1.PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan masalah penting bagi setiap bangsa disetiap negara

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. keharusan bagi bangsa Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu faktor yang menentukan kemajuan bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi hal yang sangat penting bagi suatu bangsa, dikatakan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan

I. PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan nasional yang tercantum dalam Undang- Undang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya zaman dan kemajuan ilmu teknologi.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 disebutkan bahwa pendidikan

I. PENDAHULUAN. Perubahan dalam arti perbaikan pendidikan pada semua tingkat perlu terus-menerus

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu faktor yang menentukan berkembangnya suatu Negara ialah

I. PENDAHULUAN. Penyelenggaraan pendidikan di Negara Indonesia merupakan suatu sistem

BAB I PENDAHULUAN. melalui pendidikan sekolah. Pendidikan sekolah merupakan kewajiban bagi seluruh. pendidikan Nasional pasal 3 yang menyatakan bahwa:

I. PENDAHULUAN. yang mana didalamnya terdapat pembelajaran tentang tingkah laku, norma

BAB 1 PENDAHULUAN. muncul persaingan dalam berbagai bidang kehidupan, diantaranya bidang

I. PENDAHULUAN. Menjadi bangsa yang maju tentu merupakan cita-cita yang ingin dicapai oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dan menentukan bagi

I. PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi hak dasar warga negara. Pendidikan merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan harus dilaksanakan sebaik mungkin, sehingga akan diperoleh hasil

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

I. PENDAHULUAN. Di Indonesia ilmu pengetahuan dan teknologi terus berkembang dengan pesat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

1. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan rekayasa mengendalikan belajar (learning) guna

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini, maka dari itu tidaklah heran jika pendidikan saat ini adalah sebuah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar sangat dibutuhkan perhatian

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang sangat penting bagi perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan masyarakat Indonesia di era globalisasi ini,

BAB I PENDAHULUAN. akan berusaha untuk mengaktualisasi pengetahuannya tersebut di dalam. latihan, bagi pemerannya dimasa yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diadakan di Negara tersebut. Pendidikan dapat

I. PENDAHULUAN. Pendidikan berdasarkan undang-undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat menuntut

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembentukan manusia sempurna melalui pendidikan, di dalam pendidikan berlaku

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan suatu bangsa dapat dilihat dari perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi siswa, sehingga yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. output merupakan hasil dari proses yang dilaksanakan. Dari pelaksanaan. persaingan di era globalisasi dewasa ini.

I. PENDAHULUAN. menghadapi kehidupan nyata sehari-hari di lingkungan keluarga dan

2015 PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN KUALITAS PENDIDIK TERHADAP MUTU PENDIDIKAN

I. PENDAHULUAN. mempersiapkan kesuksesan masa depan masyarakat semuanya yang tidak

I. PENDAHULUAN. lain-lain. Perubahan itu merupakan kecakapan baru yang terjadi karena adanya

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu komponen yang penting dalam. pembangunan suatu bangsa, karena melalui pendidikan inilah dapat

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana digariskan dalam Pasal 3 Undang-Undang Republik. RI No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas).

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan bagian yang terintegrasi dengan pembangunan. peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam sebuah negara.

pendidikan yang berjenjang. Jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.

I. PENDAHULUAN. cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemajuan suatu

I. PENDAHULUAN. dan teknologi yang memadai. Untuk menuju pada kemajuan teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat. Hal ini menuntut adanya sumber daya manusia yang. berkualitas, dengan begitu perkembangan yang ada dapat dikuasai,

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka pembangunan manusia

SANTI BBERLIANA SIMATUPANG,

I. PENDAHULUAN. usaha di negara lain. Untuk menghadapi era globalisasi ini diperlukan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu bagian terpenting dalam suatu pembangunan,

BAB I PENDAHULUAN. waktu. Seperti tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20

BAB 1 PENDAHULUAN. karena tanpa pendidikan manusia akan mengalami banyak kesulitan dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak. negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. IPS adalah bidang studi yang mempelajari, menelaah, menganalisis gejala

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berbagai usaha telah dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran, pendidik harus memiliki strategi agar siswa dapat mencapai tujuan

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan disegala bidang demi tercapainya tujuan bangsa, oleh karena itu

I PENDAHULUAN. pendidikan di sekolah maupun pendidikan luar sekolah. Pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi dan informasi dituntut kemampuan ilmu. pengetahuan dan teknologi yang memadai. Untuk menuju pada kemajuan

