Perilaku Tiang Pancang Tunggal pada Tanah Lempung Lunak di Gedebage

dokumen-dokumen yang mirip
Analisis Daya Dukung Tiang Tunggal Statik pada Tanah Lunak di Gedebage

Karakterisasi Sifat Fisis dan Mekanis Tanah Lunak di Gedebage

Analisis Daya Dukung dan Penurunan Fondasi Rakit dan Tiang Rakit pada Timbunan di Atas Tanah Lunak

ABSTRAK. Kata kunci : pondasi, daya dukung, Florida Pier.

ANALISA DEFORMASI PONDASI TIANG BOR DENGAN MODEL ELEMEN HINGGA PADA TANAH STIFF CLAY

KONTRIBUSI DAYA DUKUNG FRIKSI DAN DAYA DUKUNG LACI PADA PONDASI TIANG TONGKAT

BAB III DATA PERENCANAAN

PENGARUH PENAMBAHAN PASIR PADA TANAH LEMPUNG TERHADAP KUAT GESER TANAH

INFO TEKNIK Volume 9 No. 2, Desember 2008 ( )

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

Analisis Daya Dukung Tiang Tunggal Dinamik pada Tanah Lunak di Gedebage

PERENCANAAN PONDASI TIANG BOR PADA PROYEK CIKINI GOLD CENTER

PENGARUH PENAMBAHAN PASIR PADA TANAH LEMPUNG TERHADAP KUAT GESER TANAH

Analisis Daya Dukung Lateral Fondasi Tiang Tunggal Menggunakan Metode Elemen Hingga

BAB III LANDASAN TEORI. yang ujungnya berbentuk kerucut dengan sudut 60 0 dan dengan luasan ujung 10

MODUL 4,5. Klasifikasi Tanah

PERBANDINGAN DAYA DUKUNG AKSIAL TIANG PANCANG TUNGGAL BERDASARKAN DATA SONDIR DAN DATA STANDARD PENETRATION TEST

DAFTAR ISI. Agus Saputra,2014 PENGARUH ABU SEKAM PADI TERHADAP KARAKTERISTIK TANAH LUNAK

Analisis Kinerja Fondasi Kelompok Tiang Bor Gedung Museum Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia

STUDI EFEKTIFITAS TIANG PANCANG KELOMPOK MIRING PADA PERKUATAN TANAH LUNAK

PENURUNAN KONSOLIDASI PONDASI TELAPAK PADA TANAH LEMPUNG MENGANDUNG AIR LIMBAH INDUSTRI. Roski R.I. Legrans ABSTRAK

ANALISA DAYA DUKUNG TIANG SPUNPILE DENGAN METODE UJI PEMBEBANAN STATIK (LOADING TEST)

Pengaruh Perkuatan Sheetpile terhadap Deformasi Area Sekitar Timbunan pada Tanah Lunak Menggunakan Metode Partial Floating Sheetpile (PFS)

PENGARUH KEMIRINGAN PONDASI TIANG TERHADAP DAYA DUKUNG TIANG TUNGGAL AKIBAT BEBAN VERTIKAL

2.5.1 Pengujian Lapangan Pengujian Laboratorium... 24

KAJIAN POTENSI KEMBANG SUSUT TANAH AKIBAT VARIASI KADAR AIR (STUDI KASUS LOKASI PEMBANGUNAN GEDUNG LABORATORIUM TERPADU UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO)

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG

BAB III METODE PENELITIAN

TINJAUAN DAYA DUKUNG PONDASI TIANG PANCANG PADA TANAH BERLAPIS BERDASARKAN HASIL UJI PENETRASI STANDAR (SPT)

1. Dosen Jurusan Teknik Sipil Universitas Hasanuddin, Makassar Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Universitas Hasanuddin, Makassar 90245

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

KUAT GESER 5/26/2015 NORMA PUSPITA, ST. MT. 2

BAB III LANDASAN TEORI

ABSTRAK

ANALISA PERILAKU DAYA DUKUNG TIANG TUNGGAL DENGAN RUMUS STATIK DAN MODEL FISIK PADA TANAH PASIR

Soal Geomekanik Mekanika Tanah dan Teknik Pondasi

PENAMBAHAN LAPISAN PASIR PADAT SEBAGAI SOLUSI MASALAH PENURUNAN FONDASI DI ATAS LAPISAN LEMPUNG LUNAK : SUATU STUDI MODEL

BAB IV PERENCANAAN PONDASI. Dalam perencanaan pondasi ini akan dihitung menggunakan dua tipe pondasi

