Animal Agricultural Journal, Vol. 2. No. 1, 2013, p Online at :

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PEMBERIAN PAKAN BEBAS PILIH (Free choice feeding) TERHADAP PERFORMANS PRODUKSI TELUR BURUNG PUYUH (Coturnix coturnix japonica)

PENGARUH PEMBERIAN PAKAN BEBAS PILIH (Free choice feeding) TERHADAP PERFORMANS AWAL PENELURAN BURUNG PUYUH (Coturnix coturnix japonica)

Animal Agriculture Journal, Vol. 1. No. 2, 2012, p Online at :

BAB III MATERI DAN METODE. Laut (Gracilaria verrucosa) terhadapproduksi Karkas Puyuh (Cotunix cotunix

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Pengaruh Penambahan Kunyit dan Jahe Dalam

PERFORMA PRODUKSI TELUR PUYUH (Coturnix coturnix japonica) YANG DI PELIHARA PADA FLOCK SIZE YANG BERBEDA

BAB III MATERI DAN METODE. 10 minggu dilaksanakan pada bulan November 2016 Januari 2017 di kandang

SURYA AGRITAMA Volume 5 Nomor 1 Maret 2016

BAB III MATERI DAN METODE. Merah (Hylocereus polyrhizus) terhadap Performa Burung Puyuh Betina Umur 16

Pengaruh Lanjutan Substitusi Ampas Tahu pada Pakan Basal (BR-2) Terhadap Penampilan Ayam Broiler Umur 4-6 Minggu (Fase Finisher)

BAB III MATERI DAN METODE. periode starter terhadap performans pada Ayam Kedu Hitam umur 0-10 Minggu.

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang Pengaruh Frekuensi dan Awal Pemberian Pakan terhadap

SUBSITUSI DEDAK DENGAN POD KAKAO YANG DIFERMENTASI DENGAN Aspergillus niger TERHADAP PERFORMANS BROILER UMUR 6 MINGGU

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang Penggunaan Tepung Daun Mengkudu (Morinda

PENGARUH PEMBERIAN TEPUNG AMPAS TAHU DI DALAM RANSUM TERHADAP BOBOT POTONG, BOBOT KARKAS DAN INCOME OVER FEED COST AYAM SENTUL

PENGARUH TINGKAT PROTEIN RANSUM TERHADAP BOBOT POTONG, PERSENTASE KARKAS DAN LEMAK ABDOMINAL PUYUH JANTAN

PENGARUH PEMBERIAN TINGKAT PROTEIN RANSUM PADA FASE GROWER TERHADAP PERTUMBUHAN PUYUH (Coturnix coturnix japonica)

Animal Agricultural Journal, Vol. 1. No. 1, 2012, p Online at :

Ali, S., D. Sunarti dan L.D. Mahfudz* Program Studi S-1 Peternakan Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro Semarang

Yunilas* *) Staf Pengajar Prog. Studi Peternakan, FP USU.

Suplementasi Tepung Jangkrik Sebagai Sumber Protein Pengaruhnya Terhadap Kinerja Burung Puyuh (Coturnix coturnix japonica)

PENGARUH PENAMBAHAN FITASE DALAM RANSUM TERHADAP PERFORMA BURUNG PUYUH PETELUR (Coturnix coturnix japonica)

Pengaruh pemberian aditif cair buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) terhadap performa burung puyuh betina umur hari

BAB III METODE PENELITIAN. selatan kota Gorontalo. Penelitian berlangsung selama dua bulan mulai dari bulan

BAB III MATERI DAN METODE. November 2015 di Kandang Ayam Fakultas Peternakan dan Pertanian,

EFEK PENGGUNAAN KONSENTRAT PABRIKAN DAN BUATAN SENDIRI DALAM RANSUM BABI STARTER TERHADAP EFISIENSI PENGGUNAAN RANSUM. S.N.

