2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia T

dokumen-dokumen yang mirip
- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

No.860, 2014 BAPPENAS. Rencana Strategis Kementerian/ Lembaga Penelaahan. Penyusunan. Pedoman.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN

2017, No Peraturan Presiden Nomor 6 Tahun 2015 tentang Badan Ekonomi Kreatif (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 7) sebagai

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perencanaan Pemba

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2015 tentang Rencana Strategis Arsip Nasional Republik Indonesia Tahun ; Mengingat : 1. Und

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2004 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

- 1 - BAB I PENDAHULUAN

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Nomor 112); 3. Peraturan Presiden Nomor 66 Tahun 2015 tentang Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indone

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Peraturan Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi tentang Penetapan Rencana Strategis Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tam

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH NASIONAL TAHUN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan. Undang Nomor 2r Tahun 2OO4 tentang Sistem. bahvva untuk menjamitt kualitas Rencana Kerja

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan L

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

2015, No Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Le

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2004 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN NASIONAL


DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1977

2016, No menetapkan Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga tentang Rencana Strategis Kementerian Pemuda dan Olahraga Tahun ; Mengingat

BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2008 NOMOR : 12 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG

Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA dan PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA MEMUTUSKAN:

- 1 - BAB I PENDAHULUAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perencanaan Pemb

BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS

Dengan Persetujuan Bersama. DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA dan

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.31/MEN/2012 TENTANG

2015, No Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Le

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Ke

2016, No ; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 No

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.52/MEN/2011 TENTANG

2017, No Pengelolaan Perbatasan Negara Lingkup Badan Nasional Pengelola Perbatasan Tahun Anggaran 2017; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 43 T

2017, No Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun (Lembaran Negara Republik In

2016, No Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasion

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepo

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 40 TAHUN 2006 (40/2006) TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN NASIONAL

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 216 Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5584); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tah

2016, No (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700); 4. Undang-Und

2017, No Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4401); 3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN NASIONAL

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR. No. 1, 2013 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0085

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN PONOROGO TAHUN

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

2017, No Evaluasi Kinerja Anggaran atas Pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

2017, No Perekonomian selaku Ketua Pengarah Tim Koordinasi Nasional Pengelolaan Ekosistem Mangrove Nasional; c. bahwa berdasarkan pertimbanga

BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN REPUBLIK INDONESIA

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 198, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4019); 4. Pe

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN MONITORING DAN EVALUASI JABATAN FUNGSIONAL ARSIPARIS

2017, No Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentan

2015, No Tahun 1992 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3502); 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Pe

2017, No Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Pere

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN,

GUBERNUR SULAWESI TENGGARA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 127, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4890); 2. Peraturan Presiden Nomor

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MADIUN,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2017 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 90 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA KERJA KEMENTERIAN DALAM NEGERI TAHUN 2014

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

-2- tentang Rencana Strategis Kementerian Kelautan dan Perikanan Tahun ; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2009 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2010 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO

2011, No Gubernur sebagaimana dimaksud pada huruf a, ditetapkan dengan Peraturan Menteri; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

2015, No dalam Rangka Penyelenggaraan Dekonsentrasi Tahun Anggaran 2016; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Neg

2017, No Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pe

PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR GORONTALO PERATURAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI KAYONG UTARA PERATURAN BUPATI KAYONG UTARA NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN KAYONG UTARA TAHUN 2013

2 tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama Kementerian Pemuda dan Olahraga Tahun ; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang P

Transkripsi:

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.313, 2017 BAPPENAS. Evaluasi Pembangunan Nasional. Pedoman. PERATURAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN EVALUASI PEMBANGUNAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional melakukan evaluasi Rencana Kerja Pemerintah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional; b. bahwa dalam rangka peningkatan kualitas penyusunan evaluasi pembangunan nasional, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional tentang Pedoman Evaluasi Pembangunan Nasional;

2017, No.313-2- Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 40 tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 97, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4664); 3. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8); 4. Peraturan Presiden Nomor 65 Tahun 2015 tentang Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 112); 5. Peraturan Presiden Nomor 66 Tahun 2015 tentang Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 113) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 20 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 66 Tahun 2015 tentang Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 43); 6. Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor 4 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 609);

