PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, AND SATISFACTION)

dokumen-dokumen yang mirip
Pendahuluan. Eldayanti et al., Penerapan...

Kata Kunci: model pembelajaran ARIAS, aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa

Lukluk Ibana 1, Pujiastuti 2, Iis Nur Asyiah 3 PENDAHULUAN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT

Margi Eldayanti, Pujiastuti, Sulifah Aprilya Hariani.

Kata Kunci: aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, pendidikan matematika, teori Bruner dalam metode diskusi kelompok.

PENINGKATAN ACADEMIC SKILL

Pendahuluan. Keywords: Scramble, time token, motivation learning, learning outcomes.

Pendahuluan. Meliana et al., Penerapan Metode Permainan... 1

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan

Wardah Rahmawati 28, Jekti Prihatin 29, Pujiastuti 30

Fefti Asnia, Jejem Mujamil, M. Hadeli, L (Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sriwijaya)

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN

Devi Novitasari 8, Dwi Wahyuni 9, Jekti Prihatin 10

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh RANTI EFRIZAL NPM

ARTIKEL PENELITIAN. PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PEMBELAJARAN PKn DENGAN STRATEGI INDEX CARD MATCH DI SDN 06 KECAMATAN IV JURAI

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN INTERAKTIF JURNAL. Oleh NYOMAN TRI YULIANTI MUNCARNO NELLY ASTUTI

Keywords: cooperative learning, Two Stay Two Stray, learning outcomes.

Pendahuluan. Abstrak. Abstract. Azizah et al., Peningkatan Motivasi dan Hasil...

Dwi Cahyani 52, Joko Waluyo 53, Jekti Prihatin 54

Rahmawati et al., Metode Problem Solving...

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI REDOKS

Mebtan Dwi Permana, Imam Muchtar, Chumi Zahroul Fitriah 1)

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG

PENERAPAN MODEL ACTIVE LEARNING PERMAINAN CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 05 METRO SELATAN

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Irmasuryani Abstract

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MELALUI THINK PAIR SHARE (TPS) DI SEKOLAH DASAR

Ayu Rizky F 10, Pujiastuti 11, Iis Nur Asyiah 12

Oleh. Ni Wayan Purni Lestari,

Kata Kunci: metode inkuiri, kemampuan berpikir kritis, hasil belajar, kegiatan ekonomi

Tjiptaning Suprihati, Mirisa Izzatun Haniyah. Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember

Kata Kunci: Hasil Belajar, Keterampilan Proses,, Media Lingkungan,, Metode Eksperimen, Pembelajaran IPA. Abstract

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

Rahayu 6, Chumi Z F 7, Ika L R 8

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN DAN HASIL BELAJAR MERAKIT PERSONAL KOMPUTER MENGGUNAKAN STRUCTURED DYADIC METHODS (SDM)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI KELAS IV SD N 16 PADANG BESI DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN

Rohmawati et al., Penerapan Metode Role Playing...

PENERAPAN PAIKEM PADA MATERI MENJELANG PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA (UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR)

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV A PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL SCRAMBLE DI SDN 03 KOTO PULAI PESISIR SELATAN.

Jurnal PTK dan Pendidikan. Chairunnisa Madrasah Aliyah Negeri 3 Banjarmasin

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS (THINK PAIR SHARE)

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS VI SD NEGERI 30 SUNGAI NANAM KABUPATEN SOLOK

PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI DALAM MATERI PENGHANTAR PANAS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS VI SDN JAMBUWER 02 KAB

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING MENGGUNAKAN INDEX CARD MACHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS IV SDN 27 SAGO PESISIR SELATAN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MODEL INKUIRI DI SDN 04 KAMPUNG OLO PADANG

Putri Wahyu Kinanti 7, Joko Waluyo 8, Slamet Hariyadi 9

Pendahuluan. Windarto et al., Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif. 1

ABSTRAK MODEL ARIES DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR COGNITIF SISWA

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED TEACHING

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V-A DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 09 KAYU ARO KOTA PADANG

BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PENDEKATAN GUIDED DISCOVERY LEARNING SISWA KELAS XE SMA NEGERI1 TANJUNGSARI, GUNUNG KIDUL TAHUN AJARAN 2012/2013

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

Idawati Mahanurani 1, Toto Bara Setiawan 2, Ervin Oktavianingtyas 3

Pendahuluan. Handayani et al., Penerapan fase-fase Pembelajaran Geometri... 1

Kata Kunci: Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Everyone Is Teacher Here

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 03 SUAYAN TINGGI

PUBLIKASI ILMIAH AFRINA NUR BAITI A

Pendahuluan. Ratnasari et al., Penerapan Model Pembelajaran Word Square.