BAB III MATERI DAN METODE. protein berbeda pada ayam lokal persilangan selama 2 10 minggu dilaksanakan

Pengaruh Imbangan Energi dan Protein Ransum terhadap Energi Metabolis dan Retensi Nitrogen Ayam Broiler

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan September - Desember 2015 di

PENGARUH PENAMBAHAN ECENG GONDOK (Eichornia crassipes) FERMENTASI DALAM RANSUM TERHADAP PRODUKSI TELUR ITIK TEGAL

PEMAKAIAN ONGGOK FERMENTASI DALAM RANSUM TERHADAP PERFORMA AYAM BURAS PERIODE PERTUMBUHAN

BAB III METODE PENELITIAN. energi metabolis dilakukan pada bulan Juli Agustus 2012 di Laboratorium Ilmu

Animal Agriculture Journal 3(3): , Oktober 2014 On Line at :

PENGARUH PEMBERIAN PAKAN SUMBER PROTEIN BERBEDA TERHADAP BOBOT AKHIR, POTONGAN KARKAS DAN MASSA PROTEIN DAGING AYAM LOKAL PERSILANGAN SKRIPSI.

Efektivitas Penambahan Zeolit dalam Ransum terhadap Performa Puyuh Petelur Umur 7-14 Minggu

PENGARUH PENAMBAHAN VITAMIN C PADA PAKAN NON KOMERSIAL TERHADAP EFISIENSI PAKAN PUYUH PETELUR

PENGARUH PENGGUNAAN LIMBAH RUMPUT LAUT (Gracilaria verrucosa) TERHADAP PERFORMANS PUYUH JANTAN UMUR 6 10 MINGGU SKRIPSI. Oleh: PUTRI YUNIARTI

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Pengaruh Penggunaan Gathot (Ketela

BAB III MATERI DAN METODE. berbeda terhadap tingkah laku burung puyuh petelur, dilaksanakan pada bulan

PEMBERIAN PAKAN TERBATAS DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PERFORMA AYAM PETELUR TIPE MEDIUM PADA FASE PRODUKSI KEDUA

Animal Agriculture Journal, Vol. 2. No. 1, 2013, p Online at :

Tepung Ampas Tahu Dalam Ransum, Performa Ayam Sentul... Dede Yusuf Kadasyah

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

BAB III MATERI DAN METODE. Februari 2017 di kandang, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas

PENAMPILAN PRODUKSI AYAM BROILER YANG DIBERI TEPUNG GAMBIR (Uncaria Gambir Roxb) SEBAGAI FEED ADDITIVE DALAM PAKAN.

Ade Trisna*), Nuraini**)

Pengaruh Tingkat Penambahan Tepung Daun Singkong dalam Ransum Komersial terhadap Performa Broiler Strain CP 707

SUBTITUSI TEPUNG IKAN KOMERSIAL DENGAN LIMBAH TEPUNG UDANG DALAM RANSUM TERHADAP PERFORMANS ITIK PEKING UMUR 1 HARI - 8 MINGGU

Animal Agricultural Journal, Vol. 1. No. 1, 2012, p Online at :

BAB III MATERI DAN METODE. Ransum terhadap Sifat Fisik Daging Puyuh Jantan dilaksanakan bulan Juni

THE USE OF CASSAVA FERMENTED FLOUR AS A SUBSTITUTE FOR CORN TO FEED CONVERTION RATIO (FCR) AND CALCIUM CONTENT OF SHELL EGG QUAIL

BAB III MATERI DAN METODE. Pertanian, Universitas Diponegoro pada tanggal 22 Oktober 31 Desember 2013.

PEMANFAATAN TEPUNG CANGKANG TELUR AYAM RAS DALAM RANSUM TERHADAP PRODUKSI TELUR BURUNG PUYUH (Coturnix-coturnix japonica) SKRIPSI OLEH:

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai frekuensi penyajian ransum yang berbeda terhadap kualitas

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan selama 13 minggu, pada 12 Mei hingga 11 Agustus 2012

Performa Pertumbuhan Puyuh Petelur Jantan...Rina Ratna Dewi.

