LAMPIRAN 1 DATA HASIL PEMERIKSAAN AGREGAT 137
DAFTAR PEMERIKSAAN AGREGAT HALUS, AGREGAT KASAR 1. Analisa Ayak Agregat Halus 2. Analisa Ayak Agregat Kasar 3. Berat Jenis dan Absorbsi Agregat Halus 4. Berat Jenis dan Absorbsi Agregat Kasar 5. Pengujian Kadar Organik Pada Pasir/Colorimetric Test 6. Berat Isi Pasir 7. Berat Isi Kerikil 8. Pemeriksaan Kadar Lumpur 9. Pemeriksaan Kadar Liat 10. Berat Jenis Semen 11. Berat Jenis Silica fume 138
139
140
141
142
143
144
145
146
147
148
149
LAMPIRAN 2 Perancangan Campuran Beton Mutu Tinggi dengan Metode ACI (American Concrete Institute) 150
Dalam perhitungan ini, nilai-nilai yang perlu diketahui sebelum perhitungan yaitu: Kuat tekan yang disyaratkan f c= 50 MPa pada umur 28 hari. Pasir yang digunakan pasir alam, dengan karakteristik sebagai berikut: modulus kehalusan = 2,510; berat jenis pasir kering = 2,363; kapasitas absorpsi = 2,987%; berat isi padat kering oven = 1677,929 kg/m 3. Agregat kasar yang digunakan adalah batu pecah, ukuran maksimum agregat dibatasi 20 mm dengan karakteristik sebagai berikut: Berat jenis relatif (kering oven) = 2,596; kapasitas absorpsi= 0,847%, berat isi padat kering oven = 1504,467 kg/m 3. Bahan tambah untuk mempermudah pengerjaan dipakai superplasticizer dengan jumlah dosis yang sama untuk setiap variasi yaitu sebesar 2% dari berat semen. Semen yang dipakai adalah semen Portland Type I dengan berat jenis = 3,05. Bahan tambah pengganti sebahagian semen dipakai silica fume dengan kadar 5%- 20%. Silica fume yang digunakan memiliki berat jenis = 2,495. 10. Langkah 1: Menentukan Slump dan Kekuatan yang diinginkan. Karena HRWR digunakan, beton didesain berdasarkan slump antara 25-50 mm sebelum penambahan superplasticizer. Dengan Menggunakan persamaan f cr = maka nilai kuat tekan rata-rata fcr dapat ditentukan. fcr = = 66,28 Mpa pada umur 28 hari 151
11. Langkah 2: Menentukan Ukuran Agregat Kasar Maksimum Kuat tekan rata-rata yang ditargetkan 66,28 MPa > 62 MPa, maka digunakan agregat kasar batu pecah dengan ukuran maksimum 20 mm. 12. Langkah 3: Menentukan Kadar Agregat Kasar Optimum Karena ukuran agregat kasar maksimum 20 mm, maka dari Tabel 2.12 didapat fraksi berat kering agregat kasar optimum = 0,72. Nilai DRUW (Dry- Rodded Unir Weight) atau berat isi kering oven agregat kasar adalah 1468 kg/m 3. Berat Kering Agregat (OD) = (%DRUW) x (DRUW) Berat Kering Agregat (OD) = (0,72) x (1440,90 kg/m 3 ) Berat Kering Agregat (OD) = 1037 kg/m 3 13. Langkah 4: Estimasi Kadar Air Pencampuran dan Kadar Udara Berdasarkan pada slump awal sebesar 25-50 mm dan ukuran maksimum agregat kasar 20 mm, dari tabel 2.13 didapat estimasi pertama kebutuhan air yaitu 170 kg/m 3 dan kandungan udara terperangkap, untuk campuran yang menggunakan superplasticizer adalah 2%. Dengan menggunakan persamaan (2.10), voids content pasir yang digunakan adalah: V = 1 - x 100 = 33,80 % Penyesuaian air campuran, dihitung dengan menggunakan persamaan (2.11) adalah: Koreksi air campuran = (33,80 35) x 4,74 = -5,71 kg/m 3 152