ANALISIS KAPASITAS DAYA DUKUNG PONDASI TIANG PANCANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALITIS DAN ELEMEN HINGGA

STUDI PARAMETER UJI KONSOLIDASI MENGGUNAKAN SEL ROWE DAN UJI KONSOLIDASI KONVENSIONAL TANAH DAERAH BANDUNG (012G)

Output Program GRL WEAP87 Untuk Lokasi BH 21

Nurmaidah Dosen Pengajar Fakultas Teknik Universitas Medan Area

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS DAYA DUKUNG TIANG BOR BERDASARKAN DATA SPT DAN UJI PEMBEBANAN TIANG. Pembimbing : Ir. Asriwiyanti Desiani,M.T

KORELASI PARAMETER KEKUATAN GESER TANAH DENGAN MENGGUNAKAN UJI TRIAKSIAL DAN UJI GESER LANGSUNG PADA TANAH LEMPUNG SUBSTITUSI PASIR

BAB III DATA DAN TINJAUAN DESAIN AWAL

BAB III METODOLOGI PERENCANAAN. lapisan tanah dan menentukan jenis pondasi yang paling memadai untuk mendukung

ANALISIS PENURUNAN BANGUNAN PONDASI TIANG PANCANG DAN RAKIT PADA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN SURABAYA CENTRAL BUSINESS DISTRICT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Analisis Perilaku Timbunan Tanah Pasir Menggunakan Uji Model Fisik

BAB III STUDI KASUS. 3.1 Data Teknis

TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG

Analisis Konsolidasi dengan Menggunakan Metode Preloading dan Vertical Drain pada Areal Reklamasi Proyek Pengembangan Pelabuhan Belawan Tahap II

STUDI PERUBAHAN KARAKTERISTIK FISIK, MEKANIK DAN DINAMIK TERHADAP SIKLUS PEMBASAHAN PADA TANAH LERENG DENGAN KEDALAMAN 5-20M DI NGANTANG MALANG

DESAIN DINDING DIAFRAGMA PADA BASEMENT APARTEMEN THE EAST TOWER ESSENCE ON DARMAWANGSA JAKARTA OLEH : NURFRIDA NASHIRA R.

BAB III LANDASAN TEORI. saringan nomor 200. Selanjutnya, tanah diklasifikan dalam sejumlah kelompok

KAJIAN KEMAMPUAN DAYA DUKUNG PONDASI TIANG PANCANG PADA ABUTMENT JEMBATAN BERDASAR BEDAH BUKU BOWLES

TUGAS AKHIR. Diajukan sebagai syarat untuk meraih gelar Sarjana Teknik Strata 1 (S-1) Disusun Oleh : Maulana Abidin ( )

KAJIAN PENGARUH BATAS CAIR (LL), KONSISTENSI TANAH DAN BEBAN VERTIKAL TERHADAP KECEPATAN PEMAMPATAN SEKUNDER TANAH LEMPUNG

TANYA JAWAB SOAL-SOAL MEKANIKA TANAH DAN TEKNIK PONDASI. 1. Soal : sebutkan 3 bagian yang ada dalam tanah.? Jawab : butiran tanah, air, dan udara.

ANALISIS DAYA DUKUNG PONDASI TIANG PANCANG PADA PROYEK PEMBANGUNAN SWITCHYARD DI KAWASAN PLTU PANGKALAN SUSU SUMATERA UTARA

PENURUNAN PONDASI TELAPAK YANG DIPERKUAT KOLOM KAPUR

Rekayasa Fondasi 1. Penurunan Fondasi Dangkal. Laurencis, ST., MT. Modul ke: Fakultas TEKNIK PERENCANAAN & DESAIN. Program Studi Teknik Sipil

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

KAPASITAS DUKUNG TIANG

STUDI PENINGKATAN DAYA DUKUNG TANAH LEMPUNG DENGAN MENGGUNAKAN SEMEN

PENGARUH PERKUATAN KOLOM PASIR TERHADAP PENURUNAN PONDASI TELAPAK BUJUR SANGKAR

KARAKTERISITIK KUAT GESER TANAH MERAH

struktur pondasi. Berbagai parameter yang mempengaruhi karakteristik

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

KORELASI NILAI N-SPT TERHADAP SIFAT SIFAT FISIK DAN MEKANIS TANAH

Evaluasi Data Uji Lapangan dan Laboratorium Terhadap Daya Dukung Fondasi Tiang Bor

