DESKRIPSI MOTIVASI WISATAWAN YANG BERKUNJUNG KE OBJEK WISATATABEK INDAH DI DESA PEMANGGILAN KECAMATAN NATAR KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN 2011

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. keanekaragaman kondisi fisik yang tersebar di seluruh Kabupaten, Hal ini menjadikan

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. yang berkaitan dengan topik-topik kajian penelitian yang terdapat dalam buku-buku pustaka

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian menurut Suharsimi Arikunto (2006:160) adalah cara-cara yang digunakan

MOTIVASI WISATAWAN BERKUNJUNG KE TAMAN MERDEKA METRO TAHUN (Skripsi) Oleh: Fendi Septiawan

I. PENDAHULUAN. untuk memotivasi berkembangnya pembangunan daerah. Pemerintah daerah harus berupaya

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Budiyono (2003:44) menyatakan bahwa: aktivitas manusia di muka bumi dimulai dengan

I. PENDAHULUAN. berkembangnya pembangunan daerah. Provinsi Lampung merupakan salah satu

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan yang sangat luas dan kaya akan potensi sumber daya

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR. pandapat ahli yang berhubungan dengan penelitian ini. 1. Pengertian Gaeografi Pariwisata dan Industri Pariwisata

PERSEPSI WISATAWAN TERHADAP OBJEK WISATA TAMAN PURBAKALA PUGUNG RAHARJO KABUPATEN LAMPUNG TIMUR TAHUN 2015 (JURNAL) Oleh WAYAN JUANA RISKAWATI

SEGMENTASI WISATAWAN

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

I. PENDAHULUAN. Provinsi Lampung merupakan salah satu provinsi yang memiliki potensi wisata

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu hal yang penting bagi suatu negara.

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

BAB VIII MOTIVASI BERWISATA SPIRITUAL DI PALASARI

I. KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Suwantoro 1997:28). Pariwisata berkaitan erat dengan geografi karena dalam ilmu pariwisata

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif eksploratif. Penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif.

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan suatu kegiatan yang telah menjadi kebutuhan. manusia seiring dengan perkembangan sosiokultur yang mengalami

1. PENDAHULUAN. Suprihan (Supriharyono, 2002:1). Setiap kepulauan di Indonesia memiliki

III. METODE PENELITIAN. atau menggambarkan sesuatu hal, misalnya keadaan, kondisi, situasi, peristiwa, kegiatan, dan

FAKTOR-FAKTOR PENDORONG DAN PENARIK WISATAWAN BERKUNJUNG KE OBJEK WISATA GUNUNG DEMPO KOTA PAGAR ALAM. Sumarni, Zulkarnain*, I Gede Sugiyanta**

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. kegiatan ini merupakan aktivitas manusia untuk memenuhi kebutuhannya

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya alam hayati dan ekosistemnya yang berupa keanekaragaman

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perjalanan, bepergian, yang dalam hal ini sinonim dengan kata travel dalam

BAB II URAIAN TEORITIS. yaitu : pari dan wisata. Pari artinya banyak, berkali-kali atau berkeliling.

TINJAUAN PUSTAKA. pertumbuhan ekonomi yang cepat dalam hal penyediaan lapangan kerja,

I. PENDAHULUAN. andalan untuk memperoleh pendapatan asli daerah adalah sektor pariwisata.

I. PENDAHULUAN. tempat kerja, di rumah, maupun di tempat lain. Aktivitas rutin tersebut dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penelitian Resha Febriyantika Yussita, 2013

BAB II URAIAN TEORITIS. dengan musik. Gerakan-gerakan itu dapat dinikmati sendiri, pengucapan suatu

METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif.

BAB I PENDAHULUAN. Negara. Pembangunan pariwisata mulai digalakkan, potensi potensi wisata yang

Wisata : Perjalanan, dalam bahasa Inggris disebut dengan Travel.

