OPTIMALISASI BUDIDAYA DAN DIVERSIFIKASI PRODUK TURUNAN IKAN LELE

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN TEKNOLOGI BUDIDAYA IKAN LELE SANGKURIANG DI KOLAM TANAH PADA KEGIATAN BINA DESA UPT 38 KELURAHAN SEI GOHONG ABSTRAK ABSTRACT

Al Adl, Volume IX Nomor 1, Januari-April 2017 ISSN /ISSN-E

INOVASI PRODUK USAHA OLAHAN UNTUK MENINGKATKAN DAYA JUAL LELE

PENINGKATAN KAPASITAS PETERNAK LELE TRADISIONAL MELALUI PROGRAM KEMITRAAN MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

IBM KELOMPOK USAHA HASIL LAUT PULAU LAE-LAE MAKASSAR

ARTIKEL KEGIATAN PPM PROGRAM PRIORITAS FAKULTAS

PENGENALAN ANALISIS KELAYAKAN USAHA TANI PADI SAWAH DI DESA KEBUN KELAPA KECAMATAN SECANGGANG KABUPATEN LANGKAT

JURNAL INFO ISSN :

PENINGKATAN PENDAPATAN MASYARAKAT DESA SEI KEPAYANG TENGAH MELALUI PEMANFAATAN LIMBAH TEMPURUNG KELAPA

IbM Kelompok Usaha Pengolahan Kerupuk Ikan Di Desa Tedunan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BUDIDAYA PEPAYA BERBASIS RAMAH LINGKUNGAN DENGAN TEKNOLOGI KOMPOS AKTIF. (Staf Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Jambi) 2

PENERAPAN IPTEKS. Peningkatan Pemberdayaan UPPKS Al-Riska Melalui Inovasi Pengemasan Produk di Kota Tanjung Balai. Alkhafi Maas Siregar

PENCATATAN DAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN DALAM RANGKA MENINGKATKAN USAHA BAGI PARA PENGRAJIN DI KELURAHAN PADANGSARI

Peningkatan Kemampuan Manajemen Usaha Bagi UKM Olahan Pangan, di Desa Kenteng, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang

BUSINESS DEVELOPMENT TUNGGAKSEMI AFFINITY GROUPS IN ORDER TO IMPROVEMENT FOOD SECURITY IN SUMBEREJO VILLAGE BATU DISTRICT BATU CITY)

PROSIDING ISSN: E-ISSN:

Pendahuluan. Seminar Nasional Hasil Penerapan Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat III 2016 P-ISSN: E-ISSN:

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Jurnal SAINSTECH Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : Vol. 1 Nomor 6 Desember 2016

KHADIMUL UMMAH. Journal of Social Dedication. Use Etica, Lutfy Ditya Cahyanti * e-issn: ISSN:

RESONA Jurnal Ilmiah Pengabdian Masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. sehat (Keputusan Presiden RI No. 99 tahun 1998).

PENGUATAN USAHA PENGASAPAN IKAN SIDO MAKMUR KETAPANG KABUPATEN KENDAL. Jalan Menoreh Tengah X no 22 Semarang

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PENGEMBANGAN DODOL WORTEL DESA GONDOSULI KECAMATAN TAWANGMANGU KABUPATEN KARANGANYAR

PENDAHULUAN. peternak, khususnya bagi yang berminat meningkatkan skala usahanya. Salah satu

IPTEKS BAGI MASYARAKAT KELOMPOK WANITA TANI DALAM PENGOLAHAN PRODUK BERBAHAN BAKU SUSU SAPI DI KELURAHAN CEPOKO KECAMATAN GUNUNGPATI SEMARANG

SEMANGAT DONNA OCTAVIANA, PENYULUH PERIKANAN OKI TUMBUHKEMBANGKAN POKDAKAN

Pengembangan Usaha kecil dan

IbM Bagi KELOMPOK BUDIDAYA AIR TAWAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II PERENCANAAN KINERJA

VII. KINERJA LEMBAGA PENUNJANG PEMASARAN DAN KEBIJAKAN PEMASARAN RUMPUT LAUT. menjalankan kegiatan budidaya rumput laut. Dengan demikian mereka dapat