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI IMPLEMENTASI

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN NUMBERED HEADS TOGETHER SISWA KELAS VIIB SMP NEGERI 1 POLANHARJO KLATEN

PENERAPAN MODEL ARIAS SETTING KOOPERATIF JIGSAW DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SD

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION) TERINTEGRASI

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

OLEH: JULWITA ANDANI PUTRI NPM.

Jurnal Geografi Media Infromasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian

Darmawati, Arnentis dan Henny Julianita Husny Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau Pekanbaru ABSTRACT

PENERAPAN MOTODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW DAPAT MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III

PENINGKATAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA SMP MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DIPADU TALKING STICK

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF MELALUI MEDIA PUZZLE PADA SISWA KELAS III SDN GRENDEN 02 PUGER JEMBER

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KEMAMPUAN MENALAR DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL PICTURE AND PICTURE

MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU KELAS DALAM MENCAPAI HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL QUANTUM TEACHING DI SD NEGERI BINJAI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO PADA PEMBELAJARAN PKn DI SD NEGERI 22 LUBUK MINTURUN

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DRILL

PENERAPAN MODEL ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT DAN SATISFACTION UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR JURNAL.

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI GUIDED TEACHING DI SDN 09 AIR PACAH PADANG

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN EDMODO UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PEMASARAN DI SMK NEGERI 1 JEMBER TAHUN AJARAN

PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SDN 15 LUBUK ALUNG MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME)

Deztyra Nur Imamah 25, Hobri 26 dan Arika Indah K 27

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEAM GAME TOURNAMENT

Kata kunci : Ability Grouping, Hasil belajar, Mekanika Teknik

Murniati 1,sainab 2. Kata Kunci : Hasil Belajar Kognitif, IPA Terpadu, Model Pembelajaran Aktif, dan Quiz Team

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MELALUI METODE QUESTIONS STUDENT HAVE DI KELAS V SDN 04 LEMBAH MELINTANG PASAMAN BARAT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI. Agustina Dwi Respati Wahyu Adi Muhtar

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS MELALUI PENERAPAN PENGAJARAN REMEDIAL INCREASE OF LEARNING ENGLISH THROUGH APPLICATION REMEDIAL TEACHING

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DI SEKOLAH DASAR

ARTIKEL KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BERGULING SENAM LANTAI

IMPLEMENTASI PEMBERIAN PENGUATAN DALAM PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

Kata kunci : Ability Grouping, Hasil belajar, Mekanika Teknik

Penerapan Model Pembelajaran Guided Note Taking

Chandayu et al., Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TSTS...

Transkripsi:

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, AND SATISFACTION) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA 4 MAN 1 JEMBER Nur Amida Kriana 18, Joko Waluyo 19, Jekti Prihatin 20 Abstract. This research aims to improve students activities and students learning outcomes with implementation ARIAS model. ARIAS model containing five components that is a whole required in learning activities namely assurance, relevance, interest, assessment, and satisfaction. This model applied to student of the XI grade IPA 4 at MAN 1 Jember consisting of 35 students. This research is Classroom Action Research. Data collection used observation, interviews, test, and documentation. The result showed that students activities from pre-prosperous cycle to second cycle increased by 16,86% and the students learning outcomes from cognitive aspects increased by 7,32%, affective aspect 8,34%, and psychomotor aspect 6,25%. Based on this research, ARIAS model can be used by teachers as a basis discharge learning activities so were able to increase the activities and students learning outcomes. Keywords : Learning activities, ARIAS, students activities, students learning outcomes. PENDAHULUAN Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat pada era global saat ini menyebabkan cepat pula berubah dan berkembangnya tuntutan masyarakat dalam berbagai kehidupan, termasuk dalam bidang pendidikan [1]. Pendidikan merupakan bagian integral dalam pembangunan. Untuk meningkatkan mutu pendidikan, negara Indonesia melakukan berbagai macam cara, salah satunya dengan perubahan kurikulum ke arah yang lebih baik. Perubahan kurikulum ke arah yang lebih baik salah satunya adalah kurikulum 2013. Kurikulum ini lebih menitikberatkan pelajaran pada aktivitas siswa. Seorang guru harus mampu menguasai materi dan strategi-strategi penyampaian materi tersebut, sehingga mampu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan memotivasi siswa untuk aktif dan meningkatkan hasil belajar siswa [2]. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara pada guru kelas XI IPA 4 menunjukkan bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa kelas XI IPA 4 masih tergolong rendah. Pembelajaran Biologi di kelas masih didominasi oleh guru dan masih banyak siswa yang pasif. Adapun hasil belajar siswa belum mencapai kriteria ketuntasan klasikal yang ditentukan. Peneliti mencoba membantu menyelesaikan permasalahan 18 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jember 19 Dosen Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jember 20 Dosen Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jember

