BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. stand dari pengapian ac dan pengisian dc yang akan di buat. Dalam metode

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PELAKSANAAN. Yamaha Mio di Laboratorium, Program Vokasi Universitas Muhammadiyah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Troubleshooting Sistem Pengapian Dan Pengisian Sepeda Motor. 1. Cara Kerja Sistem Pengapian Sepeda Motor Yamaha Mio

TROUBLE SHOOTING PADA SISTEM PENGAPIAN CDI - AC SEPEDA MOTOR HONDA ASTREA GRAND TAHUN Abstrak

Sistem Pengapian CDI AC pada Sepeda Motor Honda Astrea Grand Tahun 1997 ABSTRAK

Cara Kerja Sistem Pengapian Magnet Pada Sepeda Motor

PENGARUH PEMASANGAN DUA CDI DAN VARIASI PUTARAN MESIN TERHADAP OUTPUT DAN KONSUMSI BAHAN BAKAR

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. 2.1 Konsep Dasar Sistem Pengisian Sepeda Motor

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PERSETUJUAN. HALAMAN PENGESAHAN. HALAMAN PERSEMBAHAN. KATA PENGANTAR. DAFTAR GAMBAR. BAB I PENDAHULUAN 1

K BAB I PENDAHULUAN

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Pengertian Rekondisi dan modifikasi

DAFTAR ISI DAFTAR ISI

BAB III METODE PENELITIAN

Oleh: Nuryanto K BAB I PENDAHULUAN

ANALISIS PENGARUH VARIASI CDI TERHADAP PERFORMA DAN KONSUMSI BAHAN BAKAR HONDA VARIO 110cc

Upaya Peningkatan Unjuk Kerja Mesin dengan Menggunakan Sistem Pengapian Elektronis pada Kendaraan Bermotor

BAB II LANDASAN TEORI. mobil seperti motor stater, lampu-lampu, wiper dan komponen lainnya yang

PENGGUNAAN IGNITION BOOSTER

OPTIMALISASI SISTEM PENGAPIAN CDI (CAPASITOR DISCHARGE IGNITION) PADA MOTOR HONDA CB 100CC

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi dibidang otomotif dari waktu kewaktu terus mengalami

AVOMETER 1 Pengertian AVO Meter Avometer berasal dari kata AVO dan meter. A artinya ampere, untuk mengukur arus listrik. V artinya voltase, untuk

BAB II DASAR TEORI. commit to user 3

BAB IV PENGUJIAN ALAT

PENGARUH VARIASI BAHAN DAN JUMLAH LILITAN GROUNDSTRAP TERHADAP MEDAN MAGNET PADA KABEL BUSI SEPEDA MOTOR

BAB II DASAR TEORI 2.1 Motor Bakar 2.2 Prinsip Kerja Mesin Bensin

BAB II LANDASAN TEORI

ECS (Engine Control System) TROOT024 B3

Fakultas Teknik UNY. Jurusan Pendidikan Teknik Otomotif SISTEM PENGAPIAN. Penyusun : Beni Setya Nugraha, S.Pd.T.

BAB III PEMBUATAN PERAGA KELISTRIKAN PADA MOBIL TOYOTA KIJANG 5 K. untuk menghasilkan mesin serta dipertahankan agar tetap hidup.

PRINSIP KERJA MOTOR DAN PENGAPIAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu dan tempat pelaksanaan pembuatan media pembelajaran. kelistrikan sepeda motor Honda Kharisma sebagai berikut :

BAB IV HASIL & PEMBAHASAN

BAB II LANDASAN TEORI

MODIFIKASI SISTEM BAHAN BAKAR KARBURATOR MENJADI SISTEM BAHAN BAKAR INJEKSI PADA HONDA LEGENDA (TINJAUAN SISTEM PENGAPIAN) PROYEK AKHIR

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang diperoleh dari eksperimen yaitu berupa tegangan out put

PENERAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT UKUR MULTIMETER PADA PENGUKURAN KOMPONEN ELEKTRONIKA

PERTEMUAN 12 ALAT UKUR MULTIMETER

Rangkaian Listrik. Modul Praktikum. A. AVO Meter

Induksi Elektromagnetik

BAB III METODE PENELITIAN

TUGAS AKHIR ANALISA TROUBLESHOOTING SISTEM PENGAPIAN DC DAN SISTEM PENGISIAN SUZUKI SATRIA FU 150 TAHUN 2010

BAB III METODE PELAKSANAAN

NASKAH PUBLIKASI PEMANFAATAN SEPEDA STATIS SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF MENGGUNAKAN SEPUL SEPEDA MOTOR

RANCANG BANGUN SIMULASI SAFETY STARTING SYSTEM PADA MOBIL L300 ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

Sistem Pengisian. Waktu : 8 Jam. Materi

BAB 2 DASAR-DASAR KELISTRIKAN

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan tegnologi dibidang industri otomotif sepeda motor.