Pada awal berdirinya pokdakan, usaha yang dilakukan oleh sebagian PERAN PENYULUH KLATEN PERKUAT MODAL USAHA POKDAKAN

PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA IKAN PADA KELOMPOK IKAN DI DESA JATISARI KECAMATAN JATISRONO KABUPATEN WONOGIRI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2015 TENTANG PEMBERDAYAAN NELAYAN KECIL DAN PEMBUDIDAYA-IKAN KECIL

Stanny Sicilia Rawung Program Studi Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Manado

2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PEMBERDAYAAN NELAYAN KECIL DAN PEMBUDIDAYA-IKAN KECIL. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Pera

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Iptek bagi Masyarakat (IbM) Kelompok Petani Ikan Kelurahan Rap Rap. (Science and Technology for Fish Farmers Group of Rap Rap Village)

KHADIMUL UMMAH. Journal of Social Dedication. Rahma Yudi Astuti *, Mohammad Zaenal Abidin, Dhika Amalia Kurniawan. e-issn: ISSN:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Manajemen Pemasaran Produk Perikanan (Benih Ikan dan Ikan Konsumsi) TIM PPM Universitas Negeri Yogyakarta

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

IbM Kelompok Tani Buah Naga

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

Pemberdayaan Usaha Mikro Getuk Lindri di Desa Cagak Agung Kecamatan Cerme. Oleh :

PENINGKATAN KUALITAS PRODUK, PERLUASAN PANGSA PASAR DAN PERBAIKAN MANAJEMEN USAHA PADA HOME INDUSTRY RENGGINANG ABSTRAK ABSTRACT

IbM PENGRAJIN KUE BAGIAK DI KABUPATEN BANYUWANGI. Herlina dan Triana Lindriati

BAB I PENDAHULUAN. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu wahana. angka pengangguran, UMKM juga memegang peranan penting bagi

Dinas Perkebunan, Pertanian, Peternakan Perikanan dan Kehutanan Kota Prabumulih 35

Dinas Perkebunan, Pertanian, Peternakan Perikanan dan Kehutanan Kota Prabumulih 50

ARTIKEL HASIL PPM OPTIMALISASI PENGELOLAAN USAHA PENGRAJIN PEYEK MELALUI PENINGKATAN KOMPETENSI MANAJERIAL

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk di Indonesia, maka secara

POHON KINERJA TAHUN 2017 DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2015 TENTANG PEMBERDAYAAN NELAYAN KECIL DAN PEMBUDIDAYA-IKAN KECIL

Seminar Nasional Strategi dan Prospek Pembangunan Akuakultur dalam rangka menyongsong Asean Economic Community 2015 Banjarbaru, 10 Desember 2013

Diversifikasi Ikan Lele Menjadi Produk Olahan Pangan Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Petani Lele

BAB I PENDAHULUAN. terkadang UMKM seolah tidak mendapat dukungan dan perhatian dari. selama memiliki izin usaha dan modal cukup.

1. PENDAHULUAN. Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki jumlah penduduk yang

BAB IV GAMBARAN UMUM LEMBAGA PEMBINA UMKM

2013, No.462

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN FASILITASI SERTIFIKASI PRODUK DAN PROSES PRODUKSI TA. 2016

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN: Upaya Peningkatan Produksi Komoditas Pertanian Strategis

RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PELAKSANA PENYULUHAN KABUPATEN BANTUL

PELATIHAN BUDIDAYA JAMUR TIRAM DI DESA BELANGA KINTAMANI ABSTRACT

PENERAPAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PADA USAHA KECIL MENENGAH BERDASARKAN SAK EMKM DI SURABAYA

MAKALAH KEGIATAN PPM. Meningkatkan Akses Permodalan Bagi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Melalui Penyusunan Laporan Keuangan

STRATEGI KEMITRAAN UMKM PENGOLAH IKAN DI KABUPATEN REMBANG. Anik Nurhidayati 1), Rikah 2) 1