74 Pancaran, Vol. 3, No. 2, hal 73-82, Mei 2014 yang dihadapi guru di sekolah melalui penerapan model pembelajaran ARIAS yang bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Model pembelajaaran ARIAS terdiri dari lima komponen yang merupakan satu kesatuan yang diperlukan dalam kegiatan pembelajaran yaitu, Assurance, Relevance, Interest, Assessment, and Satisfaction [3]. Pembelajaran ARIAS ini memberi kesempatan kepada siswa untuk menunjukkan partisipasi mereka pada orang lain. Oleh karena itu, model pembelajaran ARIAS ini dapat digunakan oleh para guru sebagai dasar melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan baik, dan sebagai suatu alternatif dalam usaha meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa [3]. Berdasarkan pemaparan diatas perlu dilakukan penelitian tindakan kelas dengan judul, Penerapan Model Pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, and Satisfaction) untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas XI IPA 4 MAN 1 Jember. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian dilakukan di MAN 1 Jember. Waktu penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 4 MAN 1 Jember dengan jumlah siswa 35 siswa. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara, tes, dan dokumentasi. Penelitian ini sebanyak dua siklus yang terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Analisis data yang dilakukan pada penelitian ini yaitu: 1. Aktivitas belajar siswa Aktivitas yang diamati yaitu perhatian terhadap pelajaran, bertanya atau menjawab pertanyaan, mencatat, dan diskusi. Presentase aktivitas belajar (Pa) dapat dicari dengan menggunakan rumus: Keterangan: Pa = persentase aktivitas siswa A = jumlah skor yang dicapai N = jumlah skor maksimal

Mida dkk: Penerapan Model Pembelajaran Arias (Assurance, 75 Adapun kriteria persentase aktivitas belajar siswa dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1. Kriteria persentase aktivitas belajar siswa Persentase Kriteria 86% Pa<100% Sangat aktif 71% Pa<85% Aktif 56% Pa<70% Cukup aktif 41% Pa<55% Kurang aktif 25% Pa<40% Tidak aktif 2. Hasil Belajar Siswa Hasil belajar siswa dapat diperoleh melalui tiga aspek yaitu aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Aspek kognitif diperoleh setelah pembelajaran selesai melalui tes pada tiap-tiap siklus (siklus I dan siklus II). Pada akhir analisis masing-masing siklus dibandingkan sehingga dapat diketahui tingkat keberhasilan belajar siswa. Aspek afektif dan psikomotorik diperoleh pada saat pembelajaran berlangsung dengan metode observasi dengan bantuan observer. Nilai dari aspek afektif dan psikomotorik pada masing-masing siklus dibandingkan untuk mengetahui adanya peningkatan hasil belajar siswa. 3. Ketuntasan hasil belajar siswa Untuk menghitung ketuntasan hasil belajar siswa dapat dihitung menggunakan rumus: Keterangan : P : persentase ketuntasan hasil belajar n : jumlah siswa tuntas N : jumlah siswa keseluruhan Adapun Kriteria ketuntasan hasil belajar siswa dinyatakan sebagai berikut. 1) Daya serap perorangan, seorang siswa dikatakan tuntas apabila mencapai hasil 75 dari maksimal 100. 2) Daya serap klasikal, suatu kelas dikatakan tuntas apabila telah mencapai minimal 75% siswa telah mendapat nilai 75 (disesuaikan dengan KKM MAN 1 Jember). HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Aktivitas Belajar Siswa Hasil analisis aktivitas belajar siswa dapat dilihat pada Tabel 2.