PENENTUAN PARAMETER KONSOLIDASI SEKUNDER PADA TANAH ANORGANIK DAN ORGANIK DI KABUPATEN KUBU RAYA, PONTIANAK

ANALISIS PENURUNAN PONDASI DANGKAL PADA TANAH LEMPUNG KASONGAN ABSTRACT

PERBAIKAN TANAH DASAR AKIBAT TIMBUNAN PADA JALAN AKSES JEMBATAN TAYAN

LAMPIRAN 1 HASIL PENGUJIAN TRIAKSIAL UNCOSOLIDATED UNDRAINED (UU)

MEKANIKA TANAH KEMAMPUMAMPATAN TANAH. UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA Jl. Boulevard Bintaro Sektor 7, Bintaro Jaya Tangerang Selatan 15224

TINJAUAN KUAT GESER TANAH LEMPUNG LUNAK YANG DISTABILISASI DENGAN KOLOM CAMPURAN PASIR KAPUR DENGAN VARIASI DIAMETER

DAYA DUKUNG PONDASI MENERUS PADA TANAH LEMPUNG BERLAPIS MENGGUNAKAN METODE "MEYERHOF DAN HANNA" DAN METODE ELEMENT HINGGA (PLAXIS)

I. PENDAHULUAN ANAH adalah pondasi pendukung suatu bangunan atau bahan konstruksi dari bangunan itu sendiri[1]. Untuk

Korelasi Kandungan Mineral Terhadap Parameter Kuat Geser Dan Kompresibilitas Tanah

BAB I PENDAHULUAN. serta penurunan pondasi yang berlebihan. Dengan demikian, perencanaan pondasi

PREDIKSI SUDUT GESEK INTERNAL TANAH BERDASARKAN SUDUT DILATASI PADA UJI GESER LANGSUNG

C I N I A. Karakteristik Fisik Dan Mekanik Tanah Residual Balikpapan Utara Akibat Pengaruh Variasi Kadar Air

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

PENGARUH KADAR LEMPUNG DENGAN KADAR AIR DIATAS OMC TERHADAP NILAI CBR DENGAN DAN TANPA RENDAMAN PADA TANAH LEMPUNG ORGANIK

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

ABSTRACT. Kekurangan uji sondir :

Korelasi antara Kuat Tekan Bebas dengan Kuat Tekan Geser langsung pada Tanah Lanau Disubstitusi dengan Pasir

DAFTAR ISI. TUGAS AKHIR... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. LEMBAR PENGESAHAN PENDADARAN... iii. PERNYATAAN... iv. PERSEMBAHAN... v. MOTTO...

DESAIN PONDASI TIANG TANKI LIQUID NITROGEN PADA TANAH LEMPUNG. Muhammad D. Farda NIM :

III. METODE PENELITIAN. yang berasal dari daerah Karang Anyar, Lampung Selatan yang berada pada

3.4.1 Fondasi Tiang Pancang Menurut Pemakaian Bahan dan Karakteristik Strukturnya Alat Pancang Tiang Tiang Pancang dalam Tanah

II. TINJAUAN PUSTAKA

PERKUATAN TANAH LUNAK PADA PONDASI DANGKAL DI BANTUL DENGAN BAN BEKAS

BAB II STUDI PUSTAKA

EVALUASI DAYA DUKUNG PONDASI BORED PILE TERHADAP UJI PEMBEBANAN LANGSUNG PADA PROYEK PEMBANGUNAN AEON MALL MIXED USE SENTUL CITY BOGOR

PERENCANAAN PILE CAP BERDASARKAN METODA SNI DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM VISUAL BASIC

MODUL PERKULIAHAN REKAYASA FONDASI 1. Penurunan Tanah pada Fondasi Dangkal. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

Transkripsi:

