BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Dimetil Eter Proses Dehidrasi Metanol dengan Katalis Alumina Kapasitas Ton Per Tahun.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Bab I Prarancangan Pabrik Dimetil Eter Proses Dehidrasi Metanol Dengan Katalis Alumina Kapasitas Ton Per Tahun.

Dalam pemilihan kapasitas rancangan pabrik DME memerlukan beberapa pertimbangan yang harus dilakukan, antara lain:

PRARANCANGAN PABRIK DIMETIL ETER DARI METANOL KAPASITAS TON/TAHUN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1 Prarancangan Pabrik Dietil Eter dari Etanol dengan Proses Dehidrasi Kapasitas Ton/Tahun Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. desinfektan, insektisida, fungisida, solven untuk selulosa, ester, resin karet,

BAB I PENDAHULUAN. untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, pemanfaatan sumber daya alam yang

Prarancangan Pabrik Asam Asetat dengan Proses Monsanto Kapasitas Ton Per Tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Alumunium Sulfat dari Asam Sulfat dan Kaolin Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Metil Akrilat Dari Metanol Dan Asam Akrilat Dengan Proses Esterifikasi Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Asam Asetat dari Metanol dan Karbon Monoksida Kapasitas Ton per Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. cukup luas seperti industri (Purified Terepthalic Acid) PTA, industri etil

Laporan Tugas Akhir Prarancangan Pabrik Monochlorobenzene dari Benzene dan Chlorine Kapasitas ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

1 Prarancangan Pabrik n-butil Metakrilat dari Asam Metakrilat dan Butanol dengan Proses Esterifikasi Kapasitas ton/tahun Pendahuluan

Prarancangan pabrik isopropil asetat dari asam asetat dan propilen kapasitas ton / tahun

BAB I PENDAHULUAN. Perancangan Pabrik Mononitrotoluena dari Toluena dan Asam Campuran dengan Proses Kontinyu Kapasitas 25.

BAB II DESKRIPSI PROSES

PRARANCANGAN PABRIK DIBUTYL PHTHALATE DARI PHTHALIC ANHYDRIDE DAN N-BUTANOL KAPASITAS TON/TAHUN BAB I PENDAHULUAN

<Pra (Rancangan (pabri^ metil'klorida dari <MetanoCdan asam Florida ton/tafiun PENDAHULUAN

PRARANCANGAN PABRIK DIMETIL ETER PROSES DEHIDRASI METANOL DENGAN KATALIS ALUMINA KAPASITAS TON PER TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Amar Ma ruf D

BAB I PENDAHULUAN Kapasitas Pabrik Dalam pemilihan kapasitas pabrik acetophenone ada beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan yaitu:

BAB II DESKRIPSI PROSES. Titik didih (1 atm) : 64,6 o C Spesifik gravity : 0,792 Kemurnian : 99,85% Titik didih (1 atm) : -24,9 o C Kemurnian : 99,5 %

CH 3 -O-CH 3. Pabrik Dimethyl Ether (DME) dari Styrofoam bekas dengan Proses Direct Synthesis. Dosen Pembimbing: Dr.Ir. Niniek Fajar Puspita, M.

Prarancangan Pabrik Sodium Silikat Dari Natrium Hidroksida Dan Pasir Silika Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Asam Formiat dari Metil Format dan Air dengan Proses Bethlehem Kapasitas Ton/Tahun Pendahuluan

PRARANCANGAN PABRIK ASAM FORMIAT DARI METIL FORMAT DAN AIR KAPASITAS TON/TAHUN

PRARANCANGAN PABRIK METIL METAKRILAT DARI ASETON SIANOHIDRIN 1 DAN METANOL KAPASITAS TON/TAHUN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Kiswari Diah Puspita D

TUGAS PERANCANGAN PABRIK METHANOL DARI GAS ALAM DENGAN PROSES LURGI KAPASITAS TON PER TAHUN

Prarancangan Pabrik Formaldehida Dengan Proses Katalis Perak Kapasitas ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pendirian Pabrik