Persentase capaian aktivitas (%) 76 Pancaran, Vol. 3, No. 2, hal 73-82, Mei 2014 Tabel 2. Analisis peningkatan persentase aktivitas belajar siswa pra siklus, siklus I, dan siklus II Siswa Pra Siklus Siklus I Siklus II Peningkatan Indikator Aktivitas (%) Belajar Siswa Berdasarkan Tabel 2 dipaparkan bahwa besarnya persentase aktivitas siswa mengalami peningkatan yaitu dari pra siklus sebesar 63,17% menjadi 74,37% pada siklus I atau meningkat sebesar 11,2%. Persentase aktivitas siswa pada siklus I mengalami peningkatan yaitu dari 74,37% menjadi 80,03% pada siklus II atau meningkat sebesar 5,66%. Persentase Aktivitas Belajar Siswa (%) Persentase Aktivitas Belajar Siswa (%) Pada aktivitas memperhatikan pelajaran pada pra siklus sebesar 70,71%, siklus I sebesar 80% meningkat menjadi 87,14% pada siklus II, dan terjadi peningkatan sebesar 9,43%. Aktivitas bertanya atau menjawab pertanyaan juga meningkat dari pra siklus yang sebesar 55,71% menjadi 64,29% pada siklus I, serta pada siklus II sebesar 71,71%, terjadi peningkatan sebesar 16%. Pada aktivitas mencatat meningkat sebesar 8,58% yaitu dari pra siklus 85,71%, siklus I sebesar 90% menjadi 94,29% pada siklus II. Terakhir yaitu aktivitas diskusi yang meningkat sebesar 16,72% dari pra siklus 55,71% menjadi 66,08% pada siklus I, serta 72,43% pada siklus II. Persentase Aktivitas Belajar Siswa (%) Perhatian 35 70,71 80 87,14 9,43 Bertanya/menjawab 35 55,71 64,29 71,71 16 Mencatat 35 85,71 90,00 94,29 8,58 Diskusi 35 55,71 66,08 72,43 16,72 Persentase ketuntasan klasikal 35 63,17 74,37 80,03 16,86 Persentase peningkatan aktivitas ini dapat pula dilihat pada Gambar 1. 100 80 60 40 20 0 Perhatian Tanya/jawab Mencatat Diskusi Pra Sikus Siklus I Siklus II Aspek Gambar 1. Histogram peningkatan persentase aktivitas belajar siswa dengan penerapan model pembelajaran ARIAS

Peningkatan rata-rata hasil belajar Mida dkk: Penerapan Model Pembelajaran Arias (Assurance, 77 2. Peningkatan Hasil Belajar siswa Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II Peningkatan rata-rata aspek kognitif pada pra siklus ke siklus I meningkat sebesar 4,4%. Siklus I ke siklus II juga mengalami peningkatan sebesar 2,91%. Rata-rata hasil belajar siswa pada aspek afektif pada pra siklus ke siklus I meningkat sebesar 4,16%, sedangkan dari siklus I ke siklus II meningkat sebesar 4,18%. Rata-rata hasil belajar pada aspek psikomotorik dari pra siklus ke siklus I meningkat Analisis hasil belajar siswa dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Peningkatan Rata-Rata Capaian Hasil Belajar Siswa mulai dari Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II Siswa Pra Siklus Siklus I Siklus II Peningkatan (%) Aspek Rata-rata hasil belajar Rata-rata hasil belajar Rata-rata hasil belajar Kognitif 35 73,09±8,12 77,49±7,38 80,40±7,55 7,31 Afektif 35 71,23±6,76 75,39±3,24 79,57±8,05 8,34 Psikomotorik 35 72,20±5,98 76,90±1,96 78,45±7,40 6,25 Peningkatan hasil belajar siswa dapat pula dilihat pada Gambar 2. Gambar 2. Histogram peningkatan rata-rata hasil belajar siswa dengan penerapan model pembelajaran ARIAS 3. Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pra Siklus, Siklus I, Siklus II Data ketuntasan hasil belajar siswa dari aspek kognitif pada tahap pra siklus, siklus I, dan siklus II siswa kelas XI IPA 4 MAN 1 Jember dapat dirangkum dan dilihat pada Tabel 4. 82 80 78 76 74 72 70 68 66 Kognitif Afektif Aspek Psikomotor Pra Siklus Siklus I Siklus II Tabel 4. Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pra Siklus, Siklus I,dan Siklus II Pra Siklus Siklus I Siklus II Peningktan Aspek Siswa Ketuntasan Ketuntasan Ketuntasan (%) (%) (%) (%) Kognitif 35 62,86 77,14 85,71 22,85 Afektif 35 57,14 77,14 82,86 25,72

