Mari berbuat karma baik dengan mendanai cetak ulang buku ini sebagai derma Dharma kepada sesama dan pelimpahan jasa kepada leluhur, agar ajaran

dokumen-dokumen yang mirip
Mari berbuat karma baik dengan mendanai cetak ulang buku ini sebagai derma Dharma kepada sesama dan pelimpahan jasa kepada leluhur.

Sutta Kalama: Kepada Para Kalama (Kalama Sutta: To the Kalamas)

book Dharma From Movie

Parābhava (2) Khotbah tentang Keruntuhan

LITURGI SABDA. Bacaan pertama (Keb. 7 :7-11) Dibandingkan dengan roh kebijaksanaan, kekayaan kuanggap bukan apa-apa.

Hengky. book. Teguh Tahan Terpa KISAH NYATA

Merenungkan/Membayangkan Penderitaan Neraka

Sutta Maha Kammavibhanga: Penjelasan Mendetail Tentang Kamma (Maha Kammavibhanga Sutta: The Great Exposition of Kamma) Majjhima Nikaya 136

Sutta Nipata menyebut keempat faktor sebagai berikut: Lebih lanjut, murid para

UNTAIAN KISAH KEHIDUPAN (JATAKAMALA) Kisah Ajastya

Sutta Magandiya: Kepada Magandiya (Magandiya Sutta: To Magandiya) [Majjhima Nikaya 75]

LAMPIRAN A. Skala Penelitian (A-1) Beck Depression Inventory (A-2) Skala Penerimaan Teman Sebaya (A-3) Skala Komunikasi Orangtua-Anak

Mengapa bhikkhu harus dipotong rambutnya? Mengapa bhikkhu itu tidak boleh beristeri? Mengapa anak perempuan tidak boleh dekat bhikkhu?

Dhamma Inside. Kematian Yang Indah. Orang-orang. Akhir dari Keragu-raguan. Vol September 2015

SUTRA 42 BAGIAN. B. Nyanabhadra

DHARMA CHARACTER BUILDING

Agama dan Tujuan Hidup Umat Buddha Pengertian Agama

Revelation 11, Study No. 39 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 39, oleh Chris McCann

Tahun C Hari Minggu Biasa XXIV LITURGI SABDA

Level 2 Pelajaran 12

Pupuklah terus cinta dalam keluarga Anda. Pastikan buku di atas dan di bawah ini menjadi bacaan Anda sekeluarga, sebelum, sesudah, dan selamanya...

SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 7. MEMBACA SASTRALatihan Soal 7.9

Disebarluaskan melalui: website: Desember, TIDAK untuk tujuan KOMERSIL

Kebahagiaan Berdana. Diposkan pada 02 Desember 2015

Level 1 Pelajaran 6 PERTOBATAN

Sutta Devadaha: Di Devadaha (Devadaha Sutta: At Devadaha) [Majjhima Nikaya 101]

Sutta Cula- Malunkyovada: Petunjuk Singkat Kepada Malunkya (Cula- Malunkyovada Sutta: The Shorter Instructions to Malunkya) [Majjhima Nikaya 63]

Adab Makan dan Minum. Di unduh dari : Bukupaket.com. Aspek Akhlak

Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika

Hati ke Hati Andreas Pratama

Dāna-4. Berdana Kepada Bhikkhu Leher Kuning? Pariyatti Sāsana hp ; pin. Friday, April 12, 13

Dharmayatra tempat suci Buddha

YESUS DITANGKAP DAN DIADILI

Pembabaran Dhamma yang Tidak Lengkap (Incomplete Teachings)

Manfaatkan Waktu. Semaksimal Mungkin

Penokohan Karakter Utama dalam novel Kunjungan Nyonya Tua dan Perempuan di Titik Nol

book keuletan H KISA A NYAT keteguhan

Mahā Maṅgala Sutta (1)

Lalu Yesus bertanya kepada mereka: Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini? 16. Maka jawab Simon Petrus: Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!

Sutta Mahavacchagotta (The Greater Discourse to Vacchagotta)

Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Laki-laki yang Tidak Mau Membungkuk

SĪLA-2. Pariyatti Sāsana hp ; pin!