Gambar 3.1. Diagram alir percikan bunga api pada busi

BAB III METODE PENELITIAN

JOB SHEET PRAKTEK SISTEM PENGISIAN SEPEDA MOTOR. Setelah selesai praktik sistem pengisian pada sepeda motor diharapkan mahasiswa dapat :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK

Materi Peggunaan Alat Ukur Listrik

Tune Up Mesin Bensin TUNE UP MOTOR BENSIN

MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK

GGL Induksi Michael Faraday ( ), seorang ilmuwan berkebangsaan Inggris, membuat hipotesis (dugaan) bahwa medan magnet seharusnya

DASAR-DASAR LISTRIK ARUS AC

PEMBUATAN DAN PENGUJIAN AWAL GENERATOR AXIAL MAGNET PERMANEN KECEPATAN RENDAH

Peningkatan Performa Sepeda Motor Dengan Variasi CDI Programmable. Ibnu Siswanto Pendidikan Teknik Otomotif, FT UNY

Induksi Elektromagnetik

UNIT IV MENJALANKAN DAN MEMBALIK PUTARAN MOTOR INDUKSI TIGA FASE DENGAN MAGNETIC CONTACTOR DALAM HUBUNGAN-BINTANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Teknik Sepeda Motor lanjut

LEMBAR DISKUSI SISWA MATER : INDUKSI ELEKTROMAGNETIK IPA TERPADU KELAS 9 SEMESTER 2

Percobaan 1 Hubungan Lampu Seri Paralel

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

TRANSFORMATOR DAN PENYEARAHAN GELOMBANG LISTRIK

MEMPERBAIKI GANGGUAN MOTOR STARTER ELEKTRIK SEPEDA MOTOR HONDA ASTREA GRAND 100 CC TAHUN 1997

MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK

BAB I PENDAHULUAN. pengapian CDI (Capasitor Discharge Ignation) yang memiliki karakteristik lebih

BAB IV PEMBAHASAN. Gambar 4.1 Alur proses reparasi mesin cuci

BAB III METODE PENELITIAN. Mulai

BAB I PENDAHULUAN. belajar. Dalam penyampaian sebuah materi akan lebih baik jika menggunakan

Induksi Elektromagnetik. Tenaga listrik dapat dibangkitkan dengan generator. Apa hubungannya generator dengan

3. METODE PENELITIAN

BAB IV PENGUJIAN PROPELLER DISPLAY

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

Percobaan 6 Kendali 3 Motor 3 Fasa Bekerja Secara Berurutan dengan Menggunakan Timer Delay Relay (TDR)

MEMILIH ALAT UKUR LISTRIK

BAB III METODE PENELITIAN

A. PENGENALAN MULTIMETER

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. pembakaran yang lebih cepat dan mengurangi emisi gas buang yang di

Alat Ukur Listrik. Modul 1 PENDAHULUAN

PENGARUH DIAMETER KAWAT DAN JUMLAH LILITAN SPULL ALTERNATOR TERHADAP ARUS DAN TEGANGAN YANG DIHASILKAN SKRIPSI

SOAL SOAL SEMESTER GASAL KELAS X TITIL MATA DIKLAT : MENGGUNAKAN HASIL PENGUKURAN (011/DK/02) JUMLAH SOAL : 25 SOAL PILIHAN GANDA

PRINSIP KERJA MOTOR. Motor Listrik

BAB IV SISTEM PENGAPIAN (IGNITION SYSTEM)

Gerak Gaya Listrik (GGL) Electromotive Force (EMF)

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III METODE PROSES PEMBUATAN

DAFTAR ISI. Grup konversi energi. ii iii. iii. Kata Pengantar Daftar Isi. Makalah KNEP IV Grup Engineering Perhotelan

NASKAH PUBLIKASI DESAIN GENERATOR AXIAL KECEPATAN RENDAH MENGGUNAKAN 8 BUAH MAGNET PERMANEN DENGAN DIMENSI 10 X 10 X 1 CM

Gambar 3.1 Kostruksi dasar meter listrik

BAB II MOTOR ARUS SEARAH. searah menjadi energi mekanis yang berupa putaran. Pada prinsip