Reka Racana Jurusan Teknik Sipil Vol. 3 No.1 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Maret 2017 Perilaku Tiang Pancang Tunggal pada Tanah Lempung Lunak di Gedebage YUKI ACHMAD YAKIN, HELDYS NURUL SISKA, WANDA ASKA ALAWIAH Jurusan Teknik Sipil, Institut Teknologi Nasional, Bandung Email: yuki_yakin@yahoo.co.id ABSTRAK Deposit tanah lunak di Gedebage merupakan tanah lempung lunak non organik dengan plastisitas tinggi, dengan parameter fisis: kadar air (105,4% - 315,5%), batas cair (100% - 375%) dan angka pori (1,23 7,26). Sedangkan parameter teknis menunjukkan kohesi tak teralir (0,01 kg/cm 2 0,25 kg/cm 2 ) dan sudut geser dalam (0,2 0 5,5 0 ) serta indeks kompresi (2-5). Hal ini menujukkan kuat geser yang rendah dan kompresibilitas yang tinggi. Daya dukung izin tiang pada deposit tanah lunak di Gedebage dengan panjang tiang 33,5 m, dilakukan dengan metode statik, metode N-SPT dan metode Mazurkiewicz yang berturut-turut menghasilkan nilai 185 ton, 155 ton dan 268 ton. Metode Mazurkiewicz adalah metode yang paling mendekati nilai daya dukung hasil uji rata-rata, yaitu 283 ton. Kata kunci: lempung lunak, kompresibilitas tinggi, daya dukung ultimit ABSTRACT Deposite of soft soil in Gedebage is non-organic soft clay with high plasticity and physics parameters: water content (105.4% - 315.5%), liquid limit (100%-375%) and void ratio (1.23 7.26). Engineering parameters show undrained cohesion (0.01 kg/cm 2 0.25 kg/cm 2 ), friction angle (0.20 5.50) and compression index (2 5). These indicate low shear strength and high compressibility. Allowable bearing capacity of pile at soft clay deposite in Gedebage with 33.5 m length of pile, calculated by static method, N-SPT method and Mazurkiewicz method with value of 185 tons, 155 tons and 268 tons. Mazurkiewicz method is the most reasonable value based on the average value of tests, namely 283 tons. Keywords: soft clay, high compressibility, ultimite bearing capacity Reka Racana 1

Yuki Achmad Yakin, Heldys Nurul Siska, Wanda Aska Alawiah 1. PENDAHULUAN Deposit tanah lempung lunak Gedebage memiliki karakteristik khusus dimana nilai kadar air, batas cair dan angka pori yang rendah, serta nilai kuat geser rendah dan nilai kompresibilitas tinggi. Karakterisasi pada parameter fisis dan mekanis diperlukan untuk memudahkan dalam mengambil parameter yang akan digunakan di dalam analisis daya dukung fondasi tiang. Analisis fondasi tiang dilakukan dengan beberapa metode, sehingga metode yang paling mendekati nilai uji adalah metode yang dapat diandalkan. Ruang lingkup analisis ini adalah hal hal yang dilakukan adalah karakterisasi tanah lempung lunak baik sifat fisis maupun sifat teknis tanah. Kemudian, perhitungan daya dukung ultimit fondasi tiang dengan menggunakan metode statik, metode N-SPT dan metode Mazurkiewicz. Manfaat yang ingin dihasilkan dari studi ini adalah hubungan perilaku fondasi tiang yang dipancang dengan kondisi tanah yang terdapat di Gedebage, dimana perlapisan tanah yang ada berbanding lurus memberikan kontribusi terhadap daya dukung fondasi. 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sifat Fisis Tanah Sifat fisis merupakan sifat tanah yang inheren, dimana tidak ada gaya luar yang bekerja pada tanah tersebut. Parameter tanah yang termasuk kepada sifat fisis adalah kadar air, angka pori, porositas, berat jenis, berat isi dan derajat kejenuhan serta koefisien permeabilitas. Disamping itu, tanah lempung memiliki nilai batas-batas Atterberg. Parameter fisis yang penting dalam tanah lempung lunak untuk diperhatikan adalah kadar air, batas cair dan angka pori. Tiga parameter ini mengindikasikan nilai yang sangat tinggi, jika parameter tersebut dibandingkan dengan tanah lempung dengan konsistensi yang lebih tinggi. Persamaan 1 berikut adalah formula untuk menghitung kadar air: w = w w w s 100% (1) w = kadar air (%), w w = berat air (gram), w s = berat tanah kering (gram). Batas cair diperoleh dari grafik hubungan kadar air dan jumlah pukulan yang dilakukan alat Casagrande, dimana nilai batas cair (w L ) adalah nilai kadar air pada ketukan ke-25. Persamaan 2 berikut adalah formula untuk menghitung angka pori: e = V v V s (2) Reka Racana - 2