Dhamma Inside. Bersikap Ramah. Standar. Berada di luar Kata-kata : Alamilah Sendiri. Vol Oktober 2015

Pekerjaan. Menghargai kelebihan orang lain merupakan wujud sikap memiliki harga diri

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.6

Mengapa berdana? Pariyatti Sāsana hp ; pin. Friday, April 12, 13

Sutta Cula- hatthipadopama: Perumpamaan Singkat Jejak Gajah (Cula- hatthipadopama Sutta: The Shorter Elephant Footprint Simile) [Majjhima Nikaya 27]

Allah Memberkati Yusuf Si Budak

Mendengar pertanyaan itu, Umair menjadi balik heran, lalu berkata; Wahai Amirul Mukminin! Mengapa engkau menyangka demikian?

E. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA DAN BUDI PEKERTI SMPLB AUTIS

Allah Memberkati Yusuf Si Budak

Hari Raya Korban? (Idul Adha)

Beginilah Firman Tuhan, Allah semesta alam,

L; re.- o~ ChNs+ rl'l&oil,si'a tt '

Surga, Neraka dan Waktu Yang Terakhir (Hari Penghakiman)

Laki-laki yang Tidak Mau Membungkuk

LITURGI SABDA. Bacaan pertama (Am. 7 : 12-15) Pergilah, bernubuatlah terhadap umat-ku. Bacaan diambil dari Nubuat Amos

5. Kisah-kisah dan Sejarah 5.7 Nabi Ya qub AS. dan Nabi Yusuf AS.

Kamma (7) Kamma Baik Lingkup-Indra. Dhammavihārī Buddhist Studies

Penulis: Intan Dhitadhivara Penggambar: Atama Studio Penyunting: Handaka Vijjananda Penata: Intan Dhitadhivara Hak cipta 2014 Ehipassiko Foundation

5. Kisah-kisah dan Sejarah 5.1 Nabi Adam AS.

Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Orang Kaya, Orang Miskin

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #20 oleh Chris McCann

6. Pattidāna. (Pelimpahan Kebajikan) hp , pin bb.2965f5fd

Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Daud Sang Raja (Bagian 1)

Behind the sea there s a kingdom where I could see your sweet smile.

Injil Maria Magdalena. (The Gospel of Mary)

PELAJARAN 1 UPACARA PEMBERIAN NAMA PANGERAN SIDDHARTA

Apa kata Tuhan? Yohanes 6 : Semua yang diberikan Bapa kepada- Ku akan

Kelahiran Tuhan Yesus

Pengembara yang Tersesat

Persahabatan Itu Berharga. Oleh : Harrys Pratama Teguh Sabtu, 24 Juli :36

KARENA KASIH Sebuah fragmen berdasarkan perumpamaan Anak Yang Hilang

Orang kaya, Orang miskin

Fakar Al-Mazda Roby atul Adawya

Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Daud Sang Raja (Bagian 1)

D. ucapan benar E. usaha benar

BUDAYA MENJATUHKAN TEMAN DALAM KONGREGASI Rohani, Juli 2012, hal Paul Suparno, S.J.

Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Allah Memberkati Yusuf Si Budak

1. Bagaimana Mordekhai dan orang-orang Yahudi menerima berita itu?

KESABARAN. Bhante Sri Pannavaro Mahanayaka Thera. DhammaCitta

2 Petrus. 1 1 Dari Simon Petrus, hamba dan

Mutiara Islahul Qulub 6

Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Kelahiran Tuhan Yesus

E. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA DAN BUDI PEKERTI SMPLB TUNAGRAHITA

Kita akan pergi untuk madu. Ayo, Beruang Kecil! Kita akan pergi untuk madu dan aku tahu ke mana.

Simson, Orang Kuat Tuhan

2. Macam-Macam Norma. a. Norma Kesusilaan

Daud Sang Raja (Bagian 1)

8 BLESSINGS OF THE BEATITUDES #1 8 BERKAT UCAPAN BAHAGIA #1 HEAVEN AND JOY SORGA DAN SUKACITA

YUNUS. 1 7/15/15 Yunus 1. Yunus menolak perintah Allah untuk pergi memperingatkan penduduk kota Niniwe

Ciri-Ciri Akhlak Rasulullah

Kura-kura dan Sepasang Itik

Thn A Hari Minggu Adven III LITURGI SABDA. Bacaan Pertama Yes. 35 : 1-6a. 10

Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Allah Memberkati Yusuf Si Budak

Hari Raya Korban? Hari Raya Korban? (Idul Adha) (Idul Adha) Yesus menyatakan:

TATA IBADAH MINGGU XXIV SESUDAH PENTAKOSTA

Allah Memberkati Yusuf Si Budak

DIPA TRI WISTAPA MEMBILAS PILU. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

1 1 Dari Simon Petrus, hamba dan rasul

Transkripsi:

book

Mari berbuat karma baik dengan mendanai cetak ulang buku ini sebagai derma Dharma kepada sesama dan pelimpahan jasa kepada leluhur, agar ajaran Buddha bisa kita sebar kepada banyak orang.