Potensi dan Upaya (Isti Rahmawati)

STUDI MENURUNNYA JUMLAH WISATAWAN YANG BERKUNJUNG DI TAMAN BUMI KEDATON BANDAR LAMPUNG TAHUN Widiya Wati, Edy Haryono*, Zulkarnain** Abstract

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. wisatawan itu sendiri. Sejak dahulu kegiatan pariwisata sudah banyak dilakukan oleh

TINJAUAN KUALITAS FASILITAS WISATA DI PANTAI GANDORIAH KOTA PARIAMAN

Pariwisata Mc. Intosh dan Goelder

BAB I PENDAHULUAN. nafkah di tempat yang dikunjungi, tetapi semata- mata untuk menkmati

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. deskriptif dan verifikatif dengan menggunakan path analysis mengenai faktor-faktor

BAB I PENDAHULUAN. negara/wilayah baik alam maupun budaya ini, kini semakin berkembang pesat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

VI KARAKTERISTIK RESPONDEN PENGUNJUNG TAMAN REKREASI KAMPOENG WISATA CINANGNENG

LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

DESKRIPSI OBJEK WISATA KELAPA RAPET KABUPATEN PESAWARAN TAHUN 2015 (JURNAL) Oleh PRANANDA SEPRIANSYAH

BAB I PENDAHULUAN. membuat ulang, sedangkan dalam bahasa inggris re-creation, yang secara harfiah

2015 HUBUNGAN DAYA TARIKWISATA DENGAN MOTIVASI BERKUNJUNG WISATAWAN KE ALAM WISATA CIMAHI

Pancar termasuk tinggi. Proporsi responden mengenai penilaian terhadap tingkat. Persepsi Pengunjung Presentase (%) Tinggi.

I. PENDAHULUAN. pariwisata telah membuktikan dirinya sebagai sebuah alternatif kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta dikenal sebagai kota pelajar, selain itu juga dikenal sebagai kota

persepsi pengunjung yang telah dibahas pada bab sebelumnya. VIII. PROSPEK PENGEMBANGAN WISATA TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh

serta menumbuhkan inspirasi dan cinta terhadap alam (Soemarno, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti sekarang ini, pembangunan kepariwisataan

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan rekreasi atau wisata sering digunakan sebagai sarana melepas

PENILAIAN POTENSI TAMAN WISATA WIRA GARDEN KELURAHAN BATU PUTUK TAHUN 2014 JURNAL. Oleh. Bety Tri Astuti ( )

BAB II SEKILAS TENTANG OBJEK WISATA. budaya serta bangsa dan tempat atau keadaan alam yang mempunyai daya

II. TINJAUAN PUSTAKA. Obyek wisata adalah salah satu komponen yang penting dalam industri pariwisata

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. peran city walk sebagai faktor pendukung perkembangan pariwisata kota Solo

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. promosi pariwisata ini berkembang hingga mancanegara. Bali dengan daya tarik

I. PENDAHULUAN. beragam adat istiadat, bahasa, agama serta memiliki kekayaan alam, baik yang ada di

BIDANG USAHA, JENIS USAHA DAN SUB-JENIS USAHA BIDANG USAHA JENIS USAHA SUB-JENIS USAHA

ANALISIS KEPUASAN WISATAWAN TERHADAP DAYA TARIK WISATA MALIOBORO KOTA YOGYAKARTA

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. multi dimensional baik fisik, sosial, ekonomi, politik, maupun budaya.

TINJAUAN PUSTAKA. ekonomi, sosial, kebudayaan, politik, agama, kesehatan maupun kepentingan lain

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN UBI KAYU DI KECAMATAN PRINGSEWU KABUPATEN PRINGSEWU. (Jurnal) Oleh DIAH PUTRI SAFERA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pengembangan kepariwisataan perlu diterapkan nilai-nilai asli

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu

BAB I PENDAHULUAN. Kota merupakan suatu permukiman yang relatif besar, padat dan permanen,

BAB I PENDAHULUAN. npembangunan nasional. Hal ini dilakukan karena sektor pariwisata diyakini dapat

ANALISIS RESPON PENGUNJUNG TERHADAP OBJEK WISATA (Studi Kasus Pada Objek Wisata CV. Taman Agrowisata Bukit Naang)

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Industri pariwisata saat ini semakin menjadi salah satu industri yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA. Danau. merupakan salah satu bentuk ekosistem perairan air tawar, dan

BAB III METODE PENELITIAN. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di Desa Guci Kecamatan Bumijawa Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN. perkiraan jumlah wisatawan internasional (inbound tourism) berdasarkan perkiraan

