ETIKA PERIKLANAN. Pokok Bahasan : Penjabaran EPI Bab III.A. Butir Yogi Prima Muda, S.Pd, M.Ikom. Modul ke:

dokumen-dokumen yang mirip
Mata Kuliah - Etika Periklanan-

ETIKA PERIKLANAN. Pokok Bahasan : Penjabaran EPI Bab III.A. Butir Yogi Prima Muda, S.Pd, M.Ikom. Modul ke:

ETIKA PERIKLANAN. Pokok Bahasan : Penjabaran EPI Bab III.A. Butir Yogi Prima Muda, S.Pd, M.Ikom. Modul ke: Fakultas Fakultas Ilmu Komunikasi

MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi TatapMuka Kode MK DisusunOleh Yogi Prima Muda, S.Pd, M.Ikom Komunikasi

ETIKA PERIKLANAN. Pokok Bahasan : Peraturan Pemerintah Terkait Periklanan. Yogi Prima Muda, S.Pd, M.Ikom. Modul ke: Fakultas Fakultas Ilmu Komunikasi

PERSYARATAN IKLAN ALAT KESEHATAN DAN

ETIKA PERIKLANAN. Pokok Bahasan : Penjabaran EPI Bab III.A. Butir Yogi Prima Muda, S.Pd, M.Ikom. Modul ke:

ETIKA PARIWARA INDONESIA. Rama kertamukti

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PENGAWASAN PERIKLANAN PANGAN OLAHAN

Mata Kuliah - Etika Periklanan-

Mata Kuliah - Etika Periklanan-

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 76 TAHUN 2013 TENTANG IKLAN ALAT KESEHATAN DAN PERBEKALAN KESEHATAN RUMAH TANGGA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KASUS IKLAN CAT TEMBOK AVIAN DAN POMPA AIR SHIMIZU

Modul ke: ETIKA PERIKLANAN. Overview. Fakultas ILMU KOMUNIKASI. Kartika, SIP, M.Ikom. Program Studi Advertising & Marketing Communication

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

ETIKA PERIKLANAN. Pokok Bahasan : Dasar-dasar penyusunan dan isi kitab etika pariwara Indonesia serta peranannya. Yogi Prima Muda, S.Pd, M.

Tugas Etika Bisnis. Kliping Etika Bisnis Dalam Beriklan

ETIKA PARIWARA INDONESIA. FX Ridwan Handoyo Ketua Badan Pengawas Periklanan PP P3I

Mata Kuliah - Etika Periklanan-

Modul ke: ETIKA PERIKLANAN. Fakultas ILMU KOMUNIKASI. Kartika, SIP, M.Ikom. Program Studi Advertising & Marketing Communication

BAB I PENDAHULUAN. produk-produk dalam negeri harus bersaing dengan produk-produk dari luar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berhasil untuk menarik minat konsumen untuk membeli produknya pada akhirnya

Persaingan yang dihadapi oleh setiap pelaku bisnis saat ini sangat ketat. karena banyaknya perusahaan pesaing yang hadir di pasar baik itu perusahaan

BAB IV PENUTUP. Setelah melakukan penelitian terhadap iklan baliho di daerah Kota

Chapter 5. ETHICAL AND SOCIAL ISSUES IN IT Design. Information Technology for Design

BAB I PENDAHULUAN. Iklan secara komprehensif merupakan semua bentuk aktivitas untuk menghadirkan dan

ETIKA PERIKLANAN. Pokok Bahasan : Contoh Pedoman Etika Periklanan Manca Negara. Yogi Prima Muda, S.Pd, M.Ikom. Modul ke:

BAB I PENDAHULUAN. Pada perkembangan teknologi informasi saat ini manusia dimudahkan dalam mencari

MODUL MANAJEMEN PERIKLANAN (3 SKS) Oleh : Drs. Hardiyanto, M.Si

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan :

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG LABEL DAN IKLAN PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Modul ke: ETIKA PERIKLANAN. Overview. Fakultas ILMU KOMUNIKASI. Kartika, SIP, M.Ikom. Program Studi Advertising & Marketing Communication

