PENGGUNAAN MEDIA BERBASIS TEKS DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA Sri Mahidar Kanjun SD Negeri 054931 Batu Melenggang, kab. Langkat Abstract: This study aims to determine the improvement of student learning outcomes with the use of text-based media on the subjects of Indonesian in class V SD Negeri 054931 Batu Melenggang Hinai academic year 2015/2016. Subjects in this study are the students of class V that is with the number of students as many as 21 people. To obtain the data in this study then performed the test result of learning which in the form of application about essay matter as many as 10 problem. From 21 students who become the subject in this research, it turns out that only 12 students (54.14%) already have learning completeness. The average value obtained only reached 74.5. In second cycle can be 19 students (90.47%) who already have mastery learning, while the rest of 2 students (9.53%) do not have mastery learning. The average value obtained only reached 80.5. Based on it then it can be concluded that learning using text-based media can improve learning outcomes in Indonesian language lessons on grade 5 students Elementary School 054931 Batu Melenggang Hinai academic year 2015/2016. Keyword: Text Based Media Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dengan penggunaan media berbasis teks pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas V SD Negeri 054931 Batu Melenggang Kecamatan Hinai T.A. 2015/2016. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V sebanyak 21 orang. Untuk memperoleh data dalam penelitian ini maka dilakukan tes hasil belajar berbentuk soal essay sebanyak 10 soal. Dari 21 orang siswa yang menjadi subjek dalam penelitian ini, ternyata hanya 12 orang siswa (54,14%) yang mencapai ketuntasan belajar, Nilai rata-rata yang diperoleh hanya mencapai 74,5. Pada siklus II 19 orang siswa (90,47%) yang sudah memiliki ketuntasan belajar. Nilai rata-rata yang diperoleh hanya mencapai 80,5. Berdasarkan hal itu maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran menggunakan media berbasis teks dapat meningkatkan hasil belajar pada pelajaran bahasa indonesia pada siswa kelas V SD Negeri 054931 Batu Melenggang Kecamatan Hinai T.A. 2015/2016 Kata kunci: media berbasis teks Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) merumuskan fungsi dan tujuan pendidikan nasional yang harus digunakan dalam mengembangkan upaya pendidikan di Indonesia. Pasal 3 UU Sisdiknas menyebutkan, Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan dan membentuk 239
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Tujuan pendidikan nasional itu merupakan rumusan mengenai kualitas manusia Indonesia yang harus dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan. Oleh karena itu, rumusan tujuan pendidikan nasional menjadi dasar dalam pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa. Pendidikan adalah suatu usaha yang sadar dan sistematis dalam mengembangkan potensi peserta didik. Pendidikan adalah juga suatu usaha masyarakat dan bangsa dalam mempersiapkan generasi mudanya bagi keberlangsungan kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik di masa depan. Keberlangsungan itu ditandai oleh pewarisan budaya dan karakter yang telah dimiliki masyarakat dan bangsa. Oleh karena itu, pendidikan adalah proses pewarisan budaya dan karakter bangsa bagi generasi muda dan juga proses pengembangan budaya dan karakter bangsa untuk peningkatan kualitas kehidupan masyarakat dan bangsa di masa mendatang. Dalam proses pendidikan budaya dan karakter bangsa, secara aktif peserta didik mengembangkan potensi dirinya, melakukan proses internalisasi, dan penghayatan nilai-nilai menjadi kepribadian mereka dalam bergaul di masyarakat, mengembangkan kehidupan masyarakat yang lebih sejahtera, serta mengembangkan kehidupan bangsa yang bermartabat. Bahasa Indonesia adalah bidang studi yang mempelajari, menelaah, menganalisis