BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. ini bermaksud untuk menggambarkan dan menganalisis secara mendalam atas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Boyband Korea (Studi pada Komunitas Safel Dance Club ) mengambil. penggemar boyband Korea di Kota Yogyakarta.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. 22) metode kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut didasarkan pada pertimbangan bahwa SPBU di atas adalah SPBU yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan proses berfikir yang bersifat deduktif,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dapat dimanfaatkan oleh peneliti. 1 Pemilihan lokasi atau site selection

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan agar kegiatan praktis terlaksana secara rasional dan terarah sehingga

BAB III METODE PENELITIAN. dan unit yang diteliti, yaitu berusaha menggambarkan, menganalisis masalahmasalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kualitatif. Melalui pendekatan ini dapat menarik suatu ciri atau

III. METODE PENELITIAN. kelompok, atau situasi. Menurut Smith, sebagaimana dikutip Lodico,Spaulding

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. prosedur analisis data dan metode verifikasi data.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desa Ketep, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang. Dipilihnya

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian itu sendiri. Penelitian terkait judi online pada kalangan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Pengambilan lokasi di Panti asuhan ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan pendekatan penelitian analisis-kualitatif yaitu penelitian yang temuantemuannya

METODE PENELITIAN. untuk mendeskripsikan apa-apa yang saat ini berlaku. Di dalamnya terdapat upaya

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif.

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini rancangan yang digunakan adalah Metodologi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Metode Kualitatif. Metode Kualitatif menurut

BAB III METODE PENELITIAN. terlaksananya kegiatan komunitas IBLBC yang dilakukan di sekitaran Panahan,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di TK Negeri Pembina Kihajar Dewantoro Kecamatan Kota

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dipengaruhi atau ditentukan oleh tepat tidaknya penelitian atau penentuan metode

BAB 3 METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. mengungkapkan fenomena atau peristiwa sosial tertentu dan pemahaman atau

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Peneliti memilih penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Penulis

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistik, dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pacitan. Pemilihan lokasi penelitian ini karena SMAN 1 Ngadirojo. berbagai prestasi yang diraih oleh siswa dan guru.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. objek penelitian dilakukan. Bisa juga ditambahkan hal-hal lain jika dianggap

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan informasi untuk digunakan sebagai solusi atau jawaban atas

BAB III METODE PENELITIAN. menggambarkan lebih jauh mengenai proses strategi komunikasi

BAB III METODE PENELITIAN. dan Taylor (Moleong, 2000:3) penelitian kualitatif adalah prosedur

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. rawan terjadi praktek ketidaksetaraan gender dalam kepengurusannya, maka

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu Februari sampai dengan Maret Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan

III. METODE PENELITIAN. mengkaji kasus-kasus tertentu secara mendalam dan menyeluruh. Selain itu,

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Lokasi penelitian adalah tempat dimana seorang peneliti melakukan

BAB III. METODE PENELITIAN. tipe penelitian kualitatif dengan analisis deskriptif. Sesuai dengan tujuan

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat desktiptif berupa kata-kata tertulis atau lisan, dokumen pribadi,

BAB III METODE PENELITIAN. Pandanan Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten. yaitu bulan Oktober sampai bulan Desember 2012.

BAB III METODE PENELITIAN. langsung dalam pelaksanaan zakat sebagai pengurang pajak penghasilan.

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuanga di BWI dan untuk mengetahui persepsi nadzir terhadap

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada warga Muhammadiyah kota Bandung.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Bogdan dan Taylor dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Tlogowungu Kabupaten Pati Provinsi Jawa Tengah. Peneliti melakukan

BAB III METODE PENELITIAN. sejak awal hingga akhir. Pada bagian ini memuat hal-hal yang berkaitan dengan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran secara mendalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan tertentu. Sebagaimana yang dikemukakan Sugiyono (2012:3) bahwa,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. memperoleh data dan informasi yang objektif dibutuhkan data-data dan