BAB III PEMBAHASAN. penelitian berkaitan dengan jenis-jenis pelanggaran iklan jasa periode 1 Agustus 31

Etika Periklanan. Kaitan Peraturan Pemerintah dengan Periklanan MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

BAB I PENDAHULUAN. iklan dalam menyampaikan informasi mengenai produknya. Umumnya,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Film merupakan salah satu media yang berfungsi menghibur penonton

BAB 1 PENDAHULUAN. Iklan merupakan salah satu kegiatan komunikasi. Iklan digunakan sebagai

RANCANGAN18 JUNI 2015 PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR. TAHUN TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Media massa memberikan kesempatan kepada manusia untuk mempublikasikan ide-ide kreatif,

BAB I PENDAHULUAN Latar Balakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PEMILIHAN STUDI

TEKNIK KOMUNIKASI KUNCI KESUKSESAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu media pandang dengar (audio visual) yang paling kuat

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Regulasi tentang Iklan & Pelanggaran Iklan. Coaching Clinic Pendaftaran Iklan Obat Tradisional dan Suplemen Jakarta, 23 November 2016

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Seiring berjalannya waktu perkembangan teknologi semakin pesat. Hal ini

Memulai saluran dengan cepat

Perspektif Etik dalam Komunikasi Persuasif

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. C. Latar Belakang Masalah. Iklan merupakan suatu produk periklanan yang mencakup segala macam

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Perkembangan dunia televisi di Indonesia menunjukkan. tersebut, tidak bisa dilepaskan dari dunia iklan.

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, dunia entertainment selalu dijadikan fenomena oleh

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya perekonomian. Keadaan inilah yang mendorong perusahaanperusahaan

ETIKA & FILSAFAT KOMUNIKASI

ETIKA & FILSAFAT KOMUNIKASI

Komunikasi dan Masalah Sosial

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi semakin berkembang pesat. Dengan perkembangan teknologi

BAB 1V ANALISIS DATA

BAB II LANDASAN TEORI. ukuran iklan (air time untuk media penyiaran), penggunaan warna (spot atau full

I. PENDAHULUAN. untuk berkomunikasi. Komunikasi adalah salah satu kegiatan manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Iklan pada dasarnya adalah proses penyampaian pesan atau informasi kepada sebagian

BAB IV ANALISIS DATA

PENJAJAHAN TV TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V MAKNA IKLAN DIKAITKAN DENGAN ETIKA PARIWARA INDONESIA (EPI)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

@UKDW BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Iklan merupakan salah satu tahap yang sangat penting pada pemasaran.

Menteri Perdagangan Republik Indonesia

BABV KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Orisinalitas (State of the Art)

Th. Bambang Pamungkas, S.Sos

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

1. Para Penyedia Layanan Aplikasi Dan/Atau Konten Melalui Internet (Over

BAB I PENDAHULUAN. dan film terhadap masyarakat, hubungan antara televisi, film dan masyarakat

AdWords. Kebijakan Situs Panduan untuk Pemula

BAB I PENDAHULUAN. membuat informasi yang dibutuhkan dapat diakses dengan cepat, dan memiliki tampilan yang

KECENDERUNGAN PELANGGARAN PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR PROGRAM SIARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah tentang sistem pendidikan nasional, dirumuskan bahwa:

KEWIRAUSAHAAN-II MERANCANG STRATEGI PEMASARAN. Oloan Situmorang, ST, MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi Bisnis. Program Studi Manajemen

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sarana mengungkapkan ide, gagasan, pikiran realitas, dan sebagainya. dalam berkomunikasi. Penggunaan bahasa tulis dalam komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. dari rumah, membaca surat kabar, melihat reklame, pamflet, menyetel radio,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Iklan

BAB 1 PENDAHULUAN. makhluk hidup yang lainnya, manusia dalam usahanya memenuhi kebutuhan