Strategi Pengembangan UMKM dengan Mengatasi Permasalahan UMKM Dalam Mendapatkan Kredit Usaha

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

IbM KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUB) SULAM PITA DI KOTA SEMARANG

MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN SEDERHANA DENGAN MICROSOFT EXCEL. Ririh Dian Pratiwi. Abstract

wbab I PENDAHULUAN No Indikator Satuan Tahun 2011 *) TAHUN 2012 **) PERKEMBANGAN TAHUN Jumlah % Jumlah % Jumlah %

BAB I PENDAHULUAN an dimana terjadi krisis ekonomi. UKM (Usaha Kecil dan Menengah) demikian UKM tidak dapat dipandang sebelah mata.

VII. FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT PENGEMBANGAN PERKEBUNAN KARET

TINJAUAN PUSTAKA. manusia. Kegiatan usaha ini harus diiringi oleh perhatian terhadap keseimbangan

BAB 5 ARAHAN PENGEMBANGAN USAHA TAPE KETAN SEBAGAI MOTOR PENGGERAK PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL

Riska Tri Handayani (Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomika Dan Bisnis, Universitas Kanjuruhan Malang)

Jurnal Manajemen dan Bisnis MEDIA EKONOMI Volume XVII, NO. 1 Januari 2017

PELATIHAN MANAJEMEN KEUANGAN PADA PELAKU USAHA TOKO KELONTONG DUSUN PULUHAN, DESA BANYUSIDI, PAKIS, MAGELANG, JAWA TENGAH

LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT

KERANGKA ACUAN KERJA PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN D. PRAKTEK REGULER / TEACHING FACTORY TAHUN ANGGARAN 2018

BAB I PENDAHULUAN. Investasi memiliki peran yang sangat penting dalam mendorong

PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT RT 05 RW IX KELURAHAN KROBOKAN KECAMATAN SEMARANG BARAT MELALUI PENGOLAHAN BAHAN PANGAN LOKAL DAN

IPTEKS BAGI MASYARAKAT ( IbM ) HOME INDUSTRI NATA DE COCO ( SARI KELAPA) Setia Iriyanto. Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Semarang

Laporan Kemajuan Pengabdian Kepada Masyarakat Tahap I (70%) Skim Pengabdian Kepada Masyarakat Internal

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR 2011

BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI KERUPUK UDANG

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BAB 5 SIMPULAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN

dan antar pemangku kepentingan pembangunan. Keseimbangan diartikan sebagai keseimbangan antara kepentingan ekonomi, sosial,

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan rakyat. Perekonomiaan yang baik adalah perekonomian yang harus

PENYULUH PERIKANAN BANTU BERSAMA POKLAHSAR MEMPERLUAS JEJARING PEMASARAN DENGAN PROMOSI/PAMERAN HASIL PERIKANAN

PUSAT PENYULUHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BADAN PENGEMBANGAN SDM KELAUTAN DAN PERIKANAN

VI. ANALISIS ASPEK-ASPEK NON FINANSIAL

PELATIHAN PEMBUKUAN DAN PENCATATAN KEUANGAN SEDERHANA KEPADA SISWA/I YAYASAN PRIMA UNGGUL

Transkripsi:

Volume 23 No. 1, Januari Maret 2017 p-issn: 0852-2715 e-issn: 2502-7220 OPTIMALISASI BUDIDAYA DAN DIVERSIFIKASI PRODUK TURUNAN IKAN LELE Listiorini * ; Yani Suryani 2 ; Desi Ika 3 Prodi Akuntansi STIE Harapan Medan Jalan Imam Bonjol No. 35 Medan * Penulis Korespondensi: rini66@yahoo.com Abstrak Tujuan dilaksanakannya Ipteks Bagi Masyarakat Kelompok Usaha Budidaya dan Pengasapan Ikan Lele ini diharapkan seluruh peserta pembinaan memahami pentingnya pemberdayaan potensi dirinya, dapat menyusun pembukuan usahanya, dapat menyusun proposal kelayakan, dapat mengelola modal usaha dengan baik, dapat membedakan keuangan usahanya dan rumah tangganya, dapat meningkatkan pendapatan kelompok usaha. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian terdiri dari ceramah, demonstrasi, praktek dan pendampingan. Hasil dari kegiatan pengabdian ini adalah dapat memberdayakan potensi peserta pembinaan, peserta pembinaan dapat menyusun pembukuan dan proposal kelayakan usaha, meningkatkan pengetahuan tentang pengelolaan modal dan cara pembenihan ikan yang baik serta menghasilkan buku panduan praktis pengelolaan laporan keuangan untuk UMKM. Kata Kunci : Diversifikasi Produk, Ikan Lele, Optimalisasi Budidaya. Abstract [Optimization Of Culture And Diversified Products Derived Catfish.] The objective of science and technology to the Community Business Group Cultivation and Curing Catfish is expected that all participants of the coaching understand the importance of empowering themselves, may make bookkeeping business, can develop proposals eligibility, can manage capital well, can distinguish between financial businesses and households, could increase income business group. The method of implementation service activities consist of lectures, demonstrations, practice and mentoring. The results of service activities are able to empower potential participants coaching, coaching participants can arrange bookkeeping and feasibility of proposals, increased knowledge about capital management and how good fish hatcheries and produce a practical handbook for SMEs management financial statements. Keywords: Diversified Product, Catfish, Diversified Product, Optimizing Of Culture. Pendahuluan Latar Belakang Perikanan budidaya merupakan salah satu sumber daya yang penting untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan memiliki potensi untuk dijadikan penggerak perekonomian nasional. Seiring dengan program pembangunan kelautan dan perikanan tahun 2015 yang menjadikan pengelolaan sumber daya perikanan budidaya sebagai salah satu programnya sesuai dengan Permen Kelautan dan Perikanan Nomor 39/Permen KP/2014. Peningkatan produksi perikanan dilakukan dengan tujuan untuk pemantapan ketahanan pangan dan gizi, peningkatan daya saing dan nilai tambah produk, pengelolaan sumber daya, peningkatan kesejahteraan masyarakat, peningkatan kompetensi dan kapasitas SDM serta inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi kelautan dan perikanan. Seiring dengan peningkatan produksi perikanan budidaya Provinsi Sumatera Utara, Kota Binjai sebagai salah satu kota penghasil ikan lele di Provinsi Sumatera Utara yang memiliki luas 9.023,62 Ha (+/- 90,23 Km2) yang terdiri dari 5 (Lima) Kecamatan yaitu Kecamatan Binjai Kota, Kecamatan Binjai Utara, Kecamatan Binjai Timur, Kecamatan Binjai Barat dan Kecamatan Binjai Selatan dan 37 (tiga puluh tujuh) Kelurahan serta mempunyai penduduk sebanyak 252.652 jiwa memberikan kontribusi dalam peningkatan produksi perikanan budidaya Provinsi Sumatera Utara khususnya khususnya perikanan air tawar di Kota Binjai cukup menjanjikan (KKP, 2012). Kelompok budidaya ikan (POKDAKAN) TERATAI, merupakan kelompok masyarakat di Kelurahan Sumber Mulyorejo, Kecamatan Binjai Timur, Kota Binjai, yang memiliki sentra produksi pembenihan dan pembesaran ikan konsumsi. Saat ini jenis kegiatan yang dijalankan oleh kelompok ini Diterima pada: 14 Desember 2016; Di-review pada: 21 Desember 2016; Disetujui pada: 27 Februari 2017 214