Perilaku Tiang Pancang Tunggal pada Tanah Lempung Lunak di Gedebage e = angka pori [-], V v = volume pori [cm 3 ], V s = volume tanah [cm 3 ]. 2.2 Sifat Mekanis Tanah Sifat mekanis yaitu sifat tanah yang merespon gaya luar yang bekerja pada tanah tersebut. Respon tanah ini bergantung kepada sifat material tanah tersebut yang dinamakan modulus dan bergantung kepada mekanisme gaya yang bekerja. Parameter sifat mekanis yang penting pada tanah lempung lunak adalah kohesi tak teralir dan sudut geser dalam, dimana kedua parameter tersebut selalu menunjukkan nilai yang rendah. Mekanisme geser yang terjadi pada lempung lunak ini terjadi dalam waktu relatif cepat yang mewakili tahapan pada saat konstruksi dilakukan di lapangan. Sebaliknya, nilai deformasinya sangat besar, berbanding lurus dengan kadar air, batas cair dan angka pori. Persamaan 3 berikut adalah formula untuk menghitung nilai kuat geser tanah: s u = c + (σ u)tanφ (3) s u = kuat geser tanah [kn/m 2 ], c = kohesi [kn/m 2 ], σ = tegangan total [kn/m 2 ], u = tekanan air pori [kn/m 2 ], φ = sudut geser dalam [ ]. Persamaan 4 berikut adalah formula untuk menghitung indeks kompresi pada proses konsolidasi: c c = e log p (4) c c = indeks kompresi [-], e = angka pori [-], p = tekanan [kn/m 2 ]. 2.3 Daya Dukung Fondasi Tiang Metode Statik Daya dukung ultimit tiang terdiri atas dua komponen utama, yaitu daya dukung selimut tiang dan daya dukung ujung tiang. Friction pile adalah tiang dengan daya dukung selimut dominan sedangkan end bearing pile adalah tiang dengan daya dukung ujung yang dominan. Persamaan 5 berikut adalah formula untuk menghitung daya dukung ultimit tiang: Q u = Q p + Q s (5) Reka Racana - 3

Yuki Achmad Yakin, Heldys Nurul Siska, Wanda Aska Alawiah Q u = daya dukung ultimit tiang [kn], Q p = daya dukung ujung [kn], Q s = daya dukung selimut [kn]. 2.3.1 Daya Dukung Ujung Tiang Daya dukung ujung tiang pada tanah pasir (Das, B. M., 1995) dapat dihitung dengan mengalikan luas penampang tiang dengan daya dukung per satuan luas, dimana daya dukung per satuan luas adalah tegangan vertikal efektif tanah dikalikan faktor daya dukung ujung (Gambar 1), yaitu (Persamaan 6): Q p = A p. q. N q (6) Q p = daya dukung ujung tiang [kn], A p = luas penampang tiang [m 2 ], q = tekanan tanah vertikal efektif [kn/m 2 ], N q = faktor daya dukung ujung [-], Gambar 1. Faktor daya dukung ujung N q (Sumber: Meyerhof, 1976, dalam Das, B. M., 1995) Reka Racana - 4

Perilaku Tiang Pancang Tunggal pada Tanah Lempung Lunak di Gedebage 2.3.2 Daya Dukung Selimut Tiang Kapasitas daya dukung selimut pada tiang pada tanah lempung dihitung dengan menggunakan formula atau metode alpha (Tomlinson, M. J., 1986). Nilai daya dukung selimut ini (Persamaan 7) merupakan nilai kumulatif dari setiap lapisan tanah yang ada. Q s = p. L. α. c u (7) Q s = daya dukung selimut tiang [kn], p = keliling tiang, L = panjang segmen tiang, α = faktor adhesi [-], (Gambar 2), c u = kohesi tak teralir [kn/m 2 ]. Gambar 2. Faktor adhesi untuk fondasi tiang pada tanah lempung (Sumber: Geotechnical Engineering Center, 2013) 2.4 Daya Dukung Fondasi Tiang Metode N-SPT Daya dukung ultimit tiang dapat pula dihitung berdasarkan data N-SPT yaitu dengan dengan membuat nilai rata-rata N-SPT untuk daya dukung selimut dan nilai N-SPT pada ujung tiang sebagai daya dukung ujung. Formula empirik untuk daya dukung ultimit tiang menggunakan nilai N-SPT tertera pada Persamaan 8 berikut: Q u = 400. N b. A p + 2. N. A s (8) Q u = daya dukung ultimit [kn], N b = nilai N-SPT pada ujung tiang [-], A p = luas penampang tiang [m 2 ], N = nilai N-SPT rata-rata pada selimut tiang [-], A s = luas selimut tiang [m 2 ]. Reka Racana - 5