KARMA Ajaran Buddha Tentang Perbuatan dan Akibatnya

Judul KARMA Ajaran Buddha Tentang Perbuatan dan Akibatnya Penyusun Handaka Vijjananda Penerjemah Fu Yin Natadhita Penggambar Papillon Penata Intan Dhitadhivara Penerbit Ehipassiko Foundation 085888503388 ehipassikofoundation@gmail.com www.ehipassiko.net Hak Cipta 2016 Ehipassiko Foundation Cetakan 1, Mei 2016 Rujukan Cūḷa Kamma Vibhaṅga Sutta, Majjhima Nikāya 135 Majjhima Nikāya Aṭṭhakathā 5:8

Pada zaman Buddha, di Kota Sāvatthi, hiduplah seorang pemuda bernama Subha. Brahmana Todeyya adalah ayahnya. Todeyya adalah penasihat Raja Pasenadi Kosala. Todeyya sangat kaya, namun sangat kikir. Merasa bahwa jika ia bederma, hartanya akan habis tak bersisa, Todeyya tidak pernah memberi sedikit pun.

Inilah perintah Todeyya kepada keluarganya: Jika perona mata dipakai berkali-kali, lama-lama akan terkikis habis. Begitu pula, jika derma diberikan sedikit saja, harta akan berangsur ludes. Oleh karena itu, pemberian sekecil apa pun, tidak perlu dilakukan.

Sarang semut menjadi gundukan besar karena debu yang dikumpulkan semut. Tetes madu yang dibawa lebah tidaklah banyak, namun karena dilakukan berulang, banyaklah madu terkumpul. Jadi, kita tidak perlu memberi sedikit pun uang, serta harus mengumpulkan dan menjaga harta.

Pada masa itu, banyak orang yang menjadi pengikut Buddha, belajar Dhamma, dan bederma kepada Saṅgha.

Akan tetapi, Todeyya tidak memiliki keyakinan dan rasa hormat kepada Buddha. Ia tidak pernah bederma sesendok nasi pun. Ia meremehkan sifat-sifat mulia Buddha. Bahkan, ia sering menghina Buddha.

Karena amat melekat pada harta dan sering melecehkan Buddha, ketika Todeyya mati, ia terlahir lagi sebagai anak dari anjing di rumahnya.

Subha sangat sayang pada anjing kecil ini. Ia melimpahinya dengan makanan enak dan memberinya tempat tidur yang nyaman. Ia tidak tahu bahwa anak anjing ini dahulunya adalah Todeyya, ayahnya.

Suatu hari, Buddha sengaja mendatangi rumah Todeyya. Saat Buddha memasuki pelataran rumah, si anak anjing menyalak kencang pada Buddha. Buddha menegur anak anjing itu, Todeyya, kamu sekarang jadi anjing karena dahulu menghina-ku. Jika sekarang kamu menyalaki-ku dengan pikiran keliru, kamu bisa jatuh ke neraka.

Anak anjing itu berpikir: Petapa ini tahu tentang aku. Merasa sedih, dia undur ke dalam rumah dan berbaring di abu tungku perapian. Para pelayan mencoba membawanya ke tempat tidur empuknya, namun tak berhasil.

Ketika pulang, Subha bertanya, Siapa yang memindah anjingku?! Para pelayan menceritakan bahwa tadi Buddha datang dan anjingnya menjadi murung setelah Buddha memanggilnya dengan nama Todeyya.

Subha berpikir, Todeyya itu ayahku. Jika Petapa Gotama memanggil anjingku Todeyya, itu berarti mengatakan ayahku terlahir lagi sebagai anjing. Padahal, ayahku sudah mencapai alam brahma. Ini penghinaan besar! Sangat murka, Subha bergegas mendatangi Buddha untuk membuat perhitungan.

Subha bertanya apakah yang Buddha katakan kepada anjingnya benar adanya. Buddha membenarkan apa yang Subha dengar. Untuk membuat Subha paham, Buddha bertanya, Apa betul masih ada harta yang ayahmu tidak ungkapkan keberadaannya?

Subha menjawab, Ada kalung emas, sandal emas, guci emas, dan sejumlah uang di daftar warisan untuk saya, namun tidak ditemukan. Lalu Buddha berkata, Jika begitu, pulanglah dan beri anjingmu makanan enak, lalu tanya padanya di mana harta yang hilang itu. Dia akan menunjukkan semuanya.

