PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT MIKRO PADA PT BPR CHARIS UTAMA JATIROGO TUBAN TUGAS AKHIR. Program pendidikan diploma III.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. penelitian terkait dengan prosedur pemberian kredit mikro di PT BPR Charis

BAB V KESIMPULAN. bab-bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan beberapa hal. Selain itu dari

PELAKSANAAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH PADA TABUNGAN NEGARA KANTOR CABANG PEMBANTU UNAIR SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR

PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH SEJAHTERA TAPAK DI PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) KANTOR CABANG GRESIK

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Tujuan pembangunan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya, maka dapat menyimpulkan beberapa hal. Selain itu juga memberikan

PELAKSANAAN PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT SKALA MIKRO PADA BANK TABUNGAN NEGARA CABANG SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya, maka kesimpulan dari Kredit Usaha Rakyat (KUR) BJB yaitu Kredit

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. simpanan uang, meminjamkan uang, dan menerbitkan banknote dengan kegiatan

PROSEDUR PEMBUKAAN KREDIT USAHA RAKYAT DI BANK JATIM CABANG PEMBANTU PUSPA AGRO SIDOARJO RANGKUMAN TUGAS AKHIR

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian atau pengamatan mengenai Prosedur Pemberian Kredit Usaha

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA. 1. Apa Visi, Misi PT.Bank BRI Cabang Krakatau Medan? Visi BRI : Menjadi bank komersial terkemuka yang selalu mengutamakan

Prosedur Persetujuan, Pencairan Dana, Dan Pengelolaan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Pada Bank BTN Cabang Bekasi Kranji

BUPATI PENAJAM PASER UTARA,

TINJAUAN ATAS PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT MIKRO UTAMA PADA BANK BJB KANTOR CABANG CIANJUR

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 301/KMK.01/2002 TENTANG PENGURUSAN PIUTANG NEGARA KREDIT PERUMAHAN BANK TABUNGAN NEGARA

No. 14/ 16 /DPbS Jakarta, 31 Mei 2012 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH DI INDONESIA

BAB V PENUTUP. 1. Kebijakan yang diberikan PT. Bank Nagari Cabang Sijunjung dalam. a. Kredit Kepada Masyarakat yang Berpenghasilan Tetap (Kredit

PELAKSANAAN DEPOSITO BERJANGKA RUPIAH DI PT. BANK MANDIRI CABANG TUBAN RANGKUMAN TUGAS AKHIR

PELAKSANAAN PEMBERIAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH DI PT BANK TABUNGAN NEGARA KANTOR CABANG SURABAYA

Ringkasan Informasi Produk/Layanan

PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 21 TAHUN 2012 TENTANG

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Peranan

BAB I PENDAHULUAN. perantara keuangan antara pihak yang memiliki dana dan pihak yang

PROSEDUR PELAKSANAAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH PADA BANK JATIM CAPEM TAMAN SIDOARJO RANGKUMAN TUGAS AKHIR

BAB IV HASIL PENELITIAN. nasabahnya. Pada bab ini akan diuraikan beberapa hal tentang pembiayaan

STRATEGI PENYELAMATAN KREDIT BERMASALAH DI BANK JATIM CABANG BOJONEGORO RANGKUMAN TUGAS AKHIR

PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT BRIGUNA KARYA PAYROLL BRI DI BANK RAKYAT INDONESIA CABANG PAHLAWAN SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar. Sektor sektor ekonomi yang menopang perekonomian di Indonesia

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT MODAL KERJA PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk. CABANG PAHLAWAN SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR

PELAKSANAAN PEMBERIAN KREDIT MULTI GUNA PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA TIMUR, Tbk CABANG GRESIK RANGKUMAN TUGAS AKHIR

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. A. Syarat-syarat Pemberian Kredit Umum BPR Nusamba

BUPATI PAKPAK BHARAT

BAB I PENDAHULUAN. dana (funding) dan menyalurkan dana (lending) masyarakat perekonomian

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. akuntansi pelaporan dan kredit ritel dan konsumer pada Bank BJB Cabang Buah