Yuki Achmad Yakin, Heldys Nurul Siska, Wanda Aska Alawiah 2.5 Daya Dukung Fondasi Tiang Hasil Static Loading Test Kapasitas daya dukung tiang pancang yang ditentukan dari hasil pengujian terdiri atas beberapa metode, tetapi metode yang paling mendekati nilai hasil uji beban statik rata-rata adalah metode Mazurkiewich. Prosedur penentuan beban ultimit dari fondasi tiang dengan metode Mazurkiewich, sebagai berikut: 1. Gambarkan kurva beban terhadap penurunan. 2. Tentukan beberapa titik pada sumbu penurunan dengan interval penurunan yang sama. 3. Tarik garis sejajar sumbu penurunan sehingga memotong sumbu beban. 4. Tarik garis membentuk 450 pada setiap beban, terhadap garis perpotongan berikutnya. 5. Tarik garis lurus yang mewakili titik-titik yang terbentuk, dimana perpotongan garis ini dengan sumbu beban adalah beban ultimit tiang. 3. ANALISIS DATA 3.1 Prosedur Penelitian Alur penelitian ini dapat dilihat pada rangkaian proses analisis karakteristik tanah dan daya dukung fondasi tiang pada Gambar 3. Mulai Rumusan Masalah Studi Pustaka Data Tanah Data Fondasi Tiang Sifat Fisis Sifat Teknis Daya Dukung Ultimit Fondasi Tiang Tunggal Karakterisasi Fisis dan Teknis Metode Statik (Metode Alpha) Metode N-SPT Metode Mazurkiewicz Hubungan Karakterisitik Tanah dan Daya Dukung Fondasi Selesai Gambar 3. Bagan alir analisis daya dukung tiang tunggal statik Reka Racana - 6

Kedalaman Kedalaman Perilaku Tiang Pancang Tunggal pada Tanah Lempung Lunak di Gedebage 3.3 Karakterisasi Fisis Ploting kadar air terhadap kedalaman lapisan tanah lunak setebal 30 meter menunjukkan konsistensi nilai kadar air dengan nilai yang sangat besar, yaitu antara 90% - 320% seperti tertera pada Gambar 4. Dengan perbandingan volume air yang sangat besar terhadap volume tanah, deposit tanah lunak ini memiliki derajat kejenuhan yang tinggi. Kondisi ini diperkuat oleh nilai batas cair yang sangat tinggi pula, yaitu antara 100% - 360% (Gambar 5), karena kadar air yang menyamai batas cair, lapisan lempung ini memiliki wujud cair. Profil Kadar Air terhadap Kedalaman 0-5 -10-15 -20-25 -30-35 -40-45 -50 0 25 50 75 100 125 150 175 200 225 250 275 300 325 Kadar Air (%) Gambar 4. Profil kadar air lapisan lempung lunak terhadap kedalaman 0-5 -10-15 -20-25 -30-35 -40-45 Profil Batas Cair terhadap Kedalaman -50 0 25 50 75 100 125 150 175 200 225 250 275 300 325 350 375 400 Batas Cair, LL (%) Gambar 5. Profil batas cair lapisan lempung lunak terhadap kedalaman Reka Racana - 7

Kedalaman Kedalaman Yuki Achmad Yakin, Heldys Nurul Siska, Wanda Aska Alawiah Profil angka pori terhadap kedalaman mengindikasikan nilai angka pori yang tinggi, yaitu antara 2 7,25 (Gambar 6). Hal ini memperlihatkan bahwa deposit tanah lunak ini mempunyai volume pori yang sangat besar dibandingkan dengan volume solid dari material tanah itu sendiri. Konsekuensinya sifat kemampatan tanah pun akan sangat besar. 0-5 -10-15 -20-25 -30-35 -40-45 Profil Angka Pori terhadap Kedalaman -50 0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5 6 6.5 7 7.5 8 8.5 9 Angka Pori, e Gambar 6. Profil angka pori lapisan lempung lunak terhadap kedalaman 3.4 Karakterisasi Teknis Pada Gambar 7, sifat mekanis yang menunjukkan kemampatan yang tinggi adalah nilai indeks kompresi primer pada uji konsolidasi, yaitu sebesar 2 5. Hal ini menjelaskan rasio perubahan angka pori untuk setiap satu satuan logaritmik pembebanan. Profil Indeks Kompresi terhadap Kedalaman 0-2 -4-6 -8-10 -12-14 -16-18 -20-22 -24-26 -28 0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5 6 Indeks Kompresi, C c Gambar 7. Profil indeks kompresi lapisan lempung lunak terhadap kedalaman Reka Racana - 8