Efisiensi penggunaan protein pada puyuh periode produksi yang diberi ransum mengandung tepung daun Kayambang (Salvinia molesta)

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang pemanfaatan tepung olahan biji alpukat sebagai

PERFORMA AYAM BROILER YANG DIBERI RANSUM BERBASIS JAGUNG DAN BUNGKIL KEDELAI DENGAN SUPLEMENTASI DL-METIONIN SKRIPSI HANI AH

III. MATERI DAN METODE PENELITIAN

Respon Broiler terhadap Pemberian Ransum yang Mengandung Lumpur Sawit Fermentasi pada Berbagai Lama Penyimpanan

PENGARUH PEMBERIAN PAKAN SUMBER PROTEIN BERBEDA TERHADAP LAJU PAKAN, KECERNAAN PROTEIN DAN RETENSI NITROGEN AYAM LOKAL PERSILANGAN SKRIPSI.

B. W. Utomo, L. D. Mahfudz, E. Suprijatna* Program S-1 Peternakan Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro Semarang

PENGARUH PERENDAMAN NaOH DAN PEREBUSAN BIJI SORGHUM TERHADAP KINERJA BROILER

BAB III MATERI DAN METODE. Kampung Super dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2016 dikandang

PENGGUNAAN PELEPAH DAUN KELAPA SAWIT DENGAN PERLAKUAN FISIK, KIMIA, BIOLOGI DAN KOMBINASINYA TERHADAP PERFORMANS DOMBA LOKAL JANTAN

Efektifitas Berbagai Probiotik Kemasan Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Burung Puyuh (Coturnix coturnix japonica)

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan November sampai Desember 2013 di

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang pengaruh penggunaan tepung daun katuk (Sauropus

Oleh : Gilang Nursandhi*), Achmad Marzuki**) dan Suratno***)

THE INFLUENCES OF CAGE DENSITY ON THE PERFORMANCE OF HYBRID AND MOJOSARI DUCK IN STARTER PERIOD

BAB III MATERI DAN METODE. hijau terhadap bobot relatif dan panjang organ pencernaan itik Magelang jantan

PENGARUH PEMBERIAN PROTEIN KASAR DENGAN TINGKAT YANG BERBEDA TERHADAP PERFORMAN AYAM KAMPUNG

EFEK PENGGUNAAN TEPUNG DAUN KELOR (Moringa oleifera) DALAM PAKAN TERHADAP PENAMPILAN PRODUKSI AYAM PEDAGING

PROGRAM STUDI S1 PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERTANIAN UNIVERSITAS DIPONEGORO S E M A R A N G

PENGGUNAAN TEPUNG LIMBAH PENGALENGAN IKAN DALAM RANSUM TERHADAP PERFORMA BROILER. Arnold Baye*, F. N. Sompie**, Betty Bagau**, Mursye Regar**

KINERJA AYAM KAMPUNG DENGAN RANSUM BERBASIS KONSENTRAT BROILER. Niken Astuti Prodi Peternakan, Fak. Agroindustri, Univ. Mercu Buana Yogyakarta

Pengaruh Lumpur Sawit Fermentasi dalam Ransum Terhadap Performa Ayam Kampung Periode Grower

PENGGUNAAN CAMPURAN CASSAVA DAN TEPUNG INDIGOFERA SEBAGAI PENGGANTI JAGUNG DALAM RANSUM TERHADAP PERFORMANS PUYUH PETELUR PADA UMUR 1 5 MINGGU

THE EFFECT OF ADDITION DURIAN SEED FLOUR IN FEED ON FEED CONSUMPTION, BODY WEIGHT GAIN, AND CARCASS PERSENTAGES OF QUAIL (Coturnix-coturnix japonica)

PERFORMAN PRODUKSI AYAM PEDAGING YANG DIBERI PENAMBAHAN TEPUNG KUNYIT (Curcuma domestica Val.) DALAM RANSUM

BAB III MATERI DAN METODE

III BAHAN DAN METODE. dan masing-masing unit percobaan adalah lima ekor puyuh betina fase produksi.