BAB III METODE PENELITIAN. data kualitatif. Hal ini sesuai dengan pendapat Bogdan dan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan strategi umum yang dianut dalam. penelitian ini layak untuk diuji kebenarannya.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang penulis gunakan adalah tipe penelitian deskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Boyolali yang terletak di jantung Kota Boyolali merupakan salah satu pasar

BAB III METODE PENELITIAN. Metode, berasal dari Bahasa Yunani Methodos yang berarti cara atau

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. mengenai Strategi Kampanye Politik dalam Pemilihan Kepala Kampung di

Moleong (2012: 6) mengemukakan pengertian metode penelitian kualitatif sebagai berikut:

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Fenomena Kehidupan Anak Pekerja Ojek Payung di

BAB III METODE PENELITIAN. Baru Kota Medan, dengan demikian penelitian akan mengarah pada penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. frame dalam suatu garis pemikiran yang tidak bias. Ada beberapa jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian, hal ini disebabkan karena berhasil tidaknya suatu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Sesuai rumusan masalah yang ada, maka jenis penelitian yang penulis

BAB III METODE PENELITIAN. Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Peneliti mengambil lokasi penelitian tersebut

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Obyek Penelitian Untuk memperoleh data sebagai bahan analisis dalam penelitian ini akan dilakukan wawancara terhadap para pejabat struktural, pejabat fungsional tertentu dan Analis SDM pada Biro Sumber Daya Manusia, Deputi Bidang Administrasi Aparatur sebagai key informan. Penentuan key informan didasarkan pada asumsi bahwa para Pejabat dan Pegawai tersebut adalah antara lain sebagai pelaksana tugas dan fungsi dalam hal penyusunan rencana kebutuhan sumber daya manusia Kementerian Sekretariat Negara, penyusunan rencana pengembangan sumber daya manusia, pengangkatan/ pemindahan dan pemberhentian pegawai dari jabatan struktural di lingkungan Kementerian Sekretariat Negara. Penentu pejabat dan pegawai yang diambil sebagai key informan penelitian ini dilakukan secara purposive, artinya dipilih atas dasar sifat-sifat atau ciri-ciri tertentu dan dipandang memiliki pengetahuan atau berhubungan langsung dengan obyek penelitian. 3.2. Paradigma Penelitan Penelitian kualitatif tidak menggunakan populasi karena penelitian kualitatif berangkat dari kasus tertentu yang ada pada situasi sosial tertentu dan hasilnya tidak akan diberlakukan ke populasi, tetapi ditransferkan ke tempat lain pada situasi sosial yang memiliki kesamaan dengan situasi sosial pada kasus yang dipelajari. Sampel dalam penelitian kualitatif tidak dinamakan responden tetapi sebagai narasumber, atau partisipan. Sampel dalam penelitian kualitatif bukan 53

juga disebut sampel statistik melainkan sampel teoritis karena tujuan penelitian kualitatif adalah untuk menghasilkan teori. Sampel dalam penilitian kualitatif juga dapat disebut sampel konstruktif karena dengan sumber data dari sampel itu daat dikonstruksikan fenomena yang semula masih belum jelas. Fokus penelitian merupakan bagian terpenting dan menentukan sukses tidaknya pelaksanaan penelitian. Hal ini karena metode penelitianlah yang menuntut peneliti melalui cara-cara kerja yang cermat dan menjadikan panduan/arah dalam melakukan penelitian. Menurut Bungin (2011: 67) format desain penelitian kualitatif secara teoritis berbeda dengan format penelitian kuantitatif, namun perbedaanya terletak pada kesulitan di dalam membuat desain penelitian kualitatif itu sendiri karena umumnya penelitian kualitatif yang tidak berpola. Kesulitan membuat desain penelitian kualitatif disebabkan karena antara lain: (1) desaian penelitian kualitatif itu adalah peneliti sendiri, sehingga peneliti itulah yang paham pola penelitian yang akan dilakukan; (2) masalah penelitian kualitatif yang amat beragam dan kasuistik sehingga sulit membuat kesamaan desain penelitian yang bersifat umum, karena itu cenderung desain penelitian kualitatif bersifat kasuistik; (3) ragam ilmu sosial yang variannya bermacam-macam sehingga memiliki tujuan dan kepentingan yang berbeda-beda pula terhadap metode penelitian kualitatif. Format desain deskriptif kualitatif pada umumnya dilakukan pada penelitian dalam bentuk studi kasus. Format deskriptif kualitatif studi kasus tidak memiliki ciri seperti air (menyebar dipermukaan), tetapi memusatkan diri pada suatu unit tertentu dari berbagai fenomena. Dari ciri yang demikian memungkinkan studi ini 54