BAB II URAIAN TEORITIS KEPARIWISATAAN

BAB I PENDAHULUAN. objek wisata di Indonesia, yang sudah mulai berkembang salah satunya

PENGEMBANGAN KOMPONEN PARIWISATA PADA OBYEK-OBYEK WISATA DI BATURADEN SEBAGAI PENDUKUNG PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA BATURADEN TUGAS AKHIR

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

III. METODE PENELITIAN. sesuatu hal, misalnya keadaan, kondisi, situasi, peristiwa, kegiatan dan lain-lain.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pariwisata merupakan suatu kegiatan yang berkaitan dengan wisata untuk

KONSEP PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA SPA (SOLUS PER AQUA)

BAB II URAIAN TEORITIS KEPARIWISATAAN. 2.1 Pengertian Pariwisata, Wisatawan, dan Kepariwisataan

BAB I PENDAHULUAN. negaranya untuk dikembangkan dan dipromosikan ke negara lain.

BAB I PENDAHULUAN. Sejak manusia ada dimuka bumi ini mereka tidak terlepas dari aktivitas

BAB I PENDAHULUAN I.1.LATAR BELAKANG. I.1.1.Latar Belakang Pengadaan Proyek

I-1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

DESKRIPSI MOTIVASI WISATAWAN YANG BERKUNJUNG KE OBJEK WISATATABEK INDAH DI DESA PEMANGGILAN KECAMATAN NATAR KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN 2011 By Biyatmi, Sudarmi*, Zulkarnain** Abstract The aim of this research was to examine about the tourists motivation describe in visiting Tabek Indah tourism object at Pemanggilan Village, Natar district, Southern Lampung year of 2011, with the point of studies on motivation of relaxation, sports, recreation, dating, visiting family/friends, hobbies, and working. This research used descriptive method. The population of the research were 60 wisatawants who were taken by quota sampling on the wisatawant. Data collection was carried out by observation techniques, structured interview of wisatawants, and documentation. The researcher used the tables and percentages data analysis as interpretation and description in giving explanation for the data in order to provide a report on this research. Tabek Indah tourism object has tourism potential which is the natural panorama, in the form of a beautiful natural landscape, cool air and equipped with the fishing pond, outbond,and variety of rides. It becomes an attraction for tourists to visit Tabek Indah tourism object. The results of this research indicated that: (1) tourists motivation of relaxation were 51 wisatawants (85%), (2) tourists motivation of sports were 27 wisatawants (45%), (3) tourists motivation of leisure were 49% wisatawants (81,67%), tourists motivation for dating were 35 wisatawants (58,33%), (4) tourists motivation of visiting family/friends were 31 wisatawants (51,67%), (5) (6) tourists motivation of hobby were 23 wisatawants (38,33%), (7) tourists motivation of working were 3 wisatawants (5%). From the seven motivation the most dominant one is: 1. Tourists motivation of relaxation were 51 wisatawants (85%). 2. Tourists motivation of leisure were 49% wisatawants (81,67%). 3. Tourists motivation for dating were 35 wisatawants (58,33%). Keywords: Tourists motivation, relaxation, sports, recreation, dating, visiting family/friends, hobbies, and working. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tentang gambaran motivasi wisatawan berkunjung ke Objek Wisata Tabek Indah di Desa Pemanggilan Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2011, dengan titik kajiannya pada motivasi relaksasi, olahraga, rekreasi, berpacaran, mengunjungi keluarga/teman, penyaluran hobi, dan dinas.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Wisatawan dalam penelitian ini sebanyak 60 wisatawan yang diambil secara sampling kuota pada populasi. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara terstruktur terhadap wisatawan dan dokumentasi. Analisis data menggunakan tabel dan presentase sebagai dasar untuk interpretasi dan deskripsi dalam memberikan arti data tersebut guna laporan penelitian ini. Objek Wisata Tabek Indah memiliki potensi wisata yang bersifat panorama alam, yaitu berupa pemandangan alam yang indah, udara sejuk serta dilengkapi dengan kolam pemancingan, kolam renang, outbond, paintball dan berbagai wahana permainan yang sangat bervariasi. Hal ini yang menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke Objek Wisata Tabek Indah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) motivasi wisatawan untuk relaksasi sejumlah 51 wisatawan (85%), (2) motivasi wisatawan untuk olahraga sejumlah 27 wisatawan (45%), (3) motivasi wisatawan untuk rekreasi sejumlah 49 wisatawan (81,67%), (4) motivasi wisatawan untuk berpacaran sejumlah 35 wisatawan (58,33%), (5) motivasi wisatawan untuk mengunjungi keluarga/teman sejumlah 31 wisatawan (51,67%), (6) motivasi wisatawan untuk penyaluran hobi sejumlah 23 wisatawan (38,33%), dan (7) motivasi wisatawan untuk urusan dinas sejumlah 3 wisatawan sejumlah (5%). Dari tujuh motivasi wisatawan tersebut yang paling dominan adalah: 1. Motivasi wisatawan untuk relaksasi sejumlah 51 wisatawan. 2. Motivasi wisatawan untuk rekreasi sejumlah 49 wisatawan (81,67%). 3. Motivasi wisatawan untuk berpacaran sejumlah 35 wisatawan (58,33%). Kata kunci: Motivasi wisatawan, relaksasi, olahraga, rekreasi, berpacaran, mengunjungi keluarga/teman, penyaluran hobi, dan dinas. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Objek Wisata Tabek Indah merupakan tempat rekreasi hasil buatan manusia dengan nuansa kampung namun bergaya modern. Objek wisata dengan kondisi lingkungan yang ASRI serta dihiasi pepohonan yang rindang sehingga membuat udara sejuk. Daya tarik objek wisata ini diantaranya kolam pemancingan, kolam renang, outbond, paintball dan berbagai wahana permainan yang sangat bervariasi. Objek wisata ini juga dilengkapi dengan fasilitas dan infrastruktur yang nampak memadai seperti fasilitas Hotel (penginapan), pondok wisata, tempat parkir, sarana ibadah, restoran yang dilengkapi panggung hiburan, serta tempat MCK yang bersih dapat membuat wisatawan merasa nyaman ketika berkunjung ke objek wisata tersebut. Tidak heran jika objek wisata ini mempunyai daya tarik tersendiri yang mampu menarik para wisatawan untuk berkunjung ke objek wisata tersebut. Pemilihan daerah objek wisata, tujuan wisata serta cara berwisata seseorang sangat dipengaruhi oleh motivasi dari wisatawan itu sendiri. Di mana motivasi merupakan faktor penggerak dari dalam diri seseorang untuk melakukan perjalanan wisata, karena adanya keinginan serta adanya daya tarik yang ditawarkan oleh objek wisata yang akan dikunjungi. Motivasi seseorang melakukan perjalanan sangat bervariasi, dan motivasi tersebut tidak selalu bersifat tunggal, melainkan kombinasi dari berbagai motivasi. Wisatawan memiliki motivasi yang berbedabeda sesuai dengan pendapat Chafid Fandeli