Performa Produksi Puyuh Petelur (Coturnix-coturnix Japonica) Hasil Persilangan..Wulan Azhar

Animal Agriculture Journal 3(2): , Juli 2014 On Line at :

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

EFFECT OF ADDITION OF DURIAN SEED MEAL IN FEED TO THE FEED CON- SUMPTION, HEN DAY PRODUCTION AND FEED CONVERSION ON QUAIL (Coturnix-coturnix japonica)

Substitusi Ransum Jadi dengan Roti Afkir Terhadap Performa Burung Puyuh (Coturnix coturnix japonica) Umur Starter Sampai Awal Bertelur

Penggunaan Tepung Limbah Kulit Kopi (Coffea arabica L) Dalam Ransum Terhadap Performans Burung Puyuh (Coturnix Coturnix Javonica) Ahyar ABSTRAK

III. MATERI DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh penggunaan ampas kecap dalam ransum

Animal Agriculture Journal, Vol. 2. No. 1, 2013, p 9 17 Online at :

Pengaruh Pengaturan Waktu Pemberian Air Minum yang Berbeda Temperatur terhadap Performan Ayam Petelur Periode Grower.

BAB III METODE PENELITIAN. Ayam Pedaging dan Konversi Pakan ini merupakan penelitian penelitian. ransum yang digunakan yaitu 0%, 10%, 15% dan 20%.

PENGARUH FREKUENSI PENYAJIAN RANSUM YANG BERBEDA TERHADAP PERFORMANS AYAM KAMPUNG SUPER SKRIPSI. Oleh NIANURAISAH

PENGGUNAAN TEMPE SORGHUM DALAM RANSUM DAN PENGARUHNYA TERHADAP PENAMPILAN PRODUKSI AYAM BROILER

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Pengaruh Penggunaan Limbah Ikan Bandeng (Chanos

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ayam lokal persilangan merupakan ayam lokal yang telah mengalami

Jurnal Zootek ( Zootek Journal ) Vol. 37 No. 1 : (Januari 2017) ISSN

Transkripsi:

Animal Agricultural Journal, Vol. 2. No. 1, 2013, p 497 502 Online at : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/aaj PERFORMA BURUNG PUYUH (Coturnix coturnix japonica) UMUR 3 SAMPAI 6 MINGGU DENGAN POLA PEMBERIAN PAKAN BEBAS PILIH (Free choice feeding) (THE FREE CHOICE FEEDING METHOD TO PERFORMACE OF COTURNIK COTURNIK JAPONICA DURING 3 6 WEEK OLD) N. Asiyah, D. Sunarti, dan U. Atmomarsono Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro, Semarang ABSTRAK The research aimed to determine the effect of feeding patterns of free choice on the performance of quail (coturnik-coturnik japonica) age d 3 to 6 Weeks preference which includes feed, feed consumption, body weight gain and feed conversion. The research was conducted in October 2011 - January 2012 at the Faculty of Animal Breeding Laboratory and Agriculture, Diponegoro University, Semarang. The material used in this study is 216 tail female quail 3 weeks old with a body weight 56.01 ± 1.61 g (CV = 8.67%), feed ingredients used are corn, rice bran, soybean meal, coconut cake, fish meal, and PMM (Poultry Meat Meal), well additional material such as vitamins and vita stress. The equipment used is a cage, the feeding, drinking, lighting, electric scales, thermometers and hygrometers. There are three treatments with the addition of feed ingredients protein source in each treatment, T1 = 2 dietary energy source + 2 dietary protein source (rice brain, corn, fish meal, soybean meal); T2 = 2 dietary energy source + 3 dietary protein source (rice brain, corn, fish meal, soybean meal, coconut meal); T3 = 2 dietary energy source + 4 dietary protein source (rice brain, corn, fish meal, soybean meal, copra, poultry meat meal). Research use completed random design with 9 repeated. Data analysis use a variety of test and continued F Duncan test if any treatment effect. The results showed that the pattern of free choice feeding with a variety of protein sources significantly (p <0.05) feed intake, body weight growth. Keywords: female quail (coturnix coturnix japonica), free choice feeding, performance ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pola pemberian pakan bebas pilih (free choice feeding) terhadap performa burung puyuh (coturnikcoturnik japonica) umur 3 sampai 6 Minggu yang meliputi prefrensi pakan, konsumsi pakan, pertambahan bobot badan dan konversi pakan. Penelitian dilakukan pada bulan Oktober 2011- Januari 2012 di Kandang Laboratorium Pemuliaan Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Semarang. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 216 ekor burung puyuh betina umur 3 minggu dengan bobot badan 56,01 ± 1,61 g (CV= 8,67%),

