BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi ekonomi yang disertai dengan pesatnya perkembangan teknologi saat ini memberikan dampak terhadap persaingan yang ketat dalam lingkungan usaha. Para pelaku usaha mau tidak mau harus mampu bersaing agar usaha mereka dapat berlangsung dalam jangka panjang (going concern). Jika perusahaan mampu bersaing dengan baik maka tujuan yang dinginkan perusahaan pun dapat tercapai. Pada umumnya tujuan utama perusahaan adalah mendapatkan laba yang optimal. Salah satu faktor pendukung untuk mencapai tujuan tersebut adalah ketepatan dalam penentuan harga jual atas produk atau jasa yang dihasilkannya. Jika perusahaan menentukan harga jual dengan tepat maka perusahaan akan memperoleh keuntungan sesuai dengan yang diharapkan. Keuntungan tersebut merupakan sumber utama menjaga kelangsungan hidup perusahaan. Hal ini berlaku untuk semua jenis perusahaan baik itu perusahaan jasa, perusahaan dagang, maupun perusahaan manufaktur. Perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang mempunyai kegiatan pokok mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual (Mulyadi, 2010:11). Setiap perusahaan manufaktur memiliki karakteristik kegiatan produksinya masing-masing, ada yang produksinya berdasarkan pesanan 1
2 dan ada juga yang memproduksi secara massa. Perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan mengolah bahan baku menjadi produk jadi berdasarkan pesanan yang diterima dari pihak luar. Sedangkan perusahaan yang memproduksi secara massa bertujuan untuk memenuhi persediaan produk jadi di gudang (Mulyadi, 2010:16). Dalam perusahaan manufaktur yang melakukan kegiatan produksi berdasarkan pesanan, untuk mencapai target laba yang dinginkan perusahaan perlu melakukan perencanaan perhitungan harga pokok produksi yang tepat agar tidak terjadi kesalahan dalam penentuan harga jual yang akan merugikan perusahaan karena biasanya para calon pelanggan selalu meminta estimasi terlebih dahulu dan mereka seringkali membandingkan harga jual yang ditawarkan dengan pesaing perusahaan. Akibatnya perusahaan harus dapat mengestimasi biaya secara akurat agar dapat bersaing dengan perusahaan lain dan menghasilkan laba yang optimal. Perolehan laba yang didapat oleh perusahaan dijadikan dasar pengukuran kinerja perusahaan. Informasi mengenai profitabilitas perusahaan bermanfaat bagi pihak intern perusahaan untuk membuat keputusan ekonomi, misalnya keputusan untuk menerima atau menolak order yang kurang menguntungkan, kebijakan efisiensi biaya, dan lain lain. Informasi untuk pihak intern akan bersifat lebih rinci dibandingkan untuk pihak ekstern, misalnya profitabilitas per segmen produk. Untuk mengukur profitabilitas (keuntungan) produk dapat dilakukan suatu perhitungan dengan menggunakan rasio laba kotor (gross profit margin ratio).
3 Salah satu perusahaan yang melakukan kegiatan produksinya berdasarkan pesanan adalah CV. Patra Media Grafindo yang bergerak dalam bidang percetakan. Perusahaan ini memproduksi produk dalam bidang digital printing, offset, merchandise, dan bidang advertising lainnya. Dalam menentukan harga jual atas pesanan dari calon pelanggannya, perusahaan melakukan estimasi terhadap perhitungan harga pokok produksi kemudian harga pokok produksi ini dijadikan dasar dalam penentuan harga jual. Permasalahan timbul karena perusahaan tidak memperhitungkan harga pokok produksi pesanan tersebut secara tepat sehingga berdampak pada penentuan harga jual kepada pelanggan. Ketidaktepatan perusahaan dalam memperhitungkan harga pokok produksi disebabkan karena perusahaan belum sepenuhnya memasukkan semua komponen biaya yang seharusnya diperhitungkan. Perusahaan menganggap bahwa laba yang didapat selama ini telah tercapai sesuai dengan target laba yang mereka harapkan sebelumnya. Namun karena ketidaktepatan dalam memperhitungkan besarnya harga pokok produksi maka sebenarnya laba yang diperoleh perusahaan selama ini belum sesuai dengan target laba yang diharapkan. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka penulis melakukan penelitian tugas akhir dengan judul PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PESANAN DAN KAITANNYA DENGAN EVALUASI PROFITABILITAS PRODUK (Studi Kasus pada CV. Patra Media Grafindo Bandung).