(1995:41) berdasarkan klasifikasinya yaitu Physical motivation yaitu motivasi fisik, antara lain untuk relaksasi, kesehatan, olahraga, rekreasi dan berpacaran (romance). Cultural motivation yaitu keinginan untuk mengetahui budaya, adat istiadat, dan kesenian daerah lain. Sosial motivation yaitu motivasi yang bersifat sosial, seperti mengunjungi teman dan keluarga, ziarah dan mencari pengalaman baru pada lingkungan baru (fisik dan sosial). Status and Prestige B. Tinjauan Pustaka Definisi Geografi adalah ilmu pengetahuan jang mentjitrakan (to describe), menerangkan sifat-sifat bumi, menganalisa gedjala-gedjala alam dan penduduk serta mempeladjari tjorak jang chas mengenai kehidupan dan berusaha mentjari fungsi dari unsur-unsur bumi dalam ruang dan waktu (Bintarto, 1977:9). Dalam penelitian ini lingkup ilmu yang digunakan adalah geografi pariwisata. Menurut Ramaini (1992:3), geografi pariwisata yaitu geografi yang berhubungan erat dengan pariwisata. Kegiatan pariwisata itu banyak sekali seginya. Semua kegiatan itu biasa disebut industri pariwisata, termasuk di dalamnya, perhotelan, restoran, toko cendera mata, transportasi, biro jasa di bidang perjalanan, tempat-tempat hiburan objek wisata, atraksi budaya, dan lain-lain. Segi geografi umum yang perlu diketahui wisatawan, antara lain; iklim, flora, fauna, keindahan alam, adat-istiadat, budaya, perjalanan darat dan perjalanan laut dan udara, dan sebagainya. Dari definisi di atas, dijelaskan bahwa antara geografi dan pariwisata mempunyai hubungan atau korelasi yang sangat erat. Geografi pariwisata merupakan bagian dari ilmu geografi yang berperan dalam menunjang kelancaran aktivitas pariwisata yaitu mendeskripsikan daerah tujuan wisata. Menurut Oka A. Yoeti (1982:109) pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk motivation seperti penyaluran hobi, melanjutkan belajar, pertemuan untuk menjalin hubungan personal, menghadiri konferensi dan seminar. Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul Deskripsi Motivasi Wisatawan Yang Berkunjung Ke Objek Wisata Tabek Indah Di Desa Pemanggilan Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2011. sementara waktu, yang diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat yang lain dengan maksud bukan untuk berusaha (bussines) atau mencari nafkah di tempat yang dikunjunginya, tetapi semata-mata untuk menikmati perjalanan tersebut guna pertamasyaan dan rekreasi atau memenuhi keinginan beranekaragam. Sedangkan yang disebut wisatawan adalah orang yang sedang tidak bekerja, atau sedang berlibur, dan secara sukarela mengunjungi daerah lain untuk mendapatkan sesuatu yang lain menurut I Gde Pitana (2005:53). Pemilihan daerah objek wisata, tujuan wisata serta cara berwisata seseorang sangat dipengaruhi oleh motivasi dari wisatawan itu sendiri. Di mana motivasi merupakan faktor penggerak dari dalam diri seseorang untuk melakukan perjalanan wisata, karena adanya keinginan serta adanya daya tarik yang ditawarkan oleh objek wisata yang akan dikunjungi. Menurut istilah motivasi berasal dari kata motivation yang berhubungan dengan istilah motif. Motif adalah suatu perangsang (keinginan) dan daya penggerak (kemauan) bekerja seseorang, setiap mempunyai tujuan tertentu yang ingin dicapai, Sedangkan motif perjalanan adalah suatu pendorong atau alasan seseorang untuk mengadakan perjalanan ke suatu tempat untuk memenuhi kebutuhannya menurut Soekadijo (2000:34). Sedangkan daya tarik merupakan segala sesuatu yang dapat atau mampu menarik wisatawan yang ingin berkunjung. Daya tarik dapat timbul dari keadaan alam (keindahan panorama, flora fauna, sifat