meliputi pembenihan ikan lele, pembesaran berbagai jenis ikan air tawar seperti lele, nila, gurami. Lingkungan alam dan masyarakat di Kelurahan Sumber Mulyorejo sangat menunjang untuk pengembangan kegiatan budidaya ikan baik benih maupun konsumsi. Namun Kemampuan SDM kelompok ini dalam bidang perikanan masih kurang karena tidak ditunjang dari bidang ilmu perikanan, hanya berdasarkan pengalaman dan pelatihan ataupun penyuluhan dari dinas terkait. Seiring dengan perkembangan budidaya ikan lele, para petani pembudi daya dihadapkan pada berbagai permasalahan diantaranya kenaikan harga pakan yang terjadi yang disebabkan menguatnya nilai tukar dollar AS sehingga kegiatan budidaya ikan beralih dengan menggunakan pakan dari alam, yang akan menurunkan kualitas dan menghambat laju pertumbuhan ikan yang dihasilkan. Seiring dengan perkembangan usaha, masalah lain yang dihadapi adalah ketika hasil panen tidak seluruhnya terserap pasar yang menyebabkan sisa ikan yang tidak terjual harus dipelihara lagi, tentunya akan berdampak pada biaya pemeliharaan untuk pakan dan perawatan. Hal ini dapat diatasi dengan cara menjalin kerjasama dengan pengusaha makanan olahan yang berbahan baku ikan lele, contohnya dengan usaha pengasapan ikan lele yang sangat prospektif di kota Binjai. Kegiatan usaha pengasapan ikan lele ini merupakan peluang usaha yang dapat dikembangkan dan menjadi salah satu bentuk diversifikasi usaha mikro bagi masyarakat. Salah satu kelemahan dalam mengembangkan usaha pengasapan ikan lele ini terbentur pada keterbatasan modal, proses pengolahannya masih sederhana dan menggunakan alat tradisional. Tidak tersedianya alat pengemas otomatis yang dapat menyebabkan biaya produksi dari segi packaging relatif cukup tinggi. Pemasaran termasuk kegiatan promosi dan managemen yang masih sederhana turut menjadi faktor kelemahan pengembangan usaha pengasapan ikan lele. Baik kelompok pembudidaya ikan lele yang sudah tergolong sebagai skala usaha yang besar maupun kelompok usaha pengasapan ikan lele, pengelolaan usahanya masih dilakukan secara sederhana termasuk dalam pengelolaan keuangannya yang belum dapat memisahkan antara keuangan untuk kegiatan usahanya dengan keuangan rumah tangganya walaupun sudah menggunakan bantuan buku pencatatan keuangan. Dengan demikian, laporan keuangan perlu diperbaiki sehingga sesuai dengan kaidah akuntansi dan mampu menjadi dasar bagi pengajuan tambahan modal ke perbankan. Pengelolaan keuangan menjadi salah satu aspek penting untuk kemajuan perusahaan. Berikut adalah permasalahan yang dihadapi oleh kedua mitra antara lain yaitu tingginya biaya produksi ikan yang disebabkan karena meningkatnya harga pakan dan tingginya harga benih ikan dapat menurunkan semangat masyarakat dalam membudidayakan ikan lele, terutama jika tingginya biaya produksi ini tidak diikuti dengan kenaikan harga jual ikan lele. Demikian juga dengan usaha