I. PENDAHULUAN. dalam lingkungan yang lebih luas, harus dapat ditumbuh kembangkan melalui

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I. terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa dan diperlukan guna meningkatkan mutu bangsa secara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Faris Fauzi, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Esa, berakhlak mulia, sehat Jasmani dan Rohani, berilmu, cakap, kreatif,

dasar hal itulah maka sudah sepantasnya mata pelajaran matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang diwajibkan dalam pendidikan jalur sekolah,

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi, dibutuhkan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Secara formal, pendidikan diselenggarakan di sekolah. Penyelenggaraan

BAB I PENDAHULUAN. tercapainya manusia dan masyarakat berkualitas yang memiliki kecerdasan

BAB I PENDAHULUAN. generasi muda agar melanjutkan kehidupan dan cara hidup mereka dalam konteks

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memperkuat kepribadian, dan mempertebal semangat kebersamaan agar dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku yang baik. Pada dasarnya pendidikan merupakan proses untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam. Indonesia. Di samping itu, pendidikan dapat mewujudkan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

I. PENDAHULUAN. yang kondusif. Di mana proses belajar lebih berpusat kepada siswa (student

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

I. PENDAHULUAN. Peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas, pendidikan memegang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu aspek kehidupan yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. bersaing di era globalisasi dan tuntutan zaman. Perkembangan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Pendidikan adalah proses pembinaan

BAB I PENDAHULUAN. dari tujuan pendidikan, seperti yang tertuang dalam Undang-Undang No.20

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa dan diperlukan guna untuk meningkatkan mutu bangsa secara. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan di bidang pendidikan merupakan suatu upaya

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan pendidikan nasional ditujukan untuk mewujudkan cita-cita

Transkripsi:

1.PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan masalah penting bagi setiap bangsa disetiap negara khususnya di Indonesia. Pendidikan saat ini dihadapkan pada masalah yang mendasar yaitu rendahnya aktivitas dan hasil belajar siswa. Peningkatan kuantitatif pendidikan tidak sejalan dangan peningkatan produktivitas dan kualitas pendidikan. Sehingga mutu pendidikan di Indonesia menjadi rendah. Pendidikan yang bermutu sangat dibutuhkan oleh rakyat banyak. Semua pelaku yang terlibat di dalam pendidikan, selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang baik sangat di harapkan kluarga, masyarakat dan guru. Pendidikan merupakan usaha pembinaan kepribadian dan kemajuan manusia baik jasmani maupun rohani. Pendidikan merupakan proses budaya untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia. Hasil pendidikan dianggap tinggi mutunya apabila kemampuannya baik dalam lembaga pendidikan yang lebih tinggi maupun dalam masyarakat. Dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Hadi Setia Tunggal 2003: 7) disebutkan mengenai fungsi dan tujuan Pendidikan Nasional sebagai berikut: Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermanfaat dalam rangka mencerdaskan

kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warganegara yang demokratis serta bertanggung jawab. Demikian bidang pendidikan menduduki posisi penting untuk menuju perkembangan dan kemajuan suatu bangsa. Sehingga tujuan pendidikan nasional di atas akan dapat tercapai apabila ada tanggung jawab dari semua pihak. Baik murid, orang tua, guru, pemerintah, lembaga pendidikan (sekolah) serta masyarakat. Sehingga pendidikan bukan hanya tanggung jawab dari salah satu pihak saja melainkan semua pihak juga harus terlibat. Begitu juga dengan pemerintahan Indonesia, pembangunan di bidang pendidikan juga selalu ditingkatkan. Pelaksanaan usaha dalam pendidikan ini diatur sesuai dengan tujuan nasional yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945 yang berbunyi sebagai berikut: untuk membentuk suatu pemerintah negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Usaha mencerdaskan kehidupan bangsa di Indonesia, secara operasional pelaksanaannya diatur dalam pasal 31 ayat 1,2,3,4 dan 5, yang berbunyi sebagai berikut. 1) Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan. 2) Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya. 3) Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakaan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupaan bangsa, yang diatur dengan undang-undang. 4) Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya dua puluh persen dari anggaran pendapatan dan belanja negara serta dari