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB IV PEMBAHASAN. pembiayaan untuk beragam keperluan, baik produktif (investasi dan modal

PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT DANA PENSIUN SEJAHTERA DI BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL KCP KEMAYORAN, SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pada pembahasan bab lima ini akan disampaikan kesimpulan mengenai

WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN DANA BERGULIR

BAB III PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Pembiayaan Murabahah dengan Jaminan Hak. Tanggungan di BPRS Suriyah Semarang

PROSEDUR KREDIT PEMILIKAN MOBIL DI BANK ANDA CABANG BONGKARAN SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR

PROSEDUR TABUNGAN BRITAMA MAN OF STEEL DI BANK BRI CABANG PAHLAWAN SURABAYA TUGAS AKHIR RANGKUMAN TUGAS AKHIR

BAB V PENUTUP. kesimpulan dari uraian pada bab sebelumnya antara lain: perbankan. Perbankan merupakan industri jasa yang penting dalam menunjang

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

RANGKUMAN TUGAS AKHIR

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Pemberian Kredit Pada Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Pasir Pengaraian

BAB IV PEMBAHASAN. A. Pengertian pembiayaan mikro dan prosedur pembiayaan mikro. menambah modal usaha nasabah dengan harapan agar usahanya lebih

AUDIT OPERASIONAL TERHADAP FUNGSI PEMBERIAN KREDIT UNTUK MENCEGAH KREDIT MACET (Studi Kasus Pada PT.BPR Surya Artha Guna Mandiri Kediri)

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 5/ 19 /PBI/2003 TENTANG PERLAKUAN KHUSUS TERHADAP KREDIT ATAU PEMBIAYAAN BANK PERKREDITAN RAKYAT PASCA TRAGEDI BALI

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Kredit

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 10/18/PBI/2008 TENTANG RESTRUKTURISASI PEMBIAYAAN BAGI BANK SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH.

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 56 TAHUN 2015 TENTANG

PELAKSANAAN PEMBERIAN KPR BTN SEJAHTERA FLPP PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) CABANG SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR

ANALISIS PELAKSANAAN PENGAWASAN PINJAMAN MODAL KERJA GUNA MEMINIMALISIR PINJAMAN MACET (Studi Pada KUD BATU )

: FEBRINA GINTING NPM : PEMBIMBING : Dr. SRI SUPADMINI, SE., MM

PELAKSANAAN SIMPANAN TABUNGAN BRITAMA DI BANK RAKYAT INDONESIA KANTOR CABANG LAMONGAN RANGKUMAN TUGAS AKHIR

BAB IV PEMBAHASAN. A. Proses Pemberian Pembiayaan Oleh Account Officer Kepada Nasabah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Paket Mitra Pelapak (PMP)

BAB IV ANALISIS STRATEGI PENCEGAHAN DAN IMPLIKASI PEMBIAYAAN MURA>BAH}AH MULTIGUNA BERMASALAH

GUBERNUR NANGGROE ACEH DARUSSALAM

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Kebijakan BMT Citra Keuangan Syariah Cabang Pekalongan Dalam. Upaya Menyelesaikan Pembiayaan Bermasalah.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. memenuhi sejumlah persyaratan yang telah ditentukan oleh Bank BTN, adapun

PELAKSANAAN DEPOSITO BERJANGKA RUPIAH PADA BANK JAWA TIMUR CABANG PEMBANTU KRIAN RANGKUMAN TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. masalah ekonomi tersebut, dengan membuat usaha kecil-kecilan atau usaha

PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH (KPR) BTN PLATINUM PADA PT BANK TABUNGAN NEGARA (BTN) KANTOR CABANG SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR

RINGKASAN INFORMASI PRODUK

INTERNAL CONTROL QUESTIONNAIRES PADA PENGENDALIAN INTERN ATAS PEMBERIAN KREDIT PADA KOPERERASI PATRA. Pemberian Kredit

BAB III PEMBAHASAN. A. Prosedur Pembiayaan Akad Mudharabah di BMT Harapan Ummat. a. Telah masuk sebagai anggota. sebesar Rp ,-.