Subha berpikir, Jika yang dikatakan Petapa Gotama benar, warisanku akan ketemu. Jika salah, aku akan tuntut karena Ia sudah menghina. Subha pulang dan bertanya kepada anjingnya: Ayah, Petapa Gotama bilang bahwa Ayah tahu tempat harta Ayah. Tolong tunjukkan ya.

Anak anjing itu melolong, lalu mengais tanah di halaman rumah.

Ketika mereka menggali di situ, semua harta yang hilang itu ditemukan. Keyakinan terhadap Buddha pun muncul dalam hati Subha.

Saat itu Buddha tengah berdiam di Padepokan Anāthapiṇḍika, di Hutan Jeta, dekat Sāvatthi. Brahmana muda Subha menemui Buddha dan menanyakan hal ini kepada-nya.

Apakah sebab adanya keburukan dan kebaikan di antara manusia? Karena manusia bisa menjadi: pendek umur dan panjang umur, sering sakit dan jarang sakit, buruk rupa dan rupawan, tak berpengaruh dan berpengaruh, miskin dan kaya, tak bermartabat dan bermartabat, dungu dan bijak.

Brahmana muda, setiap makhluk adalah pemilik karma, pewaris karma, lahir karena karma, terikat oleh karma, terlindung oleh karma sendiri. Karmalah yang membedakan makhluk, dalam keburukan dan kebaikan. Bhante Gotama, akan baik jika Bhante mengajari saya, sehingga saya bisa memahami dengan rinci arti sabda Bhante.

Jika, seseorang membunuh, kejam, suka menganiaya, senang kekerasan, tega pada makhluk, dengan karma itu, setelah mati, ia terlahir lagi di alam derita. Dan jika ia terlahir sebagai manusia, ia pendek umur.

Namun jika, seseorang tak lagi menyakiti, memantang menyakiti, meletakkan tongkat dan pedang, bernurani, welas, ia menghargai dan mengasihani semua makhluk, dengan karma itu, setelah mati, ia terlahir lagi di alam bahagia. Dan jika ia terlahir sebagai manusia, ia panjang umur.

Jika, seseorang terbiasa menganiaya makhluk dengan bongkah, tongkat, atau pedang, dengan karma itu, setelah mati, ia terlahir lagi di alam derita. Dan jika ia terlahir sebagai manusia, ia sering sakit.

Namun jika, seseorang tak lagi menyakiti, memantang menyakiti, meletakkan tongkat dan pedang, bernurani, welas, ia menghargai dan mengasihani semua makhluk, dengan karma itu, setelah mati, ia terlahir lagi di alam bahagia. Dan jika ia terlahir sebagai manusia, ia jarang sakit.

Jika, seseorang marah, sering tersinggung bahkan terhadap hal remeh, gusar, goyah, jengkel, keras kepala, dan menunjukkan kesal, amarah dan gerutu, dengan karma itu, setelah mati, ia terlahir lagi di alam derita. Dan jika ia terlahir sebagai manusia, ia buruk rupa.

Namun jika, seseorang tak marah, tak sering tersinggung bahkan terhadap hal besar, tak gusar, tak goyah, tak jengkel, tak keras kepala, dan tak menunjukkan kesal, amarah, dan gerutu, dengan karma itu, setelah mati, ia terlahir lagi di alam bahagia. Dan jika ia terlahir sebagai manusia, ia rupawan.

Jika, seseorang berhati cemburu; iri pada perolehan, penghargaan, kehormatan, martabat, pujian, dan pujaan yang diterima orang lain; pendendam dan pembalas, dengan karma itu, setelah mati, ia terlahir lagi di alam derita. Dan jika ia terlahir sebagai manusia, ia tak berpengaruh.

Namun jika, seseorang tak berhati cemburu; tak iri pada perolehan, penghargaan, kehormatan, martabat, pujian, dan pujaan yang diterima orang lain; tak pendendam dan tak pembalas, dengan karma itu, setelah mati, ia terlahir lagi di alam bahagia. Dan jika ia terlahir sebagai manusia, ia berpengaruh.

Jika, seseorang tak suka memberi makanan, minuman, pakaian, kendaraan, hiasan, wewangian, obat, tempat tidur, tempat tinggal, dan penerangan, dengan karma itu, setelah mati, ia terlahir lagi di alam derita. Dan jika ia terlahir sebagai manusia, ia miskin.

Namun jika, seseorang suka memberi makanan, minuman, pakaian, kendaraan, hiasan, wewangian, obat, tempat tidur, tempat tinggal, dan penerangan, dengan karma itu, setelah mati, ia terlahir lagi di alam bahagia. Dan jika ia terlahir sebagai manusia, ia kaya.