dapat amat mendalam dan demikian bahwa kedalaman data yang menjadi pertimbangan dalam penelitian model ini. Karena itu, penelitian ini bersifat mendalam dan menusuk sasaran penelitian (Bungin, 2011:68). Data kualitatif, yang lebih merupakan wujud kata-kata dari pada deretan angka-angka senantiasa menjadi bahan utama bagi ilmu-ilmu sosial tertentu, terutama dalam bidang antropolog, sejarah, dan ilmu politik. Data Kualitatif merupakan sumber dari deskripsi yang luas dan berlandasan kokoh, serta memuat penjelasan tentang proses-proses yang terjadi dalam lingkup setempat, mengikuti dan memahami alur peristiwa secara kronologis, menilai sebab akibat dalam lingkup pikiran orang-orang setempat dan memperoleh penjelasan yang banyak dan bermanfaat... Miles dan Huberman (2014). 3.3. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Komponen objek penelitian dalam penelitian ini mencakup: a. Place, penelitian ini bertempat di Biro Sumber Daya Manusia, Deputi Bidang Administrasi Aparatur, Kementerian Sekretariat Negara RI, Jln. Veteran No.17-18, Jakarta Pusat. b. Actor, yaitu key informan atau narasumber yang menjadi perhatian penulis adalah para pejabat struktural, pejabat fungsional tertentu dan analis SDM pada Biro Sumber Daya Manusia, Deputi Bidang Administrasi Aparatur, Kementerian Sekretariat Negara. 55

c. Activity, aktivitas yang berhubungan dengan aspek-aspek manajemen talenta, khususnya aktivitas yang terjadi di Biro Sumber Daya Manusia, Deputi Bidang Administrasi Aparatur, Kementerian Sekretariat Negara. 3.4. Definisi Konsep Menurut Miles dan Huberman (2014:15)...hal-hal apa yang tercatat dalam analisis kualitatif? Pertama, data yang muncul berwujud kata-kata dan bukan rangkaian angka. Data itu mungkin telah dikumpulkan dalam aneka macam cara (observasi, wawancara, intisari dokumen, pita rekaman) dan yang biasanya diproses kira-kira sebelum siap digunakan (melalui pencatatan, pengetikan, penyuntingan, atau alih tulis), tetapi analisis kualitatif tetap menggunakan katakata yang biasanya disusun dalam teks yang diperluas, yang dimaksud analisis yaitu terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan, yaitu: reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyerderhanaan, pengabstrakan dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa hingga kesimpulankesimpulan finalnya dapat ditarik dan diverifikasi. Alur penting yang kedua dari kegiatan analisis adalah penyajian data. Kami membatasi suatu penyajian sebagai sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penyajian data meliputi berbagai jenis matriks, grafik, jaringan, dan bagan. 56