pengasapan ikan lele, proses produksi yang dilakukan masih sangat sederhana baik pada proses pengolahan maupun packaging menjadi penyebab tingginya biaya produksi; tidak memiliki pengetahuan, kemampuan dan sarana untuk membuat sendiri pakan yang berkualitas untuk menurunkan biaya produksi; keterbatasan modal dan keterbatasan pengetahuan tentang pengelolaan modal usaha; Proses pengolahan ikan lele asap (sale lele) masih sangat sederhana dan menggunakan alat tradisional. Begitupun dengan ikan lele asap belum memiliki kemasan; tidak memiliki pengetahuan pembukuan yang memadai, baik usaha budi daya ikan lele maupun usaha pengasapan ikan lele memiliki keterbatasan pengetahuan dalam menyusun pembukuan usahanya; pemasaran termasuk kegiatan promosi dan pengelolaan usaha masih sederhana. Berdasarkan analisis masalah di atas, maka tujuan pelaksanaan pengabdian ini adalah dapat meningkatkan pemahaman dan kesadaran mitra untuk memberdayakan potensi yang dimiliki masing masing mitra; meningkatkan kemampuan mitra dalam menyusun pembukuan usahanya dengan baik dan meningkatkan kemapuan mitra dalam menyusun proposal kelayakan usaha untuk mendapatkan pinjaman perbankan sehingga dapat mengembangkan usahanya; meningkatkan kemampuan mitra dalam mengelola modal usaha dengan baik, dapat membedakan keuangan usahanya dan keuangan rumah tangganya; dapat meningkatkan pendapatan kelompok usaha dan dapat menghasilkan produk ikan lele asap yang sehat dan higienis serta tahan lama; menghasilkan buku panduan praktis pengelolaan keuangan bagi UMKM. Metode Adapun tahapan kegiatan dalam pelaksanaan pengabdian ini terdiri dari tahapan survey, tahapan pelaksanaan, tahapan monitoring dan evaluasi. Dalam tahapan pelaksanaan pelatihan digunakan metode ceramah, demonstrasi, latihan atau praktek dan pendampingan. Tahapan survey meliputi peninjauan lokasi pengabdian pada kedua kelompok yaitu POKDAKAN Teratai dan Kelompok Ternak Tani Jaya dan identifikasi kebutuhan dari kedua kelompok tersebut. Pada tahapan pelaksanaan pelatihan, metode ceramah digunakan untuk menyampaikan teori dan konsep-konsep dasar-dasar pencatatan transaksi, penyusunan laporan keuangan baik laporan laba rugi, neraca serta pengetahuan pengemasan produk yang higienis dan sehat serta cara pembenihan yang dapat menghasilkan benih yang berkualitas. Materi cara pembenihan yang baik dilaksanakan bekerjasama dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Binjai. Pada metode demonstrasi diberikan contoh bagaimana mencatat transaksi usaha dan menyusun laporan keuangan secara manual berupa persamaan akuntansi. Sumber daya yang dimiliki oleh suatu organisasi atau perusahaan disebut dengan aset. Sedangkan hak atau klaim atas aset perusahaan dibagi menjadi 2 (dua), yaitu: (1) hak kreditor, (2) hak pemilik. Hubungan antara keduanya, dapat dinyatakan dalam suatu persamaan yang disebut dengan persamaan dasar 215