Kedalaman (m] Kedalaman Perilaku Tiang Pancang Tunggal pada Tanah Lempung Lunak di Gedebage Kekuatan geser tanah yang rendah ditunjukkan oleh hasil uji triaksial UU seperti tertera pada Gambar 8 dan Gambar 9. Nilai kohesi tak teralir pada uji ini yang kurang dari 25 kn/m 2 mengindikasikan daya lengket antar partikel lempung yang lemah, sehingga lempung ini kemampuannya kecil untuk menahan tegangan geser yang terjadi, yaitu pada saat fase konstruksi. Nilai sudut geser dalam pun tidak memberikan tambahan kekuatan geser, dimana nilainya hanya berkisar kurang dari 10. Kekuatan geser yang sangat kecil ini tidak akan memberikan daya dukung yang cukup untuk suatu fondasi bangunan, sehingga fondasi memerlukan kedalaman yang lebih besar untuk meningkatan nilai daya dukung tanahnya. 0 Profil Kohesi TX UU terhadap Kedalaman -5-10 -15-20 -25 0 0.02 0.04 0.06 0.08 0.1 0.12 0.14 0.16 0.18 0.2 0.22 0.24 0.26 0.28 0.3 0.32 0.34 0.36 Kohesi, C u [kg/cm²] Gambar 8. Profil kohesi tak teralir TX UU lapisan lempung lunak terhadap kedalaman Profil Sudut Geser Dalam TX UU terhadap Kedalaman 0-2 -4-6 -8-10 -12-14 -16-18 -20-22 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 Sudut Geser Dalam, Ø u [ ] Gambar 9. Profil sudut geser dalam TX UU lapisan lempung lunak terhadap kedalaman Reka Racana - 9

Yuki Achmad Yakin, Heldys Nurul Siska, Wanda Aska Alawiah 3.5 Penentuan Perlapisan Tanah Berdasarkan data pemboran yang terdekat dengan titik pengujian tiang, stratifikasi tanah dapat dilihat pada Tabel 1. Ketebalan tanah lunak mencapai 20 m, sehingga daya dukung fondasi tiang akan dipikul oleh lapisan tanah di bawahnya, yaitu setebal 13,5 m. Konsistensi dan kepadatan setiap lapisan tanah diukur dengan nilai N-SPT yang dilakukan setiap 2 m kedalaman tanah. Nilai N-SPT ini dikoreksi terhadap tegangan vertikal efektif, rasio energi, panjang batang, diameter lubang dan pengambilan contoh. Tabel 1. Data Tanah Hasil Pemboran Kedalaman Tebal Jenis Tanah N (N 1 ) 60 0,00-0,50 Silty Clay 0,50 2 1 0,50-3,00 Fat Clay 3,00 2 1 3,00-8,00 Elastic Silt 8,00 1 1 8,00-10,70 Elastic Silt 10,70 2 1 10,70-18,00 Fat Clay 18,00 2 1 18,00-21,00 Fat Clay 21,00 5 3 21,00-26,00 Elastic Silt 26,00 9 6 26,00-26,80 Poorly Graded Sand 26,80 21 14 26,80-29,85 Well Graded Sand 29,85 24 16 29,85-33,50 Well Graded Sand 33,50 22 14 3.6 Metode N-SPT Perhitungan daya dukung ultimit dengan metode N-SPT dengan Persamaan 8 sebesar 464,76 ton, meliputi daya dukung ujung sebesar 161,79 ton serta daya dukung selimut sebesar 302,96 ton (Tabel 2). Daya dukung izin diperoleh sebesar 154,92 ton dengan faktor keamanan sebesar 3. Daya dukung ujung tersebut dipikul oleh lapisan pasir pada kedalaman 33,5 m, sedangkan daya dukung selimut dipikul oleh lapisan di atas lapisan pasir tersebut setebal 13,5 m. Kedalaman Tabel 2. Daya Dukung Selimut dengan Metode N-SPT Jenis Tanah H A S (N 1 ) 60 N S 0, 2 N S Q S [ton] 0,00-0,50 Silty Clay 0,50 63,171 1 1,30 0,26 16,42 0,50-3,00 Fat Clay 3,00 63,171 1 1,30 0,26 16,42 3,00-8,00 Elastic Silt 8,00 63,171 1 1,08 0,22 13,69 8,00-10,70 Elastic Silt 10,70 63,171 1 1,14 0,23 14,37 10,70-18,00 Fat Clay 18,00 63,171 1 1,17 0,23 14,78 18,00-21,00 Fat Clay 21,00 63,171 3 1,52 0,30 19,16 21,00-26,00 Elastic Silt 26,00 63,171 6 2,14 0,43 26,98 26,00-26,80 Poorly Graded Sand 26,80 63,171 14 3,57 0,72 45,17 26,80-29,85 Well Graded Sand 29,80 63,171 16 4,91 0,98 62,05 29,85-33,50 Well Graded Sand 33,50 63,171 14 5,85 1,17 73,91 Jumlah 302,96 Reka Racana - 10