Maka, total air campuran yang diperlukan per m 3 beton = 164,29 kg. Air campuran yang diperlukan itu termasuk retarding admixture, tetapi tidak termasuk air dalam HRWR. 14. Langkah 5: Menentukan W/c+p Lihat Tabel 4.3.5 (b) untuk beton yang dibuat dengan menggunakan superplasticizer dan ukuran maksimum agregat 20 mm, dan yang mempunyai kekuatan tekan rata-rata yang ditargetkan untuk kondisi laboratorium (fcr ) sebesar 66.28 Mpa pada umur 28 hari. Harus dicatat bahwa kekuatan tekan yang ditabelkan dalam Tabel 2.14 dan Tabel 2.15 adalah kekuatan tekan rata-rata yang diperlukan di lapangan. Oleh karena itu nilai kekuatan yang dipakai dalam tabel adalah: (0,90 x 66,28) = 59.65 Mpa Maka nilai W/c+p yang digunakan yaitu 0,35. 15. Langkah 6: Menghitung Kadar Bahan Semen Berat bahan semen per m 3 beton adalah: (164,29 : 0,35) = 469 kg. 16. Langkah 7: Penentuan Komposisi Campuran Dasar hanya dengan Semen Portland saja (tanpa Silica Fume) d. Kadar semen per m 3 = 469 kg e. Volume material per kg/m 3 kecuali pasir sebagai berikut: Semen = 469/3050 = 0,154 m 3 Agregat kasar = 1037/2810 = 0,399 m 3 Air = 160,29/1000 = 0,164 m 3 153
Udara = 0,02 x 1 = 0,020 m 3 Volume total = 0,737 m 3 Oleh karena itu, volume pasir yang diperlukan per m 3 beton adalah = (1 0,737) = 0,263 m 3 Sebagai berat kering per m 3 beton, berat pasir yang diperlukan adalah = 0,263 x 2360 = 620 kg Kebutuhan superplasticizer 2% = 469 x 2% = 9,4 kg f. Maka, berat campuran beton per m 3 sebagai berikut: Campuran Dasar Semen Agregat Halus (Pasir) Agregat Kasar (Batu Pecah) Air Superplasticizer 469 kg 620 kg 1037 kg 164,29 kg 9,4 kg 17. Langkah 8: Komposisi Campuran dengan Semen dan Silica Fume f. Silica Fume yang digunakan mempunyai berat jenis 2,495. g. Persentase penggantian kadar semen portland dengan silica fume yaitu 5% dari berat semen. h. Berat silica fume per m 3 beton adalah = (0,05) x (469) = 23,47 kg, Maka, berat semen 154
= (469) (23,47) = 445,94 kg. i. Volume semen per m 3 beton adalah = (445,94) / (3050) = 0,146 m 3, dan Volume silica fume per m 3 beton adalah = (23,47) / (2495) = 0,009 m 3 Untuk volume semen, silica fume, dan total bahan semen untuk campuran dengan silica fume adalah: Campuran Semen Silica Fume Total Gabungan (m 3 ) (m 3 ) (m 3 ) 5% dari berat semen 0,146 0,009 0,156 j. Volume agregat kasar, air, dan udara per m 3 beton adalah sama dengan campuran dasar yang tidak mengandung bahan semen. Berat pasir yang diperlukan per m 3 beton untuk campuran dengan silica fume sebagai berikut: Komponen Volume Semen = 0,156 m 3 Agregat kasar = 1057/2810 = 0,399 m 3 Air = 160,52/1000 = 0,164 m 3 Udara = 0,02 x 1 = 0,020 m 3 Volume total = 0,739 m 3 Oleh karena itu, volume pasir yang diperlukan per m 3 beton adalah 155
= (1 0,739) = 0,261 m 3 Sebagai berat kering per m 3 beton, berat pasir yang diperlukan adalah = 0,270 x 2360 = 616 kg per m 3 beton. Komposisi campuran beton untuk campuran dengan silica fume sebanyak 5% dari berat semen adalah sebagai berikut: Campuran Semen Silica Fume Agregat Halus (Pasir), Kering Agregat Kasar (Batu Pecah), Kering Air Superplasticizer = (0,02) x (508,31) = 446 kg 23 kg 616 kg 1037 kg 164,3 kg 9,4 kg 18. Langkah 9: Campuran Percobaan (Trial Mix) Hal ini dilakukan untuk campuran dasar dan campuan campuran yang menggunakan silicafume 5% dari berat semen. Agregat halus (pasir) diketahui mempunyai kadar air 6,16% dan daya serap 2,99% sedangkan agregat kasar (batu pecah) diketahui mempunyai kadar air 0,45% dan daya serap 0,85%. Maka, komposisi campuran beton per m 3 untuk campuran dasar setelah koreksi kadar air agregat adalah: 156