4 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, permasalahan yang akan dibahas untuk penelitian ini adalah: a. Bagaimana perhitungan harga pokok produksi yang telah dilakukan oleh CV. Patra Media Grafindo. b. Metode apa yang digunakan perusahaan dalam penentuan harga pokok pesanannya. c. Metode apa yang digunakan dalam pengumpulan biaya produksi. d. Bagaimana profitabilitas produk setelah dilakukan perhitungan harga pokok produksi. 1.3 Pembatasan Masalah Berdasarkan uraian-uraian di atas, maka penulisan tugas akhir ini akan dibatasi pada hal-hal berikut: a. Metode pengumpulan biaya produksi yang dipakai adalah metode kos pesanan (job order cost method) dimana biaya-biaya produksi dikumpulkan untuk pesanan tertentu dan kos produksi per satuan produk yang dihasilkan untuk memenuhi pesanan tersebut dihitung dengan cara membagi total biaya produksi untuk pesanan tersebut dengan jumlah satuan produk dalam pesanan yang bersangkutan. Metode ini sangat tepat digunakan oleh CV. Patra Media Grafindo sebagai perusahaan percetakan yang melaksanakan pengolahan produknya atas dasar pesanan yang diterima dari pihak luar.
5 b. Data penelitian yang diambil adalah satu jenis pesanan pada bulan Mei 2012 untuk kategori offset. c. Perhitungan profitabilitas untuk pesanan yang dijadikan sampel dilakukan hanya berdasarkan harga pokok produksi dengan asumsi hal-hal lain diluar harga pokok produksi sudah baik dengan menggunakan gross profit margin ratio. 1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan dan manfaat yang diharapkan oleh penulis dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.4.1 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini, yaitu: a. Untuk mengetahui perhitungan harga pokok produksi yang telah dilakukan CV. Patra Media Grafindo. b. Untuk mengetahui metode penentuan harga pokok produksi yang digunakan oleh perusahaan. c. Untuk mengetahui metode apa yang digunakan dalam pengumpulan biaya produksi. d. Untuk menilai profitabilitas dari suatu pesanan yang dihasilkan dengan melihat kontribusi laba kotor yang dihasilkan oleh pesanan yang dijadikan sampel penelitian.
6 1.4.2 Manfaat Penelitian Manfaat yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah: a. Bagi Instansi / Perusahaan Sebagai bahan pertimbangan bagi pimpinan perusahaan dalam menentukan kebijakan khususnya dalam penentuan harga pokok pesanan, mengukur profitabilitas setiap pesanan dan juga memberikan saran perbaikan seandainya ada hal-hal yang perlu diperbaiki. b. Bagi Perkembangan Ilmu Pengetahuan Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pembanding dengan teoriteori yang telah ada sebelumnya dan sebagai bukti-bukti empiris sebagai sumbangan pemikiran yang dapat digunakan sebagai penguat dalam pengembangan ilmu pengetahuan. c. Bagi Peneliti Selanjutnya Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan kajian lebih lanjut bagi peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian dalam bidang Akuntansi Manajemen. 1.5 Pendekatan Masalah Untuk terus dapat bersaing di dalam percaturan bisnis, perusahaan harus menghasilkan produk yang bermutu tinggi, harga produk yang terjangkau, dan model produk yang sesuai dengan perkembangan zaman. Dari hasil penjualan produk tersebut, perusahaan akan memperoleh penghasilan yang merupakan sumber utama pengembangan perusahaan. Karena itu, memiliki produk yang