Semuanya dirancang guna menggabungkan informasi yang tersusun dalam suatu bentuk yang padu dan mudah diraih, dengan demikian seseorang penganalisis dapat melihat apa yang sedang terjadi, dan menentukan apakah menarik kesimpulan yang benar ataukah terus melangkah melakukan analisis yang menurut saran yang dikiaskan oleh penyajian sebagai sesuatu yang mungkin berguna. Kegiatan analisis yang ketiga yang penting adalah menarik kesimpulan dan verifikasi. Penarikan kesimpulan hanyalah sebagian dari satu kegiatan dari konfigurasi yang utuh. Kesimpulan-kesimpulan juga diverifikasi selama penelitian berlangsung, singkatnya makna-makna yang muncul dari data harus diuji kebenarannya, kekokohannya, dan kecocokannya yakni yang merupakan validitasnya. Analisis data kualitatif merupakan upaya berlanjut, berulang dan terus menerus. Masalah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan/verifikasi menjadi gambaran keberhasilan secara berurutan sebagai rangkaian kegiatan analisis yang saling susul menyusul. Arikunto (2000) menegaskan bahwa metode studi kasus sebagai salah satu jenis pendekatan deskriptif, yang merupakan penelitian yang dilakukan secara intensif, terperinci dan mendalam terhadap suatu organisme (individu), lembaga atau gejala tertentu dengan daerah atau subyek yang sempit. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan desain penelitian peraturan secara deskriptif. Istilah penelitian kualitatif diberi makna sebagai jenis 57

penelitian yang temuannya tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan melainkan analisis yang bersifat kualitatif. Menurut Sukmadinata (2005), dasar penelitian kualitatif adalah konstruktivisme yang berasumsi bahwa kenyataan itu berdimensi jamak, interaktif dan suatu pertukaran pengalaman sosial yang diinterpretasikan oleh seitap individu. Pada umumnya data diperoleh melalui wawancara dan pengamatan. Data yang terkumpul tidak diolah secara statistik. Untuk melengkapi data yang dihasilkan dari proses wawancara dan observasi, peneliti dapat mengunakan dokumen, buku, kaset video, foto dan kuesioner untuk data tambahan dalam penelitian. Penelitian kualitatif adalah salah satu metode penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan pemahaman tentang kenyataan melalui proses berfikir induktif. Dalam penelitian ini, peneliti terlibat langsung dalam situasi dan fenomena yang diteliti. Peneliti diharapkan selalu memusakan perhatian pada kenyataan atau kejadian dalam konteks yang diteliti. Setiap kejadian merupakan sesuatu yang unik dan berbeda dengan yang lain karena ada perbedaan konteks. Pendekatan metode kualitatif yang memberikan ruang bagi keterlibatan peneliti tidak sekedar menilai fakta-fakta yang ada membuat penggambaran hasil penelitian ini diharapkan cukup jelas tanpa mengurangi obyektifitas. Metode penelitian dalam langkah penulisan tesis ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Maksud dari dilakukannya penelitian deskriptif menurut Suryabrata (1998:18) adalah untuk membuat penggambaran secara sistematis, faktual, ada akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi 58

atau daerah tertentu. Lebih lanjut dijelaskan bahwa penelitian deskriptif itu lebih luas dan mencakup segala macam bentuk penelitian dan biasanya digunakan istilah penelitian survai. (Suryabrata, 1998:19). Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2005:1). Dengan cara yang ilmiah tersebut kebenaran yang diketemukan oleh peneliti adalah sama pentingnya dengan metodologi penelitian yang dipakai untuk menemukan kebenaran tersebut. Secara lebih tegas dikemukan oleh Irawan (2000:56), bahwa metodologi penelitian adalah... totalitas cara yang dipakai peneliti untuk menemukan kebenaran ilmiah. Menurut Mardalis (2002:14)... metode penelitian adalah suatu metode ilmiah yang memerlukan sistematika dan prosedur yang harus ditempuh dengan tidak mungkin meninggalkan setiap unsur, komponen yang diperlukan dalam suatu penelitian. Metodologi penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah metodologi deskriptif. Menurut Irawan (2000:60), penelitian deskriptif adalah:.. penelitian yang bertujuan mendeskripsikan atau menjelaskan sesuatu hal seperti apa adanya. Metode deskriptif berfokus pada pertanyaan apa sebenarnya (apa esensi) objek penelitian ini. Paling jauh mengkaji pola hubungan korelasional antara beberapa variabel. Sanafiah (2001:20) mengemukakan sebagai berikut: Penelitian deskriptif tidak sampai mempersoalkan jalinan hubungan antar variabel yang ada, tidak dimaksudkan untuk menarik generalisasi yang menjelaskan variabel-variabel anteseden yang menyebabkan sesuatu gejala atau kenyataan sosial. Karenanya 59