BAB I PENDAHULUAN. adalah produksi asam akrilat berikut esternya. Etil akrilat, jenis ester

I. BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Asam Formiat Dari Metil Format dan Air dengan Proses Bethlehem Kapasitas Ton/Tahun Pendahuluan

Prarancangan Pabrik Gasoline dari Metanol dengan Fixed Bed MTG Process dengan Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Mononitrotoluena dari Toluena dan Asam Campuran Dengan Proses Kontinyu Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Mononitrotoluen dari Toluen dan Asam Campuran Dengan Proses Kontinyu Kapasitas 55.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Berdirinya Pabrik

Prarancangan Pabrik Amil Asetat dari Amil Alkohol dan Asam Asetat Kapasitas Ton / Tahun BAB I PENDAHULUAN

PRARANCANGAN PABRIK FORMALDEHIDA DARI METANOL DAN UDARA DENGAN PROSES SILVER KAPASITAS TON/TAHUN

Prarancangan Pabrik Isopropanolamin dari Propilen Oksida dan Amonia Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

II. DESKRIPSI PROSES. Tahap-tahap reaksi formaldehid Du-Pont untuk memproduksi MEG sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Asam Laktat dari Molases dengan Proses Fermentasi Kapasitas ton/tahun

pembersih sepcrti pembersih Iantai, dan Iain-lain. (Kirk and Othmer, 1977;

Prarancangan Pabrik Propilen Glikol dari Proplilen Oksida dan Air dengan Proses Hidrasi Kapasitas Ton / Tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Asam Nitrat Dari Asam Sulfat Dan Natrium Nitrat Kapasitas Ton Per Tahun BAB I PENDAHULUAN

II. DESKRIPSI PROSES. Proses produksi Metil Akrilat dapat dibuat melalui beberapa cara, antara

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendirian Pabrik

Perancangan Pabrik Metil klorida Dengan Proses Hidroklorinasi Metanol Kapasitas Ton/tahun

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Asetat Anhidrid dari Aseton dan Asam Asetat Kapasitas Ton/Tahun A. LATAR BELAKANG

Prarancangan Pabrik Propilen Glikol Dengan Proses Hidrasi Menggunakan Katalis Asam, Kapasitas ton/tahun Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

DESKRIPSI PROSES. pereaksian sesuai dengan permintaan pasar sehingga layak dijual.

Prarancangan Pabrik Metanol dari Low Rank Coal Kapasitas ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Isobutil palmitat dari Asam palmitat dan Isobutanol Kapasitas Ton / Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Perancangan pabrik metil tert butil eter dari metanol dan isobutene Kapasitas ton per tahun

PRARANCANGAN PABRIK DIKLOROBUTANA DARI TETRAHIDROFURAN KAPASITAS TON PER TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. kimia yang tidak berwarna dan berbau khas, larut dalam air, alkohol, aseton,

BAB I PENDAHULUAN. Industri bahan intermediate (setengah jadi) di Indonesia sedang

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Sodium DodekilBenzena Sulfonat Dari DodekilBenzena Dan Oleum 20% dengan Kapasitas ton/tahun.

Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PRARANCANGAN PABRIK METIL TERSIER BUTIL ETER DARI METANOL DAN ISOBUTILENA KAPASITAS TON / TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Proyeksi tahunan konsumsi bahan bakar fosil di Indonesia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. DESKRIPSI PROSES

II. DESKRIPSI PROSES

Tugas Perancangan Pabrik Kimia Prarancangan Pabrik Amil Asetat dari Amil Alkohol dan Asam Asetat Kapasitas ton/tahun BAB I PENGANTAR

PRARANCANGAN PABRIK SIKLOHEKSANA DENGAN PROSES HIDROGENASI BENZENA KAPASITAS TON PER TAHUN

Prarancangan Prabrik Isopropil Asetat dari Asam Asetat dan Isopropanol Kapasitas ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

1.2 Kapasitas Pabrik Untuk merancang kapasitas produksi pabrik sodium silikat yang direncanakan harus mempertimbangkan beberapa faktor, yaitu:

BAB I PENGANTAR. Gambar I.1. Struktur Kimia Formamid

Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dengan Proses Biazzi Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

TUGAS PERACANGAN PABRIK KIMIA

Prarancangan Pabrik Linier Alkil Benzena dengan Proses Detal Kapasitas Ton/Tahun Pendahulan BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. bidang industri. Banyak sektor yang masih tergantung impor dari luar negeri sehingga

PRARANCANGAN PABRIK DIBUTYL PHTHALATE DARI PHTHALIC ANHYDRIDE DAN BUTANOL PROSES ESTERIFIKASI KAPASITAS TON/TAHUN

Prarancangan Pabrik Metil Salisilat dari Asam Salisilat dan Metanol dengan Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENGANTAR

Prarancangan Pabrik Etilen Glikol dari Etilen Oksida dan Air Kapasitas ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

PRARENCANA PABRIK PRARENCANA PABRIK DIMETHYL ETHER (DME) DARI GAS ALAM DENGAN PROSES SINTESA LANGSUNG KAPASITAS TON/TAHUN

Prarancangan Pabrik Amonium Klorida dengan Proses Amonium Sulfat - Natrium Klorida Kapasitas Ton/ Tahun BAB I PENDAHULUAN

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PRAPERANCANGAN PABRIK KIMIA PRAPERANCANGAN PABRIK ETILEN GLIKOL DENGAN KAPASITAS TON/TAHUN. Oleh :

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA

BAB I PENDAHULUAN. banyak mengimpor bahan baku atau produk industri kimia dari luar negeri.

Oleh : Zainiyah Salam ( ) Anggi Candra Mufidah ( ) Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Lily Pudjiastuti, MT

Prarancangan Pabrik Propilen Glikol dari Proplilen Oksida dan air dengan Proses Hidrasi Kapasitas Ton / Tahun BAB I PENDAHULUAN

SKRIPSI PRA RANCANGAN PABRIK KIMIA

Prarancangan Pabrik Xylen dari Etil Benzen Kapasitas ton/tahun BAB I PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Butil Akrilat dari Asam Akrilat dan Butanol Kapasitas Ton per Tahun. Pendahuluan

Prarancangan Pabrik Monoethylamin dari Ethanol dan Amoniak Kapasitas ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

Tugas Prarancangan Pabrik Dimethyl Ether dari Methanol Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENGANTAR

II. DESKRIPSI PROSES

Prarancangan Pabrik Etanolamin dengan Proses Non Catalytic Kapasitas ton/tahun Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

PRARANCANGAN PABRIK N-BUTIL METAKRILAT DARI ASAM METAKRILAT DAN BUTANOL DENGAN PROSES ESTERIFIKASI KAPASITAS TON/TAHUN

Jurnal Tugas Akhir Teknik Kimia

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Ethyl Chloride dari Ethylene dan Hydrogen Chloride Kapasitas Ton/Tahun

BAB I PENGANTAR 1.1. Latar Belakang

PRARANCANGAN PABRIK ETIL KLORIDA DARI HIDROGEN KLORIDA DAN ETILEN KAPASITAS TON/TAHUN

Prarancangan Pabrik Kaprolaktam dari Asam Benzoat Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

Transkripsi:

1 Prarancangan Pabrik Dimetil Eter Proses Dehidrasi Metanol BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendirian Pabrik Dalam era perdagangan bebas, Indonesia dituntut untuk mampu bersaing dengan negara-negara lain dalam bidang industri. Pertumbuhan ekonomi sangat dipengaruhi oleh perkembangan industri di Indonesia dalam menghadapi pasar bebas. Dalam memajukan perindustrian di Indonesia, maka perlu dilakukan inovasi proses produksi yang mampu menghasilkan produk yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi dan dapat menambah devisa negara. Salah satunya dengan mendirikan pabrik Dimethyl Ether (DME) dengan proses dehidrasi metanol. DME digunakan sebagai propelan dalam industri consumer products seperti foams, shaving creams, hairspray. DME termasuk energi alternatif dan bahan bakar ramah lingkungan yang digunakan untuk menggantikan bahan bakar LPG dan diesel. Keunggulan DME salah satunya yaitu mempunyai panas kalori yang lebih rendah dibandingkan dengan LPG. Panas kalori DME sebesar 6.900 kcal/kg, sedangkan panas kalori LPG sebesar 11.100 kcal/kg (International DME Association, 2010). Indonesia merupakan negara pengimpor DME yang didatangkan dari Jepang, Cina, dan sebagian negara di Eropa untuk memenuhi kebutuhan industri dalam negeri. Maka dari itu, dengan didirikannya pabrik DME diharapkan dapat memenuhi kebutuhan bahan bakar yang bersih dan ramah lingkungan, serta dapat dijadikan salah satu sumber pendapatan devisa negara di Indonesia. 1.2 Kapasitas Perancangan Pabrik Dalam penentuan kapasitas perancangan pabrik DME ada beberapa pertimbangan antara lain : 1.2.1 Proyeksi Kebutuhan DME di Indonesia Indonesia sampai sekarang masih mengimpor DME untuk memenuhi kebutuhan industri dalam negeri. Dari tahun ke tahun kebutuhan DME di Indonesia terus meningkat, hal ini dapat dilihat pada Tabel 1.1.

Tabel 1.1 Data Impor Dimethyl Ether di Indonesia No. Tahun Jumlah (Kg/Tahun) 1. 2005 4.206.151 2. 2006 4.528.913 3. 2007 5.123.230 4. 2008 7.123.866 5. 2009 6.677.436 6. 2010 7.008.623 7. 2011 8.023.902 8. 2012 8.665.575 9. 2013 9.307.248 2 (Badan Pusat Statistik, 2014) Kebutuhan (Kg) 10000000 9000000 8000000 7000000 6000000 5000000 4000000 3000000 2000000 1000000 0 y = 641.674,58x - 1.282.383.688,58 R² = 0,95 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 Tahun Gambar 1.1 Impor DME di Indonesia Berdasarkan persamaan di atas, diperkirakan kebutuhan DME di Indonesia pada tahun 2020 sebesar 13.799 ton/tahun.

1.2.2 Ketersediaan Bahan Baku Metanol merupakan bahan baku pembuatan DME yang di peroleh dari dalam negeri. Sampai saat ini sudah ada dua pabrik metanol yang beroperasi yaitu kilang PT. Medco Methanol Bunyu milik Pertamina dan kilang milik PT. Kaltim Methanol Industry di Bontang, Kalimantan Timur. Data produksi Metanol di Indonesia dapat dilihat pada Tabel 1.2. Tabel 1.2 Data Produksi Metanol di Indonesia No. Perusahaan Kapasitas Produksi (Ton/Tahun) 1. PT. Medco Methanol Bunyu 330.000 2. PT. Kaltim Methanol Industry 660.000 Total 990.000 3 (Data Consult, 2010) 1.2.3 Kapasitas Minimal Pabrik yang telah Berproduksi Kapasitas produksi DME di dunia, dapat dilihat pada Tabel 1.3. Tabel 1.3 Data Kapasitas Produksi DME di Dunia No. Produsen Kapasitas Produksi (Ton/Tahun) 1. Shell/RWE, Germany 60.000 2. Hamburg DME Co, Germany 10.000 3. Arkosue Co, Holland 10.000 4. DuPont, West Virginia 15.000 5. Evrochim, Novomoskovsk, Rusia 10.000 6. Australia (various) 10.000 7. Taiwan (various) 15.000 8. Japan (various) 10.000 9. China (various) 13.000 (Market Outlook For Dimethyl Ether (DME), 2002)