7 dibutuhkan dan akan dijual kepada masyarakat merupakan suatu keharusan bagi semua perusahaan agar dapat mempertahankan kehidupan organisasinya. (Rudianto, 2006:13). Ada beberapa cara yang dapat dilakukan perusahaan untuk mendapatkan keuntungan bisnis yang besar. Salah satunya adalah dengan menetapkan harga jual yang terjangkau karena hal ini sangat berpengaruh terhadap penjualan produk suatu perusahaan. Dalam penetapan harga jual, biaya produksi suatu produk merupakan salah satu informasi yang dipertimbangkan disamping informasi biaya lain serta informasi nonbiaya. CV. Patra Media Grafindo memproduksi berbagai macam produk dalam bidang digital printing, offset, merchandise, dan bentuk advertising lainnya. Perusahaan melakukan kegiatan produksinya hanya ketika ada pesanan dari pelanggan. Biasanya para calon pelanggan selalu meminta estimasi harga jual terlebih dahulu dan mereka seringkali membandingkan dengan pesaing. Oleh karena itu perusahaan harus dapat memperhitungkan biaya secara akurat agar dapat bersaing dengan perusahaan lain dan menghasilkan laba yang optimal. Selama ini evaluasi yang dilakukan perusahaan terhadap profitabilitas dari setiap pesanan yang ada hanya dilihat dari ada atau tidaknya kegagalan produksi yang menyebabkan adanya tambahan biaya produksi langsung yang dikeluarkan. Ketika perusahaan tidak mengalami kegagalan dalam proses produksi maka perusahaan laba yang didapat sesuai dengan yang dianggarkan. Padahal kenyataannya target laba yang diestimasikan sebelumnya seringkali tidak tercapai
8 dengan maksimal. Hal ini tentu berkaitan dengan kebijakan yang dilakukan perusahaan dalam memperhitungkan harga pokok produksi untuk setiap pesanan. Penentuan harga pokok adalah bagaimana memperhitungkan biaya kepada suatu produk atau pesanan atau jasa, yang dapat dilakukan dengan cara memasukkan seluruh biaya produksi atau hanya memasukkan unsur biaya produksi variabel saja (Bustami dan Nurlela, 2006:48). Dalam perhitungan harga pokok produksi, dipengaruhi oleh tiga elemen biaya yaitu: penggunaan bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik (Carter, 2009:40). Informasi mengenai ketiga hal ini harus benar-benar diperhatikan karena apabila di dalam salah satu komponen ini terdapat kesalahan maka otomatis perhitungan harga pokok produksi akan salah juga. Hal tersebut pada akhirnya akan mempengaruhi harga jual dan jumlah laba yang akan dihasilkan perusahaan. Setiap perusahaan manufaktur memiliki karakteristik kegiatan produksinya masing-masing, ada yang produksinya berdasarkan pesanan dan ada juga yang memproduksi secara massa. Perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan mengolah bahan baku menjadi produk jadi berdasarkan pesanan yang diterima dari pihak luar. Sedangkan perusahaan yang memproduksi secara massa bertujuan untuk memenuhi persediaan produk jadi di gudang (Mulyadi, 2010:16). Dalam buku Akuntansi Biaya Edisi 5, Mulyadi (2010:39) menyatakan bahwa dalam perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan, informasi harga pokok produksi per pesanan bermanfaat bagi manajemen untuk: 1. Menentukan harga jual yang akan dibebankan kepada pemesan.
9 2. Mempertimbangkan penerimaan atau penolakan pesanan. 3. Memantau realisasi biaya produksi. 4. Menghitung laba atau rugi tiap pesanan. 5. Menentukan harga pokok persediaan produk jadi dan produk dalam proses yang disajikan dalam neraca. Blocher, Stout, dan Cokins (2011:158) menyatakan bahwa sebagian besar perusahaan yang melakukan kegiatan produksi berdasarkan pesanan, perusahaan perlu mengetahui tujuan dari perencanaan dan pengendalian manajemen biaya serta profitabilitas dari setiap pesanan ketika pesanan tersebut telah selesai. Oleh karena itulah dibutuhkan suatu evaluasi reguler yang dilakukan setelah pesanan telah selesai dikerjakan dan diserahkan kepada pelanggan. Profitabilitas atau kemampuan memperoleh laba merupakan kemampuan suatu kesatuan usaha untuk menghasilkan pendapatan bersih. Untuk mengetahui kemampuan tersebut bisa menggunakan rasio net profit margin dan rasio gross profit margin, yang merupakan hasil pembagian laba bersih atau laba kotor dengan penjualan (Hanafi dan Halim, 2005:85). 1.6 Metodologi Penelitian 1.6.1 Metode Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif yang bertujuan untuk menggambarkan mekanisme perhitungan harga pokok produksi yang terjadi di perusahaan dalam kaitannya dengan evaluasi profitabilitas setiap pesanan yang dihasilkan oleh perusahaan.