No. 14/ 27/DASP Jakarta, 25 September 2012 S U R A T E D A R A N. Perihal : Mekanisme Penyesuaian Kepemilikan Kartu Kredit

kemudian hari bagi bank dalam arti luas;

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. menghimpun dana dari masyarakat (funding), menyalurkannya kembali kepada

TANYA-JAWAB SEPUTAR KUR

BAB IV ANALISIS SISTEM

BAB V PENUTUP. Analisis terhadap Penyelesaian Pembiayaan Mud{a>rabah bermasalah pada

PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT USAHA MIKRO (KUM) DAN KREDIT SERBAGUNA MIKRO (KSM) PADA PT. BANK XYZ CABANG BULAK KAPAL BEKASI

DAFTAR WAWANCARA Jawab

g. Permohonan baru untuk mendapat suatu jenis fasilitas. h. Permohonan tambahan suatu kredit yang sedang berjalan.

PELAKSANAAN DEPOSITO BERJANGKA RUPIAH DI BANK JAWA BARAT & BANTEN CABANG SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR

BAB IV ANALISIS EFEKTIVITAS PENANGANAN PEMBIAYAAN MACET DAN EKSEKUSI JAMINAN PRODUK KPR AKAD MURA>BAH}AH DI BNI

PERANAN BPR UNTUK MASYARAKAT

BAB IV ANALISIS PENANGANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH BERMASALAH DI BMT NU SEJAHTERA CABANG KENDAL

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 33 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENGELOLAAN DANA BERGULIR

Kuisioner Penelitian untuk Debitur ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT PRODUK KREDIT MASYARAKAT DESA KOMERSIL DI BANK X BOGOR

Informasi dan Persyaratan Fasilitas Dana Bantuan Sahabat : A. Manfaat

Ringkasan Informasi Produk/Layanan Kredit Usaha Rakyat (KUR) - Mikro

BAB IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan. mengetahui bagaimanakan sistem pengendalian kredit Gambaran Singkat Koperasi Simpan Pinjam TABITA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II LANDASAN TEORI. oleh pemilik dana kepada pengguna dana. Pemilik dana percaya kepada

Lex Crimen Vol. VI/No. 3/Mei/2017

BAB IV ANALISIS PEMBIAYAAN BERMASALAH DAN PENANGANANNYA DI KOSPIN JASA LAYANAN SYARIAH PEMALANG

Ringkasan Informasi Produk/Layanan Kredit Usaha Rakyat (KUR) - Ritel

PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK UNIT PALSIGUNUNG, DEPOK.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Satuan pengamatan dan Satuan analisis. Sedangkan yang menjadi satuan analisis adalah sistem pengendalian kredit.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA. A. Proses Penyaluran Dana Bergulir BPLM Di Kabupaten Kulon Progo

Transkripsi:

PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT MIKRO PADA PT BPR CHARIS UTAMA JATIROGO TUBAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat penyelesaian Program pendidikan diploma III Jurusan manajemen Oleh : NURUL ZAHROTUL FITRIYA NIM : 2013110999 SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS SURABAYA 2016

RANGKUMAN TUGAS AKHIR Latar Belakang Masalah PT Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Charis Utama Jatirogo Tuban adalah salah satu bank yang memiliki usaha dalam penyediaan kredit mikro, salah satunya adalah kredit mikro, kredit mikro adalah kredit yang digunakan untuk investasi atau modal kerja yang diberikan kepada nasabah yang memiliki usaha mikro. Keberhasilan penyaluran kredit tidak terlepas dari cara pengelolaan kredit yang diberikan oleh bank untuk debitur. Oleh karena itu bank harus memberikan prosedur seperti pengajuan kredit, pengisian beberapa formulir, wawancara, persetujuan atas pinjaman yang diajukan oleh debitur sampai dana dapat dicairkan. Adanya prosedur ini akan memberikan keamanan dalam proses penyaluran kredit sehingga pihak bank dapat mengelola dan mengawasinya dengan baik, lancar dan tertib. Pemberian kredit dapat menimbulkan masalah apabila calon debitur dan pihak bank tidak bisa bekerja sama dengan baik ataupun tidak melakukan sesuai dengan ketentuan prosedur. Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang ingin dicapai dari laporan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui prosedur pengajuan kredit mikro kepada nasabah PT BPR Charis Utama di Jatirogo Tuban 2. Untuk mengetahui prosedur pencairan kredit mikro kepada nasabah PT BPR Charis Utama di Jatirogo Tuban Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analisis, yaitu menggambarkan keadaan perusahaan berdasarkan data dan informasi yang sebenarnya.