anggaran pendapatan dan belanja daerah untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan nasional. 5) Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia. Peraturan tersebut menunjukkan bahwa pemerintah Indonesia benar-benar memperhatikan bidang pendidikan rakyatnya. Bukti lain yang menunjukkan adanya perhatian pemerintah terhadap pendidikan, antara lain : disyahkannya UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, adanya program wajib belajar 9 tahun, pemberian beasiswa bagi siswa yang berprestasi, pemberian subsidi sarana dan prasarana oleh pemerintah diberbagai sekolah, digalakkannya program disiplin nasional dan masih banyak lagi. Semua bentuk perhatian dan usaha pemerintah tersebut dilaksanakan dan ditetapkan dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia, sehingga melalui usaha yang telah ditempuh dapat menghasilkan insan-insan pembangunan yang berkualitas dan mengikuti kemajuan di berbagai sektor pembangunan. Pendidikan sebagai usaha yang disengaja dan terencana untuk membantu potensi dan kemampuan anak tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah saja, melainkan juga orang tua, sekolah, dan masyarakat. Usaha untuk membantu pendidikan, akhirnya diusahakan dengan membentuk suatu lembaga pendidikan. Pembentukan lembaga pendidikan (sekolah-sekolah), ada yang diusahakan oleh pemerintah dan ada juga yang diusahakan oleh swasta. Kegiatan-kegiatan disuatu lembaga pendidikan (sekolah) ditujukan untuk mendidik dan

membekali anak dengan berbagai ilmu pengetahuan sehingga dapat bermanfaat untuk masa depannya. Kualitas pendidikan tercermin pada aktivitas dan hasil belajar siswa yang di gambarkan dengan perlakuan dan nilai yang di peroleh di sekolah. Tinggi rendahnya aktivitas dan hasil belajar siswa di pengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah keterlibatan siswa dalam pembelajaran, pemilihan pendekatan, metode dan media pembelajaran yang digunakan guru dalam menyampaikan materi. Sekolah sebagai lembaga pendidikan dan merupakan pusat kegiatan belajar mengajar menjadi tempat harapan keluarga, masyarakat dan pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Sekolah menengah atas sebagai salah satu lembaga yang bertanggung jawab atas keberhasilan harapan tersebut dapat menjalankan tugasnya melalui proses belajar mengajar di kelas yang harmonis antar komponen di dalamnya. Guru merupakan komponen dalam pembelajaran. Seorang guru dapat meningkatkan kualitas pendidikan melalui pilihan dan penggunaan metode pembelajaran yang tepat yang mampu merangsang minat siswa agar aktif dalam proses belajar mengajar. Guru yang berkompeten akan lebih mampu menggunakan bermacam-macam metode mengajar, media pembelajaran, pendekatan pembelajaran dan mampu meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Mata pelajaran Ekonomi merupakan syarat kelulusan bagi siswa yang menempuh pendidikan di SMA baik di kelas X, XI dan XII. Mata pelajaran

ekonomi dianggap rumit karena ketika belajar siswa dihadapkan pada persoalan analisis dan ilmu hitung yang pada dasarnya kurang diminati siswa. Hal ini terjadi karena ketidakpahaman konsep dasar ilmu ekonomi yang akibatnya siswa merasa jenuh dan pasif dalam belajar ekonomi. Berdasarkan penelitian pendahuluan yang dilakukan di SMA YP UNILA Bandar Lampung prestasi yang dicapai oleh para siswa pada umumnya belum mencapai hasil yang optimal, khususnya pada mata pelajaran Ekonomi, seperti yang terlihat pada tabel sebagai berikut. Tabel 1. Nilai Ujian Tengah Semester Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas X SMA YP UNILA Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2009/2010 No. Kelas Nilai Jumlah siswa 1 X--1 25 12 37 2 X--2 33 4 37 3 X--3 22 15 37 4 X--4 20 17 37 5 X--5 25 13 38 6 X--6 34 4 38 7 X--7 11 26 37 8 X--8 20 17 38 9 X--9 20 16 36 10 X--10 27 9 36 11 X--11 17 20 37 Jumlah Siswa 254 153 408 % 62,5 37,5 100 Sumber nilai ujian tengah semester SMA YP UNILA Bandar Lampung Berdasarkan Tabel 1, hasil belajar yang diperoleh siswa kelas X -1 sampai kelas X-11 SMA YP UNILA Bandar Lampung secara total, daya serap baru mencapai 37,5% atau dari jumlah siswa yang nilainya di atas 65 hanya 153 siswa, dari seluruh siswa yang berjumlah 408, ini menunjukan bahwa hasil belajar siswa masih rendah.