Animal Agricultural Journal, Vol. 2. No. 1, 2013, halaman 498 bahan pakan yang digunakan adalah jagung, dedak, bungkil kedelai, bungkil kelapa, tepung ikan, dan PMM (Poultry Meat Meal), serta bahan tambahan seperti vitamin dan vita stress. Peralatan yang digunakan adalah kandang, tempat pakan, tempat minum, lampu penerangan, timbangan elektrik, termometer dan higrometer. Ada 3 perlakuan dengan penambahan bahan pakan sumber protein pada masing-masing perlakuan, yaitu T1= 2 bahan pakan sumber energi + 2 bahan pakan sumber protein (bekatul + jagung + tepung ikan + bungkil kedelai); T2= 2 pakan sumber energi + 3 pakan sumber protein (bekatul + jagung + tepung ikan + bungkil kedelai + bungkil kelapa); T3= 2 pakan sumber energi + 4 pakan sumber protein (bekatul + jagung + tepung ikan + bungkil kedelai + bungkil kelapa + PMM). Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 9 ulangan.data dianalisis ragam menggunakan uji F dan dilanjutkan uji Duncan apabila ada pengaruh perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola pemberian pakan secara bebas pilih (free choice feeding) dengan beragam sumber protein berpengaruh secara signifikan (p<0,05) terhadap konsumsi pakan, pertumbuhan bobot badan. Kata kunci : burung puyuh betina (coturnix-coturnix japonica), pakan bebas pilih (free choice feeding), performa PENDAHULUAN Burung puyuh (Cortunix cortunix japonica) biasa dikenal sebagai unggas penghasil telur. Oleh karenanya berbagai upaya dilakukan untuk meningkatkan performa puyuh sebagai petelur. Salah satu hal yang dilakukan yaitu memperhatikan pakan. Umumya peternak burung puyuh memberikan pakan dalam bentuk jadi dari perusahaan pakan atau membuat ransum sendiri. Hal ini menyebabkan ternak tidak memiliki kesempatan lebih untuk memilih banyak bahan pakan yang disukai dan sesuai dengan kebutuhannya yang mengakibatkan waktu awal bertelur terlambat, sehingga perlu dilakukan evaluasi kembali standar nutrisi burung puyuh dengan dilakukan uji pola pemberian pakan bebas pilih (free choice feeding) untuk mengetahui kebutuhan ternak dan pakan yang disukainya. Sistem pemberian pakan secara bebas pilih (free choice feeding ) menurut Emmans (1978) memberikan kesempatan lebih besar bagi unggas untuk bisa memilih nutrient yang dibutuhkan, terutama terkait pemenuhan kebutuhan energi dan protein sesuai dengan kebutuhan fisiologisnya. Maka berdasarkan pola pemberian pakan tersebut akan memberikan gambaran yang lebih jelas kebutuhan nutrisi burung puyuh mengenai rasio energi dan protein pada setiap tahap pertumbuhan pada pemeliharaan sistem intensif di lingkungan tropis. MATERI DAN METODE Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 216 ekor burung puyuh unsex periode berumur 3 minggu dengan rata bobot badan 56,01 ± 1,61 gram (CV = 8,67%), desinfektan, air gula, dan formalin untuk bahan fumigasi. Peralatan yang digunakan meliputi kandang batterai dengan ukuran p = 40 cm, l