78 Pancaran, Vol. 3, No. 2, hal 73-82, Mei 2014 Psikomotorik 35 68,57 77,14 85,71 17,14 Dari Tabel 4 dapat dikatakan bahwa pada aspek kognitif, ketuntasan hasil belajar siswa dari pra siklus ke siklus I meningkat sebesar 14,28%, sedangkan dari siklus I ke siklus II meningkat sebesar 11,43%. Pada aspek afektif, ketuntasan hasil belajar siswa dari pra siklus ke siklus I naik sebesar 20% dan dari siklus I ke siklus II naik sebesar 5,72%. Pada aspek psikomotor juga ketuntasan hasil belajar siswa pada pra siklus ke siklus I meningkat sebesar 8,57% sedangkan dari siklus I ke siklus II meningkat sebesar 8,57%. Pembahasan 1. Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa Berdasarkan data yang telah diperoleh dan dianalisis, dapat dikatakan bahwa aktivitas siswa dari pra siklus ke siklus I dan siklus II mengalami peningkatan. Berdasarkan persentase aktivitas siswa secara klasikal yaitu pada pra siklus sebesar 63,17%, siklus I sebesar 74,37%, dan siklus II mencapai 80,03% atau peningkatan ratarata aktivitas siswa sebesar 16,86%. Perhatian siswa terhadap pelajaran yang diamati yaitu siswa terlihat fokus terhadap pelajaran yang diberikan oleh guru, siswa yang fokus terhadap pelajaran akan membantu untuk meningkatkan hasil belajarnya. Variasi dari serius ke humor, dari cepat ke lambat, dari suara keras ke suara yang sedang, dan mengubah gaya mengajar mampu menarik minat dan perhatian siswa [3]. Perhatian siswa pada kegiatan pra siklus sebesar 70,71% dan meningkat pada siklus I sebesar 9,29% menjadi 80%. Perhatian siswa pada siklus II juga meningkat yaitu sebesar 7,14% menjadi 87,14% dan dikategorikan aktif. Besarnya persentase aktivitas bertanya atau menjawab pertanyaan oleh siswa dari pra siklus, siklus I, dan siklus II meningkat. Persentase pada siklus I yaitu 64,29% dan lebih tinggi daripada pra siklus yang hanya mencapai 55,71% dan dapat dikategorikan cukup aktif. Perbandingan antara siklus I dengan siklus II juga sama yaitu terjadi peningkatan pada siklus II sebesar 4,42% menjadi 71,71% dan dikategorikan aktif. Siswa dikatakan memiliki keaktifan bila ditemukan ciri-ciri prilaku seperti sering bertanya pada guru atau siswa lain, mau mengerjakan tugas dari guru, mampu menjawab pertanyaan, dan lain sebagainya [4]. Keaktifan siswa dalam bertanya disebabkan oleh beberapa faktor dengan menggunakan model pembelajaran ARIAS