-3-2017, No.313 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL TENTANG PEDOMAN EVALUASI PEMBANGUNAN NASIONAL. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan: 1. Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia. 2. Arah Kebijakan adalah penjabaran misi dan memuat strategi yang merupakan kerangka pikir atau kerangka kerja untuk menyelesaikan masalah dalam rangka mencapai sasaran yaitu perubahan kondisi masyarakat yang ingin dicapai. 3. Strategi adalah langkah-langkah berisikan programprogram untuk mewujudkan visi dan misi. 4. Kebijakan adalah rangkaian konsep dan asas yang menjadi garis pelaksanaan suatu program. 5. Program adalah instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah/lembaga untuk mencapai sasaran dan tujuan yang disertai penyediaan alokasi anggaran, atau kegiatan masyarakat yang dikoordinasikan oleh instansi pemerintah. 6. Kegiatan adalah bagian dari program yang dilaksanakan oleh satu atau beberapa satuan kerja sebagai bagian untuk pencapaian sasaran yang terukur pada suatu program dan terdiri dari sekumpulan tindakan pengerahan sumber daya untuk menghasilkan keluaran (output) dalam bentuk barang/jasa.

2017, No.313-4- 7. Input adalah sumber daya yang diperlukan untuk melakukan kegiatan yang diperlukan dalam rangka untuk menghasilkan keluaran (output). 8. Output atau Sasaran Kegiatan adalah barang atau jasa yang dihasilkan oleh suatu kegiatan yang dilaksanakan untuk mendukung pencapaian sasaran dan tujuan kebijakan/program. 9. Outcome atau Sasaran Program adalah segala sesuatu yang dihasilkan dari suatu program yang mencerminkan berfungsinya keluaran dari kegiatan-kegiatan. 10. Impact adalah perubahan jangka panjang pada masyarakat yang ingin dituju sebagai akibat dari pelaksanaan pembangunan. 11. Pemantauan adalah kegiatan mengamati perkembangan pelaksanaan rencana pembangunan, mengidentifikasi serta mengantisipasi permasalahan yang timbul dan/atau akan timbul untuk dapat diambil tindakan sedini mungkin. 12. Evaluasi adalah penilaian yang sistematis dan objektif atas desain, implementasi dan hasil dari intervensi yang sedang berlangsung atau yang telah selesai. 13. Menteri adalah pimpinan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. 14. Rencana Pembangunan Tahunan Kementerian/Lembaga, yang selanjutnya disebut Renja K/L, adalah dokumen perencanaan Kementerian/Lembaga untuk periode 1 (satu) tahun. 15. Rencana Pembangunan Tahunan Nasional, yang selanjutnya disebut RKP, adalah dokumen perencanaan Nasional untuk periode 1 (satu) tahun. 16. Rencana Pembangunan Tahunan Daerah, yang selanjutnya disebut Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), adalah dokumen perencanaan Daerah untuk periode 1 (satu) tahun.

-5-2017, No.313 17. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kementerian/Lembaga, yang selanjutnya disebut Renstra K/L, adalah dokumen perencanaan Kementerian/ Lembaga untuk periode 5 (lima) tahun. 18. Rencana Pembangunan Jangka Menengah, yang selanjutnya disingkat RPJM, adalah dokumen perencanaan untuk periode 5 (lima) tahun. Pasal 2 Pedoman Evaluasi Pembangunan Nasional, yang selanjutnya disebut Pedoman, disusun bertujuan untuk memberikan panduan bagi pemerintah dan pihak lain yang memerlukan dalam melakukan evaluasi atas kebijakan/program/kegiatan pembangunan yang ada dalam Renja K/L, RKP, Renstra K/L, dan RPJMN. Pasal 3 (1) Pimpinan Kementerian/Lembaga melakukan evaluasi kinerja pelaksanaan Renja K/L dan Renstra K/L masingmasing dan hasilnya disampaikan kepada Menteri. (2) Menteri melakukan evaluasi RKP dengan menggunakan hasil evaluasi Renja K/L sebagai sumber data utama, sedangkan evaluasi RPJMN menggunakan hasil evaluasi Renstra K/L sebagai sumber data utama dan hasil evaluasi RKP periode RPJMN berjalan. (3) Dalam melakukan evaluasi RKP dan RPJMN sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Menteri menggunakan data pendukung seperti hasil evaluasi RKPD, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, hasil survei dan penelitian yang dilaksanakan berbagai lembaga antara lain Badan Pusat Statistik, lembaga independen, lembaga internasional, serta lembaga penelitian dan pengembangan pada Perguruan Tinggi dan Kementerian/Lembaga terkait, dan sumber data lainnya.