akuntansi dan ditulis sebagai berikut (Kieso et al., 2008). Aset = Kewajiban + Ekuitas. Sedangkan metode latihan atau praktek, peserta mempraktekkan secara optimal bagaimana melakukan pencatatan transaksi usaha berupa penyusunan laporan keuangan yang perlu disusun untuk usaha kecil secara umum yaitu Neraca, Laporan Laba/Rugi, dan Laporan Arus Kas. Dan kegiatan praktek pengemasan produk yang higienis dan sehat. Tahapan monitoring dan evaluasi, tim pengabdian melaksanakan kegiatan pendampingan dan evaluasi pasca tahapan pelaksanaan kegiatan pengabdian. Pembahasan Hasil kegiatan pengabdian pada masyarakat yang telah dilakukan secara garis besar mencakup beberapa komponen, yaitu keberhasilan target jumlah peserta pelatihan, ketercapaian target materi yang telah direncanakan, ketercapaian tujuan pelatihan dan kemampuan peserta dalam penguasaan materi. Ketercapaian target jumlah peserta dapat dilihat dari jumlah peserta yang ditargetkan adalah 20 orang dan pada kenyataannya kegiatan diikuti oleh 25 orang sehingga target jumlah peserta telah dapat terpenuhi. Semua peserta dapat mengikuti seluruh proses pelatihan dari awal sampai selesai, kegiatan yang dirancang 100% terlaksana. Target penyampaian materi pelatihan juga tercapai karena materi dapat disampaikan secara keseluruhan. Dengan demikian maka tujuan kegiatan pengabdian pada masyarakat dapat terpenuhi. Penguasaan kompetensi peserta pelatihan dievaluasi melalui praktek mandiri pengelolaan usaha. Dari 25 peserta pelatihan, hanya beberapa orang saja yang telah melakukan pencatatan transaksi usaha dan telah melanjutkannya dengan penyusunan laporan keuangan (laporan rugi laba dan neraca). Selain itu peserta juga telah berusaha untuk membedakan antara pengeluaran pribadi dengan pengeluaran usaha dan dapat menghitung berapa omzet dan laba yang diperoleh sehingga kemungkinan mengalami kerugian akan semakin kecil, serta memanfaatkan informasi dari laporan keuangan tersebut untuk melakukan proyeksi usaha di masa depan. Praktek Pelatihan penyusunan proposal kelayakan usaha bagi POKDAKAN Teratai dan Kelompok Ternak Tani Jaya dilakukan dengan tujuan agar masing masing peserta dapat menyusun sendiri proposal kelayakan usaha yang nantinya akan mempermudah pihak perbankan melakukan penilaian terhadap kelayakan usaha, khususnya untuk usaha mikro, kecil dan menengah, proposal kelayakan usaha tersebut memuat beberapa aspek antara lain, Aspek Umum dan Legalitas, Aspek Manajemen, Aspek Teknis dan Produksi, Aspek Pemasaran dan Aspek Keuangan. Kegiatan berikutnya adalah pemberian alat-alat dan pembuatan kolam. Alat alat yang dibutuhkan oleh mitra pengabdian pengusaha pengasapan ikan lele yaitu: lemari asap, alat packing plastik (handsealer), plastik untuk pengemasan dan label. Lemari asap diberikan agar proses pengasapan ikan lele dapat menghasilkan produk ikan lele asap yang berkualitas dan higienis. Pengemasan dilakukan dengan menggunakan plastik bening yang bersih dan kuat, lalu kemasan tersebut harus divakum dan diberi label. Perbaikan dalam kemasan ikan lele asap akan menghasilkan produk ikan lele asap yang sehat dan higienis serta tahan lama dan akhirnya konsumen lebih tertarik dan meningkatkan minat konsumen untuk membeli. Dengan demikian diharapkan akan meningkatkan penjualan ikan lele asap tersebut. Pembuatan kolam pembenihan ikan lele sebanyak 3 unit dengan ukuran 4,5 x 1,5 m2 dan pemberian alat tabung oksigen dan regulator serta pembuatan kolam pembenihan yang memiliki sirkulasi air dengan pipa untuk air keluar dan air masuk yang dilengkapi dengan airator untuk sirkulasi udara untuk kelompok Pokdakan Teratai. Kolam pembenihan ini dibuat di atas tanah milik Mitra I yaitu Bapak Joni Sudarta di Kelurahan Sumber Mulyorejo Kec. Binjai Timur. Pembuatan ini dimaksudkan agar setiap anggota meningkatkan produksi benih dan dapat mempermudah penanggulangan hama dan penyakit. Selanjutnya tim pengabdian menyusun buku panduan praktis pengelolaan laporan keuangan untuk UMKM. Hal ini dilakukan dengan harapan agar buku ini dapat menjadi buku pedoman bagi para pelaku usaha mikro agar dapat membuat laporan keuangan yang baik guna mendukung pengajuan kredit usaha di bank. Berdasarkan evaluasi pelaksanaan kegiatan dapat diidentifikasi faktor pendukung dalam pelaksanaan program pengabdian kepada masyarakat adalah adanya kerjasama yang baik antara tim pengabdian dengan mitra POKDAKAN Teratai dan Kelompok Tani Jaya; partisipasi aktif dan antusiasme yang tinggi dari anggota POKDAKAN Teratai dan Tani Jaya dalam mengikuti seluruh rangkaian kegiatan. Selain itu dalam pelaksanaan pengabdian pada masyarakat ini juga ada beberapa hal yang dipandang sebagai kendala pelaksanaan yaitu latar belakang anggota POKDAKAN Teratai yang sangat bervariasi sehingga pemahaman para peserta terhadap materi sangat bervariasi; beberapa peserta pelatihan belum memiliki pengetahuan awal tentang pencatatan transaksi sehingga mengalami kesulitan dalam praktek penyusunan laporan keuangan. Penutup Kesimpulan Kegiatan pengabdian IbM Kelompok Usaha Budidaya Ikan Lele dan Kelompok Usaha Pengasapan Ikan lele di Kota Binjai telah dilaksanakan dengan baik dan tanpa halangan yang berarti. Dengan kerjasama tim pengabdian yang baik serta peran aktif dari peserta dan penyuluh / narasumber dalam kegiatan pengabdian ini maka semuanya telah berjalan sesuai yang diharapkan. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi mitra pengabdian masyarakat dalam keberlanjutan usaha dari kedua mitra sehingga permasalahan yang dihadapi mitra dapat segera diatasi, dapat meningkatkan pendapatan dan pengetahuan kedua mitra. 216