Mida dkk: Penerapan Model Pembelajaran Arias (Assurance, 79 seperti guru yang selalu memotivasi siswa untuk berani bertanya, menumbuhkan rasa percaya diri pada siswa dan memberi penguatan dan tambahan skor pada pertanyaan ataupun jawaban siswa sehingga mampu membuat siswa bangga atas hasilnya. Berdasarkan wawancara dengan guru Biologi MAN 1 Jember, kegiatan mencatat dapat memudahkan siswa untuk belajar dan memahami pelajaran yang mereka pelajari. Dengan model pembalajaran ARIAS ini, dapat meningkatkan aktivitas mencatat siswa yaitu pada kegiatan pra siklus yang hanya sebesar 88,71% meningkat menjadi 90% pada siklus I. Pada siklus II juga terjadi peningkatan yakni sebesar 4,29% menjadi 94,29% dengan kategori sangat aktif. Pada aktivitas diskusi guru melakukan variasi metode pembelajaran dimana siswa diajak melakukan suatu praktik dengan kelompoknya dan berdiskusi untuk memecahkan masalah yang ada pada lembar diskusi siswa. Kegiatan kelompok belajar siswa berfungsi untuk meningkatkan kemampuan siswa sebagai penerima didikan yang berhubungan dengan materi pelajaran [5]. Akuntabilitas berkembang karena siswa harus saling melaporkan hasil pemikiran masing-masing dan berbagi (berdiskusi) dengan kelompoknya, kemudian kelompok tersebut harus berbagi dengan seluruh kelas [6]. Persentase diskusi siswa pada pra siklus dapat ditingkatkan pada siklus I yaitu dari 55,71 menjadi 66,08 atau meningkat sebesar 10,38% dan dikategorikan cukup aktif. Pada siklus II juga mengalami peningkatan dibandingkan siklus I yaitu sebesar 6,35% menjadi 72,43% dan dikategorikan aktif. 2. Peningkatan Hasil Belajar Siswa Hasil belajar kognitif siswa pada siklus I rata-rata hasil belajar siswa sebesar 77,49 sedangkan nilai yang diambil dari guru Biologi MAN 1 Jember pada pra siklus hanya sebesar 73,09, dengan demikian dapat dikatakan bahwa hasil belajar siswa meningkat sebesar 4,4%. Hasil belajar siswa pada siklus I sudah mengalami peningkatan, akan tetapi peneliti masih harus melanjudkan penelitian pada siklus II. Pada sikus II, hasil belajar dari aspek kognitif juga diperoleh dari ujian siklus II. Pada siklus I mencapai 77,49 meningkat menjadi 80,40 pada siklus II. Dengan kata lain, pada siklus II ini rata-rata peningkatan hasil belajar siswa meningkat sebesar 2,91%. Motivasi mempunyai peranan penting dalam kegiatan belajar. Bila materi pelajaran sesuai dengan kebutuhan dan berguna untuk kehidupan sehari-hari akan mampu memotivasi siswa untuk mempelajarinya [7]. Model pembelajaran ARIAS juga

80 Pancaran, Vol. 3, No. 2, hal 73-82, Mei 2014 mampu meningkatkan kepercayaan diri siswa melalui tanya jawab dan penguatan pada siswa, dan memberikan variasi dalam pembelajaran sehingga siswa lebih tertarik untuk mempelajari Biologi. Siswa yang memiliki sikap percaya diri dan memiliki penilaian positif tentang dirinya cenderung menampilkan prestasi yang baik secara terus menerus [3]. Hasil belajar siswa dari aspek afektif juga mengalami peningkatan antara pra siklus dengan siklus I. Pada pra siklus yaitu 71,23 mengalami peningkatan sebesar 4,16% menjadi 75,39 pada siklus I. Pada siklus II juga mengalami peningkatan sebesar 4,18% menjadi 79,57. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa dari pra siklus, siklus I, dan siklus II sudah mengalami peningkatan, sebab dalam pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran ARIAS mengajak siswa untuk lebih aktif dalam pembelajaran. Pernyataan ini sesuai dengan prinsip modifikasi atau perubahan dalam proses bimbingan tingkah laku dapat diubah kearah tertentu apabila lingkungan dikontrol kearah tertentu [7]. Adanya pembelajaran secara kelompok juga mampu membantu siswa untuk berhasil dalam pembelajaran, sehingga afektivitas siswa juga meningkat. Pembelajaran kelompok bermaksud menimbulkan dinamika kelompok agar kualitas belajar meningkat dan jumlah siswa yang bermutu dapat meningkat [8]. Hasil belajar siswa juga dilihat dari aspek psikomotorik. Hasil belajar aspek psikomotorik siswa pada pra siklus rata-rata sebesar 72,20 dan meningkat sebesar 4,7% menjadi 76,90 pada siklus I. Pada siklus II juga mengalami kenaikan yaitu pada siklus II sebesar 78,45 dan mengalami kenaikan sebesar 1,55%. Keberhasilan belajar siswa dipengaruhi adanya hal-hal yang sifatnya generik atau umum yang berlaku bagi siapapun, yaitu membutuhkan waktu, latihan, dan juga pengalaman berhasil [9]. Kenaikan rata-rata hasil belajar aspek psikomotorik terjadi karena siswa sudah mampu untuk melakukan kegiatan-kegiatan praktikum dengan baik dan lancar tanpa mengganggu siswa yang lain dan partisipasi dengan kelompok juga lebih tinggi. 3. Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal pada siklus I sebesar 77,14% dan meningkat bila dibandingkan dengan pra siklus sebesar 62,86%. Hasil belajar ini sudah mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) MAN 1 Jember yaitu terdapat minimal 75% yang telah mencapai nilai 75 dari jumlah 100. Pada siklus I ke siklus II juga mengalami peningkatan yaitu sebesar 77,14% menjadi 88,57%.