kekhasan perairan laut/danau), objek buatan manusia (museum, katedral, masjid kuno, makam kuno, dan sebagainya), ataupun unsur-unsur dan pariwisata budaya (kesenian, adat istiadat, dan makanan). Daya tarik dalam penelitian ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu daya tarik utama dan daya tarik tambahan menurut James J. Spillance (1997:63). Menurut Chafid Fandeli (1995:41) motivasi wisatawan yang berkaitan dengan keinginan untuk pergi berwisata, dapat dilihat pada tabel pada berikut ini: No Kategori Motivasi Wisatawan 1 Motivasi fisik 1. Menyegarkan kembali badan dan jiwa 2. Istirahat karena kesehatan 3. Olahraga 4. Rekreasi: bersenang-senang, berpacaran, berbelanja, melihat pertunjukan kesenian. 2 3 4 Motivasi kebudayaan Motivasi individu Motivasi prestasi dan status 1. Ingin mengetahui budaya, seni, musik, arsitektur, sejarah negara lain 2. Peristiwa penting (olahraga, pekan perdagangan, peristiwa lain bertaraf nasional/internasional. 1. Mengunjungi keluarga, teman atau mencari teman baru 2. Perjalanan bersenang-senang 3. Kunjungan spiritual misal: ziarah 4. Mencari pengalaman baru pada lingkungan baru ( fisik dan sosial). 1. Penyaluran hobi 2. Melanjutkan belajar 3. Pertemuan untuk menjalin hubungan personal 4. Menghadiri konferensi dan seminar Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa motivasi merupakan faktor pendorong seseorang untuk melakukan perjalanan dan berpengaruh terhadap penentuan objek wisata yang akan dikunjungi. Oleh karena itu motivasi wisatawan sangatlah penting untuk diketahui bagi pengelola objek wisata dalam rangka meningkatkan daya tarik yang berbeda untuk menarik dan menyenangkan serta terpenuhinya kebutuhan wisatawan sehingga menghindari wisatawan beralih ke objek wisata lain yang merupakan pesaing. METODE Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif. Penggunaan metode penelitian deskriptif ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai motivasi wisatawan berkunjung ke Objek Wisata Tabek Indah di Desa Pemanggilan Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2011, sesuai dengan data yang dikumpulkan dan fakta-fakta yang ditemukan di lapangan. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah semua wisatawan yang berkunjung ke Objek Wisata Tabek Indah pada saat