Pengaruh Penggunaan Humor pada Iklan Televisi AXIS versi Cak Norris terhadap Brand Awareness

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN MAKSIAT

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2009 TENTANG PERFILMAN

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan atau menerima informasi tentang apapun yang seharusnya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. arbitrer yang digunakan oleh suatu anggota masyarakat untuk bekerja sama,

PRODUKSI MEDIA PR CETAK

BAB I PENDAHULUAN. yang wujudnya berupa aneka simbol, isyarat, kode, dan bunyi (Finoza, 2008:2). Hal

Strategi Pemasaran yang Digerakkan oleh Pelanggan Menciptakan Nilai Bagi Pelanggan Sasaran

Transkripsi:

ETIKA PERIKLANAN Modul ke: Pokok Bahasan : Penjabaran EPI Bab III.A. Butir 1.21. 1.28. Fakultas Fakultas Ilmu Komunikasi Yogi Prima Muda, S.Pd, M.Ikom Program Studi Periklanan (Marcomm) www.mercubuana.ac.id

EPI Bab III.A Butir 1.21-1.28 A. TATA KRAMA 1. Isi Iklan 1.21 Peniruan 1.21.1 Iklan tidak boleh meniru iklan produk lain. (lihat definisi dan penjelasan) 1.21.2 Iklan tidak boleh meniru ikon atau atribut khas yang telah lebih dulu digunakan oleh sesuatu iklan produk pesaing. 1.22 Istilah Ilmiah dan Statistik Iklan tidak boleh menyalahgunakan istilah-istilah ilmiah dan statistik untuk menyesatkan khalayak.

1.23 Ketiadaan Produk Iklan hanya boleh disiarkan jika telah ada kepastian tentang tersedianya produk yang diiklankan tersebut. (lihat penjelasan) 1.24 Ketaktersediaan Hadiah Iklan tidak boleh menyatakan selama persediaan masih ada atau katakata lain yang bermakna sama. 1.25 Syarat dan Ketentuan 1.25.1 Pencantuman pernyataan syarat dan ketentuan berlaku dalam iklan harus diikuti dengan keterangan yang menjelaskan di mana dan bagaimana khalayak dapat memenuhi persyaratan dan ketentuan tersebut. 1.25.2 Pernyataan syarat dan ketentuan berlaku harus mudah terbaca oleh khalayak.

1.26 Pornografi dan Pornoaksi Iklan tidak boleh mengeksploitasi erotisme atau seksualitas dalam bentuk dan dengan cara apa pun. 1.27 Manfaat Produk Manfaat produk harus disampaikan dengan jujur, benar, dan bertanggung jawab, serta tidak menambahkan manfaat lain yang berada di luar kemampuan produk tersebut. 1.28 Khalayak Anak (lihat penjelasan) 1.28.1 Iklan harus disajikan dengan cara yang sederhana dan jelas, sehingga mudah dimengerti oleh anak.

1.28.2 Iklan harus berusaha mendukung terciptanya lingkungan dan perilaku sosial yang positif, seperti persahabatan, toleransi, kemurah-hatian dan penghargaan pada orang lain, serta tidak menampilkan hal-hal yang sebaliknya seperti prasangka negatif, pemadarupaan (stereotyping) dan sejenisnya, maupun hal-hal yang dapat mengganggu atau merusak jasmani dan rohani anak, ataupun memanfaatkan kemudahpercayaan, kekurangpengalaman, atau kepolosan mereka. 1.28.3 Iklan tidak diperkenankan mengesankan bahwa manfaat dari suatu produk dapat memengaruhi perubahan status, popularitas, kepandaian, keberhasilan dalam kegiatan olahraga, perubahan fisik, dan hal-hal lain sejenis.