Lokasi penelitian Tugas Akhir ini berjudul Prosedur Pemberian Kredit Mikro pada PT BPR Charis Utama di Jatirogo Tuban. Penulis melakukan studi lapangan pada PT BPR Charis Utama di Jatirogo Tuban. Jenis penelitian Dalam penulisan Tugas Akhir ini penulis melakukan penelitian dengan metode kualitatif, yaitu menganalisis secara langsung terhadap objek yang akan diteliti yaitu PT BPR Charis Utama di Jatirogo Tuban. Penulis meneliti tentang prosedur pemberian kredit mikro yang meliputi pengajuan kredit mikro dan pencairan kredit mikro kepada nasabah PT BPR Charis Utama di Jatirogo Tuban. Data dan informasi yang digunakan dalam Tugas Akhir ini diperoleh dari buku-buku, dokumentasi atau bahkan laporan dari objek yang akan diteliti dan keterangan dari karyawan yang terkait. Teknik pengumpulan data a. Observasi lapangan Penulis melakukan pengamatan langsung pada objek yang diteliti yaitu PT BPR Charis Utama di jalan Raya Barat nomor 284 Jatirogo Tuban. b. Telaah Pustaka Penulis melakukan studi pustaka untuk melengkapi dan mendukng data dan informasi yang sebelumnya diperoleh. Ringkasan Pembahasan 1. Prosedur Pengajuan Kredit Mikro Kepada Nasabah PT BPR Charis Utama di Jatirogo Tuban memenuhi syarat kelengkapan dokumen pemberian kredit mikro, biaya-biaya dalam proses kredit, pihak yang terkait 2. Prosedur Pencairan Kredit Mikro Kepada Nasabah PT BPR Charis Utama di Jatirogo Tuban antara lain verifikasi data nasabah, analisa kredit, keputusan kredit, perhitungan angsuran kredit, perhitungan denda keterlambatan pembayaran, 3. Penutupan kredit mikro pada di PT BPR Charis Utama Jatirogo Tuban sebagai berikut debitur datang ke bank, dan menuju ke bagian kredit untuk untuk melihat informasi apakah masih terdapat sisa angsuran maupun kewajiban yang belum dibayar. Jika debitur sudah melakukan pelunasan

maka debitur langsung datang ke bagian kredit dengan menunjukkan slip bukti penyetoran yang sudah lunas.selanjutnya bagian kredit melakukan penyerahan berkas-berkas yang menjadi jaminan kredit, dan dilakukan penandatanganan surat pelunasan dan berita acara serah terima jaminan. Kesimpulan dari pembahasan diatas dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu : 1. Kredit mikro merupakan fasilitas kredit yang diberikan kepada nasabah untuk investasi atau modal kerja untuk pembiayaan usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha atau memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah). Dalam prosedur pemberian kredit mikro melibatkan pihak-pihak tertentu. Pihak-pihak yang terkait dalam pemberian kredit mikro yaitu debitur sebagai pemohon kredit mikro, bank sebagai kreditur, dan notaris sebagai pihak yang membantu legalitas proses kredit. Dalam pemberian kredit mikro tidak bisa diberikan begitu saja dan harus melalui proses yang teliti dan hati-hati. Tahapan-tahapan proses pemberian kredit mikro di PT BPR Charis Utama Jatirogo Tuban diawali dengan penyerahan permohonan kredit oleh calon debitur dengan berkas-berkas persyaratan yang telah lengkap selanjutnya dan selanjutnya dilakukan proses wawancara antar pihak bank dan calon debitur. Proses selanjutnya adalah melakukan pengecekan status calon debitur di Sistem Informasi Debitur (SID), jika ada permasalahan maka permohonan debitur tidak bias dilanjutkan. Setelah lolos pengecekan SID berikutnya yaitu proses verifikasi untuk memeriksa kebenaran data penghasilan dan agunan melalui metode kunjungan atau melalui sambungan telepon ke perusahaan tempat calon debitur bekerja. Setelah didapatkan data yang benar proses selanjutnya yaitu semua hasil proses sebelumnya akan dianalisa oleh analisis, diakhiri proses ini analisis akan memberikan usulan. Selanjutnya yaitu proses pemutusan kredit, di terima atau tidak pengajuan kredit tersebut. Setelah kredit diterima