10 1.6.2 Data Penelitian 1.6.2.1 Jenis Data Jenis data yang diperoleh dalam penelitian ini diantaranya ialah : a. Data Subjek Data ini berupa penjelasan-penjelasan mengenai informasi mengenai perhitungan harga pokok produksi berdasarkan pesanan (job order costing) yang dilakukan oleh perusahaan yang didapatkan oleh peneliti melalui hasil wawancara dari responden. b. Data Dokumenter Data ini berupa sejarah perusahaan, struktur organisasi, deskripsi jabatan pada masing-masing unit yang berkaitan dengan proses produksi yang dilakukan, laporan biaya-biaya produksi dan dokumen-dokumen lainnya yang membantu perhitungan biaya produksi. 1.6.2.2 Sumber Data Menurut sumbernya, data yang diperoleh dalam penelitian ini yaitu: a. Data Primer Data ini berupa opini dan hasil observasi yang diperoleh secara langsung dari bagian terkait dengan perhitungan harga pokok produksi berdasarkan pesanan (job order costing) yang dilakukan oleh perusahaan. b. Data Sekunder Data ini diperoleh dari dokumen-dokumen internal perusahaan yang terkait dengan perhitungan harga pokok produksi berdasarkan pesanan (job order costing) serta data eksternal seperti referensi dan artikel-artikel yang
11 berhubungan dengan teori perhitungan harga pokok produksi dengan metode job order costing dan evaluasi profitabilitas produk. 1.6.2.3 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Wawancara Proses wawancara dilakukan dengan mengajukan beberapa pertanyaan kepada pemilik perusahaan yang sekaligus berperan sebagai pengelola perusahaan terkait dengan permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini. b. Studi Dokumentasi Studi dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan dan menelaah dokumen-dokumen yang berkaitan dengan perhitungan harga pokok produk pesanan seperti laporan penjualan, laporan pengeluaran, faktur pembelian bahan baku, dan lain-lain. 1.6.2.4 Alat Analisis Data Dalam penelitian ini alat analisis data yang digunakan oleh penulis adalah tabulasi, yaitu hasil pengolahan data yang ditujukan dengan menggunakan tabel. Tabel yang digunakan adalah sebagai berikut:
12 Unsur Harga Pokok Produk Pesanan Anggaran Sesungguhnya Biaya Produksi Langsung Biaya Bahan Baku Langsung Biaya Perlengkapan Biaya Tenaga Kerja Langsung Biaya Produksi Tidak Langsung Biaya Overhead Pabrik Total Harga Pokok Produksi Dimana : a. Anggaran: jumlah biaya yang ditentukan oleh perusahaan untuk biaya produksi langsung yaitu biaya bahan baku langsung, biaya perlengkapan, dan biaya tenaga kerja langsung, serta biaya produksi tidak langsung yaitu biaya overhead pabrik. b. Sesungguhnya: jumlah realisasi biaya yang terjadi untuk biaya produksi langsung yaitu biaya bahan baku langsung, biaya perlengkapan, dan biaya tenaga kerja langsung, serta biaya produksi tidak langsung yaitu biaya overhead pabrik. Untuk evaluasi profitabilitas produk pesanan analisis dilakukan secara kuantitatif dengan menggunakan rasio laba kotor (gross profit margin ratio), yaitu:
13 1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di CV. Patra Media Grafindo, yang berlokasi di Jalan Jendral Sudirman No. 736 Bandung dan Jalan Pagarsih Pasar Ulekan Lt. Dasar No.24/H. Waktu penelitian dilakukan dari bulan Mei sampai dengan bulan Juni 2012.