Pengabdian yang kami lakukan ini antara lain telah dilaksanakannya kegiatan pelatihan tentang teknik penyusunan pembukuan sederhana, penyusunan proposal kelayakan usaha, pengelolaan modal dan cara pembenihan ikan yang baik. Dengan adanya kegiatan pelatihan ini diharapkan terjadi peningkatan kemampuan mitra dalam hal manajemen usaha dan pembukuan yang bermanfaat dalam menjalankan usaha. Pemberian alat-alat yang dibutuhkan oleh mitra pengabdian pengusaha pengasapan ikan lele yaitu: lemari asap, alat packing plastik (handsealer), plastik untuk pengemasan dan label serta pembuatan kolam pembenihan ikan lele sebanyak 3 unit dengan ukuran 4,5 x 1,5 m2. Dan telah disuusun buku panduan praktis pengelolaan laporan keuangan untuk UMKM. Saran Berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan dapat diajukan beberapa saran sebagai berikut: perlu adanya kegiatan pelatihan lanjutan secara periodik, berkelanjutan untuk terus mengembangkan kelompok usaha budidaya ikan lele dan pengasapan ikan lele terutama dalam hal teknis budidaya ikan serta pelatihan lanjutan lainnya di bidang akuntansi serta perlu adanya pendampingan dari instansi terkait (Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Binjai) agar usaha yang selama ini dikelola oleh POKDAKAN Teratai dan Kelompok Tani Jaya dapat terus maju dan membantu kemakmuran anggotanya. Foto Kegiatan : Gambar 1.: Survei awal ke Lapangan (Usaha pengasapan ikan Lele) Gambar 2 : Proses Pembuatan Ikan lele Daftar Pustaka Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 39/Permen KP/2014 Tentang Rencana Kerja Kementrian Kelautan dan Perikanan Tahun 2015. Kelautan dan Perikanan Dalam Angka 2013. KKP, (2012) Analisis dan Data Pokok Kelautan dan Perikanan Menurut Propinsi Tahun 2012 Gambar 3 : Foto Bersama Peserta dan Pemateri Pelatihan Purnomo, Setyawan. 2007. Menumbuhkan Kebiasaan Menyusun Laporan Keuangan pada Usaha Kecil dan Menengah. Universitas Negeri Jakarta Kieso, Donald E., Weygandt, Jerry J., dan Terry DW.(2008). Akuntansi Menengah. Edisi Bahasa Indonesia. Edisi Kesepuluh.Jakarta: Erlangga. Gambar 4 : Diskusi Pelatihan Teknik Budidaya Ikan Lele 217

Gambar 5 : Pelatihan Penyusunan Pembukuan Sederhana, Proposal Kelayakan Usaha dan Pengelolaan Modal Usaha Gambar 9 : Kolam Pembenihan ikan lele Gambar 6 : Pelatihan Penyusunan Pembukuan Sederhana Gambar 10: Penyerahan Lemari Pengasapan Ikan Lele (Oven) Gambar 7: Penyerahan Tabung Oksigen beserta troli, Airpumps, Selang, dan Regulator Oksigen Gambar 11 : Penyerahan Lemari Pengasapan Ikan Lele (Oven) Gambar 12 : Demo Pemakaian Label, Plastik Packing, HandSealer Gambar 8 : Foto Bersama Penyerahan Tabung Oksigen beserta troli, Airpumps, Selang, dan Regulator Oksigen 218

Gambar 13: Hasil Pemakaian Label, Plastik Packing, HandSealer Gambar 14 : Pendampingan kegiatan penyusunan pembukuan sederhana 219