Rendahnya hasil belajar yang dicapai oleh siswa diduga dipengaruhi beberapa faktor, baik yang berasal dari dalam diri siswa (faktor internal) yaitu motivasi berprestasi, maupun faktor dari luar siswa (faktor eksternal). Faktor yang berasal dari luar diri siswa adalah motivasi balajar, motivasi belajar merupakan faktor yang sangat penting dalam menunjang hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa senin 31 Mei 2010; guru mata pelajar ekonomi kurang memberi motivasi disetiap mengawali pelajaran, guru mata pelajaran yang bersangakutan hanya memberikan materi semata tanpa dibarangi motivasi-motivasi yang bisa membangkitkan gairah belajar siswa, pernyataan siswa didukung dengan pernyataan guru yang menganggap memberi motivasi terhadap murid itu tidak penting dan hanya akan membuwang-buwang waktu. Usaha meningkatkan hasil belajar siswa, perlu diupayakan pembelajaran ekonomi yang lebih berpusat dan melibatkan siswa, sehingga potensi siswa yang dikembangkan secara optimal. Kelas yang kurang bergairah dan kondisi siswa yang kurang aktif dikarenakan penentuan metode, pendekatan dan pemilihan media yang kurang sesuai dengan tujuan pembelajaran. Ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang pesat menuntut guru terus menerus tidak hanya meperbaharui penguasaan materi yang akan di ajarkan tetapi harus mampu menyampaikan meteri secara efektif kepada siswa. Efektifitas pengunaan media pembelajaran dapat terjadi bila ada kesesuaian antara semua komponen pengajaran yang telah diprogram dalam silabus dan rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Penggunaan media pembelajaran harus menyesuaikan kondisi dan suasana kelas media pembelajaran yang

digunakan harus menunjang kegiatan belajar mengajar dan dapat dijadikan alat yang efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pemilihan media yang kurang tepat dapat mempengaruhi kegagalan dalam mencapai tujuan pembelajaran. Guru sebagai komponen pembelajaran perlu mengetahui manfaat penggunaan media. Penggunaan media dapat meningkatkan kualitas penguasaan dan penyampaian materi pelajaran kepada siswa. Salah satunya, ialah penggunaan media pembelajaran dengan pemanfaatan komputer hal tersebut merupakan perkembangan yang positif dan membanggakan. Kemampuan menggunakan media pembelajaran berbasis komputer, diharapkan mampu meningkatkan proses pembelajaran lebih menarik dan komunikatif, sehingga mampu menghubungkan siswa pada pemahaman pembelajaran yang nyata dan bermakna. Berdasarkan hasil penelitian pendahuluan dengan mengadakan pengamatan dan wawancara kepada siswa; bahwa setia mata pelajara ekonomi banyak siswa yang tidak memperhatikan pelajaran hal ini karena seorang guru dalam menggunakan media belum sepenuhnya guru mata pelajaran belum menggunakan media slide powerpoint disetiap pertemuan. Penggunaan media dan teknologi pembelajaran saat ini bukan merupakan sesuatu hal yang baru baik bagi guru dan siswa. Pembelajaran masih sering dilakukan dengan lisan tanpa alat peraga atau media seperti audio visual, komputer, dan internet walaupun alat tersebit sudah tersedia. Penggunaan media dengan menyajikannya secara menarik dan dapat meningkatkan minat, motivasi, aktivitas, dan pemahaman siswa. Tidak berarti bahwa, pengajaran