penelitian deskriptif tidak menggunakan dan tidak melakukan uji hipotesis, berarti tidak dimaksudkan membangun dan mengembangkan perbendaharaan teori. Dari pendapat di atas, dapat diketahui bahwa metode penelitian deskriptif hanya berusaha untuk mendeskripsikan/melukiskan fakta-fakta yang ada, kemudian menganalisis dan menafsirkannya, tanpa perlu mengkaji hubungan antar variabel atau melakukan uji hipotesis, di mana pada akhirnya dapat ditarik suatu kesimpulan. Berdasarkan itu maka pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Penelitian dengan pendekatan kualitatif sebagaimana disebut Bogdan & Taylor (sebagaimana dikutip Moleong, 2002:3), adalah.. prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. 3.5. Key Informan Penelitian Penentuan key informan didasarkan pada asumsi bahwa para pejabat struktural, pejabat fungsional tertentu dan analis SDM pada Biro Sumber Daya Manusia adalah sebagai pelaksana tugas dan fungsi dalam hal penyusunan rencana kebutuhan sumber daya manusia Kementerian Sekretariat Negara, penyusunan rencana pengembangan sumber daya manusia, pengangkatan/ pemindahan dan pemberhentian pegawai dari jabatan struktural di lingkungan Kementerian Sekretariat Negara. Penentu pejabat dan pegawai yang diambil sebagai key informan penelitian ini dilakukan secara purposive, artinya dipilih atas dasar sifat-sifat atau ciri-ciri tertentu dan dipandang memiliki pengetahuan atau berhubungan langsung dengan obyek penelitian. Daftar key informan terlampir dalam tabel di bawah ini: 60

No. Tabel 3.1. Daftar Jumlah Key Informan Informan Eselon/ Fungsional 1 Kepala Biro Sumber Daya Manusia Eselon II 2 Kepala Bagian Perencanaan, Informasi, dan Kinerja Sumber Daya Manusia Eselon III 3 Kepala Bagian Mutasi Eselon III 4 5 Kepala Subbagian Perencanaan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kepala Subbagian Pengelolaan Informasi dan Kinerja Sumber Daya Manusia Eselon IV Eselon IV 6 Kepala Subbagian Mutasi Jabatan Eselon IV 7 Analis Kepegawaian Muda Fungsional 8 Analis SDM Pelaksana 9 Pengadministrasi Umum Pelaksana Jumlah 9 Informan Sumber: Permensesneg Nomor 3 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Sekretariat Negara 3.6. Teknik Pengumpulan Data 3.6.1. Metode Wawancara Mendalam Wawancara mendalam secara umum adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewancara dan informan atau orang yang di wawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara, dimana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama. Dengan demikian, kekhasan wawancara mendalam adalah keterlibatannya dalam kehidupan informan (Bungin, 2011:111). 61

Metode wawancara mendalam (in-depth interview) adalah sama seperti metode wawancara lainnya, hanya peran pewawancara, tujuan wawancara, dan cara melakukan wawancara yang berbeda dengan wawancara pada umumnya. Sesuatu yang amat berbeda dengan metode wawancara lainnya adalah bahwa wawancara mendalam dilakukan berkali-kali dan membutuhkan waktu yang lama bersama informan di lokasi penelitian, hal mana kondisi ini tidak pernah terjadi pada wawancara pada umumnya (Bungin, 2011:111). Wawancara merupakan komunikasi verbal secara langsung antara pewawancara (interviewer) dengan orang yang diwawancarai (interviewe) yang bertujuan untuk mendapatkan sejumlah informasi yang berkaitan dengan permasalahan penelitian. Untuk mendapatkan informasi yang berkaitan dengan permasalahan penelitian maka dibutuhkan sejumlah key informan. Terkait dengan hal ini, Irawan (2000:73) mengatakan: Banyak pula penelitian yang tidak mempunyai populasi dan sampel, tetapi membutuhkan responden. Responden adalah orang yang memberi kita informasi sesuai dengan permintaan/pertanyaan kita. Di dalam penelitian kualitatif responden disebut key informan. Penentuan key informan dilakukan secara purposive yaitu dipilih atas dasar ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu dan dipandang memiliki pengetahuan serta yang tidak kalah penting adalah memiliki hubungan dengan subyek dan obyek penelitian. Yang dalam konteks penelitian ini berhubungan langsung dengan perencanaan kebutuhan sumber daya manusia, program pengembangan sumber daya manusia, rencana suksesi dan mutasi pegawai, dan pelaksanaan seleksi pengisian jabatan struktural di lingkungan Kementerian Sekretariat Negara. 62