Animal Agricultural Journal, Vol. 2. No. 1, 2013, halaman 499 = 20 cm per kotak, tempat pakan dan minum, lampu sebagai penerang dan timbangan elektrik, thermometer ( 0 C), alat-alat pembersih kandang, handsprayer, kardus, alat tulis dan kalkulator. Kandang terdiri dari 27 unit percobaan dengan 3 perlakuan dan 9 ulangan, masing-masing unit percobaan diisi 8 ekor puyuh. Perlakuan pada penelitian ini yaitu T1 = 2 pakan sumber energi + 2 pakan sumber protein (bekatul, jagung, tepung ikan, bungkil kedelai); T2 = 2 pakan sumber energi + 3 pakan sumber protein (bekatul, jagung, tepung ikan, bungkil kedelai, bungkil kelapa); T3 = 2 pakan sumber energi + 4 pakan sumber protein (bekatul, jagung, tepung ikan, bungkil kedelai, bungkil kelapa, PMM). Tabel 1. Kandungan Nutrisi Bahan Pakan berdasarkan Kering Udara Bahan Protein Lemak 1 Serat 1 Pakan kasar 1 Abu kasar kasar Fosfor 2 Kalsium 2 EM 3 --------------------------------%------------------------------ Kkal/kg Jagung 7,36 0,97 2,83 4,2 0,3 0,02 3.370 Bekatul 10,55 12,72 14,07 28 1,5 0,07 2.860 B.Kedelai 44,15 6,38 2,43 2,3 0,62 0,27 3.080 B. Kelapa 20,23 6,28 10,28 36 0,65 0,17 2.212 PMM 50,41 18,96 7,02 6,3 1,7 3 2.240 T. Ikan 60,67 15,58 8,2 6 2,88 5,11 2.679 Keterangan : Analisis Proksimat Laboratorium Ilmu Makanan Ternak Universitas Diponegoro (¹), 2011; NRC ( 2 ), 1994; Hartadi et al.,( 3 ) 1993. Penelitian dilaksanakan selama burung puyuh umur 3 6 minggu menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 9 ulangan, sehingga ada 27 unit percobaan. Setiap unit percobaan terdiri dari 8 ekor puyuh dengan jumlah total 216 ekor. Parameter yang diamati yaitu preferensi, konsumsi pakan, pertambahan bobot badan dan konversi pakan. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan prosedur analisis ragam. Jika hasil analisis menunjukkan pengaruh yang nyata pada taraf signifikasi 5% akan dilanjutkan dengan uji wilayah Ganda Duncan (Steel dan Torrie, 1995). HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian, performa burung puyuh yang diberi pakan bebas pilih (free choice feeding) dengan beragam sumber protein umur 3 samapai 6 minggu dapat dilihat pada Tabel 2. dan Tabel 3. Data Tabel 2. menunjukkan hasil preferensi bahan pakan dan Tabel 3. menunjukkan konsumsi pakan, pertambahan bobot badan dan konversi pakan. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap preferensi bahan pakan yang di senangi, menunjukkan bahwa meskipun terdapat perbedaan kandungan energi dan protein pada masing-masing bahan pakan yang digunakan, cukup jelas bahwa burung puyuh memiliki kecendrungan untuk melakukan kombinasi bahan pakan untuk memenuhi kebutuhan energi dan proteinnya. Preferensi pakan T1, T2 dan T3 pada umumnya yang paling

Animal Agricultural Journal, Vol. 2. No. 1, 2013, halaman 500 disenangi jagung dan kemudian tepung ikan. Hal ini dimungkinkan karena jagung warnanya cerah, sehingga mudah diidentifikasi oleh burung puyuh. Tabel 2. Preferensi Konsumsi Bahan Pakan Burung Puyuh Umur 3 6 Minggu T1 T2 T3 Pakan Umur (Minggu) Umur (Minggu) Umur (Minggu) 4 5 6 4 5 6 4 5 6 ---------------------------------%-------------------------------------- Jagung 37 39 31 34 35 27 27 34 22 Bekatul 14 16 13 12 13 10 11 13 8 T. Ikan 29 29 38 25 27 33 21 25 31 B. Kedelai 20 16 18 17 16 16 15 15 12 B. Kelapa - - - 11 10 14 10 8 12 PMM* - - - - - - 16 5 14 PMM*: Poulty Meat Meal Hal ini menunjukkan bahwa burung puyuh dalam mengkonsumsi pakan dipengaruhi oleh bentuk dan fisik pakan, salah satunya warna. Selain itu burung puyuh juga menyukai tepung ikan, hal ini diduga karena tepung ikan memiliki kandungan protein yang dapat memenuhi kebutuhan tubuh. Menurut Pausga et al. (2005) berdasarkan pola pemilihan pakan yang dilakukan burung puyuh tersebut akan dapat memberikan gambaran secara lebih detail terhadap kebutuhan nutrisi burung puyuh, khususnya mengenai rasio energi dan protein setiap tahap pertumbuhannya pada sistem pemeliharaan intensif di daerah lingkungan tropis. Kelebihan bebas pilih (free choice feeding) memberikan kesempatan lebih banyak kepada ternak untuk memilih pakan yang lebih disukai dan dapat memenuhi kebutuhan tubuhnya. Tabel 3. Performa Burung Puyuh Umur 3 6 Minggu dengan pola pemberian pakan bebas pilih (free choice feeding) Performa T1 T2 T3 Konsumsi Pakan (g/ekor/minggu) 81,36 b 85,29 b 94,52 a Konsumsi Energi (g/ekor/minggu) 233,67 b 245,53 b 264,19 a Konsumsi Protein (g/ekor/minggu) 23,75 b 24,29 b 29,64 a Pertambahan Bobot Badan (g/ekor/minggu) 19,43 b 20,82 b 23,02 a Konversi Pakan 4,27 a 4,15 a 4,15 a Keterangan : Superskrip berbeda pada baris yang sama menunjukkan perbedaan nyata (P<0,05) Konsumsi Pakan Konsumsi pakan rata rata burung puyuh umur 3 6 minggu berkisar 81,36 94,52 g/ekor/minggu (Tabel 3.) atau 11,62-13,50 g/ekor/hari. Berdasarkan hasil yang ada konsumsi dianggap cukup. Hal ini sesuai pendapat Listyowati dan