Dengan pertimbangan di atas, maka kapasitas perancangan pabrik DME yang akan didirikan pada tahun 2020 ditetapkan sebesar 20.000 ton/tahun yang direncanakan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan sisanya diekspor. 4 1.3 Lokasi Pabrik Pabrik DME direncanakan akan didirikan di daerah Bontang, Kalimantan Timur dengan pertimbangan sebagai berikut : 1.3.1 Ketersediaan Bahan Baku Bahan baku pembuatan DME yaitu metanol yang diperoleh dari PT. Kaltim Methanol Industry, Bontang, Kalimantan Timur yang mempunyai kapasitas produksi sebesar 660.000 ton/tahun (PT. Kaltim Methanol Industry, 2010). 1.3.2 Daerah Pemasaran Pemasaran produk DME direncanakan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan sisanya diekspor. 1.3.3 Transportasi Pengangkutan bahan baku menuju lokasi mudah, karena fasilitas transportasi jalan raya baik dan lancar. 1.3.4 Kebutuhan Tenaga Kerja Kebutuhan tenaga kerja tercukupi karena di Indonesia, khususnya di daerah Bontang, Kalimantan Timur, memiliki tenaga kerja yang cukup baik sebagai tenaga ahli (skilled labour), maupun sebagai buruh kasar (unskilled labour). 1.3.5 Utilitas Utilitas yang diperlukan seperti kebutuhan tenaga listrik, air dan bahan bakar dapat terpenuhi karena lokasi pabrik terletak di sekitar kawasan industri. Kebutuhan tenaga listrik diperoleh dari PLN setempat dan generator pembangkit listrik di pabrik. Kebutuhan air dapat diperoleh dari air sungai mahakam dan kebutuhan bahan bakar dapat diperoleh dari PT. Pertamina setempat.

CH 3 H 2 SO 4 + CH 3 OH CH 3 OCH 3 + H 2 SO 4 (Ogawa, 2003) Prarancangan Pabrik Dimetil Eter Proses Dehidrasi Metanol 1.4 Tinjauan Pustaka 1.4.1 Macam-macam Proses : Ada dua macam metode sintesis DME yang digunakan di industri, yaitu : 1. Dehidrasi Metanol dengan Katalis Alumina Proses pembuatan DME dengan menggunakan katalis alumina (Al 2 O 3 ) yang mengandung 10,2 % silika. Reaksi dilakukan pada temperatur antara 250 0 C - 400 0 C dengan tekanan minimal 15 atm dalam fase gas. Secara teoritis, gas metanol dikontakkan langsung dengan katalis alumina yang berbentuk padat dalam reaktor fixed bed multitube pada temperatur tinggi. Reaksi dehidrasi ini bersifat eksotermis : 2 CH 3 OH CH 3 OCH 3 + H 2 O Kelebihannya : (Bondiera dan Naccache, 1991) Prosesnya sederhana dan peralatan yang digunakan sedikit Biaya investasi untuk peralatan yang digunakan sedikit Konversi tinggi hingga mencapai 80% Kekurangannya : Suhu dan tekanan operasi reaktor tinggi 2. Dehidrasi Metanol dengan Katalis Asam Sulfat Proses pembuatan DME dengan katalis asam sulfat, dimana gas metanol dilewatkan pada reaktor yang berisi katalis asam sulfat pada suhu antara 125 0 C 140 0 C dan tekanan 2 atm. Campuran produk keluar dari reaktor yang terdiri dari DME, air, dan metanol dilewatkan ke scrubber, lalu dimurnikan dengan proses destilasi. Reaksi : CH 3 OH + H 2 SO 4 CH 3 H 2 SO 4 + H 2 O 5

Kelebihannya : Suhu dan tekanan operasi pada reaktor relatif rendah Kekurangannya : Penggunaan asam sulfat yang bersifat korosif membutuhkan peralatan yang tahan terhadap korosi dan biaya peralatan lebih mahal Peralatan yang digunakan banyak Konversinya rendah sebesar 45% 6 Dengan pertimbangan di atas, maka proses yang digunakan dalam pembuatan dimetil eter (DME) adalah dehidrasi metanol dengan katalis alumina, karena prosesnya sederhana, peralatan yang digunakan sedikit, dan konversi yang dihasilkan tinggi sebesar 80%. 1.4.2 Kegunaan Produk : Kegunaan DME, yaitu sebagai solven, extraction agen, refrigerant, dan gas pendorong ( propellant). DME dapat digunakan sebagai bahan bakar mesin diesel, mesin otomotif, bahan bakar penggerak turbin gas, serta dapat dijadikan sebagai bahan bakar industri dan rumah tangga. (International DME Association, 2010) 1.4.3 Sifat Fisis dan Kimia 1.4.3.1 Bahan Baku a. Metanol Metanol merupakan zat kimia yang berbentuk cair pada suhu kamar, tidak berwarna, dan mudah terbakar (Mc.Ketta, 1984). Sifat Fisis : Rumus kimia : CH 3 OH Berat molekul : 32,042 g/gmol Titik leleh (1 atm) : -97,8 0 C