dilakukannya penelitian. Namun karena keterbatasan dana, waktu, dan tenaga, maka tidak semua populasi menjadi wisatawan dalam penelitian ini. Oleh sebab metode pengambilan sampel menggunakan teknik sampel kuota (quota sampling) yaitu peneliti menetapkan sebanyak 60 wisatawan baik wisatawan laki-laki maupun perempuan, tanpa membedakan daerah asal. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara terstruktur terhadap wisatawan dan dokumentasi. Analisis data menggunakan tabel dan presentase sebagai dasar untuk interpretasi dan deskripsi dalam memberikan arti data tersebut guna laporan penelitian ini. Data diperoleh dari jawaban wisatawan akan dianalisis secara kuantitatif sederhana, yaitu dibuat distribusi frekuensinya yang dideskripsikan dalam bentuk tabel yang kemudian dipersentasekan. Analisis data yang digunakan untuk mengetahui motivasi wisatawan berkunjung ke Objek Wisata Tabek Indah di Desa Pemanggilan Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2011 adalah dengan rumus berikut: % = n N x 100 Keteranagan : % : Persentase yang diperoleh N : Jawaban wisatawan yang menjawab salah satu alternatif jawaban. N : Jumlah sampel 100 : Konstanta (Muhammad Ali, 1985:184). Setelah data dianalisis dan informasi yang lebih sederhana diperoleh, hasil-hasil tersebut diinterpretasikan untuk mencari makna dan implikasi yang lebih luas dari hasil-hasil penelitian. HASIL DAN PEMBAHASAN Motivasi Wisatawan Motivasi wisatawan adalah faktor pendorong dari dalam diri yang memotivasi seseorang untuk melakukan perjalanan wisata, karena adanya keinginan serta adanya daya tarik yang ditawarkan oleh objek wisata yang akan dikunjungi. Hasil penelitian didasarkan atas data yang diperoleh dari wisatawan yaitu data motivasi wisatawan berkunjung ke Objek Wisata ini diantaranya untuk relaksasi, olahraga, rekreasi, berpacaran (romantic), mengunjungi keluarga/teman, penyaluran hobi, dinas (menghadiri pertemuan/rapat) di Objek Wisata Tabek Indah. a. Relaksasi Berdasarkan hasil penelitian sebanyak 51 wisatawan (85%) yang berkunjung ke Objek Wisata Tabek Indah memiliki motivasi untuk relaksasi (penyegaran diri). Di mana sebagian besar wisatawan memiliki keinginan penyegaran diri untuk memulihkan kembali semangat (fisik dan mentalnya), ingin menghilangkan kejenuhan akibat aktivitas sehari-hari. Di objek wisata ini wisatawan dapat bersantai-santai sambil menikmati keindahan panorama alam yang ASRI, udara sejuk dan daya tarik lainnya yang mampu membuat wisatawan merasa segar sehingga dapat melanjutkan aktivitas keesokan harinya dengan kondisi jasmani maupun rohani yang lebih fresh. b. Rekreasi Berdasarkan hasil penelitian sebanyak 49 wisatawan (81,67%) yang berkunjung ke Objek Wisata Tabek Indah memiliki motivasi untuk rekreasi. Hal ini dikarenakan keinginan untuk mencari hiburan/kegembiraan dengan memanfaatkan waktu senggang/libur untuk berwisata baik bersama rombongan, keluarga maupun teman. Objek wisata ini menyediakan fasilitas lengkap dan wahana permainan yang bervariasi sehingga cocok untuk wisata keluarga maupun kalangan remaja. Wisatawan dapat memanfaatkan berbagai macam wahana dan fasilitas yang ada sesuai