2017, No.313-6- (4) Pelaksanaan evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dapat menggunakan jenis evaluasi yang berbeda-beda sesuai dengan tujuan evaluasi. (5) Pelaksanaan evaluasi didahului dengan melakukan rekonstruksi terhadap kerangka kerja logis kebijakan/program/kegiatan dan disertai dengan pemilihan indikator yang tepat untuk dievaluasi. BAB II JENIS DAN METODE EVALUASI Bagian Pertama Evaluasi Ex-Ante Pasal 4 (1) Evaluasi Ex-ante dilakukan sebelum dokumen perencanaan ditetapkan. (2) Tujuan Evaluasi Ex-ante: a. memilih alternatif kebijakan terbaik dari berbagai alternatif yang ada; dan b. memastikan dokumen perencanaan disusun secara terstruktur, koheren dan sistematis, antara lain dengan cara menelaah konsistensi antar dokumen perencanaan dan menelaah penyusunan kebijakan/program/kegiatan dengan mereviu permasalahan, formulasi sasaran, konsistensi arah kebijakan dan strategi pembangunan dengan sasaran, dan ketepatan indikator kinerja yang digunakan. Bagian Kedua Evaluasi Pengukuran Kinerja Pasal 5 (1) Evaluasi pengukuran kinerja dilakukan untuk melihat capaian kinerja kebijakan/program/kegiatan dengan membandingkan antara target dengan capaian.

-7-2017, No.313 (2) Evaluasi pengukuran kinerja dilakukan dengan menggunakan metode Gap Analysis. (3) Evaluasi pengukuran kinerja dapat dilakukan terhadap keseluruhan dokumen perencanaan. Bagian Ketiga Evaluasi Proses Pelaksanaan Pasal 6 (1) Evaluasi proses pelaksanaan rencana pembangunan dilakukan untuk mendeskripsikan proses pelaksanaan kebijakan/program/kegiatan secara mendalam. (2) Deskripsi proses pelaksanaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi deskripsi pelaksanaan (siapa, apa, kapan, dimana, bagaimana), deskripsi latar belakang, deskripsi organisasi, deskripsi input, output dan aktivitas pelaksanaan dan hal lain yang diperlukan. (3) Evaluasi proses pelaksanaan rencana pembangunan dilakukan terhadap kebijakan/program/kegiatan terpilih, antara lain untuk memahami fungsi-fungsi pelaksanaan agar diketahui fungsi mana yang berjalan dengan baik dan mana yang tidak, serta mengidentifikasi permasalahan dalam pelaksanaan untuk mencegah kegagalan pelaksanaan maupun perbaikan pelaksanaan di masa yang akan datang. Bagian Keempat Evaluasi Kebijakan Strategis/Program Besar Pasal 7 (1) Evaluasi kebijakan strategis/program besar merupakan penilaian secara menyeluruh, sistematis dan obyektif terkait aspek relevansi, efisiensi, efektivitas, dampak, dan keberlanjutan dari pelaksanaan kebijakan/program dengan menunjukkan hubungan sebab akibat akan kegagalan atau keberhasilan pelaksanaan kebijakan/ program.

2017, No.313-8- (2) Evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan dilakukan terhadap kebijakan/program terpilih dengan kriteria tertentu karena membutuhkan waktu, sumber daya dan sumber dana yang besar. (3) Kriteria kebijakan strategis/program besar sebagaimana dimaksud pada ayat (2) meliputi: a. memiliki dampak langsung dan besar kepada masyarakat; b. memiliki anggaran besar; c. mendukung secara langsung pencapaian agenda pembangunan nasional; d. mendukung pencapaian prioritas nasional; dan e. merupakan arahan direktif presiden dan pertimbangan lain. BAB III MEKANISME EVALUASI DAN PELAPORAN Pasal 8 (1) Evaluasi RKP dan Renja K/L dilakukan setiap akhir periode. (2) Evaluasi Renstra K/L atau RPJMN dilakukan setidaknya dua kali dalam satu periode yaitu pada pertengahan periode dan akhir periode. Bagian Pertama Mekanisme Pelaksanaan Evaluasi Renja K/L dan Renstra K/L Pasal 9 (1) Direktur Jenderal/Deputi pada masing-masing Kementerian/Lembaga melakukan evaluasi Renja K/L sesuai dengan tugas dan kewenangan masing-masing. (2) Hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan kepada Sekretaris Jenderal/Sekretaris Kementerian/Sekretaris Utama untuk dikoordinasi dan