Campuran Dasar Semen = Tetap Agregat Halus (Pasir) = (620) x (1 + 2,99%) = Agregat Kasar (Batu Pecah), Kering = (1037) x (1 + 0,45%) = Air = (164,29) [(620) x (2,99% - 2,99%)] [(1037) x (0,45% - 0,85%)] = Superplasticizer = (0,02) x (469) = 469 kg 658,38 kg 1042 kg 148,91 kg 9,39 kg Komposisi campuran beton per m 3 untuk campuran pertama setelah koreksi kadar air agregat adalah: Campuran dengan Silicafume 5% Semen = Tetap Silica Fume = Tetap Agregat Halus (Pasir) = (609,096) x (1 + 2,02%) = Agregat Kasar (Batu Pecah), Kering = (1057) x (1 + 0,45%) = Air = (160,52) [(609,096) x (2,99% - 2,775%)] [(1057) x (0,45% - 0,523%)] = Superplasticizer = (0,02) x (565,25) = 565,25 kg 29,75 kg 627,308 kg 1061,757 kg 159,982 kg 11,305 kg Kebutuhan Bahan Aktual Volume pekerjaan untuk pengujian kuat tekan : 30 kubus 15 cm x 15 cm x 15 cm. Volume silinder = 0.15 x 0.15 x 0.15 = 0.003375 m 3 Volume total = 30 x 0,003375 m 3 = 0.10125 m 3 157
LAMPIRAN 3 DATA HASIL PENGUJIAN KUAT TEKAN DAN POROSITAS BETON MUTU TINGGI PASCA BAKAR 158
DATA LABORATORIUM Benda Uji Kubus 15 cm x15 cm x 15 cm Mutu Beton 50 MPa Pengujian Slump Volume Benda Uji 3375 cm³ Pengecoran pertama = 45 mm Massa Jenis Air 1 gr/cm³ Pengecoran Kedua = 35 mm Luas Permukaan Benda Uji 225 cm² Waktu Waktu Massa Massa Massa Kering Beban Suhu Pembakaran Nomor Kehilangan Rata-Rata Kokoh Tekan Rata-Rata Penurunan Kekuatan Penahanan Capai Kering Basah Setelah Dibakar Tekan ( C) Sampel Massa (kg) (ton) (Kg/Cm²) (Kg/Cm²) Kekuatan (%) Sisa (%) (Jam) (menit) (kg) (kg) (kg) (ton) Tidak Dibakar - - 7 8,585 8,592 - - 142 631,11 Tidak Dibakar - - 29 8,494 8,543 - - 145 143,667 644,44 638,5185185 - - Tidak Dibakar - - 30 8,312 8,388 - - 144 640,00 2 25 8,279 8,285 8,169 0,110 114 506,67 2 35 26 8,442 8,470 7,878 0,564 120 114,6666667 533,33 509,6296296 20,18561485 79,81438515 2 27 8,337 8,392 7,874 0,463 110 488,89 4 22 8,331 8,451 7,815 0,516 92 408,89 500 4 30 23 8,435 8,451 7,862 0,573 91 92,2 404,44 409,7777778 35,82366589 64,17633411 4 24 8,367 8,398 7,902 0,465 93,6 416,00 6 17 8,258 8,443 7,844 0,414 75 333,33 6 35 18 8,456 8,547 8,115 0,341 76 77,000 337,78 342,2222222 46,4037123 53,5962877 6 19 8,697 8,738 7,994 0,703 80 355,56 2 11 8,486 8,495 7,759 0,727 52 231,11 2 55 12 8,355 8,381 7,839 0,516 54,4 55,13333333 241,78 245,037037 61,62412993 38,37587007 2 13 8,236 8,291 7,734 0,502 59 262,22 4 14 8,116 8,238 7,612 0,504 34,6 153,78 750 4 60 15 8,352 8,451 7,769 0,583 45 39,267 200,00 174,5185185 72,66821346 27,33178654 4 16 8,358 8,382 7,628 0,730 38,2 169,78 6 1 8,415 8,565 7,566 0,849 24 106,67 6 60 2 8,138 8,162 7,501 0,637 29,8 27,200 132,44 120,8888889 81,06728538 18,93271462 6 3 8,444 8,542 8,026 0,418 27,8 123,56 2 20 8,326 8,443 7,552 0,774 15 66,67 2 125 21 8,458 8,577 7,863 0,595 16,8 16,000 74,67 71,11111111 88,86310905 11,13689095 2 28 8,256 8,373 7,628 0,628 16,2 72,00 4 8 8,458 8,463 7,620 0,838 5 22,22 1000 4 120 9 8,379 8,448 7,701 0,678 4,8 5,133 21,33 22,81481481 96,42691415 3,573085847 4 10 8,254 8,383 7,616 0,638 5,6 24,89 6 4 8,432 8,475 7,454 0,978 0 0,00 6 125 5 8,31 8,386 7,323 0,987 0 0,000 0,00 0 100 0 6 6 8,404 8,472 7,321 1,083 0 0,00 1