dengan yang mereka inginkan demi terpenuhinya kebutuhan akan kesenangan/ kegembiraan tersebut. c. Berpacaran Berdasarkan hasil penelitian sebanyak 35 wisatawan (58,33%) yang berkunjung ke Objek Wisata Tabek Indah memiliki motivasi untuk berpacaran (romance). Hal ini dikarenakan rata-rata pengunjung adalah kalangan remaja. Mereka menganggap suasana tempat ini mampu menciptakan suasana romantis, sehingga banyak kalangan remaja yang berkunjung ke Objek Wisata Tabek Indah bersama kekasih/pacar. Mereka bisa berbincang-bincang dan duduk santai di taman sambil menikmati kesejukan serta indahnya pemandangan alam tanpa terganggu. d. Mengunjungi Keluarga/Teman Berdasarkan hasil penelitian sebanyak 31 wisatawan (51,67%) yang berkunjung ke Objek Wisata Tabek Indah memiliki motivasi untuk mengunjungi keluarga/teman. Hal ini dilakukan guna mempererat silaturahmi antar keluarga/teman tersebut. Kegiatan yang dilakukan oleh wisatawan ini diantaranya ada yang menghadiri reuni, acara ulang tahun, mengunjungi teman kuliah, arisan keluarga dan ada juga yang mengunjungi kerabat karena sudah lama tidak berkumpul. Pada dasarnya konsep dari objek wisata ini adalah tempat wisata keluarga yang dilengkapi dengan wahana permainan untuk anak-anak, sehingga sangat cocok untuk mereka yang rekreasi bersama keluarga. Namun tempat ini juga cocok untuk wisata kalangan remaja, sebab tempat ini juga menyediakan berbagai macam wahana permainan yang menantang khusunya untuk anak remaja, fying fox, paintball dan lainnya. e. Olahraga Berdasarkan hasil penelitian sebanyak 27 wisatawan (45%) yang berkunjung ke Objek Wisata Tabek Indah yang memiliki motivasi untuk berolahraga. Hal ini mereka lakukan guna menjaga kondisi kesehatan, namun wisatawan yang memiliki motivasi ini sangat sedikit. Hal ini dikarenakan kurangnya fasilitas olahraga yang disediakan oleh objek wisata ini. Hanya kolam renang dan flying fox, namun penggunaan flying fox hanya dibuka saat weekend atau acara tertentu saja sehingga wisatawan tidak dapat menggunakannya sewaktu-waktu. f. Penyaluran Hobi Berdasarkan hasil penelitian sebanyak 23 wisatawan (38,33%) yang berkunjung ke Objek Wisata Tabek Indah memiliki motivasi untuk menyalurkan hobi. Hal ini mereka lakukan guna penyaluran hobi demi kepuasan hati/mengilangkan rasa jenuh/penat di antaranya hobi memancing, menyanyi dan hobi memotret (fotografer). Memanfaatkan fasilitas yang disediakan, seperti (1) kolam pemancingan yang luas, bersih sehingga membuat wisatawan merasa nyaman ketika memancing. (2) keindahan panorama alam yang ASRI menjadi sasaran bagi yang hobi memotret. (3) fasilitas orgen yang siap melayani wisatawan yang hobi menyanyi. g. Dinas Berdasarkan hasil penelitian sebanyak 3 wisatawan (5%) yang berkunjung ke Objek Wisata Tabek Indah memiliki motivasi untuk dinas/kepentingan kantor. Hal ini disebabkan karena wisatawan berkunjung karena akan mengikuti rapat atau pelatihan yang diadakan di Objek Wisata Tabek Indah oleh pihak kantor/instansi dimana mereka bekerja. Selain rapat/latihan mereka juga melakukan outbond, di mana kegiatan ini bertujuan untuk melepaskan ketegangan/stress, menigkatkan daya ingat, meningkatkan kerjasama, melatih kekompakan antar rekan kerja. SIMPULAN Sejumlah 51 wisatawan (85%) menyatakan bahwa keinginan untuk relaksasi menjadi motivasi wisatawan ketika berkunjung ke Objek Wisata Tabek Indah. Hal ini dikarenakan sebagian besar wisatawan memiliki keinginan penyegaran diri untuk