selanjutnya pihak bank melakukan pengikatan kredit dengan notaris. Setelah semua prosedur dilkukan maka pada tahap akhir dilakukan realisasi. 2. Penutupan PT BPR Charis Utama Jatirogo tuban oleh debitur dapat dilakukan apabila kewajiban kredit sudah diselesaikan. Penyelesaian kewajiban kredit dapat dilakukan dengan cara normal maupun dipercepat. Dengan cara normal yaitu debitur mengangsur sesuai dengan perjanjian awal, mengenai jangka waktu dan besarnya angsuran. Sedangkan untuk dipercepat, debitur dapat melakukan pelunasan lebih awal dari yang telah diperjanjikan diawal. Dalam pemberian kredit mikro di PT BPR Charis Utama Jatirogo Tuban juga menghadapi permasalahan, antara lain : a. Pengajuan permohonan kredit PT BPR Charis Utama Jatirogo Tuban dengan menggunakan data-data yang fiktif. b. Debitur menunggak membayar angsuran. Saran Saran-saran yang diharapkan dapat berguna bagi PT BPR Charis Utama Jatirogo Tuban : 1. Bagian yang menyangkut dalam proses pemberian harus selalu teliti dan berhati-hati, untuk menghindari timbulnya permasalahan dikemudian hari. Selanjutnya pada saat verifikasi data, lebih baik jika data-data yang kurang meyakinkan atau diragukan untuk untuk diverifikasi dengan metode visit meskipun status datanya sebagai pegawai. 2. Apabila terjadi kredit macet maka bank sebaiknya memberikan opsi restrukturisasi seperti penjadwalan kembali (rescheduling), persyaratan kembali (restructuring), penataan kembali (reconditioning), atau pengambil alih kredit (take over) oleh saudara atau orang lain agar kerugian debitur dan bank tidak terlalu besar. 3. Untuk mengurangi atau menjegah terjadinya kredit yang menunggak atau kredit macet pihak bank harus sering mengunjungi nasabah untuk melihat perkembangan nasabah.

Daftar Rujukan Ashari, 2006.Potensi Lembaga Keuangan Mikro (LKM) Dalam Pembangunan Ekonomi Pedesaan dan Kebijakan Pengembangannya. Analisis Kebijakan Pertanian, Volume 4 No. 2, Juni 2006.Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, Bogor. Ismail. 2011. Manajemen Perbankan Dari Teori Menuju Aplikasi. Jakarta: Kencana Prebeda Media Group. Kasmir. 2012. Manajemen Perbankkan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Necel. 2009. Pengertian Prosedur. (Online), (https://necel.wordpress.com/2009/06/28/pengertian-prosedur/, diakses 15 Oktober 2015). Rahardia, Agung. 2013. Tinjauan Atas Prosedur Pemberian Kredit Mikro Utama Pada Bank Jabar Banten (Bjb) Kantor Cabang Pembantu Antapani Bandung (Review Of The Major Lending Procedures At The Bank Bjb Branch Office Antapani Bandung), (online). (http://elib.unikom.ac.id/download.php?id=224916, diakses 15 Oktober 2015). Undang-undang nomor 10 tahun 1998 tentang Perbankan. Undang-undang nomor 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.