Mida dkk: Penerapan Model Pembelajaran Arias (Assurance, 81 Pada aspek afektif pada siklus I ketuntasan klasikal siswa mencapai 77,14%. Ketuntasan ini lebih tinggi bila dibandingkan dengan kegiatan pra siklus yaitu sebesar 57,14% atau naik sebesar 20%. Ketuntasan pada siklus II juga lebih meningkat dibandingkan dengan siklus I yaitu sebesar 82,86%, dengan demikian daya serap klasikal siswa telah mencapai 82,86%. Pada aspek psikomotor, ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus I sebesar 77,14%, Ketuntasan hasil belajar siklus I ini mengalami kenaikan bila dibandingkan dengan kegiatan pra siklus yang hanya sebesar 68,57%. Pada siklus II ketuntasan hasil belajar siswa mencapai 85,71% dengan jumlah siswa tuntas 30 atau sebesar 85,71% siswa telah mendapat nilai 75. KESIMPULAN DAN SARAN Besarnya peningkatan persentase pada aktivitas perhatian siswa terhadap pelajaran yaitu 9,43%, pada aktivitas bertanya atau menjawab pertanyaan sebesar 16%, sedangkan pada aktivitas mencatat sebesar 8,58%, serta pada aktivitas diskusi terjadi peningkatan sebesar 16,72%. Adapun peningkatan dan ketuntasan hasil belajar siswa pada aspek kognitif yaitu sebesar 22,85% dan 7,31%. Pada aspek afektif terjadi peningkatan sebesar 8,34% dengan ketuntasan hasil belajar sebesar 22,72%. Pada aspek psikomotorik hasil belajar siswa meningkat sebesar 78,45% dan ketuntasan hasil belajar siswa meningkat sebesar 17,14%. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai model pembelajaran ARIAS pada materi yang berbeda dan jumlah pertemuan yang lebih banyak sehingga guru atau pengajar lain dapat menerapkan model pembelajaran ARIAS di kelas dan meningkatkan minat siswa untuk belajar Biologi sehingga mampu meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. DAFTAR PUSTAKA [1] Masyhud, M. S. 2010. Manajemen Profesi Kependidikan. Jember: Lembaga Pengembangan Manajemen dan Profesi Kependidikan. [2] Syah, M. 2004. Pengertian, Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik, Taktik, dan Model Pembelajaran. http://www.psb-psma.org/content/pengertian-pendeka-tanstrategi-metode-teknik-taktik-dan-model-pembelajaran. [20 Januari 2013].

82 Pancaran, Vol. 3, No. 2, hal 73-82, Mei 2014 [3] Sopah, D. 2001. Pengembangan dan Penggunaan Model Pembelajaran ARIAS. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. Vol. 7 (031): 455-469. [4] Sardiman, 2000. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada [5] Rushan, T. 2007. Budaya Belajar Yang Baik. Jakarta: PT Panca Anugerah Sakti. [6] Jones, R. 2002. Strategis For Reading Comprehensin, TPS. http: curry. Edschool.Virginia.Edu/ go/readquest /start/tps.html.[5 Mei 2013] [7] Slameto. 2003. Minat dan Pengalaman Siswa. Bandung: Remaja Rosdakarya [8] Dimyati & Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. [9] Suparno. 2000. Membangun Kompetensi Belajar. Jakarta: Dirjendikti-Depdiknas