lebih banyak dibandingkan dengan jarak ikat 2 cm yang hanya 5. rumpun per hektar. Apalagi jarak ikat bibit 3 cm yang hanya bisa diikat 33.3 rumpun per hektar. 71

Budidaya Perairan September 213 Vol. 1 No. 3: 69-73 Pertumbuhan (g) 3 25 2 15 1 5 89,412, 155.7 26.74 1,, 8,, 54,952,5 2.54 54,652,5 6,, A (1 B (2 C (3 4,, 2,, Gambar 1. Hubungan antara pertumbuhan dan pendapatan Walaupun demikian, dari analisis profit rate yang dibandingkan dengan pertumbuhan setiap perlakuan didapat bahwa tingkat keuntungan tertinggi pada jarak ikat bibit 3 cm, diikuti 1 cm dan 2 cm, masing-masing yakni 53,77%, 46,84%, dan 43,77% (Gambar 2). Profit rate (tingkat keuntungan) merupakan selisih nilai yang didapat dari profit margin atau break event point (BEP), yaitu nilai yang diharapkan dari suatu usaha (balik modal). Nilai balik modal merupakan nilai saat mencapai pengembalian biaya. Pertumbuhan (g) 3 25 2 15 1 5 155.7 46.84 A (1 2.54 43.77 B (2 26.74 53.77 C (3 Gambar 2. Hubungan antara pertumbuhan dan profit rate 1. 8. 6. 4. 2.. Pendapatan (Rp.) Profit rate (%) Biaya dari masing-masing perlakuan yang berbeda sangat mempengaruhi analisis profit rate. Gambar 3 menunjukkan bahwa perlakuan A membutuhkan total dana yang paling besar (Rp19.14.,), diikuti perlakuan B (Rp123.294.,), kemudian perlakuan C (Rp14.196.,), ketiganya untuk tiga tahun usaha. Kebutuhan dana seperti pada Gambar 3 yang menyebabkan profit rate pada perlakuan C menjadi paling tinggi, apalagi dihubungkan juga dengan pertumbuhannya yang paling baik. A walaupun memberikan pendapatan yang paling tinggi tetapi membutuhkan dana yang paling besar. Pertumbuhannya juga yang paling rendah, dimana hanya jumlah ikatan bibit (rumpun) per hektar yang banyak sehingga pada perhitungan awal pendapatan terlihat paling baik. Kebutuhan dana (Rp.ribu) 2, 18, 16, 14, 12, 1, 8, 6, 4, 2, 19,14 53.77 123,294 46.84 14,196 43.77 A (1 B (2 1. 8. 6. 4. 2.. C (3 Dana (Rp.ribu) Profit Rate (%) Gambar 3. Hubungan antara kebutuhan dana dan profit rate Profit rate (%) Profit rate untuk semua perlakuan berada di atas inflation rate, yaitu 8% (BI, Agustus 213), artinya bahwa semua perlakuan layak untuk diusahakan. Bahan acuan untuk budidaya rumput laut Kappaphycus alvarezii di Teluk Talengen 72

Budidaya Perairan September 213 Vol. 1 No. 3: 69-73 sebaiknya menggunakan jarak ikat bibit 3 cm (perlakuan C). Jarak ikat bibit 1 cm (perlakuan A) merupakan pilihan berikutnya asalkan memiliki dana yang besar dan diusahakan pada lahan yang lebih luas. A dapat menjadi pilihan utama apabila yang menjadi sasaran dalam budi daya rumput laut ialah pemberdayaan masyarakat dan penyerapan tenaga kerja, khususnya pada masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil. Hal ini didasarkan pada asumsi bahwa perlakuan A (jarak ikat bibit 1 membutuhkan tenaga kerja yang lebih banyak dengan waktu kerja yang lebih lama. KESIMPULAN - Jarak ikat bibit 3 cm rumput laut jenis Kappaphycus alvarezii memberikan pertumbuhan terbaik pada bulan April sampai Mei di Teluk Talengen Kecamatan Tabukan Tengah Kabupaten Kepulauan Sangihe. - Jarak ikat bibit 3 cm menghasilkan tingkat pendapatan (profit rate) paling tinggi sehingga merupakan pilihan pertama dalam usaha budi daya rumput laut Kappaphycus alvarezii di Teluk Talengen Kecamatan Tabukan Tengah Kabupaten Kepulauan Sangihe. DAFTAR PUSTAKA Djamin Z. 1993. Perencanaan dan analisa proyek. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta. Ngangi E. 21. Kajian intensifikasi dan analisis finansial usaha budi daya rumput laut Kappaphycus alvarezii di Desa Bentenan- Tumbak Kecamatan Belang Propinsi Sulawesi Utara.[Tesis]. Bogor: Institut Pertanian Bogor Rumpilu J. 21. Pertumbuhan rumput laut Kappaphycus alvarezii pada perbedaan berat awal dan kedalaman perairan Wealilir Kabupaten Maluku Tenggara, Propinsi Maluku Sediadi, Budihardjo. 2. Rumput laut komoditas unggulan. Grasindo.Jakarta Winarno 199. Teknologi pengolahan rumput laut. Pustaka sinar harapan.jakarta Zonneveld dkk. 1991. Prinsip prinsip budidaya ikan. Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. UCAPAN TERIMA KASIH Disampaikan terimah kasih kepada Edwin O. Langi bersama mahasiswa Teknologi Budidaya Ikan Politeknik Negeri Nusa Utara Tahuna yang sudah membantu dalam pelaksanaan penelitian. 73