Animal Agricultural Journal, Vol. 2. No. 1, 2013, halaman 501 Roospitasari (2000) yang konsumsi burung puyuh pada umur 3 6 minggu berkisar sekitar 8 15 g per hari. Berdasarkan hasil penelitian terdapat pengaruh nyata (P<0,05) terhadap jumlah rata-rata konsumsi pakan. Data menunjukkan bahwa hal ini dimungkinkan karena di T3 dengan 4 sumber protein dan 2 sumber energi, ternak lebih memiliki kesempatan besar untuk memperoleh bahan pakan sumber protein sehingga dalam memenuhi kebutuhan energi tubuh, ternak mengkonsumsi bahan pakan sumber protein tinggi dengan kandungan energi rendah dalam jumlah yang lebih banyak. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konsumsi energi burung puyuh pada umur 3 6 minggu berkisar 233,67 264,19 kkal/ekor/minggu (Tabel 3.) atau 33,38 37,74 g/ekor/hari, nilainya lebih rendah apabila dibandingkan dengan standar yang ditetapkan NRC (1994) yaitu 43,5 kkal/ekor/hari. Konsumsi protein 23,75 29,64 g/ekor/minggu (Tabel 6.) atau 3,39 4,23 g/ekor/hari. Hasil nilai konsumsi protein lebih tinggi daripada standart yang telah ditetapkan oleh NRC (1994) bahwa standar konsumsi protein untuk periode grower yaitu sekitar 3 g/ekor/hari. Hal ini diduga karena pada penelitian ini tempat masing masing bahan pakan sesuai sumber kandungannya dipisah dan bahan pakan sumber protein jumlahnya sama dan lebih banyak dari sumber energi, sehingga kesempatan untuk memperoleh dan mengkonsumsi sumber protein lebih mudah dari pada sumber energi. Pertambahan Bobot Badan Nilai pertambahan bobot badan burung puyuh umur 3 6 minggu yang di capai pada penelitian ini yaitu 19,43 23,02 g/ekor/minggu (Tabel 3.) lebih tinggi dari hasil yang diperoleh Saleh et al. (2005) bahwa pada umur 3 6 minggu yaitu sekitar 16,26 20,52 g/ekor/minggu yang diberi pakan dalam bentuk pakan. Hasil ini menunjukkan pertambahan bobot badan burung puyuh lebih tinggi dengan pemberian pakan bebas pilih dibandingkan dengan diberikan pakan dalam bentuk ransum. Hal ini diduga karena pada metode penelitian ini bahan pakan diberikan secara bebas pilih (free choice feeding) dengan beragam bahan pakan sumber protein sehingga burung puyuh dapat mengkonsumsi pakan yang disukai sesuai kebutuhan nutrisi tubuhnya secara bebas sampai kebutuhan tercukupi, sehingga dapat menunjukkan performa optimal. Dapat disimpulkan bahwa metode pola pemberian pakan bebas pilih (free choice feeding) semakin beragam jumlah sumber protein maka akan semakin banyak mengkonsumsi pakan dan akan semakin cepat pertambahan bobot badannya. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin beragam bahan pakan yang disediakan berpengaruh nyata terhadap pertambahan bobot badan. Hal ini menunjukkan bahwa semakin beragam jumlah bahan pakan sumber protein yang disediakan dalam pola pemberian pakan bebas pilih (free choice feeding) maka untuk memenuhi kebutuhan tubuh, ternak cenderung melakukan kombinasi dalam mengkonsumsi semua bahan pakan yang disediakan sesuai kebutuhan nutrisi tubuhnya. semakin beragam jenis bahan pakan yang disediakan maka konsumsi kemungkinan semakin besar dan hal ini memacu pertambahan bobot badan yang lebih cepat (Tabel 3).