3.6.2. Metode Dokumenter Metode dokumenter adalah salah satu metode pengumpulan data yang digunakan dalam metodologi penelitian sosial. Pada intinya metode dokumenter adalah metode yang digunakan untuk menelusuri data historis. Dengan demikian, pada penelitian sejarah maka bahan dokumenter memegang peran yang amat penting. Telaah dokumen merupakan teknik pengumpulan data yang berupa laporan/dokumen pemerintahan, dan arsip-arsip pegawai yang mempunyai kaitan dengan pertanyaan penelitian. Teknik ini dilakukan dengan mencermati, membaca, dan menganalisa dokumen-dokumen yang mempunyai kaitan langsung dengan permasalahan penelitian, dalam hal ini adalah mengenai ketentuan peraturan perundang-undangan tentang manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN) dan kebijakan pimpinan organisasi tentang rencana kebutuhan sumber daya manusia, pengembangan sumber daya manusia, serta mekanisme seleksi pengisian jabatan struktural di lingkungan Kementerian Sekretariat Negara. 3.6.3. Metode Observasi Observasi merupakan pengamatan langsung oleh peneliti terhadap obyek penelitian. Proses data-data yang di key informan akan dikonfirmasi dengan informasi lain melalui observasi, teknik trianggulasi digunakan dalam konteks penelitian ini, yang diamati adalah dokumen penyusunan talent mapping, rencana kebutuhan sumber daya manusia, rencana pengembangan sumber daya manusia serta mekanisme pengisian jabatan struktural di lingkungan Kementerian Sekretariat Negara. 63

Menurut Bungin (2011:118) yang dimaksud dengan metode observasi adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan pengindraan. Suatu kegiatan pengamatan baru dikatagorikan sebagai kegiatan pengumpulan data penelitian apabila memiliki kriteria sebagai berikut: a. pengamatan digunakan dalam penelitian dan telah direncanakan secara serius. b. Pengamatan harus berkaitan dengan tujuan penelitian yang telah ditetapkan. c. Pengamatan dicatat secara sistematik dan dihubungkan dengan proporsisi umum dan bukan dipaparkan sebagai suatu yang hanya menarik perhatian. d. Pengamatan dapat dicek dan dikontrol mengenai keabsahannya. 3.7. Teknik Analisis Data Analisis data diperlukan untuk mengolah data yang masih mentah, sehingga memberikan arti dan makna yang berguna dalam memecahkan masalah penelitian. Penyusunan ini penulis menggunakan metode analisis kualitatif, yaitu analisis data yang dilaksanakan dengan jalan menggambarkan, melukiskan dan menguraikan secara mendalam keadaan yang sebenarnya di lapangan atau peristiwa yang terjadi. Menurut buku Pedoman Penyusunan Tesis Universitas Mercu Buana (2014:28), digunakan sebagai acuan referensi dalam penyusunan tesis penulis bahwa prosedur pengolahan data merupakan:... penjelasan pilihan teknik analisis data yang akan digunakan disertai alasan penggunaannya, termasuk rumus statistik dalam pengujian hipotesis atau teknik lainnya untuk menganalisis data penelitian. 64