-9-2017, No.313 dikonsolidasi menjadi Laporan Evaluasi Renja K/L yang selanjutnya disampaikan oleh Menteri/Kepala Lembaga masing-masing Kepada Menteri. (3) Evaluasi Renstra K/L dilakukan oleh Direktur Jenderal/Deputi sesuai dengan tugas dan kewenangan masing-masing. (4) Evaluasi Renstra K/L sebagaimana dimaksud ayat (3) juga memerhatikan hasil evaluasi Renja periode Renstra K/L berjalan sebagai bahan masukan. (5) Hasil evaluasi sebagaimana dimaksud ayat (4) disampaikan kepada Sekretaris Jenderal/Sekretaris Kementerian/Sekretaris Utama untuk dikoordinasi dan dikonsolidasi menjadi Laporan Evaluasi Renstra K/L untuk selanjutnya disampaikan oleh Menteri/Kepala Lembaga masing-masing kepada Menteri. Bagian Kedua Mekanisme Pelaksanaan Evaluasi RKP dan RPJMN Pasal 10 (1) Evaluasi RKP diawali dengan penyusunan konsep Laporan Evaluasi RKP oleh Bappenas. (2) Penyusunan draft awal evaluasi RKP dilakukan bersamaan dengan penyusunan evaluasi Renja K/L yang dilakukan oleh Kementerian/Lembaga. (3) Deputi Bidang, Deputi Lintas Bidang dan Deputi Regional di Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional melakukan evaluasi RKP terhadap bidang, lintas bidang dan kewilayahan sesuai dengan tugas dan kewenangan masing-masing. (4) Deputi Evaluasi melakukan evaluasi terhadap capaian agenda pembangunan sebagaimana tertuang dalam RKP. (5) Evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan ayat (4) dilakukan dengan menggunakan hasil evaluasi Renja K/L sebagai sumber data utama dan didukung dengan

2017, No.313-10- sumber data lainnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (3). (6) Hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan (4) disampaikan kepada Deputi Evaluasi untuk dikoordinasi dan dikonsolidasi menjadi Laporan Evaluasi RKP yang selanjutnya disampaikan kepada Menteri. Pasal 11 (1) Evaluasi RPJMN diawali dengan penyusunan konsep Laporan Evaluasi RPJMN oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. (2) Penyusunan draft awal evaluasi RPJMN dilakukan bersamaan dengan penyusunan evaluasi Renstra yang dilakukan oleh Kementerian/Lembaga. (3) Deputi Bidang, Deputi Lintas Bidang dan Deputi Regional melakukan evaluasi RPJMN terhadap bidang, lintas bidang dan kewilayahan sesuai dengan tugas dan kewenangan masing-masing. (4) Deputi Evaluasi melakukan evaluasi terhadap capaian agenda pembangunan sebagaimana tertuang dalam RPJMN. (5) Evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan ayat (4) dilakukan dengan menggunakan hasil evaluasi Renstra K/L sebagai sumber data utama dan didukung dengan sumber data lainnya sebagaimana disebutkan dalam Pasal 3 ayat (3) dan hasil evaluasi RKP periode RPJMN berjalan. (6) Hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan ayat (4) disampaikan kepada Deputi Evaluasi untuk dikoordinasi dan dikonsolidasi menjadi Laporan Evaluasi RPJMN yang selanjutnya disampaikan kepada Menteri.