Animal Agricultural Journal, Vol. 2. No. 1, 2013, halaman 502 Konversi Pakan Rata-rata konversi pakan yaitu 4,15 4,27 (Tabel 3). Hal ini mengindentifikasikan bahwa tingkat penggunaan pakan sudah cukup efisien, dikarenakan pakan yang digunakan untuk membentuk satuan bobot badan rendah. Berdasarkan penelitian Hazim et al. (2010) konversi pakan ideal adalah 3,67-4,71. Menurut Tillman et al. (1991), baik buruknya konversi pakan dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya mutu pakan, kesehatan ternak dan tata cara pemberian pakan. Hal ini menunjukkan bahwa keragaman jenis pakan tidak berpengaruh terhadap konversi pakan, karena pada dasarnya puyuh mengkonsumsi bahan pakan sesuai dengan kebutuhan nutrisi tubuhnya, sehingga semakin banyak bahan pakan yang disediakan tidak mempengaruhi terhadap tingginya konversi, tetapi tetap efisien. Menurut Yunilas et al. (2008) angka konversi bahan pakan dapat menunjukkan tingkat efisiensi penggunaan bahan pakan, semakin besar angka konversi bahan pakannya maka penggunaan bahan pakan menjadi kurang efisien. SIMPULAN DAN SARAN Dapat disimpulkan bahwa T2 dengan 3 sumber protein dan 2 sumber energi sudah mencukupi kebutuhannya yaitu konsumsi pakan, pertambahan bobot badan sesuai standar NRC dan lebih efisien. Saran yang dapat diberikan dari penelitian ini adalah untuk para peneliti berikutnya dapat melakukan penelitian lanjutan dari materi bebas pilih (free choice feeding) pada puyuh ini. DAFTAR PUSTAKA Hazim J. Al-Daraji, H.A. Al-Mashadani, W.K. Al-Hayani, H.A. Mirza and A.S. Al-Hassani. 2010. Effect of dietary supplementation with different oils on productive and reproductive performance of quail. J. Poultry. Sci. 9 (5): 429-435 Listiyowati, E. dan K. Roospitasari. 2000. Beternak Puyuh Secara Komersial. Penebar Swadaya, Jakarta. National Research Council. 1994. Nutrient Requirements of Poultry. 9 th Revised Ed. National Academy press. Washington D.C. Pousga, S., H. Boly and B. Olge. 2005. Choice feeding of poultry. Swedish University of of Agicultural Sciences, Department of Animal Nutrition and Management. 17 (4): 45-46 Saleh, E., M. T. Jacob dan D. Prayitno. 2005. Pengaruh pemberian tepung buah tanjung (mimusops elegy l.) dalam ransum terhadap performa burung puyuh (coturnik coturnik japonica). J. Ilmiah Peternakan Kultura. 40 (1): 1-4 Tillman, A. D, H. Hartadi, S. Reksohardiprodjo, S. Prawirokusumo dan S. Lebdosukojo. 1991. Ilmu Makanan Ternak Dasar. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. Yunilas, B. Irawati dan D. P. K. Tubagus. 2008. Pemanfaatan tepung kulit buah terong belanda (Cyphomandra Betacea) Fermentasi (Aspergillus Niger) terhadap produksi telur puyuh. Jurnal Agribisnis Peternakan. Vol 4 (1).