secara lisan dan berbentuk ceramah ditiadakan. Siswa diajak untuk bisa belajar dari berbagai sumber termasuk media pembelajaran. Pada era sekarang ini muncul kebutuhan akan software dapat mempermudah dan memperindah tampilan persentasi dalam pembelajaran. Kebutuhan ini diperoleh dari produk program Microsoft PowerPoint. Untuk menyajikan meteri pelajaran dengan menarik dapat dilakukan melalui pemanfaatan Slide PowerPoint beranimasi. Mocrosoft PowerPoint adalah program aplikasi komputer yang memiliki fasilitas membuat penampilan lebih menarik. Salah satunya adalah fasilitas animasi yang membuat tampilan gambar atau subjek yang akan di sampaikan tampil secaranyata. Penggunaan media pembelajaran slide PowerPoint beranimasi dalam pembelajaran ekonomi diharapkan akan membantu tercapainya tujuan pembelajaran. Mengingat pentingnya peningkatan aktivitas dan hasil belajar, upaya peningkatan kualitas pembelajaran perlu dilakukan. Salah satu strategi pembelajaran yang dapat di lakukan adalah melalui penggunaan media pembelajaran yaitu media Slide PowerPoint beranimasi. Beranjak dari masalah di atas maka judul penelitian yang di ambil oleh peneliti adalah: Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Pemanfaatan Media Slide PowerPoint oleh Guru dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Ekonomi di Kelas X Semester Genap Tahun P B. Identifikasi Masalah Bardasarkan latar belakang tersebut rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. cara penggunaan media slide powerpoint dalam proses pembelajaran siswa masih kurang maksimal. 2. motivasi belajar siswa masih kurang, pada siswa kelas X SMA YP UNILA Bandar Lampung tahun pelajaran 2009/2010. 3. hasil belajar sisiwa masih rendah, pada siswa kelas X SMA YP UNILA Bandar Lampung tahun pelajaran 2009/2010. 4. ada pengaruh pemanfaatan media slide powerpoint terhadap peningkatan hasil belajar ekonomi siswa kelas X SMA YP UNILA Bandar Lampung tahun pelajaran 2009/2010. 5. ada pengaruh motivasi belajar terhadap peningkatan hasil belajar ekonomi siswa kelas X SMA YP UNILA Bandar Lampung tahun pelajaran 2009/2010. 6. ada pengaruh dari pemanfaatan media slide powerpoint dan motivasi belajar terhadap peningkatan hasil belajar ekonomi siswa kelas X SMA YP UNILA Bandar Lampung tahun pelajaran 2009/2010. C. Pembatasan Masalah Berdasarkan latar belakang dan identifikasi, maka masalah dalam penelitian ini dibatasi pada pemanfaatan media slide powerpoint (X1), motivasi belajar (X2), dan hasil belajar ekonomi (Y). D. Rumusan Masalah Berdasarkan permasalahan di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. apakah ada pengaruh persepsi siswa tentang pemanfaatan media slide powerpoint terhadap peningkatan hasil belajar ekonomi kelas X SMA YP UNILA Bandar Lampung tanun pelajaran 2009/2010? 2. apakah ada pengaruh motivasi belajar terhadap peningkatan hasil belajar ekonomi kelas X SMA YP UNILA Bandar Lampung tahun pelajaran 2009/2010? 3. apakah ada pengaruh pemanfaatan media slide powerpoint dan motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa kelas X SMA YP UNILA Bandar Lampung tahun pelajaran 2009/2010? E. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah: 1. untuk mengetahui pengaruh persepsi siswa tentang pemanfaatan media slide powerpoint terhadap peningkatan hasil hasil belajar siswa kelas X SMA YP UNILA Bandar Lampung Tahun Pembelajaran 2009/2010. 2. untuk mengetahui pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa kelas X YP UNILA Bandar Lampung Tahun Pembelajaran 2009/2010. 3. untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan media slide powerpoint dan motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa kelas X SMA YP UNILA Bandar Lampung Tahun Pembelajaran 2009/2010. F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini di harapkan bermanfaat: 1. secara teoritis, memberikan informasi bagi peneliti, dan untuk mengembangkan pengetahuan khususnya pengetahuan tentang pendidikan. 2. secara praktis, penelitian ini digunakan bagi: a. siswa: sebagai salah satu cara unruk mengetahui persentase pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar. b. guru: sebagai mediasi untuk memotivasi serta memanfaatakan penggunaan media slide powerpoint yang menunjang proses belajar mengajar yang terdapet di sekolah tersebut. G. Ruang Lingkup Penelitian Ruang Lingkup penelitian ini meliputi: 1. subjek penelitian Ruang Lingkup subjek penelitian ini adalah siswa kelas X semester genap SMA YP UNILA Bandar Lampung Tahun Pembelajaran 2009/2010. 2. objek penelitian Ruang lingkup objek penelitian ini adalah pengaruh pemanfaatan media slide powerpoint (XI), motivasi belajar (X2), dan hasil belajar siswa (Y). 3. tempat penelitian Ruang lingkup tempat penelitian adalah SMA YP UNILA Bandar Lampung. 4. waktu penelitian

Ruang lingkup waktu penelitian adalah pelaksanaan penelitian pada Tahun Pembelajaran 2009/2010.