1.28.4 Iklan tidak boleh menganjurkan atau membenarkan, atau mendorong timbulnya perilaku yang tidak benar; seperti: a. Menentang atau mengabaikan nasihat atau anjuran orang tua atau orang yang dituakan. b. Menampilkan adegan berbahaya atau kekerasan, sekalipun dikemas dalam bentuk permainan anak. c. Menggunakan bahasa atau percakapan yang tidak pantas diucapkan oleh anak. d. Menampilkan adegan yang mengeksploitasi daya rengek (pester power) anak, dengan tujuan memaksa para orang tua untuk mengabulkan permintaan anak mereka akan produk terkait. e. Menganjurkan pola makan atau diet yang tidak sehat.

1.28.5 Iklan tidak boleh disamarkan ke dalam bentuk konten program, ataupun editorial berita. 1.28.6 Iklan di media elektronik yang menggunakan tokoh atau animasi tertentu yang dikenal baik oleh khalayak anak, tidak boleh ditayangkan tepat sebelum, di dalam, maupun tepat sesudah program yang menampilkan tokoh tersebut. 1.28.7 Penggunaan teknik hiperbola hanya diperkenankan pada materi iklan animasi. 1.28.8 Penggunaan pendekatan fantasi atau imajinasi tidak boleh dibuat sedemikian rupa, sehingga mendorong anak untuk mempercayainya sebagai suatu kebenaran.

1.28.9 Iklan yang menawarkan promosi berhadiah tentang produk khusus untuk konsumen anak, tidak boleh lebih menonjolkan hadiahnya, sehingga berpotensi memaksa anak membeli produk tersebut demi hadiah. 1.28.10 Iklan produk yang bukan ditujukan pada khalayak anak tetapi ditayangkan pada segmen khalayak anak harus ditampilkan sesuai dengan daya tangkap dan imajinasi anak.

Kasus-kasus iklan yang melanggar 1. Iklan Gery Chocolatos Dalam iklan tersebut seorang kakak sedang membuka kulkas dan terkejut menemukan adiknya sedang menikmati Gery Chocolatos. Kakaknya pun bertanya, Ngapain kamu de? Adiknya menjawab, Makan Chocolatos, kak. Katanya kalau masuk dalam kulkas lebih enak. Kemudian kakaknya mengambil sebatang Gery Chocolatos lalu menutup kulkas kembali tanpa mengeluarkan adiknya. Iklan ini telah melanggar Etika Pariwara Indonesia yaitu:

1.28 Khalayak Anak Iklan yang ditujukan kepada anak dianjurkan untuk ikut mendukung pertumbuhan dan pengembangan optimum atas kesejahteraan umum mereka, khususnya dalam aspek-aspek pendidikan dan kesehatan; baik dari sisi fisik maupun psikologis mereka). 1.28.1 Iklan harus disajikan dengan cara yang sederhana dan jelas, sehingga mudah dimengerti oleh anak. 1.28.2 Iklan harus berusaha mendukung terciptanya lingkungan dan perilaku sosial yang positif, seperti persahabatan, toleransi, kemurahhatian dan penghargaan pada orang lain, serta tidak menampilkan halhal yang sebaliknya seperti prasangka negatif, pemadarupaan (stereotyping) dan sejenisnya, maupun hal-hal yang dapat mengganggu atau merusak jasmani dan rohani anak, ataupun memanfaatkan kemudahpercayaan, kekurangpengalaman, atau kepolosan mereka.

2. Iklan E-Juss Iklan E-Juss versi Sule ini meniru produk lain dimana penumpang yang dibelakangnya memakai atribut yang biasa ada di iklan Kukubima Ener-G. Oleh sebab itu iklan ini melanggar EPI yaitu pada pasal:

1.21 Peniruan 1.21.1 Iklan tidak boleh meniru iklan produk lain. Peniruan tidak boleh dilakukan dalam seluruh variabel iklan termasuk jalan cerita, pengucapan pesan, penulisan pesan, dan nada lagu atau hal-hal yang menimbulkan kesan sama. Peniruan iklan ini berlaku untuk segala materi iklan di seluruh dunia). 1.21.2 Iklan tidak boleh meniru ikon atau atribut khas yang telah lebih dulu digunakan oleh sesuatu iklan produk pesaing.

Terima Kasih Yogi Prima Muda, S.Pd, M.Ikom