MENGGUNAKAN HASIL PENGUKURAN MENDISKRIPSIKAN KONSEP PENGUKURAN BESARAN-BESARAN LISTRIK 4. DATA ALAT UKUR

Transkripsi:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Proses Perancangan Proses perancangan adalah proses pembuatan sketsa atau gambar awal bentuk stand dari pengapian ac dan pengisian dc yang akan di buat. Dalam metode perancangan hal yang dilakukan antara lain pembuatan gambar dan pemilihan komponen yang tepat dan memperhatikan kekuatan bahan, sesuai yang dinginkan dari stand berikut ini. Dalam proyek akhir ini peralatan yang dihasilkan yaitu Stand Kelistrikan Pengapian AC dan Pengisian DC Honda Grand. Secara garis besar bahan yang dibutuhkan adalah bahan rangka dan komponen-komponen pelengkap. Antara lain besi profil kotak 50x50x3 dan plat baja tebal 4mm. Sedang komponen pelengkapnya berupa panel Stop kontak, dan roda. Gambar hasil rancangan stand mengunakan software autodesk iventor professional 2015 sebagai berikut : Gambar 4.1. Bentuk Rangka Pangapian AC dan Pengisian DC 51

4.2. Sistem Pengisian Baterai (A). CDI (B). Baterai Gambar 4.2. Sistem Pengisian Baterai Pemeriksaan pada sistem pengisian sepeda motor dapat dilakukan sebagai berikut Pemeriksaan tegangan pengisian yang diatur mesin dalam kondisi hidup, dan baterai dalam kondisi terisi penuh. Pasangkan Volt meter dan Amper meter, kemudian lakukan pengukuran. Tegangan pengisian yang diatur 14,0 16,0 V pada 5000 rpm (Arus : 0,5 A 5 A), berikut tahapan prosesnya hidupkan mesin sampai mencapai suhu kerja normal, ukur tegangan baterai menggunakan multimeter (skala voltmeter) seperti pada gambar di bawah, standar tegangan pengisian pada putaran 5.000 rpm : 13,0 16, 0 V (Honda Astrea Grand), 14,0 15,0 V (Honda) dan 14,5 V Baterai dalam keadaan normal jika tegangan yang diukur sesuai standar. Lihat bagian 3 (menemukan sumber-sumber kerusakan) untuk menentukan kemungkinan penyebab yang terjadi jika hasil tegangan pengisian tidak sesuai dengan standar. 52

4.3 Pemeriksaan CDI (Capacitor Discharger Ignition) Gambar 4.3 pemeriksaan CDI Sedangkan jarum test lead yang hitam (-) begerak/diarahkan ke setiap kabel CDI yang lainnya. Sampai nantinya akan menemukan antara kedua kabel yang kamu ukur/hubungkan dengan kondisi tidak ada hubungan (tidak ada kontinitas). Setelah jarum test lead merah (+) arahkan jarum test lead merah (+) kesetiap kabel, yang sekaligus untuk mengetahui posisi terminal pada CDI yang mana kamu ketahui dengan cara menanandakan dengan ukuran nilai tahanan yang kecil sampai yang terbesar, dengan cara melihat hasil nilai ukuran tahanannya. Contoh hasil ukuran kira kira : Tabel 4.3 Tahana CDI (Capacitor Discharger Ignition) Astra Grand Terminal SW EXT PC E IGN SW 100Ὠ 100Ὠ 100Ὠ ~ EXT 5Ὠ ~ ~ ~ PC 75Ὠ 35Ὠ 14Ὠ ~ E 16,5Ὠ 5Ὠ 60Ὠ ~ IGN ~ ~ ~ ~ ~ 53

4.3.1 Pemeriksaan Busi Gambar 4.4 Pemeriksaan celah busi Langkah pemeriksaan Busi : 1. Periksa celah busi menggunakan filler gauga dengan ketelitian 0.01 mm 2. Stel celah Busi dengan ketelitian 0.60 0.70 mm 54

4.3.2 Pemeriksaan Kiprok (Rectifle) Gambar 4.5 Pemeriksaan kiprok Langkang Pemeriksaan Penerangan : 1. Sebelum digunakan sebaiknya kalibrasi multimeter terlebih dahulu 2. Pemeriksaan tahanan dengan multitester putar selector pada posisi 10 kὠ 3. Pemeriksaan tahanan penerangan dengan cara hubungan kutub positif multi ke kabel dengan terminal positif kiprok dan hubungan kutub negatif dengen kabel terminal massa. Tabel 4.5 Tahanan Kiprok (Regulator/Rectifiler) Pengukuran Penerangan Pengisian Alternator Besar Tahan (KὨ) 40Ὠ 25Ὠ 34Ὠ 55