gejala serta masalah sastra. bahasa, etika, komunikasi dan sebagainya dengan meninjau dari berbagai aspek kehidupan atau suatu perpaduan yang ada dimasyarakat. Didalam peningkatan mutu pendidikan pada masa sekarang ini, perlu diiringi proses belajar mengajar. Didalam proses belajar mengajar harus memiliki cara dalam penyampaian pembelajaran. Ada hal-hal penting yang mampu mendukung proses pembelajaran menjadi berhasil dengan baik kadang-kadang tanpa disadari telah dilewatkan oleh guru. Misalnya pemilihan media dalam pembelajaran masih belum sesuai dan pemakaiannya belum maksimal, atau guru tidak mampu menemukan media pembelajaran yang dapat membantu mempermudah siswa dalam memahami materi pelajaran, mungkin juga strategi pembelajaran yang dirancang guru tidak tepat. Akhirnya permasalahan muncul, dimana kompetensi yang diharapkan dapat dikuasai oleh siswa tidak dapat tercapai. Pembelajaran berbasis teks yang interaktif mulai populer pada tahun 1960-an dengan istilah pembelajaran terprogram (programmed instruction) yang merupakan materi untuk belajar mandiri, pengajaran berprogram adalah salah satu sistem penyampaian pengajaran dengan media cetak yang memungkinkan siswa belajar secara individual sesuai dengan kemampuan dan kesempatan belajarnya serta memperoleh hasil sesuai dengan kemampuannya juga. Dengan format ini, pada setiap unit 240
kecil informasi disajikan dan respon siswa diminta baik dengan cara menjawab pertanyaan atau berpartisipasi dalam kegiatan latihan. Jawaban yang benar diberikan setelah siswa menjawab. Media berbasis teks cenderung membosankan dan dianggap sebagai media yang kuno dimasyarakat pendidikan. Namun, jika pengajar mampu mengaplikasikannya dengan hal-hal menarik, pasti siswa akan tertarik membaca teks yang diberikan. Pada pembelajaran Bahasa Indonesia, persentase nilai hasil belajar siswa masih belum memenuhi target yang ditetapkan guru dan ratarata masih di bawah batas ketentuan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) seperti yang terjadi pada siswa kelas V SD Negeri 054931 Batu Melenggang yaitu 17 orang (80,95%) tidak tuntas dan 4 orang (19,05%) tuntas. Tujuan Pembelajaran sebagai pengembangan dari Kompetensi Dasar tidak tuntas. Dan permasalahan itulah yang terjadi pada siswa kelas V di SD Negeri 054931 Batu Melenggang Kecamatan Hinai Kabupaten Langkat T.A. 2015/2016. Untuk Kompetensi Dasar mata pelajaran Bahasa Indonesia tentang Mendengarkan Pegumuman, siswa masih dibawah KKM 75. Hasil belajar siswa tergolong rendah. Ada beberapa penyebab tidak berhasilnya pelajaran Bahasa Indonesia yang dialami oleh siswa adalah dari hasil diskusi dengan rekan guru yang juga teman sejawat Peneliti, diketahui bahwa penyebab rendahnya hasil belajar siswa adalah kebiasaan belajar siswa yang kurang baik yaitu kurangnya kemauan mengulang kembali pelajaran di rumah, kurangnya dukungan serta motivasi dari orang tua, sulit berkonsentrasi saat belajar, kurangnya minat terhadap mata pelajaran, kurangnya keberanian untuk menanyakan sesuatu yang belum diketahui, dan kondisi psikologi siswa. Dan yang paling utama adalah kurangnya guru memvariasikan media pembelajaran dalam belajar, sehingga dengan keadaan kondisi siswa yang seperti itu akan membuat keadaan semakin memburuk. METODE Lokasi Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 054931 Batu Melenggang Kecamatan Hinai Kabupaten Langkat. Waktu Pelaksanaanya dilakukan mulai bulan Pebruari s.d. April 2016 atau berlangsung selama 3 (tiga) bulan. Tindakan dilakukan dengan 2 siklus, tiap siklus dilaksanakan selama 4 (empat) minggu. Subjek penelitian ini adalah siswa di kelas V SD Negeri 054931 Batu Melenggang kecamatan Hinai kabupaten Langkat Tahun Ajaran 2015/2016 dengan jumlah siswa 21 orang terdiri dari laki-laki 7 orang dan perempuan 14 orang. HASIL DAN PEMBAHASAN Siklus I Rencana tindakan I disusun untuk mengatasi permasalahan yang dialami siswa dalam penguasaan materi mendengarkan pengumuman pada pelajaran bahasa Indonesia. Pemecahan masalah yang dilakukan adalah dengan melaksanakan pembelajaran sesuai dengan yang sudah direncanakan dalam RPP. 241