Penurunan [mm] Perilaku Tiang Pancang Tunggal pada Tanah Lempung Lunak di Gedebage 3.7 Metode Statik (Metode Alpha) Metode Statik untuk menghitung daya dukung tiang pancang pada deposit tanah di lokasi ini menghasilkan daya dukung ujung sebesar 381,86 ton, dan daya dukung selimut tiang sebesar 1.435,5 ton (Tabel 3). Daya dukung ultimit yang dihasilkan adalah 525,21 ton, sedangkan daya dukung izin sebesar 175,7 ton. Kedalaman Tabel 3. Daya Dukung Selimut dengan Metode Alpha Jenis Tanah L i c u [kn/m 2 ] α f s [kn/m 2 ] A s [m 2 ] Q s [kn) 0,00-0,50 Silty Clay 0,50 12,50 1,00 12,50 0,94 11,79 0,50-3,00 Fat Clay 2,50 12,50 1,00 12,50 4,71 58,93 3,00-8,00 Elastic Silt 5,00 12,50 1,00 12,50 9,43 117,86 8,00-10,70 Elastic Silt 2,70 12,50 1,00 12,50 5,09 63,64 10,70-18,00 Fat Clay 7,30 12,50 1,00 12,50 13,77 172,07 18,00-21,00 Fat Clay 3,00 37,50 0,80 30,00 5,66 169,71 21,00-26,00 Elastic Silt 5,00 75,00 0,47 35,25 9,43 332,36 26,00-26,80 Poorly Graded Sand 0,80 150,00 0,24 36,00 1,51 54,31 26,80-29,85 Well Graded Sand 3,05 150,00 0,24 36,00 5,75 207,05 29,85-33,50 Well Graded Sand 3,65 150,00 0,24 36,00 6,88 247,78 Jumlah 1.435,50 3.8 Metode Mazurkiewicz Metode Mazurkiewicz adalah metode interpretasi dari grafik hubungan beban dan penurunan pada uji tiang statik untuk mendapatkan daya dukung ultimit. Metode ini menggunakan rangkaian data terakhir, sehingga nilai daya dukung ultimit yang diperoleh menjadi konvergen sebesar 268 ton (Gambar 10). 0.00 4.00 8.00 12.00 16.00 20.00 24.00 28.00 32.00 36.00 0 30 60 90 120 150 180 210 240 270 300 330 360 Q_ult = 268 ton Beban [ton] Gambar 10. Daya dukung ultimit tiang dengan metode Mazurkiewicz Reka Racana - 11

Yuki Achmad Yakin, Heldys Nurul Siska, Wanda Aska Alawiah 4. KESIMPULAN Berdasarkan hasil karakterisasi tanah lunak dan analisis daya dukung tiang tunggal, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Tanah lempung lunak di Gedebage memiliki ketebalan 20 meter yang ditunjukkan oleh parameter fisis dan teknis. 2. Lapisan tanah lempung lunak ini berpotensi mengalami penurunan yang besar, dengan angka pori 2 sampai 7,25 dan indeks kompresi 2 sampai 5. 3. Lapisan ini tidak mampu menjadi lapisan pendukung fondasi, karena nilai kuat geser yang sangat rendah, yaitu kurang dari 25 kn/m 2. 4. Tiang pancang tidak didukung oleh lapisan lempung lunak, sehingga hal ini akan menimbulkan pergerakan lateral pada kepala tiang. 5. Tiang akan mengalami beban tambahan akibat penurunan yang terjadi pada lapisan lempung lunak tersebut. 6. Daya dukung yang diperoleh baik dari metode statik maupun metode N-SPT mengalami perbedaan dengan interpretasi uji tiang dengan metode Mazurkiewicz. Hal ini disebabkan faktor set up, dimana tahanan selimut meningkat sesaat setelah pemancangan. DAFTAR RUJUKAN Bowles, J. E. (1984). Sifat-sifat Fisis dan Geoteknis Tanah. Jakarta: Erlangga. Das, B. M. (1995). Mekanika Tanah (Prinsip-prinsip Rekayasa Geoteknis) Jilid 1. Alih bahasa oleh Ir. Noor E. Mochtar. M.Sc., Ph.D. dan Ir. Indrasurya B. Mochtar M.Sc., Ph.D. Jakarta: Erlangga. Geotechnical Engineering Center. (2013). Manual Fondasi Tiang (4 th edition). Bandung: Geotechnical Engineering Center (GEC) Universitas Katolik Parahyangan. Hardiyatmo, H. C. (2010). Mekanika Tanah 1. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Terzaghi, K. dan Peck, R. (1987). Soil Mechanics in Engineering Practice, 2nd edition. Alihbahasa oleh Krisna, B. dan Witjaksono, B. Jakarta: Erlangga. Tomlinson, M. J. (1986). Foundation Design and Construction. London: John Wiley & Sons. Reka Racana - 12