DATA LABORATORIUM Benda Uji Kubus 15 cm x15 cm x 15 cm Mutu Beton 50 MPa Pengujian Slump Volume Benda Uji 3375 cm³ Pengecoran pertama = 45 mm Massa Jenis Air 1 gr/cm³ Pengecoran Kedua = 35 mm Waktu Penahanan Waktu Capai Massa Kering Massa Basah Porositas Beton Sebelum Dibakar Massa Kering Setelah Dibakar Porositas Beton Setelah Dibakar Suhu Pembakaran Nomor Rata-Rata Kehilangan Rata-Rata ( C) (Jam) (menit) Sampel (kg) (kg) (%) (%) (kg) Massa (kg) (%) (%) Tidak Dibakar - - 7 8,585 8,592 0,002074074 - - - Tidak Dibakar - - 29 8,494 8,543 0,014518519 0,01303704 - - - - Tidak Dibakar - - 30 8,312 8,388 0,022518519 - - - 2 25 8,279 8,285 0,001777778 8,169 0,110 0,034 2 35 26 8,442 8,47 0,008296296 0,00879012 7,878 0,564 0,175 0,1210864 2 27 8,337 8,392 0,016296296 7,874 0,463 0,153 4 22 8,331 8,451 0,035555556 7,815 0,516 0,188 500 4 30 23 8,435 8,451 0,004740741 0,01649383 7,862 0,573 0,175 0,1699753 4 24 8,367 8,398 0,009185185 7,902 0,465 0,147 6 17 8,258 8,443 0,054814815 7,844 0,414 0,177 6 35 18 8,456 8,547 0,026962963 0,03130864 8,115 0,341 0,128 0,1753086 6 19 8,697 8,738 0,012148148 7,994 0,703 0,220 2 11 8,486 8,495 0,002666667 7,759 0,727 0,218 2 55 12 8,355 8,381 0,007703704 0,00888889 7,839 0,516 0,161 0,1812346 2 13 8,236 8,291 0,016296296 7,734 0,502 0,165 4 14 8,116 8,238 0,036148148 7,612 0,504 0,185 750 4 60 15 8,352 8,451 0,029333333 0,02419753 7,769 0,583 0,202 0,2036543 4 16 8,358 8,382 0,007111111 7,628 0,730 0,223 6 1 8,415 8,565 0,044444444 7,566 0,849 0,296 6 60 2 8,138 8,162 0,007111111 0,0268642 7,501 0,637 0,196 0,2149136 6 3 8,444 8,542 0,029037037 8,026 0,418 0,153 2 20 8,326 8,443 0,034666667 7,552 0,774 0,264 2 125 21 8,458 8,577 0,035259259 0,0348642 7,863 0,595 0,212 0,2320988 2 28 8,256 8,373 0,034666667 7,628 0,628 0,221 4 8 8,458 8,463 0,001481481 7,620 0,838 0,250 1000 4 120 9 8,379 8,448 0,020444444 0,02004938 7,701 0,678 0,221 0,2327901 4 10 8,254 8,383 0,038222222 7,616 0,638 0,227 6 4 8,432 8,475 0,012740741 7,454 0,978 0,303 6 125 5 8,31 8,386 0,022518519 0,01846914 7,323 0,987 0,315 0,3195062 6 6 8,404 8,472 0,020148148 7,321 1,083 0,341 2
LAMPIRAN 4 FOTO-FOTO DOKUMENTASI 1
Gambar 1. Semen yang Telah Ditimbang Gambar 2. Silica Fume dan Superplasticizer Gambar 3. Agregat Kasar dan Agregat Halus yang Telah Ditimbang Gambar 4. Cetakan Beton Gambar 5. Jumlah Air yang Direduksi Gambar 6. Proses Pengecoran 2
Gambar 7. Pemeriksaan Slump Gambar 8. Pencetakan Beton Gambar 9. Proses Pemadatan Beton Gambar 10. Perataan Permukaan Beton Gambar 11. Perendaman Beton Gambar 12. Alat furnace (Dapur Listrik) 3
Gambar 13. Alat Pengatur Suhu pada Furnace Gambar 14. Proses Pembakaran Beton Gambar 15. Penimbangan Beton untuk Pengujian Porositas Gambar 16. Tampilan Fisik Salah Satu Beton Pasca Bakar Gambar 17. Mesin Kuat Tekan Gambar 18. Proses Pengujian Kuat Tekan Beton 4