Adapun langkah-langkah yang ditempuh pada rencana tindakan I adalah: 1. Mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat, sebagai upaya untuk menyelesaikan permasalahan I. 2. Mempersiapkan media berbasis teks yang akan digunakan dalam materi mendengarkan pengumuman pada pelajaran bahasa Indonesia ini. 3. Melaksanakan pembelajaran dengan memanfaatkan media berbasis teks. 4. Selalu memberikan umpan balik yang mampu memotivasi siswa untuk melakukan kegiatan yang lebih baik lagi. 5. Melaksanakan diskusi kelompok di kelas. 6. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan berdiskusi mengupayakan agar setiap siswa aktif dan menanyakan kesulitan dalam melakukan materi. 7. Mempersiapkan tes hasil belajar I berupa soal isian sebanyak 10 soal. Pemberian tindakan I dilakukan berdasarkan masalah yang ada. Pembelajaran difokuskan pada proses belajar yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan media berbasis teks dalam materi mendengarkan pengumuman pada pelajaran bahasa Indonesia. Adapun langkah-langkah yang dilakukan adalah: 1. Melakukan pelaksanaan pembelajaran dengan koordinir yang baik. 2. Menyusun hal-hal yang harus disampaikan melalui diskusi. 3. Pemahaman materi melalui diskusi. 4. Mengkoordinir pembelajaran secara baik. 5. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang halhal yang belum mereka pahami dan guru akan menjawab pertanyaan yang ditanyakan. 6. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk berlatih mandiri. 7. Melaksanakan tes hasil belajar I berupa tes isian sebanyak 10 soal. Observasi atau pengamatan dilakukan oleh guru mulai dari awal pelaksanaan tindakan sampai akhir pelaksanaan tindakan pembelajaran yang menerapkan media berbasis teks sebagai upaya meningkatkan hasil belajar siswa pada materi mendengarkan pengumuman pada pelajaran bahasa Indonesia. Dari data yang didapat bahwa kemampuan awal siswa dalam mendengarkan pengumuman dalam pelajaran bahasa Indonesia masih rendah, belum seperti yang diharapkan. Dari 21 orang siswa yang menjadi subjek dalam penelitian ini, ternyata hanya 12 orang siswa (57,14%) yang sudah memiliki ketuntasan belajar, sedangkan selebihnya yaitu 9 orang siswa (42,86%) belum memiliki ketuntasan belajar. Nilai rata-rata yang diperoleh hanya mencapai 74,5. Dari hasil analisa data siklus I dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa dari tes I masih rendah. Pada siklus ini guru menemukan beberapa kesulitan. Untuk itu maka perlu perbaikan tindakan untuk siklus II. Adapun kesulitan-kesulitan yang dialami siswa antara lain adalah : 1. Masih banyak siswa yang masih belum paham mengenai pembelajaran bahasa Indonesia pada materi mendengarkan pengumuman. 242
2. Pada saat melaksanaan pembelajaran siswa sering merasa bosan. 3. Untuk anak SD ini, cenderung bermain saja yang dipikirkan mereka sehingga berbagai cara belum tentu membuat siswa fokus pada pembelajaran. 4. Siswa kurang mengulang pembelajarannya di rumah. Siklus II Berdasarkan hasil pengamatan oleh guru kelas dan melihat kepada hasil dari siklus I maka permasalahan yang ditemui adalah: 1. Siswa kurang paham dengan materi medengarkan pengumuman pada pelajaran bahasa Indonesia. 2. Siswa tidak pernah fokus dalam mengikuti pembelajaran. 3. Siswa kurang mengulangi pembelajaran sehingga banyak siswa yang terkadang lupa dengan pembahasan sebelumnya. Berdasarkan hasil refleksi guru, maka rencana tindakan II akan disusun untuk mengatasi masalah yang ditemukan pada siklus I dan mengatasi permasalahan yang dialami siswa selama pembelajaran mendengarkan pengumuman pada pelajaran bahasa Indonesia. Pemeca-han masalah yang dilakukan adalah dengan melaksanakan pembelajaran sesuai dengan yang sudah direncanakan dalam RPP. Adapun langkah-langkah yang ditempuh pada rencana tindakan II adalah: 1. Mempersiapkan Rencana pelaksanaan pembelajaran sebagai upaya untuk mengatasi permasalahan yang terjadi selama siklus I. 2. Mengupayakan agar siswa lebih serius dalam mengikuti pembelajaran pada materi mendengarkan pengumuman pelajaran bahasa Indonesia. 