Gambar 4.6 Alternator Saat alternator berputar di dalam kumparan maka akan menimbulkan arus bolak balik pada kumparan. Lalu saya ambil multimeter untuk menggukur daya magnet pada Alternator bisa mengetahui hasil daya besarnya magnet tersubut. Hubungan antara arus yang dibangkitkan dengan posisi magnet listrik Alternator adalah : 1) Pada 0º dan 180º arus yang dibangkitkan pada Alternator yang sangat bersar. 2) Pada 90º arus yang dibangkitkan adalah maksimum positif. 3) Pada 270º arus yang dibangkitkan adalah maksimum negatif. 56

4.3.3 Sistem Pengapian AC Sistem pengapian AC seperti terlihat gambar di bawah ini: Gambar 4.7 Rangkaian sistem pengapian AC Pada saat berputarnya diiringi magnetnya (flywheel magnet), maka akan mencitakan gelombang magnet yang menghasilkan arus listrik AC dalam bentuk induksi listrik dari spul pengapian. Arus listrik kemudian diterus ke CDI dengan tegangan sebesar 100 400 volt. Arus yang diterima dirubah menjadi arus searah oleh diode, lalu arus tersebut dapat disimpan dalam kondesor yang berada di CDI. Karena aktifnya SCR tersebut, mengakibatkan kapasitor mengeluarkan arus yang cepat. Lalu arus tersebut menyalur ke kumparan primer/spul CDI untuk menghasilkan tegangan sekitar 100-400 volt sebagai tegangan induksi sendiri. Karena induksi diri dari lilitan primer tersebut, Terjadilah induksi dalam lilitan sekunder yang teganganan sebesar 15 KV - 20 KV. Tegangan tinggi tersebutlah yang mampu membakar bahan bakar oleh busi. Demikianlah proses pengapian AC pada sepeda motor. 57

Kelebihan sistem pengapian elektronik : 1. Menghemat pemakaian bahan bakar. 2. Mesin lebih mudah di hidupkan. 3. Komponen pengapian lebih awet. 4. Polusi gas buang yang ditimbulkan kecil. 4.3.4 Pengggukuran Tegangan Pengisian Gambar 4.8 Pengukuran Tegangan Pengisian Langkah Pengukuran tegangan pengisian : 1. Putar multi ke skala DCV 2. Posisikan rpm pada posisi stasisoner 3. Cek dengan kutub positif multi dihubungkan dengan positif baterai dan kutub negative dengan negatif baterai 58

4.3.5 Pengukuran Alternator Pengisian 1) Periksa (ukur) dengan menggunakan multimeter (skala ohmm) tahanan koil/kumparan pengisian (charging coil) dengan massa seperti gambar di bawah: Gambar 4.9 Pengukuran Alternator Pengisian Standar tahanan kumparan pengisian (pada suhu 200C) : 0,2 1,5 (Ὠ) untuk Honda Grand 0,3-1,1 Ὠ (Honda Grand) 0,32 0,48 Ὠ (Honda Grand) Jika hasil pengukuran terlalu jauh dari standar yang ditentukan, ganti kumparan stator alternator (koil pengisian). Catatan: 1) Warna kabel koil pengisian setiap merek sepeda motor berbeda, lihat buku manual yang bersangkutan untuk lebih jelasnya. 2) Pengukuran tahanan tersebut bisa dilakukan dengan kumparan stator dalam keadaan terpasang. 59

4.3.6 Pengukuran Magnet Pembuatan magnet dengan ukuran 112 mm, dirancang untuk mempermudah pembagian waktu timming pengapian. Dengan ukuran dinyameter 112 mm, maka setiap 1 mm = 1 derajat. Maksudnya = seandaikan Anda ingin menggeser pick up pulser, maka setiap pengeseran 1mm itu itu sama dengan menggeser waktu pengapian sebesar 1 derajat. Gambar 4.10. Pengukuran magnet Untuk pembuktiannya = 85 Diameter magnet adalah 112 mm, ditambah dengan ketebalan dari pick up pulser 2 mm. Maka diameter total dari maget + ketebalan pick up pulser adalah 85 mm. Mari kita ukur dengang keliling lingkaran, yaitu : K = 3,14 x D K = 3,14 x 85 K = 266,9 mm Jadi hasilnya adalah 266,9 mm, dan dapat kita dapat bulatkan 264,9 mm. Ini sama saja keliling lingkaran 264,9 derajat. 60

Tabel 3. Contoh spesifikasi tahanan dan tegangan (voltage) regulator/rectifier sepeda motor Honda Supra Grand 4.3.7 Stand Untuk Menaruh Dinamo Listrik Proses pembuatan besi atau stand siku ini yang di butuhkan sangat kuat dan gak gampang retak untuk menaruh dinamo listrik ini bisa untuk memutar Alternator untuk mengatur pengisian supaya hasilnya baik secara proses jalannya. Gambar 4.11. Stand Untuk Menaruh Dinamo Listrik 61

62