memulihkan kembali semangat (fisik dan mentalnya), ingin melepaskan diri dari lingkungan yang dirasakan menjemukan atau kejenuhan dari pekerjaan sehari-hari. a. Sejumlah 49 wisatawan (81,67%) rekreasi menjadi motivasi wisatawan ketika berkunjung ke Objek Wisata Tabek Indah. Hal ini dikarenakan keinginan untuk mencari hiburan/kegembiraan dengan memanfaatkan waktu senggang/libur untuk berwisata baik bersama rombongan, keluarga maupun teman. b. Sejumlah 35 wisatawan (58,33%) berpacaran menjadi motivasi wisatawan ketika berkunjung ke Objek Wisata Tabek Indah. Hal ini dikarenakan ratarata pengunjung adalah kalangan remaja. Mereka menganggap suasana tempat ini mampu menciptakan suasana romantis. c. Sejumlah 31 wisatawan (51,67%) mengunjungi keluarga/teman menjadi motivasi wisatawan ketika berkunjung ke Objek Wisata Tabek Indah. Hal ini dilakukan guna mempererat silaturahmi antar keluarga/teman. d. Sejumlah 27 wisatawan (45%) olahraga menjadi motivasi wisatawan ketika berkunjung ke Objek Wisata Tabek Indah. Hal ini mereka lakukan guna menjaga kondisi kesehatan, namun wisatawan yang memiliki motivasi ini sangat sedikit. Hal ini dikarenakan kurangnya fasilitas olahraga yang disediakan oleh objek wisata ini. Hanya kolam renang dan flying fox, namun penggunaan flying fox hanya dibuka saat weekend atau acara tertentu saja sehingga wisatawan tidak dapat menggunakannya sewaktu-waktu. e. Sejumlah 23 wisatawan (38,33%) penyaluran hobi menjadi motivasi wisatawan ketika berkunjung ke Objek Wisata Tabek Indah. Hal ini mereka lakukan guna penyaluran hobi demi kepuasan hati yaitu hobi memancing, menyanyi dan memotret (fotografi). f. Sejumlah 3 wisatawan (5%) menyatakan bahwa urusan dinas menjadi motivasi wisatawan ketika berkunjung ke Objek Wisata Tabek Indah. Hal ini disebabkan karena ingin mengikuti rapat atau pelatihan yang diadakan oleh pihak kantor dimana mereka bekerja. SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka penulis menyarankan hal-hal sebagai berikut: 1. Dalam rangka meningkatkan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Objek Wisata Tabek Indah disarankan agar pihak pengelola meningkatkan daya tarik wisata dengan memperhatikan motivasi wisatawan sehingga kebutuhan wisatawan terpenuhi ketika berkunjung. 2. Agar pihak pengelola meningkatkan fasilitas wisata yaitu menambah toko cideramata dan wahana permainan untuk anak-anak maupun orang dewasa agar lebih bervariasi, sehingga wisatawan merasa puas, senang/terhibur, dan betah ketika berkunjung di Objek Wisata Tabek Indah. Selain itu fasilitas yang rusak seperti kolam pemancingan dan waterboom hendaknya diperbaiki. 3. Agar pihak pengelola membuka pelayanan penggunaan flying fox setiap hari, sehingga wisatawan dapat menikmatinya kapan saja mereka berkunjung.

DAFTAR PUSTAKA Bintarto. 1977. Geografi Sosial. UP Spring. Yogyakarta Chafid Fandeli. 1995. Dasar-dasar Managemen Kepariwisataan Alam. Liberty. Yogyakarta. James J. Spillane. 1987. Ekonomi Pariwisata, Sejarah dan Prospeknya. Kanisius: Yogyakarta. I Gde Pitana dan Putu G. Gayatri. 2005. Sosiologi Pariwisata. Andi Offset. Yogyakarta. Muhammad Ali. 1985. Penelitian Kependudukan Dasar dan Strategi. Angkasa, Bandung. Oka A. Yoeti. 1982. Pengantar Ilmu Pariwisata. Angkasa. Bandung. Ramaini. 1992. Geografi Pariwisata. PT. Gramedia Widiasarana Indonesia. Jakarta. Soekadijo.R.G. 2000. Anatomi Pariwisata (Memahami Pariwisata Sebagai Systemic Linkage ). PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.