3. Mempersiapkan tes hasil belajar II Pemberian tindakan II dilakukan berdasarkan hasil refleksi dasi siklus I. Pada pertemuan siklus II ini siswa diarahkan untuk lebih memahami rangkaian pelaksanaan pelajaran bahasa indonesia. Adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan adalah: 1. Memberikan penjelasan tentang mendengarkan pengumuman pelajaran bahasa indonesia dan media pembelajaran harus dilaksanakan dengan baik. 2. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang halhal yang belum mereka pahami dan guru akan menjawab pertanyaan yang ditanyakan. 3. Memberikan arahan yang sesuai dengan kemampuan siswa dalam belajar. 4. Melaksanakan tes hasil belajar II berupa tes isian sebanyak 10 soal. Sama halnya pada siklus I, observasi atau pengamatan II ini dilakukan oleh guru kelas di SD Negeri 054931 Batu Melenggang mulai dari awal pelaksanaan tindakan sampai akhir pelaksanaan tindakan pembelajaran yang menerapkan media berbasis teks sebagai upaya meningkatkan hasil belajar siswa pada materi pelajaran bahasa Indonesia. Setelah proses observasi II dilakukan, selanjutnya dilakukan kembali analisis dari data hasil belajar II yang ditetapkan. Dari hasil belajar siklus II yang didapat kemudian kembali reduksi dan dipaparkan bentuk tabel dengan menggunakan rumus yang sama seperti siklus I. 243
Ternyata 19 orang siswa (90,47%) yang sudah memiliki ketuntasan belajar, sedangkan selebihnya yaitu 2 orang siswa (9,53%) belum memiliki ketuntasan belajar. Dari perkembangan siklus I dan sikus II dapat dilihat terjadi peningkatan hasil belajar secara individual maupun klasikal telah tercapai. Pada test hasil belajar I terdapat 54,14%, siswa yang mencapai ketuntasan belajar. Pada tes hasil belajar II terdapat 90,47%, siswa yang mencapai ketuntasan belajar dan terjadi peningkatan sehingga dapat disimpulkan pembelajaran materi pelajaran bahasa Indonesia dengan menerapkan media berbasis teks yang dituangkan pada tes hasil belajar I dan II mengalami peningkatan hasil belajar baik secara individu maupun klasikal. SIMPULAN Berdasarkan hasil belajar siswa adanya peningkatan proses hasil belajar pada pelajaran bahasa indonesia melalui media berbasis teks pada siklus I, setelah tes hasil belajar I dapat dilihat bahwa kemampuan awal siswa dalam memahami materi pelajaran bahasa indonesia masih rendah. Dari 21 orang siswa yang menjadi subjek dalam penelitian ini, ternyata hanya 12 orang siswa (54,14%) yang sudah memiliki ketuntasan belajar, sedangkan selebihnya yaitu 9 orang siswa (42,86%) belum memiliki ketuntasan belajar. Nilai rata-rata yang diperoleh hanya mencapai 74,5. Sedangkan pada siklus II dapat dilihat bahwa kemampuan siswa dalam melakukan tes hasil belajar secara klasikal sudah meningkat. Ternyata 21 orang siswa (90,47%) yang sudah memiliki ketuntasan belajar, sedangkan selebihnya yaitu 2 orang siswa (9,53%) belum memiliki ketuntasan belajar. Nilai rata-rata yang diperoleh hanya mencapai 80,5. Berdasarkan hal itu maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran menggunakan media berbasis teks dapat meningkatkan hasil belajar pada pelajaran bahasa indonesia pada siswa kelas V SD Negeri 054931 Batu Melenggang T.A. 2015/2016. DAFTAR PUSTAKA Anas, S. 2007. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Arikunto, S. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Rineka Cipta. Dimyati, M. 2008. Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Suryosubroto B. 2009. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta. Winataputra, S. 2007. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Depdiknas Universitas Terbuka. 244
Jurnal Pena Edukasi, Vol. 4 No. 1, Januari 2017 ISSN 2407-0769 245