7 Prarancangan Pabrik Dimetil Eter Proses Dehidrasi Metanol Titik didih (1 atm) : 64,5 0 C Suhu kritis : 239,4 0 C Tekanan kritis : 80,96 bar Rapat massa (25 0 C) : 0,787 g/cm 3 Viskositas (25 0 C) : 0,539 cp Kelarutan dalam air : mudah larut Sifat Kimia : Reaksi Esterifikasi : CH 3 OH + CH 2 =C(CH 3 ) 3 (CH 3 ) 3 -C-O-CH 3 Metanol Isobutilena MTBE Reaksi Dehidrogenasi : CH 3 OH Mo,Ag CH 2 O + H 2 Metanol Formaldehid Hidrogen Reaksi Esterifikasi : CH 3 OH + CH 3 COOH CH 2 CO-OCH 3 + H 2 O Metanol Asam Asetat Metil Asetat Air 1.4.3.2 Produk a. DME Sifat Fisis : Rumus kimia : CH 3 OCH 3 Berat molekul : 46,07 g/gmol Titik beku (1 atm) : -138,5 0 C Titik didih (1 atm) : -24,9 0 C Rapat massa (25 0 C) : 668 kg/m 3 Suhu kritis : 127 0 C Tekanan kritis : 53,7 bar

8 Prarancangan Pabrik Dimetil Eter Proses Dehidrasi Metanol Fase (25 0 C, 1 atm) : gas Kelarutan dalam air : 34% berat Sifat Kimia : (Mc.Ketta, 1984). CH 3 OCH 3 + SO 3 (CH 3 ) 2 SO 4 CH 3 OCH 3 + H 2 S CH 3 -S-CH 3 + H 2 O CH 3 OCH 3 + O 2 2CH 2 O + H 2 O CH 3 OCH 3 + H 2 O + CO 2CH 3 COOH b. Air Sifat Fisis : Rumus kimia : H 2 O Berat molekul : 18,0153 g/gmol Titik beku (1 atm) : 0 0 C Titik didih (1 atm) : 100 0 C Rapat massa (25 0 C) : 0,99823 kg/l Suhu kritis : 374 0 C Tekanan kritis : 220,55 bar Kapasitas panas 25 0 C : 4.185 J/kg.K Viskositas (25 0 C) : 1,005 cp Tekanan uap (25 0 C) : 2,338 kpa (Mc.Ketta, 1984).

1.4.4 Tinjauan Proses Reaksi sintesis DME merupakan reaksi dehidrasi metanol yang berlangsung dalam fase gas dengan menggunakan katalis Alumina (Al 2 O 3 ) dan Silika (SiO 2 ). Reaksi bersifat eksotermis dan beroperasi pada kondisi non adiabatis non isothermal. Reaktor yang digunakan adalah fixed bed multitube reactor. Produk yang dihasilkan berupa DME, metanol sisa dan air. Suhu operasi reaktor pada suhu 250-400 0 C dengan tekanan 14-16 atm. Produk yang dihasilkan di dalam reaktor keluar dan masuk ke dalam kolom distilasi DME. Hasil atas berupa DME kemudian, dialirkan menuju tangki penampung produk dan hasil bawah yang terdiri dari metanol sisa, air dan sedikit DME dialirkan menuju kolom distilasi metanol. Hasil atas berupa metanol dan sedikit DME kemudian, di recycle ke reaktor dan hasil bawah berupa air (Turton, 1998). 9