Jika, seseorang cuek dan sombong, pada yang layak dipuji, ia tak memuji, pada yang layak disambut, ia tak menyambut, pada yang layak dipersilakan, ia tak menyilakan, pada yang layak diberi jalan, ia tak memberi jalan, pada yang layak dihormati, ia tak menghormati, pada yang layak dihargai, ia tak menghargai, pada yang layak dipatuhi, ia tak patuh, pada yang layak dipuja, ia tak memuja, dengan karma itu, setelah mati, ia terlahir kembali di alam derita. Dan jika ia terlahir sebagai manusia, ia tak bermartabat.

Jika, seseorang tak cuek dan tak sombong, pada yang layak dipuji, ia memuji, pada yang layak disambut, ia menyambut, pada yang layak dipersilakan, ia menyilakan, pada yang layak diberi jalan, ia memberi jalan, pada yang layak dihormati, ia menghormati, pada yang layak dihargai, ia menghargai, pada yang layak dipatuhi, ia patuh, pada yang layak dipuja, ia memuja, dengan karma itu, setelah mati, ia terlahir kembali di alam bahagia. Dan jika ia terlahir sebagai manusia, ia bermartabat.

Jika, seseorang tak mengunjungi petapa atau brahmana untuk bertanya: Apa yang bermanfaat? Apa yang tak bermanfaat? Apa yang tercela? Apa yang tak tercela? Apa yang perlu dilatih? Apa yang tak perlu dilatih? Apa yang membawa rugi dan derita untuk jangka panjang? Apa yang membawa sejahtera dan bahagia untuk jangka panjang? Dengan karma itu, setelah mati, ia terlahir lagi di alam derita. Dan jika ia terlahir sebagai manusia, ia dungu.

Namun jika, seseorang mengunjungi petapa atau brahmana untuk bertanya: Apa yang bermanfaat? Apa yang tak bermanfaat? Apa yang tercela? Apa yang tak tercela? Apa yang perlu dilatih? Apa yang tak perlu dilatih? Apa yang membawa rugi dan derita untuk jangka panjang? Apa yang membawa sejahtera dan bahagia untuk jangka panjang? Dengan karma itu, setelah mati, ia terlahir lagi di alam bahagia. Dan jika ia terlahir sebagai manusia, ia bijak.

Demikianlah, inilah jalan yang membawa pada: pendek umur dan panjang umur, sering sakit dan jarang sakit, buruk rupa dan rupawan, tak berpengaruh dan berpengaruh, miskin dan kaya, tak bermartabat dan bermartabat, dungu dan bijak.

Setiap makhluk adalah pemilik karma, pewaris karma, lahir karena karma, terikat oleh karma, terlindung oleh karma sendiri. Karmalah yang membedakan makhluk, dalam keburukan dan kebaikan.

Ketika ini dikatakan, Subha berkata kepada Buddha: Menakjubkan, Bhante Gotama! Menakjubkan, Bhante Gotama! Bhante, seperti seseorang yang membalikkan yang terbalik, atau menguak yang tersembunyi, atau menunjukkan jalan pada yang tersesat, atau mengangkat pelita di kegelapan sehingga yang punya mata bisa melihat, demikian pula Bhante Gotama telah, dalam berbagai cara, membuat Dhamma jelas.

Saya pergi berlindung kepada Buddha, Dhamma, dan Saṅgha. Semoga Bhante Gotama menerima saya sebagai pengikut yang telah pergi berlindung mulai hari ini sampai akhir hayat.

MARI BERBUAT KARMA BAIK Mari berbuat karma baik dengan mendanai cetak ulang buku ini sebagai derma Dharma kepada sesama dan pelimpahan jasa kepada leluhur, agar ajaran Buddha bisa kita sebar kepada banyak orang. DANA Rp100.000, DAPAT 20 BUKU belum termasuk ongkos kirim, 1 kg berisi 20 buku, dana berlaku kelipatannya. Transfer dana ke BCA 4900333833 Yayasan Ehipassiko. SMS ke 085888503388: nama, alamat, dana. Buku akan kami kirim ke alamat Anda. Anda bisa membagi buku ini kepada: umat di wihara, anggota Saṅgha, guru agama Buddha, anak sekolah mingguan, teman, keluarga, perpustakaan, atau melalui Ehipassiko Foundation. Untuk info lebih lanjut, hubungi Ehipassiko Foundation: 085888503388.