Moleong (2002:103), memberikan pengertian tentang analisis data, yaitu sebagai berikut: Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti disarankan oleh data. Data yang diperoleh melalui wawancara dan telaah dokumen serta observasi dianalisis melalui langkah-langkah yang mengikuti petunjuk Miles & Huberman (2004) sebagai berikut: a. Peringkasan data, di mana data mentah diseleksi, disederhanakan dan diambil intinya. b. Data yang disajikan secara tertulis, berdasarkan kasus-kasus faktual yang berkaitan. Tampilan data digunakan untuk memahami apa yang sebenarnya terjadi dalam organisasi. c. Menarik kesimpulan atau verifikasi atas pola kecenderungan dan penyimpangan yang ada dalam fenomena itu, kemudian membuat prediksi atas kemungkinan selanjutnya. Sedangkan tentang analisis data kualitatif juga dikemukakan oleh Irawan (2000:99) yaitu.. analisis yang dilakukan terhadap data-data non angka seperti hasil wawancara atau catatan laporan bacaan dari buku-buku, artikel, dan juga termasuk non tulisan seperti foto, gambar, atau film. Dengan demikian, dalam penelitian ini analisis data tidak menggunakan teknik statistik, sehingga jawaban key informan terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan akan dideskripsikan dalam bentuk kalimat-kalimat dan pernyataan-pernyataan penelitian. 65

3.8. Teknik Pengolahan Data Data yang didapat dari kegiatan pengumpulan data selanjutnya diolah sehingga dapat menghasilkan informasi yang digunakan dalam menganalisis data. Pengolahan data diawali dengan penataan data mentah baik yang diperoleh dari hasil wawancara, telaah dokumen, dan observasi. Untuk menghindari kekeliruan, masing-masing data diklasifikasikan sesuai dengan materi data dan gejala yang diteliti. Data yang diperoleh dari hasil wawancara disusun dalam bentuk data hasil olahan, transkrip hasil wawancara, yang didalamnya memuat secara lengkap jawaban-jawaban dari key informan serta data dari dokumen, sekaligus dibuat kesimpulan sementara dari jawaban-jawaban tersebut. Bila kesimpulan sementara belum memuaskan, dicari kembali data yang diperlukan sampai peneliti mendapatkan data yang lengkap untuk dianalisis dan setelah itu baru dibuat kesimpulan terakhir. 3.9. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data Penelitian kualitatif menghadapi persoalan penting mengenai pengujian keabsahan hasil penelitian. Banyak hasil penelitian kualitatif diragukan kebenarannya karena beberapa hal; (1) subyektifitas peneliti merupakan hal yang dominan dalam penelitian kualitatif; (2) alat penelitian yang diandalkan adalah wawancara dan observasi (apapun bentuknya) mengandung banyak kelemahan ketika dilakukan secara terbuka dan apalagi tanpa kontrol (dalam observasi partisipasi); (3) sumber data kualitatif yang kurang credible akan mempengaruhi hasil akurasi penelitian (Bungin, 2011:262). 66

Dalam setiap penelitian kualitatif, kehadiran peneliti dalam setiap tahap penelitian kualitatif membantu peneliti untuk memahami semua data yang dihimpun dalam penelitian. Karena itu hampir dipastikan bahwa peneliti kualitatif adalah orang yang langsung melakukan wawancara dan observasi dengan informan-informannya. Karena itu peneliti kualitatif adalah peneliti yang memiliki waktu lama bersama dengan informan di lapangan, bahkan sampai kejenuhan pengumpulan data tercapai. Upaya untuk memperoleh derajat keabsahan yang tinggi, maka jalan penting lainnya adalah dengan meningkatkan ketekunan dalam pengamatan di lapangan. Pengamatan bukanlah suatu teknik pengumpulan data yang hanya mengandalkan kemampuan pancaindra termasuk pendengaran, perasaan dan insting peneliti. Dengan meningkatkan ketekunan pengamatan di lapangan, maka derajat keabsahan data telah ditingkatkan pula. 67