-11-2017, No.313 Bagian Ketiga Pelaporan Hasil Evaluasi Pasal 12 (1) Hasil evaluasi Renja K/L disampaikan kepada Menteri paling lambat 2 (dua) bulan setelah tahun anggaran berakhir. (2) Hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakan sebagai bahan utama dalam menyusun evaluasi RKP dan sebagai bahan masukan untuk menyusun Renja K/L periode 2 (dua) tahun berikutnya. (3) Hasil evaluasi paruh waktu Renstra K/L disampaikan kepada Menteri paling lambat pada bulan Juli tahun ke-3 (tiga) RPJMN untuk Evaluasi Paruh Waktu, sedangkan untuk evaluasi akhir, hasil evaluasi Renstra K/L disampaikan paling lambat bulan Januari tahun ke-5 (lima) RPJMN. (4) Hasil evaluasi paruh waktu Renstra K/L dan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) digunakan sebagai bahan utama dalam menyusun evaluasi paruh waktu RPJMN dan hasil evaluasi Renstra K/L sebagaimana dimaksud pada ayat (3) digunakan sebagai bahan utama dalam menyusun evaluasi RPJMN. (5) Hasil evaluasi RKP dan hasil evaluasi RPJMN disampaikan Menteri kepada Presiden. BAB IV PENUTUP Pasal 13 Pedoman sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 tercantum dalam Lampiran ini yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. Pasal 14 Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

2017, No.313-12- Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 1 Februari 2017 MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, ttd BAMBANG P.S. BRODJONEGORO Diundangkan di Jakarta pada tanggal 21 Februari 2017 DIREKTUR JENDERAL PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, ttd WIDODO EKATJAHJANA

-13-2017, No.313

2017, No.313-14-

-15-2017, No.313

2017, No.313-16-

-17-2017, No.313

2017, No.313-18-

-19-2017, No.313

2017, No.313-20-

-21-2017, No.313

2017, No.313-22-

-23-2017, No.313

2017, No.313-24-

-25-2017, No.313

2017, No.313-26-

-27-2017, No.313

2017, No.313-28-

-29-2017, No.313

2017, No.313-30-

-31-2017, No.313

2017, No.313-32-

-33-2017, No.313

2017, No.313-34-

-35-2017, No.313

2017, No.313-36-

-37-2017, No.313

2017, No.313-38-

-39-2017, No.313

2017, No.313-40-

-41-2017, No.313

2017, No.313-42-

-43-2017, No.313

2017, No.313-44-

-45-2017, No.313

2017, No.313-46-

-47-2017, No.313

2017, No.313-48-

-49-2017, No.313

2017, No.313-50-

-51-2017, No.313

2017, No.313-52-

-53-2017, No.313

2017, No.313-54-

-55-2017, No.313

2017, No.313-56-

-57-2017, No.313

2017, No.313-58- ANAK LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PPN/ KEPALA BAPPENAS NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN EVALUASI PEMBANGUNAN NASIONAL

-59-2017, No.313 ANAK LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI PPN/ KEPALA BAPPENAS NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN EVALUASI PEMBANGUNAN NASIONAL

2017, No.313-60- ANAK LAMPIRAN III PERATURAN MENTERI PPN/ KEPALA BAPPENAS NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN EVALUASI PEMBANGUNAN NASIONAL

-61-2017, No.313 ANAK LAMPIRAN IV PERATURAN MENTERI PPN/ KEPALA BAPPENAS NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN EVALUASI PEMBANGUNAN NASIONAL

2017, No.313-62- ANAK LAMPIRAN V PERATURAN MENTERI PPN/ KEPALA BAPPENAS NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN EVALUASI PEMBANGUNAN NASIONAL

-63-2017, No.313

2017, No.313-64- ANAK LAMPIRAN VI PERATURAN MENTERI PPN/ KEPALA BAPPENAS NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN EVALUASI PEMBANGUNAN NASIONAL

-65-2017, No.313

2017, No.313-66-

-67-2017, No.313 ANAK LAMPIRAN VII PERATURAN MENTERI PPN/ KEPALA BAPPENAS NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN EVALUASI PEMBANGUNAN NASIONAL

2017, No.313-68-

-69-2017, No.313

2017, No.313-70-

-71-2017, No.313 ANAK LAMPIRAN VIII PERATURAN MENTERI PPN/ KEPALA BAPPENAS NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN EVALUASI PEMBANGUNAN NASIONAL

2017, No.313-72-

-73-2017, No.313

2017, No.313-74-

-75-2017, No.313

2017, No.313-76-